You are on page 1of 4

KEGUNAAN GLIKOSIDA

Glikosida Fenol
Simplisia yang mengandung fenol:
Arbutin dari tanaman uva ursi, chimaphila atau Ericaceae lainnya.
Arbutin digunakan sebagai diuretik dan astringen.

Glikosida Lakton
Mengandung senyawa :
Derivat koumarin
memiliki efek farmakologis contohnya scopoletin (6-metoksi-7-hidrosi koumarin) dari
tanaman Viburnum prunifolium atau V. opulus sebagai antispasmodik.

Beberapa glikosida derivat koumarin terhidroksilasi terdapat pada tumbuhan yang tidak
memiliki potensi obat :
Skimmin dari tanaman star anis jepang.
Aesculin dari pohon ‘horse chesnut’.
Daphnin dari tanaman merezeum.
Fraxin dari tanaman ‘ash bark’.
Scopolin dari belladonna.
Limetin dari jeruk.

Simplisia yang mengandung lakton :


Koumarin
Mengandung lakton seperti cantharidin dan methoksalen untuk tujuan dermatologi.
Tanaman penghasil koumarin antara lain Anthoxanthum odoratum, Melilotus albus,
Melilotus officinalis, Galium trifolium, dan Trifolium pratense.
FDA telah melarang pengguna koumarin sebagai bahan pencita rasa karena adanya
interaksi antara kumarin dengan beberapa obat.
Derivat koumarin yaitu bishidroksikoumarin atau dikumarol digunakan sebagai
antikoagulan. Dikumarol dapat dibuat analognya dengan cara sintesis yaitu garam warfari
yang saat ini banyak digunakan sebagai antikoagulan. Tetapi dapat menimbulkan
pendarahan lambung pada ternak.
Santonin yang dihasilkan dari tanaman Artemisia cina memilki efek anthelmintik, tetapi
penggunaannya di amerika sudah dilarang karena potensi toksisitasnya yang tinggi.
Cantharides adalah serangga kering dari spesies Cantharis vesicatoria atau yang lebih
dikenal sebagai lalat spanyol/rusia atau blister.
Cantharides bersifat iritan dan dimanfatkan sebagai vesikan dan rubafasien. Jika
digunakan secara internal, cantharides yang diekskresikan melalui ginjal akan mengiritasi
saluran urin menyebabkan terjadinya priapisma. Efek ini dianggap sebagai afrodisiak
tetapi pemakaian secara internal ini berbahaya. Cantharides digunakan secara topical
untuk menghilangkan”warts”.
Psoralen adalah furokumarin fotosensitisasi yang terdapat pada famili tanaman
Umbelliferae yang biasanya menyebabkan fototoksik.
Methoksalen, 8-metoksi psoralen atau xanthotoksin berasal dari tanaman Ammi majus.
Methoksalen dapat memfasilitasi repigmentasi pada vitiligo idiopatik dan
penanggulangan psoriasis. Methoksalen dapat diberikan secara oral atau topikal. Selama

1
terapi menggunakan methoksalen pasien harus menghindari paparan sinar matahari. Efek
samping dari penggunaan methoksalen adalah karsinogenesis, katarak dan degenerasi
kulit sehingga penggunaanya harus dibawah pengawasan spesialis.

Glikosida Flavonol
Kegunaan :
Rutin dan hesperidin disebut vitamin P atau factor permeabilitas, digunakan untuk
pengobatan pada perdarahan kapiler dan meningkatkan kemungkinan pembuluh darah
kapiler pecah.
Bioflavonoid citrus (termasuk hesperidin, hesperitin, diosmin dan naringen) digunakan
untuk terapi ‘common cold’ atau flu.

Glikosida Antrakinon
Adalah stimulan katartika dengan meningkatkan tekanan / tonus otot polos pada dinding
usus besar, aksinya akan terasa sekitar 6 jam kemudian atau lebih lama.
Antrakuinon bebas hanya memiliki sedikit aktivitas terapeutik. Residu gula memfasilitasi
absorpsi dan translokasi aglikon pada situs kerjanya.
Kegunaan : katartika / pencahar , pewarna, dan antibakteri.

