You are on page 1of 1

POLIMER #1

Untuk bahan diskusi kelompok tanggal 14 Mei 2007


Fisika Material

Problem Based Learning


(keywords: kata atau kalimat dengan underline)

Polimer tersusun atas perulangan monomer menggunakan ikatan kimia tertentu.


Ukuran polimer, dinyatakan dalam massa (massa rata-rata ukuran molekul dan jumlah
rata-rata ukuran molekul) dan tingkat polimerisasi, sangat mempengaruhi sifatnya, seperti
suhu cair dan viskositasnya terhadap ukuran molekul (misal seri hidrokarbon).
Untuk aplikasi yang lebih luas, polimer dapat dibedakan antara polimer
termoplastik, polimer termoset dan polimer elastomer. Beberapa contoh polimer
termoplastik antara lain adalah PTFE (teflon), Polyethylene Terephthalate (soda bottles),
High-Density Polyethylene (Dish Soap Bottles, Milk Jugs), Polyvinyl Chloride
(Plumbing, Shampoo Bottles), Low-Density Polyethylene (Film, Stretch Wrap),
Polypropylene (Pediatric Containers), Polystyrenes (Plastic Plates, Styrofoam) dan
Composite (Milk Cartons). Sementara itu, beberapa polimer termoset antara lain adalah
Phenolic (Cookware, Knobs, dan Handles), Urea-Formaldehyde (Bottle Caps, Electrical
Fittings), Epoxies (Surface Coatings, Composites) dan SBR Rubbers (ban). Sedangkan
polimer elastomer dapat berupa termoset (membutuhkan vulkanisasi) maupun berupa
termoplastik. Beberapa contoh polimer elastomer antara lain adalah karet tak saturasi
(unsaturated) seperti karet alam, polyisoprene, polybutadine, maupun karet chloroprene.
Karet merupakan jenis polimer linier, banyak digunakan sebagai ban. Betapa
pentingnya ban untuk mobil maupun pesawat terbang, maka pemprosesan karet dan
polimerisasinya (penambahan dan kondensasi) harus melalui standar yang tinggi. Sejalan
dengan perkembangan otomotif yang sangat pesat, kebutuhan ban pun semakin
meningkat. Terutama, bagi kendaraan yang tingkat mobilitasnya tinggi, seperti
tranportasi umum, penggantian ban kendaraan terasa cepat. Pada sisi lain harga ban baru
relatif mahal, untuk ban mobil sekisar Rp 310.000,00 hingga Rp 2.500.000,00. Untuk
kendaraan darat seperti mobil dan motor, kiranya masih layak jika menggunakan ban
vulkanisir (retreading tyres) yang lebih murah asalkan berkualitas baik.
Dengan peralatan pembuatan yang modern ban vulkanisir cukup stabil digunakan,
aman, dan kualitasnya terjamin. Sementara itu, dari sisi lingkungan karena ban vulkanisir
bukan merupakan polimer yang degradable (dapat terurai) tetapi merupakan komoditas
green product (menghijaukan lingkungan), sehingga bisa menekan limbah dan
menyelamatkan kerusakan pada lingkungan. Tetapi apa jadinya jika pesawat terbang
menggunakan ban vulkanisir?
Masih ingatkah kita pada kasus Sriwijaya Air, tahun lalu (Kompas, 27 Januari
2006), dimana kembang vulkanisir ban depan pesawat diketahui lepas oleh petugas
menara pengawas lalu lintas udara (air traffic control) di Bandara Pangkal Pinang.
Vulkanisir ban tersebut lepas saat pesawat lepas landas. Luar biasa! Bagaimana dengan
kecelakaan Garuda awal tahun 2007?

You might also like

  • BAB I Rev
    BAB I Rev
    Document4 pages
    BAB I Rev
    अहमद लुत्फी मसानी
    No ratings yet
  • BAB I Rev
    BAB I Rev
    Document4 pages
    BAB I Rev
    अहमद लुत्फी मसानी
    No ratings yet
  • BAB I Rev
    BAB I Rev
    Document4 pages
    BAB I Rev
    अहमद लुत्फी मसानी
    No ratings yet
  • 850 Perak Bisa Ngewuuzzz
    850 Perak Bisa Ngewuuzzz
    Document1 page
    850 Perak Bisa Ngewuuzzz
    अहमद लुत्फी मसानी
    No ratings yet
  • 850 Perak Bisa Ngewuuzzz
    850 Perak Bisa Ngewuuzzz
    Document1 page
    850 Perak Bisa Ngewuuzzz
    अहमद लुत्फी मसानी
    No ratings yet
  • 850 Perak Bisa Ngewuuzzz
    850 Perak Bisa Ngewuuzzz
    Document1 page
    850 Perak Bisa Ngewuuzzz
    अहमद लुत्फी मसानी
    No ratings yet
  • BAB I Rev
    BAB I Rev
    Document4 pages
    BAB I Rev
    अहमद लुत्फी मसानी
    No ratings yet
  • BAB I Baru Revisi (Konflik)
    BAB I Baru Revisi (Konflik)
    Document6 pages
    BAB I Baru Revisi (Konflik)
    अहमद लुत्फी मसानी
    No ratings yet