Professional Documents
Culture Documents
Khaidirmuhaj.blogspot.com
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI
BARU LAHIR
Pengkajian setelah kelahiran
dibagi menjadi 3 tahapan :
1. Segera
2. Transisional
3. Periodik
PENGKAJIAN SEGERA :
Menggunakan sistem scoring , yaitu dengan
Menggunakan nilai ApGAR
A. Appearance ( warana)
B. Pulse ( denyut nadi )
C. Grimace ( Reflek )
D. Activity ( Tonus otot )
R. Respiratory Effort (usaha bernapas)
TABEL NILAI AFGAR SCOR
TANDA 0 1 2
1.Denyut Tdk ada Lambat > 100 x/m
Nadi (< 100/m)
2. Pernapa Tdk ada Lambat, Menangis
san Tangis Lmh baik
3. Tonus Lemah Eksteremits Fleksi baik
Otot Sedikit flek
4. Reflek Tdk ada Menyeri- Menangis
Respon ngai
5. Warna Biru,Pucat Tbh m. muda Merah muda
Ekst biru Seluruh tbh
PENGKAJIAN TRANSISIONAL
Selama 24 jam pertama kehidupan bayi normal
benar2 menjadi perubahan perilaku & fisiologis
Pengkajian transisional meliputi 3 periode:
Periode 1 : Reaktivitas (30 mnt pertama )
setelah lahir, bayi terjaga,respon
positif, menghisap & menangis
Periode 2 :
Reaktivitas berlangsung 2 – 5 jam
Bayi bangun dari tidur yg nyenyak
Bayi mengeluarkan mikonium,urine dan mengisap
Periode 3 :
Stabilisasi ( 12 – 14jam ) setlah bayi lahir
Bayi lebih mudah utk tidur & terbangun
Tanda vital stabil & kulit merah & hangat
PENGKAJIAN PERIODEK
Setelah 24 jam pertama kehidupan
BBL menjalani pemeriksaan fisik oleh dokter atau
petugas perawatan dari ujung rambut sampai ujung
kaki
TINDAKAN RESUSITASI
Setelah tali pusat digunting sumber oxygen bayi satu-
satunya adalah bebas
Bila utk bbrp alasan bayi tdk berupaya bernapas
oxygen tdk dpt mencapai aliran darah melalui paru2,
dan bayi akan segera mati
Ketika bayi dpt hidup sel2 otak yg sangat sensitif
mungkin dpt rusak secara permanen krn kekurangan
oxygen> 5 mnt
Lanjutan
Resusitasi ditujukan utk mengatasi
3 masalah pd aspeksia neonatus :
1. Membersihkan sumbatan jalan napas terhadap
lendir & cairan
2. Mendorong oxygen ke dalam paru2 yg kolap
3. Menstimulasi bayi utk bernapas
LINGKUNGAN
1. Pengaruh terhadap bayi
Ketika bayi telah lahir, tubuh yg basah,
hangat,terpapar ke udara dingin, kedinginan yg
tiba2 ini menyebabkan bayi bernapas dg cepat
1. Lingkungan Termal netral
Pemeliharaan panas tubuh merupakan hal yg
sangat penting
IDENTIFIKASI BBL
Dari aspek legal identifikasi dianjurkan
Identifikasi dipasang pd pergelangan tangan bayi,&
pergelangan kakinya, dengan nama lengkap
ibunya,nomor pendaftaran,jenis kelamin, tgl & waktu
lahir, sidik jari kaki bayi & telapak tangan
PROFILAKSIS PADA NEONATUS
Ofthalmia neonatorum adalah :
infeksi Gonorhoe pd conjungtiva uyg serius dari
neonatus, yg mungkin didapat ketika bayi melewati
jalan lahir, karena ini dpt mengalami kebutaan, hal ini
sangat dianjurkan utk melakukan instilasi terhadap
agen bakteria pada mata dari semua bayi yg baru lahir
PENCATATAN BBL
Meliputi :
1. Waktu & type kelahiran
2. Jenis kelamin
3. Afgar Scor
4. Warna kulit
5. Menangis
6. Keadaan Umum
7. Abnormalitas yg jelas / cedera setelah lahir
8. Pengobatan
9. Nomor identitas
10. Pemberian oxygen
11. Tindakan Resusitasi
12. Cara bayi akan diberi makan
13. Kapan,bagaiman, & kondisi bagaimana bayi meninggalkan Ruang bersalin
PRIORITAS TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Meningkatkan upaya cardiopulmonal efektif
2. Memberi lingkungan termonetral, &
mempertahankan suhu tubuh
3. Mencegah cidera atau komplikasi
4. Meningkatkan kedekatan orang tua & bayi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko gangguan pertukaran gas berhubung dg
seteresor prenatal / intrafartum, produksi mokus
berlebihan & setres akibat dingin
Hasil yang diharapkan :
Mempertahankan jalan nafas pasien dg frekwensi &
jantung dlm batas normal, secara umum tdk
cianosis
Intervensi Keperawatan
(Tindakan Mandiri)
1. Ukur Afgar scor pd menit pertama & ke 5
2. Perhatikan komplikasi prenatal yg mempengaruhi
status janin
3. Tinjau ulang status janin intra fartum termasuk
DJJ,variabelitas DJJ,& kadar PH kulit kepala
4. Perhatikan durasi persalinan & type kelahiran
Lanjutan
5. Kaji frekwensi & pernapasan awal
6. Perhatikan adanya pernapasan coping hidung,
retraksi dada, pernapasan mendengkir, & ronchi
IMPLEMENTASI
1. Bersihkan njalan napas
2. Keringkan bayi dg selimut hangat
3. Tempatkan bayi pd posisi treledenburg
4. Perhatikan & intensitas menangis
5. Berikan rangsang taktil & sensori yg tepat
6. Perhatikan adanya pandangan mata lebar
Lanjutan
7. Observasi warna kulit,kaji tonos otot
8. Hisap isi lambung bila cairan amniotik mengandung
miconium
TINDAKAN KOLABORATIF
1. Beri oxygen 4 – 7 liter/menit melalui masker
2. Bantu dlm pengambilan darah tali pusat
3. Berikan obat sesuai indikasi
4. Berikan tindakan resusitasi
5. Lakukan pengisapan dalam, bila bayi menunjukan
bukti depresi
DIAGNOSA. 2
2.Resiko terjadinya penurunan suhu tubuh terhadap
usia ekstrim berhubungan dgn ketidakmampuan
menggigil, permukaan suhu tubuh luas dalam
hubungannya dgn massa, jumlah lemah subcutan
terbatas, sumber yg tdk dapat diperbaharui dari
lemak cokelat & beberapa simpanan lemak putih,
epidermis tipis dg penyatuan dekat dari pembuluh
darah ke kulit.
