Professional Documents
Culture Documents
Dalam makalah ini, penyusun mencoba untuk menjelaskan tentang Tanya jawab,
bentuk bentuk interview dan teknik bertanya. dala
Tanya jawab adalah proses dialog antara seseorang atau sekelompok orang yang
mencari informasi dengan orang yang memberikan informasi.
Tujuan dari tanya jawab adalah mengadakan aliran informasi yang penting dan lugas.
Penanya mengharapkan jawaban yang jelas dan lugas, tidak berbelit-belit.
Salah satu dalam jenis tanya jawab yang penting adalah Interview. (yang lain tidak
digunakan secara umum)
Wawancara
1. Wawancara Bebas
2. Wawancara Terpimpin
Wawancara ini juga disebut dengan interview guide. Controlled intervew atau
structureinterview, yaitu wawancara yang menggunakan panduan pokok-pokok
masalah yang diteliti.
4. Wawancara Perorangan
Wawancara perorangan yaitu apabila proses tanya jawab tatap muka itu
berlangsung secara langsung antara pewawancara dengan seorang-seorang yang
diwawancarai. Cara ini akan mendapatkan data yang lebih intensif.
5. Wawancara Kelompok
Wawancara
2. Casual interview
3. Personality interview
4. News interview
5. Telephone interview
Wawancara yang dilakukan dengan menggunakan telepon, sering digunakan
untuk berita-berita yang sangat mendesak deadline. Atau yang sering kita lihat akhir-
akhir ini di televisi wawancara dengan nara sumber langsung dilakukan pada saat
siaran berlangsung. Kelemahan interview ini, tidak bisa mengetahui reaksi dan
mimik muka yang diwawancarai.
7. Group interview
1. Gunakan bahasa yang sopan. Jika Anda menggunakan kata-kata yang kasar,
adalah hal yang aneh jika kemudian Anda heran ketika tidak ada yang
menjawab pertanyaan Anda
2. Jelaskan dan paparkan masalahnya – bukan tebakan Anda Jika Anda bukan
pakar di bidang tersebut, maka kemungkinan besar tebakan Anda salah, dan
malah menunjukkan kebodohan Anda sendiri di depan umum.
3. Buat kesimpulan setelah permasalahan anda terjawab. Setelah pertanyaan
Anda terjawab / masalah Anda terselesaikan,
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta,
1998.
Baidowi, Prof., Dr., M.Si., Pengantar Metodologi Penelitian, University Press IKIP. Surabaya, 1994.
Black, James A. & Champion, Dean J., Methodes and Issues in in Social Research, New York : John
Wiley & Sons. Inc., 1976.
Garrett, Annette, Interviewing. Its Principles and Methods, New York : Family Service Association of
America, 1968.
Gordon Raymond, L., Interviewing : Strategy, Techniques, and Tactics, Homewood, Illinois, 1975.
Merton, Robbert, K. Fiske M. & Kendall, P.L., The Focused Interview, New York : The Free Press,
1956.
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2005.
Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Universita Indonesia (UI-Press), Jakarta, 1984.
Stewart, Charles J. & Cash, William B., Interviewing : Principles and Practices,
Young, Paulin V., Scientific Social Surveys and Research, New York : Prentice Hall of India, 1979.
A. Tanya Jawab
Tanya jawab adalah proses dialog antara seseorang atau sekelompok orang yang
mencari informasi dengan orang yang memberikan informasi. Tujuan dari tanya jawab adalah
mengadakan aliran informasi yang penting dan lugas. Penanya mengharapkan jawaban yang
jelas dan lugas, tidak berbelit-belit. Salah satu dalam jenis tanya jawab yang penting adalah
Interview. (yang lain tidak digunakan secara umum)
Interview adalah dialog antara seseorang / peliput berita dengan seseorang/ ahli /
tokoh ter¬kemuka mengenai masalah-masalah aktual atau masalah-masalah khusus yang
menarik. Semua orang mempunyai kesempatan untuk mengadakan interview.
Materi dari Interview adalah segala sesuatu yang imformatif sehingga dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan individu, orang lain, bahka dalam bentuk lain.. Singkatnya,
segala sesuatu yang dapat menjadi cumber informasi atau sikap.
