You are on page 1of 9

Arsen

Sejarah
(Latin: arsenicum, Yunani: arsenikon, orpiment kuning, identik dengan arenikos, lelaki, dari
kepercayaan Yunani bahwa logam memiliki kelamin yang berbeda; Arab: Az-zernikh, orpiment dari
Persia zerni-zar, emas). Unsur arsen muncul dalam dua bentuk padat: kuning dan abu-abu atau
metalik, dengan berat jenis masing-masing 1.97 dan 5.73. Dipercayai Albertus Magnus menerima
unsur ini di tahun 1250. Pada tahun 1649 Schroeder menerbitkan dua metode untuk
mempersiapkan unsur ini. Mispickel, arsenopyrite, (FeSAs) merupakan mineral yang paling banyak
ditemukan, yang jika dipanaskan, sublimasi arsen meninggalkan besi sulfida.

Sifat-sifat
Logam ini bewarna abu-abu, sangat rapuh, kristal dan semi-metal benda padat. Ia berubah warna
dalam udara, dan ketika dipanaskan teroksida sangat cepat menjadi arsen oksida dengan bau
bawang. Arsen dan senyawa-senyawanya sangat beracun.

Kegunaan
Arsen digunakan dalam pembuatan perunggu dan kembang api. Senyawanya yang paling penting
adalah arsen putih, sulfida, Paris hijau, dan arsen timbal; tiga yang terakhir telah digunakan sebagai
insektisida dan racun di bidang pertanian. Tes Marsh menggunakan formasi arsine. Arsen juga mulai
banyak digunakan sebagai agen pendoping dalam peralatan solid-state seperti transistor. Galium
arsen digunakan sebagai bahan laser untuk mengkonversi listrik ke cahaya koheren secara langsung.

 Keterangan Unsur:
o Simbol: As
o Radius Atom: 1.39 Å
o Volume Atom: 13.1 cm3/mol
o Massa Atom: 74.9216
o Titik Didih: 876 K
o Radius Kovalensi: 1.2 Å
o Struktur Kristal: Rhombohedral
o Massa Jenis: 5.78 g/cm3
o Konduktivitas Listrik: 3.8 x 106 ohm-1cm-1
o Elektronegativitas: 2.18
o Konfigurasi Elektron: [Ar]3d10 4s2p3
o Formasi Entalpi: 27.7 kJ/mol
o Konduktivitas Panas: 50 Wm-1K-1
o Potensial Ionisasi: 9.81 V
o Titik Lebur: 1090 K
o Bilangan Oksidasi: ?3,5
o Kapasitas Panas: 0.33 Jg-1K-1
o Entalpi Penguapan: 32.4 kJ/mol

Sumber : http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/arsen/

Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga
bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai
pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy.
Sifat-sifat Arsenik

Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat
digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan,
arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih.
Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat
menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk
padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.

Arsen dalam peradaban

Kata arsenik dipinjam dari bahasa Persia ‫ زرنيخ‬Zarnik yang berarti "orpimen kuning". Zarnik dipinjam
dalam bahasa Yunani sebagai arsenikon. Arsenik dikenal dan digunakan di Persia dan di banyak
tempat lainnya sejak zaman dahulu. Bahan ini sering digunakan untuk membunuh, dan gejala
keracunan arsenik sulit dijelaskan, sampai ditemukannya tes Marsh, tes kimia sensitif untuk
mengetes keberadaan arsenik. Karena sering digunakan oleh para penguasa untuk menyingkirkan
lawan-lawannya dan karena daya bunuhnya yang luar biasa serta sulit dideteksi, arsenik disebut
Racun para raja, dan Raja dari semua racun.

Dalam zaman Perunggu, arsenik sering digunakan di perunggu, yang membuat campuran tersebut
lebih keras.

Warangan, yang sering digunakan sebagai bahan pelapis permukaan keris, mengandung bahan
utama arsen. Arsen membangkitkan penampilan pamor keris dengan mempertegas kontras pada
pamor. Selain itu, arsen juga meningkatkan daya bunuh senjata tikam itu.

Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan bagaimana mengisolasi
elemen ini di tahun 1250. Pada tahun 1649 Johan Schroeder mempublikasi 2 cara menyiapkan
arsenik.

