Professional Documents
Culture Documents
Diajukan oleh:
TERRY JULIANDI
NPM: 06.0072.SM
MATARAM
2010
PERSETUJUAN USULAN PENELITIAN SKRIPSI
Diajukan oleh:
TERRY JULIANDI
NPM: 06.0072.SM
1. LATAR BELAKANG
serangkaian konsep mengenai harga, promosi dan konsep distribusi terhadap suatu
ide-ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu,
organisasi dan masyarakat. Pemasaran memiliki fokus bagaimana agar kita dapat
keinginan untuk menggunakan dan keinginan untuk memuaskan diri. Oleh karena
itu terdapat dua bagian penting dalam proses pemasaran yakni produsen sebagai
penyedia barang dan jasa, serta konsumen sebagai pemakai barang dan jasa yang
mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen, dan berusaha membuat suatu
atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan yang dibutuhkan. Di sisi lain, keinginan
identik dengan produk lamanya, atau menciptakan suatu produk yang baru. Hal ini
dilakukan untuk menjaga citra perusahaan yang telah dibentuk oleh lini produk
terlebih dahulu. Situasi ini menunjukkan adanya tingkat persaingan yang semakin
1
ketat antar produsen, sehingga memaksa perusahaan untuk lebih meningkatkan
daya saing dengan cara lebih jeli melihat situasi dan kondisi dalam menerapkan
kebijakan pemasarannya.
konsumen. Hal ini diperlukan karena kesetiaan konsumen terhadap produk bukan
Toko “Grobak Toys” merupakan usaha dagang yang menjual topi. Untuk
mengikuti perkembangan model dan tren yang diinginkan oleh konsumen, maka
toko “Grobak Toys” perlu melakukan pengembangan produk yang dijual, baik
dengan memberikan variasi terhadap merk yang dijual, jenis topi yang dijual,
kemasan dan disain topi. Hal ini dalam rangka untuk mempertahankan dan
Toys” hanya menjual topi jenis biasa, sehingga dengan berkembang dan
topi yang lebih variatif, yaitu dengan menambah lini produk yang ada dengan
2. PERUMUSAN MASALAH
berikut:
1. TUJUAN PENELITIAN
1. MANFAAT PENELITIAN
penjualan.
c. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan untuk
tahap pengembangan produk apa saja yang dilakukan, untuk mengetahui faktor-
penjualan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
korelasi Pearson yang didukung dengan analisis koefisien determinasi, serta untuk
mengetahui signifikan nilai korelasi dilakukan uji t satu pihak. Hasil penelitian ini
adalah terdapat hubungan yang cukup kuat antara pengembangan produk dengan
volume penjualan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
serta untuk mengetahui signifikan nilai korelasi dilakukan uji hipotesis (uji t) satu
pihak. Hasil yang didapat dari analisis korelasi Pearson dapat diketahui bahwa
nilai r = 0,9067 yang menunjukkan hubungan yang cenderung sangat kuat dan
searah. Hal tersebut mengandung arti bahwa peningkatan biaya pengembangan
belum ada suatu keseragaman tentang definisi pemasaran antara pakar yang satu
dengan yang lain. Beberapa orang menyamakan pemasaran dengan penjualan dan
promosi yang agresif, tetapi pemasar yang hebat tidak bertindak seperti itu.
terencana dengan biak untuk memenangkan pelanggan. Pemasar yang baik akan
produk mereka.
Menurut Engel, et.al. (2002: 4), pemasaran adalah proses perencanaan dan
dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individual dan
organisasional.
sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk
dan nilai.
dan permintaan, produk, kegunaan, nilai dan kepuasan, pertukaran, transaksi dan
biaya pemasaran untuk berbagai alat dalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran
suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar
sasaran.
Secara luas produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan (Kotler, 2006: 5).
