Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Hidayahnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan “Asuhan Kebidanan pada
An. “B” usia 9 bulan dengan imunisasi campak di puskesmas Wonosari Malang”.
Penulis sadar bahwa penulisan asuhan Kebidanan ini tidak mungkin dapat
terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka
penulimengucapkan terimakasih kepada :
1. dr. Yulia Rachmawati selaku Kepala Puskesmas Wonosari.
2. Munasri,Amd.keb selaku Pembimbing Klinik Puskesmas Wonosari.
3. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K) selaku Pembina Yayasan Kendedes Malang
4. drg. Suharwati selaku Ketua Yayasan Kendedes MAlang
5. Indah Maulidiyah,SST;M. Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Kendedes
Malang
6. Irene bayu.S,Amd.keb;SKM selaku Pembimbing Akademi Kebidanan
Kendedes Malang
7. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril maupun marteriil
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mahasiswa dapat membuat asuhan kebidanan yang benar pada bayi yang
diberikan imunisasi
1.2.2 Tujuan khusus
a. Mengumpulkan data dan malakukan pengkajian
b. Menegakkan diagnosa dan masalah
c. Mengembangkan rencana tindakan
d. Melaksanakan Implementasi
e. Melakukan Evaluasi
1.3 Metode Penulisan
a. Studi kepustakaan dan prektek lapangan
b. Tehnik pengumpulan data
• Wawancara
• Observasi
• Pemeriksaan fisik
c. Sumber data
• Primer ( auto anamnesa )
- Subyektif
- Objektif
• Sekunder
b. Natal
Untuk mengetahui cara persalinan, ditolong oleh siapa,
apakah ada penyulit/tidak selama melahirkan seperti
perdarahan.
c. Post Natal
Untuk mengetahui berapa lama Ibu mengalami masa nifas
serta adakah komplikasi atau tidak. Baik berhubungan dengan
ibu maupun bayi.
d. Neonatal
Untuk mengetahui apakah bayi minum ASI atau PASI,
berapa berat badan lahir, panjang badan lahir, apakah saat
lahir bayi langsung menangis/tidak, serta adakah cacat/ tidak.
7. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
Kebiasaan minum anak berapa cc sekali minum dalam sehari
dapat diketahui dari status gizi anak tersebut.
b. Eliminasi
BAB : Pada pasien asfiksia dapat terjadi infeksi bila
kebersihan kurang dijaga.
BAK : Pada pasien asfiksia dapat terjadi hipotermi jika
pada bayi yang lingkungannya basah atau lembab.
c. Istirahat
Berapa jam anak tersebut tidur.
d. Personal Hygiene
Pada pasien asfiksia personal hygiene tergantung pada
keadaan umumnya, terutama jika keadaan umumnya lemah.
e. Aktivitas
Untuk mengetahui aktivitas anak.
8. Riwayat Psikososial
Untuk mengetahui respon orang tua dan lingkungan maupun
sebaliknya terhadap kelahiran bayi.
9. Riwayat Budaya
Untuk mengetahui kebiasaan ibu/keluarga berobat jika sakit, serta
dapat dijadikan dasar dalam memberikan informasi yang
disampaikan dapat sesuai dengan adat yang dianut ibu.
10. Sosial
Untuk mengetahui kebiasaan anak dalam kepercayaan yang
dianut oleh keluarganya, adakah kebiasaan orang tua yang
dianggap kurang baik menurut kesehatan.
11. Riwayat Spiritual
Untuk mengetahui kebiasaan ibu dan keluarga dalam beribadah,
untuk memudahkan petugas kesehatan dalam pendekatan
terapeutik.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum bayi lemah, tidak menangis atau tangisan
lemah, tonus otot lemas dan terkulai pada kasus asfiksia
tetapi pada riwayat asfiksia hal tersebut sudah tidak terjadi.
b. Kesadaran pada umunya menurun tetapi pada riwayat
asfiksia hal tersebut sudah tidak terjadi.
c. Denyut jantung tidak ada atau perlahan (kurang dari 100
kali/menit atau lebih dari 60 kali/menit) tetapi pada riwayat
asfiksia hal tersebut sudah tidak terjadi.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
- Kepala : Simetris, tidak ada benjolan abnormal,
tidak ada caput sucsedaneum maupun
cephal hematum, rambut hitam menyebar
merata.
- Wajah : Simetris, kebiruan, tidak oedema.
- Mata : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva
merah muda.
- Hidung : Simetris, tidak ada polip, ada pernafasan
cuping hidung, terpasang slang O2.
- Mulut : Simetris, agak kebiruan, tidak ada
labioschisis, tidak ada labiopalatoschisis.
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
pembesaran limphe.
