Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
secara optimal. Selain itu pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang menentukan
namun kunci keberhasilan tidak terlepas dari berbagai cara pendidik yang
melaksanakannya.
dalam menyampaikan materi yang akan diberikan. Cara guru menciptakan suasana di
kelas sangat berpengaruh pada reaksi yang ditampilkan siswa dalam kegiatan
termotivasi dan aktif dalam belajar, kemungkinan meningkatnya hasil belajar siswa
menggunakan metode dan tehnik mengajar secara bervariasi sehingga dapat menarik
2
disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang
diajarkan dan disukai oleh siswa maka kegiatan belajar mengajar akan berlangsung
metode dan sistem penyampaian bahan pelajaran kepada siswa. Dalam proses belajar
mengajar ekonomi terdapat beberapa metode yang digunakan seperti metode Ceramah,
Tanya Jawab, Diskusi, Brain Storming, Discovery, dll. Untuk memilih salah satu atau
lebih metode yang digunakan dalam mengajar materi–materi ekonomi terlebih dahulu
harus diperhatikan kemampuan siswa, tujuan dan fungsi metode sarana dan prasarana
metode tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Johar, dkk (2006:101) “Efektivitas
penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua
Pada umumnya dalam kegiatan belajar mengajar banyak siswa yang tidak
berani atau takut menyampaikan gagasan, ide ataupun pertanyaan kepada guru terhadap
meteri yang tidak dipahami, siswa takut pendapatnya akan dianggap salah dan tidak
percaya diri pada gagasan yang diungkapkannya sehingga pada saat proses pembelajaran
siswa hanya terpaku pada apa yang diberikan oleh guru dan proses belajar mengajar
tidak dapat berjalan dengan efesien. Oleh karena itu seorang guru hendaknya memilih
metode pembelajaran yang dapat menjadikan siswa aktif dalam menemukan konsep dan
3
menyelesaikan masalah seperti penggunaan metode Brain Storming (sumbang saran atau
curah pendapat).
Metode Brain Storming (sumbang saran) adalah suatu metode mengajar yang
memberikan suatu masalah kepada siswa, kemudian siswa memberikan gagasan untuk
dikemukakan Roestiyah (2001:73) “Metode Brain Storming adalah cara mengajar yang
dilaksanakan oleh guru didalam kelas yang melontarkan suatu masalah, kemudian siswa
menjadi masalah yang baru”. Metode Brain Storming juga dapat mendorong siswa
merangsang pikirannya untuk berpikir kreatif dengan adanya masalah yang diberikan
oleh guru. Munandar (2004:196) mengatakan, “Metode Brain storming bertujuan untuk
menguras habis apa yang dipikirkan para siswa dalam menanggapi masalah yang
diajarkan guru dikelas”. Akhir dari proses pembelajaran ini diharapkan akan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa, pada prinsipnya semua siswa memiliki kemampuan
yang sama dan bisa belajar apa saja. Hanya waktu yang diperlukan untuk mencapai
dalam penerapan pembelajaran ekonomi, para guru masih banyak yang menggunakan
metode ceramah, hal ini membuat siswa merasa jenuh dalam belajar sehingga dapat
mengajar pada guru dalam memberikan materi kepada siswa maka perlu dilakukan
kegiatan belajar dengan menggunakan metode lain agar terbentuk siswa yang mandiri
4
dalam belajar, dalam berfikir dan memotivasi dirinya sehingga kegiatan pembelajaran
berlangsung dengan efektif. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode
brain storming. Namun metode ini harus diuji dan diteliti dulu untuk memperoleh hasil
yang baik.
penggunaan metode pembelajaran Brain Storming terhadap prestasi belajar siswa pada
pokok bahasan ketenagakerjaan dan pengangguran pada siswa kelas XIIPS di SMA N 1
Idi Rayeuk Aceh Timur dan apakah guru melakukan mekanisme metode Brain storming
dengan tepat pada siswa kelas XIIPS di SMA N 1 Idi Rayeuk Aceh Timur. Untuk
menjawab permasalahan tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul
adalah:
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
3. Sebagai informasi dan masukan kepada pendidik terutama para guru ekonomi
agar dapat berperan aktif untuk berusaha meningkatkan prestasi belajar siswa
dasar merupakan dasar berpijak yang kokoh bagi masalah yang sedang diteliti serta
penelitian ini adalah“metoda adalah cara guru melaksanakan proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan.”
1.6 Hipotesis
(2002:25) mengatakan bahwa, “Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap pemasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.” Yang
menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah “Penggunaan metode Brain Storming
dapat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa di kelas XI IPS SMA N 1 Idi
dibatasi pada prestasi atau hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode Brain
dilakukan pada siswa kelas XI IPS semester 1 di SMA N 1 Idi Rayeuk Aceh Timur.
