You are on page 1of 21

1

Eksperimen 09/EXP/2008

SPAN OF IMMEDIATE MEMORY (CHUNKING)

Nama Eksperimenter : Nurul Alfiah

Nim : 067104038

Nama Subyek : M. Ikhsan S.

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 19 Tahun

Pendidikan : SMA

No. Eksperimen : 09

Tanggal Eksperimen : 26 Mei 2008

Waktu Eksperimen : Pukul 17.28 – 18.16 WITA

Tempat Eksperimen : Laboratorium Eksperimen Fakultas Psikologi UNM

I. PROBLEM

Apakah ada pengaruh chunking (pengelompokan huruf) terhadap jumlah

huruf yang dapat diingat?

II. DASAR TEORI

A. Jenis-jenis Ingatan

1. Ingatan Jangka Pendek

Davidoff (1988:333) menyatakan bahwa ingatan jangka pendek

dianggap sebagai pusat kesadaran manusia. Pikiran, informasi, dan

pengalaman pikiran setiap orang terdapat pada ingatan jangka pendek.


2

Davidoff juga menyatakan bahwa terdapat beberapa fungsi dari ingatan

jangka pendek pada seseorang, yaitu:

a. Memilih data yang ingin dipertahankan sesaat dalam penyimpanan.

b. Mengirim pengalaman ke ingatan jangka panjang untuk disimpan

secara tetap.

c. Mengeluarkan data dari sistem ingatan.

Atkinson, Atkinson, dan Hilgard (1987) menyatakan bahwa ingatan

jangka pendek hanya berisi hal-hal yang dipilih melalui proses selectif

attention seseorang. Informasi yang masuk adalah informasi yang dipilih

dan diperhatikan. Informasi tersebut nantinya yang akan diteruskan ke

ingatan jangka panjang.

2. Ingatan Jangka Panjang

Davidoff (1988:335) mengungkapkan bahwa sistem ingatan jangka

panjang manusia mampu mengingat sebagian besar informasi selama

beberapa jam, hari, minggu, dan tahun. Informasi pada ingatan jangka

panjang dapat dipanggil kembali dengan langkah rekonstruksi. Peter

Lindsay dan Donald Norman (Davidoff, 1988:38) menyatakan bahwa

setiap orang mempunyai kecenderungan untuk membangkitkan kenangan

tanpa usaha yang disadari sepenuhnya. Setiap orang cenderung untuk

memecah persoalan besar menjadi kecil-kecil secara satu demi satu,

sehingga rekontruksi yang dilakukan lebih singkat, sederhana dan

akhirnya sering tidak disadari dilakukan.


3

B. Lupa

Fauzi (1997:52-54) menyatakan bahwa lupa merupakan ketidakmampuan

mengingat informasi yang pernah diketahui sebelumnya. Fauzi menyebutkan

empat penjelasan proses lupa, yakni:

1. Informasi yang didapatkan seseorang tersimpan dalam bagian tertentu di

dalam otak. Jejak-jejak ingatan atau engram informasi yang tidak pernah

digunakan lambat laun terhapus akibat proses metabolisme otak,

sehingga informasi tersebut tidak dapat dipanggil lagi.

2. Informasi yang telah tersimpan di dalam otak mengalami perubahan-

perubahan secara sistematis, mengikuti prinsip-prinsip berikut:

a. Penghalusan. Materi berubah bentuk ke bentuk yang lebih simatris dan

lebih halus, sehingga bentuk yang asli tidak diingat lagi.

b. Penegasan. Informasi yang didapatkan tidak semua diingat karena

hanya bagian-bagian yang mengesankan saja yang diingat. Hal

tersebut menyebabkan informasi yang didapatkan tidak seluruhnya

ada.

c. Asimilasi. Informasi yang diterima dihubungkan dengan informasi lain

yang lebih sempurna. Seseorang yang melihat benda yang mirip botol

akan mengingat botol, sekalipun itu bukan botol. Perubahan materi

tersebut disebabkan oleh kecenderungan seseorang untuk mencari

bentuk yang ideal dan lebih sempurna.

3. Informasi yang lama terhalangi oleh informasi baru (retroaktif) atau

informasi lama yang menghalangi masuknya informasi baru (proaktif).


