You are on page 1of 11

KELOMPOK V

TENTANG

( LOGIKA )

1. Muhammad Hapids
2. Denny fauzan
3. Mustika
4. Rusniah Handayani
KATA PENGANTAR

Banyak orang yang belum mengetahui tentang pengenalan Logika Informatika secara
detail. Walaupun didalam makalah ini penulis masih belum bisa menjabarkan tentang logika
Informatika secara detail mungkin tapi didalam makalah ini menjelaskan tentang Pengenalan
Logika Informatika, dan disini juga menjelaskan asal-usul dan pengertian logika serta
manfaatnya di dalam kehidupan dan di berbagai bidang ilmu sains.

Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan taufiq hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat di selesaikan dengan lancar.
Semoga makalah ini berguna bagi pembaca ataupun penulis dan sama-sama dapat mengambil
pelajaran dari makalah ini.

Dalam hal ini penulis memohon pengertian dari para pembaca untuk memberi teguran
atau kritik yang membangun .Maka kami menyadari bahwa manusia mempunyai sifat serba
kurang, mungkin para pembaca menjumpai kesalahan, kekurangan atau kekeliruan yang tidak
kami sengaja kamipun minta maaf.

Semoga makalah ini mendapat berkah dan keridhaan dari Allah SWT, sehingga dapat
membawa manfaat bagi para pembaca, khususnya bagi diri kami sendiri. Amin ya
rabbal’aalamin.

Banjarbaru, 15 Oktober 2009

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………...i


DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...ii
BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………………...1
BAB II : ARGUMEN…………………………………………………………….2
VALIDITAS…………………………………………………………….4
LOGIKA KLASIK……………………………………………………. 5
LOGIKA MODERN…………………………………………………...6
LOGIKA BANYAK NILAI……………………………………………8
MENGENAL LOGIKA LEBIH DALAM…………………………….9

BAB III : KESIMPULAN ……………....…………………………………………


DAFTAR PUSTAKA …………………………...………………………………………...
BAB -1

PENGENALAN LOGIKA MATEMATIKA

1.1 PENDAHULUAN

Logika (logic) berasal dari kata bahasa Yunani “logos” . Dalam bahasa inggris “word”,
“speech”, atau “what is spoken “, lebih dekat lagi dengan istilah “thought” atau “reason”.
Oleh karena itu, definisi logika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau berkaitan
dengan prinsip-prinsip dari penalaran argumen yang valid.

Para ahli logika mempunyai pendapat yang berbeda-beda tentang pengertian logika, tetapi
mereka menyetujui bahwa logika adalah studi tentang kriteria-kriteria untuk mengevaluasi
argumen-argumen dengan menentukan mana argumen yang valid dan mana argumen yang
tidak valid, dan membedakan antara argumen yang baik dan tidak baik.

Dahulu logika dipelajari sebagai salah satu cabang filosofi atau ilmu filsafat. Akan tetapi,
sejak tahun 18.00-an logika dipelajari di bidang matematika dan sekarang ini juga di bidang
ilmu komputer karena logika mempengaruhi ilmu komputer di bidang perangkat keras
maupun perangkat lunaknya.

Logika di sini disebut logika simbol (symbolic logic) karena ia mempelajari usaha-usaha
menyimbolisasikan logika secara formal. Oleh karena itu, logika disebut juga logika formal
(formal logic). Dengan kata lain, logika dipelajari sebagai sistem formal yang menjelaskan
peranan sekumpulan rumus-rumus ataupun sekumpulan aturan untuk darivasi. Derivasi
dipahami sebagai pembuktian validasi argumen yang kuat dengan didukung kenyataan bahwa
kesimpulan yang benar harus diperoleh dari premis-premis yang benar.

Logika secara umum berhubungan dengan penalaran deduktif (deductive reasoning) yang
hanya secara umum mengambil kesimpulan dari premis-premisnya. Berbeda dengan
penalaran induktif (inductive reasoning), yakni studi tentang pengambilan kesimpulan umum
yang diperoleh dari suatu penelitian atau observasi.

