You are on page 1of 12

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Nama Mata Kuliah : Sejarah Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal dab Terpimpin
Kode/SKS : Sej. 306/3 SKS
Mata Kuliah Prasyarat : -
Semester : Genap
Dosen/Asisten :.Didin Saripudin Ph.D./Farida Sarimaya, M.Si./ Prof. Dr. H. Ismaun, M.Pd

Deskripsi Mata Kuliah

Mata Kuliah Sejarah Indonesia pada Masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin mengkaji mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa RIS, masa
Demokrasi Liberal dan masa Demokrasi Terpimpin yang ditinajua dari sudut politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamananan

Tujuam Umum Perkuliahan

Secara umum tujuan mata kuliah ini adalah agar mahasiswa memiliki pengetahuan dan kemampuan mengevaluasi kisah sejarah perjuangan kehidupan
berbangsa dan bernegara Indonesia periode 1949-1965 terutama yang berhubungan dengan pelaksananan sistem pemerintahan, politik luar negeri, sistem
ekonomi, kehidupan sosial budaya dan pertahanan keamanan pada masa RIS, Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin.

Pertemuan 1 dan 2

No Pokok Bahasan/ Tujuan Khusus Proses Belajar Evaluasi Sumber /


Sub Pokok Bahasan Kepustakaan
1. Kehidupan Berbangsa dan Melalui curah pendapat dan ceramah Pendahuluan (20 menit) Formartif Pesponegoro, Marwati
Bernegara pada Masa RIS bervariasi diharapkan mahasiswa 1. Mahasiswa menyimak penjelasan dosen tentang Jenis Djoened dan Nugroho
1.1 Bentuk Negara dan dapat: sistem perkuliahan Sejarah Nasional Indonesia VI Tes:Lisan : Notosusanto,1984, Sejarah
Sistem Pemerintahan (waktu, metode pembelajaran, penugasan dan Post Test Nasional Indonesia VI,
1.2 Konstitusi RIS 1. Menyepakati ruang lingkup penilaian). Jakarta:Balai Pustaka. Bab
1.3 Kembali ke NKRI pembahasan mata kuliah Sejarah 2. Mahasiswa bercurah pendapat untuk menyepakati Non tes : III.
1.4 Gangguan Kemanan Nasional Indonesia VI sesuai peraturan perkuliahan yang diterapkan Pengamatan

1
dalam Negeri dengan silabus partisifasi Ricklefs, M.C. 1995,
1.5 Proses Pembuatan UUDS Pembelajaran (260 menit) dalam Sejarah Indonesia Modern,
1950 2. Menjelaskan bentuk negara RIS 1. Mahasiswa menyimak silabus Sejarah Naasional kegiatan di Yogyakarta:Gadjah Mada
dengan benar Indonesia VI kelas University Press. Bab 17.
3. Menjelaskan sistem pemerintahan 2. Mahasiswa menyatakan persetujuan terhadap
RIS dengan benar ruang lingkup pembahasan Sejarah nasional Nasution, Adnan Buyung,
4. Membandingkan antara Konstitusi Indonesia VI 1995, Aspirasi Pemerintaan
RIS dengan UUD 1945 3. Mahasiswa menyimak penjelasan melalui Konstitusional di Indonesia,
5. Menerangkan alasan-alasan bangsa transparant materi tentang Bentuk Negara dan Jakarta:Pustaka Utama
Indonesia kembali ke NKRI Sistem Pemerintahan RIS Grafiti. Bab I dan Lampiran
6. Membandingkan gerakan APRA, 4. Mahasiswa melakukan tanya jawab dengan 6
Andi Azis dengan RMS dosen dan antar mahasiswa mengenai Bentuk
7. Menjelaskan proses pembuatan Negara dan Sistem Pemerintahan RIS Nasution, Adnan Buyung,
UUDS 1950 5. Mahasiswa telah membaca dan membawa dkk, 2000, Federalisme
Konstitusi RIS pada pertemuan kedua. untuk Indonesia,
6. Beberap orang mahasiswa berbicara untuk Jakarta:Kompas. Bab I
menjelaskan Konstitusi RIS dan
membandingkannya dengan UUD 1945 Noer, Deliar,, 1990,
7. Mahasiswa menyimak penjelasan melalui Mohammad Hatta:Biografi
transparant materi tentang Kembali ke NKRI, Politik, Jakarta:LP3ES. Bab
Gangguan Kemanan dalam Negeri dan Proses VIII.
Pembuatan UUDS 1950
8. Mahasiswa melakukan tanya jawab dengan Notosusanto, Nugroho,
dosen dan antar mahasiswa mengenai Konstitusi dkk, 1985, Pejuang dan
RIS, Kembali ke NKRI, Gangguan Kemanan Prajurit:Konsepsi dan
dalam Negeri dan Proses Pembuatan UUDS Implementasi Dwi Fungsi
1950 ABRI, Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan. Bab II.
Penutup (20 menit)
1. Mahasiswa menyimak penjelasan dosen tentang Sunddhaussen, Ulf, 1988,
kesimpulan materi. Politik Militer Indonesia
2. Mahasiswa menerima tugas untuk mambaca 1945-1967, Jakarta:LP3ES.
materi Masa demokrasi Liberal dan membawa Bab II
teks UUDS 1950 pada pertemuam berikutnya.