4

C. Strategi dalam Mengingat

Lindsay dan Norman (Djiwandono, 2002:163) menyatakan bahwa ada

tiga aturan umum dalam memperbaiki ingatan, yaitu:

1. Menghapal

2. Menghubungkan informasi yang ingin diambil dengan informasi lain

3. Memerlukan organisasi ingatan

Davidoff (1988:349) menyatakan bahwa diperlukan alat bantu untuk

mengingat dalam kehidupan sehari-hari, seperti mnemonic. Alat bantu

tersebut, dapat membantu seseorang mempelajari bahan secara terpisah-

pisah, masing-masing mempunyai arti sendiri-sendiri, dan dikelompokkan

berdasarkan jenisnya. Djiwandono (2002:164) mengungkapkan bahwa ada

beberapa sistem mnemonic yang dapat digunakan, yaitu:

1. Peg-Type Mnemonics

Peg-Type Mnemonics adalah metode mnemonic yang mengharuskan

seseorang mengingat daftar tempat atau kata-kata yang telah terstandar.

Seseorang dapat menghubungkan informasi yang ingin dipelajari dengan

peg yang telah ada dalam ingatan setiap kali belajar.

2. Chain-Type Method

Chain-Type Method adalah metode mnemonic yang menghubungkan

informasi pertama dengan informasi selanjutnya yang didapatkan. Metode

tersebut dapat digunakan dalam bentuk mata rantai, cerita atau sajak.
5

3. The Keyword Method

The Keyword Method adalah metode mnemonic yang menghubungkan

item yang ingin dihapal dengan informasi lain yang dapat membantu

dalam mengingat item tersebut.

4. Chunking

Chunking adalah metode mnemonic yang terakhir. Seseorang yang

ingin mengingat angka sebanyak enam digit, 3, 5, 7, 9, 4, dan 0 akan

mengalami kesulitan. Metode yang digunakan adalah dengan meletakkan

dua atau tiga digit ke dalam dua atau tiga chunk, misalnya 35, 79, dan 40

atau 357 dan 940. Cara tersebut membantu kita untuk mengingat dua

atau tiga kata dalam waktu yang singkat.

Djiwatampu (2004:81) mengungkapkan bahwa kekuatan dari metode

mnemonic didasari oleh empat prinsip, yaitu:

1. Materi yang akan diingat dilatih berulang-ulang

2. Materi diintegrasikan ke dalam ingatan yang telah ada

3.Teknik yang ada memberikan cara untuk mengambil informasi dari ingatan

Djiwatampu (2004:81) menyatakan bahwa ada beberapa kelebihan yang

terdapat pada metode mnemonic, yaitu:

1. Metode mnemonic memberikan struktur belajar untuk memperoleh

informasi.

2. Metode mnemonic menjamin adanya ingatan tentang materi yang tidak

mudah dilupakan, sehingga terbebas dari gangguan atau hilangnya

informasi dari ingatan.


6

3. Metode mnemonic dapat digunakan sebagai petunjuk untuk memanggil

ingatan yang telah disimpan, sehingga menurunkan kemungkinan

terjadinya proses lupa.

D. Chunking

Atkinson, Atkinson, dan Hilgard (1987:353) mengungkapkan bahwa

chunking adalah interaksi antara ingatan jangka pendek dengan jangka

panjang dalam situasi yang bersamaan. Smith (1993:304) mengungkapkan

bahwa chunking adalah kombinasi antara ingatan jangka panjang dan

jangka pendek seseorang. Seseorang dapat menggunakan ingatan jangka

panjang untuk menyusun kembali (recode) informasi baru menjadi pola yang

lebih besar dan mempunyai arti, kemudian menyimpan informasi tersebtu ke

dalam ingatan jangka pendek. Informasi tersebut disebut chunks, yakni

bagian dari materi yang dikelompokkan.

Atkinson, Atkinson, dan Hilgard (1987:354) mengungkapkan bahwa

chunks memiliki beberapa implikasi yang penting. Ingatan jangka pendek

yang hanya dapat menahan tujuh huruf tidak akan dapat menahan walaupun

sebuah kalimat yang sederhana. Hal tersebut dapat ditanggulangi dengan

mengelompokkan kata-kata tersebut ke chunks kata dimana kata-kata

tersebut dikelompok-kelompokkan. Hasil pengelompokan tersebut juga

dapat dikelompokkan lagi ke dalam chunks frasa. Hal tersebut dapat

memungkinkan seseorang menahan beberapa kata terakhir yang telah

didengar di dalam ingatan jangka pendek.


