You are on page 1of 40

2010

FARMAKOTERAPI
TERAPI PADA KASUS-KASUS GASTROINTESTINAL
Konstipasi – Vomitus – Diare - Gastritis

PENDIDIKAN DOKTER HEWAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANGKATAN 2008
Created by : Galuh P. Prameswari
KASUS : KONSTIPASI
KELOMPOK : Kelompok 1
Alfan Chilmi R. 0811310004
Fitria Novitasari 0811310017
Roosy M. Riupassa 0811310033
Christina Dewi P. 0811313006
Heri Setiawan 0811310022
Mega Ayu K. 0811310027
Awang Yoga P. 0811313004
Wahyuni Eka S. 0811313022
Moh. Ali 0811310029
Arifin Wibowo 0811313003

A. JUDUL KASUS
Konstipasi Pada Anjing

B. KASUS
Pada suatu hari, seekor pemilik anjing datang ke dokter hewan dengan membawa
anjing Doberman jantan umur 2 tahun dengan keluhan :
 tidak mau makan
 tidak defekasi selama 4 hari
 jarang beraktivitas
 perut membesar
 sering mengejan-ngejan

C. TUJUAN TERAPI
-Mengeluarkan sumbatan:
a. melunakkan feces
b. Mempercepat peristaltik
-Menghilangkan causa

D. PROSES TERAPI
P-treatment
Nama Obat Keamanan Efikasi Dosis Harga
Semisintetik Efek samping: Farmakokinetik: Indikasi:
Metilselulosa obstruksi usus diberikan peroral, melembekkan
dan esofagus tidak diabsorbsi tinja pada
melaluisaluran pasien yang
cerna, diekskresi tidak boleh
melalui tinja. mengejan
Farmakodinami:
mengikat air dan
ion dalam lumen
kolon, sebagian
komponennya
dicerna oleh bakteri
kolon dan
metaboliknya
meningkatkan efek
pencahar melalui
peningkatan
osmotic cairan
lumen.
Bisakodil Efek samping : Farmakokinetik: Indikasi: Contoh
kolik usus, pemberian peroral / konstipasi dulcolax(supositoria)
perasaan terbakar perektal. Kl: penderita Rp.10.800/kapsul;
pada penggunaan Dihidrolisis di usus onstruksi tablet Rp. 3.600/strip
rectal, halus menjadi usus isi 4 tablet)
hipokalemia dan difenol yang -dog: 10mg
atonia kolon pada kemudian PO sid PRN
penggunaan dikonjugasi di hepar -cat: 5mg PO
jangka panjang dan dinding usus. sid PRN
Diekskresi melalui
empedu.
Direhidrolisis
menjadi difenol
kembali yang akan
merangsang
motilitas usus besar.
-menginduksi
defekasi dengan
merangsang
aktivitas peristaltik
usus yang bersifat
mendorong
(propulsif) melalui
iritasi lokal mukosa
atau kerja yang
lebih selektif pada
plexus saraf
intramural dari otot
halus usus sehingga
meningkatkan
motilitas.
Efek pencahar
terlihat setelah 6-12
jam
Farmakodinamik:
merangsang mukosa
syaraf intramural
atau otot polos
sehingga
meningkatkan
peristaltikdan
sekresi lendir usus
melalui penghambat
Na-K ATP-ase

Katul - Farmakokinetik: Pemberian


efek tampak dalam dicampur
24 jam dengan
Farmakodinamik: makanan
mengikat air dan
ion dalam lumen
kolon

Advice :

P-nondrug

digunakan untuk meningkatkan frekuensi BAB pada pasien konstipasi, yaitu dengan
menambah asupan serat sebanyak 10-12 gram per hari dan meningkatkan volume cairan
yang diminum, serta meningkatkan aktivitas fisik/olah raga. Sumber makanan yang kaya
akan serat, antara lain: sayuran, buah, dan gandum. Serat dapat menambah volume feses
(karena dalam saluran pencernaan manusia ia tidak dicerna), mengurangi penyerapan air
dari feses, dan membantu mempercepat feses melewati usus sehingga frekuensi
defekasi/BAB meningkat.

P-drug

Dengan obat laksatif/pencahar digunakan untuk meningkatkan frekuensi pembuangan


feses dan untuk mengurangi konsistensi feses yang kering dan keras. Secara umum,
mekanisme kerja obat pencahar meliputi pengurangan absorpsi air dan elektrolit,
meningkatkan osmolalitas dalam lumen, dan meningkatkan tekanan hidrostatik dalam
usus. Obat pencahar ini mengubah kolon, yang normalnya merupakan organ tempat
terjadinya penyerapan cairan menjadi organ yang mensekresikan air dan elektrolit. Obat
pencahar sendiri dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu: (1) pencahar yang
melunakkan feses dalam waktu 1-3 hari (pencahar bulk-forming, docusates, dan
laktulosa); (2) pencahar yang mampu menghasilkan feses yang lunak atau semi-cair
dalam waktu 6-12 jam (derivat difenilmetan dan derivat antrakuinon), serta (3) pencahar
yang mampu menghasilkan pengluaran feses yang cair dalam waktu 1-6 jam (saline
cathartics, minyak castor, larutan elektrolit polietilenglikol).

Monitoring
Berkurangnya rasa tidak enak dan sakit pada abdomen, buang air besar dalam (15 sampai
60 menit), evaluasi kembali bila terdapat perdarahan rektum atau tidak ada buang air
besar setelah pemberian.
1. Beberapa klinisi menyatakan bahwa sebaiknya suppositoria laksatif stimulan tidak
diberikan pada pasien dengan kram perut, fisura anal atau rektal, atau hemoroid
ulseratif. Laksatif stimulan membentuk kebiasaan dan penggunaan jangka lama obat
ini dapat menyebabkan ketergantungan pada laksatif serta hilangnya fungsi usus
normal. Dengan penggunaan jangka panjang atau overdosis laksatif stimulan,
gangguan elektrolit termasuk hipokalemia, hipokalsemia, asidosis metabolik atau
alkalosis, sakit pada abdomen, diare, malabsorpsi, penurunan berat badan, dan
enteropathy dengan kehilangan protein dapat terjadi. Gangguan elektrolit dapat
menyebabkan muntah dan kelemahan otot, jarang menyebabkan osteomalasia,
aldosteronisme sekunder, dan tetanus.

2. Pada penggunaan kronis dapat terjadi perubahan patologis termasuk kerusakan


struktural pada plexus myenteric, gangguan berat dan permanen dengan motilitas
kolon, serta hipertrofi mukosa muskularis. Kolon katartik dengan atoni dan dilasi
kolon, khususnya pada bagian kanan terjadi pada kebiasaan menggunakan bisakodil
(seringkali selama beberapa tahun) dan sering menyerupai ulseratif kolitis.

KASUS : VOMITUS PADA ANJING


KELOMPOK : Kelompok 2
Diki firmansyah 0811310015
Furqon adimas 0811310018
Isma prashtani 0811310025
M. Hartanto yusufa 0811310028
Viska marchelen w 0811310040
Bornea pertiwi 0811313005
Faris nurhanafi 0811313011
Vepty ulan 0811313020

Kasus

Suatu pagi anjing Pak Kentus mengalami muntah-muntah, terlihat lemah, dan
tidak mau makan. Takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan Pak kentus membawa
anjingnya menuju rumah sakit hewan yang di dalamnya memiliki dokter-dokter hewan
yang handal, terampil dan ikhlas dalam melayani pasien.

Problem Pasien

Pasien mengalami muntah-muntah.


