Professional Documents
Culture Documents
Sebutir air ikut mengucur dari sebuah slang air di tangan seorang tukang kebun. Ia merasa dirinya
seperti kekuatan raksasa yang mampu mematahkan ranting ringkih dan dedaunan kering di kebun yang
gersang, karena musim kemarau yang sangat panjang.
Tetapi, setelah slang itu terserak kembali sendiri dan menempel di sehelai daun mawar yang masih
menghijau. Sebutir air itu menjadi oase kecil yang amat cantik di mata seorang pelukis yang sedang
memindahkan keindahan mawar itu ke atas kanvasnya yang dipesan oleh istana untuk dihadiahkan
kepada tamu negara. Dan butir air itu pun terpindahkan gambarnya menjadi puncak pesona di dalam
sebuah lukisan yang membuat semua orang takjub kepada kemolekannya.
Sampai akhirnya, tetesan air itu merasa dirinya melayang-layang oleh bahagia. Karena meskipun hanya
setetes dan tidak lagi terkumpul sebagai sebuah kekuatan ia masih bisa memberikan arti. Lalu, butir air
itu berpikir bahwa seandainya ia tidak terpercik sendirian ke atas dedaunan, tetapi tetap berkumpul
dalam sebuah kungangan air, ia mungkin hanya menjadi tempat tetas nyamuk berdarah. Jadi,
alhamdulillah kesendirian punya arti yang tak kecil bila disyukuri.
Emosi adalah hal begitu saja terjadi dalam hidup Anda. Anda menganggap bahwa perasaan marah,
takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan sebagainya adalah akibat dari atau hanya
sekedar respon Anda terhadap berbagai peristiwa yang terjadi pada Anda.
Membahas soal emosi maka sangat eratan kaitannya dengan kecerdasan emosi itu sendiri dimana
merupakan kemampuan seseorang untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi,
mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain) dan tidak melebih-
lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres.
Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat
dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati dan
kecakapan sosial. Ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain misalnya
kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan
orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan
memberi inspirasi dan sebagainya.
Nah, agar kecerdasan emosional Anda terjaga dengan baik, berikut 7 ketrampilan yang harus Anda
perhatikan dan tak ada salahnya Anda coba:
Kedua berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil
menangani emosi ini sebelumnya. Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk
menanganinya. Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri yang paling penting
dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita,
bukan sebaliknya.
Ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika kita dapat
mengoptimalkannya. Sehingga kita mampu membangun hubungan antar pribadi yang kokoh dan
berkelanjutan. Dalam dunia industri hubungan antar korporasi atau organisasi sebenarnya dibangun
atas hubungan antar individu. Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi untuk mengelola
emosi orang lain.
Jadi, sesungguhnya ketujuh ketrampilan ini merupakan langkah-langkah yang berurutan. Anda tidak
dapat memotivasi diri sendiri kalau Anda tidak dapat mengenali dan mengelola emosi diri sendiri.
Setelah Anda memiliki kemampuan dalam memotivasi diri, barulah kita dapat memotivasi orang lain.
Mudah-mudahan kiat di atas dapat membantu Anda meningkatkan kecerdasan emosional Anda.
Selamat mencoba!
Banyak orang yang mengeluhkan keadaan kulit dan wajah mereka yang tampak lebih tua daripada
umur sebenarnya. Untuk mengatasi masalah ini, ada 7 rahasia agar Anda tetap tampak awet muda:
Merasa bahagia adalah salah satu kunci utama agar tetap ter
lihat awet muda. Dalam setiap kegiatan, usahakan agar apa yang Anda lakukan sesuai dengan apa
yang Anda inginkan. Hindari stres, perasaan bersalah dan tertekan karena paksaan orang lain. Ingat,
apa yang Anda rasakan akan tercermin pada wajah Anda. Jadi, orang yang sedang bahagia, wajahnya
akan terlihat berseri-seri, santai dan lebih muda daripada usia sebenarnya.
2.Banyak bergerak
Berolahraga adalah cara agar awet muda. Lakukan joging, jalan cepat, bersepeda maupun berenang
sekitar 30 menit setiap hari. Dengan olahraga, risiko terkena serangan jantung, osteoporosis, dan
kanker pun akan mengecil. Olahraga teratur dapat menambah fleksibilitas otot, memperkuat tulang,
serta mengurangi stres, karena sel-sel tubuh mendapat lebih banyak oksigen. Tidur Anda pun akan
nyenyak.
3.Konsumsi vitamin C
Vitamin C bisa Anda peroleh dari buah-buahan segar (terutama jeruk), sayur-mayur berwarna hijau
(brokoli dan lain-lain) atau suplemen vitamin C sebanyak 1000 mg perhari. Vitamin C terbukti bisa
meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi risiko terkena kanker dan melindungi tubuh dari efek yang
ditimbulkan oleh polusi. Di samping itu, perbanyak minum air putih. Meminum air putih 8 gelas per hari
akan mengurangi stres, menjaga kesegaran kulit, serta memperlancar kerja organ tubuh.
4.Gunakan pelindung UV
Matahari adalah salah satu faktor utama penyebab penuaan dini. Oleh karena itu, gunakan selalu lotion
pelembab secara teratur setiap hari, khususnya bila akan bepergian, agar kulit tetap segar, lembab dan
tidak terbakar sinar matahari, terutama sinar ultra violet (UV).
5.Istirahat cukup
Manusia butuh sekurang-kurangnya 8 jam setiap hari untuk tidur. Istirahat cukup bermanfaat untuk
menghindari terbentuknya kantung mata, kulit keriput dan wajah kusam.