BAB-II
1.2 ARGUMEN

Logika sebagai salah satu ilmu formal, atau satu bidang ilmu yang bisa berdiri sendiri, dapat
digunakan untuk mengevaluasi dan mengelompokkan struktur dari argumen-argumen dan
pernyataan-pernyataan yang diperoleh dari studi tentang pengaruh formal sistem dan melalui
studi tentang argumen pada bahasa manusia sehari-hari. Jadi cakupan logika memang sangat
luas, sejak dari studi tentang fallacies dan paradoks-paradoks (paradoxes) ke analisis
penalaran yang akan mengoreksi penalaran secara benar dan argumen-argumen yang
berhubungan dengan sebab-akibat.

Studi logika sebenarnya juga adalah suatu usaha untuk menentukan kondisi, di mana sesuatu
diambil dari pernyataan-pernyataan yang diberikan, dan disebut premis-premis (premises),
untuk memperoleh suatu kesimpulan (conclusion) yang harus mengikuti atau sesuai dengan
premis-premis tersebut.
Jadi, inilah yang sebenarnya disebut argumen, yakni suatu usaha untuk mencari kebenaran
dari suatu pernyataan berupa kesimpulan dengan berdasarkan pada kebenaran dari satu
kumpulan pernyataan yang disebut premis-premis. Bentuk argumen artinya sekumpulan
pernyataan yang terdiri dari premis-premis dan diikuti satu kesimpulan.

Perhatikan contoh pernyataan argumen berikut :

Contoh 1-1
Semua mahasiswa pandai.
Badu adalah mahasiswa.
Dengan demikin, Badu pandai.

Contoh 1-2
Semua manusia baermata empat.
Badu seorang manusia.
Dengan demikian, Badu bermata empat.

Argumen pada Contoh 1-1 pasti dikatakan logis karena pernyataan 1 dan 2, yang disebut
premis-premis, diikuti oleh satu pernyataan 1 dan 2, yang disebut premis-premis, diikuti oleh
satu pernyataan berupa kesimpulan yang pasti mengikuti dan berasal dari premis-
kesimpulannya dengan jelas tetap mengikuti premis-premisnya.

Istilah logika matematika diperkenalkan pertama kali oleh Giuseppe Peano (1858-932), ahli
matematika dari Italia memublikasikan bukunya di tahun 1887 yang membahas logika
matematika. Dalam buku tersebut ia juga mamperkenalkan simbol-simbol modern union dan
intersection untuk pertama kalinya. Boleh dikatakan Peano adalah penemu logika matematika
dan teori himpunan.

Aturan-aturan logika yang menggunakan kaidah-kaidah matematika tersebut dipergunakan


untuk membuktikan validasi suatu argument sehingga disebut Logika Matematika
(Mathematical Logic). Agar manipulasi secara matematis dapat dilakukan dengan baik, maka
pertanyaan-pertanyaan tersebut harus diubah menjadi simbol-simbol tertentu atau berbentuk
ekspresi logika.

Saat ini logika juga sangat mempengaruhi perkembangan ilmu komputer sehingga ada bagian
dari logika yang diimplementasikan ke ilmu komputer di bidang perangkat keras dan
perangkat lunaknya. Karena logika matematika merupakan dasar-dasar yang penting bagi
seseorang jika ingin belajar ilmu komputer dengan baik, terutama untuk belajar algoritma,
teknik-teknik pemrograman terstruktur, dan teknik pemrograman berorientasi objek yang
dalam penulisan programnya sangat erat kaitannya dengan logika.
1.3 VALIDITAS ARGUMEN

Validasi argument adalah premis-premis yang diikuti oleh suatu kesimpulan yang berasal dari
premis-premisnya dan bernilai benar. Jadi, validasi dapat dibedakan dengan kebenaran dari
kesimpulan. Jika satu atau lebih premis-premis salah, maka kesimpulan dari argument
tersebut juga salah.

Contoh 1-3
Semua mamalia adalah berkaki empat.
Semua manusia adalah mamalia.
Dengan demikian, semua manusia adalah binatang berkaki empat.

