You are on page 1of 36

Fokus

03 Pro Kontra Gelar Baru


MUNcUlNYA Permenag Nomor 36 Tahun 2009 menuai
reaksi beragam. Mahasiswa di berbagai kota, bulat menolak
peraturan itu. Sementara reaksi dari pihak pimpinan PTAI
sendiri juga beragam. Di Jakarta, cirebon, Bandung, dan
Bengkulu peraturan baru itu tegas segera diterapkan. lain
halnya dengan di Surabaya, mereka memilih mempertahankan
gelar yang lama.

Prof. Dr. Zainun Kamal Tomasz Miskiewicz


10 UU Penodaan Agama Perlu Direvisi Senang Kunjungi
Sejumlah intelektual muslim, antara lain Moeslim Abdurrahman, Djo-
han Effendi, dan Siti Musdah Mulia, Garin Nugroho, Thamrin Amal
Tamagola dan tokoh JIl luthfie Assyaukanie mengajukan judicial review
Kampus UIN Jakarta
UU No 1/PNPS/1965 tentang larangan Penodaan Agama ke Mahka-
mah Konstitusi (MK) Ketahui Alasannya di Hal 10
32
Prof. Dr. Azyumardi Azra
26 Pendidikan Pasca UU BHP
Banyak masyarakat merasa lega dengan pembatalan UU Badan Hu-
kum Pendidikan (BHP) oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada 31 Ma-
ret lalu. UU BHP tersebut sejak awalnya kontroversial dan ditentang
banyak kalangan: dari kelompok mahasiswa; orang tua mahasiswa;
organisasi swasta penyelenggara pendidikan, khususnya perguruan
tinggi (PT); lingkungan pesantren; dan berbagai kalangan pemangku
kepentingan (stakeholders) lainnya. Lebih Lengkap di Hal 26

Indeks Edisi 06/Tahun III/2010

DnK TV, Tak Sekedar


1 SALAM REDAKSI 10 WAWANCARA KHUSUS
2 KALAM Prof. Dr. Zainun Kamal Televui Komunitas
Diversifikasi Peran UIN “UU Penodaan Agama 26 ARTIKEL
3 FOKUS Perlu direvisi” 30 SOSOK
Pro Kontra Gelar Baru 14 SEPUTAR KAMPUS Prof. Dr. Andi Faisal
Dr. Arief Subhan: KPA Arkadia Dunia Akademik
Gelar Berdasarkan Bi- Gedung Akademik Panggilan Jiwaku
dang Ilmu Gedung FKIK 32 APA DAN SIAPA
Prof. Dr. Yunan Yusuf Kala Pegawai Belajar Foto- Airin Rachmi Diani
Perlu Disosialisasikan grafi Tifatul Sembiring
dengan Baik Situ Kuru Riwayatmu Kini Suryadharma Ali
Dari Redaksi

DinaMika
Majalah DinaMika
Untuk Kemajuan Sivitas Akademika
Izin Terbit
SK Rektor No. 031 Tahun 2007
Penerbit
Bagian Sistem Informasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pelindung
Komaruddin Hidayat
(Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Dewan Redaksi
Jamhari
Amsal Bakhtiar Tim Redaksi DINAMIKA: berpose usai rapat redaksi di Situ Gintung, pertengahan Juni lalu.

Ahmad Thib Raya


Sudarnoto Abdul Hakim
Sumuran Harahap Pembaca, kami mohon maaf jika DINAMIKA terlambat hadir ke hadapan Anda.
Semula majalah ini direncanakan akan terbit Februari lalu dan seterusnya terbit
Abd Shomad
secara berkala setiap dua bulan sekali. Namun, berbagai kendala masih saja terus
Hamid Sholihin menghadang, terutama tenaga yang siap tempur di lapangan. Kami memang me-
Pemimpin Umum miliki SDM, hanya saja semua tidak banyak yang diharapkan mengingat mereka
Nurul Jamali berstatus trainee, tepatnya tenaga relawan. Padahal, untuk menggarap sebuah media
penerbitan, menyediakan SDM andal dan profesional seharusnya menjadi prioritas
Wakil Pemimpin Umum penanganan para pemegang kebijakan.
Helmi Halimatul Udhmah Kami juga, sekali lagi, menyadari bahwa mencari SDM yang andal dan profe-
Pemimpin Redaksi: sional itu tidak mudah. Selain itu, dibutuhkan ketersediaan anggaran memadai untuk
menggaji mereka secara wajar mengingat beban pekerjaan yang juga sebenarnya ti-
Nanang Syaikhu dak mudah. Meski demikian, kami masih memegang optimisme karena bagaimana-
Redaksi Pelaksana: pun DINAMIKA harus tetap hadir secara berkala setiap tahunnya.
Moh Hanifudin Mahfuds Pembaca, pada edisi kali kami coba untuk menyajikan Fokus sebagai laporan uta-
ma tentang perubahan gelar akademik. Laporan utama ini kami angkat dari keluarnya
Staf Redaksi:
Peraturan Menteri Agama Nomor 36 Tahun 2009 tentang Pembidangan Ilmu dan
Jaenuddin Ishaq Gelar Akademik Peguruan Tinggi Agama. Sebagaimana disebut dalam Permenag
Elly Afriani tersebut, sejumlah gelar akademik yang diberikan kepada para penyandang sarjana
Lay Out & Design: berubah dan disesuaikan dengan bidang kehahlian atau keilmuan yang mereka kua-
sai. Sejak dikeluarkannya, Permenag itu ternyata memicu banyak kontroversial, teru-
Saumiere tama di kalangan para calon sarjana keluaran PTAIN/PTAIS di berbagai daerah.
Fotografer: Sebagian menganggap perubahan tersebut terasa “janggal”, namun sebagian lagi
Didi Gunawan memandang tepat karena sesuai keahlian tadi. Sebagai contoh, untuk gelar sarjana
lulusan Jurusan Akidah-Filsafat Fakultas Ushuluddin, yang semula bergelar Sarjana
Sekretaris Redaksi:
Theologi Islam atau disingkat “S.Th.I”, kini berubah menjadi Sarjana Ushuluddin
Evanauli Aprilia atau disingkat “S.Ud”. Demikian juga dengan gelar-gelar lain, terutama untuk bidang
Tata Usaha: keahlian agama, praktis semua mengalami perubahan.
Azizah Nah, penting atau tidak penting gelar-gelar tadi, bagi sebagian penyandangnya
perubahan gelar berdampak secara psikologis dan menimbulkan traumatik. Pasalnya,
Distributor: mereka takut gelar baru tersebut tak laku di pasaran kerja, sekalipun pasar bukan
Andi Lala menuntut gelar melainkan keahlian para penyandangnya.
Alamat Redaksi: Selain masalah perubahan gelar, beberapa rubrik lain kami isi sesuai yang telah
kami rencanakan. Rubrik Wawancara Khusus misalnya, kami isi dengan wawancara
Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dekan Fakultas Ushuluddin Prof Dr Zaenun Kamaluddin Fakih seputar kontro-
Jl. Ir. Juanda No. 95 Ciputat 15412, versi undang-undang penistaan agama. Rubrik lain seperti Sosok, kami isi dengan
Jakarta Selatan Telp. (021) 7401925 profil Prof Dr Andi Faisal Bhakti, Direktur International Office (IO) dan guru besar
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Sedangkan pada Seputar Kampus, di
Ext. 1806 Fax: (021) 7402982
antaranya ada cerita tentang gedung Akademik dan gedung Fakultas Kedokteran dan
Website: www.uinjkt.ac.id ilmu Kesehatan. Selamat membaca.
E-Mail: red_din@yahoo.co.id

DinaMika Edisi: 01/Thn. IV/2010 


Kalam

Diversifikasi Peran UIN

Rektor Prof Dr Komaruddin Hidayat saat di banyak perguruan tinggi. Hal ini berasumsi
melantik sejumlah pejabat baru di Auditorium bahwa bidang akademik adalah core dari suatu
Prof Dr Harun Nasution akhir Juli lalu perguruan tinggi sehingga karenanya peran lain
mengungkapkan harapannya agar UIN Jakarta menjadi sedikit terabaikan.
mengemban peran ganda. Ia mengatakan Dalam konteks peran diversifikasi di
sebagai lembaga pendidikan Islam, UIN atas, perguruan tinggi sejatinya memang
Jakarta juga bisa berperan sebagai “lembaga tidak menjadi menara gading. Pengabdian
fatwa” semacam Majelis Ulama Indonesia kepada masyarakat bagaimanapun harus
(MUI). Nanang Syaikhu tetap mendapat penanganan yang sama
Menurut Rektor, dirinya selama ini kerap Pemred DINAMIKA dengan bidang akademik, demikian juga
diminta media massa untuk menanggapi terhadap bidang penelitian. Sayangnya, lagi-
sejumlah isu nasional terkait masalah sosial keagamaan lagi, mengingat adanya kecenderungan untuk lebih
dan bahkan politik. Dalam konteks tersebut ia terkadang memperhatikan bidang akademik tadi, peran perguruan
tidak mewakili sebuah institusi melainkan lebih sebagai tinggi di ranah masyarakat acap tertinggal. Pengabdian
gagasan pribadi. Karena itu, menurut Rektor, di masa kepada masyarakat selama ini hanya bertumpu kepada
mendatang kampus UIN Jakarta harus pula memerankan program kuliah kerja nyata (KKN) yang kegiatannya
diri sebagai lembaga fatwa seperti halnya di Universitas sangat normatif dan konvensional.
Al-Azhar Kairo melalui lembaga kemuftian. Dalam hal ini respon perguruan tinggi terhadap
Meski demikian, Rektor menyadari bahwa UIN masyarakat umumnya hanya dilayani melalui program
Jakarta selama ini belum mampu memerankan diri sebagai KKN yang sudah menjadi agenda tahunan. Padahal, jika
pemberi fatwa. Peran UIN Jakarta masih sebatas sebagai dilihat dari kompleksitas permasalahannya, apa yang
lembaga penyelengara pendidikan dan pengajaran. terjadi di masyarakat jelas sangat memerlukan penanganan
Apa yang dikemukakan Rektor tampaknya patut multidisiplin, yakni tak hanya dari satu aspek melainkan
dikaji. Paling tidak untuk melihat sejauhmana dunia banyak aspek. Demikian pula tak hanya dilakukan melalui
perguruan tinggi berperan bagi masyarakat dan dalam terapi sesaat melainkan harus berjangka panjang dan
batas-batas mana pula peran tersebut diberikan. berkesinambungan.
Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1961 Karena itu, peran perguruan tinggi seyogyanya
tentang Perguruan Tinggi Pasal 1, Perguruan Tinggi adalah memang tak melulu berkutat dengan program-program
lembaga ilmiah yang mempunyai tugas menyelenggarakan yang bersifat ad hoc melalui, misalnya, model KKN. Peran
pendidikan dan pengajaran di atas perguruan tingkat menengah, lain dapat dilakukan dalam lingkup yang lebih luas dan
dan yang memberikan pendidikan dan pengajaran berdasarkan bersifat proaktif, semisal ikut merespon berbagai fenomena
kebudayaan kebangsaan Indonesia dan dengan cara ilmiah. aktual yang terjadi di tengah masyarakat, khususnya di
Sementara tujuan perguruan tinggi (Pasal 2) adalah bidang sosial keagamaan.
(1) membentuk manusia susila yang berjiwa Pancasila dan UIN Jakarta sebagaimana yang diharapkan Rektor
bertanggung-jawab akan terwujudnya masyarakat sosialis tampaknya cukup beralasan jika melakukan upaya
Indonesia yang adil dan makmur, materiil dan spirituil; diversifikasi peran terhadap masyarakat. Lebih-lebih
(2) menyiapkan tenaga yang cakap untuk memangku sebagai perguruan tinggi Islam, peran tersebut jelas akan
jabatan yang memerlukan pendidikan tinggi dan yang banyak dibutuhkan mengingat mayoritas penduduk
cakap berdiri sendiri dalam memelihara dan memajukan Indonesia beragama Islam. Karena itu UIN Jakarta harus
ilmu pengetahuan; (3) melakukan penelitian dan usaha berkomitmen bahwa apapun permasalahan yang dihadapi
kemajuan dalam lapangan ilmu pengetahuan, kebudayaan bangsa Indonesia merupakan juga tanggung jawab
dan kehidupan kemasyarakatan. segenap insan akademis di perguruan tinggi, personal
Secara garis besar, peran perguruan tinggi dibagi maupun komunal. Namun, untuk mengejewantahkan hal
ke dalam tiga ranah yang disebut Tridharma Perguruan itu masih dibutuhkan pemikiran mendalam dari kalangan
Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian, ahli di UIN Jakarta. Demikian pula terkait dengan sistem
dan pengabdian kepada masyarakat. Namun, dari tiga kelembagaannya dapat dirumuskan secara bersama agar
ranah peran perguruan tinggi itu, ranah akademik tak tumpang tindih dengan yang lain. Semoga.
(pendidikan/pengajaran) tampaknya masih mendominasi

 Edisi: 01/Thn. IV/2010 DinaMika


Fokus

I
barat petir di siang bolong. Akhir 2009
lalu, sivitas akademika Perguruan
Tinggi Agama Islam (PTAI) Indonesia
dikejutkan dengan keluarnya Peraturan
Menteri Agama (Permenag) Nomor 36
Tahun 2009 tentang Pembidangan Ilmu
dan Gelar Akademik Perguruan Tinggi
Agama. Pasalnya, keluarnya gelar baru itu
seolah tak menyerap aspirasi mahasiswa.
Tak pelak, sejumlah gelar, khususnya
di dua fakultas, Fakultas Syariah dan
Fakultas Ushuluddin dibanjiri protes
dari mahasiswa dan dosen dari berbagai
penjuru tanah air.
Berdasarkan peraturan tersebut,
lulusan fakultas syariah yang sebelumnya
bergelar Sarjana Hukum Islam (SH.
I) dan Sarjana Ekonomi Islam (SE.I),
misalnya, kini berganti menjadi Sarjana
Syariah (S.Sy) dan Sarjana Ekonomi
Syariah (SE.Sy). Sedangkan lulusan
fakultas ushuluddin, yang sebelumnya
bergelar Sarjana Theologi Islam (STh.I)
dan Sarjana Filsafat Islam (S.Fil.I), kini
menjadi Sarjana Ushuluddin (S.Ud).
Reaksi keras datang dari kota pelajar,
Yogyakarta. Pertengahan Maret lalu,
sekelompok mahasiswa yang tergabung
dalam Forum Mahasiswa Syariah se-
Peserta Wisuda Sarjana ke-80: mulai menyandang gelar baru. Indonesia (Formasi) Universitas Islam
Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta
menggelar apel akbar di halaman kampus
untuk menolak Permenag Nomor 36
Tahun 2009.
Mereka tak begerak sendiri. Sejumlah
dosen dan jajaran dekanat Fakultas Syariah
pun ikut turun gunung mendukung protes
mahasiswa. Bahkan, Dekan Fakultas
Syariah Prof Dr Yudian Wahyudi
memimpin langsung aksi pengumpulan
seribu tanda tangan menolak Permenag
Munculnya Permenag Nomor 36 Tahun 2009 sempat menuai reaksi Nomor 36 Tahun 2009 itu. Mereka bulat
beragam. Mahasiswa di berbagai kota, seperti Yogyakarta, Bandung, menolak gelar baru yang mendiskriminasi
dan Jakarta bulat menolak peraturan itu. Sementara reaksi dari pihak mahasiswa PTAI.
pimpinan PTAI sendiri juga beragam. Di Jakarta, Cirebon, Bandung, “Kami menuntut dikembalikan
sistem pendidikan pada ruh perjuangan
dan Bengkulu peraturan baru itu tegas segera diterapkan. Lain halnya kemerdekaan dan penyetaraan gelar
dengan di Surabaya, mereka memilih mempertahankan gelar yang kampus Perguruan Tinggi Agama Islam
lama. Negeri (PTAIN) dengan kampus umum,”
kata Ketua Formasi UIN Sunan Kalijaga

DinaMika Edisi: 01/Thn. IV/2010 


Fokus

Peserta Wisuda Sarjana ke-80


UIN Jakarta di Auditorium Prof
Dr Harun Nasution. Mereka mu-
lai menyandang gelar baru.

Aris Sukamto seperti dilansir Kantor


Berita Antara, Kamis 11 Maret lalu.
Aris berpendapat, peraturan menteri
tersebut akan berdampak serius bagi
lulusan dalam kancah persaingan global
dan menimbulkan sekat-sekat. Tak
hanya di dalam kampus, mahasiswa juga
melakukan aksi di jalan sekitar kampus. Imam menegaskan, karena mendengar pernyataan Mastul Haji,
Mereka mengajak mahasiswa yang mereka mahasiswa menekuni bidang keilmuan mahasiswa pun membubarkan diri.
temui untuk membubuhkan tanda tangan dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Dekan Fakultas Syariah UIN Sunan
sebagai wujud penolakan gelar baru. Seharusnya gelar yang diperolehnya Kalijaga, Prof Yudian mengaku cukup
Aksi di Yogyakarya tak berhenti pun menunjukkan konsentrasi ilmu memahami keresahan para mahasiswa.
hari itu. Selang dua pekan kemudian, yang diperoleh selama menuntut ilmu di “Mereka khawatir perubahan gelar akan
giliran mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga. “Penyamaan gelar berdampak pada sempitnya akses dunia
yang turun ke jalan. Pada akhir Maret kesarjanaan berakibat pada pembunuhan kerja setelah wisuda nanti. Terlebih
lalu, sekitar 100 mahasiswa Fakultas karakter keilmuan yang diperoleh. persoalan yang sama pernah terjadi 2002
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Perubahan gelar ini juga tidak adil karena lalu, dimana gelar lulusan fakultas Syariah
Yogyakarta berunjuk rasa di halaman tidak dilakukan di perguruan tinggi yang tadinya SAg menjadi sarjana hukum
Kantor Wilayah Kementerian Agama umum,” ungkapnya. Islam (SH.I). Kami berupaya menggelar
(Kanwil Kemenag) Yogyakarta. Tuntutan Dia mencontohkan, gelar akademik pertemuan dengan fakultas Syariah se-
mereka satu, menolak penggunaan gelar yang diberlakukan di Universitas Indonesia untuk mengatasi persoalan
Sarjana Ushuludin (S.Ud) bagi lulusan Paramadina Jakarta. Di kampus tersebut, ini,” jelasnya.
fakultas tersebut. gelar akademik untuk mahasiswa Jurusan Gelombang unjuk rasa menolak
Sejalan dengan tuntutan mahasiswa Agama dan Falsafah tetap menggunakan Permenag Nomor 36 Tahun 2009
Fakultas Syariah, mahasiswa Fakultas S Fil, begitu pula di UGM Yogyakarta. yang disulut mahasiswa di Yogyakarta
Ushuluddin pun menuntut Permenag Atas dasar itu, dia meminta agar peraturan berlanjut ke Bandung. Pada awal April
Nomor 36 Tahun 2009 yang menjadi tersebut dicabut. “Jika memang akan lalu, mahasiswa yang tergabung dalam
dasar hukum penggunaan gelar tersebut dilakukan perubahan gelar akademik Aliansi Mahasiswa Syariah UIN Sunan
dicabut. Dalam orasinya, Koordinator harus melibatkan semua jurusan,” Gunung Djati Bandung merilis empat
Aksi, Imam S Arizal menganggap, tegasnya. pernyataan sikap. Pertama, menolak
keputusan Menteri Agama terlalu Aksi hari itu disambut baik Kanwil Permenag Nomor 36 Tahun 2009 tentang
dipaksakan dan tergesa-gesa. Untuk Depag DIY. Usai berorasi, perwakilan perubahan gelar dengan gelar Sarjana
mngakomodasi perkembangan ilmu mahasiswa diterima oleh Kabag Tata Syariah (S.Sy). Kedua, mendesak dekanat
pengetahuan, menurut Imam, tidak harus Usaha Kanwil Depag DIY Mastul Haji dan rektorat untuk melakukan kerjasama
melakukan perubahan gelar. Perubahan di ruangannya. Perwakilan mahasiswa dengan instansi-instansi pemerintah
gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ud) hanya menuntut agar Kanwil Depag DIY ataupun swasta untuk memproyeksikan
menimbulkan disorientasi keilmuan. mendukung dan menyampaikan aspirasi lulusan FSH.
“Yang harus dipahami adalah karena mahasiswa ke Kementerian Agama di Ketiga, mendesak dekanat dan rektorat
di Fakultas Ushuluddin terdapat beberapa Jakarta. untuk melakukan pengkajian ulang
jurusan, seperti Aqidah Filsafat, Perban- “Setelah kami berunding kami dan sama-sama menyatakan penolakan
dingan Agama, Tafsir dan Hadis, dan bersepakat meneruskan aspirasi terhadap Permenag Nomor 36 Tahun 2009
Sosiologi Agama, sehingga kebijakan mahasiswa ke Jakarta. Ini akan kami tersebut karena tidak ada keberpihakan
untuk menyeragamkan gelar adalah kirimkan dalam waktu yang secepat- bagi mahasiswa. Dan, keempat, mendesak
sebuah hal yang tidak logis,” kata Imam cepatnya,” kata Mastul Haji yang juga dekanat dan rektorat untuk memberikan
seperti dilansir harian Seputar Indonesia. menandatangani dukungan aspirasi masukan tentang penggelaran akademik
mahasiswa UIN Yogyakarta. Setelah yang lebih representatif, prospektif dan

