You are on page 1of 19

10/24/2010

Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

‫اﻟﺴﻼم ﻋﻠﻴﻜﻢ ورﺣﻤﺔ اﷲ وﺑﺮآﺎ ﺗﻪ‬

Tauhidi String Relation ILMU TANPA AGAMA KEJAM
(TSR)
AGAMA TANPA ILMU LEMAH
AGAMA TANPA ILMU LEMAH
Hayu S. Prabowo
hayu.prabowo@gmail.com ILMU DENGAN AGAMA KEMENANGAN

Pendahuluan
Tauhidi String Relation (TSR) ‰ DUA EKSPRESI PENTING
¾Filosofi Ekonomi 
“Tujuan hidup dalam Islam adalah untuk beribadah  ¾Sistem Ekonomi 
kepada Allah”(QS.51:56) ‰FILOSOFI (KEARIFAN)
bagi ekonomi Islam sumber daya manusialah (human ¾Mencari kenyataan dan tujuan serta aktifitas hidup manusia 
capital), yang tak ternilai, sebagai fokusnya. Al Quran ¾Penambahan kata ‘Ekonomi’ akan berhubungan dengan aktifitas 
ekonomi. Dikarenakan seluruh umat manusia berhubungan satu 
memposisikan manusia sebagai pusat sirkulasi manfaat d
dengan yang lain, maka tidak mungkin membicarakannya secara 
l i k id k ki bi k
ekonomi dari berbagai sumber daya yang ada ( 14: 32‐ terpisah.
34). Sekaligus sebagai penerima amanah "khilafah" dari ‰SISTEM EKONOMI
Allah SWT, memakmurkan kehidupan di muka bumi ¾Dipengaruhi oleh filosofi hidup masyarakat.
dengan mengolah sumber daya yang Dia sediakan (11: ¾Pengaturan aktifitas ekonomi sedemikian rupa dimana apa, 
bagaimana & berapa banyak produksi serta siapa yang 
61). memperolehnya, selaras dengan filosofi hidup masyarakat 
Sehingga keilmuan yang dibangun haruslah merujuk  tersebut.
kepada Allah (Tauhid) sebagai sumber segala ilmu  4

Hayu Prabowo 1
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Konsepsi Ilmu Ekonomi Kekuatan Pasar


Ilmu ekonomi muncul dalam upaya untuk mengatur kebutuhan
manusia yang sangat banyak dan tidak terbatas untuk dapat
dipenuhi dengan barang dan jasa yang terbatas. Sistem ekonomi
Pasar merupakan suatu kelembagaan yang
ini mengatur cara membagi kebutuhan yang terbatas itu kepada mempunyai kekuatan besar. Sedemikian besarnya
manusia yang membutuhkannya, idealnya secara damai. sehingga dapat:
• Membawa material atau kekayaan atau kekuatan
politik atau organisasi.
Labor Capital
• Membentuk masyarakat
Bila kita dapat mengatur pasar dengan baik maka
kita dapat membentuk masyarakat yang diinginkan.

5 6

Peran Kelembagaan Dalam Ekonomi Sistem Ekonomi
Prof Sri‐Edi Swasono mengemukakan 2 golongan besar sistem
ekonomi
Lembaga  • Competitive‐based Economy (Kapitalis)
Keuangan adalah ekonomi berbasis kompetisi yang ekstrimitasnya
menghalalkan riba, di mana para pelakunya adalah para homo
economicus yang memegang prinsip homo homini lupus, yang
Pasar
b
berpaham
h i di id li
individualisme, lib li
liberalisme d berakhlak
dan b khl k materialistik‐
t i li tik
“Fungsi” dan “struktur” dalam ekonomi riil berupa kelembagaan dalam kapitalistik.
bentuk “aturan main” masyarakat. • Cooperative‐based economy
Kelembagaan memberikan batasan berupa aturan interaksi manusia, adalah ekonomi berbasis kerjasama, di mana berlaku kehidupan
terdiri dari batasan formal (konstitusi, hukum, dan peraturan), batasan berdasarkan kebersamaan dan asas kekeluargaan (mutuality and
informal (norma, adat istiadat, dan kebiasaan) dan sifat karakeristik brotherhood), para pelakunya adalah homo ethicus sebagai homo
pemaksaan pelaksanaannya. khalifatullah, yang berpaham kooperativisme dan mutualisme, yang
Secara menyeluruh kelembagaan akan membentuk masyarakat, khususnya ekstrimitasnya mengharamkan riba.
dalam bidang ekonomi. 7

Hayu Prabowo 2
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Konsepsi Ekonomi Kapitalis


Sistem kapitalisme menawarkan cara dimana barang yang
terbatas itu diproduksikan oleh pemilik modal dan kemudian
bisa dinikmati oleh yang memerlukannya berdasarkan
“demand”. Perolehannya dilakukan melalui mekanisme
Konsepsi Ekonomi Kapitalis supply dan demand yang melahirkan harga pasar.
Menurut konsep kapitalisme,
kapitalisme jika pemilik modal diberikan
keleluasaan untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk
memproduksi barang dan jasa yang diinginkan, maka
kegiatan ini akan membuka lapangan kerja yang
memberikan kenaikan penghasilan pekerja dimana
sebagiannya ditabung sehingga meningkatkan investasi
dan selanjutnya meningkatkan roda kegiatan ekonomi.

