You are on page 1of 13

Misteri Segitiga Bermuda.

Bagi Anda yang gemar kisah misteri, pasti mengenal “Segitiga


Bermuda”, wilayah laut di selatan Amerika Serikat dengan titik sudut Miami (di Florida),
Puerto Rico (Jamaica), dan Bermuda ini, telah berabad-abad menyimpan kisah yang tak
terpecahkan.
Misteri demi misteri bahkan telah dicatat oleh pengelana samudera macam Christopher
Columbus.

Sekitar 1492, ketika dirinya akan mengakhiri perjalanan jauhnya menuju dunia barunya,
Amerika, Columbus sempat menyaksikan fenomena aneh di wilayah ini. Di tengah suasana
laut yang terasa aneh, jarum kompas di kapalnya beberapa kali berubah-ubah. Padahal cuaca
saat itu begitu baik.
Lebih dari itu, tak jauh dari kapal, pada suatu malam tiba-tiba para awaknya dikejutkan
dengan munculnya bola-bola api yang terjun begitu saja ke dalam laut. Mereka juga
menyaksikan lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang begitu saja.
Begitulah Segitiga Bermuda. Di wilayah ini, indera keenam memang seperti dihantui
“suasana” yang tak biasa. Namun begitu rombongan Columbus masih terbilang beruntung,
karena hanya disuguhi “pertunjukkan”. Lain dengan pelintas-pelintas yang lain.

Menurut catatan kebaharian, peristiwa terbesar yang pernah terjadi di wilayah ini adalah
lenyapnya sebuah kapal berbendera Inggris, Atalanta, pada 1880. Tanpa jejak secuilpun,
kapal yang ditumpangi tiga ratus kadet dan perwira AL Inggris itu raib di sana. Selain
Atalanta, Segitiga Bermuda juga telah menelan ratusan kapal lainnya.

Di lain kisah, Segitiga Bermuda juga telah membungkam puluhan pesawat yang
melintasinya. Peristiwa terbesar yang kemudian terkuak sekitar 1990 lalu adalah raibnya
iring-iringan lima Grumman TBF Avenger AL AS yang tengah berpatroli melintas wilayah
laut ini pada siang hari 5 Desember 1945. Setelah sekitar dua jam penerbangan komandan
penerbangan melapor, bahwa dirinya dan anak buahnya seperti mengalami disorientasi.
Beberapa menit kemudian kelima TBF Avenger ini pun raib tanpa sempat memberi sinyal
SOS.

Anehnya, misteri Avenger tak berujung di situ saja. Ketika sebuah pesawat SAR jenis Martin
PBM-3 Mariner dikirim mencarinya, pesawat amfibi gembrot dengan tigabelas awak ini pun
ikut-ikutan lenyap. Hilang bak ditelan udara. Keesokan harinya ketika wilayah-wilayah laut
yang diduga menjadi tempat kecelakaan keenam pesawat disapu enam pesawat penyelamat
pantai dengan 27 awak, tak satu pun serpihan pesawat ditemukan. Ajaib.
Tahun demi tahun berlalu. Sekitar 1990, tanpa dinyana seorang peneliti berhasil menemukan
onggokan kerangka pesawat di lepas pantai Fort Launderdale, Florida. Betapa terkejutnya
orang-orang yang menyaksikan. Karena, ketika dicocok kan, onggokan metal itu ternyata
bagian dari kelima TBF Avenger.

Hilangnya C-119

Kisah ajaib lainnya adalah hilangnya pesawat transpor C-119 Flying Boxcar pada 7 Juni
1965. Pesawat tambun mesin ganda milik AU AS bermuatan kargo ini, hari itu pukul 7.47
lepas landas dari Lanud Homestead. Pesawat dengan 10 awak ini terbang menuju Lapangan
Terbang Grand Turk, Bahama, dan diharapkan mendarat pukul 11.23.

Pesawat ini sebenarnya hampir menuntaskan perjalanannya. Hal ini diketahui dari kontak
radio yang masih terdengar hingga pukul 11. Sesungguhnya memang tak ada yang
mencurigakan. Kerusakan teknis juga tak pernah dilaporkan. Tetapi Boxcar tak pernah
sampai tujuan.