Simplisia penghasil antrakinon :


Daun sena, Senna leaf (Sennae Folium)
Kegunaan: sebagai katartika dengan takaran 2 g sekali pakai. Sering dikombinasi dengan
bahan gom hidrokoloid. Juga digunakan dalam teh pelangsing.
Rhamni purshianae Cortex , Cascara sagrada (Cascara bark)
Kegunaan : sebagai katartik. Bukan sekedar sebagai laksatif tetapi mengembalikan tonus
usus menjadi normal.
Rhei Radix (Rhubarb, Chinese rhubarb), akar kelembak
Kegunaan : sebagai bitter stomachic dalam pengobatan diare, efek purgatif diikuti efek
astringent, katartik dengan efek yang drastis pada peningkatan tonus otot usus.
Akar kelembak untuk bumbu rokok, tidak dianjurkan untuk pengobatan karena adanya
asam krisofanat dan rhaponticin menyebabkan sakit perut. Adanya rapontisin ditandai
dengan adanya fluresensi biru yang kuat.
Aloe (Jadam arab)
Kegunaan :
Sebagai campuran dalam tingtur benzoin.
Sebagai katartik dengan situs kerja pada usus besar. Glikosida aloe bersifat drastik
yang kuat, lebih baik menggunakan bahan lain untuk tujuan katartik.
Dalam bentuk gel digunakan sebagai obat dalam maupun obat luar.
Pada pengobatan luka bakar, abrasi dan iritasi kulit; Gel ini direkomendasikan
untuk pengobatan luka bakar tingkat 3 akibat sinar X.
Saat ini dimanfaatkan sifatnya sebagai pelembab dan emolien, misalnya sebagai
campuran dalam hand lotion dan frozen yogurt.
Indikasinya untuk yang dimakan adalah sakit kepala sampai obesitas, walaupun
secara klinik belum terbukti.
Cassia pods (Buah trengguli)
Kegunaan : menurut pengobatan Ayurveda, bubur kasia bersifat antifungi, antibakteri,
dan pencahar (laxatives), juga sebagai antitussive.
Chrysarobin (Andira araroba)
Kegunaan : sebagai keratolitik pada pengobatan penyakit psoriasis, trikofitosis, dan eksim
kronis. Sangat iritan sehingga tidak boleh digunakan pada wajah.

2
Dantron atau chrysazin
Kegunaan : sebagai katartik; intermediet pembuatan antralin, alizarin dan indatren.

Glikosida Alkohol
Simplisia penghasil alkohol :
Salicin (Salix purpurea / Salix fragilis)
Efek farmakologi sebagai anti rematik. Mekanisme kerja salicin mirip dengan asam
salisilat dan diduga salicin dioksidasi menjadi asam salisilat didalam tubuh manusia.
Selain itu, sebagai obat luar yaitu obat gosok untuk penderita encok.

Glikosida Saponin
Steroid dari tanaman yang dapat menjadi sumber precursor pembuatan kortison adalah :
Diosgenin dan botogenin dari genus Dioscorea.
Hecogenin, manogenin, gitogenin dari genus Agave.
Sarsasapogenin dan smilagenin dari genus Smilax.
Sarmentogenin dari genus Strophantus.
Sitosterol dari minyak mentah sayur-sayuran.

Simplisia penghasil saponin :