 Edisi: 01/Thn. IV/2010 DinaMika


Fokus

marketebel bagi lulusan fakultas syariah Agama (Permenag) RI Nomor 36 Tahun BEM FSH menamsilkan, “Jangankan
dan hukum kepada pihak yang terkait. 2009. lulus, untuk seleksi administratif saja kita
Sejalan dengan mahasiswa Grup yang didirikan oleh seorang yang sudah ditolak.”
Yogyakarta dan Bandung, mahasiswa memiliki akun facebook bernama Nuye Padahal di tengah defisit moral
UIN Jakarta juga melakukan aksi yang Keyen itu kini telah memiliki anggota para penegak hukum yang berasal dari
sama. Kali ini, tak sekadar dari satu sebanyak 784 orang. Keterangan yang sarjana hukum konvensional, sejatinya
kampus UIN Jakarta. Sedikitnya 15 dipampang di halaman info, menerangkan, jika diberi ruang yang lebih luas, sarjana
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari keluarnya Permenag Nomor 36 Tahun hukum Islam dari FSH diyakini dapat
berbagai Perguruan Tinggi Agama Islam 2009 yang cacat hukum dan tanpa mewarnai wajah penegakan hukum di
Negeri (PTAIN) berkumpul di Jakarta. sosialisasi mencirikan bobroknya sistem Indonesia lebih baik. Namun, hal itu tidak
Awalnya mereka sekadar mengikuti di lingkungan pemerintah Indonesia. dimungkinkan jika secara administrasi
lokakarya yang digelar BEM UIN Syarif Dari pantauan DINAMIKA, aktivitas grup mereka dibatasi.
Hidayatullah Jakarta. Namun, di tengah itu berlangsung antara Maret hingga awal Karena itu, BEM FSH juga
jalan, salah satu agenda yang dibahas Mei lalu. mempertanyakan apakah pemerintah
dalam lokakarya bertema Memperkokoh Di halaman dinding (wall), tampak dapat menjamin bahwa dengan gelar baru
Peran PTAIN dalam Membangun Bangsa berbagai aspirasi mahasiswa terkait gelar itu mahasiswa FSH se-Indonesia bisa
itu, adalah tentang Permenag Nomor 36 baru itu, dari upaya menggalang dukungan dengan leluasa berkarir dan mengabdi
Tahun 2009. yang lebih luas, undangan dialog, hingga untuk bangsa ini di lingkungan semua
Setelah berdiskusi panjang lebar, update informasi tentang perkembangan Departemen dan Peradilan? Namun
pada Rabu 21 April, sebanyak 15 BEM perjuangan penolakan gelar itu. Misalnya, realitas yang ada menunjukkan, para dosen
PTAIN dari seluruh Indonesia sepakat pernyataan salah seorang anggota grup FSH sendiri banyak yang mengambil
menolak Permenag Nomor 36 Tahun dengan nama akun Ucoxs Vincento. gelar SH di luar kampus UIN Jakarta.
2009. Pre-siden BEM UIN Jakarta (waktu “Bila semua keputusan yang diambil Artinya gelar baru jelas kalah kompetitif
itu) Aditnya Prana menegaskan, alasan hanya untuk kekuasaan saja dan tidak dibanding SH.
penolakan itu karena gelar baru yang melihat dampak psikologis dan dampak “Jika kita lihat dari beberapa dosen di
termaktub dalam Permenag Nomor 36 sosiologis yang ditimbulkan akibat atas yang mengambil “kuliah lagi” untuk
Tahun 2009 merugikan mahasiswa. keputusan yang salah...apakah ini semua mendapatkan gelar SH, jelaslah gelar SH
Gelar baru dianggap tidak mampu untuk dapat kita tolerir... Sudah saatnya kita sangat diterima luas berbagai kalangan
bersaing dengan perguruan tinggi lain. melakukan suatu gerakan yang berarti dan lembaga pemerintahan dan lebih laku
Di sisi lain, lanjut Adit, dengan gelar buat perubahan...demi Indonesia jaya dijual dari pada gelar SHI/S.Sy,” tegas
yang lama pun hingga kini masih banyak dan demi dunia hukum dan pendidikan Pengurus BEM FSH.
lulusan PTAIN yang menganggur, yang lebih baik,” tulisnya.
bagaimana dengan gelar baru yang Selain itu, di halaman forum diskusi PTAI terbelah
belum membumi di masyarakat. “Kami grup itu juga terdapat rilis pernyataan Permenag disikapi beragam oleh
mempertanyakan apa komitmen sikap BEM FSH UIN Jakarta terkait pimpinan PTAI. Jika sebagian besar
pemerintah untuk lapangan kerja dan gelar baru itu. Dalam pernyataan itu, PTAI menerima dan melaksanakan
seperti apa prospeknya ke depan terhadap BEM FSH menilai, Permenag Nomor 36 peraturan itu seperti UIN Jakarta,
peraturan tersebut,” kata mahasiswa Tahun 2009 lahir tiba-tiba alias prematur UIN Bandung, IAIN Ambon, STAIN
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan tidak memenuhi rasa keadilan Surakarta, STAIN Kudus, dan IAIN
(FITK) itu. mahasiswa. Secara sosiologis, sebagai Cirebon. Lain halnya dengan IAIN Sunan
Kendatipun akan diterapkan, Adit negara Pancasila, bukan negara agama, Ampel Surabaya. Karena dianggap masih
juga menyesalkan minimnya sosialisasi hukum yang diterapkan mestinya juga rancu, IAIN Surabaya memperrtahankan
gelar baru kepada segenap stake holders hukum positif termasuk soal gelar. gelar akademik pola lama dan akan
dan masyarakat umum. “Jadi lebih baik “Kita semua menyadari betul, gelar mengusulkan hal ini kepada Kementrian
pemerintah memperbaiki dulu peraturan SHI saja yang diberlakukan sejak tahun Pendidikan dan Agama.
tersebut agar tidak merugikan lulusan 2003 yang telah disetarakan dengan Seperti dirilis Harian Surya, Rektor
PTAIN sendiri,” katanya di depan gelar SH dalam UU Advokat tetap saja IAIN Sunan Ampel Nur Syam, pada 18
perwakilan BEM PTAIN se-Indonesia tidak bisa diterima di PN/Umum dan April lalu, menyatakan, untuk wisuda
yang berkumpul di Ruang Diorama. kehakiman. Tetap saja gelar SHI terkebiri terakhir dan yang akan datang pihaknya
dan terdikotomi secara sistemik dan masih menggunakan gelar akademik lama
Berlanjut hingga ke Facebook mengakar!” kata Pengurus BEM FSH sampai ada aturan revisi. Dirjen Dikti
Reaksi langsung dalam bentuk aksi seperti tertulis dalam pernyataan sikap Kementrian Pendidikan, kata Nur Syam
turun ke jalan sudah dilakukan. Sampai itu. seperti dikuti Surya, telah menjanjikan
di situ apakah mahasiswa berhenti? Selama ini, lulusan Fakultas Syariah segera ada revisi pemberian gelar.
Tidak. Dengan caranya masing-masing, yang hanya bermodalkan gelar SHI Hal senada disampaikan Pembantu
mahasiswa dari berbagai kampus memang belum bisa masuk ke sektor yang Rektor Bidang Akademik dan
menggalang dukungan melalui dunia lebih luas. Lulusan Fakultas Syariah baru Pengembangan SDM IAIN Sunan Ampel
maya. Di Jakarta, mahasiswa Fakultas dapat diakomodasi dalam UU Advokat, Abd A’la. Ia menambahkan, sebenarnya
Syariah dan Hukum UIN Jakarta Kementrian Agama, dan Peradilan Agama sudah ada PP 17/2010 tentang Gelar
membuat grup di Facebook dengan nama saja. Di lembaga lain, lulusan Fakultas Akademik. Sesuai PP ini, gelar akademik
Gerakan Penolakan Peraturan Menteri Syariah belum bisa masuk. Pengurus bisa sesuai nama program studi yang

DinaMika Edisi: 01/Thn. IV/2010 


Fokus

diambil.Tapi, bagi PTAI pemberian gelar “Sarjana Syariah”. Jadi tidak ada yang pelbagai fakultas hukum, di samping
bisa memunculkan persoalan, mengingat asing dalam hal ini,” tegasnya. hukum pidana, perdata, dan tata
ada beberapa program studi yang muatan Karena itu, Tholabi menambahkan, negara, salah satu program kekhususan
pendidikannya sebenarnya sama dengan dari aspek keilmuan dan pengakuan yang ditawarkan adalah hukum Islam.
prodi umum. sistem hukum formal, sejatinya istilah Mahasiswa yang mengambil program ini
”Untuk ekonomi syariah bisa Sarjana Syariah telah mendapatkan juga bergelar “Sarjana Hukum (S.H.)”,
kabur, harus melihat dulu mana yang legitimasi dan menjadi bagian tak bukan Sarjana Hukum Islam atau Sarjana
kontennya lebih besar, ekonominya terpisahkan dalam konteks kewenangan Syariah.
atau syariahnya,” ungkap A’la. Langkah salah satu sistem kekuasaan kehakiman, “Nah, program studi hukum Islam
merivisi gelar akademik lulusan PTAI dalam hal ini Peradilan Agama. Namun, atau Syariah di UIN atau IAIN saya
itu didukung penuh oleh hampir semua kendati secara legal formal memiliki dasar kira bisa bergelar S.H. asalkan struktur
PTAI Indonesia dan sudah ada dua kali yuridis, namun dtinjau dari perspektif kurikulum diubah untuk memenuhi
pertemuan membahas ini. ketiga, yaitu praksis-sosiologis, peraturan standar sarjana hukum. Masalahnya,
baru itu mendapatkan tantangan yang akan banyak mata kuliah kesyariahan
Tiga perspektif cukup kuat. yang akan dihapus dan berganti dengan
Menurut alumni Fakultas Syariah “Terutama penyebutan gelar “Sarjana ilmu hukum umum. Ini khan jadi
dan hukum (FSH) UIN Jakarta, yang Syariah” (S.Sy) dan “Sarjana Ushuluddin” masalah juga. Nanti dikhawatirkan akan
kini telah menjadi lektor kepala di (S.Ud) terasa demikian eksklusif, karena menghilangkan akar keilmuan Syariah di
almamaternya, Dr Ahmad Tholabi sarat nuansa ‘sara’. Hal ini, jika dilihat UIN atau IAIN,” katanya.
Kharlie, ada tiga perspektif untuk dalam konteks pengembangan kiprah Tapi sebagai solusi, Tholabi
memahami Permenag Nomor 36 Tahun dalam masyarakat yang pluralis, dinilai menambahkan, program double degree atau
2009. Pertama, pendekatan politis-legal akan memberikan sekat yang sangat dual degree internal yang sedang dirancang
formal. Secara legal formal, kebijakan kentara,” katanya. Fakultas Syariah dan Hukum UIN
mengenai pembidangan keilmuan serta Padahal, selama ini kiprah alumni Jakarta, bisa jadi solusi untuk merengkuh
penetapan gelar akademik di lingkungan perguruan tinggi agama, termasuk dua gelar sekaligus dalam waktu yang
pendidikan tinggi agama memang menjadi Syariah dan Ushuluddin, tidak terbatas relatif singkat.
kewenangan Kementerian Agama, cq. pada lembaga-lembaga atau profesi- Soal banyaknya lulusan PTAI yang
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. profesi yang pas dengan kompetensinya. menganggur karena gelarnya yang tak
“Dari sisi ini saya kira tidak ada Tapi sejauh ini banyak alumni fakultas sesuai dengan tuntutan dunia kerja,
masalah dan memang demikian adanya. keagamaan bergerak melintasi kompetensi Tholabi mengatakan, keterserapan
Hanya saja, ada kesan yang cukup utamanya, seperti dalam dunia politik, di dunia kerja tidak tergantung gelar,
mengganggu terkait dengan sering jurnalistik, bisnis, dan sebagainya. melainkan kompetensi mereka. “Biasanya
berganti-gantinya gelar kesarjanaan di “Nah, yang saya pahami dari suatu instansi atau institusi pencari tenaga
lingkungan pendidikan tinggi agama. keberatan kawan-kawan mahasiswa dan kerja tidak mencantumkan gelarnya tapi
Secara marketing, saya kira ini tidak alumni terkait perubahan gelar akademik kompetensinya. Misalnya: dicari sarjana
terlalu baik. Dan hal ini pula yang kerap ini, antara lain, adalah karena perubahan hukum bidang keperdataan, hukum
dikeluhkan alumni,” kata Tholabi yang gelar ini, terutama yang menggunakan tatanegara, dan sebagainya,” tamsilnya.
juga pegiat seni kaligrafi dan qari itu. terminologi Arab, akan mempersempit Kendati demikian, Tholabi tak
Kedua, lanjut Tholabi, dari sisi ruang gerak untuk berkiprah di tengah menampik fakta di lapangan, dimana
keilmuan. Sejatinya penetapan gelar yang minimnya ketersediaan lapangan profesi sering ditemukan kendala terkait gelar
terangkum dalam Permenag No.36/2009 yang sesuai dengan kompetensinya. Saya akademik. Yang menjadi masalah da-
ini, dari beberapa sisi, oleh banyak pihak kira hal ini perlu kita pikirkan bersama,” lam hal ini, lanjut Tholabi, terletak
dinilai telah sesuai dengan nomenklatur tegasnya. pada kurangnya sosialisasi tentang gelar
keilmuan masing-masing. Misalnya, tertentu, terutama pada panitia pelaksana
fakultas Syariah mengeluarkan alumni Dual Degree sebagai solusi penerimaan pegawai berbagai instansi. Ia
bergelar Sarjana Syariah (S.Sy), alumni Bagaimana jika gelar akademik FSH mencontohkan, banyak instansi pemerintah
fakultas Ushuluddin bergelar Sarjana menjadi Sarjana Hukum (SH)? Tholabi atau institusi hukum plat merah yang tidak
ushuluddin (S.Ud), dan seterusnya. menjawab, ada hubungan yang erat antara tahu apa itu Sarjana Hukum Islam (SHI).
“Terkait dengan gelar “Sarjana gelar dengan struktur kurikulum. Ada Akibatnya perlakuan diskriminatif menjadi
Syariah”, nomenklatur ini ternyata inheren ketentuan-ketentuan akademik yang harus tidak terhindarkan.
dalam pelbagai peraturan perundang- dipenuhi untuk meraih gelar tertentu. Bagi pria yang kerap menjadi dewan
undangan, hal mana penyebutan “Sarjana Nah, untuk meraih gelar Sarjana Hukum hakim Musabaqah Tilawatil Qur’an
Syariah” ditujukan untuk menyebut (S.H.), misalnya, seorang mahasiswa ini, apapun bunyi gelarnya, kalau tanpa
sarjana yang ahli dalam bidang hukum sekurang-kurangnya telah memenuhi 60 upaya sosialisasi yang memadai kepada
Islam. Lihat misalnya dalam Undang- persen core matakuliah ilmu hukum. seluruh stakeholders, maka tetap saja
undang nomor 7 tahun 1989 tentang Karena itu, kalau mau mengubah akan melahirkan permasalahan, berupa
Peradilan Agama yang kemudian diubah gelar, struktur kurikulum harus didesain penolakan dan perlakuan dikriminatif
dan disempurnakan melalui Undang- sedemikian rupa, sehingga memenuhi lainnya. “Meskipun dalam aneka
Undang Nomor 3 Tahun 2006. Pada syarat 60 persen. Pekerjaan ini tentu peraturan perundang-undangan jelas-jelas
pasal 13 ayat (1) huruf g, Undang-undang tidak terlalu mudah, perlu waktu dan mencantumkan nomenklatur tersebut,”
ini secara jelas menyebutkan nomenklatur akan memengaruhi struktur lainnya. Di pungkasnya[]. Hanifudin Mahfuds

 Edisi: 01/Thn. IV/2010 DinaMika


Fokus

Gelar Akademik di Sejumlah Negara

G
elar akademik atau gelar lain Magister Manajemen (M.M.), sarjana keteknikan yang, singkatnya,
akademis, menurut Magister Sains (M.Si.), Magister telah tergabung dalam PII (Persatuan
Ensiklopedia Bebas Wikipedia, Ilmu Komputer (M.Kom.), Magister Insinyur Indonesia).
adalah gelar yang diberikan kepada Manajemen Sistem Informasi Sementara Meester in de Rechten
lulusan pendidikan akademik bidang (MMSI.), Magister Pendidikan (disingkat Mr.) adalah sebuah gelar
studi tertentu dari suatu perguruan (M.Pd.), dan Magister Teknik (M.T.). yang diperoleh seseorang setelah
tinggi. Gelar akademik dalam bahasa Gelar magister tersebut ditulis di menyelesaikan studinya dalam ilmu
Belanda sering disebut titel. belakang nama yang berhak dengan hukum pada sebuah universitas yang
Di Indonesia, seperti halnya juga mencantumkan huruf M diikuti mengikuti sistem yang berlaku di
di negara-negara lain, kita mengenal inisial bidang studi. Sedangkan pada Belanda dan Belgia. Dalam bahasa
gelar akademik dan umumnya Strata Tiga (Doktor), penggunaanya Belanda, gelar ini berarti “Magister
diklasikasikan ke dalam tiga strata tidak disandarkan kepada keahlian dalam ilmu hukum”. Pada praktiknya,
atau tingkatan, yakni Strata Satu penyandangnya melainkan bersifat gelar ini biasa disingkat menjadi
atau S1 (bachelor), Strata Dua atau umum, apapun keahlian itu. Meester saja, seperti “Meester Moh.
S2 (master), dan Strata Tiga atau S3 Di sejumlah negara lain, nama Yamin” atau “Meester Cornelis”.
(doctor). Gelar-gelar tadi mengiringi gelar ditulis beracam-macam. Seperti Gelar ini biasa disingkat menjadi Mr.
nama penyandangnya, baik sebelum di Hindia-Belanda dan Belanda, kita dan ditulis di depan nama seseorang.
maupun sesudah nama seseorang. mengenal gelar Doktorandus (Drs.), Di Belanda maupun di Indonesia,
Penggunaan gelar-gelar ini telah Igenieur (Ir.), dan Meester in de ketika sistem pendidikan Indonesia
diatur melalui Keputusan Menteri Rechten (Mr.) masih sangat dipengaruhi oleh sistem
Pendidikan Nasional RI No. 178/ Kata “Doktorandus” merupakan Belanda, gelar “Mr.” setara dengan
U/2001 tentang Gelar dan Lulusan kata pungutan dari bahasa Belanda gelar S-2 (magister), seperti gelar MA
Perguruan Tinggi. Sementara di yang memungutnya dari bahasa dalam ilmu hukum (LLM) di negara-
lingkungan perguruan tinggi agama Latin. Doktorandus berarti “Ia yang negara yang berbahasa Inggris.
(untuk bidang keahlian agama), secara akan dijadikan ilmuwan (doktor)”. Di Indonesia setelah zaman
khusus diatur pula melalui peraturan Karena itu di Belanda gelar ini kemerdekaan, gelar ini diganti
menteri agama yang diperbaharui, diberikan kepada orang yang sudah dengan gelar Sarjana Hukum (S.H.)
yakni Permenag No. 36 Tahun 2009. menyelesaikan program Master yang kurang lebih bisa dikatakan
Dalam sejarahnya, penggunaan (S-2), dan hampir mencapai gelar merupakan terjemahan bebas dalam
gelar akademik memang telah doktor, yaitu gelar tertinggi dalam gelar bahasa Belanda. Perbedaannya
mengalami beberapa perubahan bidang akademis. Si pemilik gelar ialah bahwa di Indonesia, gelar ini
sesuai keadaan dan perkembangan hanya tinggal menulis disertasi untuk ditulis setelah nama seseorang, dan
ilmu pengetahuan. Pada tingkatan mencapai gelar doktornya. derajatnya menurun hingga menjadi
sarjana S1, sebelum tahun 1993, Namun, di Indonesia gelar gelar S-1.
gelar sarjana yang ada di Indonesia doktorandus ini mengalami degradasi Di negara-negara yang menganut
antara lain Doktorandus (Drs.), dan sampai tahun 1990 gelar ini sistem Anglo-Saxon, gelar akademik
Doktoranda (Dra.), dan Insinyur diberikan bagi lulusan program S- untuk tingkat S1 ditulis seperti
(Ir.). Setelah tahun 1993, penggunaan 1 dalam ilmu sosial. Untuk wanita Bachelor of Art (BA), Bachelor of
baku gelar sarjana antara lain Sarjana dibuat pembedaan dengan pemberian Science (B.Sc.), Bachelor in Computer
Ekonomi (S.E.), Sarjana Hukum gelar Doktoranda (Dra.), sementara Science, dan Bachelor of Law (L.L.B.)
(S.H.), Sarjana Teknik (S.T.), Sarjana di Belanda pembedaan tersebut tidak Tingkat S2 ditulis Master of Arts
Teknologi Pertanian (S.TP), Sarjana dibuat lagi. (M.A.), Master of Science (M.Sc.),
Agama (S.Ag.), Sarjana Pendidikan Insinyur adalah orang yang Master of Engineering (M.Eng.),
(S.Pd.), Sarjana Komputer (S.Kom.) bekerja dalam bidang teknik. Master of Busines Administration
dan Sarjana Pendidikan Islam Dengan kata lain orang-orang yang (M.B.A.), Master of Theology
(S.Pd.I.). Gelar sarjana ini ditulis di menggunakan pengetahuan ilmiah (M.Th.), Theologiae Magister (Th.
belakang nama yang berhak dengan untuk menyelesaikan masalah M.), dan Master of Laws (L.L.M.).
mencantumkan huruf S diikuti inisial praktis menggunakan teknologi. Sedangkan tingkat S2 ditulis Master
bidang studi. Studi Sarjana terdiri Di Indonesia, dahulu istilah ini of Philosophy atau disingkat M.Phil.
atas 144 SKS (satuan kredit semester) digunakan sebagai gelar seorang (pra-S3), Doctor of Philosophy (Ph.
dan secara normatif ditempuh selama sarjana keteknikan (tidak tertutup D.), Doctor of Theology (Th.D.), dan
empat tahun. pada bidang pertanian). Namun, Doctor of Education (Ed.D.). []
Pada Strata Dua (Magister), setelah muncul gelar ST (Sarjana Nanang Syaikhu,
nama gelar yang digunakan antara Teknik), istilah ini digunakan untuk dari berbagai sumber

DinaMika Edisi: 01/Thn. IV/2010 


Fokus

Meskipun nanti bisa mengecil lagi, misalnya orang bertanya ushuluddin ini
memang satu bidang ilmu, tapi bagaimana dengan tafsir hadis dan perband-
ingan agama, apakah itu termuat juga dalam ushuluddin? Jadi, gelar sarjana
memang harus menunjukkan bidang ilmu apa yang kompeten dimiliki seorang
sarjana. Supaya eksplisit, memang dipergunakan sesuai pembidangan yang
disepakati di Permenag itu.