“Dalam kontak radio terakhir tak ada indikasi apa-apa bahwa pesawat tengah mengalami
masalah. Namun setelah itu kami kehilangan jejaknya,” begitu ungkap juru bicara
Penyelamat Pantai Miami. “Besar kemungkinan pesawat mengalami masalah kendali arah
(steering trouble) hingga nyasar ke lain arah,” tambahnya.

Seketika itu pula tim SAR terbang menyapu wilayah seluas 100.000 mil persegi yang diduga
menjadi tempat kandasnya C-119. Namun hasilnya benar-benar nihil. Sama seperti hilangnya
pesawat-pesawat lainnya di wilayah ini, tak satu pun serpihan pesawat atau tubuh manusia
ditemukan.

“Benar-benar aneh. Sebuah pesawat terbang ke arah selatan Bahama dan hilang begitu saja
tanpa jejak,” demikian komentar seorang veteran penerbang Perang Dunia II.

Seseorang dari Tim SAR mengatakan, kemungkinan pesawat jatuh di antara Pulau Crooked
dan Grand Turk. Bisa karena masalah struktur, ledakan, atau kerusakan mesin. Kalau
memang pesawat meledak, kontak radio memang pasti tak akan pernah terjadi, tetapi
seharusnya kami bisa menemukan serpihan pecahannya. Begitu pula jika pesawat mengalami
kerusakan, mestinya sang pilot bisa melakukan ditching (pendaratan darurat di atas air).
Pasalnya, cuaca saat itu dalam keadaan baik. Dalam arti langit cerah, ombak hanya sekitar
satu meter, dan angin hanya 15 knot.
Analisis selanjutnya memang mengembang kemana-mana. Namun tetap tidak menghasilkan
apa-apa. Kasus C-119 Flying Boxcar pun terpendam begitu saja, sampai akhirnya pada tahun
1973 terbit artikel dari International UFO Bureau yang mengingatkan kembali sejumlah
orang pada kasus ajaib tersebut.
Dalam artikel ini dimuat kesaksian astronot Gemini IV, James McDivitt dan Edward H.
White II, yang justru membuat runyam masalah. Rupanya pada saat-saat di sekitar raibnya C-
119, dia kebetulan tengah mengamati wilayah di sekitar Karibia. Gemini kebetulan memang
sedang mengawang-awang di sana. Menurut catatan NASA, pada 3 sampai 7 Juni 1965
keduanya tengah melakukan eksperimen jalan-jalan ke luar kapsul Gemini dengan
perlengkapan yang dirahasiakan.
Menurut Divitt, dia melihat sebuah pesawat tak dikenal (UFO) dengan semacam lengan
mekanik kedapatan sedang meluncur di atas Karibia. Beberapa menit kemudian Ed White
pun menyaksikan obyek lainnya yang serupa. Sejak itulah lalu merebak isu, C-119 diculik
UFO. Para ilmuwan pun segera tertarik menguji kesaksian ini. Tak mau percaya begitu saja,
mereka mengkonfirmasi obyek yang dilihat kedua astronot dengan satelit-satelit yang ada
disekitar Gemini IV. Boleh jadi “kan yang mereka salah lihat ? Maklum saat itu (hingga kini
pun), banyak pihak masih menilai sektis terhadap kehadiran UFO.

Ketika itu kepada kedua astronot disodori gambar Pegasus 2, satelit raksasa yang memang
memiliki antene mirip lengan sepanjang 32 meter dan sejumlah sampah satelit yang ada di
sekitar itu. Namun baik dari bentuk dan jarak, mereka menyanggah jika telah salah lihat.

“Sekali lagi saya tegaskan, dengan menyebut UFO “kan tak berarti saya menunjuk pesawat
ruang angkasa dari planet lain. Pengertian UFO sangat universal. Bahwa jika saya melihat
pesawat yang menurut penilaian saya tak saya kenal, tidakkah layak jika saya menyebutnya
sebagai UFO?” sergah Divitt.

Begitulah kasus C-119 Flying Boxcar yang tak pernah terpecahkan hingga kini. Diantara
kapal atau pesawat yang raib di wilayah Segitiga Bermuda kisahnya memang senantiasa
sama. Terjadi ketika cuaca sedang baik, tak ada masalah teknis, kontak radio berjalan biasa,
tetapi si pelintas tiba-tiba menghilang begitu saja. Tanpa meninggalkan jejak sama sekali.

