You are on page 1of 2

Asam Urat sebagai Penanda Penyakit

Kardiovaskular dan Penyakit Ginjal


JOSEPHINE ANNE ADIWIJAYA

Dokter PTT Puskesmas Pahauman, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.

Asam urat merupakan produk metabolisme dari purin, yang terikat sebanyak 5% pada
protein plasma, difiltrasi secara bebas di glomerulus, direabsorpsi 99% di tubulus
proksimal, kemudian disekresikan oleh tubulus distal.1 Manusia dan kera memiliki asam
urat yang lebih tinggi daripada mamalia lain sebesar 0,5-1 mg/dL dikarenakan kurangnya
enzim hepatik urikase yang mengonversi asam urat menjadi allantoin.2 Besarnya asam
urat bervariasi, tergantung dari defek genetik dalam metabolisme purin, penurunan
ekskresi asam urat, diet tinggi purin atau protein, alkohol, atau kondisi dengan
metabolisme sel yang tinggi.2,3 Asam urat meningkat pada pasien dengan penyakit ginjal
karena penurunan dari laju filtrasi glomerulus dan ekskresi asam urat. Diuretik seperti
thiazide meningkatkan asam urat dengan menstimulasi reabsorpsi dari natrium dan asam
urat pada tubulus proksimal.3

Sejak 5 dekade terakhir, banyak penelitian menunjukkan adanya hubungan antara asam
urat dengan penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi, sindrom metabolik, dan penya-
kit ginjal.4 Keadaan hiperurisemia adalah kadar asam urat melebihi 7 mg/dL pada pria
dan lebih dari 6 mg/dL pada wanita.2,4

Hubungan antara Kadar Asam Urat dengan Penyakit Kardiovaskular

Kadar asam urat akan meningkat pada 40-60% pasien dengan hipertensi esensial yang
tidak diobati, 50% pasien dengan diuretik, lebih dari 75% pasien dengan hipertensi
maligna3, dan 90% pasien dewasa muda dengan hipertensi esensial. Hiperurisemia lebih
sering terjadi pada pasien dengan hipertensi esensial daripada hipertensi sekunder. Hal ini
yang mengurangi pertimbangan bahwa hiperurisemia akibat dari hipertensi. Hubungan
antara asam urat dan hipertensi akan menurun dengan meningkatnya umur pasien dan
lama hipertensi yang diderita.4
Berita ginjal terkini

Tingginya Kadar Asam Urat Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Ginjal

Tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia) ternyata dapat meningkatkan risiko
perkembangan dari suatu penyakit ginjal, demikian yang dilaporkan dari suatu studi yang akan
dipublikasikan di Journal of the American Society Nephrology (JASN) pada bulan Desember
2008 ini. Peningkatan kadar asam urat darah dapat disebabkan oleh diet makanan dengan
kandungan tinggi purin (emping melinjo, jeroan, dll) atau adanya gangguan ekskresi ginjal.
Menurut studi tersebut terlihat adanya hubungan antara hiperurisemia dengan penyakit ginjal
kronik, hipertensi dan kelainan kardiovaskular.

Studi yang dilakukan oleh dokter Rudolf dkk dari Lembaga Kesehatan Masyarakat bagian Timur
Vienna, Austria ini, mencoba melihat hubungan antara peningkatan kadar asam urat pada orang
sehat dan kaitannya dengan penyakit ginjal. Sejumlah 21.475 orang dilibatkan dan menjalani
pemeriksaan untuk digolongkan apakah pasien termasuk kelompok dengan kadar asam urat
normal, hiperurisemia ringan atau hiperurisemia yang lebih tinggi. Selama 7 tahun perkembangan
pasien dipantau terkait dengan kesehatan ginjalnya yang dilihat melalui nilai Laju Filtrasi
Glomerulus (LFG).

Setelah potensi lain yang mungkin dapat juga mengakibatkan penyakit ginjal kronik dieliminasi,
terlihat bahwa pasien dari kelompok hiperurisemia ringan ternyata memiliki risiko 1,26 kali lebih
besar untuk mengalami penyakit ginjal dibandingakan kelompok dengan kadar asam urat darah
normal. Sedangkan bagi kelompok dengan hiperurisemia dengan derajat yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok normal peningkatan risikonya 1,63 kali lebih besar. Risiko ini
juga terlihat lebih besar pada wanita dibandingkan pria, dan cenderung meningkat pada yang
mengalami hipertensi.

Melalui studi ini terlihat bahwa perlunya kontrol dari kadar asam urat darah untuk mendukung
kesehatan ginjal kita. Oleh karenanya, pembatasan masukan makanan dengan kandungan asam
urat yang tinggi perlu dilakukan atau disertai dengan meminum obat penurun kadar asam urat
seperti allupurinol dan probenecid jika memang dibutuhkan agar komplikasi kondisi hiperurisemia
yang dapat merusak fungsi ginjal dapat dicegah.

Referensi: Healthy People With Elevated Levels Of Uric Acid Are At Risk Of Developing Kidney
Disease. http:www.medicalnewstoday.com

You might also like