2
Pertemuan 3, 4 dan 5

No Pokok Bahasan/ Tujuan Khusus Proses Belajar/Waktu Evaluasi Sumber /


Sub Pokok Bahasan Kepustakaan
2. Kehidupan Berbangsa dan Melalu ceramah dan diskusi Pendahuluan (10 menit) Formartif Haris, Syamsuddin, 1995, Demokrasi
Bernegara pada Masa diharapkan mahasiswa dapat: 1. Apersepsi melalui tanya jawab Jenis di Indonesia:Gagasan dan
Demokrasi Liberal 1. Menyimpulkan sistem politik Tes:Lisan : Pengalaman, Jakarta:LP3ES. Bab III
2.1 Sistem Politik kenegaraan menurut UUDS 1950 Pembelajaran (420 menit) Post Test dan IV
Kenegaraan menurut dengan benar 1. Mahasiswa menyimak penjelasan dosen
UUDS 1950 2. Membandingkan UUDS 1950 melalui penayangan transparant materi Non tes : Harvey, Barbara Sillars, 1991,
2.2 Instabilitas Politik dan dengan Konstitusi RIS. tentang Sistem Politik Kenegaraan Pemberontakan Kahar Muzakkar dari
Kabinet pada Masa 3. Menjelaskan ketidakstabilan politik menurut UUDS 1950. Instabilitas Pengamatan Tardisi ke DI/TII, Jakarta: Pustaka
Demokrasi Liberal pada masa Demokrasi Liberal Politik dan Kabinet pada Masa partisifasi Utama Grafiti
2.3 Masalah Angkatan Perang 4. Menjelaskan ketidakstabilan demokrasi Liberal, Masalah Angkatan dalam
2.4 Gangguan Keamanan kabinet pada masa Demokrasi Perang, Gangguan Keamanan dalam kegiatan di Ismaun, 1998, Sejarah Nasional
dalam Negeri Liberal Negeri dan Mencari Sistem Ekonomi kelas Indonesia VI (1949-1965) (Diktat),
2.5 Mencari sistem Ekonomi 5. Menerangkan terjadinya konflik Naasional Bandung:Jurusan Pend. Sejarah
Nasional dalam tubuh angkatan perang 2. Mahasiswa bertanya jawab tentang Laporan FPIPS IKIP Bandung. Bagian 1.
6. Menjelaskan hubungan sipil-militer materi yang dijelaskan dosen diskusi
pada masa Demokrasi Liberal 3. Dibentuk kelompok-kelompok diskusi kelompok Jackson,Karl D, 1991, Kewibawaan
7. Menunjukkan hubungan antar untuk mendiskusikan isu kontroversial Tradisional,Islam, dan
gerakan DI/TII di Indonesia pada masa Demokrasi Liberal. Diskusi Pemberontakan: Kasusu Darul Islam
8. Menarik kesimpulan berbagai dilakukan dikelas dan dilamjutkan Jawa Barat, Jakarta: Pustaka Utama
kesamaan gerakan DI/TII di diluar kelas untuk membuat laporan Grafiti
Indonesia hasil diskusi kelompok.
9. Mengemukakan berbagai 4. Mahasiswa melakukan diskusi kelas Leirissa, R.Z, 1997, PRRI
penafsiran dari para ahli mengenai mengenai isu kontroversial pada masa Permesta:Strategi Membangun
peristiwa DI/TII Demokrasi Liberal yang dipandu oleh Indonesia Tanpa Komunis,
10. Menguaraikan gerakan dosen, dengan cara masing-masing Jakarta:Pustaka Utama Grafiti
PRRI/Permesta. kelompok menyajikan laporan diskusi
11. Menjelaskan usaha-usaha kelompok dan yang lain mengkritisinya. Sjamsuddin, Nazaruddin,1990,
membentuk sistem ekonomi 5. Mahasiswa bersama dosen Pemberontakan Kaum
nasional mengkategorikan keberhasilan dan Republik:Kasus Darul Islam Aceh,
12. Menjelaskan sistem ekonomi kegagalan pada masa Demokrasi Jakarta:Pustaka Utama Garfiti
Benteng Liberal.