7

Atkinson, Atkinson, dan Hilgard (1987:354) menyatakan bahwa

seseorang dapat mengelompokkan kata tanpa membentuk kata. Hal

tersebut dapat terjadi bila huruf-huruf tersebut mempunyai arti walaupun

bukan berupa kata. Huruf IB – MFB – ITVU – SA sulit diingat karena

mengandung lebih dari tujuh huruf, tetapi bila pengelompokannya menjadi

IBM – FBI – TV – USA akan membentuk rangkaian dari empat kata yang

mudah diingat. Pengelompokan juga dapat terjadi pada angka. Rangkaian

angka 149 – 2177 – 619 – 83 adalah rangkaian kata yang berada diluar

kapasitas kemampuan seseorang. Rangkaian kata tersebut jika diubah

menjadi 1492 – 1776 – 1983 dapat menjadi jangkauan seseorang karena

merupakan tahun-tahun bersejarah bagi orang Amerika.

III. HIPOTESIS

A. Individu

Ada perbedaan ketepatan individu dalam mengingat huruf jika dalam

bentuk kata (chunking).

B. Kelompok

Ada perbedaan ketepatan kelompok dalam mengingat huruf jika dalam

bentuk kata (chunking).

IV. METODE PENELITIAN

Metode : Eksperimental

Design : The One Shot Case Study


8

V. PROSEDUR

A. Material

Seperangkat komputer

B. Prosedur pelaksanaan

1. Cara mengaktifkan program:

a. Aktifkan INTPSYCH dengan menekannya dua kali (double click).

b. Masukkan nama depan Anda, tekan ENTER masukkan nama

belakang tekan ENTER, tekan Yes, jika nama Anda sudah benar,

dan No jika Anda ingin menulis ulang nama Anda, setelah itu

tampilan layar berubah tekan click to continue dua kali.

c. Setelah itu, Anda akan masuk dalam menu pilihan. Tekan Span of

Immediate Memory: Chunking akan tampil tulisan “Are you ready to

begin this program” (“Apakah Anda siap memulai program ini?”) tekan

Yes.

d. Tekan tanda panah kanan ()

2. Dudukkan subjek di kursi yang telah disiapkan.

3. Beri instruksi, pada layar akan tampil beberapa huruf berturut-turut dalam

jangka waktu tertentu. Tugas Anda adalah menghapalkan huruf tersebut

dan menuliskannya kembali ke computer tanpa spasi setelah huruf

terakhir tampil. Jika Anda lupa dengan huruf tersebut, ketikkan tanda

Tanya (?). Jika Anda sudah siap untuk memulai tekan OK.

4. Bagian pertama adalah kelompok huruf yang tidak bermakna yang terdiri

atas 3, 5, 7, dan 9 huruf.


9

5. Pada bagian pertama ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama adalah

latihan. Anda harus melewati bagian ini dulu. Kemudian bagian kedua

adalah soal sebenarnya. Bagian kedua (soal sebenarnya) akan terdiri

atas masing-masing 5 soal. Tugas Anda adalah mengetikkan kembali

huruf-huruf tersebut dan setelah selesai menekan tanda panah kanan.

6. Bagian kedua adalah kelompok huruf yang bermakna yang terdiri atas 3,

5, 7, dan 9 kata yang terdiri atas masing-masing tiga huruf.

7. Pada bagian kedua ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama adalah

latihan. Anda harus melewati bagian ini dulu. Kemudian bagian kedua

adalah soal sebenarnya yang terdiri atas masing-masing 5 soal. Tugas

Anda adalah mengetikkan kembali huruf-huruf tersebut dan setelah

selesai menekan tanda panah kanan.

8. Di akhir akan diberikan table jumlah kata yang dapat diingat dengan

benar untuk masing-masing kelompok huruf. Bandingkan jumlah huruf

yang Anda peroleh pada bagian pertama (kumpulan kata tidak bermakna)

dengan kumpulan kata bermakna.

9. Eksperimenter mencatat hasil percobaan yang telah dilakukan subjek

atau dapat mencetak hasilnya jika printer tersedia.

