You are on page 1of 7

ATOM , MOLEKUL, DAN SENYAWA

OLEH :

KELOMPOK 7

1. Ni Kadek Ari Ratna Dewi (03)


2. Octavia Radita A. (07)
3. Dewi Fransiska Reti Raya (28)
4. Ni Kadek Rina Trisnawati (38)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


PG PAUD DENPASAR
2010/2011

1
1. ATOM

Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif,
dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki
neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik.
Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk sebuah
molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral,
sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau
negatif dan disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron
yang terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom
tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.

Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (átomos), yang berarti tidak dapat dipotong
ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak
dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17
dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa
zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia.
Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan
komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat
dibagi-bagi lagi.

Dalam pengamatan sehari-hari, secara relatif atom dianggap sebuah objek yang sangat
kecil yang memiliki massa yang secara proporsional kecil pula. Atom hanya dapat dipantau
dengan menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop gaya atom. Lebih dari 99,9% massa

atom berpusat pada inti atom,

Partikel subatom

Walaupun awalnya kata atom berarti suatu partikel yang tidak dapat dipotong-potong lagi
menjadi partikel yang lebih kecil, dalam terminologi ilmu pengetahuan modern, atom tersusun
atas berbagai partikel subatom. Partikel-partikel penyusun atom ini adalah elektron, proton, dan
neutron. Namun hidrogen-1 tidak mempunyai neutron. Demikian pula halnya pada ion hidrogen
positif H+.

2
Inti atom

Energi pengikatan yang diperlukan oleh nukleon untuk lolos dari inti pada berbagai
isotop.

Inti atom terdiri atas proton dan neutron yang terikat bersama pada pusat atom. Secara
kolektif, proton dan neutron tersebut disebut sebagai nukleon (partikel penyusun inti). Diameter
inti atom berkisar antara 10-15 hingga 10-14m.[36] Jari-jari inti diperkirakan sama dengan  
[37]
 fm, dengan A adalah jumlah nukleon. Hal ini sangatlah kecil dibandingkan dengan jari-jari
atom. Nukleon-nukleon tersebut terikat bersama oleh gaya tarik-menarik potensial yang disebut
gaya kuat residual. Pada jarak lebih kecil daripada 2,5 fm, gaya ini lebih kuat daripada gaya
elektrostatik yang menyebabkan proton saling tolak menolak.[38]

Atom dari unsur kimia yang sama memiliki jumlah proton yang sama, disebut nomor
atom. Suatu unsur dapat memiliki jumlah neutron yang bervariasi. Variasi ini disebut sebagai
isotop. Jumlah proton dan neutron suatu atom akan menentukan nuklida atom tersebut,
sedangkan jumlah neutron relatif terhadap jumlah proton akan menentukan stabilitas inti atom,
dengan isotop unsur tertentu akan menjalankan peluruhan radioaktif.[39]

Neutron dan proton adalah dua jenis fermion yang berbeda. Asas pengecualian Pauli
melarang adanya keberadaan fermion yang identik (seperti misalnya proton berganda)
menduduki suatu keadaan fisik kuantum yang sama pada waktu yang sama. Oleh karena itu,
setiap proton dalam inti atom harusnya menduduki keadaan kuantum yang berbeda dengan aras
energinya masing-masing. Asas Pauli ini juga berlaku untuk neutron. Pelarangan ini tidak
berlaku bagi proton dan neutron yang menduduki keadaan kuantum yang sama.[40]

Untuk atom dengan nomor atom yang rendah, inti atom yang memiliki jumlah proton
lebih banyak daripada neutron berpotensi jatuh ke keadaan energi yang lebih rendah melalui
peluruhan radioaktif yang menyebabkan jumlah proton dan neutron seimbang. Oleh karena itu,
atom dengan jumlah proton dan neutron yang berimbang lebih stabil dan cenderung tidak
meluruh. Namun, dengan meningkatnya nomor atom, gaya tolak-menolak antar proton membuat
inti atom memerlukan proporsi neutron yang lebih tinggi lagi untuk menjaga stabilitasnya. Pada
inti yang paling berat, rasio neutron per proton yang diperlukan untuk menjaga stabilitasnya akan
meningkat menjadi 1,5.[40]

3
Massa

Karena mayoritas massa atom berasal dari proton dan neutron, jumlah keseluruhan
partikel ini dalam atom disebut sebagai nomor massa. Massa atom pada keadaan diam sering
diekspresikan menggunakan satuan massa atom (u) yang juga disebut dalton (Da).