3
13. Mengkategorikan keberhasilan dan
kegagalan pada masa Demokrasi Penutup (20 menit) Ricklefs, M.C. 1995, Sejarah
Liberal 1. Mahasiswa menyimak kesimpulan Indonesia Modern,
materi Yogyakarta:Gadjah Mada University
2. Mahasiswa menerima tugas untuk Press. Bab 18.
membaca literatur mengenai politik
luar negeri Indonesia pada masa Muhaimin, Yahya A, 1982,
Demnokrasi Liberal Perkembangan Militer dalam Politik
di Indonesia, Yogyakarta:Gadjah
Mada University Press. Bab III

Nasution, Adnan Buyung, 1995,


Aspirasi Pemerintaan Konstitusional
di Indonesia, Jakarta:Pustaka Utama
Grafiti. Bab IV dan Lampiran 7

Noer, Deliar,, 1990, Mohammad


Hatta:Biografi Politik,
Jakarta:LP3ES. Bab VIII.

Sunddhaussen, Ulf, 1988, Politik


Militer Indonesia 1945-1967,
Jakarta:LP3ES. Bab III

Van Dijk, C,, 1989, Darul Islam:


sebuah Pemberontakan,
Jakarta:Pustaka Grafiti Utama

4
Pertemuan 6 dan 7

No Pokok Bahasan/ Tujuan Khusus Proses Belajar/Waktu Evaluasi Sumber /


Sub Pokok Bahasan Kepustakaan
3 Membina Solidaritas Melalui ceramah, penugasan dan Pendahuluan (10 menit) Formartif
Bangsa-bangsa Asia diskusi diharapkan mahasiswa dapat : 1. Mahasiswa menyimak pengemas awal dari dosen Jenis Tes:Lisan : Sekretariat Negara RI,
Afrika 1. Menjelaskan politik luar negeri berkaitan dengan Konfrensi Asia Afrika. Post Test 1985, 30 Tahun Indonesia
3.1 Politik Luar Negeri Indonesia setelah pengakuan Merdeka 1950-1964,
Setelah Pengakuan kedaulatan Pembelajaran (270 menit) Non tes : Jakarta: Citra Lamtoro
Kedaulatan 2. Menjelaskan konstelasi politik 1. Mahasiswa menyimak penjelasan dosen melalui Gung Persada. Hal.79-82
3.2 Antara Dua kekuatan dunia pada masa Demokrasi penayangan transparant materi tentang Politik Pengamatan
Dunia Liberal Luar negeri Setelah Pengakuan Kedaulatan, partisifasi dalam Kartodirdjo, Sartono,
3.3. Konfrensi Asia-Afrika 3. Menerangkan sikap dan posisi Antara Dua Kekuatan Dunia dan Konfrensi Asia kegiatan di kelas 1977, Sejarah Nasional
(KAA) Indonesia dalam situasi Perang Afrika Indonesia VI, Jakarta:
Dingin 2. Mahasiswa bertanya jawab tentang materi yang Laporan Gramedia. Hal. 373-384
4. Menjelaskan dua konferensi dijelaskan dosen penelitian
sebelum KAA 3. Dibentuk kelompok dan penugasan untuk kelompok Pesponegoro, Marwati
5. Menjelaskan jalannnya melakukan penelitian sederhana di Museum KAA Djoened dan Nugroho
pelaksanaan KAA 4. Mahasiswa melakukan penelitian sederhana di Notosusanto,1984,
6. Menguaraikan hasil KAA Museum KAA di luar jam perkuliahan Sejarah Nasional
7. Menyimpulkan penggaruh KAA 5. Mahasiswa melakukan diskusi kelas mengenai Indonesia VI,