Banyak teori kemudian dihubung-hubungkan dengan segala kejadian di sana. Ada yang
menyebut teori pelengkungan waktu, medan gravitasi terbalik, abrasi atmosfer, dan ada juga
teori anomali magnetik-gravitasi. Selain itu ada juga yang mengaitkannya dengan fenomena
gampa laut, serangan gelombang tidal, hingga lubang hitam (black-hole) yang hanya terjadi
di angkasa luar sana. Aneh-aneh memang analisanya, namun tetap saja tak ada satu pun yang
bisa menjelaskannya.

Segitiga Bermuda (bahasa Inggris: Bermuda Triangle), kadang-kadang disebut juga Segitiga
Setan adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2
yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik
di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan
Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.

Segitiga bermuda sangat misterius. Sering ada isu paranormal di daerah tersebut yang
menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya kapal yang melintas. Ada pula yang mengatakan
bahwa sudah menjadi gejala alam bahwa tidak boleh melintasi wilayah tersebut. Bahkan ada
pula yang mengatakan bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa

Daftar isi
[sembunyikan]

 1 Sejarah awal
 2 Penjelasan beberapa sumber
o 2.1 Muatan berlebih
o 2.2 Gas Methana dan pusaran air
o 2.3 Gempa laut dan gelombang besar
o 2.4 Gravitasi
o 2.5 Pangkalan U.F.O.
o 2.6 Istana Setan
o 2.7 Air Kehidupan
o 2.8 Tempat yang indah dan berbahaya
o 2.9 Lorong waktu
 3 Penemuan Piramida di Segitiga Bermuda
 4 Peristiwa-peristiwa terkenal
o 4.1 Penerbangan 19
o 4.2 Kronologi dari beberapa peristiwa terkenal
 5 Lihat pula
 6 Referensi
 7 Pranala luar

[sunting] Sejarah awal


Pada masa pelayaran Christopher Colombus, ketika melintasi area segitiga Bermuda, salah
satu awak kapalnya mengatakan melihat “cahaya aneh berkemilau di cakrawala”. Beberapa
orang mengatakan telah mengamati sesuatu seperti meteor. Dalam catatannya ia menulis
bahwa peralatan navigasi tidak berfungsi dengan baik selama berada di area tersebut.

Berbagai peristiwa kehilangan di area tersebut pertama kali didokumentasikan pada tahun
1951 oleh E.V.W. Jones dari majalah Associated Press. Jones menulis artikel mengenai
peristiwa kehilangan misterius yang menimpa kapal terbang dan laut di area tersebut dan
menyebutnya ‘Segitiga Setan’. Hal tersebut diungkit kembali pada tahun berikutnya oleh Fate
Magazine dengan artikel yang dibuat George X. Tahun 1964, Vincent Geddis menyebut area
tersebut sebagai ‘Segitiga Bermuda yang mematikan’, setelah istilah ‘Segitiga Bermuda’
menjadi istilah yang biasa disebut. Segitiga bermuda merupakan suatu tempat dimana di
dasar laut tersebut terdapat sebuah piramid besar mungkin lebih besar dari piramid yang ada
di Kairo Mesir. Piramid tersebut mempunyai jarak antara ujung piramid dan permukaan laut
sekitar 500 m,di ujung piramid trsebut terdapat dua rongga lubang lebih besar.

[sunting] Penjelasan beberapa sumber


Berikut adalah penjelasan dari beberapa narasumber yang menyatakan keanehan Segitiga
Bermuda bahwa di sana terdapat gas methan, dianggap kapal yang hilang di sana telah
melampaui batas kargo, Pangkalan UFO, tempat berkumpulnya para setan golongan Jin
(Istana Setan) dan ada yang mengatakan bahwa di sanalah terletak telaga "Air Kehidupan"
yang sanggup membuat awet muda dan panjang umur.

[sunting] Muatan berlebih

Peta tempat-tempat yang mengandung gas methana

Perusahaan asuransi laut Lloyd's of London menyatakan bahwa segitiga bermuda bukanlah
lautan yang berbahaya dan sama seperti lautan biasa di seluruh dunia, asalkan tidak
membawa angkutan melebihi ketentuan ketika melalui wilayah tersebut. Penjaga pantai
mengkonfirmasi keputusan tersebut. Penjelasan tersebut dianggap masuk akal, ditambah
dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus.

