Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh :
Nama : Ida Nurmawati
NIM : 5101401027
Prodi : Pend. Teknik Bangunan – S1
Jurusan : Teknik Sipil
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2006
PERSETUJUAN PEMBIMBING
diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Oleh :
Nama : Ida Nurmawati
NIM : 5101401027
Telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 28 Februari 2006
Anggota Penguji
Pembimbing II
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau
Ida Nurmawati
5101401027
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya,
sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan diminta pertanggung
PERSEMBAHAN
perjalanan hidupku.
yang
lebih bermakna
v
KATA PENGANTAR
PAVING BLOK’’. Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Strata I
tidak akan terwujud tanpa ada bantuan dan keterlibatan dari berbagai pihak, oleh
karena itu penyusun menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada :
1. Dr. H. Ari Tri Soegito, SH, MM, Rektor Universitas Negeri Semarang
Semarang
3. Drs. Lashari, MT, Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang.
4. Drs. Heri Suroso, ST, MT, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
6. Drs. Bambang Endroyo, M.Pd, SE, MT selaku penguji dan yang telah
vi
7. Dr. Ir. Ngakan Timur Antara, Kepala Balai Riset Dan Standarisasi Industri
di BPPIP Semarang.
8. Slamet Raharjo, Amd, Laboran Bahan Bangunan BPPIP Semarang yang telah
Penyusun
vii
SARI
viii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN .............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
B. Permasalahan ...................................................................................... 2
ix
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESA
2) Agregat .................................................................................... 14
4) Air ........................................................................................... 21
C. Hipotesa .............................................................................................. 25
A. Populasi ............................................................................................... 26
B. Sampel ................................................................................................. 26
x
4. Pengujian Kuat Tekan Paving Block ............................................ 39
1. Air ................................................................................................. 45
2. Semen ............................................................................................ 45
3. Pasir ............................................................................................... 46
B. Pembahasan ......................................................................................... 49
1. Pasir ............................................................................................... 49
b. Porositas .................................................................................. 53
xi
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................. 58
B. Saran .................................................................................................... 59
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 62
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rencana Adukan Paving Block 20x10x6 cm Per Kelompok .......... 37
Tabel 3.2 Rencana Adukan Paving Block 5x5x2 cm Per Kelompok .............. 37
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
tersebut harus disediakan dalam jumlah besar dari alam maupun buatan. Salah
pengganti bahan bangunan yang sudah ada. Salah satu sampah atau limbah
kayu.
komponen limbah dari industri ini adalah kayu yang tersisa akibat proses
potongan-potongan kayu.
1
2
khusus di luar area, namun bila dibiarkan begitu saja secara terus menerus
maka akan memenuhi area industri dan mengganggu proses produksi. Serbuk
perlu ditangani secara serius. Selain itu, dewasa ini serbuk gergaji hanya
B. Permasalahan
yaitu,
1. Berapa besar kuat tekan paving block bila menggunakan bahan subtitusi
3. Berapa besar ketahanan aus paving block bila menggunakan serbuk bahan
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
adalah:
kayu.
4
E. Penelitian-Penelitian Sejenis
penelitian pembuatan bata dengan campuran serbuk gergaji. Dari penelitian ini
dihasilkan bata cetak serbuk gergaji dengan kuat tekan tertinggi sebesar 69,83
bata beton pejal mutu B40. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaannya masih
melakukan penelitian lanjutan. Dari penelitian ini dihasilkan bata cetak serbuk
gergaji dengan kuat tekan tertinggi 95,26 kg/cm2. Berdasarkan mutu bata
beton pejal (SNI.0348-89-A), maka termasuk bata beton pejal mutu B70. Hal
Pada tahun 1996 Kemino (Staf Teknik Loka Perintisan Bahan Bangunan
pengolahan kayu sebagai bahan baku pembuatan bata cetak dengan komposisi
kg/cm2. berdasarkan mutu bata beton pejal (SNI 0348-89-A), termasuk bata
beton pejal mutu B25. dan pada komposisi campuran 1 semen : 6 pasir : 2
limbah didapatkan kuat tekan sebesar 79,83 kg/cm2. berdasarkan mutu bata
beton pejal (SNI 0348-89-A), termasuk bata beton pejal mutu B70.
5
F. Sistematika Skripsi
Secara garis besar skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu :
persembahan, kata pengantar, sari, daftar isi, daftar tabel, dan daftar
lampiran.
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika skripsi.
HIPOTESA
dan hipotesa.
