You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketersediaan sumber daya manusia kesehatan yang berkualitas menunjang
pemberian pelayanan yang bermutu dan tidak merugikan pasien sesuai tuntutan
Undang-undang No.8 tahun 2000 tentang perlindungan konsumen. Rumah sakit
sebagai pemberi pelayanan perlu memperhatikan kebutuhan dan tuntutan masyarakat
dengan memegang makna yang terkait dalam undang-undang tersebut.
Untuk mendapatkan informasi yang behubungan dengan berbagai proses
palayanan diruang perawatan, pasien dapat mengetahuinya melalui suatu bagian
yang disebut preadmission clinik. Pada bagian ini pasien dapat melihat bagaimana
suatu tindakan dilakukan melalui dokumentasi yang tersedia sehingga pasien
mendapatkan gambaran prosedur yang akan dilakukan terhadap dirinya.
Dalam American Hospital Association dijelaskan tentang tehnik dan keahlian
yang dilakukan seorang perawat admisi, juga tindakan yang akan dilakukan mulai
dari pasien masuk hingga keluar/pulang. fungsi preadmission yang begitu penting,
maka tiap-tiap rumah sakit Admission office melayani kebutuhan pasien yang akan
dirawat. Bagian ini mencatat identitas pasien, diagnosa, dan tindakan yang telah
dilakukan untuk kemudian dikoordinasikan keunit rawat inap yang dituju. Informasi
on line dapat diketahui dengan lebih mudah dalam menjalankan pelayanan.
Rumah Sakit Budhi Asih merupakan salah satu rumah sakit yang mencoba
meningkatkan pelayanannya. Dibagian depan rumah sakit terdapat bagian admisi
yang bertugas mencari tempat bagi proses rawat inap. Rumah sakit menggunakan
tehnologi computer yang berfungsi sebagai input pasien rawat inap, tempat tidur
kosong dan informasi tentang pasien yang dirawat. Mengingat peran yang
dilaksanakan bagian ini sangat vital, maka ditempatkan tenaga yang menguasai seluk
beluk rumah sakit, yaitu tenaga perawat.
Dalam kesempatan ini, penulis akan mengangkat kecenderungan dan issue
tentang perawat admisi di Rumah Sakit Budhi Asih beserta tehnologi yang dimiliki
dan dibandingkan dengan rumah sakit lain di Indonesia dan diluar negeri.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Admisi atau admission menurut John M. Echols dan Hassan Shadily adalah hak
atau ijin masuk bagi pasien yang berfungsi sebagai koordinator untuk penerimaan
pasien dirawat inap, baik yang berasal dari rawat darurat (emergency) atau
rawat jalan (poliklinik)

Bagian ini akan menghubungi pasien kapan tiba dirumah sakit. Ada beberapa hal
yang akan dilakukan sebelum masuk rumah sakit, antara lain :

Informasi tetang asuransi

pada bagian ini akan diberikan informasi tentang asuransi yang digunakan.
Pemeriksaan Pre-admission

Untuk memastikan bahwa rontgen foto, pemeriksaan laboratorium dan


pemeriksaan lain telah diberikan oleh dokter atau perawat sesui kondisi. Nama
dokter yang menangani

Identifikasi dokter yang mengirim pasien kerumah sakit, pastikan kebagian admisi
mengenai dokter yang menangani sebelumnya.

Bagian penerimaan dengan data-data yang ada disana dapat mengarahkan


dan mengatur kemana pasien akan dirawat, walaupun dari poliklinik atau rawat
darurat telah ditentukan kebagian apa pasien tersebut dikirim atau dirujuk.
Pada pasien-pasien yang tidak memerlukan perawatan inap segera, bagian
penerimaan ini dapat menentukan posisi pasien dalam daftar tunggu (waiting List)
untuk mendapatkan pelayanan lain misalnya pembedahan, dan lain-lain.

B. Tujuan
Adapun tujuan admisi antara lain :
1. Menentukan persyaratan pasien untuk masuk kerumah sakit (admisi)
2. Menerima pasien kebangsal melalui pemrosesan dokumen yang sesuai
3. Menentukan kemampuan pasien atau sumber pembiayaan lain yang
tersedia, unuk membayar ongkos pelayanan yang diberikan dan membuat
penyesuaian yang tepat.
4. Memproses perpindahan pasien antar tempat tidur, antar bangsal dan antar
rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan yang lain.
5. Memproses pemulangan dan kematian pasien.
6. Mengelola data pasien yang menunggu admisi.
7. Mengelola indeks masing-masing status tempat tidur.
8. Mengelola daftar admisi dan mengeluarkan sensus harian.
9. Mengantar dan menemani pasien kebangsal, dan memperkenalkannya
kepada kepala ruang perawatan.
10. Memberikan konsultasi keuangan kepada pasien sebelum atau pada awal
admisi untuk meningkatkan pengumpulan biaya.

