Professional Documents
Culture Documents
04171079
PENYAKIT YANG
MENYERTAI KEHAMILAN
PEMBIMBING :
Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT dan dengan rasa lega,
pada akhirnya referat ini dapat selesai pada waktunya sebagai salah satu syarat
yang harus dipenuhi dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior di
SMF Ilmu Kebidanan dan Kandungan di RSUD. Dr. RM. Djoelham Binjai
Referat ini menyajikan penyakit-penyakit yang menyertai kehamilan yang
sering kita jumpai di klinis. Di sini diuraikan secara singkat gambaran “Penyakit
Yang Menyertai Kehamilan”.
Pada kesempatan ini juga kami mengucapkan terima kasih kepada dokter
pembimbing yaitu, Dr. H. Marwan I, Sp.OG atas bimbingan dan arahannya
selama mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di SMF Ilmu Kebidanan dan
Kandungan di RSUD Dr. RM. Djoelham Binjai serta dalam penyusunan referat
ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa referat ini memiliki banyak
kekurangan baik dari kelengkapan teori maupun penuturan bahasa, karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa
mendatang. Harapan kami semoga refarat ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua. Amin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
1. PENYAKIT DAN KELAINAN ALAT KANDUNGAN............. 4
a. Perineum ............................................................................... 3
b. Vulva dan Vagina................................................................... 4
c. Kelainan Uterus...................................................................... 8
2. PENYAKIT INFEKSI DALAM KEHAMILAN.......................... 19
a. Infeksi Virus............................................................................ 19
b. Penyakit Kelamin dan Kehamilan........................................... 21
c. Infeksi Bakteri Dalam Kehamilan........................................... 24
d. Infeski Protozoa...................................................................... 26
3. PENYAKIT DARAH DAN KEHAMILAN................................. 30
a. Anemia dalam Kehamilan....................................................... 30
b. Leukemia dan Kehamilan....................................................... 36
4. PENYAKIT HATI DAN KEHAMILAN..................................... 37
a. Penyakit Hati Sebagai Komplikasi Dalam Kehamilan........... 37
b. Penyakit Hati Oleh Komplikasi Kehamilan............................ 40
5. PENYAKIT JIWA DAN KEHAMILAN..................................... 42
6. PENYAKIT KARDIOVASKULER............................................. 46
Penyakit Jantung Pada Kehamilan................................................ 46
7. PENYAKIT PARU-PARU DAN KEHAMILAN........................ 54
a. Tuberkulosis Paru.................................................................... 54
b. Asma Bronkial........................................................................ 57
8. PENYAKIT ENDOKRIN DALAM KEHAMILAN.................... 60
Diabetes Militus............................................................................ 60
BAB III KESIMPULAN............................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 64
ii
Referat
Penyakit yang Menyertai Kehamilan
BAB I
PENDAHULUAN
Keluhan itu bisa bermula dari gangguan ringan seperti konstipasi dan kram otot
sampai gangguan yang lebih serius seperti diabetes atau hipertensi. Masing-
masing individu memiliki keluhan berbeda tergantung kondisi fisiknya. Ada yang
selama kehamilan tidak menemukan keluhan berarti, tetapi tak sedikit pula wanita
hamil yang mengeluhkan berbagai gangguan. Oleh karena itu, wanita hamil
sebaiknya mengenali gejala yang dialaminya agar dapat dilakukan terapi lebih
darah tinggi, rendahnya kadar protein dalam darah dan tingginya kadar
janin dan ibu yang dapat menyebabkan bahaya baik bagi janin maupun
mengancam jiwa.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Perineum
Perineum adalah daerah yang terletak antara vulva dan anus yang juga
menyebabkan robekan perineum yang luas sampai tingkat III. Hal ini
sering ditemui pada primi tua yaitu primi gravid berumur diatas 35
primer.
kehamilan adalah:
1) Kelainan bawaan:
2) Varises
persalinan adalah:
Bila pecah dapat pula terjadi emboli udara dan ini bias berakibat
fatal.
Penanganan:
Veremoid.
3) Edema
4) Hematoma
darah vena dapat mekar, baik yang beredar dalam rongga panggul
5) Peradangan
adalah:
amubiasis.
pubis, bhartolinitis.
6) Kondilomata Akuminata
7) Kista Vagina
8) Fistula Obstetrik
lama dan karena operasi. Pada persalinan, tekanan antara kepala dan
Wanita yang hamil setelah operasi fistel (yang besar) tidak boleh
c. Kelainan Uterus
1) Kelainan Kongenital
Uterus arkuatus
terjadi abortus, partus prematurus dan kelainan his, kelainan letak dan
posisi.
akan terganggu, baik pada kala I maupun kala II. Namun, bila
kepala memasuki pintu atas panggul serta his baik dan kuat;
forsipal.
korset bengkung atau ikat perut yang agak ketat dan kencang,
bersalin biasa.
d) RUGI
rongga panggul.
