Professional Documents
Culture Documents
H
T 26,3 0,6
100
2.Tekanan udara
• Tenaga yang bekerja untuk
menggerakkan massa udara dalam setiap
satuan luas wilayah tertentu
• Alat ukur : Barometer
• Satuan : milibar
• Semakin tinggi tempat ∴ tekanan makin
berkurang
• Isobar : garis khayal pada peta yang
menghubungkan temat-tempat di permukaan
bumi yang memiliki tekanan yang sama
Gradien barometer
• Tekanan udara antara 2 isobar pada jarak lurus
111 km
• Rumus:
111 km
GB di
H
3. Kelembaban Udara
• Banyaknya uap air yang dikandung dalam
udara
• Alat ukur : Higrometer
• Udara dikatakan jenuh jika kelembaban
100%
Macam-macam kelembaban
• Kelembaban mutlak (Absolute Humidity) :
jumlah uap air yang terdapat dalam 1 m3
udara ( gr/m3 )
• Kelembaban maksimum (Maximum
Humidity) : jumlah maksimum uap air yang
dapat dikandung oleh udara dalam suhu
tertentu
• Kelembaban Relatif ....
Kelembaban Relatif
• Perbandingan jumlah uap air yang dikandung
udara dengan jumlah maksimum uap air yang
dapat dikandung udara pada suhu dan tekanan
yang sama
• Rumus:
Kelembaban Mutlak
RH 100%
Kelembaban Maksimum
4. Perawanan (Cloudness)
• Awan : kumpulan tetesan air (kristal-kristal
es) di dalam udara yang terjadi karena
pengembunan/pemadatan udara setelah
melampaui keadaan jenuh
• Titik-titik awan sebenarnya bukan air
murni melainkan inti kondensasi yang
dikelilingi embun kristal garam
Macam-macam awan berdasar tinggi dan bentuk:
• Cirrus (awan tinggi) > 6000 m
- Cirrus (Ci) : tipis, spt bulu burung
- Cirro stratus (Cs): putih merata spt kelambu
- Cirro Comulus (Cc): Spt sisik ikan, gerombolan domba
• Alto (awan menengah) 2000 – 6000 m
- Alto Comulus (A-Cu): spt gumpalan kapas
- Alto Stratus (A-St): berlapis-lapis spt pita
• Strato (awan rendah) < 2000 m
- Strato Comulus (St-Cu) : tebal, luas, bergumpal
- Stratus (St) : merata, rendah, berlapis-lapis
- Nimbostratus (Ni-St): tebal, bentuk tdk teratur, hujan
- Nimbocomulus (Ni-Cu): tebal, bergumpal, kelabu hitam
5. Hujan
• Peristiwa jatuhnya titik-titik dari atmosfer ke permukaan
bumi
• Alat ukur : fluviograf, raingauge, regenmeter,
ombrometer
• Isohyet : garis khayal pada peta yang menghubungkan
titik-titik di permukaan bumi yang memiliki curah hujan
sama
• Macam hujan menurut terjadinya:
- Hujan Zenithal / konveksi
- Hujan Orografis / Relief
- Hujan Frontal
- Hujan Siklonal
- Hujan Muson
- Hujan Buatan
• Hujan Siklonal : terjadi karena angin siklon
membuat udara naik dan menjadi dingin
sehingga terjadi kondensasi
• Hujan Muson : hujan yang terjadi karena
angin muson membawa uap air ke suatu
wilayah
• Hujan Buatan : Mengumpulkan titik-titik air
dengan memberi inti kondensasi di udara,
berupa butiran garam, urea dsb
Syarat hujan buatan
• Ada awan comulonimbus ± 2 km tebalnya
• Ketinggian awan 5000 – 7000 kaki
• Kecepatan Angin < 8 knot
• RH ≥ 70 %
• Titik air pada awan 1,8 – 2 mikron
Syarat hujan buatan
• Ada awan comulonimbus ± 2 km tebalnya
• Ketinggian awan 5000 – 7000 kaki
• Kecepatan Angin < 8 knot
• RH ≥ 70 %
• Titik air pada awan 1,8 – 2 mikron
6. Angin
• Udara yang bergerak dari tekanan
maximum ke tekanan minimum
• Alat ukur : Anemometer
• Macam gerakan angin ; Konveksi, Adveksi
dan turbulensi
Manfaat Angin
• Menentukan waktu penggarapan tanaman
• Membantu penyerbukan tanaman
• Membantu kapal tradisional pergi – pulang
melaut
• Olahraga dan rekreasi
Angin Lokal
• Angin yang bertiup hanya di tempat-
tempat tertentu dan tidak secara kontinyu
• Angin ini bertiup sebagai akibat dari
pengaruh kondisi wilayah sekitarnya
Angin Darat
+
Angin Laut
–
Angin Gunung
–
Angin Lembah
+
Angin Fohn
Nama-nama Angin Fohn di
Indonesia
• Bohorok Deli (Sumut)
• Kumbang Cirebon
• Gending Probolinggo
• Grenggong Pasuruan
• Brubu Makasar
• Wambrau P. Biak (Papua)
Angin Muson
Gerak Semu Harian Matahari
21 Juni
Equator
0°
21 Mar 22 Sept
22 Des
ANGIN MUSON TIMUR
JUNI
ASIA SAM PASIFIK
–
SAM HINDIA +
AUSTRALIA
ANGIN MUSON BARAT