BAB V : PENUTUP
Bagian ini terdiri dari daftar pustaka yaitu daftar buku-buku sumber yang
dokumentasi.
BAB II
A. Kajian Pustaka
taman. Paving block dibuat dari campuran bahan pengikat hidrolis atau
sejenisnya dengan agregat halus dan dengan atau tanpa bahan tambahan
mengunci satu sama lainnya. Batu cetak halaman dibuat dengan mencetak
campuran semen portland dan pasir dengan atau tanpa aditif. (Balai
“Bata beton untuk lantai (paving block) adalah suatu komposisi bahan
bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat
hidraulis sejenis, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan
lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton. Bata beton lantai
berwarna seperti aslinya atau dapat diberi zat warna pada komposisinya
7
8
bangunan.”
block adalah batu cetak berbentuk tertentu yang dipakai sebagai bahan
terjadi karena masing-msing batu cetak saling mengunci satu sama lain,
sehingga daya serap air dari tanah dibawahnya tetap terjamin dan
paving block yang terpasang di atas permukaan tanah ditentukan oleh dua
hal, yaitu ;
2) Gesekan antar elemen paving block yang dapat terjadi dengan adanya
2) 8 cm, digunakan untuk beban lalu lintas sedang atau berat dan padat
sebagai berikut :
1) Sifat tampak
Bentuk dan ukuran bata beton untuk lantai dapat tergantung dari
3) Sifat Fisis
Bata beton untuk lantai harus mempunyai kekuatan fisis seperti pada
gergaji 30% dihasilkan kuat tekan rata-rata 217,404 kg/cm2; dan pada
400
300
0
0 10 20 30 40 50
Subtitusi Serbuk Gergaji (%)
gergaji terhadap berat semen sebesar 3,66%; 10% serbuk gergaji sebesar
4,59%; 20% serbuk gergaji sebesar 5,81%; 30% serbuk gergaji sebesar
6,64%; 40% serbuk gergaji sebesar 7,52% serta 50% serbuk gergaji
10
Porositas (%)
8
6
Kemino_1996
4
2
0
0 10 20 30 40 50
Subtitusi Serbuk Gergaji (%)
menggunakan campuran fly ash Cement dengan perbandingan 40% fly ash
Cement dari berat semen dihasilkan kuat tekan sebesar 415,36 kg/cm2
baik pula.
proporsi tertentu. Tetapi ada juga paving block yang memakai bahan
tambahan misalnya kapur, gips, tras, abu layang, abu sekam padi dan lain-
sebagai berikut:
12
1) Semen Portland
satu atau dua buah bentuk calcium sulfat sebagai bahan tambahan.
terjadi suatu massa yang kompak atau padat. Perbedaan sifat jenis
jenis yaitu:
pengikatan terjadi
dari keempat oksida kurang lebih 95% dari berat semen dan biasanya
a) Hidrasi Semen
i) Kehalusan semen
dengan agregat.
2) Agregat
a) Umum
i) Agregat Anorganik
• Tanah stabilisasi
• Kapur
• Alwa
• Kwarsa
• Batu apung
• Serat asbes
terganggu
b) Pasir
alami hasil disintregasi alam dari batuan atau berupa pasir buatan
1989-F syarat untuk agregat halus, yaitu agregat halus terdiri dari
c) Gradasi agregat
bervariasi akan terjadi volume pori yang kecil, hal ini karena
ayakan dengan lubang 76 mm; 38 mm; 19 mm; 9,6 mm; 4,80 mm,
2,40 mm; 1,2 mm; 0,60 mm; 0,30 mm; 0,15 mm. Menurut SK
2.3
K o m u la t if L o lo s ( %)
120
100
80
Daerah 1
60
Daerah 2
40
20
Daerah 3
0 Daerah 4
0,15 0,3 0,6 1,2 2,4 4,8 10
Berat jenis agregat adalah ratio antara masa padat agregat dan
massa air dengan volume sama pada suhu yang sama. Menurut
jenisnya :
ii) Agregat berat adalah agregat yang berat jenisnya lebih dari 2,8
iii) Agregat ringan adalah agregat yang berat jenisnya kurang 2,0.
tinggi.
dan berat jenis semu. Berat jenis mutlak jika volume benda
3) Serbuk Gergaji
b. Sedetan 24,41 %
(Andrias, dkk, 1996). Seperti terlihat pada reaksi kimia di bawah ini.
