You are on page 1of 1

1.

Ketika mengalami kurs surplus, pemerintah Indonesia dalam mengelola anggarannya harus
mulai menerapkan disiplin fiskal dalam hal ini, anggaran yang terlalu ekspansif seharusnya
mulai diredam agar Indonesia tidak terjebak dalam krisis fiskal seperti yang dialami sejumlah
negara Eropa.
2. Dengan kondisi DPR yang sekarang, rasanya agak mustahil menerapkan Distribusi
pendapatan meskipun kebijakan ini sangat cocok di Indonesia. Distribusi pendapatan
dimaksudkan agar setiap individu memperoleh jaminan serta tingkat hidupyang lebih baik
dan hal ini akan meminimalisir tingkat kemisikinan di Indonesia.
3. Pajak dan retribusi merupakan sumber penting guna menunjang pelaksanaan program suatu
daerah. Peningkatan pajak bisa dilakukan dengan meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dan kemandirian daerah. Untuk itu, perlu adanya upaya perluasan objek pajak
dan retribusi.
4. Liberalisasi lebih cocok untuk di Negara maju. Bukan di Negara berkembang seperti
Indonesia. Negara-negara berkembang memang membutuhkan investasi dari negara-negara
maju, namun negara-negara maju juga butuh investasi di negara berkembang. Jadi,
seharusnya kita bisa memainkan posisi tawar dan menolak liberalisasi ekonomi yang mereka
paksakan. Karena tanpa liberalisasi pun negara-negara maju tetap akan berinvestasi di
negara-negara berkembang.
5. Untuk mengurangi beban suku bunga dalam mengendalikan inflasi dan nilai tukar, beberapa
saran diajukan untuk jangka pendek antara lain perlunya pemulihan kepercayaan investor
domestik dan asing (credibility), pelaksanaan program restrukturisasi perbankan,pencairan
bantuan luar negeri untuk membiayai APBN, dan intervensi valas. Untuk jangka panjang,
pengaturan terhadap investor internasional.
6. Penerapan kebijakan dileberalisasi akan menurunkan sebagian besar ekspor Indonesia baik
itu untuk komoditi pertanian maupun komoditi manufaktur. Meski kebijakan tersebut tidak
menurunkan semua ekspor  semua komoditi, namun penurunan ekspor pada beberapa
komoditi strategis cenderung akan merugikan Indonesia. Penerapan tersebut kuga akan
meningkatkan impor pada hampir semua komoditi. Meski kebijakan tersebut tidak
meningkatkan impor semua komoditi, namun kenaikan impor yang akan terjadi pada
beberapa komoditi cenderung akan merugikan Indonesia. Dan Penerapan kebijakan tersebut
akan menyebabkan neraca perdagangan untuk beberapa komoditi mengalami defisit terutama
untuk beberapa komoditas strategis di sektor pertanian, dan manufaktur secara keseluruhan.
Ini berarti bahwa kebijakan tersebut memperburuk neraca perdagangan Indonesia.
7.
8. bahwa apabila privatisasi tidak dilaksanakan, maka kepemilikan BUMN tetap di tangan pemerintah.
Dengan demikian segala keuntungan maupun kerugian sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah.
Mereka berargumentasi bahwa devisit anggaran harus ditutup dengan sumber lain, bukan dari hasil
penjualan BUMN. Mereka memprediksi bahwa defisit APBN juga akan terjadi pada tahun-tahun
mendatang. Apabila BUMN dijual setiap tahun untuk menutup defisit APBN, suatu ketika BUMN
akan habis terjual dan defisit APBN pada tahun-tahun mendatang tetap akan terjadi.

You might also like