Conntoh 1-3 di atas adalah argument yang valid. Tetapi dengan premis pertama yang bernilai
salah. Argumen tersebut tetap dianggap valid karena kesimpulanya tetap mengikuti premis-
premisnya. Inilah yang disebut teutologi (tautology) atau valid
kebenarannya secara fungsional.

Contoh 1-4
Ada jenis mahkluk hidup berkaki dua.
Semua manusia adalah mahkluk hidup.
Dengan demikian, semua manusia berkaki bua.

Argumen diatas jelas tidak valid, tetapi menghasilkan kesimpulan yang benar meskipun tidak
mengikuti premis-premisnya.
Dapat disimpulkan bahwa logika hanya mempermasalahkan bentuk dari argument , bukan isi
argument. Jika suatu argument valid, maka pokok pernyataan (term of statement) dapat
digantikan untuk semua yang bisa digantikannya dan validitas tidak terganggu,. Akan tetapi,
jika argument tidak valid, maka akan menganggu.
Pada Contoh 1-4, jika “berkaki dua” diganti “berkaki empat”, maka membuat premis-premis
bernilai benar, tetapi kesimpulan salah.

Validitas yang logis adalah hubangan antara premis-premis dengan kesimpulan memastikan
bahwa jika premis-premis benar, maka harus diikuti dengan kesimpulan yang benar, yang
diperoleh dengan mengunakan aturan-aturan logika. Kesimpulan juga harus berasal dari
premis-premisnya.
Argumen logis disebut kuat secara logis, jika dan hanya jika argumenya valid dan semua
premis-premisnya bernilai benar.

Suatu argument logis dapat disebut kuat (sound) jika dan hanya jika memenuhi dua
persyaratan berikut :
(a). Argumen valid
(b). Semua premis-premisnya benar
1.4 LOGIKA KLASIK

Logika klasik atau logika tradisional, pertama kali diperkenalkan oleh Aristoteles (384-322
BC), filsuf dan sains dari yunani, seorang murid dari Akademi Plato, sehingga logika yang
diperkenalkannya disebut logika Aristoteles (Aristotelian Logic).

Aristoteles mengembangkan suatu aturan-aturan untuk penalaran silogistik (syllogistic) yang


benar. Menurutnya silogisme (syllogism) adalah suatu argument yang terbentuk dari
pernyataan-pernyataan dengan salah satu atau keempat bentuk berikut :

(1). Semua A adalah B (all A’s are B’s, atau Universal Affirmative).
(2). Tidak A adalah B (NO A’s are B’s, atau Universal Nagative).
(3). Beberapa A adalah B (some A’s are B’s, atau Particular Affirmative).
(4). Beberapa A adalah tidak B (Some A’s are not B’s, atau Particular Negative).

Huruf A dan B diatas menggantikan suatu kata benda, misalnya “manusia”, “hewan”,
“berkaki dua”, dan sebagainya, yang disebut terms of syllogism.

Suatu silogisme yang berbentuk sempurna disebut well-formed syllogism jika ia memiliki dua
buah premis memiliki dan satu kesimpulan, di mana setiap premis memiliki satu pokok (trem)
bersama dengan kesimpulan dan satu lagi pokok bersama dangan premis lainnya.
Dalam logika klasik, aturan-aturan telah dirumuskan agar suatu well-formed syllogism dapat
di pastikan merupakan suatu bentuk argument yang valid atau tidak valid.
1.5 LOGIKA MODERN

Logika Modern atau Logika Simbolik dikembangkan dari logika Aristoteles oleh Augustus
De Morgan (1806-1871) dan George Boo;e (1815-1864), para ahli matematika Inggris dari
pertengahan abad XIX. Selanjutnya, dikembangkan dan diperkaya dengan penemuan-
penemuan dari Gottlob Frage (1848-1925), Alfred North Whitehead (1861-1947).

Logika modern ini mengenalkan simbol-simbol untuk kalimat yang lengkap dan perangkai-
perankai (connectives) yang akan merangkainya, misalnya “and”, “or”, “if….then….”,
“…if and only if…” dan sebagainya dan dibahas pada logika proposisional.