Pasien terlihat lemas
Pasien mengalami anoreksia

Tujuan Terapi
Untuk menghentikan muntah pada pasien
Untuk mengembalikan kondisi pasien kepada kondisi normal
Untuk memberikan makanan yang dapat dicerna oleh pasien

Proses Terapi
Advice
Ditempatkan pasien pada tempat yang nyaman.
Pasien dipuasakan selama 24 jam dengan tetap diberikan air minum.
Non Obat
Setelah muntah selesai, diberikan makanan halus yang mudah dicerna seperti
bubur
Obat
Terapi yang diberikan berupa Terapi suportif dan simtomatik
Terapi Suportif
Pemberian Ringer’s Dextrose 5 % 40 ml digunakan untuk mengganti cairan tubuh
dan elektrolit yang hilang, kandungan laktat dimetabolisme dalam hepar menjadi
bentuk bikarbonat. Dosis maintenance RD adalah 40-50 mg/kg/ hari.

Terapi simtomatik
Diberikan obat-obat antiemetika dengan pilihan-pilihan obat sebagai berikut
Nama Obat Mekanisme Dosis Harga Kontraindikasi
Kerja
Chlorpromazine H1-reseptor anjing= 2 Rp. Hipotensi dan
blocking mg/kg berat berpotensi
2,5%
actions. badan toxisitas pada
hewan
Efek sedasi
Diphenhydramine Antihistamin Anjing= 25 Rp. 16.900 Sedatif berefek
(H1 blokade) – 50 mg/kg sebagai
(Benadryl)
berat badan antimuskarinis
IV (atropine-like
effect).
Maropitan Meningkatkan Anjing = 8 Rp. 32.000 Dalam dosis
kelarutan air mg/kg tinggi
dan stabilitas menyebabkan
dan mengurangi hypersalivasi,
toksisitas dari diare, tinja
molekul; berdarah,
Dengan drooling,
menghambat muntah-
penjalaran muntah,
neurotransmiter kelesuan,
yang menuju ke kehilangan
CNS pada saat nafsu makan,
akan terjadi tremor otot, dan
respon muntah perut kembung
Metoklopramid D2 blocker anjing= 2 Rp. 11.200 meningkatkan
mg/kg berat peristaltik
badan duodenum,
merelaksasi
sfingter pilorus
dan bulbus
duodenum dan
jejenum

Rujukan
• Cek darah ke laboratorium dimungkinkan adanya infeksi bakteri
• Memperhatikan sanitasi kandang

Monitoring dan Evaluasi


• Perkembangan pasien, kalau sudah sembuh pemberian obat dihentikan

Kesimpulan

Dalam terapi ini digunakan :


1. Ringer’s Dextrose 5 % 40 ml digunakan untuk mengganti cairan tubuh dan
elektrolit yang hilang.
2. Untuk antiemetika diberikan maropitan dengan keunggulan toksisitas akut yang
rendah dan merupakan temuan terbaru dari obat antimuntah untuk anjing.

KASUS : DIARE PADA ANJING


KELOMPOK : Kelompok 3
Arweniuma Ika W. 0811310008
Fitri Sandra 0811310016
Ghariza Feby 0811310020
Risang Renanda 0811310032
Galuh Pawestri P 0811313012
Siti Kurniawati 0811313018
Sugeng Widodo 0811310036
Silvia Anjar 0811310035
Vicky M. 0811313021

KASUS :
Seekor klien membawa seekor anjing yang sudah beberapa hari ini diare, kondisi tubuh
lemas, anoreksia, dan dehidrasi.
PROBLEM :
Diare profus karena infeksi bakteri

TUJUAN :
1. Eradikasi penyebab
2. Mengembalikan kondisi anjing ke kondisi semula

P-TREATMENT
Advis : pembuatan pakan yang lebih higienis khususnya yang berbahan
dari daging segar

Terapi non obat :


o puasa 1-4 hari ( tetap beri minum ),
o Pakan 3-6x sehari dengan pakan mudah cerna, setelah 3-5 hari secara gradual
kembali ke pakan normal,
o Beri pakan yang mudah dicerna, rendah serat, lemak sedang
o Terapi obat : Fluid therapy (10% sukrosa), Injeksi Biosolamin

Terapi Obat :

NAMA DOSIS CARA FREKUENSI


OBAT PEMBERIAN
ANTIBIOTIK
Ampicilin 22 mg/ kg PO 3X sehari
11-22mg/kg IV,SC,IM 3X sehari
Amikacin 10 mg / kg IM 3X sehari
IV 2X sehari
Gentamycin 2,2 mg/ kg IV, SC, IM 3X sehari
Kanamycin 5 mg/ kg SC 2X sehari
PO 3X sehari
ANTIBIOTIK + ANTIDIARE
Sulfasalazine 10-15 mg/ kg PO 3-4X sehari

Monitoring Dan Evaluasi


Diperhatikan apakah kondisi anjing sudah kembali seperti semula, makan normal, dan
sudah tidak diare. Jika semua gejala sudah hilang, obat dihentikan.
KASUS : GASTRITIS PADA ANJING
KELOMPOK : Kelompok 4
Bedhi Kuswantoro 0811310009
Devi Widiyana 0811310013
Galuh Puspitasari 0811310019
Susanti Anggraini Arif 0811310037
Aneke Putri 0811313001
Vinda Ayu W 0811310039
Yordania Mardiyan Yoel 0811313023
M. Yunan Farid 0811310030
Nealvin Irfan 0811313016

Kasus
Seseorang membawa anjingnya ke klinik hewan. Menurut si pemiliknya, dalam 2 hari
ini,anjingnya mengalami gejala utama vomit. Selain itu anjing terlihat malas bergerak,
disertai rasa sakit di abdomen serta mengalami vomit saat dipalpasi abdomen, tidak mau
makan (anoreksia), dehidrasi dan kemudian depresi
1. Menentukan problematika pasien
2. Menentukan tujuan terapi
3. Pemilihan P-Treatment dan P- Drug
4. Mulai melakukan proses terapi
5. Memberi informasi, instruksi dan perhatian
6. Memonitor hasil terapi dan evaluasi dari efek yang terjadi
Problematika Pasien

Dari hasil gejala yang terjadi maka anjing terkena gastritis acute.
Gastritis akut adalah inflamasi pada gaster atau lambung yang ditandai dengan vomit
kurang dari 7 hari, dan tidak menunjukkan gejala-gejala yang lain. Penyakit ini dapat
terjadi pada semua anjing dari segala umur. Hewan muda biasanya mengalami masalah
karena mengingesti benda asing.
Patofisiologi dari gastritis acute adalah Mukosa lambung mengalami perusakan yang
selanjutnya memicu infiltrasi sel-sel radang ke lamina propria dan berpotensi
menyebabkan erosi superfisial lambung.