Ukuran

Atom tidak memiliki batasan luar yang jelas, sehingga dimensi atom biasanya
dideskripsikan sebagai jarak antara dua inti atom ketika dua atom bergabung bersama dalam
ikatan kimia. Jari-jari ini bervariasi tergantung pada jenis atom, jenis ikatan yang terlibat, jumlah
atom di sekitarnya, dan spin atom.[60] Pada tabel periodik unsur-unsur, jari-jari atom akan
cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya periode (atas ke bawah). Sebaliknya jari-jari
atom akan cenderung meningkat seiring dengan menurunnya nomor golongan (kanan ke kiri).[61]
Oleh karena itu, atom yang terkecil adalah helium dengan jari-jari 32 pm, manakala yang
terbesar adalah sesium dengan jari-jari 225 pm.[62] Dimensi ini ribuan kali lebih kecil daripada
gelombang cahaya (400–700 nm), sehingga atom tidak dapat dilihat menggunakan mikroskop
optik biasa. Namun, atom dapat dipantau menggunakan mikroskop gaya atom.

Ukuran atom sangatlah kecil, sedemikian kecilnya lebar satu helai rambut dapat
menampung sekitar 1 juta atom karbon.[63] Satu tetes air pula mengandung sekitar 2 × 1021 atom
oksigen.[64] Intan satu karat dengan massa 2 × 10-4 kg mengandung sekitar 1022 atom karbon.[catatan
2]
Jika sebuah apel diperbesar sampai seukuran besarnya Bumi, maka atom dalam apel tersebut
akan terlihat sebesar ukuran apel awal tersebut.[65]

Sejumlah atom ditemukan dalam keadaan materi yang berbeda-beda tergantung pada
kondisi fisik benda, yakni suhu dan tekanan. Dengan mengubah kondisi tersebut, materi dapat
berubah-ubah menjadi bentuk padat, cair, gas, dan plasma.[85] Dalam tiap-tiap keadaan tersebut
pula materi dapat memiliki berbagai fase. Sebagai contohnya pada karbon padat, ia dapat berupa
grafit maupun intan.[86]

2. Molekul

Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang
masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih
atom yang terikat satu sama lain.

Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling
berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta
cukup stabil. Dalam kimia organik dan biokimia, istilah molekul digunakan secara kurang kaku,
sehingga molekul organik dan biomolekul bermuatan pun dianggap termasuk molekul.

Dalam teori kinetika gas, istilah molekul sering digunakan untuk merujuk pada partikel
gas apapun tanpa bergantung pada komposisinya. Menurut definisi ini, atom-atom gas mulia
dianggap sebagai molekul walaupun gas-gas tersebut terdiri dari atom tunggal yang tak
berikatan.

4
Sebuah molekul dapat terdiri atom-atom yang berunsur sama (misalnya oksigen O2),
ataupun terdiri dari unsur-unsur berbeda (misalnya air H2O). Atom-atom dan kompleks yang
berhubungan secara non-kovalen (misalnya terikat oleh ikatan hidrogen dan ikatan ion) secara
umum tidak dianggap sebagai satu molekul tunggal.

Ilmu molekuler

Ilmu yang mempelajari molekul disebut kimia molekuler ataupun fisika molekuler
bergantung pada fokus kajiannya. Kimia molekuler berkutat pada hukum-hukum yang mengatur
interaksi antara molekul, manakala fisika molekuler berkutat pada hukum-hukum yang mengatur
struktur dan sifat-sifat molekul. Dalam prakteknya, perbedaan kedua ilmu tersebut tidaklah jelas
dan saling bertumpang tindih. Dalam ilmu molekuler, sebuah molekul terdiri dari suatu sistem
stabil yang terdiri dari dua atau lebih molekul. Ion poliatomik dapat pula kadang-kadang
dianggap sebagai molekul yang bermuatan. Istilah molekul tak stabil digunakan untuk merujuk
pada spesi-spesi kimia yang sangat reaktif.

Sejarah

Walaupun keberadaan molekul telah diterima oleh banyak kimiawan sejak awal abad ke-
19, terdapat beberapa pertentangan di antara para fisikawan seperti Mach, Boltzmann, Maxwell,
dan Gibbs, yang memandang molekul hanyalah sebagai sebuah konsepsi matematis. Karya
Perrin pada gerak Brown (1911) dianggap sebagai bukti akhir yang meyakinkan para ilmuwan
akan keberadaan molekul.