7
1. Metode mengajar adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan (Djamarah,
2002:85). Secara operasional metode mengajar yang dimaksud adalah suatu cara
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Metode Brain Storming adalah suatu cara mengajar di mana guru memberikan
suatu masalah yang mampu merangsang pikiran siswa sehingga siswa tersebut
3. Prestasi adalah suatu bukti keberhasilan yang dicapai oleh seorang individu
BAB II
LANDASAN TEORETIS
Untuk mencapai cita-citanya siswa harus belajar dengan giat. Meskipun demikian
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
atau sikap yang semuanya diperoleh, disimpan dan dilaksanakan sehingga menimbulkan
perubahan pada diri manusia baik berupa perubahan pengetahuan. Tingkah laku maupun
diadakan evaluasi untuk melihat hasil dari pelaksanaan proses tersebut. Melalui hasil
9
evaluasi tersebut akan diperoleh data tentang prestasi belajar siswa, hal ini sesuai dengan
Winkel (1996:162) “Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan usaha yang dapat
dicapai.” Istilah prestasi belajar juga sering disingkat dengan indeks prestasi. Slameto
(2003:2) mengartikan “Indeks prestasi adalah nilai kredit rata-rata yang merupakan
satuan nilai akhir yang menggambarkan mutu penyelesaian suatu program belajar.”
adalah hasil belajar yang merupakan gambaran kualitas pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan atau ukuran derajat penguasaan siswa atas materi yang diajarkan yang
tertentu.”
Dari kutipan diatas, adanya hubungan antara belajar dan prestasi belajar,
dimana hasil dari pada belajar dinyatakan dengan prestasi. Maka dapatlah disimpulakan
bahwa prestasi belajar siswa keseluruhan adalah hasil belajar siswa yang diperoleh dari
kegiatan yang dilakukan, yaitu belajar seperti kelompok belajar yang merangsang
pengetahuan baru, ketrampilan dan sikap yang menimbulkan tingkah laku bagi siswa
yang melaksanakan kegiatan belajar dalam penilaian ini yang menjadi prestasi anak
didik adalah nilai dari daftar kumpulan nilai yang diberikan pihak sekolah atau raport.
Untuk melihat sejauh mana kemampuan prestasi yang dicapai oleh seseorang,
maka perlu diadakan perbandingan dengan prestasi orang lain. Prestasi belajar dapat
dicapai oleh seseorang dikatakan lebih dari presatasi orang lain apabila prestasi
seseorang itu lebih bearti dari prestasi orang yang didasari pada hal kriteria yang sama.
10
Dalam proses belajar mengajar, baik disekolah maupun dirumah , guru dan
orang tua selalu mengharapkan agar anaknya dapat memperoleh hasil yang sebaik-
baiknya sesuai dengan tujuan pendidikan. Namun dalam kenyataannya tidaklah semua
anak didik dapat mencapai hasil belajar sebagaimana yang diharapkan, hal ini
disebabkan karena anak didik sering mengalami kesulitan dalam belajar yang
disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Sesuai dengan yang
prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern.”
Yang dimaksud faktor intern adalah faktor yang menyangkut seluruh pribadi,
termasuk fisik maupun mental yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya seseoran
dalam belajar. Munandar (2004:18) menegaskan bahwa: “orang yang berbakat dalam
bidang studi diperkirakan akan mampu mencapai prestasi yang tinggi dalam bidang itu.”
perkembangan seseorang.
1. Faktor keluarga.
Keluarga mempunyai peran yang sangat besar dalam menentukan usaha memberikan
dorongan belajar pada siswa, sehingga tercapai prestasi yang baik sesuai dengan yang
2. Faktor sekolah
sudah sudah tentu sangat besar pengaruhnya terhadap kemejuan siswa dalam
mempengaruhi prestasi siswa antara lain kurikulum dan standar pelajaran di atas ukuran
dan lain-lain.” Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada
3. Faktor masyarakat
Selain dari faktor keluarga, mutu belajar juga dipengaruhi oleh lingkungan
(masyarakat). Kemampuan anak dalam menyesuaikan diri dengan masyarakat bisa saja
berpengaruh baik, dan bisa saja buruk. Menurut Slameto (2003:70) “Ada beberapa
faktor masyarakat yang mempengaruhi prestasi belajar siswa seperti kegiatan siswa
Metode adalah suatu cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk
mencapai tujuan kegiatan, oleh karena itu dalam memilih suatu metode yang akan
digunakan oleh seorang guru perlu mempunyai alasan yang kuat dan faktor-faktor yang
strategi pengajaran dan sebagai alat mencapai tujuan kegiatan”. Contoh metode dalam
pembelajaran ekonomi antara lain metode Ceramah, Tanya Jawab, Brain Storming dan
sebagainya.