- Dada : Simetris, terlihat refraksi dada, puting
susu menonjol.
- Perut : Tali pusat masih basah dan terbungkus kasa
betadin.
- Punggung : Simetris, tidak ada spina bifida.
- Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun
syndaktil, pergerakan lemah, warna agak
kebiruan, terlihat keringat dingin tangan
kiri terpasang infus dextrosa 10%.
Bawah : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun
syndaktil, pergerakan lemah, warna agak
kebiruan, terlihat keringat.
- Integumen : Bersih, turgor cukup baik, pembuluh darah
tampak dan kulit transparan.
- Genetalia : Bersih, testis sudah turun ke scrotum uretra
berlubang.
- Anus : Bersih, tidak terdapat atresia ani dan tidak
ada atresia rekti.
b. Palpasi
- Kepala : Tidak teraba benjolan abnormal.
- Leher : Tidak terabapembesaran kelenjar tyroid,
tidak teraba pembesaran kelenjar limfe,
dan tidak teraba pembesaran vena
jugularis.
- Perut : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak
terdapat pembesaran hepar.
- Ekstremitas :
Atas : Tidak teraba adanya retensi air (tidak
edema).
Bawah : Tidak teraba adanya retensi air (tidak
edema).
- Integumen : Bersih, turgor cukup baik, pembuluh darah
tampak dan kulit transparan.
c. Auskultasi
- Dada : Terdengar detak jantung 140 x/menit, tidak
ada wheezing, terdengar bunyi ronchi.
d. Perkusi
- Abdomen : Kembung
3. Pemeriksaan lain
a. Reflek
- Rooting : positif
- Morro : positif
- Menghisap dan menelan tidak terkaji karena bayi puasa
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH
DX : An.”.....” umur ....... dengan imunisasi Campak
DS : Suami ibu mengatakan sudah di imunisasi.....
DO : Data diperoleh dari hasil pemeriksaan
Masalah : Dampak yang ditimbulkan dari pemberian imunisasi Campak
V. INTERVENSI
DX : An.”...” umur ..... dengan Imunisasi Campak.
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Masalah :
VI. IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.
VII. EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan
dari asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Biodata
a.Bayi
Nama anak : An ”K”
Usia : 9 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak ke : I
b. Orang Tua
Nama ibu : Ny.”L” Nama ayah : Tn.”E”
Umur : 22 tahun Umur : 26 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjan : Swasta
Penghasilan : - Penghasilan : ± Rp.1.000.000/bln
Alamat : Bumi Rejo Alamat : Bumi Rejo
2. Alasan datang ke puskesmas
Ibu mengatakan bayinya berumur 9 bulan dan waktunya mendapatkan
imunisasi Campak
3. Keluhan Utama
Pada saat pengkajian ibu mengatakan bayi tidak ada keluhan
4. Riwayat Kesehatan Sekarang.
Ibu mengatakan bayinya saat ini tidak sedang menderita penyakit
kuning, batuk dan pilek
5. Riwayat Kesehatan Keluarga.
Suami ibu mengatakan dari pihak ibu maupun suami tidak ada yang
menderita penyakit menular seperti penyakit kuning, penyakit TBC dan
penyakit tyroid serta dalam keluarga tidak ada yang mebderuta penyakit
menurun seperti darah tinggi, kencing manis, asma dan tdak ada yang
menderita penyakit kronis, serta tidak ada riwayat kembar.
6. Riwayat Kehamialn, Persalinan dan Nifas
a. Kehamilan
- Trimester I : Ibu mengatakan waktu hamil muda setiap bulan
periksa ke bidan mendapatkan multivitamin, ibu
mual dan kadang sampai muntah.
- Trimester II : Ibu mengatakan bahwa periksa ke bidan setiap
bulan dan mendapat suntik TT 1x pada usia
kehamilan 5 bulan, ibu mendapat multivitamin,
dan tablet tambah darah.
- Trimester III : Ibu mengatakan satu minggu yang lalu periksa
ke bidan dan mendapatkan multivitamin, satu
minggu kemudian merasa kenceng-kenceng,
suami membawa ibu ke bidan.
b. Persalinan
Ibu mengatakan pada tanggal 24 April 2008, jam : 05.00 WIB,
melahirkan secara normal di bidan. Berat badan 3000 gram, panjang
badan 50 cm, ari-ari lahir normal dan perdarahan tidak banyak
c. Nifas
Ibu mengatakan masa nifas berjalan normal, tidak ada keluhan,
perdarahan tidak ada. Ibu menyusui bayinya dengan baik.
7. Kebiasaan sehari-hari
Nutrisi
Setiap hari makan 3x sehari dengan komposisi nasi tim, sayur dan lauk-
pauk porsi 9 sendok makan peres. Minum susu formula 3 gelas sehari.