VI. PENCATATAN HASIL

A. Individu

Keterangan 3 5 7 9 Jumlah
Lists Presented 5 5 5 5 20
List Corrected 5 4 3 0 12
Total Letters Presented 15 25 35 45 120
Total Letters Corrected 15 21 28 24 88
10

Keterangan: A = lists Corrected

B = Total Letters Corrected

B. Kelompok

Subjek A B

Arfan 20 69

Ikhsan 12 88

Matra 12 80

Ical 9 69

Supriadi 13 92

Anwar 12 90

Yudis 11 87

Total ( ΣΧ ) 89 575

Keterangan: A = Lists Corrected

B = Total Letters Corrected

VII. PENGOLAHAN HASIL

A. Individu

Daftar Belanja Statistik

ΣΧ N X SD SDM
A 12 5 2,4 2,059 1,029
B 88 5 17,6 9,769 4,884
11

Penyelesaian:
ΣΧ A
XA
=
Ν
12
=
5

= 2,4

ΣΧ B
XB
=
Ν

88
=
5

= 17,6

ΣΧ
SDA =
√ N
A
2
−( X A )
2

50
= √ 5
−( 2,4 )2

= √ 10 - 5,76

=
√ 4,24

= 2,059

ΣΧ
SDB =
√ N
B
2
2
−( X B )

2026
=
√ 5
−( 17,6 )2
12

=√ -95,44
= 9,769

SD A
=
SD MA √N - 1
2,059
=
√ 5-1
2,059
=
2

= 1,029

SDB
=
SD MB √N - 1

9,769
=
√5−1
= 4,884

SD BM = SD
√ +SD 2
MA2 MC

=√ ( 1,029 )2 + ( 4,884 ) 2

=√ 1,059 + 23,853

=√ 24,912

= 4,991
13

|X A - X B|
th
=
[ SDBM ]
|2,4 - 17,6|
= [ 4,991 ]
= 3,045

db = (n-1)a

=(5-1) 2

=8

tt 5% = 2,120

th > tt 5%  signifikan

B. Kelompok

Daftar Belanja Statistik

Statistik N ΣΧ Mean SD SDM


A 7 84 12,714 3,779 1,548
B 7 575 82,142 9,006 3,690

Penyelesaian:

ΣΧ A
XA
=
Ν
89
=
7

= 12,714
14

ΣΧ B
XB
=
Ν

575
=
7

= 82,142

ΣΧ
SDA =
√ N
A
2
−( X A )
2

1203
=
√ 7
−( 12,714 )2

= √ 171,857 - 161,646

=
√ 10,211

= 3,195

ΣΧ
SDB =
√ N
B
2
2
−( X B )

47799
=
√ 7
−( 82,142 )2

=√ 6828,428 - 6747,308
=√ 80,957

= 8,998
15

SD A
=
SD MA √N - 1
3,195
=
√7-1
3,195
=
2,44

= 1,305

SDB
=
SD MB √N - 1

8,998
=
√7−1
= 3,674

SD BM = SD
√ +SD 2
MA2 MC

=√ ( 1,305 )2 + ( 3,674 ) 2

=√ 1,703 +13, 498

=√ 15,201

= 3,899

|X A - X B|
th
=
[ SDBM ]
16

|12,714 - 82,143|
= [ 3,899 ]
= 17,807

db = (n-1)a

=(7-1) 2

= 12

tt 5% = 2,179

th > tt 5%  signifikan

VIII. KESIMPULAN

A. Individu

Ada perbedaan ketepatan individu dalam mengingat huruf jika dalam

bentuk kata (chunking). Hal tersebut dapat dilihat dari pengolahan hasil

dimana th = 3,045 dan tt = 2,120 jadi t h > tt dan hasilnya signifikan,

sehingga hipotesis diterima.

B. Kelompok

Ada perbedaan ketepatan kelompok dalam mengingat huruf jika dalam

bentuk kata (chunking). Hal tersebut dapat dilihat dari pengolahan hasil

dimana th = 17,807 dan tt = 2,179, t h > tt jadi hasilnya signifikan, sehingga

hipotesis diterima.