bagi dunia hasil penelitian sederhananya di Museum KAA Jakarta:Balai Pustaka.
8. Menerangkan keuntungan yang yang dipandu oleh dosen, dengan cara masing- Bab III.
diperoleh Indonesia sebagai tuan masing kelompok menyajikan laporannya dan
rumah KAA yang lain mengkritisinya.

Penutup (20 menit)


1. Mahasiswa menyimak kesimpulan materi
2. Mahasiswa menerima tugas untuk membaca
literatur mengenai Pemilu Tahun 1955

5
Pertemuan 8 dan 9

No Pokok Bahasan/ Tujuan Khusus Proses Belajar/Waktu Evaluasi Sumber/


Sub Pokok Bahasan Kepustakaan
4 Melaksanakan Pemilu I Melalui ceramah bervariasi Pendahuluan (10 menit) Formartif Anshari, H. Endang Saifuddin,
4.1 Penilihhan Umum dan diharapkan mahasiswa dapat: 1. Apersepsi melalui tanya jawab Jenis 1997, Piagam Jakarta 22 Juni
Hasilnya 1. Menjelaskan dasar perundang- Tes:Lisan : 1945: Sebuah Konsensus
4.2 Sidang-sidang Konstituante undangan pelaksanaan Pemilu Pembelajaran (420 menit) Post Test Nasional tentang Dasar Negera
Krisis yang Dihadapi tahun 1955 1. Mahasiswa menyimak penjelasan dosen RI, Jakarta:Gema Insani Press.
4.3 Sesudah Pemilu I 2. Menjelaskan pelaksanaan Pemilu melalui penayangan transparant materi Non tes : Bab II
tahun 1955 tentang Pemilu I dan Hasilnya Pengamatan
3. Menjelaskan Hasil Pemilu tahun 2. Mahasiswa memperhatikan partai politik partisifasi Feith, Herbeth, 1962, The
1955 peserta Pemilu dan gambarnya yang dalam kegiatan Decline of Constitusionil in
4. Membandingkan Pemilu 1955 diperlihatkan oleh dosen di kelas Indonesia, Ithaca:Cornell
dengan Pemilu 1971 3. Mahasiswa menyimak penjelasan dosen University Press.
5. Menggambarkan Organisasi melalui penayangan transparant materi
Konstituante dengan tepat tentang Sidang-sidang Konstituante dan Karim, M. Rusli, 1983,
6. Membuat skema persidangan Krisis yang Dihadapi sesudah Pemilu I Perjalanan Partai Politik di
Konstituante dengan baik 4. Mahasiswa bertanya jawab tentang materi Indonesia: Sebuah Potret Pasang
7. Menjelaskan hasil-hasil sidang yang dijelaskan dosen Surut, Jakarta:Rajawali Pers.
Konstituante
8. Mengkritik sidang-sidang Penutup (20 menit) Nasution, Adnan Buyung,
Konstituante 1. Mahasiswa menyimak kesimpulan 1995, Aspirasi Pemerintaan
9. Menjelaskan meruncingnya materi Konstitusional di Indonesia,
perpecahan nasional sesudah 2. Mahasiswa menerima tugas untuk Jakarta:Pustaka Utama Grafiti.
Pemilu I membandingkan Pemilu 1955 dengan Bab I, II, III dan IV
Pemilu 1971 dan membuat skema
persidangan Konstituante Noer, Deliar, 1987, Partai Islam
3. Mahasiswa menerima tugas untuk di Pentas Nasional, Jakarta:
membawa teks Dekrit 5 Juli 1959 pada Grafiti Pers.
pertemuan berikutnya