Eliminasi
BAB 1x sehari konsistensi lembek, warna kuning.
BAK 5-6x sehari warna jernih kekuningan
Istirahat
Anak tidur siang ± 2-3 jam, tidur malam ± 8-9 jam mulai pukul 20.00
wib – 06.00 wib.
Aktifitas
Anak suka bermain dengan teman sebayanya dan kadang bermain sendiri
di rumah.
Personal hygiene
Mandi 2x/hari ganti baju setiap hari dan setiap kali basah atau kotor.
Rekreasi
Anak kadang diajak ke tempat bermain oleh keluarganya.
8. Riwayat Psikososial dan Budaya
a. Riwayat Psikologis : Anak tidak rewel
b. Sosial : Anak tinggal serumah dengan orang tuanya,
hubungan keluarga harmonis
c. Budaya : Ibu mengatakan keluarga tidak percaya
tahayul, kebiasaan berobat jika sakit ke
petugas kesehatan, ibu juga tidak pernah
minum jamu.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- BB : 9,7 Kg TB : 61 cm
- Tanda-tanda vital :
RR : 36x/menit, reguler
Nadi : 100 x/menit, reguler
Suhu : 36 °C
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala : Simetris, tidak ada benjolan abnormal, rambut
hitam menyebar merata.
- Wajah : Simetris, tidak pucat, dan tidak kuning
- Mata : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva tidak
anemis
- Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan
cuping hidung
- Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada labioschisis, tidak
ada labiopalatoschisis, lidah bersih
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
.- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
pembesaran limfe.
- Dada : Simetris, gerak nafas teratur.
- Perut : tidak ada benjolan abnormal.
- Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun
syndaktil
Bawah : Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun
syndaktil
Reflek : +/+
- Integumen : Bersih, turgor baik
- Genetalia : Bersih, testis sudah turun ke scrotum
- Anus : Bersih, tidak terdapat atresia ani dan tidak ada
atresia rekti.
b. Palpasi
- Kepala : Tidak teraba benjolan abnormal.
- Leher : Tidak terabapembesaran kelenjar tyroid, tidak
teraba pembesaran kelenjar limfe, dan tidak teraba
pembesaran vena jugularis.
- Perut : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak terana
pembesaran hepar.
- Ekstremitas :
Atas : Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).
Bawah : Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).
- Integumen : Bersih, turgor baik
c. Auskultasi
- Dada : COR : Nadi teratur 100x / menit
- Perut : Terdengar bising usus ± 12x / menit
d. Perkusi
- Abdomen : Tidak kembung
V. INTERVENSI
Dx : An.”B” umur 9 bulan dengan imunisasi Campak
Tujuan : Anak mendapatkan kekebalan terhadap penyakit campak
Kriteria Hasil : Setelah mendapatkan imunisasi campak, bayi tidak terserang
penyakit campak
Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga
R/ Ibu dapat lebih kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan
2. Lakukan penimbangan BB anak dan catat dalam KMS
R/ Memantau kenaikan BB anak
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
R/ Mengurangi jumlah bakteri dan membersihkan 80 % serta menghindari
terjadinya infeksi
4. Siapkan spuit 1 cc dan vaksin yang akan digunakan
R/ Memperlancar proses pemberian imunisasi
5. Larutkan vaksin kering dengan pelarutnya
R/ Untuk melarutkan vaksin campak dengan pelarutnya dan mempermudah
dalam penganbilan vaksin
6. Lakukan pengambilan vaksin dengan spuit sebanyak 0,5 ml
R/ Dosis yang digunakan harus tepat sesuai dengan dosis yang ditentukan
7. Atur posisi bayi dengan digendong atau ditidurkan, minta anggota keluarga
untuk memegangi bayinya
R/ Mempermudah proses penyuntikan
8. Bersihkan lokasi yang akan disuntik pada lengan kiri atas dengan kapas yang
telah dibasahi dengan air panas
R/ Untuk menghindari kerusakan vaksin
9. Lakukan penyuntikan secara subkutan pada lengan atas
R/ Tempat penyuntikan dan cara harus tepat
10. Buang spuit pada sampah medis
R/ Menghindari penyebaran kuman
11. Cuci tangan dibawah air mengalir sesudah tindakan
R/ Membunuh kuman 80 % dan menhindari penyebaran infeksi
12. Beritahu ibu bahwa bekas suntikan akan timbul bengkak dan mungkin
nantinya akan bernanah, hal ini wajar dan tidak perlu diberi apa-apa
R/ Menghindari kemungkinan terjadinya infeksi
13. Catat dalam KMS dan tentukan kunjungan imunisasi berikutnya
R/ Imunisasi dapat diberikan sesuai jadwal
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 20 Januari 2009
Jam : 10.15 WIB
Dx : An.”B” umur 9 bulan dengan imunisasi Campak
Implementasi :
1. Menjelaskan pada ibu bahwa anaknya akan diberikan imunisasi
campak
2. Menimbang BB yaitu dengan hasil 9700 gram dan mencatatnya dalam
KMS
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah dengan melakukan tindakan
bayi.
