You are on page 1of 6

SINOPSIS

Diceritakan pada jaman dahulu hidup seorang pendekar yang bernama aghastya yang di asuh
dan di latih oleh seorang kakek sakti bernama kakek wibisono. Sang kakek mengajarkan
aghastya berbagai jurus-jurus beladiri dan berharap cucunya dapat menjadi pendekar istana
kerajaan. Pada awal latihan sang kakek mengajari cucunya tersebut jurus pertama yang di
sebut jurus angin berputar namun aghastya belum bisa menguasai jurus tersebut di karnakan
tubuhnya semakin lama semakin lelah dan akhirnya pingsan. Maka di boponglah cucunya itu
oleh sang kakek.wajahnya pucat pasi,matanya terpejam,dan sesekali bibirnya berdesis seakan
menahan rasa sakit.lalu sang kakek memberi pernapasan padanya,setelah dia sadar sang
kakek memberikannya minum dan membiarkannya istirahat,dalam kesendiriannya tiba-tiba
aghastya merasakan sepi sekali,dia tidak pernah tahu siapa orang tuanya,yang ia tahubahwa
dia di beri nama aghastya seorang pemuda dgn usia 16 thn yang di asuh oleh kakek
berdisiplin tinggi,lalu dia pun bangkit dan berlatih jurus tesebut hingga dia menguasainya lalu
kemudian sang kakek pun mengajarkannya jurus yang kedua yang di sebut “kerbau
nyundang” yang sesuai dengan sifatnya kerbau nyundang adalah kerbau yang mengamuk
yang mana bila kerbau mengamuk memiliki kekuatan yang luar biasa yang tidak akan
membiarkan siapapun mendekatinya,dengan terampil dia seruduk semua yang
mendekatinya,dan aghastya pun berlatih hingga menguasainya dan sang kakek pun
mengajarinya jurus ke tiga yang di sebut jurus layang-layang putus dan hingga aghastya pun
berhasil menguasai semua jurus yg di ajarkan kakek wibisono dengan baik dan setelah
menyadari aghastya mampu menguasai jurus tersebut sang kakek pun menyuruh aghastya
untuk menambah ilmu bela dirinya dengan berguru pada teman sang kakek yang bernama
krishna yang dulu adalah teman seperguruannya. Aghastya pun berangkat untuk berkelana
mencari guru krishna.

Dilain tempat terjadi hal buruk yang menimpa kerajaan gajah,sudah satu minggu sang raja
tidak turun dari singgah sananya,dia menyepi dan memikirkan ancaman atas kerajaannya
hingga akhirnya sang juru ramal kerajaan memberikan bahwa akan ada juru selamat atau
seorang pendekar yg akan menyelamatkan kerajaan.

Pelan-pelan namun pasti aghastya berkelana dan pada saat dia beristirahat dia mendengar
suara yang tidak lain adalah bima murid dari guru krishna yang menantangnya bertarung
aghastya pun terpengaruh dan pertarungan sengit pun tak terelakan hingga akhirnya aghastya
pingsan karna terkena serangan racun dari bima. Dan tidak lama kemudian krishna
membawakan ramuan penawar racun untuk aghastya karna tau dia adalah murid dari
wibisono dan krishna pun menghilang. Dan aghastya pun sembuh kembali lalu dia mengejar
sang kakek namun kehilangan jejak,dan dia pun kembali ke tempat di mana dia bertemu
dengan kakek krishna pertama kali,namun dia malah bertemu kembali dengan bima dan
terjadilah pertarungan yang tak terelakan d mana akhirnya aghastya yang perkasa mampu
mengalahkan bima,bima pun lari entah kemana.
Tak lama kemudian aghastya bertemu dengan empat pendekar bersaudara sana,seno,sunudan
sini dan merekapun bertarung dan akhirnya ke pendekar empat tersebut kalah dan bertekuk
lutut kepada aghastya lalu kemudian mereka menunggu kedatangan kakek krishna bersama
setelah penantian yg ke 30 hari mereka pun bertemu dengan krisna dan terjadilah pertarungan
kembali hingga akhirnya aghastyalah yang bisa membuat kakek krishna menyerah dan
menerimanya sebagai murid.dan ia pun berlatih dan berhasil menguasai jurus-jurus yang di
ajarkan oleh guru romo(krishna)dan aghastya pun berangkat untuk menjadi pendekar istana
kerajaan dan ia menyamar menjadi petani namun orang-orang desa pun curiga dengannya dan
pada saat dia tiba di gerbang kerajaan gajah dia pun tertangkap basah dan di jatuhi hukuman
mati namun sebelum itu dia di siksa terlebih dahulu dengan cara di sengat oleh lebah namun
untung ada empat pendekar bersaudar yang berhasil menyelamatkannya.dan pada keesokan
harinya tatkala membuka pintu petugas pun terheran-heran dan hal itu pun terdengar sampai
ke telinga raja dan raja pun membebaskan aghastya dan menyuruhnya bekerja di kerajaan.