Tapi buktinya banyak mahasiswa yang menolak?


Yang menolak itu kan mahasiswa, dan hanya di Fakultas Ushuluddin dan
Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), sedangkan lainnya menerima. Tapi
apakah ada penolakan dari STAIN, IAIN, UIN secara institusi, saya rasa ti-
dak. Yang ditolak mahasiswa itu belum tentu tidak baik untuk mahasiswa itu
sebenarnya. Mereka itu belajar, dan ini bukan peraturan kontroversial. Per-
soalannya sekarang, Permenag itu sudah keluar dan ditandatangani Menteri
Agama, jadi mestinya Permenag itu dilaksanakan. Kalau mahasiswa ingin pro-
tes silakan ke Menteri Agama, bukan ke universitas.

Selama ini gelar sarjana di perguruan tinggi agama cenderung tidak populer,
bagaimana pendapat Anda?
Sebenarnya gelar-gelar di IAIN memang tidak pernah populer. Apa Sarjana
Dr Arief Subhan Agama (S.Ag) itu populer, saya rasa tidak.  Dulu gelar yang populer doctorandus
Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
(Drs) dan cukup lama digunakan, dan antara STAIN, IAIN, dan perguruan
tinggi umum menggunakan gelar yang sama untuk bidang ilmu yang sama.
Karena tidak menjelaskan apa-apa, gelar tersebut diubah depdiknas dengan
Gelar Itu Berdasarkan asumsi gelar itu harus menunjukkan bidang keahliannya.
Saya belum bisa berkomentar tentang gelar yang baru ini, apakah ada pen-

Bidang Ilmu garuhnya atau tidak gelar baru tersebut kepada sarjana lulusan UIN Jakarta.
Karena kenyataannya, gelar baru tersebut belum diterapkan, belum ada lulu-
san kita yang memakai gelar baru tersebut. Tapi, pendapat  saya tidak ada pen-
Peraturan Menteri Agama (Permenag) RI No- garuhnya. Mau gelar apa saja, yang penting belajar serius, pasti bisa berhasil.
mor 36 Tahun 2009 tentang Penetapan Pem- Jadi jangan menyalahkan gelar.
bidangan Ilmu dan Gelar Akademik di Ling-
kungan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) Memang bagaimana dengan proses awal dari pembuatan peraturan menteri
se-Indonesia menuai kontroversi. Pasalnya, ini?
perubahan gelar itu tidak sesuai dengan no- Diskusi tentang perubahan gelar itu sudah dimulai sejak masa menteri agama
menklatur gelar perguruan tinggi lain di Indo- Maftuh Basyuni. Ini melalui rapat yang panjang. Gelar itu urusan universitas.
nesia. Sementara, di sisi lain, gelar lama pun Yang mengusulkan gelar ini tidak hanya Jakarta, ini diusulkan STAIN, IAIN,
belum cukup sosialisasi, sehingga gelar sarjana UIN se-Indonesia. Jangan mengira bahwa draf yang sudah jadi peraturan men-
PTAI yang baru itu terkesan “asing” bagi para teri ini, disetujui semua pihak yang ikut serta dalam diskusi tersebut. Tapi jika
pengguna lulusan. Bagaimana tanggapan ka- sudah menjadi peraturan, harus dilaksanakan.
langan PTAI? Berikut petikan wawancara Elly
Afriani dengan Dekan Fakultas Ilmu Dakwah Bagaimana dengan di fakultas yang Anda pimpin, apa reaksi mahasiswa ten-
dan Ilmu Komunikasi Dr Arief Subhan, di ru- tang Permenag tersebut?
ang kerjanya awal Mei lalu. Di Fidikom sendiri gelarnya berubah, dari Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) men-
jadi Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I). Jadi, di Fidikom tidak ada masalah.
Apa tanggapan Anda tentang Permenag No- Kita menerima dengan menempatkan ini sebagai peraturan yang sudah ditetap-
mor 36? kan. Mahasiswa Fidikom sendiri menanggapi positif peraturan itu. Mereka
Permenag itu harus dilaksanakan. Pro-kontra senang dengan gelar baru itu. Meskipun fakultas kita namanya Fakultas Ilmu
boleh, tapi yang namanya peraturan tetap harus Dakwah dan Ilmu Komunikasi, tetapi pembidangan kita ilmu dakwah, jadi kita
dilaksanakan. Apalagi berlakunya sejak tanggal memakai S.Kom.I. kalau fakultas ilmu komunikasi yang lain gelarnya Sarjana
ditetapkan. Secara institusi di bawah Kement- Sosial (S.Sos). Program studi yang ada Fidikom, seperti Manajemen Dakwah
erian Agama, STAIN, IAIN, UIN ya memang (MD), Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Bimbingan Penyuluhan Islam
harus melaksanakan Permenag tersebut. (BPI), dan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) itu dianggap sebagai bagian ko-
Permenag tak hanya mengatur soal gelar tapi munikasi Islam, karena basisnya dakwah itu. Gelar yang baru ini cukup ber-
juga pembidangan ilmu dalam lingkup STAIN, gengsi untuk sebagian  mahasiswa karena jelas dan eksplisit pembidangannya.
IAIN dan UIN. Pembidangan ilmu menegas-
kan, bahwa ada bidang-bidang distingtif dalam Apakah gelar itu dirasa tepat dan sudah diterapkan pada sarjana Fidikom?
ilmu-ilmu agama Islam. Ushuluddin distingtif, Saya tidak mau menilai gelar ini tepat atau tidak. Tapi gelar ini bisa menjelas-
dakwah distingtif, adab distingtif, syariah dis- kan kompetensi keilmuan mahasiswa Fidikom. Jadi, bukan soal tepat dan ti-
tingtif, itu adalah bidang-bidang ilmu. Karena dak tepat. Kapan diterapkannya bergantung UIN, dan bisa saja beda waktu
itu kemudian dibuat gelar berdasarkan bidang pemberlakuannya antara STAIN, IAIN dan UIN yang satu dengan yang lain.
ilmu ini. Saya tidak tahu kapan pastinya diterapkan, untuk sarjana yang diwisuda ke-79
kemarin sepertinya belum diterapkan.[]
10 Edisi: 01/Thn. IV/2010 DinaMika
Fokus

Prof Dr Yunan Yusuf


Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan

Perlu Disosialisasikan
dengan Baik

Pemerintah  telah menetapkan Peraturan Menteri Agama kerja, bukan gelar yang disandang. Banyaknya mahasiswa yang
(Permenag) RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Penetapan Pem- menganggur itu bukan hanya karena gelar, tetapi juga kurang
bidangan Ilmu dan Gelar Akademik di Lingkungan Perguruan kompetitif.
Tinggi Agama Islam (PTAI) se-Indonesia. Peraturan tersebut
menuai kontroversi terutama di kalangan mahasiswa. Sebab Menurut Anda, apakah gelar-gelar tadi sesuai dengan bidang
peraturan tersebut dianggap merugikan karena gelar yang keilmuan dan keahlian penyandangnya?
telah ditetapkan dikhawatirkan tidak mampu bersaing ke- Perubahan gelar yang ditetapkan Menag sebenarnya sudah tepat
tika alumni memasuki dunia kerja. Untuk membahas hal itu, dan bedasarkan bidang keilmuan itu sendiri. Bidang keilmuan
Apristia Krisna Dewi dari DINAMIKA mewawancarai anggota Ushuluddin misalnya, yang biasanya bernama Fakultas Ushu-
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan  Guru Besar luddin, salah satu gelar seperti S.Th.I untuk jurusan Tafsir Hadis
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fidikom) UIN berubah menjadi Sarjana Ushuludin (S.Ud), Di Fakultas Ilmu
Jakarta,  Prof Dr Yunan Yusuf, di Gedung Pusat Studi Al- Dakwah dan Ilmu Komunikasi juga demikian, misalnya Jurusan
Qur’an (PSQ) Jakarta, akhir Mei lalu. Berikut petikannya. Komunikasi Penyiaran Islam, Manajemen Dakwah, dan lain-
nya yang sebelumnya para alumninya bergelar Sarjana Sosial
Bagaimana komentar Anda terhadap kontroversi Permenag RI Islam (S. Sos.I), sekarang gelarnya adalah Sarjana Komunikasi
Nomor 36 Tahun 2009? Islam (S. Kom.I). Nah, itu sudah tepat sasaran karena bidang
Menurut saya mahasiswa menolak peraturan tersebut karena keilmuannya berada di ilmu dakwah dan ilmu komunikasi. Ka-
perubahan gelar dianggap menimbulkan kerugian bagi para lau mahasiswa  Fakultas Ushuluddin dan Fidikom  keberatan,
alumni PTAI. Gelar yang lama dianggap masih diakrabi oleh menurut saya perlu dijelaskan dan disosialisasikan bahwa gelar
masyarakat dan dunia kerja. Dengan gelar baru, mereka harus yang baru sudah tepat sesuai bidang keilmuannya.
memikul gelar yang dianggap memberikan efek beban psiklogis
karena mereka menganggap gelar tersebut kurang  familiar dan Bagaimana Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) meli-
sulit bersaing dengan alumni perguruan tinggi lainnya. Apalagi hat penggunaan gelar akademik di Indonesia?
saat memasuiki dunia pekerjaan, mereka beranggapan bahwa Pada kasus kontroversi perubahan gelar akademik ini, BSNP
dengan gelar yang baru akan sulit mendapatkan pekerjaan kare- tidak bertanggung jawab. Tugas BSNP hanya memberikan sa-
na masyarakat dan dunia kerja masih mengakrabi gelar yang ran, pertimbangan, pengawasan, dan penilaian. Tanggungjawab
lama. Apalagi hingga saat ini peraturan itu kurang disosialisa- berada di tangan pemerintah selaku yang menetapkaan per-
sikan dengan baik. aturan itu sendiri yaitu Menteri Agama. Sejauh ini BSNP sudah
melakukan tugasnya dengan baik.
Apa penilaian Anda?
Menurut saya, gelar tersebut sebenarnya bergantung pada maha- Lantas apa saran Anda?
siswa sendiri yang menilai, apakah gelar tersebut menimbulkan Saran saya gelar akademik yang baru perlu disosialisasikan agar
kekhawatiran dan beban psikologis bagi mereka. Pada gelar yang masyarakat dan dunia kerja dapat menerima sehingga tidak ber-
lama saja masih terlihat banyaknya pengangguran. Apalagi gelar patokan lagi dengan gelar lama. Dan sosialisainya perlu penjela-
yang baru. Sebenarnya gelar tidak terlalu berpengaruh meski- san bahwa gelar tersebut sudah tepat dan efektif sesuai bidang
pun mahasiswa itu sendiri beranggapan bahwa gelar sangat keilmuannya. Sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran dan
berpengaruh, terutama pada kesempatan dunia kerja.  Tetapi, beban psikologis bagi mahasiswa terutama bagi para alumni
kompetisilah yang  sangat berpengaruh ketika memasuki dunia PTAI.[]

DinaMika Edisi: 01/Thn. IV/2010 11


))) Wawancara Khusus

Prof Dr Zainun Kamaluddin Fakih


Dekan Fakultas Ushuluddin

“UU Penodaan Agama Perlu Direvisi”


Sejumlah intelektual muslim, antara lain Moeslim Abdurrahman, Djohan Effendi, dan Siti Mus-
dah Mulia, budayawan Garin Nugroho, sosiolog UI Thamrin Amal Tamagola dan tokoh Jaringan
Islam Liberal (JIL) Luthfie Assyaukanie mengajukan judicial review UU No 1/PNPS/1965 tentang
Larangan Penodaan Agama ke Mahkamah Konstitusi (MK). Beberapa waktu lalu. Para pemohon
mengajukan agar UU tersebut dicabut karena berpotensi mengancam disintegrasi bangsa dan me-
langgar Hak Asasi Manusia. Gugatan kandas. Pada 19 April lalu, MK menolak seluruh gugatan
pemohon. MK menilai alasan pengkajian formal dan material yang diajukan pemohon tak beralasan.
Lantas, bagaimana nasib Ahmadiyah dan aliran kepercayaan lainnya dalam menjalankan kebebasan
berkeyakinan di masa mendatang? Akhwani Subkhi dari DINAMIKA menemui Prof Dr Zainun Ka-
mal, guru besar filsafat sekaligus Dekan Fakultas Ushuluddin (FU), di kediamannya, di Komplek
Dosen UIN Jakarta. Petikannya:

MK menolak judicial review UU tentang Larangan Penodaan Kelompok minoritas bisa tertindas?
Agama, apa komentar Anda? Yang mau merivisi siapa, karena orang yang memegang
Kalau itu berdasarkan atau sesuai undang-undang negara, ya kekuasaan atau mayoritas tidak mungkin mau merevisi. Kekua-
kita terima saja tak ada masalah. Landasan undang-undang neg- saan dipegang dia pula. Bagaimana cara merevisinya. Kecuali
ara tentu undang-undang yang sudah dibuat, bahkan undang- kita benar-benar mau berdialog untuk berdebat terbuka. Kita
undang itu pertimbangannya dari orang-orang agama sendiri. sekarang bisa menjadi ‘diktator mayoritas’, yakni orang yang
Kalau negara mengundangkan ya kita tak bisa menolak. banyaklah yang menentukan dan yang menang. Dia yang mem-

Kata sebagian masyarakat, UU itu menimbulkan diskriminasi


bagi kelompok agama atau aliran minoritas?
Persoalan yang menjadi perdebatan sesungguhnya disebab-
kan karena mereka (kelompok minoritas) tak disebutkan dalam
undang-undang dan setiap orang menafsirkan UU seperti itu.
Tentu yang menafsirkan orang-orang yang memegang kekua-
saan. Dulu Pancasila, misalnya, ditafsirkan menurut orang-
orang yang berkuasa dan itu dianggap keputusan yang sah. ‘Kan
dulu ada butir-butir Pancasila dan pengetahuan P4 yang tak bisa
dibantah karena dibuat oleh orang yang berkuasa. Karena itu,
bergantung pada cara kita melihat, dengan kacamata apa.

Anda setuju MK menolak mencabut UU itu?


Ya kalau memang itu sesuai Undang-Undang Dasar saya
setuju, itu kalau pandangan hukum negara. Tentunya MK hanya
menguatkan itu saja karena tak ada kesalahan. Kecuali persoalan-
nya jika kita mau melihat dan merevisi hal seperti itu. Jangankan
hukum negara, hukum agama saja kita berbeda ‘kan, Al-Quran
berbicara seperti ini, tapi ada multitafsir ‘kan. Kalau orang yang
berkuasa menafsirkan seperti itu bagaimana, dan orang tak pu-
nya kekuasaan bisa ditolak, apakah diberikan kebebasan untuk
menafsirkan seperti itu. Sebab orang yang menginterpretasikan
itu tak berada dalam kekuasaan. Coba lihat sekarang agama itu
difatwakan seperti itu didukung kebijakan negara dan rakyat tak
bisa membantah apapun, itu ‘kan persoalan. Bahkan itu didu-
kung lembaga-lembaga agama itu sendiri.

12 Edisi: 06/Thn. IV/2010 DinaMika


Wawancara Khusus (((

buat undang-undang dan dia yang memutuskan segalanya. Kita


lihat yang menyuarakan mencabut atau merevisi undang-undang
itu orang-orang kuat atau lemah. Orang kuat tak mau disamakan
dengan orang lemah.

Kelompok kecil tak bisa mengubahnya?


Ya tak akan bisa. Itu suatu kenyataan, kecuali saya bilang
orang tua atau kuat sudah menjadi sadar bahwa ini suatu kes-
alahan dan orang lemah menyurakan itu mungkin bisa diubah.
Persoalannya, kita tak bisa duduk bersama. Jangan ditafsirkan
keputusan itu, dukung kebijakan itu, saya tak sepakat hal seperti
itu.

Menurut Anda semestinya UU tersebut dicabut atau direvisi?


Direvisi dong, tapi revisi itu tentu untuk kemaslahatan ber-
sama. Kita mesti mendefinisikan kembali apa penodaan agama
itu. Orang Kristen juga menganggap agamanya dinodai orang Is-
lam, dan sebaliknya orang Islam menganggap agamanya dinodai
orang Kristen. Kalau kita melihat perjalanan sejarah pendekatan
penodaan agama dan mengkaji sejarah Islam maka ia tak akan
berbuat begitu. Jika belajar teologi baca bukunya Al-Asy’ari
Maqalat Al-Islami dan bukunya Al-Syahrastani Al-Milal wa An-
Nihal. Jika membacanya betapa banyaknya golongan-golongan
di dalam Islam, mereka saling dikafirkan dan menyalahkan satu
sama lain. Bahkan dasar keimanannya juga berbeda. Seingat
saya tahun 1980-an MUI menganggap Syiah itu aliran sesat, tapi
sekarang MUI tak berani menyuarakan itu lagi karena sudah
melihat kekuatan Syiah. Jika kita belajar filsafat ada yang tak
percaya pada nabi, tapi ini lebih baik masih percaya pada nabi. memiliki anak maka tak diakui sebagai bangsa Indonesia. Anda
Apabila tak setuju dengan pendapat orang lain lalu kita menin- diminta ikut salah satu agama yang benar.
das dan mengeluarkan fatwa maka itu tak benar caranya.