Glycyrrhiza adalah rhizome kering dari akar Glycyrrhiza glabra / licorice Spanyol.
Glycyrrhiza diduga memiliki efek demulcent, anti radang dan ekspektoran. Biasanya
digunakan sebagai bahan tambahan pencita rasa, menutup rasa obat yang pahit seperti
aloe, ammonium klorida, atau kuinin.
Sifat surfaktan saponin dapat memfasilitasi absorpsi obat yang sedikit seperti glikosida
antrakuinon.
Secara komersial, licorice ditambahkan pada permen karet, rokok, coklat dan tembakau
kunyah. Jika licorice ditambahkan pada bir akan menambah jumlah busa sedangkan
penambahan pada rootbeer, stout dan porter bertujuan untuk menutupi rasa pahit.
Studi farmakologi menunjukkan dapat dimanfaatkan pada sediaan dermatologi sebagai
anti inflamasi; ekstrak akar licorice dimanfaatkan untuk pengobatan tukak lambung dan
penyakit Addison (insufisiensi adrenokortikoid kronik).
Glycyrrhizin meningkatkan retensi cairan dan natrium sehingga sebaiknya dihindari oleh
penderita gangguan jantung dan hipertensi.
Asiatikosid terdapat pada daun pegagan (Centella aciatica) : Efektif untuk obat lepra.
Hederakosid pada Hedera helix : Bersifat racun bagi anak-anak dan ternak muda.
Tumbuhan berkeping satu ( famili Liliaceae, Agaveceae, Dioscoreaceae)
Untuk pembuatan hormon sintesis dan obat-obat steroid.
Diosgenin pada Dioscorea spiculifora, D. Tokoro, D. Villosa, D. Composita, D.
Terpinapensis (Diocoreaceae), dan rimpang Trillium erectum (Liliaceae) dapat diubah
menjadi pregnenolon dan progesteron.
Sarsapogenin pada Smilax ornata (Liliaceae) dan Smilagen pada Agave lecheguilla
(Amaryllidaceae) untuk semisintesis derivat pregnan.

Glikosida Sianofor / Sianogenik


Kegunaan glikosida sianorgenik:
Sebagai bahan tambahan pencita rasa.
Beberapa sediaan antikanker mengandung amygdalin atau dikenal sebagai laetril (vitamin
B-17) diklaim memiliki kemungkinan mengontrol anemia (sel darah bulan sabit). FDA
belum menemukan efikasi laetril untuk pengobatan kanker walaupun beberapa negara
melegalkan penjualannya .

3
Simplisia penghasil sianogenik :
Cherry liar
Dalam bentuk sirup digunakan sebagai pencita rasa terutama dalam sediaan obat batuk
sebagai ekspektoran sedative.

Glikosida Jantung / kardioaktif


memiliki daya kerja kuat dan spesifik terhadap otot jantung.

Mengandung senyawa:
Digitoksigenin berikatan dengan gula digitoksosa menjadi digitoksin dari Digitalis
purpurea, digoksin dan lantosid C dari Digitalis lanata.
Untuk mengobati gangguan fungsi jantung.
Digitonin dari biji Digitalis purpurea
Untuk mendeteksi kolesterol dalam darah, empedu, dan jaringan tubuh.
Kanvalatoksin, ramnosid dari strofantin paling toksik; terdapat pada daun dan bunga ‘lily
of the valley’, Convallaria majalis (Liliaceae)
Ouabain dan akokantin
pada Aconcanthera sp. dan Strophanthus sp. (Apocynaceae)
Sebagai racun panah oleh penduduk Afrika sejak ribuan tahun yang lalu. Bersifat racun
bila masuk peredaran darah dan dapat membunuh hewan besar dalam waktu beberapa
menit. Jika termakan dan masuk lambung, toksisitasnya rendah karena ukuran molekul
besar dan derajat hidroksilasinya tinggi.
Kardenolid dan bufadienolid pada Liliaceae
Pernah digunakan dalam pengobatan gangguan fungsi jantung tetapi umumnya terlalu
toksik bagi manusia.

Glikosida Aldehid – Keton


Simplisia penghasil aldehid :
Vanilla (Vanilla planifolia)
Kegunaan : sebagai bahan pencita rasa, penutup rasa dan sebagai penampak bercak pada
beberapa hasil kromatografi.

Glikosida Isotiosianat (glukosinolat)


Simplisia penghasil isotiosianat :
Mustard hitam / sinapis nigra atau mustard coklat (Brassica nigra)
Jika adanya penambahan air pada biji yang dihaluskan maka sinigrin akan dihidrolisis
oleh myorosin menjadi allyl isothiosianat (minyak mustard) yang volatile, kalium
hydrogen sulfat dan glukosa.
Mustard hitam bersifat iritan local dan emetic. Penggunaan secara eksternal sebagai
rubafasien dan vesikan.
Mustard putih / sinapis alba (Brassica alba)
Konstituen myrosin, glukosida, dan sinalbin yang jika dihidrolisis menghasilkan acrinil
isothiosianat.

You might also like