Lambang alkimia untuk arsenik tampak di sebelah.

Pada zaman Ratu Victoria di Britania Raya, arsenik dicampurkan dengan cuka dan kapur dan dimakan
oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan wajah mereka, membuat kulit mereka lebih
putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja di ladang. Arsenik juga digosokkan di muka
dan di lengan kaum perempuan untuk memutihkan kulit mereka. Namun ini sangat tidak dianjurkan
sekarang.

Arsen dan lingkungan

Beberapa tempat di bumi mengandung arsen yang cukup tinggi sehingga dapat merembes ke air
tanah. WHO menetapkan ambang aman tertinggi arsen di air tanah sebesar 50 ppb (bagian per
milyar). Kebanyakan wilayah dengan kandungan arsen tertinggi adalah daerah aluvial yang
merupakan endapan lumpur sungai dan tanah dengan kaya bahan organik. Diperkirakan sekitar 57
juta orang meminum air tanah yang terkontaminasi arsen berlebih, sehingga berpotensi meracun.
Arsenik dalam air tanah bersifat alami, dan dilepaskan dari sedimen ke dalam air tanah karena tidak
adanya oksigen pada lapisan di bawah permukaan tanah. Air tanah ini mulai dipergunakan setelah
sejumlah LSM dari barat meneliti program air sumur besar-besaran pada akhir abad ke-20, namun
gagal menemukan keberadaan arsenik dalam air tanah. Diperkirakan sebagai keracunan masal
terburuk dalam sejarah dan mungkin musibah lingkungan terparah dalam sejarah. Di Banglades
terjadi epidemik keracunan masal disebabkan oleh arsenik.

Banyak negara lain di Asia, seperti Vietnam, Kamboja, Indonesia, dan Tibet[1], diduga memiliki
lingkungan geologi yang serupa dan kondusif untuk menghasilkan air tanah yang mengandung
arsenik dalam kadar yang tinggi.

Manfaat

Timbal biarsenat telah digunakan di abad ke-20 sebagai insektisida untuk buah namun
mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya. Selama abad ke-19, senyawa
arsen telah digunakan dalam bidang obat-obatan tetapi kebanyakan sekarang telah digantikan
dengan obat-obatan modern.

Kegunaan lain:

 Berbagai macam insektisida dan racun


 Galium arsenida adalah material semikonduktor penting dalam sirkuit terpadu. Sirkuit dibuat
menggunakan komponen ini lebih cepat tapi juga lebih mahal daripada terbuat dari silikon.

Berbagai macam senyawa

 Asam arsenat (H3AsO4)


 Asam arsenit (H3AsO3)
 Arsen trioksida (As2O3)
 Arsin (Arsen Trihidrida AsH3)
 Kadmium arsenida (Cd3As2)
 Galium arsenida (GaAs)
 Timbal biarsenat (PbHAsO4)

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Arsen

Arsen mulanya digunakan pada pestisida, namun saat ini sudah dilarang. Sifat toksik arsen sudah
lama dikenal, sehingga senyawaan ini merupakan senyawa yang data toksiknya paling lengkap.

Sifat fisik dan kimia:


Arsen (As: CAS No. 7440-38-2)
Relative density 5.7
Melting point 817 oC (28 atm)
Boiling Point (sublimasi) 613 oC
Tidak larut dalam air
Merupakan unsur metalloid (menunjukan sifat logam dan non logam)

Arsen terdapat di alam dalam berbagai bentuk mineral


Arsen yang terikat pada sulfit Arsenopyrite: FeAsS
Realgar: As4S4
Aurifigment atau orpiment: As2S3
Dalam bentuk oksida Arsen Arsenolite: As2O3 atau As4O6
Arsen yang berikatan dengan Timbal Lead Arsenat (Sultenite)

Jenis jenis senyawaan arsen yang terdapat di lingkungan kerja


Nama Rumus Kimia Sifat fisik – kimia
Arsen trioksida As2O3 atau As4O6 Larut dalam air dingin,
hangat, basa dan HCL.
Arsen Pentoksida As2O5 Sanagat mudah larut dalam
air, basa dan asam.
Arsen trisulfida As2S3 Sulit larut dalam air, mudah
larut dalam asam dan basa.
Gallium arsenida GaAs Sedeikit larut dalam air, larut
dalam buffer fosfat Ph7.
Arsine atau hidrogen AsH3 Gas yang tidak berwarna,
arsenida tidak flamable, berbau
seperti bawang putih (garlic
odour).
Arsenium selenida As2Se

