Professional Documents
Culture Documents
ASMARANDANA
Asmarandana termasuk tembang alit (tembang alit lainnya adalah Mijil, Sinom, Dha
ndhanggula, Kinanthi, Durma, Pangkur, Maskumambang dan Pucung). Ada lagi dua kel
ompok tembang lain yaitu: tembang tengahan (Jurudemung, Wirangrong, Balabak, Gam
buh, Megatruh) dan tembang ageng/gedhe (Girisa).
Tembang Asmarandana (Asmaradhahana) umumnya dilagukan oleh orang yang sedang dim
abuk cinta. Secara kasar, Asmarandana diambil dari kata asmara yang artinya cint
a atau kasih sayang, dan dahana yang artinya api. Oleh karena itu, isi dari temb
ang Asmarandana adalah wuyung alias cinta atau asmara dan segala sesuatu yang berh
ubungan dengan cinta. Pemaknaan lainnya, Asmara juga merupakan dewa percintaan d
an Dahana berarti api. Nama Asmarandana berkaitan dengan peristiwa hangusnya dew
a Asmara oleh sorot mata ketiga dewa Siwa seperti disebutkan dalam kakawin Smara
dhana karya Mpu Darmaja.
Dalam Serat Purwaukara, Smarandana diberi arti remen ing paweweh, berarti suka m
emberi. Mari kita kaitkan dengan sifat Allah yang Rahman dan Rahim.
Maka jika Anda sedang dimabuk cinta, tiada salahnya Anda melantunkan tembang ini
atau dengarkan saja alunan gamelan berikut. Btw, yang melaras (memainkan) gamel
an Jawa kok bule-bule ya? Tak ada salahnya juga, bule juga boleh dong melestarik
an budaya Jawa. Dan, sebaliknya orang Jawa juga boleh dong nguri-uri budaya bule
. Kita bersama-sama melestarikan budaya dunia asal tidak saling klaim ini punyak
u, ini milikku.
Yuk kita coba melihat seperti apa sih lirik alias tembang Asmarandana ini. Saya
berusaha menerjemahkan secara bebas berdasarkan pengetahuan saya yang sangat ter
batas tentang bahasa sastra Jawa.
Tags: asmarandana
Prev: IBUKU ULANG TAHUN 9 OKTOBER
Next: JAGUAR + BMW + X-TRAIL VERSUS MIO?