2. Karakteristik kelompok
6. faktor waktu
13
ide-ide apapun sehingga membentuk masalah yang baru (Roestiyah, 2001:73). Segala
sesuatu yang dikerjakan pasti memiliki tujuan, demikian pula guru memberkan masalah
habis apa yang dipikirkan oleh siswa dalam menanggapi masalah yang di ajarkan guru
dengan bahasa dan kalimat yang baik. Siswa yang kurang aktif perlu dipancing dengan
pertanyaan dari guru agar turut berpartisipasi aktif dan berani mengemukakan
pendapatnya.
menanggapi dan guru tidak boleh memberikan kritikan juga tidak perlu menyimpulkan.
Disamping ada kelebihan, metode ini juga mempunyai kekurangan antara lain
guru harus bisa mengarahkan siswa-siswa yang memerlukan waktu yang lama untuk
berfikir (inkubasi) yang dapat menimbulkan frustasi bagi siswa. Dalam hal ini guru
dapat memudahkan proses dengan memberikan kerangka berfikir yang berkaitan dengan
masalah.
mengapa keberhasilan pemerintah dari suatu negara sering diukur dari kemampuannya
penduduknya. Menurut Ritongga (2004:11) ”Tenaga kerja merupakan salah satu faktor
produksi yang penting, bukan hanya karena peranannya pada proses produksi, tetapi
juga karena menyangkut kesejahteraan masyarakat. Selain itu untuk menciptakan, untuk
menciptakan hasil produksi perlu keterpaduan antara tenaga kerja atau angkatan kerja
Alam (2004:15) mengatakan ”Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja
yang siap melakukan perkejaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang
sedang mencari perkerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah
tangga. Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja
maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab. Di samping itu,
mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari perkerjaan disebut
pengangguran”.
membutuhkan tenaga kerja.kebutuhan akan tenaga kerja itu juga dapat disebut sebagai
kesempatan kerja. Selain itu, kesempatan kerja juga dapat didefinisikan sebagai suatu
pencari kerja. Kesempatan kerja dapat juga diartikan sebagai permintaan akan tenaga
kerja atau seberapa banyak tenaga kerja yang terserap ke dalam dunia kerja”.
yang mempertemukan penawaran tenaga kerja (pencari kerja) dengan permintaan tenaga
18
kerja (lowongan kerja). Penawaran tenaga kerja datang dari sektor rumah tangga.
Sementara itu, permintaan tenaga kerja datang dari perusahaan atau unit-unit usaha dan
kantor-kantor pemerintah”.
Ritongga (2004:13)
1. Jenis usaha dan gambaran umum dari perusahaan di mana lowongan pekerjaan
itu berada.
kerja.
pengangguran terbuka
setengah menganggur
pengangguran terselubung
pengangguran struktural
pengangguran siklikal
pengangguran musiman
pengangguran friksional
Alam (2004:15):
4. Pertumbuhan ekonomi
7. Wiraswasta
20
BAB III
METODE PENELITIAN
menyatakan bahwa “Pendekatan kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data
bahwa penelitian ini merupakan suatu penelitian yang pembahasan hasilnya akan
Berdasar judul dan rumusan masalah, maka penelitian ini digolongkan dalam
eksperimental adalah untuk melihat prestasi belajar siswa dan membandingkan antara
siswa yang pembelajarannya menggunakan metode brain storming dengan siswa yang
menggunakan pengajaran secara langsung. Dengan cara ini kita dapat melihat
Penelitian ini di lakukan di SMA Negeri I Idi Rayeuk Aceh Timur, yang
berlokasi pada Jalan Medan-Banda Aceh, Desa Tanoh Anou, Kec.Idi Rayeuk, Kab.Aceh
21
Timur. Jadwal penelitian akan dilaksanakan awal tahun ajaran baru 2009/2010 pada
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA N 1
Idi Rayeuk Aceh Timur yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa seluruhnya 92
siswa. Sampel yang diambil adalah kelas XIIPS-2 yang berjumlah 30 siswa sebagai
kelompok eksperimen dan kelas XIIPS-3 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas kontrol.
Pemilihan kelas eksperimen dan kontrol dilakukan dengan metode sampling purposif.
Ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dijenjang SMA
memiliki banyak pokok bahasan yang diatur dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan
dengan guru yang mengajar bidang study ekonomi khususnya kelas XI yang ada pada
eksperimen) diberikan materi yang sama dengan perlakuan yang berbeda yaitu Pada
dan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran secara langsung. Proses
belajar mengajar akan berlangsung selama tiga kali pertemuan dan pada setiap akhir
pertemuan akan diberikan evaluasi. Evaluasi yang diberikan pada kelas eksperimen
22
menggunakan Snowball Throwing (lempar bola salju) sedangkan pada kelas kontrol
akan diberikan evaluasi yang berbentuk kuis. Pada akhir proses pembelajaran pertemuan
ketiga juga akan diberikan tes akhir dimana soal dalam tes tersebut sudah terlebih dahulu
penulis konsul kepada yang lebih ahli yaitu guru ekonomi di SMA Negeri 1 Idi Rayeuk.
Jumlah soal 15 butir, 10 pilihan ganda dengan setiap jawaban yang benar akan diberi
skor 5, dan 5 essay dengan setiap jawaban yang benar akan diberi skor 10, dengan waktu
1. Observasi
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, meliputi pengamatan aktivitas guru dan aktivitas
2. Tes
Test merupakan suatu cara untuk memperoleh data penelitian tentang hasil
perbedaan prestasi belajar yang dicapai siswa, test diberikan setelah materi
Dalam pengolahan data alat analisis yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah uji-Z, menurut Sudjana (2005:239) mengatakan bahwa “Apabila suatu penelitian
x1 − x2
z=
1 1
σ +
n1 n2
Terlebih dahulu ditentukan rata-rata ( X ) dan simpangan baku (σ) dari masing-
X =
∑ fi x i
(Sudjana, 2005:67)
∑f i
n ∑ f i xi2 − (∑ f i xi )
2
σ =
2
(Sudjana, 2005:95)
n ( n −1 )
Keterangan:
X 1 = Nilai rata-rata siswa kelas eksperimen
X 2 = Nilai rata-rata siswa kelas kontrol
σ = Simpangan baku
n1 = Jumlah siswa kelas ekserimen
n2 = Jumlah siswa kelas kontrol
f1 = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas
xi = Tanda kelas interval
sedangkan mencari nilai gabungan (kelas eksperimen dan kelas kontrol) dapat
Keterangan :
σ12 = Varians kelas eksperimen
σ22 = Varians kelas kontrol
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho: μ1 = μ2 : prestasi siswa yang diajarkan dengan metode Brain Storming lebih
24
rendah atau sama dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran secara langsung.
H1: μ1 ≠ μ2 : prestasi belajar siswa yang telah diajarkan dengan metode Brain
Storming lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran secara
langsung. Dengan kriteria yang berlaku adalah terima Ho jika –Ztabel < Zhitung < Ztabel, yaitu
(-Z½(1-α)<Z<Z½(1-α)) dalam hal lainnya Ho ditolak. Pada taraf kepercayaan 95% atau α=
5%.
BAB IV
melakukan pengajaran terhadap dua kelas yang dijadikan sampel penelitian. Kelas
pertama diberi nama kelas ekperimen dan kelas ke dua diberi nama kelas kontrol.
sedangkan kelas kontrol melalui metode ceramah. Materi yang diberikan adalah
peneliti mempersiapkan RPP untuk metode brain storming dan RPP untuk metode
pembelajaran. RPP disesuaikan dengan silabus dan kurikulum yang sedang berlangsung
Berikut ini adalah RPP dengan metode Brain Storming: (halaman berikutnya)
I. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan
ekonomi
III. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan angkatan kerja, tenaga kerja, dan kesempatan kerja
2. Membedakan angkatan kerja, tenaga kerja, dan kesempatan kerja
V. MATERI PEMBELAJARAN
• Pengertian angkatan kerja, tenaga kerja, kesempatan kerja dan
pengangguran
IX. PENILAIAN
Jenis penilaian : tugas kelompok, tugas individu.
I STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan
ekonomi
III. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi upaya peningkatan kulitas kerja
2. Mengidentifikasi macam-macam sistem upah
V. MATERI PEMBELAJARAN
• Upaya peningkatan kualitas kerja
• Sistem upah
pertanyaan tersebut
seperti bola dan
dilemparkan kesiswa
yang lain.
- Meminta siswa yang lain - Menjawab
menjawab. pertanyaan.
IX. PENILAIAN
Jenis penilaian : Tugas kelompok, tugas individu.
I STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan
ekonomi
III. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan pengangguran
2. Mengidentifikasi jenis-jenis pengangguran dan sebab-sebabnya.
V. MATERI PEMBELAJARAN
• Jenis-jenis pengangguran dan sebab-sebabnya
• Dampak dan cara mengatasi pengangguran
LANGKAH- AKTIVITAS
GURU SISWA
LANGKAH
Pendahuluan - Kesiapan mengajar. - Kesiapan belajar
(10 menit) - Menyampaikan tujuan - mendengar penjelasan
pembelajaran yang akan dari guru.
dicapai siswa. - Menjawab pertanyaan
a. Apersepsi: - Mengajukan pertanyaan yang diajukan guru.