Tujuan Terapi
1. Mencegah dehidrasi dan depresi
2. Menghilangkan vomit
3. Pengobatan gastritis akut
4. Eradikasi bakteri

Penentuan Interverensi Terapi


Pemilihan P-treatment & P-drug
1. Advis : - Hewan dipuasakan selama 24 jam , tetapi tetap diberi minum
- Diberi banyak minum untuk mengurangi dehidrasinya
2. Non drug : cairan parenteral, Larutan actated Ringer’s atau normal saline
3. Drug : pemberian anti vomit (antiemetik), pengobatan peradangan mukosa,
antibiotic.
Disarankan anjing untuk dilakukan rawat inap selama 24 jam

Obat anti muntah


Ondansetron
Ondansetron diperuntukkan untuk mencegah mual dan muntah yang disebabkan
kemoterapi kanker atau setelah operasi. Ondansetron bekerja dengan memblokade
hormon Serotonin yang menyebabkan muntah.
• Metoclopramid
Bekerja pada saluran pencernaan sebagai prokinetik, dan ini berguna pada
penyakit saluran cerna, tetapi kurang berguna pada rasa ingin muntah karena obat
cytoxic dan setelah operasi.
• Domperidon
Domperidon merupakan antagonis dopamin yang secara periferal bekerja
selektif pada reseptor D2. Domperidone mempunyai khasiat antiemetik yang
sama dengan metoclopramide.
no Nama obat Efek samping Mrkanisme Dosis
kerja
1 Metokloropamid Gejala ekstra pyramidal D2 Blocker 0,2-0,5 mg/kg
IV IM PO
2 Domperidon Gejala ekstra pyramidal< D blocker 2-5 mg
/animal PO
3 Ondansetron Gejala ekstra pyramidal 5-HT3 Blocker 0.5 to 1.0
<<< mg/kg, IV or
oral
4 Amoxicillin 10-20 mg/kg
BB selama 3
minggu

Terapi
Hewan dipuasakan
Hewan diberi invus laktat ringer secara iv
Pemberian anti muntah Metokloropamide 0,2-0,5 mg/kg PO
Diberi antibiotic amoxicillin 10-20 mg/kg BB selama 3 minggu
Informasi, intruksi & perhatian pada pemilik pasien
• Informasi bahwa si anjing harus di puasakan makan tetapi tetap di beri minum
selama 24 jam.
• Memberi intruksi agar pemilik anjing selalu memantau kondisi si anjing secara
intensif
• Pemberian antibotik harus tuntas, pemberian obat dilakukan 3 kali sehari
disesuaikan dengan umur.
• Memberi intruksi agar si pemilik anjing, membawa kembali anjingnya jika dalam
waktu 3 hari kondisi si anjing tidak membaik.

Monitor hasil terapi & evaluasi


• Melakukan monitoring kondisi anjing dengan melakukan kontak dengan klien.
• Apabila setelah 3 hari, si anjing tidak menunjukan gejala gastritis maka proses
terapi di hentikan.
2010

FARMAKOTERAPI
TERAPI PADA KASUS DIARE DAN DERMATITIS

PENDIDIKAN DOKTER HEWAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANGKATAN 2008
Created by : Galuh P. Prameswari
KASUS : DIARE PADA SAPI YANG DISEBABKAN
OLEH BAKTERI
KELOMPOK : Kelompok 1A
Alfan Chilmi R (0811320004)
Bedhi Martodiredjo (0811310009)
Susanti Anggraini (0811310037)
Vicky Malini (0811313021)
Yordania M Y (0811313023)

Judul : Diare
Kasus : Pak Sukadi, seorang peternak sapi perah di daerah Pujon terpaksa memanggil
seorang dokter hewan karena sejak pagi tadi tiba-tiba sapinya tidak mau makan, perutnya
membesar, dan sering buang air besar dengan tinja yang agak encer. Pak Sukadi sangat
khawatir, karena sapi itu baru dibeli dengan harga 10 juta.

Proses terapi rasional :

- Diagnose : menurut amnanesa kepada pemilik sapi, riwayat makan nya tidak ada
pergantian hanya saja karena terkena air hujan, pakan sapi menjadi basah diduga
pakan mengandung bakteri. Diare akut

- Tujuan terapi :
1. Mencegah Dehidrasi
2. Menghentikan diare
3. Eradikasi penyebab (bakteri)

- P-treatment & p-drug :


1. Advis : sebaiknya menjaga sanitasi kandang
2. Non-drug : mengganti pakan dengan pakan yang bersih
3. Drug :
o Untuk mencegah dehidrasi maka di infuse secara iv
o Untuk menghentikan diare obat-obat yang digunakan :
 Loperamide
 Lomotil>> Opiate agonist. Stimulates smooth muscle segmentation in
intestine, as well as electrolyte absorption. Used for acute treatment of
nonspecific diarrhea

N Nama Efek Dosi kontraindikasi Harga


o Obat Samping s
1 Loperamid Nyeri hipersensitivit Rp
e abdominana as dengan 800,00/tabl
l (perut), loperamid, et
mual, hambatan
muntah, peristaltik,
mulut hindari
kering, penggunaan
sebagai terapi
mengantuk, utama untuk
pusing, disentri akut,
ruam kulit, ulseratif
dan kolitis akut,
megakolon bacterial
toksik enterocolitis
dan kolitis
pseudomembr
an.

4 Lomotil Dapat Alergi pada atropine,


menyebabk menyebabkan
an jaundice,
konstipasi

o Memberi antibiotic
 Amoksisilin
No Nama obat Efek harga
samping
1 Amoksisilin Alergi

- Terapi
Laktat ringer secara IV
Diberi lomotil
Diberi antibiotic amoksisilin

- Informasi, intruksi dan perhatian


Pemberian infuse secara iV harus dilakukan oleh dokter hewan.
Lomotil merupakan obat antidiare yang nantinya sapi akan mengalami konstipasi,
tetapi ini hanya akan terjadi beberapa hari.pemberian lomotil dilakukan secara
oral dapat dicampur dengan pakan sapi
Pemberian antibiotic amoksisilin harus diberikan habis
Pemberian antidiare dihentikan bila sapi sudah tidak diare lagi.

- Monitoring, evaluasi dan edukasi


Kondisi sapi harus dipantau steiap hari.
Bila tidak terliaht perubahan atau sapi tidak tambah sehat maka hubungi kembali
dokter hewan yang memriksa.
Melakukan pemeriksaan ulang.
KASUS : DIARE PADA SAPI YANG DISEBABKAN
OLEH BAKTERI
KELOMPOK : Kelompok 1B
Bedhi Kuswantoro 0811310009
Arweniuma I 0811310008
Fitria Novita S 0811310017
Galuh Puspitasari 0811310019
Faris Nurhanafi 0811313011
Nealvin Irfan 0811313016

KASUS
Pak Sukadi seorang peternak sapi perah di daerah Pujon terpaksa memanggil seorang
dokter hewan karena sejak pagi tadi tiba-tiba sapinya tidak mau makan, perutnya
membesar dan sering buang air besar dengan tinja yang agak encer. Pak Sukadi sangat
kawatir, karena sapi itu baru dibeli dengan harga 10 juta.
Proses Terapi Rasional dengan langkah-langkah sebagai berikut :
7. Menentukan problematika pasien
8. Menentukan tujuan terapi
9. Pemilihan P-Treatment dan P- Drug
10. Mulai melakukan proses terapi
11. Memberi informasi, instruksi dan perhatian
12. Memonitor hasil terapi dan evaluasi dari efek yang terjadi

Nama Cara kerja Efek Dosis Harga


samping
Oxitetracycline Menekan Iritasi 5- Rp.
50mg pertumbuhan lambung 8mg/kgBB 2.576,00
bakteri, yaitu pada diberikan
menghambat pemberian secara p.o
sintesis protein oral. dan atau
ribosom bakteri Tromboflebit injeksi
is pada
pemberian
injeksi
Racecordil mengembalikan Hanya
keseimbangan menimbulkan
sistem tubuh efek samping
dalam mengatur yang minimal
penyebaran air
dan elektrolit ke
usus
Loperamide memperlambat kolik Rp.150,0
motilitas saluran abdomen 0/ tablet
cerna dengan
mempengaruhi
otot sirkuler dan
longitudinal
usus
Problematika Pasien
Diare non-infeksi akibat keracunan makanan.

Tujuan Terapi
 Pengobatan diare

Penentuan Interverensi Terapi


Pemilihan P-treatment & P-drug
- Advis :
4. Puasa 1-4 hari
5. Pakan 3 – 6 X sehari dengan paakan mudah cerna , setelah 3-5 hari secara gradual
kembali ke pakan normal
6. Beri pakan yang mudah dicerna , rendah serat, lemak sedang

- Non drug :
7. Istirahat dan puasa makan tetapi tidak puasa minum. Minum yang banyak.
1. Anti Diare

Informasi, intruksi & perhatian pada pemilik pasien


• Memberi intruksi agar pemilik sapi selalu memantau kondisi sapi secara intensif.
• Pemberian pakan yang disesuaikan dengan kesehatan sapi, berikan pakan yang
banyak serat.
• Pemberian vitamin dan antibiotik lebih diatur kembali.

