You are on page 1of 3

Sejarah Tayammum

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah,
dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah
dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Maidah: 6)

Suatu ketika Siti Aisyah menyertai Rasulullah SAW bersama rombongan dalam suatu
perjalanan. Di tengah perjalanan itu kalung Siti Aisyah hilang, maka Rasulullah SAW
dan orang-orang bersamanya berhenti untuk mencarinya. Akan tetapi usaha mereka tidak
mebuahkan hasil, kalung itu tetap tidak ditemukan. Akhirnya mereka istirahat di tempat
itu dan kebetulan di tempat itu tidak ditemukan air. Mereka kususahan sehingga orang-
orang menemui Abu Bakar dan berkata: “Tidakkah kau lihat apa yang dilakukan
Aisyah? Ia menyebabkan Rasulullah SAW dan orang-orang berhenti di tempat yang
tidak ada airnya dan mereka tidak menemukan air untuk bersuci.”

Mendengar pengaduan itu, maka segeralah Abu Bakar menemui Aisyah di tendanya. Saat
itu Rasulullah SAW sedang tidur di samping Aisyah, dan Abu Bakar berkata: “Kau telah
menyusahkan Rasulullah SAW dan orang-orang bersamanya berhenti di tempat yang
kering dan mereka tidak menemukan air sedikit pun”. Abu Bakar saat sangat marah dan
memukul Siti Aisyah.

Menjelang waktu fajar Rasulullkah SAW bangun dan mencari air untuk bersuci, tetapi
tidak temukan air sedikit pun. Dalam keadaan itulah turun ayat tentang tayamum. Maka
mereka semua bertayammum. Mereka bergembira mendapat berkah itu, sehingga Usaid
bin Hudair menemui Abu Bakar dan berkataa: “Wahai keluarga Abu Bakar! Ini
bukanlah berkah yang pertama untuk keluarga kalian”

Setelah mereka menunaikan shalat shubuh dan menyiapkan keperluan lainnya, maka
mereka bersiap melanjutkan perjalanan. Ketika unta yang menjadi tunggangan Siti
Aisyah disuruh berdiri, ternyata kalung itu ditemukan dibawah unta itu.

Kisah itu memberikan peringatan kepada kita, bahwa tidak ada alasan meninggalkan
shalat walaupun tidak ada air. Penggantinya adalah tayammum. Itulah keuntungan umat
Nabi Muhammad SAW. Ingatlah shalat merupakan amalan yang pertama akan dihisab.
Jika shalatnya baik, maka baiklah seluruh amal yang lainnya. Jika shalatnya rusak, maka
rusaklah seluruh amal yang lainnya. Semoga kita dijadikan hamba yang mendirikan
shalat.
SYARIAT TAYAMUM

disyariatkan berdasarkan Alquran dan sunah. Allah SWT berfirman Dan jika kamu sakit
atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah
menyentuh perempuan kemudian kamu tidak mendapat air maka bertayamumlah kamu
dgn tanah yg baik ; sapulah mukamu dan tanganmu .. .

Rasulullah saw. bersabda Tanah adl wudu seorang muslim jika tidak mendapatkan air
kendati selama sepuluh tahun. .

Rasulullah saw. juga bersabda Seluruh tanah di bumi dijadikan sebagai tempat sujud dan
bersuci bagiku dan umatku. Maka di mana saja waktu salat menghampiri seseorang dari
umatku tanah dapat menyucikannya. .

Sebab Disyariatkannya Tayamum Diriwayatkan dari Aisyah r.a. ia berkata Kami


bepergian bersama dgn Nabi dalam suatu perjalanan. Ketika kami sampai di Baida’
kalungku hilang.

