Jiwa yang kosong akan menyebabkan kehidupan penuh duka dan kekecewaan meskipun diisi dengan kemewahan dunia. Hanya dengan mengisi jiwa dengan hidayah dapat mengenal makna takut dan tunduk kepada Tuhan, yang akan mengajarkan keberanian untuk menjalani kehidupan dan ketinggian iman untuk memetik buah kebahagiaan.
Jiwa yang kosong akan menyebabkan kehidupan penuh duka dan kekecewaan meskipun diisi dengan kemewahan dunia. Hanya dengan mengisi jiwa dengan hidayah dapat mengenal makna takut dan tunduk kepada Tuhan, yang akan mengajarkan keberanian untuk menjalani kehidupan dan ketinggian iman untuk memetik buah kebahagiaan.
Copyright:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online from Scribd
Jiwa yang kosong akan menyebabkan kehidupan penuh duka dan kekecewaan meskipun diisi dengan kemewahan dunia. Hanya dengan mengisi jiwa dengan hidayah dapat mengenal makna takut dan tunduk kepada Tuhan, yang akan mengajarkan keberanian untuk menjalani kehidupan dan ketinggian iman untuk memetik buah kebahagiaan.
Copyright:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online from Scribd
kehidupan adalah lorong kedukaan, simpang siurnya adalah kekeliruan dan kekecewaan sedangkan deru anginnya adalah nyanyian kedukaan.
Tidak ada lagi keindahan pada mahligai tersergam
juga kebahagiaan pada segala kemewahan dan solekan dunia.
Jiwa adalah sarang kebahagiaan,
taman ketenangan dengan seribu janji senyuman.
Kemanakah perginya kelazatan pada sajian hebat yang terhidang dimeja
kehidupan. Dari manakah datangnya kepanasan di ruangan berhawa dingin yang membekukan hati.
Manusia tetap manusia,
memerlukan hidayah untuk diisikan pada jiwanya agar dirinya mengenal erti takut dan tunduk. Kerana takut itulah yang akan mengajarnya erti keberanian dan tunduk itulah yang akan mengajarnya erti ketinggian.
Keberanian untuk menempuh kehidupan
serta ketinggian untuk memetik buah kebahagian dalam rimbunan pepohon keimanan