Terlihat dari hasil reaksi diatas bahwa serbuk gergaji yang banyak
4) Air
kimiawi antara semen dan agregat. Proses ini akan berlangsung baik,
apabila air yang dipakai adalah air tawar murni tidak mengandung
oleh alam, jernih dan tidak berasa, tidak berbau dapat digunakan dalam
Pengujian Beton).
atau agregat pada adukan mortar atau beton yang disebut segresi (PT.
25% berat semen saja, namun dalam kenyataanya factor air semen
gram/liter
(1) Pengaruh kandungan asam dalam air terhadap kualitas mortar dan
beton.
lainnya kurang sempurna. Agregat bisa lepas dan mortar atau beton
tidak kuat.
yang sifatnya larut dalam air sehingga lama-lama akan terkikis dan
B. Kerangka Berfikir
Paving block adalah bata beton untuk lantai dimana banyak dimanfaatkan
trotoar, jalan raya, daerah perparkiran dan lain sebagainya. Hal ini dapat
pemeliharaanya.
akibat persaingan usaha poduksi dari paving block tersebut, salah satu usaha
serbuk gergaji dalam pembuatan paving block. Limbah serbuk gergaji dari
hanya digunakan sebagai bahan pembakaran bata merah atau hanya ditumpuk
didekat areal penggergajian kayu. Melihat potensi limbah serbuk gergaji yang
gergaji sebagai bahan substitusi dalam pembuatan bata cetak dengan fas 0,35
didapatkan kuat tekan sebesar 79,83 kg/cm2, maka penggunaan serbuk gergaji
Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dicari besarnya perbedaan kuat
paving block yang memakai serbuk gergaji dan yang tanpa subtitusi serbuk
gergaji.
C. Hipotesa
diatas, maka dapat diajukan hipotesis penelitian yaitu : Ada hubungan antara
penambahan serbuk gergaji terhadap kuat tekan, porositas dan ketahanan aus
paving block.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
maka peneliti memandang perlu dan sangat penting untuk menetapkan langkah-
A. Populasi
B. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti
Sampel dalam penelitian ini adalah berupa sampel bahan penyusun paving
block untuk uji bahan dan sampel benda uji yang berupa kubus dengan ukuran
digunakan adalah semen tipe I dengan merk Nusantara, pasir muntilan yang
dijual di pasaran, serta air bersih dari Laboratorium Teknik sipil UNNES.
Sedangkan serbuk gergaji yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah
27
28
Boja.
Untuk sampel yang berupa benda uji terdiri dari paving block yang
dan paving block tanpa subtitusi serbuk gergaji (kelompok kontrol). Dari 5
uji dengan ukuran 20cm x 10cm x 6cm sebanyak 20 buah dan ukuran 5cm x
sebagai berikut :
a) 10 buah sampel untuk uji kuat tekan, 10 buah sampel untuk porositas, dan
b) 10 buah sampel untuk uji kuat tekan, 10 buah sampel untuk porositas, dan
5 buah sampel untuk uji ketahanan aus dengan bahan pengisinya ditambah
5 % serbuk gergaji.
c) 10 buah sampel untuk uji kuat tekan, 10 buah sampel untuk porositas, dan
5 buah sampel untuk uji ketahanan aus dengan bahan pengisinya ditambah
10 % serbuk gergaji.
d) 10 buah sampel untuk uji kuat tekan, 10 buah sampel untuk porositas, dan
5 buah sampel untuk uji ketahanan aus dengan bahan pengisinya ditambah
15 % serbuk gergaji.
29
e) 10 buah sampel untuk uji kuat tekan, 10 buah sampel untuk porositas, dan
serbuk gergaji.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
Variabel dalam penelitian ini ada tiga macam, yaitu variabel bebas,
1. Variabel bebas
bebas dalam penelitian ini adalah subtitusi serbuk gergaji untuk paving
block.
2. Variabel terikat
variabel terikat dalam penelitian ini adalah kuat tekan paving block.
3. Variabel kontrol
keberhasilan suatu penelitian. Oleh karena itu dalam menentukan metode yang
diselidiki.
Secara garis besar data yang akan diselidiki dalam penelitian ini berupa
kuat tekan, porositas, dan ketahanan aus, maka metode yang digunakan adalah
dalam bentuk daftar skor dari data pengujian sebagai dokumen data penelitian,
E. Prosedur Pengujian
1. Bahan Uji
perdagangan.
31
2. Standart Penelitian
a. Pengujian pasir
dan Kasar
kapur.
3. Tempat Pengujian
UNNES.
F. Tahap Penelitian
1. Pengambilan Sampel
UNNES Semarang.