6
Pertemuan 10 dan 11

No Pokok Bahasan/ Tujuan Khusus Proses Belajar/Waktu Evaluasi Sumber /


Sub Pokok Bahasan Kepustakaan
5 Kembali ke Undang- Melalui ceramah bervariasi dan Pendahuluan (10 menit) Formartif Anshari, H. Endang Saifuddin,
undang Dasar 1945 diskusi kelas diharapkan mahasiswa Mahasiswa menjawab pertanyaan apersepsi Jenis 1997, Piagam Jakarta 22 Juni
5.1 Konsepsi Soekarno dapat: dosen berkaitan dengan konflik-konflik sosial Tes:Lisan : 1945: Sebuah Konsensus
5.2 Dekrit 5 Juli 1959 1. Menjelaskan alasan dan yang terjadi di masyarakat sekitar dan faktor Post Test Nasional tentang Dasar Negera
5.3 Demokrasi Terpimpin dan pertimbangan kembali ke Undang- penyebabnya. RI, Jakarta:Gema Insani Press.
Ekonomi Terpimpin undang Dasar 1945 Non tes : Bab II
2. Menjelaskan langkah-lagkah Pembelajaran (175 menit) Pengamatan
Presiden Soekarno untuk kembali 1. Mahasiswa menyimak penjelasan dosen partisifasi Ismaun, 1998, Sejarah
ke Undang-undang Dasar 1945 melalui transparant materi tentang dalam kegiatan Nasional Indonesia VI (1949-
3. Menjelaskan konsepsi Soekarno Kembali ke Undang-undang Dasar 1945 di kelas 1965) (Diktat),
mengenai Demokrasi Terpimpin 2. Mahasiswa mmembaca dan menganalisa Bandung:Jurusan Pend.
4. Menganalisa isi Dekrit 5 Juli 1959 isi Dekrit 5 Juli 1959 Sejarah FPIPS IKIP Bandung.
5. Menjelaskan pihak-pihak yang 3. Mahasiswa bertanya jawab tentang materi Bagian I1.
mendukung Dekrit 5 Juli 1959 yang dijelaskan dosen dan mengenai isi
6. Menjelaskan pihak-pihak yang Dekrit 5 Juli 1959 Nasution, Adnan Buyung,
menentang Dekrit 5 Juli 1959 4. Beberapa orang mahasiswa diberi 1995, Aspirasi Pemerintaan
7. Menjelaskan bentuk Demokrasi kesempatan untuk menaggapi isu Konstitusional di Indonesia,
Terpimpin kontroversial seputar Dekrit 5 Juli 1959. Jakarta:Pustaka Utama Grafiti.
8. Menjelaskan bentuk Ekonomi 5. Mahasiswa melakukan diskusi kelas Bab V
Terpimpin mengenai isu kontroversial seputar Dekrit
5 Juli 1959 yang dipandu oleh dosen Pesponegoro, Marwati
Djoened dan Nugroho
Notosusanto,1984, Sejarah
Penutup (15 menit) Nasional Indonesia VI,
1. Mahasiswa menyimak kesimpulan materi Jakarta:Balai Pustaka. Bab IV.
2. Mahasiswa diberi tugas untuk membaca
materi. tentang masa Demokrasi
Terpimpin