[sunting] Gas Methana dan pusaran air

Penjelasan lain dari beberapa peristiwa lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara
misterius adalah adanya gas metana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan
untuk pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat. Teori ini
berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang
penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut yang
melintas di wilayah tersebut.

Menurut Bill Dillon dari U.S Geological Survey, air bercahaya putih itulah penyebabnya.
Didaerah segitiga maut Bermuda, tapi juga di beberapa daerah lain sepanjang tepi pesisir
benua, terdapat "tambang metana". tambang ini terbentuk kalau gas metana menumpuk di
bawah dasar laut yg tak dapat ditembusnya. Gas ini dapat lolos tiba2 kalau dasar laut retak.
Lolosnya tdk kepalang tangung. Dengan kekuatan yg luar biasa, tumpukan gas itu
menyembur ke permukaan sambil merebus air, membentuk senyawaan metanahidrat.

Air yang dilalui gas ini mendidih sampai terlihat sebagai "air bercahaya putih". Blow out
serupa yg pernah terjadi dilaut Kaspia sudah banyak menelan anjungan pengeboran minyak
sebagai korban. Regu penyelamat yang dikerahkan tidak menemukan sisa sama sekali.
Mungkin karena alat dan manusia yang menjadi korban tersedot pusaran air, dan jatuh
kedalam lubang bekas retakan dasar laut, lalu tanah dan air yg semula naik ke atas tapi
kemudian mengendap lagi didasar laut, menimbun mereka semua.

[sunting] Gempa laut dan gelombang besar

Teori ini mengatakan gesekan dan goncangan di tanah di dasar Lautan Atlantik menghasilkan
gelombang dahsyat dan seketika kapal-kapal menjadi hilang kendali dan langsung menuju
dasar laut dengan kuat hanya dalam beberapa detik. Adapun hubungannya dengan pesawat,
maka goncangan dan gelombang kuat tersebut menyebabkan hilangnya keseimbangan
pesawat serta tidak adanya kemampuan bagi pilot untuk menguasai pesawat.

[sunting] Gravitasi

Gravitasi (medan graviti terbalik, anomali magnetik graviti) dan hubungannya dengan apa
yang terjadi di Segitiga Bermuda; sesungguhnya kompas dan alat navigasi elektronik lainnya
di dalam pesawat pada saat terbang di atas Segitiga Bermuda akan goncang dan bergerak
tidak normal, begitu juga dengan kompas pada kapal, yang menunjukkan kuatnya daya
magnet dan anehnya gravitasi yang terbalik.

[sunting] Pangkalan U.F.O.

Pemerintah dan Akademis Independen A.S. mengatakan Segitiga Bermuda disebabkan


karena tempat tersebut merupakan Pangkalan UFO sekelompok mahkluk luar angkasa/alien
yang tidak mau diusik oleh manusia, sehingga kendaraan apapun yang melewati teritorial
tersebut akan terhisap dan diculik. Ada yang mengatakan bahwa penyebabnya dikarenakan
oleh adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam di bawah Segitiga Bermuda,
sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke dalam.

[sunting] Istana Setan

Dalam hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad, dikatakan bahwa
pertemuan antara suhu panas dan dingin (sejuk) adalah ikatakan larangan ini karena tempat
seperti itu adalah tempat yang paling digemari oleh Setan.[1] Karena menurut beberapa
pendapat ada yang mengatakan bahwa Segitiga Bermuda merupakan pusat bertemunya antara
arus air dingin dengan arus air panas, sehingga akan mengakibatkan pusaran air yang
besar/dasyat. Karena bermuda terletak di perairan Atlantik di pertengahan antara benua
Amerika bagian utara dan Afrika. Secara mudah lokasi ini adalah kawasan pertembungan dua
arus panas dari Afrika dan sejuk dari Amerika Utara.

