Professional Documents
Culture Documents
BAB III
PROSES PEMBUATAN BAJA SLAB
-Energy T=1564-15680C
-Electrode -Tundish=24 T
-T=1536-15510C
-Scrap
-Sponge Mould
Cutting Torch
130 TLS
Ferroalloys
Energy
Electrode
Ferroalloys
T=15650C Slab Inspection
-Argon=300 l/min
Ladle Furnace
b. LF (ladle furnace) :
Kapasitas ladle : 130 ton baja cair
Berat kosong : 62,5 ton
ukuran ladle : Diameter atas : 3.700 mm
Diameter bawah : 3.500 mm
Tinggi : 3.700 mm
Voltase ladle furnace : 6 MVA
Ladle dilengkapi oleh Ladle shroud, yaitu tempat untuk mengalirnya baja
cair ke tundish.
Slide gate, yaitu alat untuk membuka dan menutup ladle shroud.
d. Fasilitas Penunjang :
Bridge Crane kapasitas 220 ton max.
Water Treatment Plant (WTP).
4. Bahan tambahan
Bahan tambahan adalah material-material yang ditambahkan dengan
maksud untuk mengikat unsur pengotor dan pengganggu yang
kemudian membentuk suatu sistem oksida yang akan keluar dalam
bentuk terak (slag).
1. Ferro Alloy
Ferro Alloy adalah unsur-unsur campuran yang mempengaruhi sifat
dimana penggunaan harus dibatasi. Unsur-unsur tambahan logam
tersebut antara lain :
a. Silikon (Si) : fungsi logam ini adalah agen
utama dalam proses peleburan dimana silikon yang bersifat sebagai
deoksidizer untuk baja killed atau semi killed digunakan untuk
menambah kekuatan dan kekerasan juga sifat listriknya,
penggunaan khusus untuk baja transformator.
b. Mangan (Mg) : fungsi logam ini adalah
sebagai deoksidizer, lebih lemah dibandingkan Si, mangan
ditambahkan untuk kekuatan dan kekerasan, biasanya baja yang
digunakan untuk konstruksi.
c. Vanadium (Va) : fungsi logam ini sebagai
deoksidizer kuat. Kegunaan vanadium ini menambah kekutan
plastis dan tahan terhadap gaya tekan untuk pembuatan baja
struktur tool dan spring.
b) Alumunium (Al) : deoksidizer yang sangat efektif
digunakan untuk baja killed.
c) Nikel (Ni) : sebagai tambahan pembuatan baja
stainless.
d) Molibdenum (Mo) : digunakan untuk memperbaiki
sifat mekanis, digunakan untuk gear dan rool.
e) Tembaga (Cu) : ditambahkan untuk menahan
korosi.
2. Fluks
Digunakan untuk mendapatkan baja yang lebih bersih. Senyawa
fluks antara lain:
a) Cacl CaCO :
Mmembentuk slag yang mengikat segala kotoran, abu sisa
pembakaran serta menahan busur listrik yang berada didapur agar
tidak merusak batu tahan api (refractory).
b) CaF2 : digunakan sebagai
mengencerkan slag.
c) CaSi : digunakan sebagai
deoksidizer.
3. Non Ferro Alloy
Bahan campuran yang tidak mengandung besi dan karbon, sebagai
unsur dasarnya adalah grafit.
c. Continous Feeding
Alat ini unuk mengisi bahan baku seperti besi spons dan
batu kapur. Continous feeding dilakukan setelah dapur dengan
bahan baku 40% dari total bahan yang harus dilebur. Sehingga
dengan demikian continous feeding dilakukan pada saat kondisi
furnace bekerja pada potensi maksimum.
d. Mould
Alat yang berada ada unit continous casting machine ini
berguna untuk pencetakan slab baja. Disamping itu dilakukan
pengaturan ketebalan dan lebar sesuai dengan ukuran permintaan
konsumen.
e. Electric System (Sistem Elektrik)
Transformer merupakan sistem elektrik yang memegang
peranan penting dalam proses peleburan baja. Transformer yang
digunakan untuk mensuplai daya ke dapur listrik (EAF). Pada
sekundernya dilengkapi dengan tap-tap pengatur tegangan, dengan
tujuan untuk menghasilkan panas pada elektrode sesuai dengan
yang diinginkan. Dengan demikian kestabilan panas pada baja cair
dapat dijaga sehingga mempercepat proses peleburan dan menjaga
dinding dapur agar tidak cepat gugur akibat radiasi panas yang
berlebihan.
f. Sistem Hidrolik (hidroulic system)
Sistem ini yang sangat dominan digunakan untuk
menggerakkan peralatan mekanik seperti : Roof (tutup dapur),
mengatur posisi tungku (furnace) dan menggerakkan peralatan-
peralatan dengan piston silinder. Ada 3 fungsi dari silinder hidrolik
pada ladle furnace. Yang pertama digunakan untuk mengangkat
dan menurunkan roof dari ladle furnace ketika proses akan
dilaksanakan ataupun proses telah selesai, terdapat tiga buah
cylinder hidraulic. Yang kedua untuk digunakan untuk menaikkan
b. Casting Machine
EAF LF RH CCM
Tapping
1. Kontrol 1. Slag treatment 1. Vacuum 1. Tundish practice
tapping 2. Soft gas bubling degassing 2. Transfer practice
- Slag fre tapping 3. Desulfurisasi 3. Mould reaction
- Slag modifier 4. Kontrol alloy process
2. Deoksidasi 5. Modifikasi
inklusi
0 A 18 08
1 / 10 % Mn
1/100 % C
Menggunakan Al
Derajat desulfurisasi (semakin tinggi maka semakin rendah sulfur, nilainya 0-4)
Manager 0
Pabrik Slab 1
Baja-II 0
Chief Engineer 0
Pabrik Slab 1
Baja-II 0
Administrator 0
Pemeliharaan 1
SMKS 0
Manager
Perawatan
Pabrik
Pengolahan
Baja
Chief
Engineer
Perawatan
Pabrik Sekretaris
Pengolahan
Sr.
Sr. Sr. Sr. Engineer
Engineer Engineer Engineer Fluid
Mekanik Listrik Inst & Centre
BSP & BSP & Komp BSP Adm
Engineer SMKS
SSP SSP & SSP
Inspeksi Trning
Prwt PPB Koord &
Engineer Lap Mjn
Engineer Engineer Engineer
Fluid
Mekanik Listrik Inst &
Centre
BSP & BSP & Komp BSP
SSP SSP & SSP