IX. PEMBAHASAN

A. Individu
17

Ada perbedaan ketepatan individu dalam mengingat huruf jika dalam

bentuk kata (chunking). Hal tersebut dapat dilihat dari pengolahan hasil

dimana th = 3,045 dan tt = 2,120 jadi th > tt dan hasilnya signifikan, sehingga

hipotesis diterima. Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Atkinson,

Atkinson, dan Hilgard (1987:354) yang menyatakan bahwa seseorang dapat

meningkatkan ingatan jangka pendeknya dengan cara mengelompokkan

kembali huruf-huruf dalam unit-unit yang dapat diperoleh dengan ingatan

jangka panjang. Subjek dalam percobaan kedua memperoleh jumlah yang

lebih banyak karena menggunakan chunking dibanding percobaan pertama

yakni 88, sedangkan pada percobaan pertama hanya memperoleh nilai 12.

Subjek dapat dilihat melakukan metode chunking karena sering

mengerakkan bibirnya sehingga membentuk sebuah pola-pola huruf.

B. Kelompok

Ada perbedaan ketepatan individu dalam mengingat huruf jika dalam

bentuk kata (chunking). Hal tersebut dapat dilihat dari pengolahan hasil

dimana th = 17,807 dan tt = 2,179, th > tt jadi hasilnya signifikan, sehingga

hipotesis diterima. Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Carlson, Kincaid,

Lance, dan Hodgson (Djiwandono, 2002:164) yang menyatakan bahwa

mahasiswa yang menerapkan metode mnemonic dalam belajar mencapai

nilai yang lebih tinggi dibanding mahasiswa yang tidak menggunakannya.

Chunking adalah salah satu sistem mnemonic, sehingga dapat disimpulkan

bahwa chunking dapat membantu mahasiswa dalam mengingat.


18

Kemampuan subjek pada bagian kedua yang menggunakan metode

chunking lebih dibaik dibandingkan pada bagian pertama.

X. KESAN-KESAN SELAMA EKSPERIMEN

A. Kondisi fisik

1. Ruangan dalam keadaan tidak teratur dimana kursi-kursi tidak pada

tempatnya.

2. Sesekali terdengar suara bising atau ribut dari luar ruangan.

3. Pendingin ruangan dinyalakan.

B. Kondisi psikologis

1. Subjek menggosok hidung dengan tangan kirinya ketika mengetik

jawaban pada bagian pertama.

2. Subjek menyela keringat di dahinya pada saat mengerjakan bagian lima

dan tujuh.

3. Subjek menghembuskan nafas panjang ketika ingin mengerjakan bagian

lima dan tujuh.

4. Subjek menggerak-gerakkan bibirnya ketika mengahfal huruf-huruf yang

tampil di layar monitor.

5. Subjek menggerak-gerakkan kaki kanan dan kirinya secara bergantian

ketika mengerjakan bagian sembilan.

6. Subjek menggeleng-gelengkan kepala ketika mengerjakan bagian

sembilan pada sesi kedua.


19

XI. KEGUNAAN SEHARI-HARI

A. Chunking memudahkan siswa menghapal sistem periodik unsur-unsur kimia.

B. Chunking memudahkan seseorang dalam belajar bahasa asing.

C. Chunking memudahkan seseorang menghapal kode pos.

D. Chunking memudahkan seorang anak SD menghapal nama-nama negara.

E. Chunking memudahkan seseorang menghapal alamat teman.

Makassar, 1 Juni 2008

Asisten: Eksperimenter

1. Temmy Andreas H. (057104049)

2. A. Ummu Kalsum (057104002) Nurul Alfiah


067104038
DAFTAR PUSTAKA

Davidoff, Linda L. 1988. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Smith, Ronald E. 1993. Psychology. United States of America: West Public


Company.

Djiwatampu, M. L. Melihat dan Mendengar. 2004. Jakarta: Lembaga


Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3)
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Djiwandono, S. E. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia.

Atkinson, R., Atkinson, R. C., Hilgard, E. R. 1987. Pengantar Psikologi. Jakarta:


Erlangga.
20

Lampiran
Fakultas Psikologi
Universitas Negeri Makassar

CHUNKING
09/EXP/2008

Nama Subjek : M. Ikhsan S.


Umur : 19 Tahun
Pendidikan : SMA
Seks : Laki-laki
Tanggal/Jam : 26 Mei 2008/pkl.17.45

Keterangan 3 5 7 9 Jumlah
Lists Presented 5 5 5 5 20
List Corrected 5 4 3 0 12
Total Letters Presented 15 25 35 45 120
Total Letters Corrected 15 21 28 24 88
21

Makassar, 26 Mei 2008


Nama Tester : Nurul Alfiah Tanda tangan Tester
NIM : 067104038

You might also like