Logika Klasik dan Logika Modern, termasuk logika deduktif (deductive logic), di mana
premis-premis suatu argument yang valid harus memiliki kesimpulan, atau kebenaran suatu
kesimpulan harus mengikuti premis-premisnya.

Dalam logika modern memiliki stu nilai saja dari dua nilai yaitu benar (true) atau salah
(false). Inilah yang disebut logika dua nilai (“two-valued-logic” atau “bivalent”), karena
kemunkinan nilai yakni benar atau salah.

Logika matematika yang menangani masalah well-formed formulae yang hanya memiliki
nilai benar atau salah adalah :

(1). Logika Proposisional (Propositional Logic atau Propositional Calculus). Fokus utama
logika pada pernyataa-pernyataan yang dapat digolongkan dalam pengertian proposisi-
proposisi.
(2). Logika Predikat (Predicate Logic atau Predicate Calculus). Pernyataan-pernyataan
yang tidak dapat digolongkan sebagai proposisi, dan tidak diproses dengan logika
proposisional, akan ditangani logika predikat yang memfokuskan diri pada predikat
yang selalu menyertai suatu pernyataan dalam bentuk kalimat.

Logika proposisional atau Sentennial Logic dikembangkan oleh George Boole dan Augustus
De Morgan yang memberinya nama Logika Simbolik, karena logika tersebut bekerja dengan
memanipulasi simbol-simbol. Dasar pemberian nilainya kemudian diformulasikan pada table
kebenaran. De Morgan akhirnya berhasil membuktikan kesalahan silogisme , seperti :

Contoh 1-7
Semua kuda adalah hewan.
Dengan demilian, semua kepala kuda adalah kepala semua hewan.
Logika proposisional sendiri sebenarnya adalah sudah berkembang untuk menangani
pernyataan-pernyataan yang tak mampu diselesaikan oleh logika proposisional dan
berkembang menjadi Logika Predikat. Logika Predikat dikembangkan oleh Gottlob Frege,
tetapi formula-formula logika predikat yang digunakan sekarang ini yang diberi nama First
Order Logic dikenalkan oleh David Hilbert dan Wilhelm Ackermann tahun 1928 dalam
makalahnya berjudul Principles Of Theoritical Logic.

Logika predikat sebenarnya logika proposisional ditambah dengan terms, predicates,


quantifiers, universe of discourse, dll. Oleh karena itu, juga disebut Frist Orde Predicate
Logic (FOPL) karena ia mengembangkan Frist Orde Logic yakni logika proposisional.
Perhatikan contohnya pada pernyataan-pernyataan di argument berikut :

Contoh 1-8
Semua gajah memiliki belalai.
Dumbo seekor gajah.
Dengan demikian, Dumbo memiliki belalai.

Pembuktian validitas argument ini hanya bisa dengan logika predikat, dengan ciri adanya
pernyataan yang memiliki kata “semua” dan yang menunjukkan adanya suatu masalah
pengkuantifikasian atau pengkuartoran yang sangat pentinng pada logika predikat.

1.6 LOGIKA BANYAK NILAI

Perkembangan logika pada saat ini telah mampu mengembangkan logika banyak nilai (many-
valued logic) yang titik umumnya bukan hanya nilai benar dan salah, tetapi masih memiliki
nilai ketiga yang bersifat netral. Di pihak lain, ada yang diekspresikan seperti pada nilai
probabilitas (probability atau kemungkinan) yang memiliki nilai antara 0 dan 1, atau antara -1
dan +1. Logika banyak nilai sudah mulai diperkenalkan oleh Jan Lukasiewicsz, ahli
matematika dari Polandia. Pada tahun 1920. Ia memperkenalkan nilai ketiga di antara nilai 0
dan 1.

Logika banyak nilai ini yang terus dikembangkan, dan pada saat ini sudah mampu menangani
nilai antara 0 dan 1, atau antara truthfulness dengan falseguood yang disebut logika fuzzy
(fuzzy logic). Di Indonesia dikenal dengan nama logika samara atau logika kabur.