• HASIL YG DIHARAPKAN
Mempertahankan suhu inti, kulit axila dan tanda2
vital dlm batas normal
Bebas dari tanda pernafasan & distres dingin
INTERVENSI KEPERAWATAN :
Pastikan obat2 yg diterima ibu selama periode
prenatal & infartum
Perhatikan adanya distress atau hipoxia pada bayi
Lanjutan
Keringkan kepala & tubuh BBLR pakaian stoking
penutup kepala & bungkus dlm selimut hangat
Tempatkan BBL dalam lingkungan hangat atau pd
lengan orang tua
Hangatkan obyek yg berhubungan dengan bayi
misalkan timbangan, stateskop, meja pemeriksaan &
tangan
Lanjutan
Perhatikan suhu lingkungan, meminimalkan
penggunaan pendingin udara ,hangatkan oxygen bila
diberi melalui masker
Kaji suhu inti neonatus , pantau suhu kulit secara
kontinyu dg alat kulit dg tepat
Berikan penghangatan bertahap pd bayi yg
mengalami stress dingin,perhatikan suhu udara lebih
hangat dari suhu tubuh
Lanjutan
Observasi bayi terhadap tanda2 stres dingin (misal:
Penurunan suhu inti,peningkatan
aktivitas,ekstremitas fleksi,kulit tangan & kaki dingin
Perhatikan tanda2 distress pernapasan (misal: apnoe,
takhicardy & mendengkur berat, retraksi otot
pernapasan & cuping hidung), berikan dukungan
sesuai kebutuhan
TINDAKAN KOLABORASI
Berikan dukungan metabolik(glukosa/
buffer) sesuai indikasi
Pertimbangan masuk ke NICU
DIAGNOSA. 3
3. Resiko terjadinya cedera terhadap faktor2 multipel
berhubungan dg anomali konginetal tdk terdeteksi
atau tdk teratasi, pemajanan pd agen-agen infeksius
HASIL YG DIHARAPKAN :
Bebas dari cidera atau komplikasi
INTERVENSI
(TINDAKAN KEPERAWATAN)
Lakukan pengkajian fisik rutin pd bayi baru
lahir,perhatikan jumlah pembuluh darah tali
pusat dan adanya anomali
Mandikan BBL segera setelah kelahiran bila
terpajan pd agen2 infeksius telah terjadi
Gambarkan pd org tua rasional yg tepat dari
tindakan2 yg diambil utk mencegah cidera (misal:
pemberian profilaksi salep mata & vitamin. K )
TINDAKAN KOLABORASI
Klem tali pusat BBL kira2 1 inchi dari abdomen dlm 30
detiksetelah kelahiran, sementara bayi berada sejajar
dg introitus ibu
Berikan imun globulin Hepatitis B (HBIAG) & vaksin
hepatitis B bila serum ibu mengandung antigen
permukaan hepatitis B ( HBSAG) antigen ini hepatitis
B (HBcAG) atau antigen e ( HBeAG)
DIAGNOSA. 4
4. Proses keluarga, perubahan ikatan hubungan dg
trandisi ikatan perkembangannya & atau
penambahan keluarga, kemungkinan dpt dibuktikan
keragu-raguan org tua utk menggendong/
berinteraksi dg bayi, pengungkapan masalah
HASIL YG DIHARAPKAN
Memulai proses kedekatan dg cara yang bermakna
utk anggota keluarga
Dg tepat mengidentifikasi bayi utk meyakinkan
hubungan keluarga yg benar
INTERVENSI KEPERAWATAN
Informasikan kpd org tua ttg kebutuhan 2
neonatus segera, & perawatan yg diberikan
Tempatkan bayi dlm lengan ibu/ayah segera
setelah kondisi neonatus memungkinkan
Gunakan sistem identifikasi yg dpt diterima oleh
hukum, tempatkan pita pada lengan atau kaki
bayi dan satu pita pada ibu, ambil cap telapak kaki
bayi & cap jari ibu ( jari telunjuk )
Berikan informasi yg tepat dlm kejadian
komplikasi yg tdk diperkirakan, atau kebutuhan
terhadap pemindahan ke NICU
TERIM
A KAS
IH