Definisi molekul pula telah berubah seiring dengan berkembangnya pengetahuan atas
struktur molekul. Definisi paling awal mendefinisikan molekul sebagai partikel terkecil bahan-
bahan kimia yang masih mempertahankan komposisi dan sifat-sifat kimiawinya.[5] Definisi ini
sering kali tidak dapat diterapkan karena banyak bahan materi seperti bebatuan, garam, dan
logam tersusun atas jaringan-jaringan atom dan ion yang terikat secara kimiawi dan tidak
tersusun atas molekul-molekul diskret.

Ukuran molekul

Kebanyakan molekul sangatlah kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.
Kekecualian terdapat pada DNA yang dapat mencapai ukuran makroskopis. Molekul terkecil
adalah hidrogen diatomik (H2), dengan keseluruhan molekul sekitar dua kali panjang ikatnya
(0.74 Å). Satu molekul tunggal biasanya tidak dapat dipantau menggunakan cahaya, namun
dapat dideteksi menggunakan mikroskop gaya atom. Molekul dengan ukuran yang sangat besar
disebut sebagai makromolekul atau supermolekul. Jari-jari molekul efektif merupakan ukuran
molekul yang terpantau dalam larutan.[6][7]

Rumus molekul

Rumus empiris sebuah senyawa menunjukkan nilai perbandingan paling sederhana


unsur-unsur penyusun senyawa tersebut. Sebagai contohnya, air selalu memiliki nilai
perbandingan atom hidrogen berbanding oksigen 2:1. Etanol pula selalu memiliki nilai

5
perbandingan antara karbon, hidrogen, dan oksigen 2:6:1. Namun, rumus ini tidak menunjukkan
bentuk ataupun susunan atom dalam molekul tersebut. Contohnya, dimetil eter juga memiliki
nilai perbandingan yang sama dengan etanol. Molekul dengan jumlah atom penyusun yang sama
namun berbeda susunannya disebut sebagai isomer.

Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai perbandingan atom-
atom penyusun suatu molekul dan tidak memberikan nilai jumlah atom yang sebenarnya. Rumus
molekul menggambarkan jumlah atom penyusun molekul secara tepat. Contohnya, asetilena
memiliki rumus molekuler C2H2, namun rumus empirisnya adalah CH.

Massa suatu molekul dapat dihitung dari rumus kimianya. Sering kali massa molekul
diekspresikan dalam satuan massa atom yang setara dengan 1/12 massa atom karbon-12.

Geometri molekul

Molekul memiliki geometri yang berbentuk tetap dalam keadaan kesetimbangan. Panjang
ikat dan sudut ikatan akan terus bergetar melalui gerak vibrasi dan rotasi. Rumus kimia dan
struktur molekul merupakan dua faktor penting yang menentukan sifat-sifat suatu senyawa.
Senyawa isomer memiliki rumus kimia yang sama, namun sifat-sifat yang berbeda oleh karena
strukturnya yang berbeda. Stereoisomer adalah salah satu jenis isomer yang memiliki sifat fisika
dan kimia yang sangat mirip namun aktivitas biokimia yang berbeda.

3. Senyawa

Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan
perbandingan tetap yang menentukan susunannya. sebagai contoh, air merupakan senyawa yang
mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk
dan diuraikan oleh reaksi kimia.

Senyawa kimia adalah Zat tunggal yang terbentuk dari beberapa unsur dengan melalui
reaksi kimia dan senyawa tersebut juga dapat diuraikan lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya
dengan reaksi kimia tersebut. Contohnya, dihidrogen monoksida (air, H2O) adalah sebuah
senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen.

Umumnya, rasio tetap ini harus tetap karena sifat fisikanya, bukan rasio yang dipilih
manusia. Oleh karena itu, material seperti kuningan, superkonduktor YBCO, semikonduktor
"aluminium galium arsenida", atau coklat dianggap sebagai campuran, bukan senyawa.

Ciri-ciri yang membedakan senyawa adalah dia memiliki rumus kimia. Rumus kimia
memberikan rasio atom dalam zat, dan jumlah atom dalam molekul tunggalnya (oleh karena itu
rumus kimia etena adalah C2H4 dan bukan CH2. Rumus kimia tidak menyebutkan apakah
senyawa tersebut terdiri atas molekul; contohnya, natrium klorida (garam dapur, NaCl adalah
senyawa ionik.

Senyawa dapat wujud dalam beberapa fase. Kebanyakan senyawa dapat berupa zat padat.
Senyawa molekuler dapat juga berupa cairan atau gas. Semua senyawa akan terurai menjadi
6
senyawa yang lebih kecil atau atom individual bila dipanaskan sampai suhu tertentu (yang
disebut suhu penguraian).

Jenis senyawa

 asam
 basa
 garam
 oksida
 senyawa organik

You might also like