Ada berapa jenis sebagai prasyarat
pengangguran? pengetahuan dan untuk
b. Motivasi: memotivasi siswa.
Apa saja penyebab
pengangguran?
Kegiatan inti - Membagi siswa dalam 4 - Menduduki kelompok
(65 menit) kelompok mengajar. masing-masing.
- Dapat menjelaskan - Menyampaikan pada - memperhatikan dan
sebab-sebab siswa tentang pokok yang mendengarkan
terjadinya akan dipelajari dengan penjelasan dari guru.
pengangguran melibatkan siswa.
- Dapat menyebutkan - Melakukan Tanya jawab - Menanyakan tentang
sebab-sebab tentang sebab-sebab penyebab terjadinya
terjadinya terjadinya pengangguran pengangguran
pengangguran
- Dapat menyebutkan - Memberikan atau - Memberi gagasan
dampak dan cara melontarkan masalah terhadap masalah
mengatasi tentang dampak dan cara yang diberikan oleh
pengangguran. mengatasi pengangguran guru.
- Semua jawaban/gagasan
siswa dengan menuliskan
di papan tulis tampa - Memperhatikan gagasan
36
IX. PENILAIAN
Jenis penilaian : Tugas kelompok, tes akhir.
pada kelas eksperimen terlihat antusias siswa dalam menyampaikan pendapat dan
aceh pasca berakhirnya tugas BRR Aceh dan Nias. Terlihat berbagai tanggapan-
tanggapan yang disampaikan siswa. Setidaknya hampir 75% siswa didalam kelas
mengeluarkan pendapat. Suasana kelas menjadi ruang diskusi yang menarik. Sebagai
seorang guru yang berperan sebagai fasilitator didalam kelas peneliti berusaha agar
melakukan pembelajaran pada kelas kontrol. Metode yang digunakan adalah metode
ceramah. Berikut ini adalah RPP yang digunakan pada kelas kontrol (halaman
berikutnya)
I STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan
ekonomi
III. INDIKATOR
3. Mendeskripsikan angkatan kerja, tenaga kerja, dan kesempatan kerja
4. Membedakan angkatan kerja, tenaga kerja, dan kesempatan kerja
V. MATERI PEMBELAJARAN
• Pengertian angkatan kerja, tenaga kerja, kesempatan kerja dan
pengangguran
IX. PENILAIAN
Jenis penilaian : tugas rumah, kuis.
I STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan
ekonomi
III. INDIKATOR
3. Mengidentifikasi upaya peningkatan kulitas kerja
4. Mengidentifikasi macam-macam sistem upah
V. MATERI PEMBELAJARAN
• Upaya peningkatan kualitas kerja
• Sistem upah
IX. PENILAIAN
Jenis penilaian : Tugas rumah, latihan.
I STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan
ekonomi
III. INDIKATOR
3. Mendeskripsikan pengangguran
4. Mengidentifikasi jenis-jenis pengangguran dan sebab-sebabnya.
V. MATERI PEMBELAJARAN
• Jenis-jenis pengangguran dan sebab-sebabnya
• Dampak dan cara mengatasi pengangguran
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJAR
LANGKAH-LANGKAH AKTIVITAS
GURU SISWA
Pendahuluan - Kesiapan mengajar - Kesiapan belajar
(15 menit) - Menyampaikan tujuan - Mendengar penjelasan
45
IX. PENILAIAN
Jenis penilaian : Tes akhir
Pada proses pembelajaran dengan metode ceramah awalnya terlihat para siswa
sangat antusias mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru, namun setelah
tigapuluh menit terlewati terlihat siswa nampak bosan dan jenuh dalam mendengarkan
penjelasan guru. Pada saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya hanya dua
kepada kedua kelas sampel setelah proses belajar mengajar berlangsung, dengan
penerapan metode brain storming pada kelas eksperimen dan metode ceramah pada
kelasa kontrol, tes tersebut dalam bentuk multiple choice dan essey. Adapun pada kelas
ekperimen juga diberikan angket yang memuat tentang tanggapan siswa terhadap
75 80 90 95 75 85 80 75 85 75
90 85 90 70 80 90 70 75 80 60
90 90 60 90 70 85 80 65 70 75
55 65 60 60 90 45 65 65 70 70
60 60 60 70 70 60 60 60 45 60
90 55 65 45 50 45 50 65 55 65
YA TIDAK YA TIDAK
E1/K1 75 55
E2/K2 80 65
E3/K3 90 60
E4/K4 95 60
E5/K5 75 90
E6/K6 85 45
E7/K7 80 65
E8/K8 75 65
E9/K9 85 70
E10/K10 75 60
E11/K11 90 60
E12/K12 85 60
E13/K13 90 60
E14/K14 70 70
E15/K15 80 70
E16/K16 90 60
E17/K17 70 60
E18/K18 75 60
E19/K19 80 45
E20/K20 60 60
E21/K21 90 90
E22/K22 90 55
E23/K23 60 65
E24/K24 90 45
E25/K25 70 50
E26/K26 85 45
E27/K27 80 50
E28/K28 65 65
E29/K29 70 55
E30/K30 75 65
Sumber: SMA N 1 Idi Rayeuk A. Timur 2009
(KKM) pada standar kompetensi yang didasarkan pada tiga komponen, yaitu intake
siswa, kompleksitas, dan daya dukung. Dari hasil penilaian diperoleh nilai KKM
49
sebesar 65. Sehingga siswa dinyatakan lulus apabila memperoleh nilai lebih atau sama
dengan 65.