Menurut beberapa orang muslim meyakini dengan hadist ini yang dianggap telah terjawab
tentang misteri Segitiga Bermuda. Perkara-perkara aneh yang sering terjadi itu tentu antara
lain disebabkan pertembungan antara panas dan sejuk dan menganggap Istana Setan terletak
secara tersembunyi di situ. Kemudian dikatakan pula bahwa Dajjal pada saat sekarang
menetap di Segitiga Bermuda itu sampai pada menjelang akhir zaman ia akan keluar.

[sunting] Air Kehidupan

Menurut Syaikh Imam M. Ma’rifatullah al-Arsy, segitiga bermuda merupan tempat titik
terujung di dunia ini. Di tengah kawasan itu terdapat sebuah telaga yang airnya dapat
membuat siapa saja yg meminumnya menjadi panjang umur, ditempat itu pula Nabi Khidzir
bertahta sebagai penjaga sumber "Air Kehidupan" tersebut. Syaikh Imam Ma’rifatullah
berkata kalau penyelamat akhir Zaman Imam Mahdi akan keluar dari Ghaibnya melalui
tempat tersebut dengan menggunakan jubah suci berwarna kebiruan.

[sunting] Tempat yang indah dan berbahaya

Menurut sebuah naskah kuno menyatakan bahwa Raja Iskandar Agung pernah mencoba
masuk ke kawasan agung itu dan sekembalinya mereka mengatakan bahwa tempat itu
berpasirkan permata dan berbatukan berlian. Tempat yang dipenuhi dengan kabut putih tebal
itu sangat indah untuk dipandang tapi sangat berbahaya untuk di datangi.[2]

[sunting] Lorong waktu

Dalam sejarah, orang, kapal-kapal, pesawat terbang dan lain-lain sebagainya yang hilang
secara misterius seperti yang sering kita dengar di perairan Segitiga Bermuda, sebenarnya
adalah masuk ke dalam lorong waktu yang misterius ini.

Seorang ilmuwan Amerika yang bernama Ado Snandick berpendapat, mata manusia tidak
bisa melihat keberadaan suatu benda dalam ruang lain, itulah obyektifitas keberadaan lorong
waktu.

Dalam penyelidikannya terhadap lorong waktu, John Buckally mengemukakan teori


hipotesanya sebagai berikut:

 Obyektifitas keberadaan lorong waktu adalah bersifat kematerialan, tidak terlihat,


tidak dapat disentuh, tertutup untuk dunia fana kehidupan umat manusia, namun tidak
mutlak, karena kadang-kadang ia akan membukanya.

 Lorong waktu dengan dunia manusia bukanlah suatu sistem waktu, setelah memasuki
seperangkat sistem waktu, ada kemungkinan kembali ke masa lalu yang sangat jauh,
atau memasuki masa depan, karena di dalam lorong waktu tersebut, waktu dapat
bersifat searah maupun berlawanan arah, bisa bergerak lurus juga bisa berbalik, dan
bahkan bisa diam membeku.

 Terhadap dunia fana (ruang fisik kita) di bumi, jika memasuki lorong waktu, berarti
hilang secara misterius, dan jika keluar dari lorong waktu itu, maka artinya adalah
muncul lagi secara misterius.

Disebabkan lorong waktu dan bumi bukan merupakan sebuah sistem waktu, dan karena
waktu bisa diam membeku, maka meskipun telah hilang selama 3 tahun, 5 tahun, bahkan 30
atau 50 tahun, waktunya sama seperti dengan satu atau setengah hari.
Meskipun beberapa teori dilontarkan, namun tidak ada yang memuaskan sebab munculnya
tambahan seperti benda asing bersinar yang mengelilingi pesawat sebelum kontak dengan
menara pengawas terputus dan pesawat lenyap.

[sunting] Penemuan Piramida di Segitiga Bermuda


Beberapa ilmuwan Amerika, Perancis dan negara lainnya pada saat melakukan survey di area
dasar laut Segitiga Bermuda, Samudera Atlantik, menemukan sebuah piramida berdiri tegak
di dasar laut yang tak pernah diketahui orang. Panjang sisi dasar piramida ini mencapai 300
meter, tingginya 200 meter, dan jarak ujung piramida ini dari permukaan laut sekitar 100
meter. Ukuran, piramida ini lebih besar skalanya dibandingkan dengan piramida Mesir kuno
yang ada di darat.