Pemaparan Arsen pada manusia


DILINGKUNGAN KERJA
Ø Pembuatan allloy
Ø Pertambangan logam
Ø Pestisida yang mengandung Arsen
Ø Pembuatan GaAs yg berguna untuk perangkat elektronik
Ø Pembuatan silikon bentuk padat
Ø Solder
Ø Katalis pada pembuatan etilen oksida
Ø Pembuatan semikonduktor
Ø Industri kaca/gelas (AsO3, As2Se, As2O6, logam arsen)
Ø Pewrna pada jam yg terbuat dari kaca
Ø Industri tekstil dan penyamakan kulit
Ø Pabrik pembuatan pigmen
Ø Industri keramik (As2O5)
Ø Pembuatan filter cahaya (lapisan tipis As2O5)
LINGKUNGAN
Ø Sumber alam: letusan gunung api, biji sulfida.
Ø Udara: partikulat As2O3
Ø Tanah: konsentrasinya pada tanah 7 mg/kg tetapi dapat mencapai 1000 mg/kg pada
lokasi dekat peleburan, atau pada lahan pertanian yg menggunkan pestisida,
herbisida yg mengandung arsen.
Ø Air: air yg tercemar oleh pertambangan logam, peleburan logam, penggunaan
pestisida.
DOMESTIK
Ø Makanan (seafood, buah-buahan, sayuran)
Ø Bahan kosmetik pada zat perontok rambut
Ø Pekerja seni (melukis, fotografi, seni pahat)
Ø Kermaik
Ø Asap rokok
Ø Obat-obtan

Efek Toksik
Senyawa arsen yg paling toksik adalah gas arsine atau hidrogen arsenida (AsH3) yg tidak berwarna,
gas non iritasi.
Senyawa arsen lainnya memiliki sifat toksik yg beragam dan mempengaruhi berbagai oragan dan
sistem antara lain:

v Cardiovascular (vasodilatasi yg mengarah pada reflex arteriolar constriction myocardial


depression)
v Gastrointestinal (perdarahan)
v Ginjal (acute tubular nekrosis, protein dan hematuria)
v Kulit (erythema, local oedema, pigmentasi, kanker kulit)
v Sistem syaraf (degenarasi myelin, encepalophaty)
v Hati (cirrchosis, degenerasi lemak).
Sumber : http://industrial-hygiene.blogspot.com/2007/05/arsen.html

Periodic Table of Elements

Element Arsenic - As

Comprehensive data on the chemical element Arsenic is provided on this page; including scores of
properties, element names in many languages, most known nuclides of Arsenic. Common chemical
compounds are also provided for many elements. In addition technical terms are linked to their
definitions and the menu contains links to related articles that are a great aid in one studies. Using
the "Periodic Table of Elements Quick Navigation" graphic at the bottom of the sidebar menu, one
can quickly jump from chemical element to chemical element.

Overview of Arsenic
 Atomic Number:33
 Group: 15
 Period: 4
 Series: Metalloids (Nonmetal)

Arsenic's Name in Other Languages


 Latin: Arsenicum
 Czech: Arzen
 Croatian: Arsen
 French: Arsenic
 German: Arsenic - r
 Italian: Arsenico
 Norwegian: Arsen
 Portuguese: Arsênio
 Russian:
 Spanish: Arsénico
 Swedish: Arsenik

Atomic Structure of Arsenic


 Atomic Radius: 1.33Å
 Atomic Volume: 13.1cm3/mol
 Covalent Radius: 1.2Å
 Cross Section (Thermal Neutron Capture)σa/barns: 4.3
 Crystal Structure: Rhombohedral

 Electron Configuration:
1s2 2s2p6 3s2p6d10 4s2p3
 Electrons per Energy Level: 2,8,18,5
Shell Model

 Ionic Radius: 0.58Å


 Filling Orbital: 4p3
 Number of Electrons (with no charge): 33
 Number of Neutrons (most common/stable nuclide): 42
 Number of Protons: 33
 Oxidation States: ±3,5
 Valence Electrons: 4s2p3
Electron Dot Model