Prolapsus Uteri
tingkat:
vagianae.
inversion vaginae.
bulan melahirkan.
3) Tumor Rahim
Penanganan:
Kanker Rahim
sebaliknya.
- Kemandulan.
- Abortus.
(a) Wanita yang relatif muda dan hamil tua dengan kanker
penyinaran.
4) Kelainan Ovarium
Tumor ini dapat berupa kistik, padat, kecil, besar, dan memberikan
adalah: kista ovarii dan kista dermoid. Kista ovarii dapat menjadi
persalinan.
persalinan.
20 minggu.
abortus.
a. Infeksi Virus
dapat melewati barier plasenta. Diantara virus yang dijumpai dalam tubuh
janin, ada tiga yang menyebabkan pengaruh teratogenik: (1) Rubella, (2)
Triwulan II : 6,8%
septum terbuka.
kromosom.
Penanganan:
abortus buatan.
rubella.
2) Infeksi Sitomegalovirus
(b) Dari vagina naik ke atas dan menuju ke janin, bila ketuban sudah
1) Sifilis (Lues)
Klasifikasi:
Lues primer
Lues sekunder
Lues laten
Diagnosis
d) Bila ibu menderita baru 2 bulan terakhir tidak akan terjadi lues
kongenital.
Pengobatan:
c) Terapi:
2) Gonorea
Gonorea akut:
Gonorea Kronik:
Diagnosis:
uretra atau serviks dengan metode blue atau Gram. Hasil yang
(1) Sering dijumpai kemandulan anak satu (one child sterility) pada
Pengobatan:
(1) Penisilin prokain G: 2,4 Juta satuan per hari selama 2-4 hari.
penisilin.
1) Tifus Abdominalis
bayinya.
2) Kolera
cairan dan elektrolit. Ibu hamil yang menderita kolera atau penyakit
3) Tetanus
kehamilan.
(b) Pengaruh terhadap hasil konsepsi bila sedang hamil juga buruk.
Penanganan:
(luka kecil).
(4) Kejang-kejang otot diberantas dengan obat anti kejang dan obat
penenang.
(6) Bila sumber infeksi dan luka adalah uterus, misalnya abortus
(histerektomi).
d. Infeksi Protozoa
1) Malaria
tinggi.
(3) Dismaturitas;
(6) Dalam persalinan, ibu menjadi lemah, karena itu dapat terjadi
lama;
(7) Bila ibu terlalu lemah, persalinan kala II dapat ditolong dengan
Penanganan:
(1) Pencegahan
minggu.
(2) Pengobatan
Lebih cepat diobati lebih baik prognosa baik untuk ibu maupun
hasil konsepsi.
dan daraprim.
primakuin.
falciparum.
2) Toksoplasmosis
%, disebut anemia berat, atau bila kurang dari 6 gr%, disebut anemia
gravis.
pemeriksaan pertama atau pada triwulan I dan 1 kali lagi pada triwulan
akhir.
(3) Malabsorpsi
(4) Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, haid, dan
lain-lain.
lain-lain.
Frekuensi.
(1) Keguguran
(5) Syok
(8) Bila terjadi anemia gravis (HB < 4 gr%) terjadi payah jantung yang
fatal.
bergantung dari jumlah persediaan besi dalam hati, limfa, dan sumsum
tulang belakang.
turun dan bila persediaan ini habis, Hb akan turun. Ini terjadi pada bulan
ke-5 sampai ke-6 kehamilan, pada waktu janin membutuhkan banyak zat
(5) Prematuritas,
Pengobatan:
5x0,20mg.
Parenteral: Diberikan bila ibu hamil tidak tahan pemberian per oral
Pengobatan:
pemeriksaan-pemeriksaan:
oleh infeksi berat (sepsis), keracunan, dan sinar rongen atau sinar
sering diulang.
merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh:
jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. Maka transfusi darah
namun pada wanita leukemia, bila hamil harus memeriksakan diri secara
lebih teratur dan lebih sering. Karena ancaman terhadap jiwanya dan
terjadi gangguan pembekuan darah. Prognosis untuk ibu dan janin tidak
begitu baik.
(4) Anti-metabilit.
(5) Kortikosterid
Pencegahan:
penyakit hati sebagai komplikasi kehamilan akan lebih sering kita jumpai.