4. Mempersiapkan alat-alat dan vaksin
• 1 ampul vaksin kering
• Pelarut ( Nacl 0,9 % )
• Gergaji ampul
• Semprit 1cc
• Kapas alkohol
• Spuit 5 cc untuk mengoplos vaksin
5. Melarutkan vaksin dengan pelarutnya
6. Melakukan pengambilan vaksin sebanyak 0.5 cc
7. Mengatur posisi bayi yaitu posisi bayi ditidurkan dengan posisi miring
kiri
8. Melakukan disinfeksi dengan kapas alkohol.
9. Menyuntikan vaksin campak secara subkutan dan usahakan sedikit
mungkin melukai kulit, pertahankan jarum sejajar lengan atas bayi dan
masukan kedalam kulit, kemudian masukan vaksin seluruhnya dan cabut
jarum
10. Membuang sampah ketempat sampah medis
11. Mencuci tangan dengan sabun dan cuci dibawah air mengalir
12. Memberitahu ibu agar lokasi penyuntikan tidak ditekan
13. Menganjurkan ibu untuk control bila terjadi keluhan
14. Mencatat ke dalam KMS tanggal di berikan imunisasi campak dan
memberitahu ibu bahwa imunisasi ini adalah yang terakhir serta
menganjurkan ibu agar tetap rutin pergi ke posyandu menimbang BB anak
untuk mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
VII. EVALUASI
Tanggal : 20 Januari 2009
Jam : 10.45 WIB
Dx : An.”B” umur 9 bulan dengan imunisasi Campak
S : Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisi Campak
O : - Tampak ada luka bekas suntikan pada lengan kiri atas anak
- Sudah tercatat dalam KMS
A : By.”B” umur 9 bulan dengan imunisasi Campak
P : - Memberitahu ibu untuk tidak mengusap-usap bekas luka suntikan
- Memberitahu ibu bahwa ini adalah imunisasi yang terakhir, dan
selalu rutin datang ke posyandu untuk menimbang BB anaknya.
- Menganjurkan ibu untuk kontrol bila terdapat keluhan
BAB IV
PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Asuhan Kebidanan pada By. “B”
Umur 9 bulan dengan Imunisasi Campak, penulis menyimpulkan :
a. Pada pengkajian data baik data subyektif dan obyektif, asuhan yang
diberikan sudah komprehansif untuk menegakkan diagnosa.
b. Pada identifikasi masalah / diagnosa, asuhan yang diberikan sudah sesuai
dan dapat menegakkan diagnosa
c. Pada identifikasi masalah potensial, dalam kasus ini tidak ditemukan
adanya masalah potensial.
d. Pada identifikasi kebutuhan segera, tidak dilakukan secara
komprehensif pada kasus ini tidak memerlukan kebutuhan segera yang harus
dilakukan jika terjadi masalah potensial.
e. Pada intervensi / perencanaan, asuhan yang diberikan sudah sesuai
dan menyeluruh sesuai teori dan prakteknya.
f. Pada Implementasi / penatalaksanaan asuhan sudah dilakukan, sesuai
dengan dengan intervensi yang telah dibuat . Asuhan dilakukan sesuai
dengan keadaan pasien.
g. Pada evaluasi asuhan yang diberikan sudah sesuai dan komprehensif.
h. Pada pendokumentasian sudah dilakukan sesuai data yang sudah didapat
dari asuhan yang diberikan.
5.2 Saran
a. Mahasiswa
Mahasiswa harus meningkatkan pengetahuannya dan keterampilannya agar
dapat melakukan atau memberikan konseling kepada klien dan mampu
memberikan pelayanan khususnya imunisasi sesuai dengan kebutuhan
klien
b. Pasien
Bagi bayi supaya memeriksakan imunisasi secara dini dan teratur agar
petugas kesehatan ( bidan atau dokter ) agar dapat mendeteksi adanya
komplikasi atau masalah dalam imunisasi.
c. Tenaga Kesehatan
Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan hendaknya memiliki pola fikir
manajemen asuhan kebidanan varney dalam menyelesaikan masalah
kebidanan dan senantiasa mengembangkan mutu pelayanan sesuai kemajuan
iptek, serta dapat memberikan pelayanan yang komprehensif walaupun dalam
waktu yang mungkin sangat singkat .
DAFTAR PUSTAKA