9 10

Konsepsi Ekonomi Kapitalis Konsepsi Ekonomi Kapitalis


Kegiatan ekonomi ini dilakukan dengan asumsi bahwa semua Filsafat ekonomi kapitalisme yang sekuler mengabaikan nilai
orang bersaing untuk mendapat bagian melalui bekerja ataupun kemanusiaan karena tidak adanya filter moral yang
investasi. Semua manusia dianggap memiliki kekuatan yang menyebabkan manusia dan ilmu kehilangan arah.
yang sama dan tidak diperhatikan mereka yang lemah atau
Sifat materialisme, penekanan pada pertumbuhan ekonomi,
keterbelakang. Manusia yang dibutuhkan adalah manusia
tidak bisa mencapai kepuasan hakiki manusia. Sehingga
produktif, manusia yang tidak produktif akan secara alamiah
tersingkir dan harus dikurangi dengan kebijakan kependudukan.
kependudukan yang
y g terjadi
j adalah y
yangg kaya
y makin kaya,y , y
yang
g miskin
semakin miskin (kurangnya pemerataan pendapatan).
Sistem kapitalis ini berupaya untuk memperbanyak harta,
sehingga kegiatan ekonominya banyak yang diarahkan untuk Pemberian hak kekayaan kepada individu membuat orang
memenuhi keinginan (wants) para pemilik uang daripada semakin rakus. Etika yang dibangun yang
kebutuhan (needs) masyarakat. Hal ini mengakibatkan pelaksanaannya diserahkan kepada individu dan publik
meningkatnya kesenjangan kesejahteraan masyarakat serta sehingga menimbulkan banyak penyakit sosial yang
ketimpangan terhadap lingkungan hidup. merugikan seluruh umat manusia.

11 12

Hayu Prabowo 3
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Efisiensi Ekonomi dan Pemerataan Pendapatan Sumber Kebenaran Dunia Barat


Plato Kebenaran hanya diperoleh melalui pemikiran atau rasio 
Dalam paham ekonomi kapitalis, hasil produksi (rasionalisme)
Aristoteles Kebenaran hanya diperoleh dari abstraksi kebenaran, dari
dihubungkan dengan full employement, stabilitas pengalaman, observasi fenomena alam, melihat aksioma atau
harga dan efisiensi . kausalitas, ini disebut juga empiris.
Dalam p paham individualistik ini metodologi
g atas Popper Teori bisa disalahkan, teori tidak ada yang sesungguhnya
b
benar, pasti dan langgeng. Tugas ilmuwan adalah melakukan 
id l T il d l h l k k
peran kelembagaan dan kebijakan sangat falsifikasi untuk mentest hipotesa apakah benar atau tidak
mengutamakan efisiensi ekonomi (economic untuk mengeliminir kesalahan.
efficiency), dan mengabaikan pemerataan Khun Menganggap bahwa pada suatu masa hanya ada satu masa
hanya ada satu paradigma yang dominan. Paradigma ini akan
pendapatan (distributive equity). mengalami anomali dan akan muncul revolusi ilmu dan
menumbuhkan paradigma dominan yang baru. Segala sesuatu
senantiasa berubah dan tidak ada yang sempurna sifatnya.

13 14

Revolusi Ilmu Kuhnian Kegagalan Ilmu Ekonomi Konvensional
Pre‐Science
►Gagal mewujudkan keadilan dan pemerataan
Krisis
►Gagal mengantarkan kesejahteraan
Pengembangan 
Anomali Berbagai Pemikiran 
►Gagal mengentaskan kemiskinan
(S h l f Th
(School of Thought)
ht) ►Gagal menjembatani jurang kemiskinan dan
►Gagal menjembatani jurang kemiskinan dan 
kekayaan
Paradigma yang dominan
►Menguras sumber daya alam sehingga ekosistem 
tidak seimbang
Pre‐Science disini adalah suatu keadaan dimana tidak ada ide 
atau ilmu yang dapat diterima umum.