Chemical Properties of Arsenic


 Electrochemical Equivalent: 0.93177g/amp-hr
 Electron Work Function: 3.75eV
 Electronegativity: 2.18 (Pauling); 2.2 (Allrod Rochow)
 Heat of Fusion: 369.9kJ/mol
 Incompatibilities:
halogenated compounds, rhubidium, carbide
 Ionization Potential
o First: 9.81
o Second: 18.633
o Third: 28.351
 Valence Electron Potential (-eV): 74

Physical Properties of Arsenic


 Atomic Mass Average: 74.92159
 Boiling Point: 876K 603°C 1117°F
 Coefficient of lineal thermal expansion/K-1: 4.7E-6
 Conductivity
Electrical: 0.0345 106/cm Ω
Thermal: 0.502 W/cmK
 Density: 5.72g/cc @ 300K
 Description:
Gray brittle non-metal flakes.
 Enthalpy of Atomization: 301.3 kJ/mole @ 25°C
 Enthalpy of Fusion: 24.44 kJ/mole
 Enthalpy of Vaporization: 34.76 kJ/mole
 Flammablity Class:
 Freezing Point: see melting point
 Hardness Scale
o Brinell: 1440 MN m-2
o Mohs: 3.5
 Heat of Vaporization: 34.76kJ/mol
 Melting Point: 1081K 808°C 1486°F
 Molar Volume: 13.08 cm3/mole
 Optical Refractive Index: 1.001552
 Physical State (at 20°C & 1atm): Solid
 Specific Heat: 0.33J/gK

Regulatory / Health
 CAS Number
o 7740-38-2
 UN/NA ID and ERG Guide Number
o UN1557  
 RTECS: CG0525000
 NFPA 704
o Health: 3
o Fire: 2
o Reactivity:
o Special Hazard:
 OSHA Permissible Exposure Limit (PEL)
o TWA: 0.5 mg/m3
 OSHA PEL Vacated 1989
o
 NIOSH Recommended Exposure Limit (REL)
o No limits set by NIOSH
 Routes of Exposure: Inhalation; Ingestion; Skin and/or eye contact
 Target Organs: Skin, respiratory system, kidneys, central nervous system, liver,
gastrointestinal tract, reproductive system
 Levels In Humans:
Note: this data represents naturally occuring levels of elements in the typical human, it DOES NOT
represent recommended daily allowances.
o Blood/mg dm-3: 0.0017-0.09
o Bone/p.p.m: 0.08-1.6
o Liver/p.p.m: 0.023-1.61
o Muscle/p.p.m: 0.009-0.65
o Daily Dietary Intake: 0.04-1.4 mg
o Total Mass In Avg. 70kg human: 0.5-15 mg

Who / Where / When / How


 Discoverer: Alberts Magna
 Discovery Location: Unknown
 Discovery Year: 1250
 Name Origin:
Greek: arsenikos (male); Latin: arsenicum.
 Abundance of Arsenic:
o Earth's Crust/p.p.m.: 1.5
o Seawater/p.p.m.:
 Atlantic Suface: 0.00145
 Atlantic Deep: 0.00153
 Pacific Surface: 0.00145
 Pacific Deep: 0.00175
o Atmosphere/p.p.m.: N/A
o Sun (Relative to H=1E12): N/A
 Sources of Arsenic:
Found in mispickel (arsenopyrite). Mainly produced as a by-product of refining certain
sulfide ores. Annual world wide production is around 47,000 tons (As2O3).
 Uses of Arsenic:
Used as a deadly poison, in shotgun pellets, metal for mirrors, glass, lasers, light-emitting
diodes (LED) and in semiconductors.
 Additional Notes:
Arsenic is a carcinogen, associated with lung cancer when inhaled. Contact with skin can
result in skin cancer. Also damage to intestines and liver. Toxic when ingested. Found in
pesticides and wood preservatives. It is naturally occurring in many household products. It
may have been known to ancient civilizations, but was probably first isolated by Magnus
who lived between 1193-1280. Many sources reference 1250 as the year of discovery but
this may be speculation.
Sumber : http://environmentalchemistry.com/yogi/periodic/As.html#Overview

You might also like