Namun tidak lama kemudian hari di mana peperangan terjadi telah di mulai,pasukan
kerajaan talun yang di pimpin oleh seorang pendekar yang gagah perkasa wijaya kusuma
mampu merobohkan semua dinding kerajaan gajah termasuk empat jagoan bersaudara pun
kalah olehnya lalu munculah kakek wibisono kakek krishna dan pertarungan dan mereka pun
menyerang nya namun akhirnya mereka terdesak dan aghasatya lah yang melawan wijaya
kusuma dan pada akhirnya aghastya mampu mengalahkan wijaya kusuma dengan jurus-jurus
yang ia miliki.
PENOKOHAN

Watak dan sifat tokoh dlm cerita

 Aghasatya : pendekar yg bersemangat tinggi,baik hati,tidak pernah menyombongkan


diri
 Kakek wibisono : berdisplin tinggi, penyayang
 Krishna (romo guru) : suka memanas-manasi,suka menolong,berambut
putih,berjenggot putih panjang.
 Baginda raja : tegas
 Bima : sombong
 Sana : timggi besar
 Sini : berperut besar
 Sunu : agak kurus
 Seno: pendek gempal
 Wijaya kusuma : sombong,gagah perkasa

ALUR CERITA

 Tahap penyituasian : yaitu saat sang kakek wibisono melatih jurus-jurus kp aghasatya.
 Tahap pemunculan konflik : yaitu saat kerajaan gajah mendapatakan ancaman
serangan dari kerajaan talun.
 Klimaks : yaitu pada saat serangan pasukan kerajaan talun ke kerajaan gajah yang di
pimpin wijaya kusuma yg berhasil merobohkan semua penjaga dan pendekar kerajaan
gajah.
 Tahap penyelesaian konflik : pada saat aghastya berhasil mengalahkan kusuma wijaya
dan memenangkan peperangan antar kerajaan.

LATAR SETTING/TEMPAT

 Kerajaan
 Pintu gerbang kerajaan
 Hutan
 Kandang kuda
 Alun-alun sebelah barat

AMANAT

 Jangan menyerah
 Terus bersemangat tak kenal lelah
 Kedisiplinan hal yang harus di jaga untuk meraih kesuksesan
DAFTAR ISI

1. Kata pengantar.........................................................................................I

2. Daftar isi..................................................................................................II

3. Sinopsis...................................................................................................III

4. Penokohan...............................................................................................IV

5. Alur cerita................................................................................................IV

6. Latar setting.............................................................................................IV

7. Amanat.. .................................................................................................IV

8. Penutup....................................................................................................V

9. Daftar pustaka..........................................................................................V
9.PENUTUP

9.1 KRITIK DAN SARAN

Menuru saya ceritnya memang bagus namun ada beberapa hal yang saya sayangkan
misalnya dari segi cerita menurut saya agak kurang d mengerti

Dan saran saya terus kembangkan gali potensi cerita dari budaya-budaya asli indonesia

10.DAFTAR FUSTAKA

Sutansi. Dan f.f., rouvan,1998.Ksatria Sakti.CV.Nawab Tsani


ANLISIS CERITA

DI SUSUN : ASEP N
NPM : 2402710053

UNIVERSITAS GARUT
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
2010

You might also like