Bagaimana Anda melihat praktik kebebasan beragama dan Kita juga kerap mendengar fatwa aliran sesat, apa pendapat
berkeyakinan di Indonesia? Anda?
Saya mengikuti sejarah saja, biarkan mereka berkeyakinan Karena yang mengeluarkan fatwa itu yang didukung pemer-
masing-masing asalkan jangan berbuat kriminal. Misalnya Anda intah, sang pemilik kekuasaan. Aliran sesat dalam sejarah Islam
memiliki pendapat yang berbeda dengan pendapat orang lain, itu sangat banyak tapi itu jalan saja. Kecuali mereka melaku-
lalu Anda membunuh dan merusak tempat ibadahnya, maka kan tindakan kriminal, itu persoalan lain. Atau ada persoalan
saya tak setuju dengan itu. Apabila ada orang lain tak benar perilaku pergaulan bebas, itu juga persoalan lain dan itu tak bisa
maka dialog saja dengan dia dan tak usah melakukan kekerasan dibiarkan karena bertentangan dengan moral kebangsaan kita.
atau mengeluarkan fatwa sesat. Jika Anda menyakiti orang lain Tapi selama mereka melakukan kebaikan apalagi kebaikan un-
atau merusak tempat ibadah orang lain, maka orang akan benci tuk kehidupan manusia biarkan saja. Sekarang ini kita bukan
terhadap kita, dakwah Islam jadi dakwah kebencian. berdialog otak, tapi berdialog otot.
Tapi faktanya ada kelompok berdakwah dengan tindakan ke- MUI atau pemerintah tak berhak memfatwakan aliran sesat?
kerasan? Ya mereka tak berhak dong, ukurannya apa sesat dan tak se-
Ya tapi itu malah didukung dan dipertahankan, padahal se- sat, apakah yang ada pada dirinya, atau apa yang selama ini di-
benarnya itu yang salah. Saya bilang kelompok yang kuat yang pegang oleh umat. Banyak pemikiran-pemikiran baru sekarang
jadi persoalan. Jika itu keputusan MK, ya lantas bagaimana. dianggap sesat, misalnya Jaringan Islam Liberal. Apa barometer
kebenarannya, apalagi jika kembali ke Ahmadiyah. Ahmadiyah
Kebebasan berkeyakinan masih bermasalah? itu melakukan salat, puasa, dan haji, sama dengan kita tapi me-
Bukan lagi bermasalah tapi memang benar-benar berma- mang ada beberapa ayat Al-Quran yang diubah tapi kita berdia-
salah, kenapa hanya lima agama saja yang diakui. Ketuhanan log atau berdiskusi saja, ngapain dipenjarakan.
yang Maha Esa itu kan berasal dari Bumi Pertiwi, ajaran nenek
moyang kita yang disebut aliran kebatinan atau kejawen, itu asli Bagaimana sikap kita jika ada fatwa aliran sesat, perlu diteri-
dari Indonesia. Islam, Kristen, Hindu, dan Budha itu kan pen- ma atau tidak?
datang, tapi kenapa hanya pendatang yang diakui. Ajaran asli Seharusnya yang berfatwa terlebih dahulu menjelaskan
nenek moyang kita sendiri seperti aliran kebatinan hingga seka- kepada umat apa makna fatwa itu, karena umat kita belum
rang tak diakui dan dihargai, padahal mereka pribumi. Semen- mengerti fatwa. Fatwa dianggap keputusan yang mengikat lay-
tara pendatang dibiarkan masuk dan berkembang bahkan mer- aknya keputusan seorang hakim padahal fatwa itu tak mengikat,
eka menindas orang pribumi. Ini suatu keanehan, jika mereka hanya mengikat pada orang yang memfatwakan. Misalnya MUI

DinaMika Edisi: 06/Thn. IV/2010 13


13
))) Wawancara Khusus

yang penting tak kriminial. Jika ada orang yang tak setuju den-
Seharusnya kita tak bicara tentang mayoritas gan saya silahkan datang kepada saya, saya di luar dicaci maki
dan minoritas, tapi setiap individu mendapatkan sudah biasa.

hak dan perlindungan yang sama Berarti penyebabnya karena pendekatannya salah?
Ya salah pendekatan saja, yang ini melihatnya dari sini, dan
yang itu melihatnya dari situ. Para ulama fiqih saja berbeda
memfatwakan rokok haram tapi bagi saya tidak. Mahasiswa pendapat, apalagi filsafat dan tasawuf itu bermacam-macam
mengucapkan selamat Natal haram, menurut saya tidak. perbedaanya. Ukuran benar dan salah itu apa, itu perlu dilurus-
kan. Menurut saya dia tak salah sejauh tak melakukan tindakan
Bagaimana perlindungan hukum bagi aliran kebatinan atau kriminal atau kejahatan.
kelompok minoritas?
Seharusnya kita tak bicara tentang mayoritas dan minoritas, Bagaimana agar tercipta keharmonisan umat beragama?
tapi setiap individu mendapatkan hak dan perlindungan yang Terutama bagi orang yang tahu harus menjelaskan dan ber-
sama. Hak asasi itu bukan pemberian dari negara tapi hak yang sikap terbuka serta membina umat. Sekarang orang ramai-ramai
ada pada setiap individu, dan negara berkewajiban melindungi sudah menjelaskan jihad, apakah sama dengan teroris atau tidak.
hak itu. Jika sekiranya kelompok mayoritas menindas kelompok Umat harus dididik secara cerdas dan tak ada cara lain, pendi-
minoritas maka negara harus melindungi orang yang ditindas dikan harus diarahkan kepada Islam itu sebagai agama rahmat
dan menindak orang yang melakukan penindasan. Aliran kebati- dan kasih sayang bagi semua, itu dianggap sebagai toleransi dan
nan tak dilindungi dan harus masuk pada salah satu agama yang saling menghargai pendapat.
diakui. Mereka terancam karena agamanya ilegal sebab ukuran-
nya undang-undang negara. Di luar agama yang lima maka di- Saran Anda kepada pemerintah dalam menciptakan keruku-
anggap ilegal, maka baru diakui jika masuk salah satu agama nan umat beragama?
yang diakui. Pemerintah harus memfasilitasi dialog yang terbuka dan
mendukung kajian-kajian toleransi beragama. Saya kira itu ha-
Tapi faktanya tak demikian? rus masuk dalam kurikulum pendidikan seperti kurikulum pen-
Jika faktanya begitu kita patut bertanya siapakah sesungguh- didikan antikorupsi, itu harus difasilitasi pemerintah. Setelah
nya yang salah. Di negara kita ini tak ketahuan lagi mana yang difasilitasi pemerintah, kemudian pemerintah menindak siapa
salah dan benar. Tadi saya bilang kebenaran itu ukuranya bagi saja yang melakukan tindak kekerasan. Karena hal itu melang-
mayoritas atau orang yang memegang kekuasaan. Akhirnya, ke- gar hak asasi seseorang. Tapi bagi orang yang tak tahu, men-
benaran yang ada pada kita, kebenaran preman. ganggap jihad itu sama saja dengan teroris. Mereka membunuh
orang dianggap jihad dan nanti masuk surga. Itu karena mereka
Bagaimana menyikapi perbedaan agar tak menimbulkan kon- salah paham atau memang sudah frustasi hidupnya, jadi tak ta-
flik? kut mati.
Misalnya ada kelompok kecil yang berbeda dengan yang um- Menurut saya seharusnya agama sebagai jembatan untuk
umnya, ya dialog saja dengan mereka, mengapa Anda begini, menciptakan saling kasih sayang, apapun ajarannya dan ke-
apa makna ajarannya. Bisa tidak dia menjelaskan, jika tak bisa percayaannya jadikan agama untuk berbuat baik antar sesama.
maka perlu ada kebijakan. Yang membuat aturan salah adalah Kebenarannya serahkan kepada Tuhan, nanti ia masuk surga
pihak yang mayoritas. atau neraka itu bukan urusan kita. Yang penting Anda memiliki
keyakinan untuk menanamkan investasi kebaikan sesama manu-
Penyebab konflik bukan karena pemahaman yang dangkal? sia, yang dalam Islam disebut amal shaleh. Semakin banyak kita
Ya karena masyarakat sudah memiliki kriteria yang benar, menanamkan investasi kebaikan, maka orang lain akan menilai
jika berbeda dengan yang ini maka dianggap salah. Konflik bisa positif diri kita. Pengakuan diri kita itu berasal dari orang lain,
muncul juga karena ada motivasi ingin menghancurkan Islam bukan dari kita sendiri. Sekarang kita tak begitu, kita tak mena-
dari dalam, maka dibikinlah hal-hal yang aneh lalu ada kecaman namkan investasi kebaikan, tapi malah menanamkan investasi
di mana-mana, itu jika pendekatannya politis. Tapi jika pendeka- kebencian kepada orang lain. []
tannya intelektual bisa dialog ada yang berbeda ya silakan saja, Akhwani Subkhi

14 Edisi: 06/Thn. IV/2010 DinaMika


PENGHARGAAN

CBE Award untuk Azyumardi Azra


Cendekiawan Muslim yang
juga mantan Rektor UIN Jakarta dua
periode (1998-2002, 2002-2006) dan
kini Direktur Sekolah Pascasarjana,
Prof Dr Azyumardi Azra, menerima
penghargaan Commander of the Order
of the British Empire (CBE Award)
atau “Panglima Kerajaan Inggris”
dari Ratu Inggris Elizabeth II.
Penghargaan CBE untuk Azyumardi
Azra diberikan di kediaman resmi
Duta Besar Inggris di Jalan Teuku
Umar 72 , Jakarta, oleh Duta Besar
Inggris untuk Indonesia, Martin
Hatfull, Selasa, 28 September 2010.
Dalam pemberian penghargaan
tersebut hadir sejumlah pejabat
pemerintah Indonesia serta tokoh
lintas agama.
Penghargaan diberikan karena Azyumardi Azra didampingi keluarga sesaat setelah menerima penghargaan
Azra dinilai berjasa dan memberikan Commander of the Order of the British Empire dari Ratu Inggris Elizabeth
kontribusi penting dalam membangun II di Kediaman Resmi Duta Besar Inggris untuk Indonesia Martin Hathful.
hubungan baik antaragama di tingkat
internasional, khususnya antara
Indonesia dan Inggris. Ini terutama Menurut Azra, pada 7 Juni 2010, Inggris. Penerima CBE Award lain
ketika ia menjadi Ketua Bersama ia dikontak dan diminta kesediaan untuk 2010 adalah Dan Sten Olsson
UK-Indonesia Islamic Advisory oleh Duta Besar Inggris Martin Hatfull (Inggris) dalam bidang ekonomi,
Council (Dewan Penasehat Islam untuk diusulkan kepada Ratu Inggris Giuseppe Orsi (Inggris) dalam bidang
Inggris-Indonesia) yang dibentuk menerima CBE Award. Lalu pada 27 industri pertahanan, dan Prof Dr
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Juni 2010 Ratu Inggris menyetujui, Jurgen Karl Erich Schlaeger (Jerman)
dan PM Tony Blair pada Maret dan pada 27 Agustus 2010 pihak dalam bidang hubungan Anglo-
2006. Dewan Penasehat ini aktif Kedubes Inggris menyiapkan proses Jerman.
dalam menyelenggarakan berbagai pemberian penghargaan tersebut yang Kerajaan Inggris sejak 1917 aktif
program, baik di Inggris maupun dilakukan pada 28 September 2010. memberikan penghargaan kepada
Indonesia dalam rangka memperkuat Menurut Martin, Azra dipandang warga sipil dan militer, khususnya
dan memberdayakan hubungan yang berdedikasi memajukan pemahaman bagi Inggris dan negara-negara
damai baik di antara kaum Muslimin antar umat beragama selama bertahun- Persemakmuran, yang berjasa dalam
sendiri maupun dengan umat-umat tahun. “Pemerintah Inggris menyadari berbagai bidang. Penghargaan tersebut
beragama lainnya. bahwa tugas tersebut sangatlah penting dimulai semasa George Frederick
“Penghargaan (CBE Award) dalam mendorong hubungan yang Ernest Albert memangku jabatan
tersebut tentu bukan hanya lebih baik lagi di antara agama-agama sebagai Raja Inggris kelima (George
kehormatan besar bagi saya, tetapi besar yang ada di dunia,” katanya. V). Bentuk penghargaan dibagi dalam
juga bagi UIN Jakarta dan umat Azyumardi Azra merupakan lima kelas atau tingkat, yakni Knight
Islam Indonesia yang selalu berusaha orang pertama Indonesia yang Grand Cross of the Order of the British
mengembangkan Islam washatiyyah, menerima penghargaan yang sangat Empire (GBE), Knight Commander of
yang damai dan toleran, sehingga prestisius ini. Selain itu, Azra juga the Order of the British Empire (KBE),
dapat menjadi model pada tingkat orang pertama yang mendapat Commander of the Order of the British
global,” kata Azra kepada Dinamika penghargaan CBE yang berasal Empire (CBE), Officer of the Order of the
sebelum menerima penghargaan di dari negara bukan Persemakmuran British Empire (OBE), dan Member of
ruang kerjanya, akhir September (Commonwealth) - negara dan wilayah the Order of the British Empire (MBE).[]
2010. yang dulu pernah dikuasai Kerajaan Nanang Syaikhu

DinaMika Edisi: 01/Thn. IV/2010 15


15
Seputar Kampus

Membuat Daur Ulang Kertas,


Menyelamatkan Bumi?
ANDA pusing dengan tumpukan kertas yang tak berguna? Tak perlu dibuang ke tong sampah
atau dijual kiloan dulu. Sebab, kertas tak berguna akan menjadi barang bernilai ekonomis jika
berada di tangan orang yang kreatif. Bahkan, ikut pula menyelamatkan bumi.

Tim Arkadia tengah memeragakan proses pembuatan kertas daur ulang (kiri) dan hasil pembuatan kertas daur ulang (kanan).

D
i kampus UIN Jakarta, Kelompok adalah ikut serta menyelamatkan bumi. alat sederhana.
Pecinta Alam (KPA) Arkadia, Dengan mendaur-ulang kertas, misalnya, Dia menjelaskan, beberapa cara un-
membuat sebuah inspirasi baru hal itu berarti dapat mengurangi pene- tuk membuat daur ulang kertas itu dapat
bagaimana sampah kertas didaur-ulang bangan pohon sebagai bahan baku utama dilakukan sebagai berikut. Siapkan bah-
hingga menjadi kertas baru yang berguna. kertas. “Bayangkan, jika pohon banyak an-bahan yang dibutuhkan, seperti papan
Hasilnya memang tak terlalu sempurna. ditebangi, bukan saja hutan menjadi gun- triplek kain tipis, screen (biasa digunakan
Namun, cara itu setidaknya dapat mengu- dul tapi bumi juga kian panas,” dalih ma- sebagai alat menyablon) dengan kerapat-
rangi tumpukan sampah kertas sekaligus hasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam an 36 atau 38 berukuran 25 x 25 centi-
menyelamatkan lingkungan dari anca- Fakultas Adab dan Humaniora semester meter atau 35 x 45 centimeter, rakel (alat
man limbah sampah organik itu. akhir ini. perata), blender, bak besar berukuran 60
Menurut Samsul Umar, staf Arkadia, Karena itu, agar bumi terselamatkan, x 70 centimeter atau ember, kertas-lertas
sampah-sampah organik sebenarnya san- sejumlah langkah penghematan peng- bekas (limbah), pewarna alami atau buat-
gat mudah dimanfaatkan kembali. Selain gunaan kertas dapat dilakukan dengan an, pemutih, dan lem kayu.
dapat dijadikan kompos atau media ta- beberapa cara. Pertama, setiap mencetak Langkah pertama dalam pembuatan
nam, sampah organik seperti kertas juga sedapat mungkin menggunakan kertas di kertas daur ulang, kertas bekas seperti
bisa disulap menjadi kertas baru yang ber- kedua sisi (timbal balik) atau kertas bekas. koran, hvs berbagai ukuran, atau karton
guna. “Di lingkungan kita pasti banyak Kedua, menggunakan kertas daur ulang, terlebih dahulu disobek-sobek kecil dan
sampah kertas. Nah, jika didaur-ulang, dan ketiga memanfaatkan alat elektronik direndam dalam air selama sekitar dua
tentu akan bermanfaat seperti untuk (digital file) seperti komputer dan internet hingga empat jam (bergantung jenis ker-
menulis atau sebagai alat pembungkus,” baik untuk kepentingan surat-menyurat tas, semakin tebal semakin membutuh-
ujarnya saat ditemui DINAMIKA di tem- (e-mail) maupun penyimpanan arsip. kan waktu lama perendaman). Untuk
pat workshop peragaan kertas daur ulang Untuk penggunaan kertas hasil daur memperoleh hasil kertas baru yang baik,
di lapangan Student Center, Selasa, 8 Juni ulang, Samsul menyarankan agar tak rendaman kertas juga dapat dilakukan
2010. buru-buru dulu membeli di toko kertas dengan blender hingga halus dan menjadi
Namun, kata dia, pemanfaatan kem- yang belakangan banyak dijual. Sebab, bubur (pulp) dengan perbandingan 1 gelas
bali kertas bekas tak semata untuk tujuan pembuatan daur ulang kertas dapat di- kertas dan 3 gelas air. Blender juga sekitar
ekonomis, tetapi yang paling penting lakukan sendiri secara mudah dan dengan satu setengah sendok teh lem kayu seb-

16 Edisi: 01/Thn. IV/2010 DinaMika


Seputar Kampus

agai perekat. Langkah kedua, masukkan Ulangi semua langkah di atas dengan yang dibuat tim Arkadia hingga kini ti-
bubur kertas ke dalam bak persegi berisi cara yang sama untuk memperoleh jum- dak diproduksi secara massal, apalagi
air dengan perbandingan 15 liter air dan 3 lah kertas daur ulang yang diinginkan. untuk kepentingan komersil. Tim Arka-
liter bubur kertas. Hanya saja, hasil tersebut kemungkinan dia hanya ingin memperlihatkan kepada
Langkah ketiga, masukkan screen kurang optimal, misalnya tekstur dan publik bahwa dengan cara seperti itulah
yang sudah dibingkai persegi (ukuran permukaan kertas yang tidak merata atau kertas-kertas yang tak berguna di kantor,
disesuaikan) ke dalam bak hingga teren- halus. Jika ingin menghasilkan kertas sekolah, dan bahkan di rumah dapat did-
dam dan angkat (tiriskan). Pastikan bubur berwarna, dapat juga diberi zat pewarna aur-ulang. “Daripada dibuang, lebih baik
kertas merata di atas permukaan screen. alami seperti kunyit (kuning), daun jadi dimanfaatkan lagi sambil berkreasi. Di
Setelah itu, siapkan dan pasang papan (merah), gambir (hitam), daun pandan samping itu, juga untuk menyelamatkan
triplek yang sudah dibasahi air dengan (hijau), dan pacar cina (merah muda). bumi yang kini sudah panas akibat hi-
kemiringan 45 derajat. Tempelkan screen “Jadi, caranya memang praktis dan langnya sebagian pohon karena ditebang
pada papan tadi lalu gosok beberapa kali mudah meskipun menggunakan alat maupun dibalak,” seloroh Samsul tanpa
dengan rakel di atas permukaan screen sederhana,” kata Samsul seraya memper- bermaksud mempromosikan Arkadia,
hingga airnya turun. Jika sudah selesai je- lihatkan beberapa kertas hasil daur ulang lembaga kemahasiswaan yang concern ter-
mur dan keringkan. Kemudian kertas pun yang dibuat tim Arkadia. hadap lingkungan.
siap dipergunakan. Meski demikian, kertas daur ulang Nanang Syaikhu

Gedung Akademik
Berbenah Diri Demi Mahasiswa
Gedung Akademik tampak dari depan.

