You are on page 1of 5

Fluorin

Nomor atom (Z) 9


Konfigurasi elektron [He]2s²2p⁵
Massa atom 19
Wujud zat gas
Warna Kuning muda
Titik beku (0C) -220
Titik didih (0C) -188
Kerapatan (g/cm3) 1,69 x 10¯³
Kelarutan dalam air (g/ml) Bereaksi
Energi pengionan pertama
1681
(kJ/mol)
Afinitas elektron (kJ/mol) -328
Keelektronegatifan (skala
4,0
Pauling)
Potensial reduksi standar
2,87
(volt)X2 + 2e- 2X-
Jari-jari atom (pm) 72
Jari-jari kovalen (Å) 0,64
Jari-jari ion (X-) (Å) 1,19
Energi ikatan X-X (kJ/mol) 155

 Sejarah

Pada tahun 1529, Georigius Agricola menggambarkan penggunaan senyawa fluorspar


sebagai penjejak aliran dalam tubuh, dan pada awal tahun 1670, Schwandhard menemukan
bahwa gelas teretsa ketika terpapar dengan fluorspar yang diberi asam. Scheele dan banyak
ahli lainnya, termasuk Davy, Gay-Lussac, Lavoisier, dan Thenard bereksperimen dengan
asam fluorida, dan beberapa eksperimen berakhir dengan tragis. Fluorin akhinya bisa
diisolasi pada tahun 1886 oleh Moissan setelah  berusaha selama hampir 74 tahun.

 Sifat-sifat
Fluorin adalah unsur yang paling elektronegatif dan reaktif bila dibandingkan dengan semua
unsur. Dalam bentuk gas merupakan molekul diatomik (F₂), berwarna kuning pucat, gas
korosif, bereaksi dengan banyak senyawa organik dan anorganik. Logam, kaca, keramik,
karbon, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala yang terang. Adanya komponen
fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.

Setelah Perang Dunia II, tidak ada produksi unsur fluorin secara massal. Proyek bom nuklir
dan penerapan energi nuklir, telah membuat fluorin harus dibuat dalam jumlah besar.

 Penanganan

Unsur fluor dan ion fluorida sangat beracun. Unsur bebasnya memiliki karakteristik bau yang
tajam, bisa dideteksi dalam konsentrasi serendah 20 ppb, yakni di bawah tingkat keamanan
bekerja. Konsentrasi yang diperbolehkan untuk paparan selama 8 jam kerja adalah 1 ppm.

Fluor adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang F dan nomor
atom 19. Namanya berasal dari bahasa Latin fluere, berarti “mengalir”. Dia merupakan gas
halogen univalen beracun berwarna kuning-hijau yang paling reaktif secara kimia dan
elektronegatif dari seluruh unsur. Dalam bentuk murninya, dia sangat berbahaya, dapat
menyebabkan pembakaran kimia parah begitu berhubungan dengan kulit.

 Kegunaan

Fluorin  dan senyawanya digunakan dalam memproduksi uranium (dari heksafluorida) dan
lebih dari 100 senyawa fluorin komersial, termasuk plastik untuk suhu tinggi. Asam fluorida
mengetsa kaca lampu pijar. Reaksi : CaSiO3 + 8HF → H2SiF6 + CaF2 + 3H2O. Fluor
hidrokarbon  [Freon-12 ( CF2Cl2 )] digunakan besar-besaran dalam pendinginan udara di
kulkas dan AC.

Keberadaan fluorin sebagai senyawa fluorida yang mudah larut dalam air minum melebihi 2
ppm dapat menyebabkan bercak pada lapisan email gigi, bila terkonsumsi oleh anak-anak
dengan gigi permanen. Meski demikian, dalam  jumlah yang lebih sedikit, fluorin dapat
mencegah lubang gigi. Bahan yang dicampurkan dalam pasta gigi adalah Natrium
heksafluoroksilikat ( Na₂SiF6 ).

Flourin juga berguna untuk mengawetkan kayu (Natriun fluorida (NaF)), sebagai insulator
(Belerang hexafluorida (SF6)), sebagai bahan pelarut dalam pengolahan bahan alumunium
(Kliorit (Na3AlF6)), sebagai bahan pada peralatan mesin (Teflon), dan sebagainya.