Kunci dalam penempatan produk adalah selalu mendapatkan tempat yang cocok
yang mewakili hasrat konsumen yang tidak terpenuhi dan memanfaatkan peluang
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh
produk tersebut (Kotler, 2006: 96). Keputusan penetapan harga tidak pernah boleh
dibiarkan dilakukan secara kebetulan. Ada saatnya penetapan harga disesuaikan
dengan hukum permintaan, tapi suatu saat bisa jadi penetapan harga justru
berlawanan dengan hukum permintaan. Bila suatu merk mampu membawa citra
produknya dan membujuk para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli
produk itu. Suatu perusahaan harus dapat memutuskan untuk berkonsentrasi pada
yang terbaik, misalnya pada kelompok usia tertentu. Sebuah promosi dengan tema
yang tepat akan dapat merefleksikan motivasi yang mendasari dan manfaat yang
untuk membuat produk tersedia dan dapat diperoleh bagi konsumen sasaran
(Kotler, 2006: 96). Bagaimana dan di mana konsumen lebih suka membeli apa
Seperti yang sudah dipaparkan di atas, bahwa salah satu unsur dari bauran
kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh seseorang atau lembaga untuk
menyebutkan bahwa produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar
berawal dan berpatokan pada produk yang dihasilkan. Adapun unsur-unsur dalam
Jadi, pada dasarnya konsumen membeli suatu produk tidak hanya sekedar
membeli kumpulan atribut fisik, tetapi pada sasarannya mereka membayar sesuatu
sehingga tiap-tiap tingkat mampu menambahkan lebih banyak nilai pelanggan dan
pada akhirnya kelima tingkat tersebut akan membentuk suatu hirarki nilai
2. Produk dasar (basic product) adalah produk yang mencerminkan versi dasar
3. Produk yang diharapkan (expected product) yaitu suatu kumpulan atribut dan
masa mendatang.
tertentu lainnya. Hirarki produk ini dimulai dari kebutuhan dasar sampai dengan
suatu kebutuhan inti dengan tingkat efektivitas yang kurang lebih memadai.
3. Kelas produk, merupakan sekumpulan produk di dalam kelompok produk
berhubungan erat karena fungsinya yang sama atau karena dijual pada
distribusi yang sama, atau karena harganya berada dalam skala yang sama.
5. Tipe produk, adalah barang atau hal yang berada dalam lini produk dan
lebih barang atau hal yang melihat dalam lini produk dan digunakan untuk
7. Jenis produk, adalah sesuatu yang khusus di dalam suatu merk atau lini
produk yang dapat dibedakan dengan ukuran, harga, penampilan atau atribut
yang lain.
cepat dan sering dibeli, maka strategi yang bisa digunakan adalah
bertahan lama dengan banyak pemakaian. Jenis barang ini menuntut cara
c. Jasa, yaitu kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
1. Barang konsumsi.
yang pada umumnya sering dibeli, segera dan memerlukan usaha yang
menjadi barang pokok yang dibeli konsumen secara tetap, barang impulsif
yang dibeli tanpa perencanaan dan barang darurat yang dibeli bila
homogen yang memiliki kesamaan dalam hal mutu namun cukup berbeda
dalam hal harga dan heterogen yang lebih beragam jenis dan mutunya.
terpenuhi.
lebih keras dalam proses membeli. Strategi yang digunakan adalah dengan
d. Barang yang tidak dicari (unsought goods), merupakan barang yang tidak
a. Bahan jadi dan suku cadang, yaitu barang-barang yang seluruhnya masuk
ke dalam produk jadi. Kebanyakan bahan jadi dan suku cadang dijual
jadi akhir. Barang modal dipecah menjadi dua kelompok, yaitu instalasi
dari produsen dengan didahului dengan negosiasi yang panjang dan lama.
penjual yang ahli, serta harus bersedia merancang segala spesifikasi yang
rumit dan juga pelayan purna jual. Iklan tetap diadakan meskipun jauh
c. Perbekalan dan pelayanan, merupakan jenis produk yang sama sekali tidak
Konsep daur hidup produk adalah suatu upaya untuk mengenali berbagai
tahap yang berbeda dalam sejarah penjualan suatu produk (Kotler, 2006: 462).