G
edung Akademik UIN Jakarta
kini telah berbenah diri. Ruan-
gan yang sebelumnya terkesan
padat dan menyesakkan itu ‘disulap’
menjadi terhampar luas, nyaman, megah
dan indah. Memasuki gedung ‘baru’
itu udara segar dari pendingin ruangan
segera menyapa. Sekilas mata meman-
dang, tata letak gedung itu memang
berubah total.
Kini, di bagian depan gedung, pas
Anda masuk, ada meja resepsionis. Ma-
suk lebih dalam, berderet beberapa larik
kursi tunggu yang empuk. Di pinggir,
dekat jendela, berjejer standing com-
puter layar sentuh untuk registrasi on-
line. Berbagai tambahan fasilitas dan
perubahan itu merupakan perwujudan
dari cita-cita UIN Jakarta menjadi world
class university dan ikon universitas ke-
banggaan Muslim Tanah Air.
“Dengan perubahan ini, kita ber-
harap dapat mewujudkan cita-cita UIN
Jakarta menjadi universitas kelas dunia,
dan menjadi pusat ikon kebanggan Mus-
lim Indonesia,” kata Kepala Biro Admin-
istrasi Akademik dan Kemahasiswaan
(BAAK) Drs Abd Shomad MA kepada
DINAMIKA saat ditemui di Ruang ker-

DinaMika Edisi: 01/Thn. IV/2010 17


Seputar Kampus

“Mereka lebih nyaman regis-


trasi melalui standing komputer
layar sentuh. Fasilitas ini meru-
pakan salah satu bentuk admin-
istrasi akademik sejak gedung
itu direnovasi,”

Interior gedung akademik dilengkapi ruang tunggu yang nyaman.

janya, beberapa hari lalu. Mendag menyerahkan bantuan


Shomad menambahkan, untuk men- 24 unit komputer untuk keg- Mahasiswa tengah mengisi KRS secara online melalui
capai cita-cita UIN Jakarta menjadi 500 iatan di Bagian Akademik. computer standing.
top universitas dunia, dibutuhkan pe- Pelayanan di Gedung Aka-
rubahan yang konsisten. Tidak hanya demik, kini melalui dua jalur.
pada bidang akademis, tapi juga pada Pertama, Front Office. Di sini
dukungan administrasinya. Masih kata petugas selalu stanby untuk membantu
saat pendaftaran maupun urusan admin-
Shomad, Bidang Akademik UIN Jakarta para mahasiswa dan calon mahasiswa
istrasi lainnya.
akan terus memberikan layanan terbaik jika menemukan kesulitan dalam admin-
Dengan perbaikan dan pengaturan
dan memfasilitasi mahasiswa sememuas- istrasi atau penggunaan standing komputer
tata letak ruangan akademik ini, diharap-
kan mungkin. Dengan demikian, perjala- layar sentuh, maupun kesulitan lain yang
kan ada semangat baru yang mengangkat
nan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berkaitan dengan akademik.
prestasi kampus dan dapat memberikan
dapat berjalan sesuai harapan seluruh Di Front Office juga disediakan kursi
pelayanan secara maksimal. “ Jika ge-
sivitas akademika. tunggu. Agar pendaftar tidak capek be-
dung suatu universitas bagus, tapi pelay-
Kini, suasana yang lebih tertib dan diri dan mengantre.
anannya belum maksimal, berarti uni-
nyaman, bisa disaksikan saat pengisian Setelah mahasiswa dan calon maha-
versitas itu belum maju,” tambahnya.
Kartu Rencana Studi (KRS) dan pendaf- siswa selesai registrasi administrasi (men-
Mahasiswa dan calon mahasiswa
taran ulang penerimaan mahasiswa baru gisi Kartu Sudi Mahasiswa,perbaikan ni-
merupakan konsumen. Jika mereka puas
melalui jalur Penelusuran Minat dan lai dan keperluan lainnya), mereka bisa
dengan pelayanan yang diberikan, akan
Kemampuan (PMDK) periode 2010- langsung pergi melalui pintu keluar yang
makin percaya pada mutu kampus. Den-
2011. “Mereka lebih nyaman registrasi nyaman dan teratur. Ini yang biasa dise-
gan pelayanan yang memuaskan, UIN
melalui standing komputer layar sentuh. but Back Office.
Jakarta akan menjadi universitas yang
Fasilitas ini merupakan salah satu ben- Di gedung ini juga ada dua ruan-
bermutu tinggi dan dipercaya oleh ma-
tuk administrasi akademik sejak gedung gan lain yang tertata rapi, yaitu bagian
hasiswa, masyarakat, dan dunia. Salah
itu direnovasi,” papar Shomad. Gedung Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar),
satu layanan kami juga adalah menjalin
ini diresmikan penggunaannya kembali dan Kepala Sub Bagian (Kasubbag). Di
kerjasama dengan berbagai pihak untuk
oleh Menteri Perdagangan RI, Dr Mari bagian Dikjar bertugas mengolah semua
menghimpun donasi beasiswa bagi ma-
Elka Pangestu, pada 6 Januari 2010. data atau nilai mahasiswa dan calon
hasiswa berprestasi dan perlu dukungan
Peresmian ditandai pemotongan pita. mahasiswa yang masuk. Jika ada keke-
dana. “Tapi mahasiswa harus tetap kon-
Mendampingi Mari Pangestu, Rektor liruan angka nilai, misal, mereka bisa
sisten dengan tujuan utama; menimba
UIN Jakarta Prof Dr Komaruddin Hi- langsung menemui pegawai di bagian
ilmu di UIN Jakarta,” tegas Shomad. []
dayat dan Walikota Tangerang Selatan, Dikjar. Bagian Kasubbag bertugas me-
Abdullah Suntani
HM Saleh MT. Dalam kesempatan itu, nerima mahasiswa dan calon mahasiswa

18 Edisi: 01/Thn. IV/2010 DinaMika


Seputar Kampus

Gedung FKIK tampak depan, terlihat megah dan modern.

Memadukan Arsitektur
Jepang dan Timur Tengah
Mau melihat perkawinan gaya arsitektur Timur Tengah dan Jepang modern
dalam satu gedung? Datanglah ke Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
(FKIK) UIN Jakarta. Terletak di Kampus II, Jalan Kertamukti, Ciputat Timur,
Tangerang Selatan. Perpaduan arsitektur dua peradaban besar itu, menampak-
kan sebuah bangunan yang berkesan Islami, megah, dan modern.

S
eperti gedung fakultas lain di UIN kan melalui panel-panel GRC yang men- ruang perpustakaan, ruang kuliah, dan
Jakarta, arsitektur gedung FKIK dominasi fasade bangunan. Di samping ruang problem based learning (PBL). Kedua,
mempertahankan nuansa Timur itu, penggunaan material yang didomi- sayap selatan yang terdiri dari ruang labo-
Tengah dan Islami. Masuknya unsur Je- nasi panel GRC juga menjadikan sirkulasi ratorium. Sedangkan pusat desain terletak
pang modern menjadikan gedung itu udara serta penerangan alami di gedung pada pusat lingkar atrium, dan di sini ter-
berbeda dengan bangunan fakultas lain. ini terpenuhi. letak sirkulasi utama dan titik pertemuan.
Menurut Pembantu Rektor Bidang Aka- Penggunaan panel-panel GRC yang Ruang perkuliahan FKIK dibuat me-
demik Dr Jamhari Makruf, pihaknya bercorak Islami tersebut, menurut Co nyesuaikan metode pengajarannya, yakni
menginginkan gedung FKIK sesuai den- Team Leader Project Management Engineer- PBL. Perkuliahan lebih banyak dilakukan
gan gedung eksisting, yakni berupa desain ing Service (PMES) Ir Denny Iskandar, dengan diskusi. Karena itu ruang yang
Timur Tengah yang dilengkapi dome seb- juga berfungsi sebagai penahan cahaya dibutuhkan berukuran kecil yang dapat
agai ciri khas nuansa Islami. matahari. Mengingat kondisi lahan yang menampung kapasitas 15-20 orang untuk
“Tapi ada pula unsur modern, teruta- menyebabkan bangunan ini memanjang berdiskusi dan ada ruang untuk menga-
ma pada desain interior yang dikombinasi dari utara ke selatan, berbeda dengan wasi yang sedang berdiskusi. Namun,
dengan nuansa Jepang modern. Selain bangunan umumnya di Indonesia yang ruang tersebut tetap bisa menjadi ruang
itu, kami juga meminta agar dari segi memanjang dari arah timur ke barat. “Su- yang besar atau ruang yang fleksibel. Hal
maintenance lebih mudah dan murah,” paya bila siang atau sore hari tidak terlalu itu diterjemahkan dalam arsitektur oleh
kata Jamhari yang dalam proyek ini diper- panas,” dalilnya. perencana dengan cukup baik.
caya menjadi Direktur Implementation Dari segi konsep desain, gedung Dengan desain seperti itu, penampi-
Project Unit Japan Bank for International FKIK terdiri dari dua sayap bangunan. lan gedung FKIK berbeda dengan bangu-
Cooperation (JBIC). Pertama, sayap utara, yakni fakultas ter- nan fakultas lain, termasuk jika diband-
Nuansa Islami gedung FKIK ditonjol- masuk di antaranya ruang administrasi, ingkan dengan gedung Fakultas Psikologi

DinaMika Edisi: 01/Thn. IV/2010 19


Seputar Kampus

kan melalui sarana dan prasarana yang


lengkap cita-cita FKIK tercapai. “Kami
berupaya mendidik para mahasiswa men-
jadi dokter yang mempunyai kompetensi
profesi yang baik tetapi juga mempraktik-
kan ilmu kedokteran bernapaskan islami
antara lain dengan bersikap baik terhadap
pasien. Kami ingin menanamkan nilai
bahwa melayani kesehatan masyarakat
adalah ibadah,” ujarnya. 
Pemban-
gunan ge-
dung FKIK
secara resmi
dimulai pada
15 Januari
2009 dengan
pemasangan
tiang pancang
pertama dilaku-
2 kan oleh Men-
1 teri Agama RI
(kala itu) Maf-
1. Tangga darurat 2. Auditorium 3. Taman dalam. tuh Basyuni.
Bagi Maftuh
dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pembangunan
1.200 meter persegi FKIK bermakna
(FISIP) yang belum lama selesai. Gedung sedalam 2 meter.
FKIK tampak lebih modern dan dinamis. ganda yaitu un-
Resapan air pent- tuk menyiapkan
Belum lagi, ditambah luas lahan kosong ing dan merupakan
yang dibiarkan menjadi taman membuat sumber daya ma-
salah satu syarat nusia di bidang
lingkungan di sekitar gedung FKIK tam- yang memudahkan
pak asri. kesehatan yang
dalam pengurusan memiliki integri-
Dari segi warna eksterior bangunan, Ijin Mendirikan
gedung FKIK tak banyak berbeda dengan tas keilmuan dan
Bangungan (IMB). keislaman tinggi,
bangunan eksisting yakni menggunakan Dengan ge-
warna bernuansa beige. Sedangkan warna serta penyediaan
dung yang baru, layanan kesehat-
interior bangunan berbeda-beda tiap ru- diharapkan FKIK
angan. Cukup banyak warna yang digu- an bermutu bagi
menjadi salah satu masyarakat.
nakan di proyek ini, baik ada warna dind- ikon penting dalam
ing maupun lantai. G e d u n g
dunia kedokteran 3 FKIK dibangun
Yang unik dari gedung FKIK adalah di Indonesia. Apa-
adanya kolam air pada lansekap bangu- sebagai bagian
lagi jika sarana dan dari imple-
nan. “Kami memberikan masukan ke- prasarana lain yang
pada owner, agar lansekap diberi kolam mentasi kerjasama UIN Jakarta dengan
terkait seperti adanya Teaching Hospital, Pemerintah Jepang melalui Japan Bank
air yang berfungsi untuk konservasi air harapan besar itu akan terwujud. Hanya
pada musim hujan. Jadi air hujan tidak for International Cooperation (JBIC) yang
saja, pembangunan Teaching Hospital ma- ditandatangani pada 31 Maret 2005. Pem-
dibuang begitu saja. selain itu juga bisa di- sih terkendala soal lahan.
gunakan untuk duduk-duduk para maha- bangunan gedung dan asrama FKIK itu
Namun, bukan tak ada jalan, toh sela- menelan biaya sebesar Rp 81,9 miliar.
siswa di tepi kolam. Owner setuju, tetapi ma ini FKIK juga telah menjalin kerjasa-
masalah akan timbul bila datang musim Bangunan seluas 15.000 meter persegi
ma dengan sejumlah rumah sakit daerah. yang berdiri di atas lahan seluas 25.000
kemarau,” ungkap Projec Manager PT PP Sebagai alternatif, dalam sambutannya di
Ir Nugraha Adi S. meter persegi itu, mampu menampung
UIN Jakarta beberapa waktu lalu, Men- 1.000 mahasiswa.
Nugraha tak kehilangan akal, untuk teri Agama RI Drs Suryadharma Ali MSi,
mengantisipasi, pihaknya mengusulkan Kini pembangunan gedung sudah se-
berjanji akan memberikan Rumah Sakit lesai. Setelah selama lima tahun ruang
untuk memanfaatkan saluran pembuan- Haji di Pondok Gede kepada FKIK UIN
gan limbah rumah tangga di tepi pagar perkuliahan dan administrasi FKIK ter-
Jakarta. “Paling tidak fungsinya dapat di- pisah-pisah, sebentar lagi, semua kegiatan
lokasi proyek untuk didaurulang, agar gunakan oleh UIN sebagai wadah praktik
air limbah yang sudah dijernihkan bisa baik perkuliahan, administrasi, dan prak-
mahasiswa Fakultas Kedokteran,” kata tikum akan dipusatkan di satu gedung,
digunakan pada kolam air di musim ke- mantan Menteri Koperasi dan UKM ini.
marau. Selain itu, untuk mengendalikan yaitu di gedung FKIK baru yang megah,
Sementara itu Dekan FKIK Prof Dr modern, dan bernuansa Islami. []
banjir juga dibuat resapan air seluas dr MK Tadjudin SP.And mengharap- Hanifudin Mahfuds

20 Edisi: 01/Thn. IV/2010 DinaMika


Seputar Kampus

Peserta workshop fotografi, menambah keterampilan pegawai.

Kala Pegawai Belajar Fotografi


SEORANG fotografer amatiran siap membidikkan kamera poket belajar memotret. Ternyata, memotret itu
kesayangannya. Dan, klik! Kamera pun berhasil merekam objek yang dibidik. asyik juga ya,” ujar Rusdi Tumanggor,
Namun, sayang, hasilnya tak terlalu memuaskan. Selain objek kurang fokus, pegawai di bagian administrasi Fakultas
cahaya yang masuk juga terlalu over sehingga menimbulkan warna bias. Karena Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Pengala-
tak puas, sang juru foto itu pun lalu kembali siap membidik. Kali ini ia coba man yang sama diakui Syamsuri, pega-
wai administrasi di bagian umum gedung
mengatur beberapa fitur yang ada di kamera itu. Klik! Klik! Klik! Gambar
Rektorat. Bahkan bagi PNS yang mantan
diambil berkali-kali pada objek tadi dengan beberapa angle. Tak lama, sang Komandan Satpam kampus ini, pernah
juru foto tersenyum dan menarik nafas lega setelah hasil bidikkannya terlihat berandai jika kegiatan fotografi dapat
lebih baik dari sebelumnya. menjadi “sekoci” dirinya seusai pensiun
kelak.

S
ang juru foto tak lain adalah seo- di setiap unit, para pegawai itu paling ti- Menurut Nurul Jamali, kegiatan me-
rang fotografer amatiran. Ia sedang dak siap menjadi fotografer,” ujar Drs motret sebenarnya dapat dilakukan siapa
belajar memotret suatu objek ter- Nurul Jamali MSi, Kepala Bagian Sistem saja. Apalagi sejak era kamera digital ba-
tentu di sebuah taman. Kegiatan itu dila- Informasi. nyak muncul di pasaran dan makin prak-
kukannya pada acara pelatihan fotografi Sayangnya, untuk belajar fotografi ter- tis penggunaannya. Berbeda dengan era
yang diadakan Bagian Sistem Informasi sebut, tak semua peserta memiliki kamera film dulu, selain riweuh juga perlu biaya
UIN Jakarta di Cibulan, Cisarua, Jawa canggih seperti SLR (single lens reflex) yang banyak untuk sekadar melihat hasilnya.
Barat. Pelatihan yang digelar selama dua kini lagi ngetren di kalangan fotografer Namun, untuk sampai kepada tingkat
hari (14-15 Juli 2010) tersebut diikuti oleh profesional. pengetahuan dasar mengenai cara-cara
40 peserta. Sementara sang pemandu Maklum, selain harganya lumayan memotret serta seni fotografi, tampaknya
foto berasal dari unit kegiatan mahasiswa mahal, kamera jenis itu masih awam di tak semua orang dapat memahami. Kare-
(UKM) Kalacitra, Andikey Kristianto kalangan sebagian peserta. Meski de- na itu, kata pria yang mengaku berprofesi
dan Miladi Ahmad ditambah Drs Nurul mikian, tak berarti acara pelatihan foto- sebagai fotografer ketimbang pegawai, ini
Jamali MSi dari Tifany Foto Studio. grafi di kawasan berhawa dingin itu men- keterampilan dasar memotret perlu dimi-
Menariknya, para peserta adalah gurangi minat peserta belajar fotografi. liki sehingga dapat menghasilkan karya
para pegawai UIN Jakarta yang bekerja Mereka justru terlihat antusias sekalipun seni yang indah, baik untuk kepentingan
di sejumlah unit. Mereka sengaja diajari harus menggunakan kamera poket. Bah- dokumentasi maupun publikasi.
teknik-teknik fotografi agar terampil me- kan sebagian di antara mereka justru tak “Memotret itu tak lain melukis dengan
motret di sela-sela kesibukannya sebagai membawa kamera sama sekali. cahaya. Semakin bagus cahaya yang tere-
tenaga administratif. “Jika ada kegiatan “Ini pengalaman pertama bagi saya kam dalam kamera, semakin bagus pula

DinaMika Edisi: 01/Thn. IV/2010 21


Seputar Kampus

hasilnya,” katanya berdalih. Soal esankan tidak profesional. “Itulah sebab-


pengetahuan cahaya inilah di antara nya mengapa, misalnya, para fotografer
teknik-teknik memotret yang jarang olahraga begitu tak henti membidikkan
dikuasai oleh para fotografer amati- kamera ke arah pemain. Mereka seolah
ran. “Karena itu jangan heran jika ha- tak ingin melewatkan momen bagus saat
silnya bias (over) atau malah buram,” para pemain beraksi di lapangan,” ujar
kata Nurul Jamali, yang sudah meng- mantan fotografer Okezone.com ini.
geluti dunia fotografi selama puluhan Pemilihan angel tak hanya dikenal di
tahun ini. kalangan jurnalis foto media cetak. Bagi
Andikey menambahkan, keahlian para fotografer wedding atau fotografer
memotret memiliki banyak teknik humas pun hal itu harus tetap menjadi
atau cara. Pengetahuan itu tak seka- pegangan. Banyak momen penting yang
dar pada kemampuan menggunakan bisa diabadikan pada foto perkawinan,
fitur-fitur yang tersedia dalam ka- misalnya saat saling memasukkan cincin
mera, melainkan juga kepiawaian ter- ke jari atau saling (maaf) berciuman. Se-
hadap penentuan point of interest dan mentara untuk dokumentasi kehumasan
pengambilan angel. “Banyak objek sang fotografer dapat mengambil angel
menarik yang mungkin dapat dijadi- saat-saat pejabat atau tamu sedang ekpre-
kan sebagai angel, tapi karena kurang sif, seperti tersenyum atau tertawa serta
piawai bisa jadi momen itu terlewat- menggerak-gerakkan tangan.
kan untuk direkam. Sebab, kriteria Selama setengah hari, para peserta
hasil foto yang bagus bukan saja pada pelatihan fotografi itu lantas diminta
ketajaman gambar atau fokusnya, ba- praktik mengambil gambar untuk bebe-
hkan juga sangat ditentukan pada pe- rapa angel. Objek yang direkam berupa
milihan angel tadi,” urainya. pemandangan bebas, foto jurnalistik, dan
Situ Kuru, kini mulai banyak dipenuhi bangunan.
Di kalangan jurnalis foto, men- foto dokumentasi. Lalu, layaknya foto-
urut Andikey, ketepatan memilih grafer profesional, mereka sibuk menen-
angel sangat ditekankan, baik pada pe- teng kamera dan kemudian menyebar ke
ristiwa berita biasa maupun human in- sejumlah lokasi dengan mata dan tangan Semilir angin berhembus dari
terest. Sebab, jika hal itu diabaikan be- siap membidik.[]
hamparan air danau yang bening.
rita foto bisa tidak membuat menarik
untuk dilihat pembaca selain meng- Nanang Syaikhu Sementara suara gemericik air
mengalir tenang tanpa henti. Di
pinggiran danau, tepatnya di be-
lakang kos-kosan di Jalan Pesang-
garahan, sejumlah mahasiswa
sore itu sibuk membaca buku
sambil menikmati sejuknya semi-
lir angin.