15 16

Hayu Prabowo 4
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Kegagalan Ilmu Ekonomi Konvensional
►Membawa kemanusiaan kepada perang dunia, 
peperangan lokal dan regional karena memperebutkan 
sumber daya.
►Kerangka teoritiknya tidak mampu menyelesaikan 
persoalan‐persoalan ekonomi seperti:
►Inflasi, deflasi, stagflasi, pengangguran dan defisit internal 
dan eksternal.
►Kegagalan proses pembangunan di dunia ketiga 
►Dan lain‐lain

17 18

Hakekat Kebenaran Islam Perbedaan Kebenaran 


Konvensional dan Islam
Konvensional Islam
1 Tidak mengakui adanya Tuhan Mengakui adanya Allah
2 Sumber kebenaran dari alam Sumber kebenaran dari Allah
3 Kebenaran
K b h
hanya di
diperoleh
l h dari
d i Kebenaran
K b bi bersumber
bisa b b dari
d i
fenomena alam hidayah, inayah, fenomena alam
& wahyu
• Kebenaran berasal dari Allah.
4 Kebenaran harus melalui Kebenaran dari Kauliyah & 
• Kebenaran dapat dilihat dar Al‐Qur’an dan Fenomena Alam yang teratur.
pembuktian empiris Kauniyah.

19 20

Hayu Prabowo 5
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

ISLAM
Aqidah

Iman, kafir, munafik, murtad, musyrik

Konsepsi Ekonomi Islam
Islam

Syariah Akhlak

Wajib, sunnah,
mubah/halal, makruh, Ihsan, ahsan, istihsan
haram
21 22

FIQH FIQH ; Hukum Asal

Al-Qur’an & Hadist Syariah Dipengaruhi


oleh waktu &
tempat

Hukum Asal
Penafsiran Ulama atas Al-
Qur’an & Hadist
Q
Fiqh The nature of fiqh is “
beda pendapat “
“Ikhtilafu ummati
rahmah” (perbedaan
pendapat umatku adalah IBADAH MUAMALAT
rahmat)

Semua tidak boleh kecuali Semua boleh kecuali


IBADAH MUAMALAT
yang telah ada ada larangannya
Mengatur hubungan antara Mengatur hubungan antara ketentuannya
manusia dengan Allah SWT sesama manusia

Hayu Prabowo 6
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Maqashid As‐Syariah Mengapa kita perlu Ilmu Ekonomi Islam? 
Syariat Islam yang dibawa oleh Rasul bukan saja,
komprehensif tetapi juga universal. • Alasan Ideologis
Komprehensif berarti ia merangkum seluruh aspek • Alasan Syariah
kehidupan baik ritual (ibadah) maupun sosial
(muamalah): • Alasan Keadilan
Alasan Keadilan
– Ibadah diperlukan dengan tujuan untuk menjaga ketaatan, • Alasan Ekonomi
dan harmonisnya hubungan antara manusia dan Khaliknya,
serta untuk mengingatkan secara kontinyu tugas manusia • Memberikan Solusi Kegagalan Ekonomi
sebagai khalifah‐Nya di muka bumi ini.
– Muamalah untuk menjadi rules of game dalam keberadaan
manusia sebagai makhluk sosial.
25

Kenapa Ekonomi Islam Baru Muncul Sekarang ? Prinsip Moral & Etika Ekonomi Islam
Meskipun terdapat beberapa perbedaan pendekatan atau cara oleh
►Pada tahun 1975/1976, IDB berdiri. ekonom muslim dunia, namun semuanya setuju pada prinsip moral dan
etika yang mendasari ekonomi Islam sbb:
►Lembaga keuangan Islam terlihat sehat dan lebih  1. Tauhid, yang merupakan landasan Islam atas keesaan Allah. Ini
tahan terhadap krisis. menegaskan bahwa Allah adalah sumber dari semua nilai yang memiliki
serta pencipta dari dunia beserta isinya,
isinya termasuk manusia.
manusia Oleh
►D i
►Dunia mulai terbiasa menggunakan jasa dari 
l i bi k j d i karena itu prinsip Tauhid ini merupakan landasan pendekatan ekonomi
lembaga keuangan Islam. Islam yang holistik (menyeluruh) melalui hubungan timbal‐balik (inter
koneksi) dari seluruh hukum Allah dan hukum alam.
2. Khalifah, dalam pandangan Islam bahwa Allah menciptakan umat
manusia untuk menjaga bumi (Al‐Baqarah:30) untuk melakukan
kebaikan dan mencegah kerusakan di muka bumi. Tugas khalifah ini
akan dipertanggungjawabkan kepada Allah dikemudian hari (Al
An’aam:165)