Di atas piramida terdapat dua buah lubang yang sangat besar, air laut dengan kecepatan tinggi
melalui kedua lubang ini, dan oleh karena itu ombak yang besar dapat membentuk pusaran
raksasa yang membuat perairan di sekitar ini menimbulkan ombak yang dahsyat menggelora
dan badai pada permukaan laut.

Ada beberapa ilmuwan Barat yang berpendapat bahwa Piramida di dasar laut ini mungkin
awalnya dibuat di atas daratan, lalu terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan menggelamkan
daratan ke dasar laut seiring dengan perubahan penurunan permukaan tanah. Ilmuwan lainnya
berpendapat bahwa beberapa ratus tahun yang silam perairan di area Segitiga Bermuda
dianggap pernah menjadi sebagai salah satu landasan aktivitas bangsa Atlantis, dan Piramida
di dasar laut tersebut mungkin sebuah gudang pemasokan mereka.

Ada juga yang curiga bahwa Piramida kemungkinan adalah sebuah tanah suci yang khusus
dilindungi oleh bangsa Atlantis pada tempat yang mempunyai sejenis kekuatan dan sifat khas
energi kosmosnya, Piramida itu bisa menarik dan mengumpulkan sinar kosmos, medan
energi atau energi gelombang lain yang belum diketahui dan struktur pada bagian dalamnya
mungkin adalah resonansi gelombang mikro, yang memiliki efek terhadap suatu benda dan
menghimpun sumber energi lainnya.

Li Hongzhi dalam buku yang berjudul Zhuan Falun mempunyai penjelasan tentang
penemuan peradaban prasejarah sebagai berikut; “Di atas bumi ada benua Asia, Eropa,
Amerika Selatan, Amerika Utara, Oceania, Afrika dan benua Antartika, yang oleh ilmuwan
geologi secara umum disebut ‘lempeng kontinental’. Sejak terbentuknya lempeng kontinental
sampai sekarang, sudah ada sejarah puluhan juta tahun. Dapat dikatakan pula bahwa banyak
daratan berasal dari dasar laut yang naik ke atas, ada juga banyak daratan yang tenggelam ke
dasar laut, sejak kondisi ini stabil sampai keadaan sekarang, sudah bersejarah puluhan juta
tahun.

Namun di banyak dasar laut, telah ditemukan sejumlah bangunan yang tinggi besar dengan
pahatan yang sangat indah, dan bukan berasal dari warisan budaya umat manusia modern,
jadi pasti bangunan yang telah dibuat sebelum ia tenggelam ke dasar laut.” Dipandang dari
sudut ini, misteri asal mula Piramida dasar laut ini sudah dapat dipecahkan.

[sunting] Peristiwa-peristiwa terkenal


[sunting] Penerbangan 19
Pesawat pada penerbangan TBF Grumman Avenger, mirip dengan penerbangan 19

Salah satu kisah yang terkenal dan bertahan lama dalam banyaknya kasus misterius mengenai
hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang melintas di segitiga bermuda adalah
Penerbangan 19. Penerbangan 19 merupakan kesatuan angkatan udara dari lima pesawat
pembom angkatan laut Amerika Serikat.

Penerbangan itu terakhir kali terlihat saat lepas landas di Fort Lauderdale, Florida pada
tanggal 5 Desember 1945. Pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dibuat secara sistematis
oleh orang-orang yang ahli penerbangan dan kelautan untuk mengahadapi situasi buruk,
namun tiba-tiba dengan mudah menghilang setelah mengirimkan laporan mengenai gejala
pandangan yang aneh, dianggap tidak masuk akal.

Karena pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dirancang untuk dapat mengapung di lautan


dalam waktu yang lama, maka penyebab hilangnya dianggap karena penerbangan tersebut
masih mengapung-apung di lautan menunggu laut yang tenang dan langit yang cerah.

Setelah itu, dikirimkan regu penyelamat untuk menjemput penerbangan tersebut, namun tidak
hanya pesawat Penerbangan 19 yang belum ditemukan, regu penyelamat juga ikut lenyap.
Karena kecelakaan dalam angkatan laut ini misterius, maka dianggap "penyebab dan
alasannya tidak diketahui".