Karena itu Nabi berhenti utk mencarinya. Begitu pula seluruh rombongan turut berhenti
bersama dgn beliau. Sedangkan di tempat itu tidak ada air dan mereka tidak membawa
air. Mereka mendatangi Abu Bakar lalu berkata ‘Tidakkah engkau memperhatikan
Aisyah? Karena ulahnya Nabi dan para sahabat berhenti padahal di sini tidak ada air dan
rombongan tidak membawa air.’ Lalu Abu Bakar mendatangiku sedangkan Rasulullah
tertidur dgn kepalanya berada di atas pahaku. Kemudian Abu Bakar mengata-ngataiku
sepuas hatinya sehingga ditusuknya rusukku dgn tangannya. Aku tak dapat bergerak krn
Nabi tidur di pahaku. Beliau tertidur sampai subuh tanpa air. Kemudian Allah
menurunkan ayat tayamum ‘Maka hendaklah kalian bertayamum’ Usaid bin Hudhair
berkata ‘Ini bukanlah berkah yg pertama darimu wahai keluarga Abu Bakar’. Selanjutnya
Aisyah berkata Ketika unta kami suruh berdiri kami dapati kalungku berada di bawah
unta itu. .

Orang yg Diperbolehkan Bertayamum Tayamum diperbolehkan bagi orang yg tidak


mendapatkan air setelah berusaha dgn sungguh-sungguh utk mencarinya atau ada air
namun tidak bisa menggunakannya krn sakit atau khawatir jika menggunakan air maka
sakitnya akan bertambah parah dan menghambat kesembuhannya atau seseorang yg tidak
dapat bergerak dan tidak ada orang yg bisa memberikan air kepadanya.

Hal-Hal yg Bisa Dipergunakan utk Tayamum Dalam bertayammum diperbolehkan


menggunakan debu yg suci dan segala sesuatu yg sejenis dgn tanah seperti kerikil batu
atau kapur. Allah berfirman Maka bertayamumlah dgn tanah yg baik . {An-Nisa 43}.

Para ahli bahasa sepakat bahwa kata ash-sha’id memiliki arti permukaan tanah baik
berupa debu atau yg lainnya.
Hal-Hal yg Diwajibkan ketika Tayamum 1. Niat. Rasulullah saw. bersabda
Sesungguhnya tiap amal perbuatan itu tergantung dgn niatnya dan bagi tiap orang apa
yg ia niatkan. {HR Bukhari}.

2. Menggunakan tanah yg suci. Allah berfirman .. maka bertayamumlah kamu dgn tanah
yg suci .. .

3. Sekali tepuk maksudnya adl ketika meletakkan kedua tangannya di atas tanah.

4. Mengusap wajah dan kedua telapak tangan. Allah berfirman .. maka sapulah muka dan
kedua tangan kalian. .

Hal-Hal yg Membatalkan Tayamum 1. Semua hal yg membatalkan wudu krn tayamum


merupakan pengganti wudu.

2. Apabila mendapatkan air sebelum mengerjakan salat atau sedang mengerjakan salat.
Rasulullah saw. bersabda Debu itu cukup bagimu utk bersuci selama kamu tidak
mendapatkan air. Apabila kamu telah mendapatkan air maka usapkanlah ia ke kulitmu. .
Namun apabila seseorang baru mendapatkan air setelah ia selesai mengerjakan salat ia
tidak perlu mengulanginya kembali. Rasulullah saw. bersabda Janganlah kalian
mengerjakan satu salat dua kali dalam sehari. {HR An-Nasai Abu Dawud Ahmad dan
Ibnu Hiban}.

Hal-Hal yg Boleh Dilakukan setelah Bertayamum Orang yg bertayamum diperbolehkan


baginya utk melakukan hal-hal yg boleh dilakukan oleh seseorang yg telah berwudu atau
mandi seperti salat membaca Alquran atau menyentuhnya thawaf atau berdiam di masjid.

Cara Bertayamum Tayamum dilakukan dgn cara menepukkan kedua tangan ke tanah yg
suci dgn satu kali tepukan lalu mengusapkannya ke wajah kemudian pada kedua tangan.
Rasulullah saw. bersabda Sebenarnya cukup bagimu begini seraya menepukkan kedua
telapak tangannya ke tanah lalu mengusapkannya ke wajah kemudian kepada ke dua
tangannya.

Bila seseorang bertayamum dgn lbh dari satu kali tepukan hal itu diperbolehkan. Dan jika
seseorang mengusap tangannya melebihi batas pergelangan hal itu pun tetap dibenarkan.

Sumber Diadaptasi dari kitab Minhajul Muslim karya Syekh Abu Bakar Jabir al-Jazairi
dan Al-Jami’ fi Fiqhin Nisa’ karya Syekh Kamil Muhammad ‘Uwaidah

sumber file al_islam.chm

You might also like