Hayu Prabowo 7
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Konsep Tauhid Imam Ghazali Konsep Tauhid Imam Ghazali
Imam Ghazali (1058‐1111) adalah seorang pemikir
Imam Ghazali (1058‐1111) adalah seorang pemikir
Islam yang:
Islam yang:
• meletakkan dasar‐dasar kesatuan keilmuan (unity of
• memberikan konsep tentang kesatuan antara
knowledge) berdasarkan Tauhid untuk menjabarkan
pengetahuan
p g ketuhanan dan ilmu p pengetahuan
g yyangg
kesatuan kehidupan yang universal yang dapat
diperoleh melalui rasionalisme. Hal ini merupakan
diterima oleh orang Eropa dan Muslim pada masa
kesatuan pengetahuan antara normatif dan positif,
saat itu.
kauliyah dan kauniyah, deduktif dan induktif serta
yang nyata dan ghaib. Dalam hal ini pengetahuan akan
terbentuk secara harmonis dan berkesinambungan.
29 30

Konsep Tauhid Imam Ghazali Imam Ghazali
Imam Ghazali (1058‐1111) adalah seorang pemikir Tujuan‐tujuan syariat mengandung semua yang
Islam yang: diperlukan manusia untuk merealisasikan falah dan
• mengatakan bahwa hukum Islam atau Syariah adalah hayatan thayyibah. Mengenai maqashid as‐syariah,
Imam Ghazali mengatakan:
merupakan inti tetap yang datang dari Tuhan. Inti
tujuan
“tujuan utama syariat adalah memelihara
tersebut tidak berubah dalam waktu, ruang dan kesejahteraan manusia yang mencangkup perlindungan
pengetahuan, namun disekeliling dari inti Syariah keimanan, kehidupan, akal, keturunan, dan harta
tersebut selalu berubah terus menerus dikarenakan benda mereka. Apa saja yang menjamin terlindungnya
keterbatasan pengetahuan manusia yang selalu lima perkara ini adalah maslahat bagi manusia dan
memiliki tafsiran temporer. dikehendaki”.

31 32

Hayu Prabowo 8
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Imam Ghazali Membagi 3 Kelompok Orang Aktifitas ekonomi bagian dari ibadah 
1. Kelompok orang yang mendalami masalah & kerumitan
matematik, filosofi ketuhanan dan teologi tetapi tidak S= semua aktifitas =Ibadah  
membawanya kepada kehidupan nyata. Kelompok ini akan
masuk ke neraka Muamalah 
p orangg yyangg p
2. Kelompok percaya
y kepada
p Tauhid ((termasuk
orang biasa). Kelompok ini akan masuk surga.
3. Kelompok orang yang memikirkan dan memperoleh EKONOMI 
pengetahuan sesuai ajaran Allah dan menerapkannya
kedalam masyarakat. Kelompok ini masuk ke Jannatul
Firdaus.

33

ISLAMIC MAN  Subsistem Dalam Sistem Islam

Islam Sebagai Sistem Kehidupan


Revelations Observations

ILMU Sistem Sistem Sistem Sistem Sosial


Ekonomi Politik Hukum Budaya

Ruhiyah Jasadiyah
Aqliyah Aktifitas Aktifitas Aktifitas Aktifitas Sosial
Ekonomi Politik Hukum Budaya

Islamic Man
AKTIFITAS KEHIDUPAN
Worldview Sistem Islam bersifat integratif & komprehensif

Hayu Prabowo 9
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Sistem Ekonomi Islam
Sistem Ekonomi Islam

NILAI EKONOMI ISLAM Ekonomi Islam berprinsip pada penciptaan


ISLAM
sumberdaya, kepemilikan dan distribusi melalui
PRINSIP EKONOMI komplimentaritas (saling melengkapi) dari seluruh
ISLAM AQIDAH AKHLAK
variabel
i b l ekonomi
k i melalui
l l i cara pandang
d T hid
Tauhid
SYARIAH
INSTRUMEN EKONOMI sebagai kesatuan ilmu pengetahuan. Hasil akhirnya
ISLAM
adalah memperoleh kemaslahatan manusia
SISTEM EKONOMI MUAMALAH (wellbeing) yang merupakan sistem yang melekat.
ISLAM

38

Sistem Ekonomi Islam Perlunya Cara Pandang Tauhid
• Pemikiran dan teori ekonomi konvensional berbasis pada formalisme
Transkasi jual/beli dalam Islam (perumusan) logika dimana kesejahteraan rakyat (wellfare)
berdasarkan pemikiran kelangkaan sumberdaya yang menjadikan
Barang/Jasa Æ Nilai   Æ Harga  Æ Penyerahan persaingan serta adanya dalil substitusi & marjinalisme untuk hal
yang baik ataupun buruk.
Dalam ilmu ekonomi klasik, pasar adalah pertukaran • Komplemen (saling melengkapi) hanya terjadi secara setempat
dengan cara menjaga faktor lainnya konstan (ceteris paribus)
melalui jual dan beli, tapi dalam Islam pasar adalah • Teori sosio‐ekonomi konvensional tidak memiliki metodologi yang
pertukaran melalui jual dan beli tapi dalam bentuk mengintegrasikan antara moralitas dan etika secara endogen dalam
kontrak, dimana kontrak ini membawa nilai yang epistemologinya
• Pemikiran Kelangkaan sumberdaya, kompetisi dan substitusi telah
bersumber dari syariah. terbukti penyebab penderitaan manusia karena semuanya diserahkan
pada mekanisme pasar tanpa adanya tuntunan moral yang universal..