DESEMBER
ASIA SAM PASIFIK
+
SAM HINDIA
– AUSTRALIA
Angin Muson
• Angin yang bertiup dengan berganti arah
tiap 6 bulan sekali
• Angin Muson timur mendatangkan musim
kemarau di Indonesia
• Angin muson barat mendatangkan musim
penghujan di Indonesia
Belahan Bumi Utara SIKLON ANTI SIKLON
+ + – –
– – + –
+ +
+ –
Belahan Bumi Selatan
+ + – –
– – + –
+ +
+ –
Angin Tetap
• Angin yang bertiup sepanjang tahun
dengan arah yang sama
• Ada tiga angin tetap di muka bumi : Angin
Passat dan anti passat, angin barat, angin
timur
• Namun angin tetap ini sering kalah oleh
angin lokal
Sistem pergerakan angin Global di Muka Bumi
Kutub Utara
+
– – – – – 60° LS
Etesia + + + + + + + 30 - 40° LU
– – – – – – –
Khatulistiwa
Etesia + + + + + + +
30 - 40° LS
– – – – –
60° LS
+
Kutub Selatan
Angin Passat (Trade wind)
• Angin yang bertiup dari zona tekanan
maksimun subtropis menuju zona tekanan
minimum equator
• Angin Passat timur Laut belahan bumi
utara
• Angin Passat Tenggara Belahan bumi
selatan
Angin Anti Passat
• Angin yang bertiup dari zona tekanan
minimum equator menuju zona tekanan
maksimum subtropis (di bagian atas dari
Angin Passat)
Anti Pasat
Pasat
0°
Angin Barat (Westerlies)
• Angin yang bertiup dari zona tekanan
maksimum subtropik menuju zona
tekanan minimum sub-arktik
• Karena pengaruh rotasi maka angin ini
berbelok menuju timur sehinga seolah-
olah datang dari arah barat
Angin Timur (Easterlies)
• Angin yang bertiup dari zona tekanan
maksimum kutub menuju zona tekanan
minimum sub-arktik.
• Karena pengaruh rotasi maka berbelok
seolah-olah dari arah timur menuju ke
barat
• Terjadi di sekitar Lintang 60° baik Utara
maupun Selatan
Angin Daerah Etesia
• Daerah Etesia : daerah antara 30° LU -
40° LU maupun 30° LS - 40° LS
• Merupakan perbatasan antara daerah
angin Passat dengan angin Barat,
sehingga mengalami pengaruh gerakan
semu harian matahari.
• Pada musim dingin bertiup angin Barat
dan pada musim panas bertiup angin
Pasat Timur Laut (BBU) atau angin Passat
Tenggara (BBS)
Iklim Matahari
• Tropis: 23½°LU - 23½°LS
• Subtropis : 23½°LU/LS - 40°LU/LS
• Sedang : 40°LU/LS - 66½°LU/LS
• Kutub : 66½°LU/LS - 90°LU/LS
Klasifikasi Iklim menurut Koppen
• A (Iklim hujan tropis) : Temperatur bulan
terdingin > 18°C, CH tahunan tinggi, CH bulanan
> 60 mm
• B (Iklim Kering/Gurun) : CH < Penguapan
(evaporasi)
• C (Iklim Hujan Sedang, Panas) : Temperatur
bulan terdingin -3°C sampai dengan 18°C
• D (Iklim Hujan Salju, Dingin) : Temperatur
bulan terdingin kurang dari -3°C dan temperatur
bulan terpanas > 10°C
• E (Iklim Kutub) : Bulan terpanas temperaturnya
< 10°C
Sub divisi Iklim Köppen
• Af : Iklim hujan tropis
• Aw : Iklim savana tropis
• BS : Iklim Stepa
• BW : Iklim Gurun
• Cf : Iklim hujan sedang, panas, tanpa musim kering
• Cw : Iklim hujan sedang, panas, dengan musim dingin
yang kering
• Cs : Iklim hujan sedang, panas, dengan musim panas
yang kering
• Df : Iklim hujan salju, tanpa musim kering
• Dw : Iklim hujan salju, dengan musim dingin yang kering
• ET : Iklim tundra
• EF : Iklim salju
Subtipe Iklim A
• Af : iklim A dengan CH bulanan > 60 mm
• Aw : iklim A yang memiliki musim kering yang
panjang
• Am : peralihan antara Af dan Aw
60 Af
CH bulan terkering
40 Am
Aw
20
0
1000 1500 2000 2500
CH Tahunan
Iklim Junghuhn
11,1 – 6,2ºC
Zone dingin
Lumut
2500 m
17,1 – 11,1ºC
Zone sejuk Kopi, kina, Sayuran, Pinus
1500 m
22 – 17,1ºC
Zone sedang Kopi, Kina, Karet, Teh
600 m
26,3 - 22ºC
Karet, Coklat, tembakau, Karet,
Zone panas
Tebu, Jagung, Padi, Kelapa
0m
Klasifikasi Iklim Schmidt-Fergusson
• Berdasar pada jumlah bulan basah dan bulan
kering
• Klasifikasi yang jadi acuan (Mohr):
- Bulan Kering : CH < 60 mm / bulan
- Bulan Lembab : CH 60 – 100 mm / bulan
- Bulan Basah : CH > 100 mm / bulan
H
300%
G
9
Rata-rata bulan kering
167%
8
F
100%
7
E
6
D 60%
5
4
C 33,3%
3
B 14,2%
2
A
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rata-rata bulan basah