Dan juga ditemukan adanya kaitan segitiga bermuda dengan atlantis yang ditemukan adanya
penemuan kota-kota kuno dan berbagai bangunan di segitiga bermuda tersebut". Atlantis
yang diduga tenggelam dalam waktu satu hari satu malam diduga kuat tenggelam di segitiga
bermuda dan beberapa kawasan lainnya yang mirip dengan kejadian yang ada pada segitiga
bermuda tersebut salah satunya yaitu di Indonesia, Malaysia, India, dan lainnya".

[sunting] Kronologi dari beberapa peristiwa terkenal

 1840: HMS Rosalie


 1872: The Mary Celeste, salah satu misteri terbesar lenyapnya beberapa kapal di
segitiga bermuda
 1909: The Spray
 1917: SS Timandra
 1918: USS Cyclops (AC-4) lenyap di laut berbadai, namun sebelum berangkat menara
pengawas mengatakan bahwa lautan tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai,
sangat baik untuk pelayaran
 1926: SS Suduffco hilang dalam cuaca buruk
 1938: HMS Anglo Australian menghilang. Padahal laporan mengatakan cuaca hari itu
sangat tenang
 1945: Penerbangan 19 menghilang
 1952: Pesawat British York transport lenyap dengan 33 penumpang
 1962: US Air Force KB-50, sebuah kapal tanker, lenyap
 1970: Kapal barang Perancis, Milton Latrides lenyap; berlayar dari New Orleans
menuju Cape Town.
 1972: Kapal Jerman, Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru
 1976: SS Sylvia L. Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda.
 1978: Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan
kontak radio terputus
 1980: SS Poet; berlayar menuju Mesir, lenyap dalam badai
 1995: Kapal Jamanic K (dibuat tahun 1943) dilaporkan menghilang setelah melalui
Cap Haitien
 1997: Para pelayar menghilang dari kapal pesiar Jerman
 1999: Freighter Genesis hilang setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent.

 Sebenarnya wilayah Segitiga Bermuda ini tak benar bila dikatakan segitiga, sebab
atas-batas dari petunjuk kapal-kapal atau pesawat terbang yang hilang sudah melebihi
dari bentuk bsegitiga itu. Segitiga itupun hanya merupakan imajinasi saja. Bila kita
ambil peta, kita buka di bagian Amerika Tengah, di sana terdapat banyak kepulauan
Hindia Barat. Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari Segitiga Bermuda itu, kita
tarik garis dari kota Miami ke kota San Juan di Puerto Rico; dari San Juan ke pulau
Bermuda; dan kembali ke Miami di daerah Florida, Amerika.

 Meskipun sebenarnya misteri Segitiga Bermuda ini “milik” orang Amerika, tak
apalah kita turut memperbincangkannya. Sebenarnya tempat semacam ini ada pula di
tempat lain, juga di Amerika, yaitu di sebuah danau yang bernama Ontario, bahkan
lebih “mengerikan” dari Segitiga Bermuda.

 Dari berbagai kesimpulan, jarum kompas dan peralatan pesawat yang akan hilang
selalu mendapat gangguan dan mereka seperti tak melihat air dan dari gejalan ini
disimpulkan, di dasar laut sana tentu terdapat sebuah medan magnetik yang kuat
sekali, yang sanggup mengganggu kompas atau menarik kapal itu sampai ke dasar
laut yang dalam.

 Tak cukup bila saya menguraikan seluruh peristiwa, dan itu juga tak menjurus pada
masalah penyelesaian. Tetapi mengenai peristiwa bentuk gaib di Segitiga bermuda ini
dapat dikemukakan dan mungkin teori-teori yang banyak mengenai Segitiga
Bermuda. Mungkin di udara terdapat semacam gangguan atmosfir yang berupa
“lubang di langit”. Ke lubang itulah pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk
keluar lagi. Dari misteri "Lubang di Langit" ini membentuk sebuah teori tentang
adanya semacam perhubungan antara dunia dengan dimensi lain. Lubang di Langit itu
dianggap semacam alat transportasi seperti tampak di film Star Trek. Ataukah bentuk
Lubang di Langit itu UFO? Orang sering menghubungkan hilangnya pesawat kita
dengan munculnya UFO. Lantas, apakah hilangnya mereka itu karena diculik oleh
UFO? Malah hasilnya hanya mendapat pertanyaan tanpa jawaban.

