Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENGGUNAAN KURVA PRESSURE TRAVERSE UNTUK
MENGHITUNG KEHILANGAN TEKANAN ALIRAN DALAM PIPA
2. 1. Pendahuluan
2. 2. Menghitung Tekanan “Upstream” atau “Downstream” Secara
Grafis
2. 2. 1. Contoh Soal Menghitung Tekanan “Downstream” Untuk
Aliran Fluida dalam Pipa Secara Grafis
2. 2. 2. Contoh Soal Menghitung Tekanan “Upstream” Untuk
Aliran Fluida dalam Pipa Secara Grafis
BAB III ANALISA SISTEM NODAL UNTUK SUMUR SEMBUR ALAM
3. 1. Pendahuluan
3. 2. Prosedur Analisa Sistem Nodal Untuk Titik Nodal Di Dasar Sumur
3. 2. 1. Prosedur Analisa Sistem Nodal Untuk Titik Nodal Di Dasar
Sumur Untuk Kondisi “Open Hole”
3. 2. 1. 1. Contah Soal Analisa Sistem Nodal Dengan
Titik Nodal di Dasar Sumur untuk Kondisi Open Hole
3. 2. 2. Prosedur Analisa Sistem Nodal Untuk Titik Nodal Di Dasar
Sumur Untuk Kondisi Dasar Sumur Diperforasi
3. 2. 2. 1. Contah Soal Analisa Sistem Nodal
DenganTitik Nodal di Dasar Sumur untuk Kondisi
Lubang Sumur Diperforasi
3. 2. 2. 2. Contah SoalAnalisa Sistem Nodal DenganTitik Nodal
di Dasar Sumur untuk Kondisi Lubang Sumur
Diperforasi dan Dipasang Gravel- Pack
3. 3. Prosedur Analisa Sistem Nodal Untuk Titik Nodal Di Kepala Sumur
3. 3. 1. Prosedur Analisa Sistem Nodal Untuk Titik Nodal Di
Kepala Sumur tanpa Jepitan
BAB II
PENGGUNAAN KURVA PRESSURE TRAVERSE
UNTUK MENGHITUNG KEHILANGAN TEKANAN ALIRAN DALAM PIPA
2. 1. Pendahuluan
Kurva pressure traverse yang telah dibuat khusus untuk suatu lapangan
dapat digunakan untuk memperkirakan kehilangan tekanan aliran dalam pipa
dengan hasil yang baik. Dengan menggunakan pressure traverse untuk ukuran
tubing/ pipa salur, kedalaman sumur atau panjang pipa salur, laju produksi
cairan, tempat jepitan dipasang dan perbandingan gas cairan yang tertentu,
maka dapat diperkirakan
1. Tekenan kepala sumur apabila tekanan alir dasar sumur diketahui dan
sebaliknya dapat ditentukan tekanan dasar sumur apabila tekanan kepala
sumur diketahui.
2. Tekenan kepala sumur apabila tekanan separator diketahui dan
sebaliknya tekanan di separator dapat ditentukan apabila tekanan kepala
sumur diketahui.
TEKANAN
gambar 2-1
kurva Pressure Traverse Untuk Aliran Tegak
Gambar 2-2
Kurva Pressure Traverse Untuk Aliran Mendatar
Diketahui :
Diameter tubing = 2 in
Panjang tubing = 5500 ft
Laju aliran total = 1000 bbl/ hari
Kadar air = 0%
Perbandingan gas cairan = 200 SCF/ STB
Apabila tekanan dasar sumur (upstream), Pwf = 2150 psi
Tentukan tekanan di kepala sumur (downstream), Pwh
Perhitungan :
1. Berdasarkan q = 1000 bbl/ hari, KA = 0% dan dt = 2”
Pilih grafik pressure traverse, seperti di tunjukan pada gambar 2-3.