T
api nanti dulu. Suasana seperti
itu hanya dapat dinikmati di era
1970-an saat Situ Kuru belum ban-
yak terjamah tangan manusia. Sekarang,
jangankan akan melihat lagi mahasiswa
duduk bersender di kursi sambil mem-
baca buku, danau yang bening pun sudah
keruh dan bahkan kerap menimbulkan
aroma tak sedap. Beberapa lahan di ping-
giran danau bahkan kini sudah padat den-
gan rumah penduduk.
Keindahan Situ Kuru tempo doeloe tak
hanya dinikmati mahasiswa, warga pun
ikut senang karena bisa memancing atau
sekadar mencari udara segar.
“Dulu, para warga sekitar biasa me-
nikmati semilir angin di tepian Situ Kuru
Salah satu peserta tengah praktik memotret. sambil memancing,” ungkap Yusuf (51
tahun), warga setempat.
Ia juga bercerita, jika musim panas

22 Edisi: 01/Thn. IV/2010 DinaMika


Seputar Kampus

juga ada di antaranya pegawai dan dosen


UIN Jakarta. “Dari sembilan situ yang telah kita
Dosen Planologi Institut Teknologi
Indonesia (ITI) Tangerang Kusparmadi inventarisir, empat di antaranya
mengatakan, di Kota Tangerang Selatan telah hilang keberadaannya,”
ini terdapat sembilan situ, yakni Situ
Pamulang atau Tujuh Muara di Pamu-
lang, Situ Kedaung di Pamulang, Situ
Parigi di Pondok Aren, Situ Rawa Kutub Lembaga Pengabdian kepada Masyara-
di Serpong Utara, Situ Gintung di Ciren- kat (LPM) belum lama ini juga telah
deu Ciputat Timur, Situ Legoso (sekarang melayangkan surat permohonan serupa.
Situ Kuru) di Kelurahan Cempaka Putih, Surat yang ditujukan ke Pemkot Tangsel,
Ciputat Timur, Situ Rumpang di Keca- DPRD Tangsel, dan Balai Besar Kali Cili-
matan Ciputat, Situ Bungur di Kelurahan wung dan Cisadane itu mendesak agar
Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Timur, Situ Kuru segera dialihfungsikan kembali
dan Situ Antap di Ciputat. sebagai daerah resapan air dan taman wi-
“Dari sembilan situ yang telah kita in- sata. “Kami ingin Situ Kuru seperti tahun
ventarisir, empat di antaranya telah hilang 70-an dan kelak dibuatkan joging track
keberadaannya,” kata Kusparmadi seperti untuk olahraga,” kata Dr Yayan Sopyan,
dikutip Radar Banten (20/2). Dijelaskan Sekretaris LPM.[]
Kusparmadi, keempat situ yang din-
yatakan hilang itu masing-masing adalah
Situ Kuru di Kelurahan Cempaka Putih, Nanang Syaikhu dan
Kecamatan Ciputat Timur, Situ Rumpang Ana Sabhana Azmy

Situ Kuru, Riwayatmu Kini


tiba, tak sedikit warga dari luar yang di Kecamatan Ciputat, Situ Bungur, di
datang ke Situ Kuru, seperti dari Ciputat, Kelurahan Pondok Ranji, Ciputat Timur,
Kampung Sawah, dan Rempoa. Mereka dan Situ Antap di Ciputat.
dapat duduk-duduk sambil menikmati “Keempat situ itu keberadaannya
indahnya pemandangan situ dengan ke- kini sudah tak terlihat di peta bahkan tak
jernihan airnya. Saking jernihnya pula, terpantau satelit,” jelasnya. Kusparmadi
air Situ Kuru sering dimanfaatkan warga mengaku prihatin dengan keberadaan
untuk mencuci beras atau mandi. “Bah- situ-situ tersebut. Ke depan, ia berharap
kan, dulu kalau sedang capek dan kehau- agar Pemkot Tangsel segera melakukan
san, kami suka minum air situ langsung pendataan kemba gairan Dinas Bina Mar-
meski tidak setiap hari,” kenang Yusuf. ga Kabupaten Tangerang Yulianto men-
Situ Kuru berada persis di samping gatakan, awalnya keberadaan situ-situ itu
kampus UIN Jakarta yang dibelah Jalan tidak terurus. Akibatnya, terjadi pendang-
Pesanggrahan. Luas danau semula men- kalan dan oleh warga lalu dijadikan area
capai sekitar lima hektar, namun kini telah permukiman.
menyusut hingga 7.500 meter persegi saja. Rektor UIN Jakarta Prof Dr Koma-
Belum diketahui persis kapan sejarah situ ruddin Hidayat saat berdiaolog dengan
tersebut dibangun. Tapi yang jelas, riwayat Pejabat Walikota Tangsel HM Saleh MT
Situ Kuru kini semakin memprihatinkan. dalam beberapa kesempatan sempat me-
Selain sudah banyak yang diurug, tak se- minta agar Situ Kuru dibenahi dan dikem-
dikit pula warga mendirikan bangunan balikan fungsinya sebagai daerah resapan
berupa hunian dan tempat usaha. Ironis- air. Harapan yang sama dikemukakan
nya, bangunan-bangunan itu didirikan kembali saat berdialog dengan sejumlah
tanpa izin yang jelas. anggota DPRD Kota Tangsel di kampus
“Ada sekitar 30 bangunan yang berdiri UIN Jakarta. “Kami meminta agar Situ
tanpa surat izin,” kata Widya, Ketua RT Kuru dibenahi karena sekarang sudah
03/RW 03 Kelurahan Cempaka Putih. Ia banyak diambilalih sebagai permukiman
menyebut, pemilik bangunan di kawasan warga,” katanya. Eceng gondok pun menjadi pemandangan lain di
itu tak hanya warga pendatang melainkan Tak hanya itu, UIN Jakarta melalui Situ Kuru.

DinaMika Edisi: 01/Thn. IV/2010 23


Seputar Kampus

TV memiliki hak siar hingga batas waktu


yang tidak ditentukan.
Namun, menurut dia, untuk dapat
on air secara berkala, produksi siaran
DnK TV diakuinya masih banyak ken-
dala, baik soal SDM maupun pendanaan.
Maklum, media stasiun televisi termasuk
padat modal dan padat karya. “Anggaran
memang ada. Hanya saja angkanya tak
mampu meng-cover ongkos produksi se-
cara penuh, apalagi untuk dapat siaran
rutin,” jelasnya.
Dalam praktik, DnK TV sebenarnya
tak hanya diperuntukkan bagi kedua juru-
san di atas. DnK TV juga dapat dipakai
pada semua jurusan di Fidikom, terutama
untuk penggunaan sebagai media dakwah.
Hanya saja, berbeda dengan Jurusan KPI
dan Jurnalistik, pada jurusan lain sangat
sedikit pengenalan perkuliahan yang ter-
kait dengan dunia broadcasting. Sebabnya,
KPI dan Jurnalistik merupakan dua ju-
rusan yang secara spisifik diarahkan ke
Mahasiswa tengah praktik studio DnK di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komuni- dunia jurnalistik, khususnya media cetak
kasi. dan elektronik.

DnK TV, Tak Sekadar


Pembantu Dekan Bidang Akademik
Fidikom Drs Wahidin Saputra MA me-
nyatakan, penyediaan sarana praktik
seperti DnK TV mutlak diadakan bagi

Televisi Komunitas
mahasiswa. Hal ini untuk memberikan
bekal tambahan agar mahasiswa memiliki
pengetahuan ilmu komunikasi tak hanya
secara teoritis tapi juga praktis sekaligus.
Televisi layar datar di sudut lantai dasar Fakultas Ilmu Dakwah dan
Lebih dari itu kelak lulusan Fidikom me-
Ilmu Komunikasi (Fidikom) siang itu tiba-tiba menjadi perhatian se- miliki keterampilan memadai sehingga
jumlah mahasiswa. Pandangan mereka tertuju pada sebuah acara talk- dapat diserap di pasar kerja dengan baik.
show yang saat itu sedang disiarkan. Tayangan itu tak lain berasal dari “Harapan inilah sehingga Fidikom mem-
DnK TV, televisi komunitas milik Fidikom. fasilitasi belajar mahasiswa dengan berb-
agai praktikum seperti studio DnK TV,”

R
ujarnya.
uang studio di lantai tiga gedung nyiaran Islam (KPI) serta Jurusan Jurnal-
Wahidin juga berharap, sesuai visinya,
Fidikom sebenarnya tak besar- istik. Layaknya sebuah televisi komunitas,
yaitu menjadikan DnK TV sebagai media
besar amat. Namun, ruangan itu DnK TV jelas memiliki banyak keterba-
informasi, komunikasi, dan edukasi yang
masih mampu me-nyimpan perangkat tasan, baik dalam penggunaan kanal mau-
mengedepankan nilai-nilai Knowledge,
teknik siaran televisi, seperti editing, mix- pun jangkauan siarannya. Termasuk
Piety, dan Integrity dalam mewujudkan
ing, chargen, dan audio. Tak hanya itu, dalam hal ini adalah program-program
masyarakat madani, DnK TV mampu
ruangan tersebut juga berfungsi sebagai siaran yang ditayangkan setiap harinya.
menjadi saluran komunikasi yang dian-
ruang kontrol studio. Selain ruang untuk “Kita maklumi (DnK TV) ini bukan
dalkan.
perangkat video dan audio, studio DnK televisi komersial, tapi sekadar televisi
Ia juga menyarankan agar DnK TV
TV dilengkapi dengan ruang produksi komunitas sekaligus untuk praktikum
dimanfaatkan mahasiswa dengan baik.
siaran berikut propertinya. Awal Maret mahasiswa,” kata Kepala Laboratorium
Sebab, kehadiran DnK TV di antaranya
2010 lalu, DnK TV mulai resmi siaran. Fidikom, Drs Tarmi MM, kepada DIN-
untuk mencetak broadcaster andal dan pro-
Meski tak ada peresmian secara khusus, AMIKA akhir 28 Juni lalu.
fesional.
siaran perdananya itu berlangsung lancar. DnK TV mengudara di kanal 24 Ultra
“DnK TV merupakan stasiun televisi
Pimpinan fakultas dan sejumlah kru yang High Frequency (UHF) dan dengan daya
yang berorientasi pada siaran yang ber-
terlibat pun bergembira. Dan, sejak itu, jangkau siaran sekitar lima kilometer.
nilai edukatif. Jadi, tidak menonjolkan
DnK TV aktif menayangkan program- Televisi itu on air setiap Senin hingga Ju-
banyak hiburan apalagi berupa tayangan
programnya secara berkala. mat mulai pukul 12.00-14.00.
negatif,” kata Kepala Produksi dan Pelak-
DnK TV merupakan televisi komu- Menurut Tarmi, siaran DnK TV sudah
sanan Harian DnK TV, Dedy Fahrudin.[]
nitas. Namun, ia juga berfungsi sebagai mengantongi izin dari Kemenkominfo,

laboratorium bagi mahasiswa Fidikom, Kemenkumham, dan Komisi Penyiaran
Apristia Krisna Dewi
khususnya Jurusan Komunikasi dan Pe- Indonesia (KPI). Dengan izin itu DnK

24 Edisi: 01/Thn. IV/2010 DinaMika


Seputar Kampus

Elpawati, Mengubah Sampah


Menjadi Kompos

Selama ini penanganan sampah di kampus UIN Jakarta masih di-


lakukan secara tradisional alias belum dimanfaatkan menjadi barang Elpawati dan pupuk kompos hasil ola-
yang bernilai ekonomi. Bertruk-truk sampah yang diangkut dari kampus hannya.
setiap hari dibuang percuma begitu saja. Padahal, di balik sampah-sam-
pah itu terdapat peluang usaha yang lumayan.

P
eluang itulah yang ditangkap den- pembuatan pupuk kompos atas nama mesin pencacah sampah, mesin jahit,
gan sangat baik oleh dosen Pro- Dharma Wanita. Kebetulan, saat itu di timbangan, cangkul, plastik, fermentasi
gram Studi Agribisnis Fakultas tahun 2009, ada mahasiswa yang tengah E4 atau penghancur sampah dan kotoran
Sains dan Teknologi (FST), Dr Elpawati. Kuliah Kerja Nyata (KKN) di seputar sapi untuk produk awal,” urai Elpa.
Bersama tim, Elpa, demikian ia biasa di- kampus yang kemudian diminta bantuan Setelah semua siap, produksi pupuk
sapa, memanfaatkan sampah tersebut un- untuk mempersiapkan sejumlah program, kompos sebaagi media tanam pun dimu-
tuk diubah menjadi pupuk kompos. Hasil- seperti membuat lubang biopori, mem- lai. Lalu tanpa disangka, ternyata saat
nya kini pupuk-pupuk hasil produksinya buat tong sampah, menandai sampah pertama kali diproduksi respon dari ma-
itu banyak diminati masyarakat sekitar organik dan non-organik, dan pembuatan syarakat sekitar kampus cukup baik. Se-
kampus. pupuk kompos. lain produksi pupuknya bagus, harga yang
“Awalnya saya berpikir sayang banget “Namun, dari program yang dilaku- ditawarkannya pun relatif terjangkau.
jika sampah itu dibuang begitu saja. Bah- kan pada KKN 2009 itu, yang diteruskan Sambil berproduksi, sosialisasi ke ma-
kan, hal itu juga sempat terpikirkan oleh hanya satu yaitu pembuatan pupuk kom- syarakat sekitar kampus juga terus dilaku-
teman-teman di gedung rektorat,” kata pos,” katanya. kan. Alhasil, dalam waktu relatif singkat,
Elpa. Selain membantu mempersiapkan permintaan pun terus mengalir.
Setelah muncul ide untuk memanfaat- program-program tersebut, para peserta Pupuk kompos yang diproduksi UIN
kan sampah menjadi pupuk kompos, Elpa KKN juga diminta membuat konsep Jakarta tersebut dibandrol dengan harga
lantas menyosialiasikan ide tersebut ke te- rumah kompos. Sementara dana pembua- Rp 10.000 per kantong ukuran 5 kg dan
man-temannya di Dharma Wanita dalam tan diperoleh dari pinjaman lunak Bank Rp 30.000 per kantong ukuran 18 kg.
berbagai kesempatan. Gayung bersam- BRI senilai Rp 44.560.000 ditambah ku- “Harga ini termasuk murah bila diband-
but, pengurus Dharma Wanita setuju dan curan tambahan dari UIN Jakarta sebesar ing dengan yang dijajakan di luar kampus.
kemudian segera memisahkan sampah Rp 5 juta. Kami menjual murah sebagai perkenalan
organik dan non-organik yang ada di se- “Dana tersebut kami gunakan untuk terlebih dahulu, agar mereka tahu bahwa
tiap rumah. pembuatan rumah kompos, gaji pegawai, pupuk yang kami produksi berkualitas
Setelah itu, Elpa mengatur program serta membeli peralatan seperti dua buah sangat bagus dan cocok untuk semua

DinaMika Edisi: 01/Thn. IV/2010 25


Seputar Kampus

tanaman yang ada di pekarangan rumah,” man tumbuh dengan subur. bekerja sama dengan kita. Ketentuannya
tuturnya seraya berpromosi. Kini Elpa terus berusaha meningkat- kita yang memproduksi dan perusahaan
Pupuk kompos produksi UIN Jakarta kan kualitas hasil produksinya. Semen- tersebut yang menjual. Syaratnya wajib
termasuk dalam kategori pupuk yang tara ini, pihaknya baru bisa memproduksi lima persen organik. Kemudian ada juga
bagus. Sebab, pupuk itu dibuat dengan tiga ton per dua minggu pupuk kompos. perusahaan perkebunan skala besar yang
perbandingan antara sampah organik Sebab, skala produksinya masih terfokus meminta kerja sama, ketentuannya pen-
dengan bahan lain yang cukup sepadan. untuk memenuhi kebutuhan rumah tang- cacahan sampahnya 3 cm,” jelasnya.
Elpa menuturkan, biasanya dalam mem- ga UIN Jakarta, seperti di kampus satu Namun, hingga kini, Elpa mengaku,
produksi pupuk kompos, perbandingan dan kampus dua, warga komplek dosen masih banyak kendala. Salah satunya, pa-
komposisinya yaitu sampah organik se- dan sekolah sekitar kampus. sokan sampah organik dari kampus dan
banyak 47,5 persen, sekam bakar 10 pers- Menurut Elpa, peluang memasarkan masyarakat masih sedikit. Di samping itu,
en, kotoran sampai 40 persen, dan dedak pupuk secara lebih luas sangat terbuka. masyarakat sekitar kampus pun belum
2,5 persen. Dengan kombinasi tersebut, Jika produksinya sudah meningkat, per- ada kesadaran untuk memilah sampah
pupuk yang dihasilkan Dharma Wanita mintaan pun sangat besar. “Sebenarnya organik dan non-organik.[]
sangat bagus dan dapat membuat tana- ada perusahaan pupuk BUMN yang mau Nanang Syaikhu
Hamzah Farihin

Selamat dan Sukses


Atas pemberian penghargaan
Commander of the British of the Empire (CBE Award)
kepada Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA
dari Ratu Kerajaan Inggris Elizabeth II
28 September 2010 Pimpinan dan Staf

DinaMika

26 Edisi: 01/Thn. IV/2010 DinaMika


Seputar Kampus

Smartcard,
Kartu Serba Bisa Mahasiswa
Pusat Komputer (Puskom) UIN Jakarta menerbitkan kartu baru bagi demik mendatang smartcard bisa
mahasiswa. Kartu yang disebut smartcard tersebut tak hanya berguna se- terintegrasi dengan berbagai ke-
bagai identitas mahasiswa, tetapi juga untuk pelayanan perpustakaan dan butuhan mahasiswa di kampus.
rumah sakit. Misalnya mencetak surat ket-
erangan mahasiswa, kartu hasil

P
enerbitan smartcard, menu- lu. “Untuk kerja sama (dengan pi- studi (KHS), legalisir ijazah, dan
rut Ketua Pusat Komputer hak bank) tersebut kita masih bu- sebagai alat trasanksi pembayaran
(Puskom) Dr Husni Teja, tuh waktu. Sekarang bagaimana parkir serta kantin seperti lay-
tak lain untuk memudahkan ma- mahasiswa memperoleh kartu se- aknya kartu debit.
hasiswa dalam memperoleh ak- bagai identitas dahulu, setelah itu “Banyak hal yang akan kita ren-
ses pelayanan di UIN Jakarta. Di akan dipikirkan fungsinya sebagai canakan ke depan, agar smartcard
samping itu, kartu lama yang se- kartu ATM,” katanya kepada DIN- ini bisa lebih banyak lagi fungsin-
lama ini dipakai mahasiswa dan AMIKA, akhir September lalu. ya sehingga bisa mempermudah
pembuatannya dikerjasamakan Husni menegaskan, pembua- berbagai hal,” ujar Husni.
dengan sebuah bank milik pemer- tan smartcard oleh pihak univer- Secara fisik, kartu berukuran
intah, banyak dikeluhkan maha- sitas tak butuh waktu lama. Sejak 8,5 x 5,5 cm itu memiliki bebera-
siswa. awal masuk perkuliahan, maha- pa perbedaan dengan kartu lama.
Keluhannya selain lama terbit siswa dapat langsung memilikinya Di antaranya tidak lagi berbahan
juga dinilai kurang praktis. Jika karena proses cetak yang cepat magnetik untuk membaca data
kartu lama cuma berfungsi sebagai sesuai jumlah mahasiswa. yang tersimpan, tetapi menggu-
identitas (KTM) dan pembayaran “Kartu serba bisa tersebut nakan chip seperti halnya kartu
kuliah melalui sistem ATM, kartu hanya diberlakukan bagi maha- perdana. Selain itu smartcard juga
baru selain untuk kedua fungsi siswa baru mulai tahun akademik memiliki karakteristik yang artis-
tadi juga dapat digunakan sebagai 2010/2011. Sementara mahasiswa tik, misalnya dari warna dan de-
kartu anggota perpustakaan dan lama tetap maih menggunakan sain yang menawan.
pelayanan rumah sakit. kartu lama,” jelasnya. Untuk ta- Kartu terbagi dalam dua muka.
Hanya saja, tambah dia, fungsi hun akademik sekarang, jumlah Pada bagian depan terdapat logo
sebagai kartu ATM untuk semen- kartu yang dicetak sekitar 4.000 dan tulisan nama kampus, nama
tara belum dapat dilakukan meng- kartu atau sesuai dengan jumlah dan foto, nomor induk mahasiswa
ingat hal itu harus dikerjasamakan mahasiswa yang diterima. (NIM) serta nama fakultas peme-
dengan pihak bank terlebih dahu- Husni berharap, tahun aka- gang kartu. Selain itu juga terdapat
barcode dan masa berlaku kartu.
“Nomor induk mahasiswa juga
berubah, dari 12 digit menjadi 13
digit,” jelas dosen Fakultas Sains
dan Teknologi tersebut.
Adapun pada bagian be-
lakang terdapat logo UIN Jakarta
transparan, moto dan visi, pesan
peringatan, serta alamat kampus.
“Karena smartdcard belum
dapat dipakai sebagai alat transak-
si pembayaran kuliah, jadi untuk
sementara pembayaran hanya di-
lakukan secara manual,” ungkap
Kartu baru identitas mahassiwa UIN Jakarta.
Husni. [] NS/Elly Afriani

DinaMika Edisi: 01/Thn. IV/2010 27


>>> Wacana <<<

Pendidikan Pasca-UU BHP


Oleh Azyumardi Azra
Direktur Sekolah Pascasarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