 Ada tempat di Segitiga Bermuda yang disebut Tongue of the Ocean atau “Lidah
Lautan”. Lidah Lautan mempunyai jurang bawah laut (canyon) Bahama. Ada
beberapa peristiwa kecelakaan di sana. Tidak banyak yang belum diketahui tentang
Segitiga Bermuda, sehingga orang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda ini
dengan misteri lainnya. Misalnya saja misteri Naga Laut yang pernah muncul di
Tanjung Ann, Massachussets AS, pada bulan Agustus 1917. Mungkinkah naga laut
ini banyak meminta korban itu? Ataukah arus Cromwell di Lautan Pasifik yang
menyebabkan adanya gelombang lautan disitu atau angin topan, gempa bumi di dasar
lautan? Tak ada orang yang tahu.

 Konon di sekitar kepulauan Bahama terdapat blue hole, yaitu semacam gua lautan.
Dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelah jaman es berlalu, gua ini terendam.
Arus didalamnya sangat kuat dan sering membuat pusaran yang berdaya hisap.
banyak kapal-kapal kecil atau manusia yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa
daya, dan anehnya kapal-kapal kecil yang terhisap itu akan muncul kembali ke
permukaan laut selang beberapa lama. Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah:
Mungkinkah Blue Hole ini sanggup menelan kapal raksasa ke dasar lautan?

 Misteri lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut Sargasso, yang
bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso itu banyak kapal yang tak pernah
sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut itu. Di sana terhimpun kapal-kapal dari
berbagai jaman, harta karun, mayat tulang belulang manusia. Luas Laut Misteri
Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya
mengalir arus yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas yang
berputar perlahan-lahan searah jarum jam. Didasar lautnya terdapat pegunungan yang
banyak dan mempunyai tebing dan ngarai yang terjal.

 Keanehan lain di dekat pulau Puerto Rico, tampak suatu pancaran air raksasa yang
membentuk cendawan atau kembang kol. Laut di tempat itu mempunyai kedalaman
sampai 10 km. Kejadian ini sempat dilihat oleh awak pesawat Boeing 707 pada
tanggal 11 April 1963. Menurut mereka cendawan air itu mempunyai garis tengah
selebar 900-1800 meter dengan ketinggian separuhnya. Mungkin itu hanya percobaan
nuklir dari negara Amerika atau lainnya? Tapi pihak Amerika tidak
membenarkannnya, sebab tak mungkin mencoba bom di jalur penerbangan. Mungkin
ledakan itu berasal dari kapal selam nuklir Thresher yang hilang sehari sebelumnya,
tapi lokasi hilangnya kapal selam itu ribuan km dari sana.

 Ada sebuah tempat di perairan Boca Raton, yang di sana terdapat sebuah pipa bergaris
tengah 20 cm. Jelas bukan milik Amerika (untuk lebih lanjut: Orang Bumi). Peristiwa
ini dilihat oleh suami istri Lloyd Wingfields. Mereka melihat sebuah tiang asap
disana, dan ketika didekati oleh mereka, tampak sebuah pipa yang muncul dari dasar
laut yang merupakan sumber keluarnya asap itu. Asap itu sendiri tak mengeluarkan
bau dan berwarna kekuning-kuningan. Mungkinkah pipa itu tertancap dari sumber api
di dasar laut? Pangkalan UFO di dasar lautkah yang menyebabkannya? Lagipula
kedalaman laut itu cukup dalam, sehingga mereka tak berani menyelam untuk melihat
lebih lanjut, juga mereka melihat (sesudahnya) sebuah helikopter yang mengalami
kerusakan mesin dan berusaha mendarat darurat di laut.

 Ulasan lain, di daerah Kutub Selatan ada sebuah lubang besar yang menghubungkan
dunia luar dengan dunia lain. Pernah ada orang bernama Admiral Bryd, melihat dari
kapal terbang ke Barat di kutub selatan sebelah darat menghijau dengan danau yang
tak membeku dan binatang liar mirip bison dan melihat seperti manusia-manusia
purba. Sebagai ilmuwan Bryd melaporkan peristiwa yang disaksikannya itu, tapi tak
ada yang mempercayainya.

You might also like