Hal ini dapat berakibat buruk pada kehamilan, persalinan, dan nifas, bahkan
1) Hepatitis Infeksiosa
menyerang baik pada remaja maupun orang dewasa, baik virus A dan
dalam kandungan.
dipastikan.
(c) Penanganan:
hati
2) Sirosis Hepatis
hati masih baik dan proses sirosis tidak luas. Penyakit ini dapat
(a) Pada kasus berat pada varises esofagus dan hamil, sebaiknya
paska persalinan.
atau toksin dengan dosis tinggi dan salah yang dapat mengganggu
4) Ruptura Hepatis
ahli bedah.
Kolelitiasis dan kolesistitis dijumpai 2-3 kali lebih sering pada wanita
adalah operatif.
1) Hiperemis Gravidarum
kelainan pada hati disertai ikterus, karena adanya nekrosis pusat lobus
vit-K.
dibagi:
disebabkan adanya “toksin” oleh janin atau plasenta atau oleh zat-zat
dari luar. Bila hal ini dijumpai, biasanya tidak banyak yang dapat
dikerjakan untuk menolong janin dan ibu. Apabila janin masih hidup
Tiga faktor utama dalam persalinan, yaitu faktor jalan lahir (passage),
faktor anak (passenger), dan faktor tenaga (power). Selain itu, dalam
kawin dan menjadi hamil. Perasaan cemas, takut, dan nyeri akan membuat
(a) Apakah suatu persalinan lancar karena si ibu tenang, ataukah si ibu
serviks”.
bidan, dokter muda, dan para medis lainnya). Adanya kerja sama, pengertian,
dan kepercayaan antara penolong dan wanita akan bersalin perlu dibina
dengan baik.
ibu ini, jangan ada gelak tawa dan komentar yang menyinggung perasaan ibu.
tidak apa-apa; dan sabar lah ibu.” Penolong dapat memberikan obat-obat
(1) Triwulan I.
6. PENYAKIT KARDIOVASKULER
a. Etiologi
b. Faktor Predisposisi
c. Patofisiologi
dimulai sejak umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncak pada usia
penyakit jantung akan menjadi lebih berat pada pasien yang hamil dan
d. Manifestasi Klinis
adalah tanda dan gejala gagal jantung kiri. Peningkatan berat badan,
jugularis adalah tanda dan gejala gagal jantung kanan. Namun gejala dan
tanda ini dapat pula terjadi pada wanita hamil normal. Biasanya terdapat
meneran pada partus kala ii, saat arus balik vena dihambat
kembali ke jantung.
menetap di dasar paru dan tidak hilang seteah menarik nafas dalam 2-3
kali.
Gejala dan tanda yang biasa ditemui adalah dispnea dan ortopnea
kerja, nyeri dada, batuk kronis, hemoptisis, jari tabuh, sianosis, edema
yang keras atau sulit didengar, split bunyi jantung II, ejection click, late
systolic click, opening snap, friction rub, bising sistolik derajat III atau IV,
bising diastolic, dan cardio megali dengan heaving ventrikel kiri atau
e. Pemeriksaan Penunjang
mengetahu kelainan fungsi dan anatomi dari bilik, katup, dan peri
kardium.
f. Diagnosis
Arimia berat.
1) Kelas I
2) Kelas II
angina pectoris.
3) Kelas III
insufisiensi jantung.
4) Kelas IV
h. Komplikasi
kematian, abortus.
i. Penatalaksanaan
1) Kelas I
2) Kelas II
harus tidur malam cukup 8-10 jam, istirahat baring minimal setengah
dengan ketat. Pengawasan kala I setiap 10-15 menit dan kala II setiap
awal 0,8 mg, dapat diulang 1-2 kali dengan selang 1-2 jam. Selain itu
Pada kala II dapat spontan bila tidak ada gagal jantung. Bila
3) Kelas III
4) Kelas IV
Kedua kelas ini tidak boleh hamil karena resiko terlalu berat.
selama hamil dan nifas. Bila terjadi gagal jantung mutlak harus dirawat
dan berbaring terus sampai anak lahir. Dengan tirah baring, digitalis,
atau vacuum. Setelah kala III selesai, awasi dengan ketat, untuk
dilakukan sebelum hamil. Pada wanita hamil saat yang paling baik
operasi harus diberikan obat anti pembekuan terus menerus dan akan
paru atau iskemia miocard terutama pada kasus stenosis aorta atau
mitral.
j. Prognosis
yang paling sering menyebabkan kematian adalah edema paru akut pada
persalinan nifas, kecuali penyakitnya tidak terkontrol, berat dan luas yang
disertai sesak napas dan hipoksia. Sesak napas atau kesulitan bernapas
biasanya terjadi karena diafrgma yang terdorong oleh uterus yang membesar.