7
Pertemuan 12, 13 dan 14

No Pokok Bahasan/ Tujuan Khusus Proses Belajar/Waktu Evaluasi Sumber /


Sub Pokok Bahasan Kepustakaan
6 Kehidupan Berbangsa dan Melalui ceramah dan diskusi diharapkan Pendahuluan (10 menit) Formartif Adams, Cindy, 1966, Soekarno
Bernegara pada Masa mahasiswa dapat : 1. Apersepsi melalui tanya jawab Jenis Penyambung Lidah rakyat,
Demokrasi Terpimpin 1. Menjelaskan gagasan Nasakom Tes:Lisan : Jakarta: Gunung Agung
6.1 Gagasan Nasakom 2. Menjelaskan implementasi USDEK Pembelajaran (420 menit) Post Test
6.2 Sistem Politik Kenegaraan dalam kehidupan politik dan 1. Mahasiswa menyimak penjelasan dosen Dake, Antonie C.A. 1973, In the
6.3 Politik Luar Negeri pemerintahan melalui penayangan transparant materi Non tes : spirit of Red Banteng:
6.4 Konfrontasi dengan 3. Menyimpulkan pelakasanaan tentang Gagasan Nasakom Sistem, Indonesian communist between
Malaysia Demokrasi Terpimpin dalam Politik Kenegaraan, Politik Luar Negeri, Pengamatan Moscow and Peking 1959-1965
6.5 Indonesia Keluar dari PBB kehidupan politik dan pemerintahan Konfrontasi dengan Malaysia, Indonesia partisifasi
6.6 Usaha PKI untuk oleh Presiden Soekarno Keluar dari PBB, Usaha PKI untuk dalam Haris, Syamsuddin, 1995,
Menguasai Buruh dan Tani 4. Membandingkan Demokrasi Menguasai Buruh dan Tani, Usaha PKI kegiatan di Demokrasi di
6.7 Usaha PKI untuk Liberal dengan demokrasi untuk Menguasai Partai-partai Politik, kelas Indonesia:Gagasan dan
Menguasai Partai-partai Terpimpin Usaha PKI untuk Menguasai TNI dan Pengalaman, Jakarta:LP3ES.
Politik 5. Menjelaskan politik luar negeri Kepolisian, serta Kehidupan Ekonomi Laporan Bab III dan IV
6.8 Usaha PKI untuk Indonesia pada masa Demokrasi dan Sosial-Budaya diskusi
Menguasai TNI dan Terpimpin 2. Mahasiswa bertanya jawab tentang materi kelompok Ismaun, 1998, Sejarah Nasional
Kepolisian 6. Menghubungkan politk luar negeri yang dijelaskan dosen Indonesia VI (1949-1965)
6.9 Kehidupan Ekonomi dan Indonesia dengan konfrontasi 3. Dibentuk kelompok-kelompok diskusi (Diktat), Bandung:Jurusan Pend.
Sosial-Budaya terhadap Malaysia untuk mendiskusikan isu kontroversial Sejarah FPIPS IKIP Bandung.
7. Menjelaskan alasan Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin. Diskusi Bagian I1.
keluar dari PBB dilakukan dikelas dan dilamjutkan diluar
8. Menjelaskan usaha PKI menguasai kelas untuk membuat laporan hasil Ricklefs, M.C. 1995, Sejarah
buruh-tani diskusi kelompok. Indonesia Modern,
9. Menjelaskan usaha PKI menguasai 4. Mahasiswa melakukan diskusi kelas Yogyakarta:Gadjah Mada
partai-partai politik mengenai isu kontroversial pada masa University Press. Bab 19.
10. Menjelaskan usaha PKI menguasai Demokrasi Terpimpin yang dipandu oleh
TNI dan Kepolisian dosen, dengan cara masing-masing Sunddhaussen, Ulf, 1988,
11. Menarik kesimpulan bentuk-bentuk kelompok menyajikan laporan diskusi Politik Militer Indonesia 1945-
usaha PKI dalam menguasai lawan kelompok dan yang lain mengkritisinya. 1967, Jakarta:LP3ES. Bab IV
politiknya 5. Mahasiswa bersama dosen dan V
12. Menjelaskan keadaan ekonomi pada mengkelompokkan keberhasilan dan