Monitor hasil terapi & evaluasi


• Melakukan monitoring kondisi sapi dengan melakukan pemeriksaan kembali dan
komunikasi dengan pemilik.
• Apabila setelah dilakukan proses pengobatan selama beberapa hari sapi tetap
tidak sembuh, maka perlu dilakukan diagnose ulang.
KASUS : DIARE PADA SAPI YANG DISEBABKAN
OLEH BAKTERI
KELOMPOK : Kelompok 1C
Heri Setiawan
Diki Firmansyah
Bornea Pertiwi Putri
Mega Ayu KSD
Arifin Wibowo

KASUS
Pak Sukadi seorang peternak sapi perah di daerah Pujon terpaksa memanggil
seorang dokter hewan karena sejak pagi tadi tiba-tiba sapinya tidak mau makan,
perutnya membesar dan sering buang air besar dengan tinja yang agak encer. Pak
Sukadi sangat kawatir, karena sapi itu baru dibeli dengan harga 10 juta.

Problematika Pasien
Diare akut akibat bakteri

Tujuan Terapi
 Pengobatan diare
 Pengobatan bakteri

Penentuan Interverensi Terapi


Pemilihan P-treatment & P-drug
Advis :
8. Mengganti pakan dengan pakan yang mudah dicerna
9. Setelah sembuh kembali ke pakan normal secara gradual

Non drug :
Pemberian oralit
2. Anti Diare Untuk Bakteri

Nama Golongan Cara kerja Efikasi Efek samping Dosis Harga


Nifuroxazide Antibiotika Nifuroxazide adalah Efek samping 5 ml/50kg Harga Per
senyawa mtrofuran dapat ditoleransi BB PO Satuan
yang memiliki efek dengan baik. Terkecil :
bakterisidal Dapat terjadi Rp33,900.
Nifuroxazide bekerja penqurangan 00
lokal pada saluran flora mikroba
pencemaan. - normal.
Aktifitas
antimikroba
Nifuroxazide lebih
besar dan obat anti
infeksi intestinal
biasa
seperti,kloroyodokui
n.
Kloramfenik Antibiotika Kloramfenikol Diskrasia darah, 50 mg/kg Harga Per
ol adalah antibiotik gangguan BB sehari Satuan
yang mempunyai saluran PO Terkecil :
aktifitas pencernaan, Rp250.00
b.akteriostatik, dan reaksi
pada dosis tinggi neurotoksik,
bersifat bakterisid. reaksi
Aktivitas hipersensitif dan
antibakterinya sindroma
dengan menghambat kelabu.
sintesa protein
dengan jalan
mengikat ribosom
sub unit 50S,
Metronidazol Antiprotozo efektif diare yang Gangguan 10-30mg/kg Harga Per
a disebabkan protozoa saluran PO Satuan
penyebab diare pencernaan, Terkecil :
( Entamoeba pengecapan Rp450.00
histolyca, Giardia terasa seperti
Llambia, logam, lidah
Cryptosporidium, berambut,
dan Cylospora ) radang lidah,
radang rongga
mulut,
neutropenia
yang bersifat
reversibel,
pusing, vertigo,
inkoordinasi,
ataksia

Terapi Symtomatis
Nama Golongan Cara kerja Efikasi Efek samping Dosis Harga
Kaolin dan Kaolin: Merupakan suatu Dapat 10 Harga Per
pectin absorben yang dapat mempengaruhi ml/50kg Satuan
menyerap bakteri- absorbsi BB PO Terkecil :
bakteri,substansi-substansi saluran Bentuk Rp3,650.0
beracun dan merangsang pencemaan cairan 0
dari saluran usus,serta dan obat-obat
membentuk lapisan lain
pelindung pada dinding
usus.
Pektin: Dapat
menghilangkan toksin-
toksin yang dihasilkan
oleh bakteri-bakteri dan
juga dapat menghancurkan
bakteri karena
terbentuknya asam
galakturonat,asam
galakturonat merupakan
suatu media yang dapat
menghambat pertumbuhan
bakteri-bakteri yang biasa
menebabkan diare.

Antimotility Agent
Obat ini berfungsi untuk mengurangi motilitas dari GI Trax yang berlebihan yang dapat
menyebabkan diare
Nama Golongan Cara kerja Efikasi Efek samping Dosis Harga
Loperamide Anti Loperamide Flatulen/kembu 0.08-0.20 Harga Per
HCL motilitas merupakan ng, konstipasi, mg/kg PO Satuan
antispasmodik, mual, muntah, Terkecil :
dimana mekanisme mulut kering, Rp150.00
kerjanya yang pasti sakit pada
belum dapat abdominal.
dijelaskan. Secara in Reaksi
vitro pada binatang hipersensitif
Loperamide (termasuk
menghambat kemerahan pada
motilitas / kulit).
perilstaltik usus Kelelahan,
dengan mengantuk,
mempengaruhi pusing,
langsung otot megacolon
sirkular dan toksik. Gejala
longitudinal dinding over dosis :
usus. konstipasi,
mual, depresi
susunan saraf
pusat.

Informasi, intruksi & perhatian pada pemilik pasien


• Memberi intruksi agar pemilik selalu memantau kondisi hewanya secara intensif
• Pemberian obat harus dihentikan jika gejala sydah hilang
• Memberi intruksi agar si pemilik anjing, membawa kembali anjingnya jika dalam
waktu 3 hari kondisi hewan tidak membaik.

Kesimpulan
Pemilihan obat untuk diare akut karena bakteri ini menggunakan kombinasi Kaolin dan
pectin 10 ml/50kg BB PO bentuk cairan, selain harga obat efek samping obat ini ringan.
Tidak perlu pemberian antibiotika karena obat ini juga merupakan bakteriostatik.

KASUS : DIARE PADA SAPI YANG DISEBABKAN


OLEH BAKTERI
KELOMPOK : Kelompok 1A
Nur Ahmad Wijaya 0811310031
Roosy Margaretha R 0811310033
Viska Marchelen 0811310040
Wahyuni Eka S 0811313022

KASUS
Pak Sukadi, seorang peternak sapi perah di Pujon terpaksa memanggil seorang dokter
hewan karena sejak pagi tiba-tiba saja sapinya tidak mau makan, perutnya besar, dan
sering buang air besar dengan tinja yang agak encer. Pak Sukadi sangat khawatir
karena sapi itu baru dibeli dengan harga sepuluh juta.

Diagnosa
Sapi perah Pak Sukandi menderita enteritis

Tujuan Terapi
• Menghilangkan diare
• Menambah nafsu makan

Proses Terapi
• Advice
Sapi istirahat dengan keadaan kandang yang bersih
• Non-Drug
Dilakukan P-treatment dengan melakukan manajemen pemberian pakan yang
baik, hindari merubah menu pakan secara mendadak dan drastis. Baik jenis
maupun volumenya.
• Drug
untuk sapi dewasa, berikan antibiotik terramycin 5mg/kg bb PO dengan harga
Rp 10.200,00 pemberian 3 hari berturut-turut. Untuk pedet sama, dan
diminumkan colibact bolus 1. Apabila terjadi dehidrasi maka berikan cairan infus
atau NaCl fisiologis. Diberikan vitamin B-kompleks untuk menambah nafsu
makan.
Jika dikarenakan parasit diberikan dovenic 20-25 mg/kg bb IV dengan harga Rp
15.000,00
Jika dikarenakan protozoa diberikan metronidazole 20-30 mg/kg bb PO q12h
untuk 10-14 hari dengan harga Rp 22.800,00

KASUS : DERMATOMYCOSIS
KELOMPOK : Kelompok 2A
Devi Widiyana 0811310013
Fitri Sandra 0811310016
M. Hartanto Y 0811310028
M.Ali 0811310029
Siti Kurniawati 0811313018

1. Kasus :
Phila membawa kucing kesayanganya, choky si bulu tebal ke dokter hewan.
Kepada dokter hewan, Phila menceritakan bahwa sejak 3 hari yang lalu choky
terlihat hyperaktif, sering mengaruk-garuk, dan seringkali menjilati badanya, saat
diperiksa dokter ditemukan pada bagian ekornya suatu daerah berwarna merah, dan
bulu di tempat tersebut agak rontok.