39 40

Hayu Prabowo 10
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Pengertian Ada 2 Kelompok Pandangan Umat 
Tawhidi String Relation (TSR) Muslim Tentang Keilmuan
• Kelompok yang percaya langsung menuju Tauhid sebagai
sumber teori ilmu (epistemology) dan menginginkan dasar‐
Proses relasi analitis pengetahuan untuk dasar akidah Islam untuk diterapkan di kehidupan nyata.
mengerti dan mengetahui kejadian dunia – Dekonstrukdi ilmu
dengan bersumber dari Al‐Qur’an
Al Qur’an dan Al‐
Al – Rekonstruksi ilmu
Hadits • Kelompok kedua memandang bahwa karena ilmu yang ada
sekarang datangnya juga dari Allah, maka dipandang tidak
perlu masuk kedalam Tauhid secara terpisah dan membangun
kembali keilmuan melalui prinsip ini. Yang diperlukan adalah
mengambil teori‐teori yang ada dan menggunakannya dengan
memasukkan nilai‐nilai Islam kedalamnya, atau disebut juga
Islamisasi keilmuan.
41 42

Konsep Worldview (Cara Pandang) Konsep Worldview Barat


Paradigma atau Worldview adalah suatu pengembangan Konsep worldview universalitas barat adalah “bila ada dua 
pemikiran ilmiah secara menyeluruh yang mengandung pernyataan universal yang memiliki derajat ketelitian yang 
asumsi, konsep dan nilai dari suatu kesatuan pemikiran. sebanding, maka yang kurang teliti merupakan turunan dari 
yang lebih teliti. (Popper, 1959).
Paradigma
P di d t berubah
dapat b b h dari
d i waktu
kt ke
k waktu
kt tapi
t i Worldview
W ld i
tetap sepanjang waktu

Ini merupakan konsep social Darwinism  melalui mutasi dan kompetisi tanpa adanya 
referensi arah yang benar atau salah secara moral dan etika

43 44

Hayu Prabowo 11
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Dikotomi Epistemologi Kant Konsep Worldview
• A priori adalah pengetahuan deduktif yang diperoleh melalui 
ajaran turun‐temurun atau Tuhan.
Pemikiran Kant menghilangkan hubungan kausal
• A posteriori  atau pengetahuan induktif diperoleh melalui  pengetahuan dari a priori dan a posteriori. Segmentasi ini
eksperimen atau pengamatan dari suatu fakta. menyebabkan limitasi kekuatan dan jangkauan pemikiran
keilmuan.
“tidak ada ilmu yang bebas dari pengalaman (a
priori). Tapi, pengetahuan empiris hanya dapat Esensi dari Worldview Islam adalah menyatukan ilmu 
diperoleh hanya melalui a posteriori yaitu berdasarkan hukum yang berlaku universal antara dua atau 
pengamatan. (Kant) banyak sistem. (Choudhury, 2000).

45 46

Epistemologi Saling Melengkapi Epistemologi Saling Melengkapi
Dalam hubungan antara Syariah dan perkembangan ilmu pengetahuan, Choudhury
Epistemology Ontic memperkenalkan Relational Epistemology melalui pemikiran berbasis pada sumber
(ruhiyah) (jasadiyah) segala ilmu, disimbolkan Ω (Al‐Qur’an) yang merupakan epistemologi keilmuan.
Shuratic Process (IIE) Epistemologi ini kemudian di jabarkan sebagai ontologi melalui sistem φ (Sunnah)
yang terkait dengan dunia nyata dan menimbulkan suatu wacana ilmiah yang terus
Ω, φ, φ* berkembang, dinyatakan dalam φ* (Ijtihad). Seluruh konsep dirumuskan sebagai (Ω,
φ, φ*) sebagai sumber aliran ilmu secara terus menerus berupa {θ}. {θ} diperoleh
W(θ, X(θ))
( ( )) melalui proses interaksi,
interaksi integrasi dan evolusi (IIE) yang berhubungan secara timbal
timbal‐
θ, X(θ) Ontology Well being balik (circular causation) antara variable {X}. {X} adalah variabel pernyataan untuk
(aqliyah) (Kemaslahatan)
Pengetahuan Universal baru suatu keadaan dan kebijakan (mis. Ekonomi). Karena aliran ilmu {θ} mempengaruhi
variable {X}, maka dapat dinyatakan sebagai {X(θ)} yang merupakan kumpulan dari
• Epistemologi (teori  ilmu). Level konsepsi,  yang terbentuk dari abstraksi dari sesuatu dan  keadaan dan kebijakan yang dipengaruhi oleh θ secara melekat (endogen) guna
hubungannya dalam suatu sistem. pemecahan permasalahan melalui proses IIE.
• Ontologi (teori keberadaan). Level logika, berupa formulasi  atas suatu epistemologi .
Kesatuan proses IIE antara variable {θ,X(θ)} selalu melihat tujuan fungsi
• Ontic (keberadaan).  Keadaan fisik dari penerapan ontologi. 
• Circular causation  (Shuratic Process) adalah hubungan kausal atas  Interaksi antara variabel   kemaslahatan (Wellbeing Function) berupa moral dan etika yang dinyatakan
yang menuju  Integrasi  melalui evaluasi  dan diskusi  yang menghasilkan Evolusi  dari  W(θ,X(θ)).
pembelajaran  (learning). Disebut juga Interactive, Integrative & Evolution (IIE). 
47 48