Pada tahap-tahap ini terdapat peluang dan masalah yang berbeda-beda dalam
kaitannya dengan strategi pemasaran dan potensi laba. Adapun tahap-tahap daur
menurun karena produk sudah bisa diterima oleh sebagian besar pembeli
sebagai berikut:
Pertumbuhan
Kemunduran
Pe
Perkenalan
Usia
Penjualan
Kedewasaan
Laba
Produk
nj
ua
la
n
da
n
La
ba
baru serta menanggapi kebutuhan dan kesempatan tadi secara cermat dan efektif
dengan mencari jalan keluar atas pemecahan produk tersebut (Kotler, 2006).
produk memiliki daur hidup, sehingga produk yang sekarang dalam masa
diganti dengan produk yang baru supaya volume penjualan perusahaan dapat
Masalah perencanaan produk baru bisa ditempuh dengan dua metode, yaitu
akuisisi dan pengembangan produk baru. Akuisisi bisa ditempuh dengan tiga
produk yang menarik. Kedua, perusahaan bisa mengusahakan akuisisi paten, yaitu
pengalihan atau pembelian hak atas produk-produk baru dari pemegang hak paten.
produk.
memilih pengembangan produk baru dengan kontrak, yaitu menyewa jasa peneliti
keputusan strategis perusahaan dalam usaha untuk tetap hidup dan bertahan.
1. Produk yang mana yang harus dibuat dan dibeli oleh perusahaan?
2. Apakah perusahaan perlu memasarkan lebih banyak atau lebih sedikit
setelah memutuskan dan menetapkan produk mana yang akan
dikembangkan dan mana yang akan dihasilkan?
3. Apakah manfaat baru dari setiap produk?
4. Untuk setiap produk, merk dan kemasan serta label apa yang akan
digunakan?
5. Bagaimana seharusnya corak dan disain sebuah produk?
6. Berapa seharusnya jumlah dari setiap produk yang harus dihasilkan?
7. Bagaimana seharusnya penetapan harga atas sebuah produk?
1. Produk baru bagi dunia. Produk ini mencipta pasar yang baru sama sekali.
2. Lini produk baru. Dengan produk ini perusahaan untuk pertama kalinya
memasuki pasar yang sudah ada.
3. Tambahan pada lini produk yang sudah ada. Produk yang menambah lini
produk yang sudah ada di suatu perusahaan.
4. Penyempurnaan/revisi atas produk yang sudah ada. Produk yang baru
dengan daya kerja/kegunaan yang disempurnakan atau dengan nilai yang lebih
tinggi dan mengganti produk yang sudah ada.
5. Penempatan kembali/repositioning. Produk yang sudah ada dipasarkan pada
pasar baru atau segmen pasar baru.
6. Penekanan biaya. Produk yang daya kerja/kegunaannya sama dengan yang
sudah ada pada biaya yang lebih rendah.
atas. Kenyataannya, hanya sekitar 10% dari produk baru tersebut yang benar-
benar baru. Jenis produk tersebut melibatkan biaya yang sangat tinggi dan risiko
yang sangat besar karena benar-benar baru baik, bagi perusahaan maupun pasar.
Pertumbuhan
Kemunduran
Pe
Perkenalan
Usia
Penjualan
Kedewasaan
Laba
Laba
Produk
produk baru
nj dibutuhkan untuk
uamenopang pertumbuhan
la perusahaan
n
da
n
La
ba
Gambar 5.2 Daur hidup penjualan dan laba serta pengaruh produk baru
terhadap laba perusahaan
1. Riset produk yang dibutuhkan oleh konsumen pada masa yang akan datang.
2. Rekayasa (engineering) yang berkaitan dengan pembuatan produk yang
diperlukan.
3. Disain yang berkaitan dengan perencanaan terhadap suatu produk yang
akan dibuat.
baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Dalam melakukan pengembangan
baru. Penetapan yang jelas apakah pengembangan produk baru tersebut perlu
disusun oleh manajemen perusahaan. Jika pada langkah tertentu, riset pasar
yang signifikan, maka manajemen harus dapat mengambil keputusan apakah akan
membatalkan atau perlu mencari data dan informasi tambahan guna melengkapi
karyawan sendiri.
2. Penyaringan gagasan/ide
keseluruhan.
b. Gagasan tersebut harus didasarkan pada sumber daya dan keahlian yang
manajerial.
berupa gagasan umum. Untuk itu, tim pengembangan produk harus menelaah
b. Apa manfaat utama dari gagasan pengembangan produk baru yang dapat
1. Analisis bisnis.
secara jelas biaya, laba, tingkat pengembalian investasi dan arus kas
komersial.