2. Pilih garis gradien aliran untuk GLR=200 SCF/ STB
3. Plot Pwf pada sumbu tekanan grafik gambar 2-3.
4. Buat garis tegak ke bawah sampai memotong garis GLR=200 SCF/ STB
5. Dari titik potong tersebut buat garis mendatar ke kiri sampai memotong
sumbu ke dalam, yaitu pada kedalaman = 7700 ft.
6. Kedalaman ekivalen Pwh = (7700-5500) = 2200 ft.
7. Plot kedalaman 2200 ft pada sumbu kedalaman.
8. buat garis mendatar ke kanan mulai dari titik kedelaman 1800 ft tersebut,
sampai memotong garis gradient tekanan aliran untuk GLR=200 SCF/ STB.
Diketahui :
Diameter pipa salur = 2,5”
Tubing size 2 in
Producing 1000 bbl/ day
Oil API garavity 35 API
Gas specific Gravity 0.65
Gambar 2-3
Perhitungan Tekanan Downstream
3. 1. Pendahuluan
Di bab I telah diuraikan tentang titik-titik nodal yang dapat digunakan
dalam perhitungan analisa sistim nodal. Titik-titik nodal tersebut adalah sebagai
berikut :
1. titik nodal di dasar sumur
2. Titik nodal di kepala sumur.
3. Titik nodal di separator
4. Titik nodal di upstream atau downstream jepitan.
Berikut ini akan dibahas prosedur perhitungan analisa sistim nodal untuk
masing-masing titik nodal.
Gambar 3-1
Arah Perhitungan Untuk Titik Nodal di Dasar Sumur
Langkah 2. Pada kertas grafik kertasian, buat sistim kordinat dengan tekanan
pada sumbu tegak dan laju produksi pada sumbu datar.
Perhitungan :
1. Pada kertas grafik kertasian, buat sistim koordinat dengan tekanan pada
sumbu tegak dan laju produksi pada sumbu datar. Lihat gamb 3-2.
2. Berdasarkan PI=1.0 dan Ps=2200 psi, hitung Pwf pada berbagai anggapan
harga q, yaitu sebagai berikut :
q
Pwf = Ps
Pi
Untuk q = 200 bbl/ hari
200
Pwf = 2200 2000 psi
1
Untuk laju produksi yang lain di peroleh hasil seperti pada table berikut :
q Pwf
anggapan
200 2000
400 1800
600 1600
800 1400
1000 1200
1500 700
6. Plot q terhadap Pwf dari langkah 5, pada kertas grafik gambar 3-2. kurva ini
disebut kurva tubing intake.
7. Perpotongan antara kurva IPR dengan kurva tubing intake menghasilkan laju
produksi sebesar 900 bbl/ hari.
8. laju produksi yang diperoleh = 900 bbl/ hari
Gambar 3-2
Kurva Analisa Sistim Nodal pada Titik
Nodal di Dasar Sumur Untuk Kondisi
Lubang Sumur “open hole”
Persamaan ini hanya berlaku untuk aliran fluida satu fasa, yaitu minyak
saja.
Untuk aliran radial dan faktor skin diperhitungkan, persamaan
dapat diturunkan yang hasil akhirnya adalah sebagai berikut :
= Bo o In (rc/rp)
7. 08 x 10 - 3 Kc Lp
= 2.30 x 10 - 14 (Bo) 2 ro 1 1
Lp 2 rp rc
3.16 x 10 -12 rg Tz 1 1
( - )
Lp 2 rp xc
Modul Teknik Produksi II Heru Herawan
=
= 1. 47 x 107
Kc 0.55
= 2. 33 x 107 e
(Kc) f
Dimana : e dan f adalah konstanta yang tergantung dari ukuran pasir dan
ditunjukkan pada table di bawah ini.
8 – 12 3, 32 1.24
10 – 20 2, 36 1.34
20 – 40 2, 65 1.54
40 – 60 1.10 1.60
= Bo Ho In L
1.127x 10 - 3 KG A
= 9.08 x 10 - 13 B (Bo) 2 ro
A2
= 8. 9 x 103 Kg r z L
KG L
1. 24 x 10 - 10 B rg Tz L
A2
KG = permeabilitas gravel, md
A = luas penampang aliran total
= (luas satu lubang perforasi) x (kerapatan perforasi) x ( selang
perforasi )
L = panjang aliran linear, ft
= 1. 47 x 107
KG 0, 56
= 0. 024621
6. Subtitusikan konstanta C dan D, dan diperoleh persamaan kehilangan
tekanan sepanjang perforasi sebagai berikut :
Prosedur dan Perhitungan Analisa nodal pada titik nodal di dasar sumur
untuk kondisi lubang di dasr sumur diperforasi
Prosedur perhitungan analisa sisitim nodal pada titik nodal di dasar sumur untuk
kondisi lubang di dasr sumur diperforasi adalah sebagai berikut :
Langkah 1. Siapkan data penunjang yaitu :
kedalaman sumur (D)
panjang pipa salur (L)
diameter tubing (dt)
diameter pipa salur (dp)
kadar air (KA)
perbandingan gas cairan (GLR)
200
Pwf = 2200 - = 2000 psi
1
Untuk laju produksi yang lain di peroleh hasil seperti pada table berikut :
q
Pwf
anggapan
200 2000
400 1800
600 1600
800 1400
1000 1200
1500 700
Plot antara perbedaan tekanan tersebut terhadap laju produksi pada kertas grafik
di gambar 3-3.
Kerapatan Laju
Perfo (SPF) Prod (STB/H)
2
620
4
740
6
790
8
820
10
840
3. 2. 2. 1. Contoh soal analisa sistim nodal dengan titik nodal di dasar sumur
untuk kondisi sumur diperforasi dan dipasang gravel pack.
Diketahui : Panjang pipa salur = 3000 ft
Diameter pipa salur = 2 in
Kedalaman sumur = 5000 ft
Diameter tubing = 2 3/8”
Kadar air =0
Perbandingan gas cairan = 400 SCF/bbl
untuk laju produksi yang lain diperoleh hasil seperti pada table berikut :
q
Pwf
anggapan
200 2000
SPF A C D
Laju
2 SPF 4 SPF 6 SPF 8 SPF 10 SPF
Produksi
Plot antara perbedaan tekanan tersebut terhadap laju produksi pada kertas grafik
di gambar 3-4.
Kerapatan Laju
Perforasi (SPF) Produksi (STB/D)
2 550
4 700
6 760
8 800
10 820
Perhitungan :
1. Pada kertas grafik kartasian, buat sisitim koordinat dengan tekanan sebagai
sumbu tegak dan laju produksi sebagai sumbu datar.
2. Berdasarkan perhitungan di contoh soal 3. 2. 1. 1. butir 4, diperoleh hasil
sebagai berikut :
q
Psep Pwh
anggapan
200 100 115
400 100 140
600 100 180
800 100 230
1000 100 275
1500 100 420
3. Plot antara q terhadap Pwh pada gambar 3-6, kurva ini adalah kurva tubing.
4. Buat hubungan antara laju produksi dengan tekanan kepala sumur dengan
mengguanakan persamaan gilbert, dan diperoleh :
q anggapan Pwh
200 75.34
400 150.68
5. Plot laju produksi terhadap tekanan kepala sumur yang diperoleh dari langkah
4, pada kertas grafik di langkah 2, seperti ditunjukan di gambar 3-6. kurva ini
adalah kurva jepitan.
6. Tentukan perpotongan antara kurva tubing yang diperoleh dari langkah 3
dengan kurva jepitan yang diperoleh dari langkah 5.
7. Perpotongan kedua kurva tersebut menunjukan laju produksi sebesar 840
STB/ hari.
q
Pwf Pwh
anggapan
200 2000 610
400 1800 540
600 1600 450
800 1400 330
1000 1200 180