A. PERSIAPAN INTERVIEW
Pertanyaan pertama harus direncanakan secara teliti, dalam arti harus dirumuskan
dengan bahasa yang baik dan jelas dan diucapkan dengan wajah yang ramah, sehingga dapat
menciptakan suasana clan relasi yang baik dengan orang yang diinterview. Antara pertanyaan
dan jawaban harus ada hubungan yang konsekuen dan logis. Jawaban yang menyimpang
hendaknya ditanggapi secara cepat sehingga orang dapat merumuskan pendapatnya secara
lebih tepat. Satu ketentuan dasar yang perlu dipegang dalam mengadakan interview adalah:
“Orang yang bertanya harus merumuskan jawaban se¬cara tepat dan benar!”
B. ATURAN INTERVIEW
1. Penanya harus mengenai pribadi yang ditanya secara tepat (nama, keahlian dan
jabatannya).
3. Untuk tema dan situasi tertentu, sebaiknya penanya memberikan kuisioner kepada
orang yang ditanya sebelumnya, sehingga dia dapat menyiapkan diri secara teliti. Di
lain pihak seorang pemimpin seharusnya selalu bersedia untuk menghadapi interview.
4. Karena hasil interview itu direkam atau ditulis secara stenografis, maka sebelum
dipublikasikan sebaiknya orang yang ditanya membaca hasil rangkuman sekali lagi.
Dengan cara ini dia dapat mengoreksi kesalahan rumusan dari apa yang dikatakannya.
Teknik Bertanya
Teknik bertanya adalah sarana untuk menyerang, untuk me¬nimbulkan inisiatif dan
sebagai petunjuk dalam dialog. Suatu pertanya¬an yang terarah baik, sering sudah
menghasilkan setengah jawaban.
A. FUNGSI PERTANYAAN
Suatu pembicaraan yang bermakna selalu merupakan hasil dari dialog, sebagai satu
proses yangberjalan atas pertanyaan dan jawaban, bukan karena salah satu pihak berbicara
sendiri! Pertanyaan adalah impuls untuk mengaktifkan. Pertanyaan membantu untuk
menjajagi, mendirigasi dan mempengaruhi pendapat. Pertanyaan pada hakikatnya juga alat
untuk memberi sugesti dan dalam hal tertentu memiliki daya paksaan.
Apabila anda melemparkan sebuah bola kepada penjaga gawang, maka dia akan
langsung menangkapnya. Ucapkan satu pertanyaan kepada sahabat anda, maka dia akan
menjawabnya! Oleh karena itu pertanyaan adalah alat untuk mengaktifkan, alat untuk
memberi su¬gesti, alat untuk membakar semangat, kunci untuk melonggarkan tekanan,
sarana untuk membangun inisiatif dan mesin untuk men¬dorong komunikasi antarmanusia.
B. PERTANYAAN MEMULAI
Ada dua belas pertanyaan yang dapat membantu setiap orang untuk memulai suatu
dialog. Orang dapat bertanya:
6) Tentang pengalaman-pengalamannya.
C. JENIS-JENIS PERTANYAAN
1) Pertanyaan Informatif
Pertanyaan jebakan adalah sarana untuk menangkap clan ingin memancing reaksi.
Pertanyaan jebakan yang sederhana,
5) Pertanyaan Socrates
6) Pertanyaan Retoris
Pada zaman keno, kaum Sofis wring menggunakan pertanyaan retoris ini. Pertanyaan-
pertanyaan ini kurang lebih bersifat sugestif dan tajam, digunakan untuk
memutarbalikkan pendapat atau men¬jadikannya tidak jelas; dapat membuat orang
lain menjadi bodoh. Contoh:
• Ini ada satu pertanyaan untuk anda, yang pasti tidak bisa dijawab dengan “Ya”.
Pertanyaan ini dipraktekkan dalam bidang politik, ekonomi dan industri; juga dalam
hubungan dengan luar negeri. Beberapa contoh:
• Bolehkah saya bertanya, apakah keberatan ini ditujukan kepada saya pribadi?
Pertanyaan semacam ini untuk menawarkan atau memulai pokok atau masalah
pembicaraan yang barn.
Misalnya:
Pertanyaan ini bertujuan, entah sadar atau tidak, untuk menutup suatu pembicaraan.
Misalnya:
Sesuatu yang bersifat provokatif itu menantang, dan dapat ter¬jadi bahwa
pertanyaan provokatif yang menantang ini membawa efek negatif. Rasa bimbang,
tidak percaya atau heran dapat kelihatan de¬ngan jelas. Contoh: “Anda yakin bahwa
Anda benar?” Atau “Anda sen¬diri yakin akan pendapat ini?”