You are on page 1of 2

Jakarta, Beberapa orangtua terkadang bingung apakah warna feses bayinya normal atau tidak, karena terkadang warnanya

berbeda-beda. Lalu warna feses bayi seperti apa


yang normal?

"Jika bayi hanya mengonsumsi ASI saja tanpa nutrisi lainnya, maka feses yang berwarna kuning dan bentuknya lembek adalah sesuatu yang normal," ujar dr Jay L Hoecker
MD, selaku anggota American Academy of Pediatrics, seperti dikutip dari Mayo Clinic, Rabu (29/12/2010).

dr Jay memberikan beberapa pedoman warna-warna feses yang normal pada bayi, yaitu:

1. Warna hijau kehitaman, feses ini biasanya terjadi pada dua hari setelah kelahiran yang dikenal dengan nama meconium dan feses ini biasanya pekat serta lengket.
2. Warna hijau kecokelatan, warna feses ini terjadi ketika bayi mulai mencerna ASI atau susu formula yang dikonsumsinya dan meconium diganti dengan warna feses
hijau kecokelatan.
3. Warna kuning kecokelatan, warna feses ini biasanya muncul sekitar 3 hari setelah kelahiran dan bentuknya lembek, terjadi pada bayi yang diberi ASI.
4. Warna kuning, terjadi sekitar lima hari setelah kelahiran. Jika bayi mendapatkan ASI dan juga susu formula, maka fesesnya akan berwarna kuning kecokelatan atau
kuning tua.
5. Warna cokelat tua, bayi yang mulai mengonsumsi makanan padat umumnya memiliki feses berwarna cokelat tua.
6. Warna lainnya, warna feses lain disini adalah warna yang muncul berdasarkan makanan yang dikonsumsinya. Terkadang warna feses bayi hijau akibat terlalu sering
mengonsumsi sayuran.

Jika bayi memiliki warna feses yang berbeda dari warna-warna tersebut, maka ada kemungkinan terjadi gangguan pada pencernaan atau tubuh bayi. Warna feses yang perlu
diwaspadai adalah warna hitam (kecuali muncul segera setelah bayi lahir), merah atau berdarah serta putih atau keabu-abuan.

Selain itu bentuk dari feses bayi juga penting untuk diperhatikan, misalnya jika feses yang keluar terus menerus berbentuk cair ada kemungkinan ia mengalami diare.
Sedangkan feses yang terlalu keras atau bayi terlihat tersiksa ketika mengejan ada kemungkinan bayi mengalami sembelit.

Hal penting lain yang perlu dipahami adalah frekuensi buang air besar pada tiap bayi berbeda-beda, terutama di minggu-minggu pertamanya. Pada bayi yang diberikan ASI
eksklusif biasanya frekuensi buang air besarnya lebih sedikit dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula, karena umumnya ASI diserap atau dicerna dengan baik oleh
tubuh.
Warna Feses Bayi Dan Penyebabnya
Feses atau tinja bayi umumnya dibedakan berdasarkan warnanya. Berdasarkan beragam warna feses, kita dapat mendeteksi apakah sistem pencernaan bayi normal atau
terganggu.

Bayi yang baru dilahirkan memiliki feses yang berbentuk seperti aspal lunak, setelah itu bergumpal seperti jeli, padat, berbiji, dan dapat berupa cairan. Sedangkan untuk bayi
yang diberi ASI oleh ibunya, akan memiliki feses yang berbentuk pasta atau kream, berbiji, dan cair seperti menceret

Frekuensi buang air besar pada setiap bayi berbeda, terutama pada minggu keempat atau kelima pada awal kelahirannya di dunia, bayi dapat buang air besar 5 kali dalam
sehari. Sedangkan untuk bayi yang mengkonsumsi ASI, tidak setiap hari buang air besar. Biasanya bisa mencapai 4 hingga 7 hari.

Feses yang berwarna kuning adalah warna feses normal bagi bayi. Jika bayi mengkonsumsi ASI secara total, tanpa adanya campuran dari susu lain, feses yang dihasilkan akan
berwarna dominan kuning (lebih cerah).

Feses yang berwarna hijau masih dikategorikan normal. Walaupun demikian, hal ini tidak dapat dibiarkan terjadi secara terus menerus. Biasanya terjadi karena cara ibu
memberikan ASI belum tepat. Maksudnya ASI yang terhisap oleh bayi hanya foremik saja, umumnya terjadi dalam kondisi produksi ASI yang melimpah. Di mana bayi
mengisap ASI depan terlebih dahulu. ASI depan memiliki kandungan gula dan laktosa, namun rendah lemak, sehingga dapat membuat bayi cepat lapar kembali. Sementara
ASI belakang yang mengandung banyak lemak akan terhisap setelah foremik habis, padahal hidmik (ASI belakang) inilah yang membuat tinja menjadi kuning normal.

Jika bayi Anda memiliki feses berwarna merah, warna merah umumnya disebabkan karena tetesan darah yang ikut terbawa dengan feses. Darah tersebut dapat berasal dari
tubuh bayi atau ibunya, yang terhisap pada proses persalinan. Jika darah berasal dari tubuh ibu, maka akan dapat ditemukan bercak hitam di dalam feses, dan berlangsung
selama 1 hingga 2 hari. Namun jika darah yang terdapat bukan berasal dari tubuh bayi maupun ibu, bayi kemungkinan menderita alergi karena pemberian susu formula. Dapat
juga terjadi penyumbatan pada usus. Segera tangani segera.

Anda harus waspada jika bayi Anda memiliki feses yang berwarna putih atau keabu-abuan, karena dari warna putih atau keabu-abuan tersebut dapat dideteksi terjadinya
gangguan pada hati, atau bahkan penyumbatan saluran empedu, sehingga cairan empedu tidak dapat memberikan warna pada feses bayi. Segera periksakan bayi Anda kepada
dokter.

You might also like