You are on page 1of 3

Asy Syaikh Muhammad At Tamimi rohimahullohu berkata :

Penjelasan Alloh subhanahu tentang wali-wali Alloh dan perbedaan antara mereka
dengan orang-orang yang menyerupai mereka dari musuh-musuh Alloh yaitu dari
kalangan orang-orang munafiq dan orang-orang yang jahat. Dan cukuplah
(penjelasannya) pada ayat ini dari surah Ali Imron :

‫اتَّبِعُونِي يُحْ بِ ْب ُك ُم‬444444444444َ‫ُّون هَّللا َ ف‬


َ ‫لْ إِن ُكنتُ ْم تُ ِحب‬444444444444ُ‫ق‬
“ katakanlah jika kalin benar-benar mencintai Alloh maka ikutilah aku niscaya
Alloh akan mencintai kalian “.(QS. Ali Imron : 31).

Dan pada ayat dari surah Al Maidah :

‫أْتِي‬44َ‫ف ي‬
َ ‫ين آ َمنُوا َمن يَرْ تَ َّد ِمن ُك ْم َعن ِدينِ ِه فَ َس ْو‬ َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذ‬
ُ‫ه‬444444444444444444444444َ‫و ٍم ي ُِحبُّهُ ْم َوي ُِحبُّون‬444444444444444444444444
ْ َ‫هَّللا ُ ِبق‬
“Wahai orang-orang yang beriman barangsiapa diantara kalian yang murtad
maka kelak Alloh akan mengganti dengan suatu kaum yang Alloh mencintai
mereka dan mereka pun mencintaiNya “.(QS. Al Maidah : 54).

Dan pada ayat dari surah Yunus :

َ ُ‫ف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ َزن‬


‫ون‬44
﴾٦٢﴿ ْ ‫ا َء هَّللا ِ اَل َخ‬44َ‫أَاَل إِ َّن أَ ْولِي‬
ٌ ‫و‬44
‫ون‬444444444444444
َ ُ‫انُوا يَتَّق‬444444444444444‫وا َو َك‬444444444444444ُ‫ين آ َمن‬ َ ‫الَّ ِذ‬
“Ketahuilah sesungguhnya wali-wali Alloh tidak ada rasa takut atas mereka dan
tidak pula mereka bersedih hati, (Yaitu mereka) adalah orang-orang yang
beriman dan mereka senantiasa bertaqwa “.(QS. Yunus : 62-63).

Kemudian terjadilah pada perkara ini (wali-wali Alloh) menurut mayoritas orang-
orang yang mengaku memiliki ilmu dari kalangan tokoh masyarakat dan orang-
orang yang dianggap ulama (baca : kyai atau ajengan) bahwa yang dikatakan wali
Alloh adalah adanya keharusan pada mereka meninggalkan ittiba’ (meneladani)
Rosul shollallohu ‘alaihi wa salam dan (mereka menganggap) arangsiapa yang
mengikuti Rosul maka bukanlah termasuk mereka (wali Alloh) dan adanya suatu
keharusan pula bahwa (wali Alloh) adalah orang yang meninggalkan jihad, maka
barangsiapa yang berjihad bukanlah termasuk mereka dan juga adanya suatu
keharusan (wali Alloh) adalah orang yang meninggalkan keimanan dan ketaqwaan
, maka barangsiapa masih mengikatkan keimanan dan ketaqwaan maka bukanlah
dari mereka.
Wahai Robb kami , kami meminta kepadaMu kemaafan dan keselamatan,
sesungguhnya engkau Dzat Yang Maha Mendengarkan do’a.

Penjelasan :
Wali-wali Alloh Ta’ala mereka adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa
kepada Alloh Ta’ala dan istiqomah diatas agamaNya. Mereka adalah orang-orang
yang telah Alloh Ta’ala sifati dengan perkataanNya :

َ ُ‫ف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ َزن‬


‫ون‬44
﴾٦٢﴿ ْ ‫ا َء هَّللا ِ اَل َخ‬44َ‫أَاَل إِ َّن أَ ْولِي‬
ٌ ‫و‬44
َ ‫الَّ ِذ‬
َ ُ‫ين آ َمنُوا َو َكانُوا يَتَّق‬
‫ون‬
“Ketahuilah sesungguhnya wali-wali Alloh tidak ada rasa takut atas mereka dan
tidak pula mereka bersedih hati, (Yaitu mereka) adalah orang-orang yang
beriman dan mereka senantiasa bertaqwa “.(QS. Yunus : 62-63).

Maka bukanlah setiap orang yang mengaku memiliki wilayah kewalian dikatakan
wali, sebab jika tidak demikian tentu setiap orang yang mengaku sebagai wali
dikatakan wali, akan tetapi tolak ukur pengakuan ini yaitu pada wilayah amalan
sholihnya, seandainya amalanya dibangun di atas keimanan dan taqwa maka
sesungguhnya dialah wali. Dan di dalam pendakwahan wilayah kewalian adalah
pensucian terhadap dirinya yang demikian itu meniadakan taqwa kepada Alloh
‘azza wa jalla, karena Alloh Ta’ala mengatakan :

‫فَاَل تُ َز ُّكوا أَنفُ َس ُك ْم ۖ هُ َو أَ ْعلَ ُم بِ َم ِن اتَّقَ ٰى‬


“maka janganlah kalian mensucikan diri-diri kalian, Dialah yang paling
mengetahui siapakah orang yang bertaqwa “.(QS. An Najm : 32).

Maka apabila ia telah mendakwahkan bahwa dirinya termasuk wali Alloh Ta’ala
maka sungguh ia telah mensucikan dirinya dan disaat itulah ia telah terjatuh pada
maksiat kepada Alloh Ta’ala dan pada perkara-perkara yang Alloh Ta’ala telah
larang dan inilah meniadakan taqwa.

Maka wali Alloh Ta'ala bukanlah orang-orang yang mensucikan diri-diri mereka
semisal dengan persaksian ini, hanyasannya mereka adalah orang-orang yang
beriman kepada Alloh Ta’ala dan bertaqwa kepadaNya. Dan mereka adalah
orang-orang yang bertaqwa dengan sebab ketaatan yang sempurna kepada Alloh
subhanahu wa ta’ala, tidaklah mereka orang-orang yang menipu manusia dan
mengelabui manusia dengan pengakuan ini sehingga mereka menyesatkan
manusia dari jalannya Alloh Ta’ala.

Maka mereka-mereka adalah orang-orang yang mendakwahkan diri-diri mereka


sekali waktu sebagai sayyid, sekali waktu sebagai wali, seandainya manusia mau
mengkoreksi apa saja yang ada pada mereka tentu dia akan mendapati mereka ini
sangat jauh dari apa yang dikatakan sebagai wali dan sayyid.
Maka nasehatku kepada saudaraku kaum muslimin hendaknya mereka tidak
tertipu dengan orang-orang yang mengaku sebagai wali sehingga keadaan mereka
mencocoki dengan apa yang ada pada nash-nash (Al Qur’an dan As Sunnah)
didalam pensifatan sebagai wali Alloh Ta’ala.

Read more: http://www.abuayaz.co.cc/2010/10/siapakah-yang-disebut-wali-


allah.html#ixzz13N41Kx31

You might also like