- Jumlah siswa kelas eksperimen yang belum tuntas secara individual : 2 orang
28
= x 100 %
30
= 93 %
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh hasil belajar siswa
mencapai ketuntasan secara klasikal. Berdasarkan hasil tes diperoleh 93% dari jumlah
siswa telah mencapai nilai standar yaitu 75% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥ 65.
- Jumlah siswa kelas kontrol yang belum tuntas secara individual : 19 orang
11
= x 100 %
30
= 37%
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh hasil belajar siswa
kelas kontrol pada pokok bahasan ketenagakerjaan dan pengangguran belum mencapai
ketuntasan secara klasikal. Bersdasarkan hasil tes yang diperoleh 37% dari jumlah siswa,
hasil tes pada kelas kontrol belum mencapai nilai standar ketuntasan secara klasikal
karena masih banyak siswa yang mendapat nilai ≤ 65, sedangkan nilai ketuntasan secara
klasikal yang harus dicapai yaitu 75% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥ 65.
besar dari pada kelas kontrol, yaitu 93% > 37%. Berdasarkan hal ini maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup besar antara ketuntasan kelas
eksperimen yang diajarkan dengan metode brain storming dengan ketuntasan kelas
ketenagakerjaan dan pengangguran yang menggunakan metode brain storming dan yang
tidak menggunakan metode brain storming di kelas XIIPS SMA Idi Rayeuk Aceh Timur,
51
perlu menghitung rata-rata dan varians. Untuk memudahkan dalam menghitung rata-rata
prestasi belajar siswa, maka data terlebih dahulu disusun dalam daftar distribusi
frekuensi dengan panjangnya kelas yang sama, terlebih dahulu harus ditentukan:
b. Banyak kelas interval, dalam hal ini ditentukan dengan menggunakan aturan
sturge, yaitu:
K = 1+(3,3) log n
Re n tan g
P = Banyakkela s
d. Ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa diambil data terkecil atau
nilai terkecil dari nilai terkecil dari tetapi selisihnya harus kurang dari panjang
= 95 - 60
= 35
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,4771)
= 1 + 4, 8744
= 5,87 (diambil k = 6)
Re n tan g
- Panjang interval kelas (p) = Banyakkela s
35
=
6
= 5,8 (diambil p = 6)
Dari data diatas diperoleh rata-rata dan standar deviasi sebagai berikut:
X1 =
∑ fi x i
∑f i
2396
=
30
= 79,87
n ∑ f i xi2 − (∑ f i xi )
2
σ1 =
2
n ( n −1 )
53
30 (1491208 ) − (2396 ) 2
=
30 (30 −1)
44736240 −5740816
=
30 (29 )
38995424
=
870
σ1 2 = 44822 ,33
= 80 - 45
= 35
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,4771)
= 1 + 4, 8744
= 5,87 (diambil k = 6)
Re n tan g
- Panjang interval kelas (p) = Banyakkela s
54
35
=
6
= 5,8 (diambil p = 6)
Dari data diatas diperoleh rata-rata dan standar deviasi sebagai berikut:
X2 =
∑ fi x i
∑f i
1806
=
30
= 60,2
n ∑ f i xi2 − (∑ f i xi )
2
σ2 =
2
n ( n −1 )
30 (1149932 ) − (1806 ) 2
=
30 (30 −1)
34497960 − 3261636
=
30 ( 29 )
31236324
=
870
55
σ 2 2 = 35903 ,82
Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji-z, adapun rumusan
Ho: μ1 = μ2 : Prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan metode brain storming
lebih rendah atau sama dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran secara
langsung.
H1: μ1 ≠ μ2 : Prestasi belajar siswa yang telah diajarkan dengan metode brain
storming lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran secara
langsung.