2. Problem pasien
 Hewan Hyperekatif, sering Menggaruk-Garuk, Sering Menjilati Badannya, Lesi
Bulat, Berwarna Kemerahan, Kulit Di Daerah Lesi Beraspek Basah, Bulu Kusut
Dan Rontok, Pruitus
 Diagnosa : Ringworm, Dermatomikosis oleh Jamur

3. Tujuan terapi
 Eradikasi jamur penyebab dematomikosis
 Menjaga agar rambut tidak rontok

 Memulihkan Kondisi Kulit Yang Kemerahan

4. Pemilihan P-treatment & P-drug


a. Advis :
 Lingkungan yang bersih dan tidak lembab
 Selalu membiasakan mengeringkan kucing setelah dimandikan

b. Terapi non obat


 Memberikan pakan diet khusus untuk penyakit jamur.
 Mandi (dipping system) 2x seminggu dengan Lime Sulfur 0, 5% atau
Chlorhexadine 0,5% atau Captan solution 0,3%

c. Terapi obat
 Griseofulvin 25-50 mg/kgBB dengan interval 12 jam
 Itraconazole 10-20 mg/kgBB dengan interval 24 jam atau ketoconazol 10
mg/kgBB dengan interval 12-24 jam.

Griseofulvin yang diberikan bertujuan mencegah invasi jamur terutama invasi di


daerah kulit, rambut, dan kuku. Pada kucing absorbsi dari Griseofulvin meningkat apabila
diberikan dengan bersama dengan pakan yang mengandung lemak. Namun Griseofulfin
tergolong teratogenik sehingga tidak boleh diberikan pada hewan bunting. Griseofulvin
diberikan minimal 7 hari tetapi umumnya 3-4 minggu dengan pemberian 3-4 kali sehari .
Salep biru yang diberikan merupakan penggabungan dari vaselin album, minyak ikan,
sulfanilamida serbuk, dan Gusanex®. Pemberian salep biru secara topikal bertujuan
mempercepat proses persembuhan luka di kulit, mencegah infeksi bakteri dan jamur,
serta mencegah invasi lalat. Selain penggunaan salep biru pengobatan topikal lain yang
digunakan untuk mengatasi jamur yaitu pemberian resorcine dan sulfanilamida serbuk

d. Rujuk ke Klinik : Tidak perlu karena kondisi kucig masih bisa dimonitoring oleh
pemilik.

5. P-drug

6. Informasi, instruksi dan perhatian


 Obat diberikan secara rutin dan harus habis
 Obat disimpan di tempat yang kering dan sejuk

 Jaga kebersihan kandang dan selalu dalam keadaan kering


 Kembali kontrol ke klinik 2 minggu setelah pengobatan pertama

7. Kesimpulan
Kondisi kucing hyperekatif, sering menggaruk-garuk, sering menjilati badannya
 diagnosis : Ringworm, Dermatomikosis oleh Jamur
Terapi yang digunakan:
 Advis : setelah mandi harus dikeringkan, lingkungan bersih dan tidak lembab
 Terapi non obat :

Mandi (dipping system) 2x seminggu dengan Lime Sulfur 0, 5


 Terapi obat :
ketoconazol 10 mg/kgBB dengan interval 12-24 jam  karena dosis lebih sedikit
dan harga lebih murah

KASUS : DERMATITIS PADA KUCING


KELOMPOK : Kelompok 1A
Furqon Adhimas Y. 0811310018
Ghariza Feby El Gani 0811310020
Christina Dewi P. 0811313006
Galuh Pawestri P. 0811313012
Vepti Ulan S.A. 0811313020

E. JUDUL KASUS
Dermatitis pada Kucing

F. KASUS
Phila membawa kucing kesayangannya, Choki si bulu tebal, ke dokter hewan.
Kepada dokter Phila menceritakan bahwa sejak 3 hari yang lalu.Choki terlihat
hiperaktif, menggaruk-garuk dan sering sekali menjilati badannya. Saat diperiksa
dokter,ditemukan pada bagian ekornya suatu Daerah berwarna merah, dan bulu
ditempat tersebut. agak rontok.
Diagnosa dari symtomp yang terjadi adalah Dermatitis karena Ringworm

G. TUJUAN TERAPI
Menghilangkan pruritus
Menghilangkan causa

H. PROSES TERAPI
Efek
Nama Obat Cara Kerja Dosis Harga
Samping
Griseofulvin Menghambat pertumbu- Gangguan microsized Rp 29.750/250mg
han berbagai spesies darigastrointestinal formulation: (Generik)
microsrorum. 25–60 mg/kg
PO q12h for 4–
Pd penggunaan p.o 6 weeks;
griseofulvin diabsorpsi
secara lambat dengan ultramicrosized
memperkecil ukuran formulation:
par- tikel. 2.5–5.0 mg/kg
PO q12–24h;
Griseofulvin ditimbun di
sel sel terbawah dari pediatric
epidermis sehingga ke- suspension:
ratin yg baru terbentuk 10–25 mg/kg
akan tetap dilindungi PO q12h
terhadap infeksi jamur.
Ketoconazole Ketoconazole bekerja Anorexia dose: Rp20.500/200mg
dengan menghambat 10 mg/kg PO (Generik)
enzym "cytochrom P. q24h or
450" jamur, dengan divided twice
mengganggu sintesa per day for
ergosterol yang 3–4 weeks
merupakan komponen
penting dari membran
sel jamur.

I. KESIMPULAN
Ketoconazole merupakan pilihan yang paling tepat, dilihat dari efficacy, side effect,
cost.

KASUS : DEMODEKOSIS
KELOMPOK : Kelompok 2C
Isma Prasthani HP 0811310025
M. Yunan Farid 0811310030
Aneke Putri YD 0811313001
Awang Yoga P 0811313004
KASUS

Phila membawa anjing kesayangannya, Choki si bulu tebal, ke dokter hewan. Kepada dokter
Phila menceritakan bahwa sejak 3 hari yll. Choki terlihat hiperaktif, menggaruk-garuk dan sering
sekali menjilati badannya. Saat diperiksa dokter, ditemukan pada bagian ekornya suatu daerah
berwarna merah, dan bulu ditempat tsb. agak rontok.

Proses Terapi Rasional dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan problematika pasien


2. Menentukan tujuan terapi
3. Pemilihan P-Treatment dan P- Drug
4. Mulai melakukan proses terapi
5. Memberi informasi, instruksi dan perhatian
6. Memonitor hasil terapi dan evaluasi dari efek yang terjadi

Problematika Pasien
Gejala : Terlihat hiperaktif, menggaruk-garuk, menjilati badannya, bagian ekornya suatu
daerah berwarna merah, dan bulu agak rontok.

Diagnosa : Ringworm, Dermatomikosis oleh Jamur

Tujuan Terapi
Memperbaiki kerontokan rambut, menghilagkan demodekosis, dan, Memulihkan kondisi kulit
yang kemerahan.