2. Pemeriksaan Bahan
a. Pasir
berikut:
sampai kering.
timbang (B)
34
Bk
BulkSpesifikGrafity =
( B + 500 − Bt )
500
BulkSpesifikGrafity SSD =
( B + 500 − Bt )
Bk
Apparent Spesifik Grafity =
( B + Bk − Bt )
500 − Bk
Absorbsi = x100%
Bk
Alat : satu set ayakan 4,8 mm, 2,4 mm, 1,2 mm, 0,6 mm, 0,3 mm,
berikut :
beratnya tetap.
selama 3 jam.
diletakkan paling atas yaitu : 4,8 mm, 2,4 mm, 1,2mm, 0,6 mm,
beserta wadahnya.
berikut:
tampak jernih.
36
G1 − G2
X = X 100%
G1
pasir.
Langkah-langkah :
(w3)
Berat Agregat
Berat satuan =
Volume Piknometer
w3
b.s =
w1
37
b. Semen
semen dalam keadaan tertutup rapat dan setelah dibuka tidak ada
c. Air
d. Serbuk gergaji
dengan ayakan ukuran 1,0 mm. Bagian serbuk gergaji yang lolos
bahan tambah (serbuk gergaji) dan air dengan berat yang telah
dibutuhkan.
1) Masukkan air 80% dari air yang dibutuhkan dengan faktor air
pasir dan serbuk gergaji dengan penambahan 0%, 5%, 10%, 15%,
demi sedikit sampai airnya habis dalam jangka waktu tidak kurang
dari 3 menit.
pelumas.
penelitian.
4) Buka cetakan dan tempatkan paving block pada tempat yang sejuk,
d. Perawatan
teduh selama beberapa hari dengan tiap pagi disiram air secukupnya.
Setelah 5 hari ambil benda uji dari landasan cetak, susun yang rapi
b. Letakkan benda uji pada mesin tekan dengan arah penekanan sesuai
a. Rendam benda uji dalam air hingga jenuh selama 24 jam, kemudian
a. Ukur dan timbang benda uji, letakkan pada mesin pengaus, bebani
1
dengan beban tambahan sebesar 3 kg
3
sebanyak 5 kali.
c. Bersihkan benda uji dari kotoran dan debu yang melekat dengan kuas.
7. Analisis Data
B2
Berat jenis =
B3 + B0 − B1
41
Ket:
B1 − B 2
Kandungan lumpur = x100%
B1
Ket:
P
Kuat tekan =
L
Ket :
A− B
Porositas = x100%
B
Ket:
Ax10
Ketahanan aus = =
BJxLxW
Ket :
BJ = Berat jenis
bebas (X) dan variabel tak bebas (Y), titik-titik yang ditentukan oleh absis
Tabel subtitusi serbuk gergaji (X) dan kuat tekan paving block untuk
X Y X2 Y2 XY
5
5
5
dst..
Σ X ΣY Σ X2 Σ Y2 Σ XY
43
Y = a + bx
Ket :
a = konstanta
b = arah regresi
(∑ Y )(∑ X 2 ) − (∑ X )(∑ XY )
a=
n ∑ X 2 − (∑ X ) 2
n ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
b=
n ∑ X 2 − (∑ X ) 2
(∑ Y ) 2
JK (a) =
n
(∑ X )(∑ Y )
JK (b\a) = b{∑ XY − }
n
(∑ Y ) 2
JK (G) = {∑ Y 2 − }
ni
44
(4) dk sisa
K = jumlah kelompok
S2 regresi = JK (b\a)
F TC = S2TC / S2G
n ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
r2 =
{n ∑ X 2 − (∑ X ) 2 }{n ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 }
45
Tabel subtitusi serbuk gergaji (X) dan kuat tekan paving block untuk
X Y X2 LnY X LnY
5
5
5
dst..
Σ X ΣY Σ X2 Σ LnY Σ X LnY
atas X berbentuk :
Ŷ = aebx Ket :
a = konstanta
b = arah regresi
∑ ln Y ∑ ln X
ln a = −b
n n
ln Ŷ = ln a + bX
Σ(Y − Y ) 2 − Σ(Y − Y ) 2
I=
Σ(Y − Y ) 2
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Air
pengujian beton. Air yang digunakan terlihat tidak berwarna (jernih) dan
tidak berbau.