2. Pengembangan produk.
Pada tahap ini, semua konsep atas produk baru tersebut sudah harus
c. Kolokasi.
d. Komunikasi konstan.
2. Komersialisasi.
Tahap ini berarti bahwa seluruh komponen elemen bauran produk yang
didukung oleh elemen pemasaran lainnya telah siap untuk diproduksi dan
Dalam usaha untuk memberikan arah yang jelas bagi manajemen untuk
secara spesifik menetapkan ada empat jenis sasaran pokok bagi pengembangan
meningkatkan penjualan dari lini produk yang ada saat ini. Perubahan besar
pada rancangan atau bahkan sekedar perubahan sederhana pada kemasan dapat
Sasaran dari program ini adalah untuk menjangkau suatu segmen pasar
4. Program diversifikasi.
perusahaan berada pada posisi dilematis. Di satu sisi, perusahaan harus selalu
dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk yang baru lebih besar
dari anggaran yang sudah diperhitungkan sebelumnya. Selera konsumen yang
berubah-ubah, teknologi baru, daur hidup suatu produk yang semakin pendek,
persaingan dari perusahaan lain, baik dalam maupun luar negeri, bahkan peraturan
produk baru. Kedua, perusahaan harus menangani setiap tahap dalam proses
1. KERANGKA BERPIKIR
Regresi
Volume
Hasil
Pengembangan
Produk
linear sederhana
Penjualan
Topi Produk:
Harga beli produk
Biaya kirim
Biaya pemeliharaan
1. HIPOTESIS
2. METODE PENELITIAN
variabel bebas terhadap variabel terikatnya serta besarnya arah hubungan yang
terjadi (Umar, 2003: 36). Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui berapa
besar kontribusi biaya pengembangan produk topi terhadap volume penjualan, dan
bagaimana hubungan biaya pengembangan produk topi dalam meningkatkan
Penelitian ini penulis lakukan dengan metode studi kasus. Metode studi
kasus menghendaki suatu kajian yang rinci, mendalam, menyeluruh atas obyek
tertentu yang biasanya relatif kecil selama kurun waktu tertentu, termasuk
lingkungannya (Umar, 2003: 32). Untuk itu, penulis mengambil toko “Grobak
Toys” sebagai lokasi penelitian. Toko “Grobak Toys” adalah toko yang menjual
topi yang berada di lantai dasar Mataram Mall. Dalam perkembangannya, toko
usaha bertahan dari para pesaing, dengan melakukan penambahan lini produk.
produk yang dilakukan oleh pemilik toko “Grobak Toys”. Seperti bagaimana
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar
(Sugiyono, 2010: 23). Data kualitatif yang penulis gunakan pada penelitian ini
pengembangan produk.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif
data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya
dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya, sehingga lebih
informatif jika digunakan oleh pihak lain (Umar, 2003: 60). Dalam penelitian ini,
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua metode analisis data sebagai
berikut:
hubungan antara dua variabel (Muhidin dan Abdurahman, 2009: 187). Dalam
Y = a + bX
a = Y-bXN
b = N.(XY)-X.YN.X2-(X)2
Dimana:
a = penduga bagi intercept, yaitu volume penjualan jika tidak ada biaya
pengembangan produk.
dua variabel (Muhidin dan Abdurahman, 2009: 187). Dalam penelitian ini analisis
r = NXY-XY[NX2-(X)2][NY2-(Y)2]
berikut:
Kd = r2 x 100%
Dimana:
Kd = koefisien determinasi
r = koefisien korelasi
Dalam penelitian ini, perhitungan koefisien regresi linear sederhana,
1. JADWAL PENELITIAN
Engel, James F., Blackwell, Roger D., dan Miniard, Paul W. 2002. Perilaku
Konsumen Jilid 1 terjemahan. F. X. Budiyanto. Tangerang: Binarupa
Aksara.
Husein Umar. 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta: Penerbit Ghalia
Indonesia.
In, Charlie. 2004. Mengukir Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Bisnis &
Profit Anda terjemahan. Septian Yuda. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.