Penentuan Interverensi Terapi


Pemilihan P-treatment & P-drug
1. Advis : 1. Perawatan pasien dapat dilakukan dengan mengeringkan
rambut setelah dimandikan
2. lingkungan bersih dan tidak lembab

 Non drug: -
 Non-Drug
- Cuci dengan desinfektan alat-alat grooming seperti sisir, sikat, setelah
menggunakannya.
- segera isolasi dan cegah kontak dengan anjing yang lain
- Memberikan pakan diet khusus untuk penyakit jamur.

3. Drug : - Pemberian multivitamin ADE berfungsi untuk mempercepat proses penyembuhan


dan regenerasi kulit.

 Mandikan dengan shampoo khusus( Mandi (dipping system) 2x seminggu


dengan Lime Sulfur 0, 5% atau Chlorhexadine 0,5% atau Captan solution 0,3%)

- injeksi obat golongan avermectin, Invermectin


- Amitraz
- Salep

4. Rujuk ke Klinik : Tidak perlu karena kondisi kucig masih bisa dimonitoring oleh pemilik.

P-Drug

3. Ivermectin (Heartguard, Ivomec, Eqvalan liquid)


Nama Golongan Cara kerja Kontraindikasi Efek Dosis Harga
samping

Iverectin avermectin Antiparasitic drug. Tidak diberikan neurotoxic 600 105.000


Neurotoxic to pada anjing and signs mcg/kg/60–
parasites by jenis collie, include: 120 days,
potentiating Australian depression, PO.
effects of shepherds, ataxia,
inhibitory shelties, and Old difficulty
neurotransmitter, English with vision,
GABA. sheepdogs coma, and
death.
ivermectin injeksi Ivermectin
1-2 minggu sekali appears to
be safe for
pregnant
animals

4. Amitraz (Mitaban; Taktic-EC)


Nama Golongan Cara kontraindikasi Efek samping Dosis Harga
kerja

Amitraz amitraz Causes 5,3 ml/gl 60.000,00


yang sedation in water;dip
diulang dogs (2- wet dog
1-2 agonist) which
minggu may be And air-
sekali reversed by dry q 7-14
yohimbine or adys x 3-
atipamezole. 6 Rx
When high
doses are used,
other side
effects
reported
include
pruritus,
PU/PD,
bradycardia,
hypothermia,
hyperglycemia,
and (rarely)
seizures.

Dipping, yaitu dengan cara memandikan hewan untuk tujuan pengobatan. Obat yang sering
digunakan adalah amitraz, dan diulang tiap minggu selama beberapa minggu sampai hewan
sembuh
5. Grisiovulvin

Griseofulvin yang diberikan bertujuan mencegah invasi jamur terutama invasi di daerah
kulit, rambut, dan kuku. Pada anjing absorbsi dari Griseofulvin meningkat apabila diberikan
dengan bersama dengan pakan yang mengandung lemak. Namun Griseofulfin tergolong
teratogenik sehingga tidak boleh diberikan pada hewan bunting. Griseofulvin diberikan minimal 7
hari tetapi umumnya 3-4 minggu dengan pemberian 3-4 kali sehari.Secara oral.
Pemberian salep biru secara topikal bertujuan mempercepat proses persembuhan luka di
kulit, mencegah infeksi bakteri dan jamur, serta mencegah invasi lalat. Selain penggunaan salep
biru pengobatan topikal lain yang digunakan untuk mengatasi jamur yaitu pemberian resorcine
dan sulfanilamida serbuk

Informasi, intruksi & perhatian pada pemilik pasien


• Memberi intruksi agar pemilik anjing selalu memantau kondisi si anjing secara intensif
• Obat diberikan secara rutin dan harus habis

• Memberi intruksi agar si pemilik anjing, membawa kembali anjingnya jika dalam waktu
3 hari kondisi si anjing tidak membaik.
• Cara mencegah penyakit dermatitis, Jaga kelembaban kult dengan cara menghndari
perubahan suhu.Hindari berkeringat terlalu banyak atau kepanasan, Kurangi
Stress.Hindari sabun dengan bahan yang terlalu keras.

Monitor hasil terapi & evaluasi


• Melakukan monitoring kondisi anjing dengan melakukan kontak dengan klien.
• Apabila setelah dilakukan proses pengobatan selama beberapa hari anjing tetap tidak
sembuh, maka perlu dilakukan diagnose ulang.

Dapat diberikan amitraz pada anjing yag terserang demodekosis secara kontinue.
KASUS : DERMATITIS ATOPIK PADA KUCING
KELOMPOK : Kelompok 2D
Risang R. 0811310032
Sugeng W 0811310036
Silvia Anjar 0811310035
Vinda Ayu 0811310039

KASUS
Phila membawa kucing kesayangannya, Choki si bulu tebal, ke dokter hewan. Kepada
dokter Phila menceritakan bahwa sejak 3 hari yll. Choki terlihat hiperaktif, menggaruk-
garuk dan sering sekali menjilati badannya. Saat diperiksa dokter, ditemukan pada bagian
ekornya suatu daerah berwarna merah, dan bulu ditempat tsb. agak rontok.

TUJUAN TERAPI
Untuk mengurangi rasa gatal
Mengurangi inflamasi

PROSES TERAPI
Advice
Kebersihan kondisi lingkungan tempat tinggal atau kandang juga mempengaruhi,
menghindari tungau debu rumah dapat membantu mengurangi bertambah parahnya
dermatitis atopik. Selain itu iklim juga berpengaruh, sehingga penderita harus menjaga
kondisi sanitasi dan ventilasi di sekitar tempat tinggal atau kandang. Iklim yang cerah
kering menguntungkan.

Non drug
Pemberian vitamin yaitu vitamin B dan E dimana vitamin B mempunyai fungsi untuk
untuk menjaga kelembaban dan meregenerasikan kulit Zat Panthenol yang dihasilkan dari
vitamin B adalah satu-satunya zat dari vitamin yang dapat dioleskan pada bagian luar
kulit, dan dapat diserap sampai lapisan kulit bagian dalam dan vitamin E sebagai
penangkap zat radikal atau antioksidan dan pelindung kulit dan menrurangi infeksi dan
omega 3 mencegah radang pada kulit .

P-Drug
Obat yang sering digunakan :
kortikosteroid topikal

Antihistamin
imunomodulator topika
Pemberian vaksinasi

Nama obat :

 Imidacloprid Every 2 weeks, after bathing


 Permethrin
 Prednisone : 0.5 mg/kg PO QOD
 Chloropheniramine : 2 mg/kg PO BID
 Hydroxyzine 10 mg PO BID to TID (cat)
 Clemastine and 0.67 mg PO BID (cat)
[Year]

FARMAKOTERAPI
Terapi Pada Kasus Kardiovaskular, Nyeri,
dan Inflamasi
Hipertensi-Heart Failure Congestive-Arthritis-Ginggivitis

PENDIDIKAN DOKTER HEWAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANGKATAN 2008
Created by : Galuh P. Prameswari
KASUS : HIPERTENSI PADA ANJING
KELOMPOK : Kelompok 1
Alfan Chilmi R. 0811310004
Fitria Novitasari 0811310017
Roosy M. Riupassa 0811310033
Christina Dewi P. 0811313006
Heri Setiawan 0811310022
Mega Ayu K. 0811310027
Awang Yoga P. 0811313004

Wahyuni Eka S. 0811313022


Moh. Ali 0811310029
Arifin Wibowo 0811313003

KASUS
Bu Vicky mempunyai seekor anjing Doberman yang berumur 1 tahun. Dengan
gejala si anjing abdomenya membesar, asites dan odema, batuk, sesak nafas, tekanan
darah meningkat dengan tekanan sistolik 190 mmHg dan tekanan Diastolik 120 mmHg
dari ukuran normal 160mmHg/100 mmHg.