Hayu Prabowo 12
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Proses  Epistemologi Saling Melengkapi
Interaktif, Integratif and Evolusi (IIE)
Evolusi keilmuan ang berkesinambungan melalui proses   Haqul Yaqin Ainul Yaqin
circular causation hingga kiamat
TSR merupakan suatu fenomena 
pengembangan ilmu berbasis 
Tauhid. 
Ilm berkembang
Ilmu berkembang 
melalui proses saling  Pada IIE proses akan terjadi  Ilmul Yaqin
melengkapi proses alamiah yang saling 
Tasbih & 
melengkapi dimana hukum  Ω : Sumber Ilmu yang lengkap
Shura
φ  : Suatu problem dunia nyata yang berasal dari Ω
normatif dilengkapi dengan  φ* : Suatu problem dunia nyata  dalam sosio‐ekonomi .
hukum positif untuk menuju  θ : Aliran ilmu yang berasal dari penjabaran (Ω, φ, φ*).
X(θ) :  Kumpulan ilmu yang  dipengaruhi  oleh variablel kebijakan yang muncul dari pemecahan 
kemaslahatan manusia  masalah melalui proses IIE.
Tawhid: Qur’an & Sunnah
(wellbeing) dalam alur TSR. W(θ, X(θ)) :  Fungsi Kemaslahatan (Wellbeing Function) yang mengandung moralitas dan etika 
dari hasil proses IIE .
49 50

Pentingnya Kelembagaan & Kebijakan 
Kewajiban Ber‐IIE
Pada TSR
Proses Suro (Shuratic Process) atau Intective‐
Integrative‐Evolution (IIE) atau circular causation
adalah suatu proses interaksi kelembagaan dengan
nilai Tauhid (Ω,
(Ω φ, φ φφ*)) yang melekat guna
memecahkan secara dinamis permasalahan‐
permasalahan yang dihadapi sehingga diperoleh
suatu pengetahuan atau ketentuan yang baru (θ)
guna memperoleh kemaslahatan umat, W(θ,X(θ)).

52

Hayu Prabowo 13
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Interaksi Pada Sistim Sosioekonomi Komponen Utama Ekonomi
• Preference (θ) ‐ α(θ)
• Price (θ) ‐ P(θ)
• Quantity (θ) ‐ Q(θ)
• Resources (θ) ‐ R(θ)
• Epistemologi
Epistemologi merupakan inti dari ketentuan umum yang dipilih oleh tiap individu. 
• Money (θ) ‐ M(θ)
• Individu
Individu merupakan suatu embrio dari pengambilan keputusan pada seluruh tingkatan dalam  Ekonomi adalah interaksi dari:
organisasi yang secara kolektif menjadi keputusan  organisasi atau kelompok. 
• Institusi E = (P, Q, R, M | α(θ) )
Institusi merupakan kepanjangan tangan dalam penerapan kebijakan dan rencana kerja pada 
• Welfare: berbasis pada kompetisi dan marjinalisme pada sumberdaya untuk 
suatu sosio‐ekonomi.  
memperoleh hasil optimal. Sistem terpisah dan saling bersaing (the state of doing 
• Kebijakan well in general).
Kebijakan atau peraturan  merupakan penjabaran hakekat dan kebijakan organisasi.  Hakekat  • Wellbeing:  berbasis pada tauhid dan komplimentaritas (saling melengkapi) pada 
merupakan filosofi , sedangkan kebijakan organisasi merupakan petunjuk  praktis atas fungsi 
seluruh sistem yang secara alami saling berhubungan satu dengan lain (the state of 
organisasi. Jadi peraturan adalah merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan sosial sehingga 
tujuannya bukan peraturan itu sendiri. 53 doing well for each individual) . 54