B
anyak masyarakat merasa lega Sedangkan, untuk pendidikan tinggi,
dengan pembatalan UU Badan pemerintah cenderung memberlakukan
Hukum Pendidikan (BHP) oleh prinsip ‘otonomi’. dalam hal ini, PTN
Mahkamah Konstitusi (MK) pada 31 Ma- dapat mengambil berbagai kebijakan me-
ret lalu. UU BHP tersebut sejak awalnya nyangkut pembiayaan. Apalagi, dalam
kontroversial dan ditentang banyak kalan- kenyataannya selama ini, dana yang
gan: dari kelompok mahasiswa; orang tua disediakan APBN tidak pernah memadai
mahasiswa; organisasi swasta penyeleng- untuk menutupi pembiayaan yang mesti
gara pendidikan, khususnya perguruan dikeluarkan PTN. Hasilnya, mereka ha-
tinggi (PT); lingkungan pesantren; dan rus menggali sumber-sumber dana yang
berbagai kalangan pemangku kepentin- mungkin untuk memenuhi biaya opera-
gan (stakeholders) lainnya. sional, khususnya melalui mahasiswa.
MK ternyata sependapat dengan para Lebih dari itu, banyak PTN juga beru-
pemangku kepentingan menentang UU saha menggalang dana guna peningkatan
BHP. Karena, MK melihat bahwa UU kesejahteraan dosen dan karyawan kare-
itu pada dasarnya adalah upaya penyer- na gaji yang disediakan pemerintah tidak
agaman kelembagaan pendidikan, mulai cukup untuk membuat mereka sejahtera.
yang negeri dan swasta yang sepanjang Dalam konteks itu, pencabutan UU
sejarah beragam. Walaupun beragam dan BHP mendatangkan dilema yang sulit
kebanyakan hidup secara pas-pasan, mer- bagi dunia pendidikan kita, khususnya
eka telah memberikan kontribusi yang sekolah/madrasah negeri. Pada satu pi-
tidak bisa diabaikan terhadap kemajuan hak, pemerintah tetap tidak atau belum
pendidikan dan tentu turut mencerdas- mampu menyediakan anggaran memadai
kan anak-anak bangsa. untuk terselenggaranya pendidikan se-
Lebih jauh, MK juga memahami hari-hari, apalagi pendidikan berkualitas
pandangan para penentang bahwa UU dalam iptek dan imtak. Kebajikan publik tinggi yang kompetitif. Memang, terjadi
BHP juga merupakan legalisasi privatisa- itu lebih jauh terlihat dalam perincian peningkatan anggaran sampai 20 persen
si dan komersialisasi pendidikan, khusus- tujuan-tujuan ideal pendidikan untuk dari APBN (termasuk gaji), tetapi pertam-
nya perguruan tinggi negeri (PTN). Ge- menghasilkan anak bangsa yang mengua- bahan dana itu belum mampu, misalnya,
jala itu sudah terlihat dalam dasawarsa sai ilmu dan keterampilan; memiliki kara- membuat gedung sekolah yang tidak reot
terakhir ketika berbagai PTN, baik yang kter sesuai jati diri bangsa; dan siap meng- atau roboh. Dengan kata lain, peningka-
sudah menjadi BHMN maupun yang hadapi tantangan globalisasi. Semua ini tan anggaran pendidikan ternyata tidak
non-BHMN, memperkenalkan pening- adalah tujuan mulia untuk mewujudkan  serta-merta membuat fasilitas dan proses
katan pembiayaan pembelajaran melalui public good yang mestinya merupakan pembelajaran kian meningkat pula.
macam-macam skema yang harus dibayar tanggung jawab negara, bukan mengalih- Pada pihak lain, sekolah/madrasah
masyarakat. kannya kepada masyarakat. dan PTN usai pencabutan UU BHP
Kita masih harus menunggu respons Untuk tingkat dasar dan menengah, agaknya tidak lagi terlalu bebas melaku-
dan langkah konkret Kemendiknas, Dik- pembiayaan pendidikan sepenuhnya dipi- kan berbagai pungutan, yang diharapkan
ti, PTN BHMN, dan PTN lain yang se- kul pemerintah. Akan tetapi, ini hanya dapat menutup kekurangan anggaran,
dang menyiapkan diri menjadi BHP atau berlaku untuk sekolah/madrasah negeri, kecuali lembaga-lembaga pendidikan ini
bahkan BLU. Satu hal sudah pasti, para tidak untuk sekolah swasta. Bahkan, un- melakukan berbagai  trick atau skema ter-
pemangku kepentingan berharap, lang- tuk sekolah/madrasah negeri, bukan ra- tentu yang membuat peserta didik mem-
kah para pihak ini mengandung substansi hasia lagi, masyarakat masih juga harus bayar pungutan-pungutan tersebut. Di
yang sama dengan UU BHP yang telah mengeluarkan berbagai biaya tambahan tengah pergulatan seperti ini, persoalan
dibatalkan tersebut. yang bisa disebut ‘tidak resmi’ atau ‘seten- peningkatan mutu cenderung terlupak-
Bagaimanapun pendidikan, terma- gah resmi’, baik ketika memasukkan anak an sehingga pendidikan kita tetap tidak
suk pendidikan tinggi, merupakan bagian maupun selama si anak  menempuh pen- kompetitif di tengah persaingan global
dari usaha untuk mewujudkan  public good didikannya sampai tamat. Jadi, jika ada yang kian keras.
, kebajikan publik. Maksud dari kebaji- pernyataan ‘pendidikan gratis’, itu hanya
kan publik adalah pendidikan bertujuan mungkin mencakup SPP dan tidak biaya- Tulisan ini pernah dimuat di Republika,
membangun generasi bangsa yang unggul biaya lainnya. 9 April 2010

28 Edisi: 01/Thn. IV/2010 DinaMika


>>> Wacana <<<

Asketisme Politik, Mungkinkah?


Oleh Gun Gun Heryanto
Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute
dan Dosen Komunikasi Politik UIN Jakarta

D
alam konteks semakin miskin- kan pada prinsip kesederhanaan dan etika Residu politik
nya pencerahan nilai politik, me- serta memproyeksikan tindakannya demi Asketisme politik memang tak mudah
nyeruak sebuah gagasan tentang kemaslahatan rakyat ba-nyak. Caranya, direalisasikan, meski bukan hal mustahil.
asketisme politik dari politisi muda yang berpolitik tidak dengan mengedepankan Tantangan paling nyata ada pada sosok
kini menjadi Ke-tua Umum Partai De- kepentingan pribadi untuk mengejar para politisi dan lembaga politik yang
mokrat (PD), Anas Urbaningrum. Gaga- kekuasaan dan kekayaan semata-mata me- saat ini telah banyak tercemar oleh residu
san yang sesungguhnya bukan hal baru, lainkan demi tujuan kemaslahatan bangsa politik rendah. Menurut saya paling ti-
juga bukan hal istimewa bagi para pengka- dan negara. Artinya, asketisme politik tak dak ada beberapa langkah untuk kembali
ji pemikiran dan tindakan politik. Namun sekedar moralitas melainkan juga tindakan menghadirkan asketisme dalam politik
demikian, gagasan tersebut cukup menjadi sosial. Dalam konstruks berpikir Haber- kekinian kita.
oase di tengah dahaga dan kekeringan ni- mas tindakan sosial ini biasanya melibat- Pertama, para politisi mesti mampu
lai pada ranah politik praktis negeri ini. kan dua dimensi praksis yakni kerja dan menempatkan kepekaan untuk menden-
Gagasan itu bermula dari seruan agar para interaksi. gar denyut suara masyarakat. Jangan me-
politisi kita menerapkan asketisme politik Jika menilik ragam rasionalitas yang maksakan opini mereka secara arogan di
yang disampaikan Anas saat berbuka pua- melandasi tindakan politik aktor dalam puncak hirarki opini publik. Kini, betapa
sa bersama di kediaman SBY, Puri Cikeas, konteks politik Indonesia kekinian, nam- banyaknya arogansi opini elit sekaligus
Bogor, Minggu, (22/8). pak ada dominasi yang sangat kuat dari sentralisasi respek hanya di antara me-
Bisa jadi, Anas menyampaikan se- hasrat politik rendah (low politic). Poli- reka, dengan menihilkan suara dan res-
ruan soal asketisme politik itu tak lebih tik hanya menjadi instrumen pemuasan pek masyarakat. Sebagai contoh, rencana
dari hanya sekedar kata atau istilah retoris siapa mendapat apa dan kapan, tanpa pembangunan gedung baru DPR yang
untuk menghiasi kesan positif dalam pi- tergerak melakukan pencerahan. Basis menuai kritik sekaligus melahirkan kon-
datonya. Bisa jadi juga gagasan asketisme rasionalitasnya jika meminjam kategori troversi terutama jika melihat angkanya
politik itu hanya muncul sporadis tanpa dari Weber adalah zweckrationalitat atau yang fantastis, 1,6 triliun. Meski menuai
penyiapan turunan di level praksis untuk rasionalitas-tujuan. Karakteristik menon- banyak kritik, rencana pembangunan ge-
mengelolanya menjadi tindakan politik jol dari rasionalitas ini, lebih mementing- dung baru ini tetap berjalan bahkan bulan
yang dapat diobservasi secara empiris. Na- kan cara-cara mencapai tujuan, sekaligus Oktober 2010 diagendakan peletakkan
mun, terlepas dari apapun konteks masa memarjinalkan nilai yang dihayati se- batu pertamanya.
lalu dan masa mendatang pidatonya itu, bagai isi kesadaran. Kedua, asketisme politik bisa hadir
seruan mengenai urgensi asketisme politik Jika asketisme politik ini hendak di- melalui kaderisasi politik yang sistemik
patut diapresiasi terutama di tengah situasi realisasikan tentu tindakan politik para dan berkelanjutan. Saat ini, fenomenan-
miskin pencerahan nilai politik yang saat politisi kita jangan mengacu pada ra- ya hampir seragam, semua partai hanya
ini akut dialami elit politisi kita. sionalitas-tujuan melainkan harus men- peduli pada saat harus mendulang su-
Kata asketisme, bermula dari bahasa jadikan wertrationalitat atau rasionalitas- ara banyak dalam perhelatan Pemilu.
Yunani ascesis yang bermakna “pela- bertujuan sebagai soko guru tindakan. Dengan demikian, partai bukan tempat
tihan”. Biasanya para atlit di Yunani, Prilaku politik mengacu pada komit- menetaskan kader-kader terbaik melaink-
melakukan latihan keras sebelum pertand- men rasional akan nilai yang dihayati- an mengerami para oportunis dan politisi
ingan di Bukit Olimpus, yang salah satu tu- nya secara pribadi baik nilai etis, estetis pragmatis yang berkesadaran teknokratis.
juannya adalah mengosongkan dan men- maupun religius. Berpolitik yang asketis Untuk mendukung munculnya asketisme
gasingkan diri dari nafsu-nafsu duniawi. berarti menjadikan politik lebih santun, politik, dibutuhkan tindakan komunika-
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, beretika dan mengedepankan keberman- tif. Istilah yang oleh Habermas dipahami
asketisme diberi arti ‘paham yang mem- faatannya untuk khalayak luas. Namun sebagai tindakan yang diarahkan oleh
praktikkan kesederhanaan, kejujuran, dan mungkinkah asketisme politik ini bisa norma yang disepakati bersama berdasar-
kerelaan berkorban’. Sementara dalam En- diimplementasikan di dalam kehidupan kan hubungan timbal-balik di antara par-
cyclopedia of the Middle Ages, Volume 2 politik kita? Muncul pesimisme bahkan tai dengan kadernya. Partai sebaiknya
(2000: 118) asketis merupakan sejumlah ada yang mengatakan hal tersebut seb- menjadi pembentuk sekaligus penyuplai
latihan penyesalan diri, hidup kekurangan, agai utopia di tengah carut-marut persoa- kader yang berpikir dan bertindak asketis,
menahan malu atau aib, serta kontemplasi lan yang membentang dari hulu ke hilir. bukan sebaliknya menjadi penyedia para
untuk menuju jiwa yang sempurna. Meski sesungguhnya, asketisme politik drakula![]
Dengan demikian, asketisme politik se- ini merupakan satu di antara landasan
cara umum bisa kita pahami sebagai upaya penting dalam masyarakat dan negara Tulisan ini pernah dimuat Seputar Indonesia, 2
menjalankan aktivitas berpolitik berdasar- yang berkesejahteraan. September 2010, serta disunting seperlunya.

DinaMika Edisi: 01/Thn. IV/2010 29


>>> Resensi <<<

Era Baru
Politik Pencitraan
Judul Buku : Komunikasi Politik di Era Industri Citra
Penulis : Gun Gun Heryanto MSi
Penerbit : PT Laswell Visitama, Jakarta: 2010
Tebal : xxii + 365 halaman

P
olitik pencitraan, terminologi itu kepada pembaca bahwa komunikasi poli-
kini sudah menjadi komoditas se- tik merupakan bagian yang sangat pent-
hari-sehari para aktor politik, teru- ing dikuasai dalam konteks relasi kuasa
Politik pencitraan yang kini
tama mereka yang maju sebagai kandidat di antara para aktor yang terlibat dalam sudah menjadi mesin indus-
kepala daerah dalam pemilukada. Bah- politik. Bab keempat membahas posisi tri di ranah politik tidak serta
kan pada level kepala negara pun, strategi penting media dalam mengonstruksi re-
marketing itu semakin dibutuhkan untuk alitas politik, terutama bagaimana peran,
merta menjadi parameter atau
mendapat simpati publik yang lebih be- fungsi dan dinamisasi media saat menjadi tolok ukur tingkat efektivitas
sar. saluran komunikasi politik. Sedangkan berhasilnya sang kandidat di
Bentuk dan pola komunikasi politik bab kelima mengulas atas sejumlah isu
seperti itu pada dasarnya dibangun atas yang terkait dengan politik internasional.
panggung politik.
suatu asumsi bahwa publik kini semakin Menurut Gun Gun, realitas politik
cerdas. Karena itu untuk memberikan yang terjadi saat ini, menuntut para poli-
kepercayaan kepada publik politik pen- tisi perserorangan atau pun partai untuk kemudian semakin menemukan momen-
citraan diri menjadi penting dan amat memiliki akses seluas-luasnya terhadap tumnya dengan digelarnya sejumlah pe-
strategis. mekanisme industri citra, yakni industri milukada di berbagai daerah, termasuk
Dalam beberapa kasus, pencitraan berbasis komunikasi dan informasi yang pemilu legislatif.
diri memang terbukti ampuh. Tak sedikit akan memasarkan ide, gagasan, pemiki- Meski demikian, politik pencitraan
aktor politik yang maju sebagai kandidat ran, dan tindakan politik. Politik dalam yang kini sudah menjadi mesin industri
kepala daerah (gubernur/bupati/waliko- industri citra merupakan upaya memen- di ranah politik tidak serta merta men-
ta) terpilih. Alhasil, politik pencitraan garuhi orang lain untuk mengubah atau jadi parameter atau tolok ukur tingkat
kemudian semakin meneguhkan fakta mempertahankan suatu kekuasaan ter- efektivitas berhasilnya sang kandidat di
bahwa hanya dengan cara demikianlah tentu melalui pengemasan citra dan popu- panggung politik. Toh, dalam banyak ka-
“jalan mudah” menuju kepala daerah laritas. Semakin dapat menampilkan citra sus hal itu juga mengindikasikan betapa
dapat dicapai secara efektif. yang baik, maka peluang untuk berkuasa politik pencitraan bukan segalanya. Tak
Buku yang ditulis Gun Gun Hery- pun semakin besar (hal. 84-85). sedikit para aktor politik harus tumbang,
anto ini memaparkan sejumput persoalan Era baru politik pencitraan sesung- bukan soal kemasan atau tidak berjalan-
mengenai komunikasi politik para aktor guhnya mulai dikemas sejak pemilu 2004 nya mesin politik yang dimainkan tim
di panggung politik. Buku ini lebih meru- yang memenangkan pasangan SBY-JK sukses dan konsultan politik, tapi hal itu
pakan gagasan, pengamatan, dan analisis sebagai presiden dan wakil presiden. Pa- juga sangat bergantung kepada nilai kes-
penulis terhadap beragam perilaku aktor sangan ini mampu meraup suara terban- adaran berpolitik konstituen masing-ma-
politik yang kemudian dimuat di sejum- yak pada pemilu langsung yang digelar sing partai, yang memiliki hak otoritatif
lah media massa nasional. pertama kali pascatumbangnya rezim berdemokrasi dalam pemilu.
Secara garis besar isi buku dibagi ke Orde Baru tahun 1998. Tampilnya SBY- Dalam politik pencitraan setidaknya
dalam lima bab. Pada bab pertama berisi JK di tampuk kepemimpinan nasional ada tiga saluran komunikasi politik yang
tentang manajemen kesan pengemasan tak lepas dari upaya strategi marketing kerap dijadikan instrumen para aktor un-
citra diri dalam proses pemasaran poli- politik yang dilakukan keduanya. Dalam tuk memenangkan pertarungan dalam
tik di situasi yang makin kompetitif. Bab hal ini keduanya mampu memainkan pemilu. Pertama, melalui saluran kam-
kedua mengurai praktik komunikasi poli- politik pencitraan diri melalui sejumlah panye. Untuk meraih dukungan suara,
tik pemerintahan SBY. Bab ketiga, secara saluran komunikasi politik, terutama para aktor politik kerap memanfaatkan
khusus, membahas relasi kuasa dalam ko- pemanfaatan media massa sebagai basis media kampanye sebagai alat pencitraan
munikasi politik aktor. Pada bab ini bera- strategisnya. Dari sini, strategi marketng dirinya. Bahkan, menurut Gun Gun,
gam isu dipaparkan untuk menunjukkan politik yang dikemas para aktor politik dalam sebuah proses komunikasi politik,

30 Edisi: 01/Thn. IV/2010 DinaMika


>>> Resensi <<<

Menariknya,
dalam konteks
tertentu, sering
terjadi “perang”
politik pencitraan
yang tak hanya
melibatkan antar-
kandidat di pang-
gung politik tetapi
juga antarkonsultan
politik itu sendiri.

kampanye memegang peranan penting saja, siapa yang menguasai opini publik giring opini publik secara real terhadap
dalam proses persuasi khalayak. Karena melalui media massa maka biasanya ber- para aktor politik yang menjadi klien
itu sejak awal harus disadari pasangan potensi besar untuk ditasbihkan sebagai konsultannya. Mereka memanfaatkan ja-
kandidat bahwa kampanye politik pada pemenang (hal. 90). ringan surveyor yang tersebar di sejumlah
prinsipnya hanyalah “to tell what to think Mengingat besarnya pengaruh me- daerah hingga ke tingkat desa-desa. Me-
about”. Membentuk persepsi khalayak dia massa (koran, televisi, radio, dunia nariknya, dalam konteks tertentu, sering
tentang apa yang dianggap penting. Den- maya), tak sedikit para aktor politik ha- terjadi “perang” politik pencitraan yang
gan teknik pemilihan dan penonjolan, rus rela merogoh kocek miliaran rupiah. tak hanya melibatkan antarkandidat di
kampanye memberikan petunjuk tentang Dengan dana itu mereka bisa memasang panggung politik tetapi juga antarkon-
mana isu yang lebih penting (hal. 77). iklan spot dan display, iklan advertorial, sultan politik itu sendiri. Masing-masing
Dalam perspektif komunikasi politik, dan bahkan membeli rubrik atau blocking konsultan politik mencoba membuat per-
kampanye termasuk ke dalam kategori time untuk sekadar dapat memasarkan sepsi, analisis, serta pemetaan terhadap
penyampaian pesan politik. Aktivitas diri ke khalayak. hasil survey bagi sang klien untuk kemu-
kampanye biasanya merupakan upaya Ketiga, melalui tim sukses dan kon- dian dipublikasikan ke khalayak secara
sistemik, terencana dan terorganisir un- sultan politik. Keberadaan tim sukses luas. Meski dalam beberapa kasus me-
tuk memengaruhi khalayak agar men- dipandang efektif bagi upaya menampil- miliki tingkat signifikansi dan validitas
jatuhkan pilihannya pada kandidat yang kan citra diri ke khalayak. Tim sukses yang tepat atas hasil survey dengan the
menjadi kontestan. Kampanye sebagian biasanya dilakukan oleh partai maupun real game-nya, namun tak sedikit “terawa-
besar diorientasikan bagi publik umum. kelompok tertentu sebagai simpatisan. ngan” sang konsultan politik harus pudar
Mereka dipersuasi, dikenalkan dan diajak Persuasi melalui tim sukses ini secara begitu saja.
turut serta memilih salah satu kandidat dialektika juga terkadang berhubungan Perang politik pencitraan di era in-
(hal. 87). dengan kekuatan-kekuatan lain yang dustri citra tampaknya akan terus ber-
Kedua, melalui saluran media mas- saling berpengaruh, seperti media atau lanjut seiring dengan semakin efektifnya
sa. Media memiliki kekuatan yang sig- sejenisnya. Bahkan, tak jarang melalui model-model persuasi dalam komunikasi
nifikan dalam melakukan produksi dan persuasi personal semisal mendekati politik bagi proses pemenangan pemilu
reproduksi citra politik. Asumsi seperti tokoh-tokoh atau orang-orang tertentu antarkandidat. Namun, politik pen-
ini relevan dengan pendapat Tuchman, yang dipandang memiliki pengaruh besar citraan dengan memanfaatkan berbagai
yang mengatakan seluruh isi media seb- dalam proses komunikasi sosial dengan saluran komunikasi politik seperti di atas
agai realitas yang telah dikonstruksikan basis massanya. juga sebenarnya sangat bergantung ke-
(constructed reality). Media pada dasarnya Satu hal lagi yang tak dapat dinapi- pada sisi rasionalitas pemilih. Sebab bo-
menyusun realitas hingga membentuk kan, belakangan juga muncul apa yang leh jadi kecerdasan pemilih akan mampu
sebuah “cerita”. Karena itu wajar jika disebut konsultan politik. Konsultan poli- mengalahkan logika pragmatis kandidat
kemudian muncul rumusan “siapa yang tik biasanya dilakukan oleh suatu lem- sekalipun dibingkai dalam kemasan yang
menguasai media maka akan menguasai baga yang secara terorganisir memiliki menarik dan menjanjikan.[]
dunia” dalam konteks pemilukada tentu pengaruh dan peran besar untuk meng- Nanang Syaikhu

DinaMika Edisi: 01/Thn. IV/2010 31


Sosok

Prof Dr Andi Faisal Bakti

“Dunia Akademis Panggilan Jiwaku”


Ia merupakan sebagian kecil dosen UIN Jakarta yang kaya akan pengalaman akademis di
tingkat internasional. Karirnya sebagai dosen telah melintas batas benua. Ia pernah mengajar
di berbagai universitas top di tiga benua: Amerika, Eropa, dan Asia. Selain itu, ia juga di-
percaya menjadi fellow di berbagai lembaga bergengsi di dunia. Tulisannya kerap menghiasi
berbagai jurnal dan penerbitan berskala internasional. Tak berlebihan jika pada 2007 lalu, Ke-
menterian Agama RI menobatkannya sebagai penulis terbaik internasional. Itulah barangkali
harga yang terbayarkan dari seorang yang menjalani profesi dosen sebagai panggilan jiwanya.