DIAGNOSA
Anjing doberman milik bu Vicky menderita hipertensi portal.

TUJUAN TERAPI
1. Menghilangkan odema, asites dan pembesaran abdomen.
2. Menghilangkan sesak nafas dan batuk.

PROSES TERAPI
1. Advice
Anjing istirahat, dihindari jalan-jalan.
2. Non drug
Menjaga pola makan dengan Menurunkan konsentrasi sodium (avoid 0.9% NaCl) karena
dalam tubuh terlalu banyak, Menurunkan glukosa 2.5%,dan Lemak Jenuh.
3. Drug
a. Menghilangkan odema, asites,pembesaran abdomen dan sesak nafas diberikan diuretik
yaitu spironolactone (1–2 mg/kg PO q12h)
Hal ini dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut:
no Nama Cara kerja Efek samping dosis pemberian Harga
1. klortalidon Menghambat Hipotensi 1-2 Per oral Rp
trasport NaCl postural, mg/kg setiap 12 2.900/tabl
ganggguan sal jam et
cerna ringan,
impotensi,
hipokalemia,
2. furosemid Penghambatan Menggangu 1-2 Per oral Rp
transport pendengaran, mg/kg setiap 12 2.300/tabl
elektrolit ekanan darah jam et
Na,K,Cl mrnjadi tinggi,
sngat kuat
3. Spironolak Penghambat Ringan dan 1-2 Per oral Rp
ton reabsorpsi Na d reversibel, mg/kg setiap 12 2.900/tabl
sekresi K sakit kepala dn jam et
gangguan
darah

MONITORING DAN EVALUASI


a. Setelah obat habis anjing diperiksa tekanan darahnya apa sudah normal.
b. Anjing dimonitoring kesehatannya pada sesak nafas dan odemnya.

KESIMPULAN
Anjing doberman umur 1 tahun milik bu Vicky mengalami hipertensi yang
pengobatannya dengan pemberian spironolactone (1–2 mg/kg PO q12h) yang tidak
menyebabkan efek samping yang berat dan harganya terjangkau.

KASUS : HEART FAILURE CONGESTIVE PADA ANJING


KELOMPOK : Kelompok 2
Diki firmansyah 0811310015
Furqon adimas 0811310018
Isma prashtani 0811310025
M. Hartanto yusufa 0811310028
Viska marchelen w 0811310040
Bornea pertiwi 0811313005
Faris nurhanafi 0811313011
Vepty ulan 0811313020

Heart Failure Congestive- Right Side

KASUS
Pada suatu hari Mr. Martin merasa sedih melihat kondisi anjingnya. Anjing Mr.
Martin tidak seaktif biasanya, cepat lelah, nafasnya cepat, terkadang batuk-batuk pada
malam menjelang, perut membengkak dan nafsu makan menurun. Hal ini menyebabkan
anjing Mr. Martin mengalami penurunan berat badan. Sesuatu yang tidak biasa dilihat
dari anjing tersebut adalah sering pinsan dan dada sering bergetar.
Untuk itu Mr. Martin pergi ke dokter hewan untuk memeriksakan Anjing
kesayangannya tersebut.

Problem
- Sesak nafas
- Oedem pda beberapa daerah di organ tubuh
- Detak jantung dibawah rata-rata.
- batuk

PROSES TERAPI
Tujuan
1. Menghilang sesak
2. Menghindari asitesnya
3. Meningkatkan kontraksi jantung
4. Menghidari terjadinya remodeling jantung

P-TREATMENT
Advice
- menghindari exercise berlebih
- hewan harus lebih banyak beristirahat
- minum obat secara teratur
- menyiapkan oxycan kemungkinan dibutuhkan

Non-drug
- diet rendah garam (sodium)
- penambahan Carnitine supplementation akan membantu anjing dengan dilated
cardiomyopathy (e.g., cocker spaniels and boxers).
Drug
- diuretic
- ionotropik positif
- Angiotensin converting enzime inhibitor

P-Drug
Diuretik
Furosemid
Hydrochlorothiazide

Nama obat Cara kerja Efek Dosis Contraindikasi harga


samping
Furosemid Menghambat Hiperkalsiuria 2-4 Pada hewan Rp
kotransport Na+ , dan mg/kg penderita penyakit 23.167
K+, Cl- dan menurukan IV,IM, pericardial.
menghambat kalsium PO q
resorpsi air dan darah. 4-12 h
elektrolit.
Hydrochlorothi Membantu ginjal Hiporkalsiuria 2-4 Pada gangguan Rp.
azide mencegah dan mg/kg fungsi ginjal, 15.180
penyerapan garam meningkatkan PO sid Hypokalemia,
berlebih dan kalsium Hypomagnesemia,
cairan yang tidak darah. Hyponatremia,
diinginkan dalam Mild Pre-
tubuh. Eclampsia, dan
Hipertensi

Furosemid merupakan pilihan awal obat diuretic yang diberikan, dimana bertujuan untuk
mengurangi akumulasi kelebihan cairan. Mula kerja obat ini lebih cepat dan efek
diuretiknya lebih kuat dibandingkan gol. tiazid

ACE inhibitor
Enalapril
Benazepril
Captopril

Nama obat Cara kerja Efek samping Dosis Contraindikasi harga


Enalapril Menghambat Pusing, sakit 0,25-1 Pada hewan Rp
konversi kepala, mg/kg PO yang sedang 14.500
angiotensin I hipotensi 1-2x/hr bunting,
menjadi fatige, stenosis arteri
angiotensin II. asthenia, renalis bilateral.
Mencegah
terjadi
remodeling
jantung.
Benazepril Menghambat 0.25 to 0.5 Pada hewan Rp.
konversi mg/kg q24h yang sedang 31.680
angiotensin I bunting,
menjadi stenosis arteri
angiotensin II. renalis bilateral.
Mencegah
remodeling
jantung.
Captopril Menghambat 0.5–2 mg/kg Pada hewan Rp
konversi q8–12h PO. yang sedang 10.700
angiotensin I bunting,
menjadi stenosis arteri
angiotensin II. renalis bilateral.

Inotropik
- Digoxsin
- Dopamine
- Dobitamne
Nama obat Cara kerja Efek samping Dosis Contraindikasi harga
Digoxsin Mengambat < 20 kg: Bradikardia, Rp
pompa Na-K 0.01 mg/kg kardiomiopati, 16.930
ATPase pada q12h; > 20 hipokalemia,
membrane sel kg use 0.22 aritmic
otot jantung, mg/m2 q12h
PO
sehingga meni
Dopamine Menstimulasi 2–10 Rp.
reseptor mcg/kg/min 15.000
dopamine D1 IV infusion.
dan reseptor β
adrenergic di
sel otot
jantung. Pada
keadaan akut
sangat efektif.
Dobutamine suatu agonis β- 5–20 Rp.
adrenergik mcg/kg/min 20.000
yang bekerja IV infusion
sebagai
inotropik

Obat yang dipilih untuk pengobatan ini adalah :

- Furosemide (1–2 mg/kg q8h–q24h) or other loop diuretic is the initial diuretic of
choice. Diuretics are indicated to remove excess fluid accumulation (i.e., ascites
or pleural effusion).
- Dopamine, Dog, cat: 2–10 mcg/kg/min IV infusion
- ACE inhibitors such as enalapril (0.5 mg/kg q12h–q24h) or benazepril (0.5 mg/kg
q24h)

Rujukan
- Diharapkan melakukan pemeriksaan spesimen darah ke laboratorium untuk
dilakukan pemeriksaan mikroskopis dan serologis
- Melakukan uji sensitivitas antibiotik apabila gagal jantung diakibatkan karena
adanya bakteri.