6.Perhatikan penampilan
Penampilan dan tata rias wajah juga memegang peranan penting. Meski usia terus bertambah, tetap
perhatikan jenis kosmetik yang Anda pakai. Gunakan make-up tipis untuk kesan natural dengan tetap
memperhatikan kondisi dan jenis kulit Anda.
7.Optimis
Orang yang pesimis selalu tidak percaya diri, gampang putus asa, dan tak pernah memperhatikan
penampilan, yang bisa berakibat depresi. Jadi, berusahalah menjadi orang yang optimis dalam segala
hal, sebab ini akan membuat hidup Anda akan lebih sehat dan bahagia. (Tabloid Nova)
Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir
pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. "Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air
mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa
menolongmu." Si ibu terdiam, sejenak, "Aku tahu bahwa itu sakit anakku. Tetapi terimalah itu sebagai
takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan
nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata
ibunya dengan sendu dan lembut.
Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit terkadang masih terasa.
Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-
tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama
makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa
sakit menjadi terasa lebih wajar.
Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun
terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara; air matanya berubah menjadi
sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta
kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.
**********
Cerita di atas adalah sebuah paradigma yg menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong
transendental untuk menjadikan "kerang biasa" menjadi "kerang luar biasa".
Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah "orang biasa"
menjadi "orang luar biasa".
Banyak orang yang mundur saat berada di lorong transendental tersebut, karena mereka tidak tahan
dengan cobaan yang mereka alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang bisa mereka masuki: menjadi
`kerang biasa' yang disantap orang atau menjadi `kerang yang menghasilkan mutiara'. Sayangnya,
lebih banyak orang yang mengambil pilihan pertama, sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang
yang sukses lebih sedikit dari orang yang `biasa-biasa saja'.
Mungkin saat ini kita sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka karena orang-
orang di sekitar kamu cobalah utk tetap tersenyum dan tetap berjalan di lorong tersebut, dan sambil
katakan di dalam hatimu.. "Airmataku diperhitungkan Tuhan.. dan penderitaanku ini akan mengubah
diriku menjadi mutiara." Semoga........
Selepas bubarnya mejelis Nabi, seorang sahabat mengejar "penghuni surga" tersebut. Ia berkata,
"maafkan saya wahai saudaraku. Aku bertengkar dengan keluargaku bolehkah aku
barang satu-dua hari menginap di rumahmu?"
"Penghuni surga" ini lalu berkata, "baiklah..." Satu hari berlalu, dua hari berlalu dan tiga hari pun berlalu.
Akhirnya sahabat ini tak tahan dan berkata pada "penghuni surga". "Wahai saudaraku sebenarnya aku
telah berbohon padamu. Aku tak bertengkar dengan keluargaku.
Aku bermalam di rumahmu untuk melihat apa amalanmu karena aku mendengar rasul menyebutmu
penghuni surga. Tapi setelah aku perhatikan amalan mu sama dengan apa yang aku kerjakan. Aku jadi
tak mengerti..."
"Penghuni surga" itu menjawab, "maafkan aku, memang inilah aku! Ibadah yang aku jalankan tidak
kurang- tidak lebih sebagaimana yang engkau saksikan selama tiga hari ini. Aku tak tahu mengapa
Rasul menyebutku "penghuni surga".
Sahabat itu lalu pergi meninggalkan "penghuni surga". Tiba-tiba "penghuni surga" itu memanggil
sahabat tersebut. "Saudaraku, aku jadi teringat sesuatu. Aku tak pernah dengki pada sesama muslim.
Mungkin ini......"
Sahabat tersebut langsung berseru, "ini dia yang membedakan engkau dengan kami. Ini dia rahasianya
mengapa Rasul menyebutmu penghuni surga. Ini yang tak dapat kami lakukan."
Ternyata, soal dengki ini bukan persoalan sepele. Ada seorang tukang sate di tempat saya.
Alhamdulillah satenya yang memang empuk itu laris bukan main. Tetangganya mulai mencibir dan
menuduh si Tukang sate memelihara tuyul. Ketika anak si Tukang Sate kecelakaan, lagi-lagi
tetangganya mencibir, "rasakan! itulah tumbal akibat main tuyul!"
Lihatlah kita. Apakah kita bertingkah laku persis tetangga Tukang Sate tersebut? Kita tak rela kalau
saudara kita memiliki nilai "lebih" di mata kita. Repotnya, rumput tetangga itu biasanya terlihat lebih
"hijau" dibanding rumput kita. Kita dengki dengan keberhasilan saudara kita.
Ada seorang wanita karir yang berhasil. Karena beban kerjanya dia sering kerja lembur sampai baru
pulang saat larut malam. Tetangganya menuduh ia wanita jalang. Ketika dari hasil jerih payahnya ia
mampu membeli mobil, tetangganya ribut lagi, kali ini ia disebut "simpanan seorang bos".
Masya Allah! Bukannya belajar dari keberhasilan saudara kita tersebut, kita malah mencibir dan
menuduhnya yang bukan-bukan.
Dengki adalah persoalan hati. Dari dengki biasanya lahir buruk sangka, kemudian dari buruk sangka
biasanya lahir fitnah dan tuduhan, untuk menyebarkan fitnah ini kita
bergosip kemana-mana sambil menggunjingkan perilaku orang tersebut.
Lihatlah, bermula dari dengki kemudian menyusul perbuatan dosa yang lain!
Sulit sekali menghilangkan rasa dengki tersebut. Untuk itu marilah kita minta perlindungan-Nya:
"Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari
kami dan janganlah Engkau membiarkan KEDENGKIAN dalam hati kami terhadap orang-orang yang
beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."
(QS 59:10)