X 1= 79,33 σ1 = 211,71
X 2= 60,17 σ 2 = 189,48
Sehingga diperoleh:
56
11634 ,51
=
58
σ 2 = 200,59
σ= 200 ,59
σ = 14,16
Untuk σ = 200,91 maka nilai Z diperoleh:
X1 − X 2
z=
1 1
σ +
n1 n 2
79 ,33 − 60 ,17
=
1 1
14 ,16 +
30 30
19 ,16
=
14 ,16 0,033 +0,033
19 ,16
=
14 ,16 0,066
19 ,16
=
14 ,16 (0,26 )
57
19 ,16
=
3,46
z = 5,54
Pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh ztabel = 1,96. kriteria yang digunakan
adalah terima Ho jika –Ztabel < Zhitung < Ztabel, sebaliknya tolah Ho jika z mempunyai harga
yang lain. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa –Ztabel < Zhitung > Ztabel yaitu
-196 < 5,54 > 1,96, sehingga Ho ditolak dan diterima H1. dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan metode brain storming
lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran secara langsung.
pembelajaran dengan metode brain storming pada kelas eksperimen maka peneliti
seluruhnya.
memberi nomor atau angka pada katagori-katagori tersebut seperti amat senang, senang,
Adapun respon siswa terhadap penerapan metode brain storming dapat dilihat
hanya sedikit sekali yang menjawab tidak menyenangkan dan tidak ada yang menjawab
Dengan skor rata-rata 3,47 maka pendapat siswa dalam hal ini sangat Positif
ekonomi dengan penerapan metode brain storming. Artinya, metode brain storming
dapat membuat siswa senang dalam belajar ekonomi karena dengan metode ini siswa
Tabel 4.5 Materi Ketenagakerjaan dan pengangguran yang Diajarkan dengan Metode
Brain Storming
No Respo Siswa F Bobot ni.fi
A Sangat Mudah dipahami 7 4 4x7 = 28
B Mudah dipahami 22 3 3x22 = 66
C Tidak Mudah dipahami 1 2 2x1 = 2
D Sangat Tidak Mudah dipahami - 1 1x0 = 0
Jumlah 30 96
Skor Rata-rata 3,2
Sumber: SMA N 1 Idi Rayeuk Aceh timur, 2009 (data diolah)
menggunakan metode brain storming mudah dipahami, sebagian ada yang menjawab
59
sangat mudah dipahami, hanya satu orang yang menjawab tidak mudah dipahami dan
Dengan skor rata-rata 3,2 maka dalam hal ini respon siswa sangat Positif.
Sebagian besar siswa menyatakan bahwa belajar ekonomi dengan metode brain storming
itu lebih mudah memahaminya. Artinya, belajar dengan metode brain storming dapat
membuat siswa bisa memahami materi yang diajarkan karena mereka bisa bebas
materi dengan metode brain storming, sebagian menjawab sangat baik, hanya sedikit
sekali yang menjawab tidak baik dan tidak ada yang menjawab sangat tidak baik.
Dengan skor rata-rata 3,23 maka dalam hal ini respon siswa sangat Positif.
pengangguran dengan penerapan metode brain storming itu baik. Artinya, cara penyajian
materi dengan metode brain storming sangat tepat dan ini juga dapat membuat siswa
Tabel ini memperlihatkan sebagian besar siswa ingin belajar dengan metode
brain storming setiap masuk pelajaran ekonomi, sebagian menjawab sangat ingin, ada
juga yang menjawab tidak ingin dan tidak ada yang menjawab sangat tidak ingin.
Dengan skor rata-rata 3,13 maka respon siswa dalam hal ini sangat Positif.