2. Semen
digunakan terlihat masih baik, tidak ada cacat pada kemasan (robeknya
46
47
3. Pasir
mm; 1,18mm; 0,6mm; 0,3 mm; 0,15mm. Hasil pengujian ayakan dapat
gambar 4.1
Komulatif Lolos (mm)
120
100
80
Zona 2
60
Hasil Penelitian
40
20
0
0,15 0,3 0,6 1,2 2,4 4,8 10
Lubang Ayakan (mm)
berikut;
(lihat lampiran 4)
4. Serbuk Gergaji
5. Paving Block
yang teduh dan dilakukan penyiraman pada waktu pagi hari selama 5
hari.
Hasil uji kuat tekan paving block dapat dilihat pada lampiran 6,
sedangkan grafik hasil uji kuat tekan dapat dilihat pada gambar 4.2
49
Hasil
Penelitian
b. Pengujian Porositas
7
6 5,894
Porositas (% )
5,469
5 4,833
4,469
4 3,697 Hasil Penelitian
3
2
1
0
0 5 10 15 20
Subtitusi Serbuk Gergaji (%)
0,08 0,074599
0,06
0,049715
0,04 0,041219 Hasil Penelitian
0,035409
0,026761
0,02
0
0 5 10 15 20
Subtitusi Serbuk Gergaji (%)
B. Pembahasan
1. Pasir
kasar(zona 1), pasir agak kasar (zona 2), pasir agak halus (zona 3), dan
dalam zona 2, yaitu pasir agak kasar seperti terlihat pada gambar 4.1
Hasil pengujian berat jenis pasir adalah untuk berat jenis bulk (bulk
nilai ini menunjukkan besarnya jumlah pori yang terdapat pada pasir
satuan agregat dalam kondisi lepas dan padat. Berat satuan dihitung
2. Paving Block
a. Kuat Tekan
Dari hasil perhitungan kuat tekan dan berat jenis paving block pada
lampiran 6 dan gambar 4.4 terlihat bahwa kuat tekan dan berat jenis
400
Kuat Tekan (kg/cm2)
b a. Hasil Penelitian
300
200 b. Kemino_1996
-0,0189x
y = 318,92e a
100 R2 = 0,6986
0
0 5 10 15 20 25
Subtitusi Serbuk Gergaji (%)
Secara umum bentuk grafik kuat tekan paving block dari hasil
1) Berat jenis
kecil bila dibandingkan pasir yaitu 0,54 (untuk serbuk gergaji) dan
2) Keadaan butiran
sel kayu dinding sel dibentuk oleh selulosa yang disatukan oleh zat
dengan kuat.
dengan teliti.
b. Porositas
8
b
Porositas (%)
6 a
a. Hasil Penelitian
4
y = 0,1078x + 3,794 b. Kemino_1996
2 R2 = 0,6969
0
0 5 10 15 20
Subtitusi Serbuk Gergaji (%)
paving block pada gambar 4.7 dapat dilihat bahwa daya serap air
kenaikan daya serap air paving block. Serbuk gergaji dapat dikatakan
sebagai bahan yang berpori, sehingga air dapat dengan mudah terserap
dibawah 7%
c. Ketahanan Aus
mm/mnt.
57
terlihat bahwa data kuat tekan, porositas, dan ketahanan aus paving
block kurang dari nilai kritis L atau Lo<L (5%), sehingga data
berdistribusi normal.
10) terlihat bahwa data kuat tekan, porositas, dan ketahanan aus
4. Analisis Regresi
a. Kuat Tekan
serbuk gergaji pada campuran paving block ada pengaruh yang berarti
dan signifikan.
b. Porositas
yang harganya 4,03; karena Fhitung < Ftabel maka hipotesis penelitian ini
diterima
c. Ketahanan Aus
serbuk gergaji pada campuran paving block ada pengaruh yang berarti
dan signifikan.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
block. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan kuat tekan paving
paving block.
2. Kuat tekan paving block yang dihasilkan pada subtitusi serbuk gergaji
sampai 20% dari berat semen rata-rata sebesar 208,619 kg/cm2. Meskipun
ada penurunan kuat tekan, namun masih tergolong dalam mutu III sesuai
Hal ini dikarenakan sifat serbuk gergaji yang higroskopis atau mudah
menyerap air.
60
61
B. Saran
sekitar Industri Penggergajian Kayu dan para peneliti bahan bangunan. Saran-
jumlah semen dengan agregat agar diperoleh kuat tekan yang lebih baik.
2. Melihat kandungan kimia serbuk gergaji yang sebagian besar terdiri dari
Anonim. 1995. Teknologi dan Pembuatan Semen. Padang :PT Semen Padang.
63
64
Satya, M. 2002. Pengaruh Subtitusi Abu Sekam Padi Terhadap Kuat Tekan
Paving Block. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang.