You are on page 1of 27

Particle size analyzer

Bentuk partikel
Metode analisa ukuran partikel
Wire mesh sieves
Metode analisa partikel
Anyaman ayakan
• Standard:
– DIN 4188
– ASTM E11
– BS 1796
• Ayakan dg anyaman kawatddesain u/
mesh number = jumlah bukaan persegi
per inchi persegi.
• Micromesh  2m – 150 m
• Micromesh terbuat dari nikel secara
electroforming dengan bentuk mesh
persegi atau lingkaran.
• Micro-plate sieve  electro etching
nikel. Bentuknya mencegah
penyumbatan.
Pemilihan ukuran ayakan

• Umumnya rasio antara lebar bukaandari bukaan disekitarnya adalah akar


kuadrat dari 2 (v2 = 1,414).
• Tujuannya agar bisa diperoleh presentasi grafik yang dihasilkan dari
pengayakan.
• Rentang pengayakan harus dipilih sedemikian sehingga tidak lebih dari 5%
partikel tertahan di ayakan kasar.
Vibrating sieve shaker
• Detil deskripsi teknik
pengayakan diuraikan
pada BS 1796
Hasil pengukuran

• Perhatikan kolom2 komponen pengukuran.


Screen analysis graph
• Rekam hasil pengayakan bisa
beragam.
• Biasanya dengan aritmetik
biasa (non log), tapi untuk
bukaan halus titi2nya
bertumpuk  skala semi log.
• Ordinat  persentse oversize
atau undersize
• Absis  skala log, u/ ukuran
partikel.
Perbandingan skala

• Kurva kumulatif ukuran oversize


atau undersize umumnya
berbentuk S
• Terdapat 2 metode plotting
untuk membuat garfik lebih
proporsional terhadap
ordinatnya, jika diperoleh
distribusi tidak seragam:
– Metode Gates Gaudin
Scuhmann,
– Metode Rosin-Ramler
• Kelemahan umum Plot log-log
mengekspansi daerah di bawah
50% kurva kumulatif undersize,
khususnya di bawah 25%.
Mengkontraksi daerah di atas
50%, khususnya di atas 75%.
Perbandingan skala
• Metode Gates-Gaudin-Schuhmann:
– Data under/oversize diplot pada log-log
– Cenderung membentuk garis lurus, sehingga interpolasi lebih mudah.
– Membantu analisa rutin, karena sebagian ukuran yang diperlukan untuk
memeriksa distribusi ukuran.
• Metode Rosin –Ramler:
– Respresentasi analisa partikel hasil ball mill
– Produk mengikuti pers.
P= kumulatif undersize (%), b=kontanta, d= ukuranpartikel, n= konstanta
– Dapat ditulis
– Rosin-Ramler, mengeksoansi daerah <25% dan >75% ukuran kumulatif,
mengkontraksi 30-60%.
Fractional analysis
• Analisa fraksi dengan
menggunakan histogram
bertujuan untuk memudahkan
analisa frekuensi ukuran
partikel.
Teknik sub-sieve
• Umumnya di bawah 38 m.
Sub-sieve technique
Sedimentation method
• Membutuhkan banyak
air untuk
mengendapkan.
• Perlu waktu yang lebih
lama jika partikel makin
halus.
Metode sedimentasi
Andreasen pippete
Elutriation Technique
Warman cyclosizer
Cyclosizer cyclone
Image analysis
Electrical impedance: Coulter
counter
Laser diffraction method
Thermo gamma metric
Analisa image
Tugas 2
- Plot tabel 4.2 dan 4.4 dengan:
- Metode Gates Gaudin Scuhmann,
- Metode Rosin-Ramler
- Bandingkan dengan metode aritmetika
- Analisa hasil plot yang diperoleh terhadap distribusi
partikelnya.

You might also like