KONSEP TEORI HARGA DALAM EKONOMI ISLAM
ETIKA DAN 
NORMA 
DALAM  TEORI ATAU  Tanpa Diatur Alasannya: (Kondisi Harga Normal)
PERDAGAN KONSEP HARGA  Pemerintah 1. Rasulullah tidak pernah menetapkan harga
GAN ISLAM DALAM ISLAM (Berdasarkan 2. Menetapkan harga adalah suatu
Mekanisme Pasar) ketidakadilan yang dilarang.
• Pemerintah tidak punya hak untuk
menetapkan harga bagi penduduk
Mendasari • Penduduk Boleh menetapkan harga
TEORI ATAU  berapaun yang mereka sukai, dan berhak
KONSEP HARGA  menjualnya berapapun asal sepakat
DALAM ISLAM
DALAM ISLAM dengan pembeli.

Mendasari Sumber /Dasar


Hukum Islam:
1. Al Quran
2. Al Hadist
Diatur Pemerintah Alasannya: Terjadi Distorsi Pasar
3. Ijmak
(Intervensi Pemerintah) 1. Menghindari Ikhtikar
4. Qiyas 2. Mencegah kerusakan (Saddu al Dzara’I
3. Untuk kemaslahatan (Konsep
Kemaslahatan)
Menurut DR. Yusuf Qardhawi, 1997. “Norma & etika Ekonomi Islam.
Jakarta: Gema Insani Press.

Hayu Prabowo 14
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Pembolehan dan Kewajiban akan Pembolehan dan Kewajiban akan Intervensi


Intervensi Harga Harga

Beberapa kondisi yang mendorong adanya intervensi 2. Kewajiban Intervensi Harga dengan Saddu al-Dzara’I (mencegah
pemerintah dalam kehidupan ekonomi: terjadinya kerusakan), sebagian ulama fiqh berpendapat negara
mempunyai hak untuk melakukan intervensi harga apabila
1. Pelarangan Ikhtikar (penimbunan) jika ditemui:
: terdapat sekelompok orang yang melakukan eksploitasi harga
„ Komoditas
K dit yang ditimbun
diti b merupakank kebutuhan
k b t h t h d komoditas
terhadap k dit yang ada
d atau
t kebutuhan
k b t h pokok
k k masyarakat
k t
pokok dnegan menaikan harga tanpa adanya justifikasi yang
dibenarkan oleh hukum.
„ Adanya interval waktu untuk menunggu kenaikan
3. Konsep maslahah, ketika pemerintah memandang hal tersebut
harga sebagai kemaslahatan, maka saat itu pula intervensi dapat
„ Komoditas yang ditahan merupakan barang yang dijalankan.. Ada beberapa kondisi yang memperbolehkannya
sedang diminati seperti: dalam waktu perang, musim paceklik, dan lain
sebagainya.

Karakteristik Sistem Ekonomi Islam Karakteristik Sistem Ekonomi Islam
1. Bersumber dari al‐Qur’an, as‐Sunnah dan Ijtihad 5. Berfungsinya institusi zakat
2. Berpandangan dunia holistik dan balance 6. Tiadanya transaksi berbasis bunga (interest)
(Tauhid)
7. Mengakui kepemilikan Individu terhadap aset 
3 Memandang manusia sebagai khalifatullah fil 
3. Memandang manusia sebagai khalifatullah fil d
dan modal.
d l
ardh (Homo Islamicus)
4. Pola hubungan muamalah didasarkan pada asas  8. Mengakui mekanisme pasar dan harga.
kemitraan

Hayu Prabowo 15
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Karakteristik Sistem Ekonomi Islam
9. Mengakui kompetisi pelaku pasar dengan tetap  Penerapan Moral & Etika yang Melekat 
mengedepankan maslahat.
10. Mengakui adanya profit motive.
Dalam Ekonomi Islam
11. Mengakui adanya free entreprise dalam koridor  pada AKUNTANSI
h l l
halal.
12. Menghindari transaksi yang bersifat spekulatif.