Mayoritas siswa menyatakan ingin belajar ekonomi materi yang lain dengan
menggunakan metode brain storming. Artinya, metode brain storming merupakan salah
satu metode yang cocok diterapkan dalam pembelajaran ekonomi karena dapat
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh hasil belajar
siswa kelas eksperimen pada pokok bahasan ketenagakerjaan dan pengangguran terdapat
nilai dibawah 65 hanya 2 orang, sedangkan yang memperoleh nilai diatas 65 sebanyak
28 orang. Dengan pengolahan data ini dapat diambil kesimpulan bahwa kelas
dan yang memperoleh nilai diatas 65 sebanyak 11 orang, ini memperlihatkan bahwa
kurang dari 75 % siswa memperoleh nilai 65 keatas. Dari pengolahan data dapat
secara klasikal diperoleh 93 % dan kelas kontrol memperoleh ketuntasan secara klasikal
37 % ini memperlihatkan bahwa P1 > P2 (ketuntasan kelas eksperimen lebih besar dari
kelas kontrol). Dengan demikian dapat dianalisa bahwa adanya perbedaan ketuntasan
belajar siswa kelas XIIPS SMA Negeri 1 Idi Rayeuk, A. Timur yang menggunakan
metode Brain Storming dan yang tidak menggunakan metode Brain storming, dan
perolehan nilai ini membuktikan bahwa penggunaan metode Brain Storming sangat tepat
perkembangan yang sangat bagus, siswa dapat lebih aktif, agresif dan mampu
mengemukakan ide-ide yang brilian dalam mengikuti pelajaran ekonomi yang diajarkan,
sehingga siswa dapat lebih memahami inti dari mata pelajaran ekonomi yang diberikan
oleh guru. Penerapan metode Brain Storming juga mampu meningkatkan daya
nalarsiswa dan terciptanya ide-ide baru dalam setiap sub pokok bahasan ketenagakerjaan
dan pengangguran, dengan penggunaan metode ini siswa lebih menguasai permasalah
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh nilai rata-rata
kelas kontrol 60,17 dengan standar deviasi 189,48 dan nilai rata-rata rata-rata kelas
eksperimen 79,33 dengan standar deviasi 211,71. Hal ini menunjukkan ada perbedaan
yang bearti antara hasil tes kelas eksperimen dengan hasil tes kelas kontrol. Dengan
perolehan data ini dapat diambil kesimpulan bahwa kelas eksperimen dengan penerapan
metode brain storming lebih unggul dibandingkan kelas kontrol. Hasil ini dapat
dikatakan bahwa terdapat kaitan yang erat antara hasil belajar siswa dengan penerapan
Setelah diadakan pengujian hipotesis diperoleh –Ztabel < Zhitung > Ztabel yaitu -196
< 4,88 > 1,96, sehingga H1 diterima dan Ho ditolak. Ini berarti bahwa metode brain
Hasil pengujian tersebut memberikan keterangan bahwa prestasi belajar siswa yang
diajarkan dengan menggunakan metode brain storming sangat efektif dan signifikan
dibandingkan dengan metode pembelajaran secara langsung. Hasil ini tidak terlepas dari
peran guru yang mampu melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik, setiap
brain storming.
belajar siswa, tapi juga menumbuhkan keberanian, keaktifan dan rasa percaya diri yang
keingginan belajar yang tinggi sehingga perolehan prestasi belajar akan diperoleh secara
menggunakan metode brain storming sangat membantu siswa dalam menguasai materi-
materi yang diberikan dengan cara membangun sendiri ide-ide dan pengertian yang
memiliki makna pribadi, sehingga siswa lebih mudah memahami materi-materi yang
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1. Adanya perbedaan prestasi belajar siswa kelas XIIPS SMA Negeri 1 Idi Rayeuk Aceh
metode Brain Storming dan yang tidak menggunakan metode Brain storming, hal ini
64
dapat dilihat dari ketuntasan yang diperoleh siswa kelas XIIPS 1 lebih baik dari siswa
2. Hasil perhitungan data diperoleh Zhitung = 5,54 sedangkan Ztabel = 1,96, ini
menunjukan bahwa -1,96 < 5,54 > 1,96, maka Ho ditolak pada taraf signifikan α=
0,05 dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode brain
belajar siswa SMA Negeri 1 Idi Rayeuk Aceh timur, diantaranya minat belajar siswa
bertambah, prestasi atau kompetensi meningkat dan aktif dalam menyelesaikan tugas
5.2 SARAN
1. Untuk mencapai kualitas proses belajar mengajar, diharapkan kepada guru untuk
siswa untuk berperan lebih dominan dalam waktu ideal yang telah ditentukan dalam
salah satu pendekatan yang layak digunakan oleh guru untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa.
3. Bagi pihak yang ingin menerapkan pembelajaran metode brain storming, sedapat
beberapa kondisi, terutama dalam hal pembagian waktu, fasilitas pendukung dan
4. Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, kepada peneliti lain
wilayah penelitian yang lebih luas, sampel yang lebih banyak dan menggunakan
rancangan penelitian yang lebih komplek dengan metode dan pengumpulan data
yang lebih detail pada pelajaran-pelajaran yang lain, juga mengadakan penelitian
pada tingkat yang lain seperti pada MI/SD, SMP/MTs sehingga dapat ditemukan
digeneralisasikan secara tepat dan tindak lanjut hasil penelitian dapat dirumuskan
dengan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Saiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Johar, Rahmah. Dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Banda Aceh: Universitas Syiah
Kuala Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Sitanggang, Cormentyna. Dkk. 2003. Kamus Pelajar SLTA. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sutan, Suriya. 2006. Paduan Menulis skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya-karya
Ilmiah. Yogyakarta: Pustaka Pena.