Monitoring dan evaluasi

Monitor status renal, electrolyte, hidrasi, kecepatan dan usaha respirasi,berat


badan, keadaaan abdominal.
Jika azotemia berkembang, kurangi dosis diuretic dan dosis digoxin jika
menggunakan digoxin karena akan menyebakan toxicitas. Jika zotemia persisten
dan si hewan diberikan ACE inhibitor, kurangi atau hentikan penggunaan obat ini.
Monitoring ECG secara periodic untuk mendeteksi arrhythmias
Monitoring konsentrasi obat inotropik. Nilai normal 1-2mg/ml dalam kandungan
serum 8-10 jam setelah dosis diadministrasikan
KASUS : ARTHRITIS PADA ANJING
KELOMPOK : Kelompok 3
Arweniuma Ika W. 0811310008
Fitri Sandra 0811310016
Ghariza Feby 0811310020
Risang Renanda 0811310032
Galuh Pawestri P 0811313012
Siti Kurniawati 0811313018
Sugeng Widodo 0811310036
Silvia Anjar 0811310035
Vicky M. 0811313021

A. KASUS
Seorang klien membawa seekor anjing labrador hitam jantan (dogi) berumur 4 ½
tahun yang terlihat sangat ksakitan, pincang saat berjalan, terjadi inflamasi pada sendi.
Si dogi didiagnosa arthritis.

B. TUJUAN TERAPI
Menghilangkan nyeri dan inflamasi pada sendi.

C. P-TREATMENT
Advice
Anjing diistirahatkan dan aktivitas di luar ruangan di minimalisir.
Non Drugs
Fisioterapi, penurunan berat badan, dan penurunan intake kalori

Drugs

No Nama Obat Mekanisme Dosis Efek Samping Harga


Kerja
ANALGESIK Gol. NSAIDs
1 Aspirin 25 mg/kg Gastritis Rp 1.100/
(2x1 PO) tablet
2 Phenylbutazone 7mg/kg Toksik Rp 4.400/
(3x1 PO) gastrointestinal, tablet
depresi sumsum
tulang
3 Meclofenamic 0,5 mg/kg Gastritis, Rp 2.200
Acid (2x1 PO) gastrointestinal /tablet
Menghambat ulceration
4 Carprofen sintesis Gastritis, vomit Rp 9.000/
prostaglandin (lebih sedikit tablet
dibanding aspirin)
5 Etodolac - Rp 24.600/
tablet
SUPLEMEN NUTRISI
1 Cosequin Vitamin 1-2caps Rp 500/
(Glycosamyn) untuk sendi /hari tablet
Setelah
6mg jadi
½-1/hari
D. RUJUKAN
Dirujuk ke Rumah Sakit Hewan untuk melakukan rontgen (radiography)
Tes Laboratorium  Rhematoid Factor Test
Dirujuk ke dokter hewan spesialis bedah

E. MONITORING DAN EVALUASI


Jika kondisi pasien memburuk berarti harus mengubah obat dan dosisnya serta
dirujuk untuk operasi .

F. KESIMPULAN
Pasien menderita athritis dengan gejala inflamasi dan nyeri pada sendi. Pasien
diberikan Aspirin 25mg/kg secara per oral 2x1hari karena aspirin efektif, mudah
dicari, dan efisien serta sering digunakan di lapangan. Selain itu diberikan suplemen
nutrisi glycosamine. Anjing harus diistirahatkan dan diatur konsumsi kalorinya. Jika
semakin parah anjing di rujuk ke dokter spesialis bedah atau rumah sakit hewan.

KASUS : GINGGIVITIS PADA ANJING


KELOMPOK : Kelompok 4
Bedhi Kuswantoro 0811310009
Devi Widiyana 0811310013
Galuh Puspitasari 0811310019
Susanti Anggraini Arif 0811310037
Aneke Putri 0811313001
Vinda Ayu W 0811310039
Yordania Mardiyan Yoel 0811313023
M. Yunan Farid 0811310030
Nealvin Irfan 0811313016

KASUS
Bu Isma datang ke klinik hewan dengan membawa anjingnya si Cito. Kondisinya
cito anorexia,

Problematika Pasien

 Pemeriksaan rongga mulut :


Terdapat patahan tulang di sela-sela gigi yang menancap di gusinya.
 Terjadi infeksi bakteri yang menyebabkan radang pada gusi.
Dari hasil anamnesa, kondisi anjing dan hasil pemeriksaan, maka diagnose yang kami
ambil anjing tersebut terkena Gingivitis disertai infeksi sekunder.
Gingivitis adalah radang pada gusi.

Tujuan Terapi
 Mengangkat tulang yang tertancap
 Eradikasi bakteri
 Menghilangkan inflamasi
 Menghilangkan rasa sakit

Penentuan Interverensi Terapi


Pemilihan P-treatment & P-drug
10. Advice : - Memberi pakan si anjing dengan tekstur yang lunak seperti
bubur.
- menggosok gigi anjing dengan menggunakan pasta gigi anjing
khusus yang tersedia dengan berbagai rasa (ayam, sapi, dsb) atau
cukup gunakan air putih biasa. Selain itu cara menggosok gigi
bisa dengan menggunakan sepotong kain yang dililitkan ke
tangan anda dan gosokkan pada permukaan gigi anjing

11. Non drug : - Pemberian Anastesi untuk menghilangkan rasa sakit


- Mengangkat tulang yang menancap di gusi.
12. Drug :
- Analgesik
- Anti inflamasi
- Antibiotik

P-Drug
6. Anastesi

Nama Golongan Cara kerja Efek Dosis Harga


samping

Lidocaine Anti Mempengaruhi bradycardia, 0.25– Rp.


aritmia axon syaraf hipotensi, 0.75mg/kg 2.656 /
sodium arrhythmia, IV slowly 15 ml
channels, gagal
untuk jantung,
mencegah kepeningan,
depolarisasi. mengantuk,

7. Anti Inflamasi dan analgesic


Nama Golongan Cara kerja Efek Dosis Harga
samping

Ibuprofen NSID Menghambat Mual, Tidak bisa Rp.11.700 /


prostaglandin. /muntah, ditentukan 200 mg
Dispepsia,
menghambat Tukak
isoenzim lambung /
siklooksigenase perdarahan,
1 (COX-1) dan lambung,
siklooksigenase Diare
2 (COX-2)

8. Antibiotic
Nama Golongan Cara Efek samping Dosis Harga
kerja
Ampiciline penisilina merupakan Diare, glossitis, 22 mg Harga Per
semisintetik antibiotik stomatitis, mual, /kg PO Satuan
spektrum muntah, Terkecil :
luas yang enterokolitis, Rp600.00
bersifat kolitis
bakterisid. pseudomembran.

Informasi, intruksi & perhatian pada pemilik pasien


• Memberi intruksi agar pemilik anjing selalu memantau kondisi si anjing secara
intensif
• Pemberian antibotik harus tuntas, pemberian obat dilakukan 3 kali sehari
disesuaikan dengan umur.
• Memberi intruksi agar si pemilik anjing, membawa kembali anjingnya jika dalam
waktu 3 hari kondisi si anjing tidak membaik.
• Lidocaine secara Intra Vena dengan pelan-pelan agar tidak terjadi emboli pada
pembuluh darah.
• Ampiciline diberikan 3 kali sehari setiap 8 jam.

Monitor hasil terapi & evaluasi


• Melakukan monitoring kondisi anjing dengan melakukan kontak dengan klien.
• Apabila setelah dilakukan proses pengobatan selama beberapa hari anjing tetap
tidak sembuh, maka perlu dilakukan diagnose ulang.

You might also like