62

Laporan Keuangan Akuntansi Kapitalis vs. Islam


Kapitalis Syariah 1. Mengutamakan pemilik modal
2. Tujuan akuntansi kapitalis mencari & mengumpulkan harta.
3. Mencatat harta yang berwujud saja.
4. Harta hanya yang bernilai uang.
5. Entitas bisnis terpisah dari manusia, masyarakat & 
lingkungan.
6. Hanya mencatat transaksi yang bersifat timbal balik.
7. Informasi untuk kepentingan pemilik modal.
8. Tidak ada aspek dan nilai etika dalam sistem, ideologi dan 
outputnya karena tidak dapat dinilai secara moneter.
9. Secara implisit bermuatan nilai‐nilai kapitalis.
10. Tidak mengenal Tuhan dan hal‐hal yang bersifat tidak 
berwujud (ghaib) yang belum masih dapat diketahui 
manusia.
63 64

Hayu Prabowo 16
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Pendekatan dalam Mempelajari Ilmu


Syariah Dalam Konteks Kekinian
1. Pelajari Ilmu pengetahuan terkini yang masih
menggunakan epistemologi sekular Penerapan Moral & Etika yang Melekat 
2. Kuasai ilmu tauhid dan ilmu syariah yang relevan. Dalam Ekonomi Islam
3. Seleksi ilmu konvensional berdasarkan ajaran syariah,  pada KONTRAK
terima yang masih
yang masih sesuai dan buang yang tidak
yang tidak sesuai.
sesuai
4. Bangun (rekonstruksi) ilmu yang sesuai syariah; bukan 
dekonstruksi ilmu.

65 66

Klasifikasi Kontrak Penggolongan Kontrak Syariah
Berdasarkan Kompensasi
Akad Tabarru’ Akad Tijarah
Tijarah
‰ Not-profit transaction ‰ Profit oriented transaction Tabarru’ For profit
Not for profit transaction
‰ Tujuan transaksi adalah tolong-menolong ‰ Tujuan transaksi adalah mencari
transaction
dan bukan keuntungan komersil keuntungan yang bersifat komersiil
‰ Pihak yang berbuat kebaikan tersebut ‰ Akad Tijarah dapat dirubah menjadi Natural
boleh meminta kepada counter-part-nya akad tabarru’ dengan cara bila pihak Natural Uncertainty
untuk sekadar menutupi biaya (cover the yang tertahan haknya dengan rela Qard Certainty Contracts
cost) yang dikeluarkannya untuk dapat melepaskan haknya, sehingga Wadiah Contracts
melakukan akad tabarru’ tersebut. Tapi ia Wakalah
menggugurkan kewajiban pihak yang
Kafalah ‰ Musyarakah
tidak boleh sedikitpun mengambil laba belum menunaikan kewajibannya. Rahn (Wujuh, inan
dari akad tabarru’ itu. ‰ Murabahah
‰ Dilihat dari sifat keuntungan yang Hibah abdan,
‰ Salam
‰ Tidak dapat dirubah menjadi akad tijarah, diperoleh, akad tijarah dibagi menjadi Waqf ‰ Istishna’
muwafadhah,
kecuali ada persetujuan sebelumnya mudharabah)
dua yaitu: natural certainty return & ‰ Ijarah
‰ Muzara’ah
natural uncertainty return ‰ Musaqah
‰ Mukharabah

67 68

Hayu Prabowo 17
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Validitas
Prinsip Umum Kontrak
• P4 Kebebasan berkontrak
• P1 Keberadaan para pihak dalam kontrak • P5 Seluruh kontrak diperbolehkan kecuali yang 
dilarang
• P2 Keberadaan obyek dalam kontrak
• P6 Tidak bertentangan dengan tujuan Syariah
• P3 Keberadaan penawaran & penerimaan
P3 K b d & i • P7 Bebas dari riba
• P8 Tidak ada gharar
• P9 Bebas dari taruhan
• P10 Bebas dari ketidaktahuan (Jahal)

69 70

Prinsip‐prinsip spesifik untuk 
Kontrak Keuangan Tugas Makalah
• P11 Al Khiraju biddaman
Moral dan Etika Islam Dalam Kegiatan Ekonomi
• P12 Dilarang memperjualkan hutang dengan hutang
• P13 Dilarang membuat kontrak yang tergantung dengan 
kontrak lainnya. ‐ 10 lembar – 1½ spasi
• P14 Dilarang menggabungkan dua kontrak yang tidak  ‐ Dikumpulkan ……………..
konsisten.
• P15 Dilarang adanya elemen qimar atau judi kedalam 
kontrak
• P16 Hutang hanya bisa diselesaikan dengan pembayaran 
atau pengampunan dari kreditor. 
71

Hayu Prabowo 18
10/24/2010
Universitas Islam Azzahra
Program Pascasarjana Magister Ekonomi Syariah (M.E.Sy)

Terima Kasih

‫واﻟﻬﺪا ﻳﻳﺔ‬
‫اﻟﺘﻮﻓﻴﻖ و ﻬ‬
‫وﺑﺎﷲ ﻮ ﻴﻖ‬
‫وﺑ‬
‫واﻟﺴﻼ م ﻋﻠﻴﻜﻢ ورﺣﻤﺔ اﷲ وﺑﺮآﺎ ﺗﻪ‬

Hayu Prabowo 19

You might also like