8
masa Demokrasi Terpimpin kegagalan pada masa Demokrasi Soekarno,1964, Di Bawah
13. Menjelaskan kehidupan sosial Terpimpin. Bendera Revolusi II, Jakarta:
budaya pada masa Demokrasi Panitia Di Bawah Bendera
Terpimpin Penutup (20 menit) Revolusi
3. Mahasiswa menyimak kesimpulan
materi Pesponegoro, Marwati Djoened
4. Mahasiswa menerima tugas untuk dan Nugroho Notosusanto,1984,
membaca literatur mengenai perjuangan Sejarah Nasional Indonesia VI,
pengambalian Irian Barat Jakarta:Balai Pustaka. Bab IV.

9
Pertemuan 15 dan 16

No Pokok Bahasan/ Tujuan Khusus Proses Belajar/Waktu Evaluasi Sumber/


Sub Pokok Bahasan Kepustakaan
7 Perjuangan Pengembalian Melalui ceramah berrvariasi Pendahuluan (10 menit) Formartif Ismail,dkk.,1971, Irian Barat
Irian Barat diharapkan mahasiswa dapat : 1. Mahasiswa menyimak pengemas awal Jenis dari Masa ke Masa, Jakarta:
7.1 Masalah Irian Barat di 1. Menjelaskan usaha-usaha dari dosen berkaitan dengan perjuangan Tes:Lisan : Kodam XVII Cendrawasih.
PBB Indonesia dalam menyelesaikan pengembalian Irian Barat Post Test
7.2 Konfrontasi Indonesia- masalah Irian Barat di PBB Sekretariat Negara RI, 1985, 30
Belanda mengenai 2. Menjelaskan kegagalan usaha Pembelajaran (80 menit) Non tes : Tahun Indonesia Merdeka 1950-
Masalah Irian Barat Indonesia di PBB dalam 1. Mahasiswa menyimak penjelasan dosen Pengamatan 1964, Jakarta: Citra Lamtoro
7.3 Penyerahan Irian Barat ke mengembalikan Irian Barat melalui penayangan transparant materi partisifasi Gung Persada. Hal.183-184,
Indonesia 3. Menerangkan konfrontasi tentang Masalah Irian Barat di PBB, dalam 194-197, 201-208, dan 214-216
Indonesia terhadap Belanda dalam Konfrontasi Indonesia-Belanda mengenai kegiatan di
bidang sosial ekonomi dalam Masalah Irian Barat kelas Pesponegoro, Marwati Djoened
rangka mengembalikan Irian Barat 5. Mahasiswa menunjukkan peta Irian Barat dan Nugroho Notosusanto,1984,
4. Menjelaskan langkah-langkah dan peta peristiwa Laut Aru pada peta yang Sejarah Nasional Indonesia VI,
Indonesia dalam melakukan telah disedikan oleh dosen Jakarta:Balai Pustaka. Bab IV.
konfrontasi bersenjata dengan 6. Mahasiswa menyimak penjelasan dosen
Belanda dalam masalah Irian Barat melalui penayangan transparant materi
5. Menjelaskan peranan PBB dalam tentang Penyerhan Irian Barat ke Indonesia
menyelesaikan masalah Irian Barat yang dijelaskan dosen
6. Menjelaskan proses penyerahan 7. Mahasiswa bertanya jawab tentang materi
Irian Barat dari Belanda ke yang dijelaskan dosen
Indonesia
Penutup (10 menit)
1. Mahasiswa menyimak kesimpulan materi
2. Mahasiswa diberi tugas untuk
mempersiapkan diri dalam mengadapi
Ujian Akhir Semester (UAS)

10
11
12

You might also like