Unsur fluorin  juga telah dipelajari sebagai bahan bakar roket karena nilai daya dorong yang
sangat luar biasa.
Klorin

Nomor atom (Z) 17


Konfigurasi elektron [Ne]3s²3p⁵
Massa atom 35,5
Wujud zat gas
Hijau
Warna
kekuningan
Titik beku (0C) -101
Titik didih (0C) -35
Kerapatan (g/cm3) 3,21 x 10¯³
Kelarutan dalam air
20
(g/ml)
Energi pengionan
1251
pertama (kJ/mol)
Afinitas elektron
-349
(kJ/mol)
Keelektronegatifan
3,0
(skala Pauling)
Potensial reduksi
standar (volt)
1,36
 

X2 + 2e- 2X-
Jari-jari atom (pm) 99
Jari-jari kovalen (Å) 0,99
Jari-jari ion (X-) (Å) 1,67
Energi ikatan X-X
242
(kJ/mol)
 Sejarah

Ditemukan oleh Scheele pada tahun 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun 1810. Klorin
ditemukan di alam dalam  keadaan berkombinasi dengan gas Cl₂, senyawa dan mineral
seperti Karnalit dan silvit.

 Sifat-sifat

Gas klorin berwarna kuning-kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur
lain. Klorin dapat mengganggu  pernapasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cairnya
dapat membakar kulit. Klorin  tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam) dan
diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan
proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan  dan dapat bersenyawa dengan
hampir semua unsur. Pada suhu 10oC,  satu volume air dapat melarutkan 3.10 volume klorin,
sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77 volume.

 Penanganan

Klorin  mengiritasi sistem pernapasan. Bentuk gasnya mengiritasi lapisan lendir dan bentuk
cairnya bisa membakar kulit. Baunya dapat dideteksi pada konsentrasi sekecil 3.5 ppm dan
pada konsentrasi 1000 ppm berakibat fatal setelah terhisap dalam-dalam.  Kenyataannya,
klorin digunakan sebagai senjata kimia pada perang gas di tahun 1915. Terpapar dengan
klorin tidak boleh melebihi 0.5 ppm selama 8 jam kerja sehari-40 jam per minggu.

 Kegunaan

Klorin digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk sehari-hari. Klorin digunakan
untuk menghasilkan air minum yang aman hampir di seluruh dunia. Bahkan, kemasan air
terkecil pun sudah terklorinasi.

Klorin juga digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat pewarna,
tekstil, produk olahan minyak bumi, obat-obatan, antseptik, insektisida, makanan, pelarut,
cat, plastik, dan banyak produk lainnya.

Kebanyakan klorin diproduksi untuk digunakan dalam pembuatan senyawa klorin untuk
sanitasi, pemutihan kertas, desinfektan, dan proses tekstil. Lebih jauh lagi, klorin digunakan
untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon tetraklorida, dan ekstraksi brom.

Kimia organik sangat membutuhkan klorin, baik sebagai zat oksidator maupun sebagai 
subtitusi, karena banyak sifat yang sesuai dengan yang diharapkan dalam senyawa organik
ketika klor mensubtitusi hidrogen, seperti dalam salah satu bentuk karet sintetis.

3. Brom
Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat cair berwarna coklat kemerahan,
agak mudah menguap pada temperature kamar, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak
dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan kerongkongan. Bromin mudah larut dalam
air dan CS2 membentuk larutan berwarna merah, bersifat kurang aktif dibandingkan dengan
klor tetapi lebih reaktif dari iodium. Brom didapatkan dengan oksidasi Br- dengan gas klor
dalam air garam. Mirip dengan itu, iodin dihasilkan dengan melewatkan gas klor melalui air
garam yang mengandung ion I-. Karena gas alam yang didapatkan di Jepang ada bersama di
bawah tanah dengan air garam yang mengandung I-, Jepang adalah negara utama penghasil
iodin.

4. Iodium
Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur nonlogam. Padatan mengkilap
berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperature biasa membentuk gas berwarna
ungu-biru berbau tidak enak (perih). Di alam ditemukan dalam air laut (air asin) garam chili,
dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3, CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut
dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan hanya satu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di
alam. Kristal iodin dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput
lendir.

5. Astatin
Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth dengan
partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie dan E.
Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210) mempunyai waktu paruh 8,3
jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbanding iodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat
membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At
dapat membentuk molekul diatom seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil
dideteksi adalah HAt dan CH3At.

You might also like