You are on page 1of 2

Kel IV (EMPAT)

KELAS : IKP REG-1B

Prosedur Invasive Jantung Terbuka Tapi Salah Pasien

Joan Morris (nama samaran), seorang nenek berusia 67 tahun, diminta bantuannya dalam suatu
pembelajaran di rumah sakit untuk cerebral angiography (ilmu mengenai darah pada otak). Sehari
setelahnya, secara tidak sengaja dia "terpaksa" dijadikan objek studi mengenai invasive cardiac
electrophysiology. Setelah sesi angiography, pasien ini dipindahkan ke ruangan yang lain yang bukan
merupakan ruangan asalnya. Kesalahan yang "direncanakan" terjadi keesokan harinya saat paginya pasien
ini dibawa untuk suatu prosedur jantung terbuka. Dia berada di atas meja operasi yang mestinya bukan
untuk dia selama satu jam. Para dokter membuat irisan pada pangkal pahanya, menusuk sebuah arterinya,
menyambungnya ke sebuah pipa pembuluh lalu ke atas ke jantungnya (suatu prosedur yang
mengakibatkan resiko tinggi terjadinya pendarahan, infeksi, serangan jantung, dan stroke). Kemudian
tiba-tiba telepon berdering, dan seorang dokter dari bagian lain bertanya "Apa yang kalian lakukan
dengann pasienku?" Tidak ada yang salah dengan jantungnya. Kardiologis yang melakukan prosedur itu
mencek data wanita itu dan baru menyadari kesalahan fatal telah terjadi. Studi itu langsung distop, setelah
rekondisi wanita malang itu akhirnya dikembalikan ke kamar asalnya, beruntungya, dalam kondisi yang
masih stabil.

 Istilah-istilah
Angiography = kejang otot
cerebral angiography =ilmu mengenai darah pada otak
Kardiologi = ahli bedah jantung
invasive cardiac electrophysiology = ilmu yang mempelajari tentang operasi jantung.

 Pertanyaan:
1. Sebelumnya, apa malpraktek itu?
2. Apakah invasif jantung itu?
3. Bagaimana masalah malpraktek diatas bisa terjadi?
4. Siapa yang menjadi korban dari masalah diatas?
5. Bagaiman kondisi korban setelah kejadian itu?

 Jawaban
1. Malpraktek: praktek profesi yang salah.

Mal: jelek/salah

Praktek: tindakan

2. Invasif jantung adalah salah satu metode operasi yang minimal mengurangi komplikasi
setelah operasi dan selain itu, metode tersebut dapat menekan hambatan psikologis pasien
dan dalam operasi jantung invasif, dokter hanya membuat sayatan minimal hanya sekitar
5 cm ke bagian samping dari dada sehingga tidak terlalu sakit dan penyembuhannya lebih
cepat.
3. Masalah itu bisa terjadi akibat kelalaian dari pihak rumah sakit yang salah menaruh
pasien dikamar tempat operasi jantung, yang seharusnya pasien itu tidak berada dikamar
operasi jantung karena jantungnya tidak apa-apa.
4. Joan Morris (nama samaran), seorang nenek berusia 67 tahun, diminta bantuannya dalam suatu
pembelajaran di rumah sakit untuk cerebral angiography (ilmu mengenai darah pada otak).
5. Kondisi korban baik-baik saja karena dalam kondisi yang masih stabil.

 Tujuan dari pembelajaran:


Mahasiswa jadi mengetahui apa malpraktek itu dan mahasiswa juga mengetahui contoh-contoh
malpraktek.

You might also like