You are on page 1of 1

Indra Furwita Soaleh

Ifs_indra@yahoo.com
01/01/2011
Minta penjelasan ttg CG, CP, CL donk..

Center of Pressure (CP), Center of Gravity (CG) dan Center of Lift (CL)
Pada dasarnya ketiga hal itu berhubungan satu sama lain. Ini lebih banyak dibahas
pada bidang aerodinamis pesawat. Utamanya pada perancangan wing/ sayap pesbang.
Keseimbangan aerodinamis dan kemampuan kendali pesbang diatur oleh perbedaan dari
pusat tekanan (Center of Pressure). Pusat tekanan ditentukan melalui perhitungan dan
percobaan di terowongan angin (wind tunnel) dengan cara memberikan angle of attack yang
berbeda-beda pada airfoil di sepanjang jangkauan kerja normal. Pada waktu angle of attack
(AOA) berubah maka karakteristik penyebaran tekanan juga berubah.
Keseimbangan pesawat bergantung pada posisi Center of Gravity (CG) dan Center of
Pressure (CP) dari airfoil. Center of Gravity merupakan titik di mana semua berat pesawat
terpusat. Pesawat akan seimbang di keadaan/attitude apapun jika pesawat terbang ditahan
tepat di titik center of gravity. Center of gravity juga merupakan sesuatu yang sangat penting
karena posisinya sangat berpengaruh pada kestabilan sebuah pesawat terbang. Posisi dari
center of gravity ditentukan tidak hanya oleh distribusi berat pesawat tapi juga ditentukan
oleh fuel and payload distribution dari pesawat tersebut. Sedangkan Center of Pressure,
adalah titik di mana semua gaya aerodinamis (Aerodynamic Force) bisa dianggap
terkonsentrasi di situ tanpa ada Momen putar/torsi (Moment/torque). Titik ini dinyatakan
dalam persentase chord (lebar sayap) dari airfoil tersebut. Posisi CP dapat berubah-ubah,  jika
angle of attack ditambah maka CP bergerak maju ke depan dan jika angle of attack dikurangi
CP akan bergerak mundur ke belakang.
Hubungan antara CG dan CP dapat dipahami dengan ilustrasi bahwa jika center of
pressure ada di depan center of gravity, maka pesawat akan cenderung pitch down.
Sebaliknya jika lokasi center of pressure ada di belakang, pesawat akan cenderung pitch up. 
Sedangkan Center of Lift/ Coefisient of lift bekerja pada saat CP juga bergeser. Jika
angle of attack besar maka Center of Lift (CL) bergerak maju di depan Center of Gravity,
membuat gaya yang cenderung menaikkan hidung (pitch up). Di sisi lain, jika angle of attack
dikurangi, Center of Lift (CL) bergerak ke belakang dan cenderung banyak mengurangi angle
of attack sehingga pesawat pitch down.

You might also like