Pengembangan logika fuzzy adalah Lotfi Asker Zadeh, seorang ahli sains dari Iran (Persia)
yang bertempat tinggal di Amerika Serikat dan mengajar di California University.
Logika juga dipakai di bidang pengembangan perangkat lunak terutama
mengimplemintasikan kecerdasan buatan (artificial intelligence), sistem pakar (expert
systems), dan pemrograman logika (logic programming). Secara sederhana, logika juga
dipakai di bidang pnulisan perangkat lunak yakni untuk menguji konsistensi dari penulisan
perangkat lunak yang tersruktur dengan baik.

Untuk mempelajari logika dengan sempurna, ada beberapa ilmu yang berkaitan yakni :
(1). Semantik (Semantic) atau filsafat Bahasa. Tekanan utama semantik adalah pada arti kata
dan kalimat.
(2). Epistemologi (Epistemology)atau teori Pengetahuan. Tekanan utama pada kondisi atau
situasi di mana pernyataan akan selalu bernilai benar.
(3). Psikologi Penalaran (Psychology of Reasoning). Tekanan utama pada proses mental
yang mempengaruhi penalaran.

Meskipun demikian, logika matematika tetap menekankan dan membatasi diri pada logika
antar pernyataan-pernyataan yang diubah dalam bentuk simbol-simbol dan yang disebut
bentuk logika atau ekpresi logika., sedangkan hal lainnya dapat dipelajari melalui ilmu
filsafat.

1.7 MENGENAL LOGIKA LEBIH DALAM

Untuk mengenal logika lebih dalam, Anda dapat mengakses berbagai situs tentang tentang
logika matematika di internet dengan fasilitas Mesin Pencarian (Searing Engine) misalnya
Yahoo, Google, Altavista, dan lain-lainnya dengan kata kunci (keyword), misalnya : “logic”,
“Mathematical Logic”, “Symbolc Logic”, dan atau “Mathematical Logic for Computer
Science”.
Sebenarnya situs khusus mesin pencari sanngat banyak dengan berbagai kekhususannya.
Mesin pencari Yahoo dan Google termasuk mesin pencari umum. Sedangkan ensiklopedia
yang bisa diakses secara bebas di Internet adalah :
. Wikipedia Free Encyclopedia Online [http://www.wikipedia.org]
Situs ini menyediakan informasi dalam berbagai bahasa di dunia dan dapat diisi sendiri
oleh para pengakses Internet termasuk Bahasa Indonesia dengan mendaftar terlebih
dahulu.

.Wikipedia Free Encyclopedia Online [http://en.wikipedia.org/wiki/Main_Page]

Situs ini khusus untuk artikel yang berbahasa Inggris, dan wikipedia memiliki lebih dari
100.000 arrtikel berbahasa Inggris.
BAB III
KESIMPULAN

(1). Studi Logika sebenarnya studi tentang penalaran yang mempelajari validasi argument
yang berintikan bahwa premis-premis yang benar harus diikuti dengan kesimpulan yang
benar. Validasi dibuktikan dengan manipulasi sacera matematis.
(2). Argumen yang kuat secara logis dan valid adalah jika premis-premis bernilai benar dan
diikuti dengan kesimpulan yang benar pula, dan disebut tautology, tetapi disebut tidak
kuat secara logis jika terjadi sebaliknya .
(3). Logika sudah berkembang sejak jaman dahulu yang disebut logika klasik dan
berkembang menjadi logika modern yang berisi logika proposional dan logika predikat.
(4). Perkembangan logika dengan dua nilai yakni benar atau salah telah mengembangkan
logika banyak nilai yang sekarang terkenal dengan nama logika Fuzzy.
(5). Logika memegang peran penting ilmu-ilmu di bidang computer dan mempunyai kaitan
dangan ilmu-ilmu lainnya.
(6). Materi pengenalan logika dan logika matematika yang lebih dalam dapat digali dari
berbagai situs web di Internet melalui berbagai search engines dan juga berbagai
ensiklopedia dalam bentuk CD, DVD, atau situs web.

DAFTAR PUSTAKA

F.SOESIANTO
DJONI DWIJONO

You might also like