Ada 3 penyakit yang memerlukan perhatian kita dalam kehamilan, yaitu TBC
a. Tuberkulosis Paru
Penyakit ini mungkin bentuknya aktif atau kronik, dan mungkin pula
foto dada. Perlu diperhatikan dan dilindungi janin dari pengaruh sinar X,
pada penderita TBC Paru aktif perlu dilakukan pemeriksaan sputum BTA
untuk membuat diagnosis secara pasti sekaligus untuk tes kepekaan / uji
sensitivitas. Pada janin dengan ibu TBC Paru jarang dijumpai TBC
congenital, janin baru tertular penyakit setelah lahir, karena dirawat atau
disusui ibunya.
Penatalaksanaan :
pengobatan yang lama dan teratur. Ajarkan untuk menutup mulut dan
Sebagian besar obat anti TBC aman untuk wanita hamil, kecuali
streptomisin yang bersifat ototoksik bagi janin dan harus diganti dengan
etambutol, pasien hamil dengan TBC Paru yang tidak aktif tidak perlu
nafsu makan berkurang, mual dan muntah. Oleh karena itu perlu
kehamilan.
jika masih positif perlu diulang tes kepekaan kuman terhadap obat, bila
pasien sudah sembuh lakukan persalinan secar biasa. Pasien TBC aktif
masker untuk menutupi mulut dan hidung agar kuman tidak menyebar.
dapat dipulangkan langsung. Pasien diberi obat uterotonika dan obat TBC
tetap harus diteruskan. Penderita yang tidak mungkin pulang harus dirawat
di ruang isolasi, karena bayi cukup rentan terhadap penyakit ini, sebagian
besar ahli menganjurkan pemisahan dari ibu jika ibu dicurigai menderita
yang penuh. Semua obat anti TBC sesuai untuk laktasi sehingga
pemberian laktasi dapat dengan aman dan normal. namun bayi harus diberi
b. Asma Bronkial
terhadap timbulnya asma tidak sama pada setiap penderita, bahkan pada
Komplikasi
Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat tergantung dari sering
dan beratnya serangan, karena ibu dan janin akan kekurangan oksigen atau
berpengaruh pada janin dan sering terjadi keguguran, partus premature dan
Manifestasi Klinis
Penatalaksanaan
intensif.
5. Pada keadaan lebih berat penderita harus dirawat dan serangan dapat
c. Oksigen.
D10%.
dapat membuat gangguan pada janin, dan berikan antibiotika kalau ada
asma jarang atau tak pernah dilakukan. Jangan berikan analgesik yang
gangguan pencernaan, gelisah, dan ganggguan tidir. Namun obat anti asma
Diabetes Melitus
a. Diagnosis
riwayat BBL > 4500 gr dan infeksi saluran kemih berulang selama hamil.
b. Klasifikasi
darah.
c. Komplikasi
d. Penatalaksanaan
glukosa darah puasa < 105 mg/dl, 2 jam sesudah makan < 120 mg/dl, dan
kadar HbA1c<6%. Selain itu juga menjaga agar tidak ada episode
Ajarkan pasien memantau gula darah sendiri di rumah dan anjurkan untuk
kontrol 2-4 minggu sekali bahkan lebih sering lagi saat mendekati
persalinan. Obat hipoglikemik oral tidak dapat dipakai saat hamil dan
e. Penatalaksanaan Obstetric
dan secara khusus memakai USG dan KTG. Lakukan penilaian setiap
Janin sehat dapat dilahirkan pada umur kehamilan cukup waktu (40-42
hamil.
darah ibu. Insulin ibu tidak dapat mencapai janin sehingga kadar gula ibu
terjadi hiperglikemi yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin.
BAB III
KESIMPULAN
- Kondilomata akuminata
- Kista vagina
- Prolapsus uteri
Dikarenakan oleh beberapa faktor, misalnya kurang gizi dan kurang zat
Penyakit ini lebih ditekankan pada psikis si calon ibu saat dia
hamil.
6) Penyakit Kardiovaskuler
payah jantung.
memperhatikan dietnya.
DAFTAR PUSTAKA
risiko-penyakit-saat-hamil/
penyakit-yang-menyertai-kehamilan-dan-persalinan-ibu-hamil.html
2010.Tersedia di URLhttp://annsilva.wordpress.com/2010/07/18/kehamilan-
risiko-tinggi/
Mansjoer, Arief. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta :
Mochtar, Prof. Dr. Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi Obstetri