32 Edisi: 01/Thn. IV/2010 DinaMika


Sosok

P
rof Dr Andi Faisal Bakti, begitu dan Budaya, Sistem Komunikasi Negeri Sipil (PNS) sejak 1988. “Saya
nama lengkap pria kelahiran Wajo, Internasional, dan Metodologi Penelitian sudah menjadi PNS selama 22 tahun,
Makassar, 15 November 1962 itu. Komunikasi-- ia juga rajin memberikan dan sudah mendapatkan penghargaan
Di kalangan mahasiswa UIN Jakarta, motivasi kepada mahasiswanya. dari Presiden RI karena sudah mengabdi
pria berkaca mata itu dikenal sebagai Andi tak hanya mengajar di UIN selama 20 tahun,” kata Andi saat
dosen komunikasi yang humoris, cerdas, Jakarta. Ia juga mengajar di berbagai diwawancarai DINAMIKA di kantor UIN
enerjik dan pandai mencairkan suasana kampus, baik negeri maupun swasta. Sebut Online, beberapa waktu lalu.
hingga menjadi hangat dalam mengajar. saja, Universitas Indonesia, Universitas Direktur International Office
Tak heran, jika kehadirannya di ruang Gunadarma, Universitas Pancasila, dan (IO) UIN Jakarta itu mengaku tidak
kuliah selalu ditunggu mahasiswa- beberapa kampus lain yang hingga kini mengharapkan materi dari aktivitasnya
mahasiswanya. menjadi tempat Andi berbagi ilmu kepada sebagai pengajar. Mengajar baginya lebih
Guru Besar Ilmu Komunikasi para mahasiswa, baik di jenjang S1, S2 sebagai pengabdian. Menurutnya, dunia
di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu maupun S3. pendidikan bukan tempat untuk mencari
Komunikasi (Fidikom) ini, memang Profesi dosen bagi Andi merupakan uang. Tempat mencari uang adalah dunia
dekat dengan mahasiswa. Sebab, selain panggilan hatinya untuk mentransfer bisnis, tegasnya. Ya, selain sebagai dosen,
mengampu beberapa mata kuliah, -- ilmu yang telah didapatkannya bertahun- Andi memang seorang bussinesman.
diantaranya Komunikasi Antaragama tahun. Andi mulai menjadi Pegawai Dia memiliki sedikitnya 15 cabang
koperasi simpan pinjam di beberapa
daerah di Indonesia. Di daerah Ciputat
sendiri, dia mendirikan Baitul Maal

Mempersunting
wa Tamwil (BMT). Selain itu, ia juga
mendirikan sebuah Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) Center for Cross Cultural

Wanita Bule
Communication and Human Relations in
Actions.

Kuliah di Kanada
Bidang Akademis memang sudah
Suatu hari, di tengah kesibukannya Akhirnya, Andi pulang ke
menjadi panggilan jiwa Andi Faisal Bakti.
studi di McGill University, secara tak Indonesia, memboyong isteri dan
Sejak tamat dari Program Studi Bahasa
sengaja Andi Faisal Bakti bertemu anak hasil pernikahannya dengan
Arab di IAIN Alauddin Makassar,
perempuan muslim warganegara Isabelle. Di Jakarta, isteri Andi juga
pada 1986, ia memutuskan menjadi
Kanada, di perpustakaan kampus. berprofesi sebagai dosen di sejumlah
dosen. “Saya beruntung masuk program
Perempuan bernama Isabelle Aisyah universitas. Sementara anak semata
pembibitan calon dosen. Bersama dosen-
Lecomte itu rupanya mendalami wayangnya kini telah berusia 12 tahun
dosen dari IAIN Jakarta, saya dikirim ke
konsentrasi pendidikan yang sama dan menempuh pendidikan setingkat
McGill University tahun 1991. Di McGill
dengan Andi, yaitu komunikasi kelas satu SMP di Lycee International
saya mengambil kuliah Islamic studies
pembangunan internasional. Francais “Louis-Charles Demais.”
dengan konsentrasi muslim development,
Dari pertemuan tak sengaja itu, Sesibuk apapun pekerjaan Andi
lebih khusus lagi pada cross culture
rupanya ada rahasia Tuhan untuk dan Isabelle, kedekatan antara satu
communication,” jelas bapak satu anak
mendekatkan keduanya. Pertemuan dengan yang lain dalam hubungan
ini.
pun berlanjut. Dan mereka menemukan anggota keluarga tetap terjalin dengan
Andi lulus dari program Masternya
kecocokan sikap masing-masing, juga hangat. Mereka selalu berusaha
tahun 1993 setelah mempertahankan tesis
prinsip hidup yang sama. Dengan berkumpul bersama anaknya,
berjudul Islam and Nation State Formation in
penuh keyakinan, akhirnya Andi waktu sore atau malam hari, setelah
Indonesia, a Cross Cultural Perspective. Karya
memutuskan untuk menikahi Isabelle melakukan aktivitas untuk sekedar
itu kemudian diterbitkan dalam bahasa
pada Februari 1994, di salah satu masjid bercengkrama.
Indonesia dengan judul, Nation Building:
di Kanada. Tiga tahun kemudian, Andi bersyukur, putranya
Kontribusi Komunikasi Lintas Agama dan
mereka dikaruniai seorang putra yang kini telah mewarisi kebiasaan
Budaya dalam Persatuan Indonesia.
diberi nama Camille Hasan. akademiknya. Di usianya yang masih
Tamat dari program Master, tak
Sang Isteri tercinta, Isabelle, merasa remaja, Camille sudah menguasai
lama berselang, Andi melanjutkan kuliah
tertarik dengan Islam, jauh sebelum bahasa Inggris dan Prancis, selain
di Program Doktor di Universite du
mengenal pria berdarah Bugis ini. Bahasa Indonesia dan mulai belajar
Quebec a Montreal (UQAM), Kanada.
Lalu dia memutuskan untuk menjadi Bahasa Arab dan Bugis. Selain itu,
Di sela-sela kuliah, ia nyambi menjadi
muallaf, tahun 1990. “Saya tertarik Camille sudah terbiasa mengikuti
asisten pengajar di universitas yang
pada Islam karena saya melihat apa ayahnya saat memberikan kuliah atau
sama. Program Doktor diselesaikan Andi
yang orang Islam bicarakan, mereka seminar internasional di luar negeri.
tepat waktu pada 1998. Ia lulus dengan
juga melakukannya dalam bentuk Pemahamannya tentang Islam pun
predikat Summa Cum Laude (4.15/4.30)
tingkah laku,” kata Andi menirukan bisa dikatakan melebihi pengetahuan
setelah mempertahankan disertasinya
ucapan isterinya saat ditanya mengapa anak seusianya. [] Elly Afriani
yang berjudul Communication, Islam, and
ia tertarik pada Islam.
Development in Indonesia: Various Perspectives

DinaMika Edisi: 01/Thn. IV/2010 33


Sosok

of the South Sulawesi Muslim Population on Lalu, menjadi Ketua ICMI Amerika Sebagai dosen dan peneliti, aktivitas
Family Planning and Welfare. Utara selama lima tahun (2000-2005). Andi juga tak dapat dipisahkan dari
Dalam disertasi itu, Andi meneliti Dosen Terbang dan Peneliti kegiatan menulis. Ia terbilang produktif
program keluarga berencana (KB) di Setelah menyelesaikan program dalam berkarya. Lebih dari 45 tulisan
kampung halamannya, Sulawesi Selatan. doktor, Andi diangkat menjadi dosen di dan hasil penelitiannya dipublikasikan
Disertasi itu merupakan bukti bahwa Fakultas Asia Timur dan Komunikasi, pada jurnal, penerbitan, dan ensiklopedia
selain pakar di bidang teori komunikasi, McGill University selama dua tahun internasional, seperti Brill (Belanda),
Andi juga menguasai secara mendalam (1998-2000). Dua tahun kemudian, Palgrave (New York), First Book (New
teori-teori kesejahteraan sosial. “Saya dia kembali diangkat menjadi dosen di York), Archipell (Paris), dan CAPI
meneliti bagaimana umat Islam merespon Victoria University, Kanada. Di belahan (Victoria).
program global keluarga berencana dan benua lain, di negeri Belanda, Andi juga Berkat salah satu tulisannya yang
kesejahteraan sosial. Jadi, pengetahuan diangkat menjadi dosen dan peneliti di berjudul Communication and Dakwah:
saya tentang teori kesejahteraan dan teori Universitas Leiden. Di kampus itulah dia Religious Learning Groups and Their Role in
komunikasi sangat mendalam. Saya juga banyak menulis tentang kegiatan dakwah the Islamic Human Security and Rights for
mengikuti perkembangan teori itu sejak di Indonesia dan di Asia Tenggara. Indonesian Civil Society yang terangkum
awal dan hingga kini,” kata Direktur “Saya juga meneliti dan mengajar dalam buku Comparative Education,
International Office (IO) UIN Jakarta selama setahun di Oxford University, Terrorism and Human Security from Critical
itu. Inggris. Saya merupakan orang kedua Pedagogy to Peace Building yang diedit oleh
Semasa kuliah, baik di Makassar dari UIN Jakarta setelah Prof. Azyumardi Wayne Nelles (ed), pada 2007 lalu, Andi
maupun di Kanada, Andi aktif mengikuti Azra yang dipercaya mengajar di pusat menerima penghargaan sebagai penulis
berbagai organisasi. Saat kuliah di studi terbesar di dunia itu,” katanya. terbaik internasional dari Direktorat
Makassar, dia sempat menjabat Ketua “Barulah setelah itu saya pulang ke Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen
Bidang Pembinaan Umat Himpunan Indonesia,” kenangnya. “Saya memang Pendis) Kementerian Agama RI. “Saya
Mahasiswa Islam (HMI) Cabang disurati Pak Komarudin Hidayat, Pak senang karena karya-karya saya ternyata
Makassar. Sementara, saat di Kanada, Azyumardi Azra dan Menteri Agama ada yang mengapresiasi,” ujar Pria yang
Andi pernah menjadi Ketua Umum Ikatan saat itu, Pak Malik Fajar untuk pulang memperoleh gelar profesor pada 2007 itu.
Cenderkiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan mengajar di Indonesia. Maka pulang Hingga kini, Andi masih terlibat di
Kanada selama dua tahun (1998-2000). lah saya ke sini, paparnya, mengenang ASEAN Scholarship Foundation yang
kepulangannya sehabis sekolah di negeri dibiayai oleh Raja Bhumibol Thailand.
orang. Melalui lembaga inilah dia mendapat
Pada awal 2004, Andi pun mulai kesempatan untuk meneliti dunia Melayu.
berkiprah di UIN Jakarta. Ia mengajar Selain itu, dia juga menjadi reseach fellow
di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu di Asian Public Intellectuals (API),
Komunikasi. Di Jakarta ia tinggal di sebuah lembaga penelitian bergengsi,
kompleks Bali Village M-20, Jalan Asem yang disokong Kaisar Jepang. Di API ia
Dua, Cipete Selatan, Jakarta Selatan. mendapatkan fellowship untuk meneliti
Di rumah yang nyaman itu, Andi selalu Islam di Filipina dan di Jepang.
menyediakan waktu weekend-nya untuk Selain meneliti, Andi juga
mahasiswa yang ingin berkunjung ke berkesempatan mengajar di Filipina dan
rumahnya, baik untuk berdiskusi maupun di Jepang. “Dari aktivitas arena itu, saya
sekadar membaca di perpustakaan pribadi mendapat fellowship dari SEASREP dari
miliknya, yang memiliki lebih dari 10.000 Manila. Sampai sekarang saya menjadi
judul buku. fellow di sana,” jelas peneliti yang sering
Selain mengajar, aktivitas yang tak diminta Lembaga Ilmu Pengetahuan
dapat dilepaskan dari Andi sejak di luar Indonesia (LIPI) sebagai pembaca dan
negeri maupun ketika sudah kembali ke pembahas hasil penelitian.
Indonesia yaitu meneliti. Pengalamannya Sembari berdakwah di masjid,
di bidang penelitian telah menorehkan perusahaan-perusahaan, majelis taklim,
sejumlah prestasi membanggakan. Ia dan talk show di berbagai TV nasional di
mendapatkan berbagai fellowship, antara Jakarta, Andi juga masih aktif mengikuti
lain dari International Institute for Asian seminar baik tingkat internasional,
Studies (IIAS) Leiden (2002), KITLV nasional, maupun lokal yang dilaksanakan
Leiden (2004), Oxford Centre for Islamic UIN Jakarta.
Studies, Oxford University (2005), Asian “Kini, saya tengah mempersiapkan
Scholarship Foundation joint with Ford penerbitan tulisan hasil penelitian saya
Foundation, Bangkok (mulai 2007 hingga tentang civil society di dunia Melayu. Jika
saat ini), Southeast Asian Research for sudah 10 negera Asia yang saya teliti,
Education Program (SEAREP), Manila barulah saya akan terbitkan dalam satu
(mulai 2008 sampai sekarang), dan Asian buku. Mudah-mudahan ini akan menjadi
Public Intellectual (API), Jepang, (dari 2008 masterpiece saya,” harapnya. []
hingga sekarang). Elly Afriani

34 Edisi: 01/Thn. IV/2010 DinaMika


APA DAN SIAPA

Mengunjungi UIN Jakarta, Menteri Agama RI, Drs Suryadharma Ali,


Msi., mengaku seperti pulang kampung. Pasalnya, di kampus inilah
Surya pernah menghabiskan masa mudanya saat kuliah dan menjadi ak-
tivis mahasiswa.
“Hari ini saya bertemu dengan banyak teman seangkatan dan seper-
mainan ketika menjadi mahasiswa di IAIN tahun 1970-an,” tutur Surya
saat menyampaikan sambutan dalam “Penghargaan FISIP UIN 2009”
yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) bekerjasa-
ma dengan Lembaga Survey Indonesia (LSI), Senin, 14 Desember 2009.
Kunjungan Suryadharma Ali ke UIN Jakarta merupakan yang per-
tama sejak ia diangkat Presiden SBY menjadi Menteri Agama RI, pada
22 Otober lalu. Selain mengaku seperti pulang kampung, Surya berbagi
pengalaman selama menjadi aktivis mahasiswa.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pemban-
gunan (DPP PPP) itu, menjadi aktivis mahasiswa memiliki nilai plus
tersendiri. “Aktivis mahasiswa lebih kaya pengalaman, berbeda dengan
mahasiswa yang hanya belajar,” katanya.
Buktinya, lanjut Surya, teman-teman
lamanya sesama aktivis, kini banyak di-
“Mari pangestu mengunyah sirih, cukup sekian dan terima percaya menduduki jabatan publik
kasih,” begitulah gaya Menteri Komunikasi dan Informatika dan organisasi. “Aktivis lebih siap
Tifatul Sembiring mengakhiri sambutannya pada acara “Dia- mengemban amanah, karena selain
log Publik Penguatan Ketahanan Sosial Masyarakat Meng- belajar di kelas juga ditempa di organ-
hadapi Tantangan Globalisasi” yang digelar atas kerjasama isasi,” kata Surya.
UIN Jakarta dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Suryadharma menempuh pen-
di Auditorium Harun Nasution, Selasa 30 Maret yang lalu. didikan di IAIN Syarif Hidayatullah
Pria yang diangkat menjadi Menteri Komunikasi dan In- Jakarta pada tahun 1977 hingga 1984.
formatika pada Kabinet Indonesia Bersatu II ini, menyatakan Semasa kuliah ia aktif menjadi Ketua
ada dua hal yang menjadi ancaman nasional, disintegrasi Umum Pergerakan Mahasiswa Islam
bangsa dan pengikisan peradaban. Indonesia (PMII) Cabang Cipu-
“Kita berada di era globalisasi, dengan kemajuan teknolo- tat. Sebelum menjabat Men-
gi yang pesat. Tapi hal itu tidak boleh mengubah identitas teri Agama, pada Kabi- net
dan budaya kita sebagai bangsa Indonesia,” ujar pria kelahi- Indonesia Bersatu I, ia di- per-
ran Bukittinggi, Sumatera Barat, 28 September 1961. caya menjadi Menteri
Setelah memberikan sambutan, dia mendatangi gedung Koperasi dan UKM.
National Information Communication and Technology Hu-
[] HM
man Resources Development (NICT-HRD) yang berlokasi di
jalan Kertamukti. [] Elly Afriani

Tomasz Miskiewicz
Senang Kunjungi Kampus UIN Jakarta
Mufti Polandia Tomasz Miskiewicz dan kampus UIN Jakarta,” ujarnya
istrinya, Barbara Miskiewicz, merasa senang Miskiewiez pun akan mengambil pelajaran
dapat mengunjungi kampus UIN Jakarta. dari UIN Jakarta, terutama pada peradaban dan
Hal itu diakuinya saat menjadi tamu dan keragaman yang ada di Indonesia. “Ya saya akan
pembicara dalam kuliah umum bertema Islam belajar dan mengambil hikmahnya,” tuturnya
Polandia: Sejarah dan perkembangannya singkat.
Sampai Sekarang, di Ruang Diorama, akhir Selain itu, Miskiewicz juga telah menemui
Maret 2010. Menteri Agama RI Suryadharma Ali dan sejumlah
“Ini adalah kunjungan yang pertama bagi pejabat Kementerian Pertanian RI untuk saling
saya di kampus UIN Jakarta. Secara pribadi bertukar informasi mengenai sertifikasi produk
saya merasa senang dapat mengunjungi makanan halal. Dan Miskiewicz juga berkeinginan
kampus ini. Megah, bersih, dan terlebih untuk menjalin kerja sama dengan UIN Jakarta
pada keharmonisan dan keramahan warga dalam bidang pendidikan.[] Abdullah Suntani
Atas terpilihnya kembali
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat
Sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Periode 2010-2015
Semoga Mampu Mengemban Amanah dan
Mengawal Kampus UIN Jakarta
Menuju World Class University
Pimpinan dan Staff

DinaMika Untuk Kemajuan Civitas Akademika

You might also like