C. Tugas dan tanggung jawab bagian Admisi


a. Pendafaran Pra Admisi
b. Pemeriksaan Pra Admisi
c. Penjadualan kamar operasi
d. Wawancara masalah keuangan pasien
e. Penerimaan pasien
f. Penempatan tempat tidur / kamar rawat pasien
g. Menghasilkan informasi untuk departemen lain.
h. Pendaftaran pasien UGD
i. Memproses formulir persetujuan pasien untuk dilakukan perawatan atau
tindakan khusus
j. Membuat sensus harian pasien
k.Mengatur dan menerima uang muka dari pasien
l. Menganalisa lama hari rawat dan jumlah penerimaan pasien
m.Mengantar pasien keruang perawatan.
D. Kebijakan rumah sakit yang berkaitan dengan Admisi
1. Pembagian kewenangan penuh untuk bagian admisi dalam mencatat
seluruh informasi pasien yang akan dirawat dirumah sakit.
2. Unit-unit terkait yang harus diberi informasi tentang pasien yaitu ;
perawatan, dapur, sentral telpon.
3. Semua bagian harus memberitahu bagian admisi kalau akan menerima
atau memasukan pasien.
4. Melakukan pendataan jumlah tempat tidur yang terpakai dan yang tersedia
dirumah sakit.
5. Alur proses penerimaan pasien, pemulangan pasien dan peran admisi
dalam kedua proses tersebut.

E. Admisi Rumah Sakit Budhi Asih


Admisi di RS Budhi Asih dibentuk pada tahun 1997 dibawah unit
penunjang medik. Peran adimisi pada awalnya, hanya pencatatan data pasien yang
akan dirawat, ditangani oleh unit Medical Record (MR). Namun banyak kendala
yang dihadapi yang berhubungan dengan beban kerja yang tinggi. Pada akhirnya,
manajemen memutuskan untuk membentuk unit admisi yang terpisah dari unit
Medical Record.
Untuk kesekian kalinya kekuhan keluhan yang dirasa baik oleh pasien ,
SDM admisi sendiri maupun unit rawat inap. Keluhan dari pasien antara lain :
informasi yang kurang memuaskan (tidak jelas) tentang alasan pasien dirawat
inap bersama dengan pasien lain dengan lain diagnosis, dan juga informasi umum
tentang diagnosis pasien. Unit rawat inap juga mengeluh menerima pasien dengan
informasi yang kurang lengkap dari unit admisi, kinerja admisi yang tidak efektif
dll. Sedangkan SDM admisi sendiri selalu dibingungkan dengan diagnosis pasien
apa maksud & klarifikasinya. Hal ini lebih dilatarbelakangi ilmu dan pengetahuan
petugas admisi yang umum ( tidakdilatar belakangi pendidikan kesehatan).
Peralatan, sarana da prasarana yang digunakan masih sangat sederhana. Informasi
pasien dirawat dicatat dalam buku yang diisi oleh petugas admisi setiap hari
dengan mengelilingi rawat inap.
Melalui proses yang panjang, pada akhirnya pimpinan rumah sakit
memutuskan agar admisi ditangani oleh perawat-perawat profesional, dan berada
dibawah tanggung jawab keperawatan. Secara perlahan manajemen admisi
diperbaharui. Informasi pasien yang dirawat dapat diketahui melalui komputer on
line yang dapat diakses dibagian / unit lain yang mempunya hubungan dengan
admisi seperti rawat inap, rawat jalan, front office. Tindakan beralih dari manual
kepengoperasian yang menggunakan komputer.
SDM yang bertugas dibagian ini dengan kualifikasi & latar belakang
pendidikan keperawatan atan kesehatan sehingga proses pasien masuk dapat lebih
cepat dan tepat.

F. Admisi Rumah Sakit di Indonesia dan di luar negeri


Saat ini banyak rumah sakit yang mulai melirik admisi sebagai bagian
yang dapat membantu permasalahan pasien masuk. Seperti RS Carolus yang
sudah melakukan hal yang serupa dimana pasien yg membutuhkan perawatan
diruang rawat inap ditangani oleh perawat-perawat profesional diruang admisi.
Tehnologi yang digunakan yaitu komputer dan sebagian kecil masih manual.
Melalui wawancara yang dilakukan pada salah satu SDM yg bekerja di RS
Gatot Subroto, diketahui bahwa pasien yg akan dirawat di RS ini ditangani oleh
petugas Medical Record. Kendala yg dihadapi hampir serupa dengan RS Budhi
Asih & RS Carolus. Dan saat ini manajemen sedang merencanakan unit dan
petugas yg sesuai untuk memproses pasien rawat inap (admisi).
Di Indonesia, belum ada pendidikan khusus untuk tenaga trampil admisi,
sehingga mau tidak mau rumah sakit melirik tenaga perawat bahkan memberikan
kewenangan bagi perawat untuk mengatur mobile perawat di unit admisi. Paling
tidak, unit adimisi masih berada ditangan pelayanan.
Bila dibandingkan dengan RS diluar negeri , RS Luar Negeri sudah lebih
maju, dengan menempatkan SDM sesuai kualifikasi yg dibutuhkan di unit admisi,
dimana, SDM yg ditempatkan diunit admisi berasal dari pendidikan khusus
admisi. Terdapat Universitas yg khusus yg mencetak tenaga tenaga untuk
ditempakan pada unit admisi.Tehnologi yang digunakan diluarnegeri sudah lebih
baik, ada akses keluar rumah sakit malalui komputer yang menghubungkan rumah
sakit dengan rumah sakit lain baik yang berada disekitar daerah maupun keluar
kota.

G. Isu Profesi Perawat


1. Tuntutan pasien terhadap pelayanan & informasi kesehatan semakin meningkat
2. SDM admisi dengan latar belakang pendidikan non kesehatan mengalami
kesulitan dalam memenuhi tuntutan pasien/penjelasan umum tentang penyakit
3. Manajer/pimpinan RS meyakini bahwa keperawatan menjadi jawaban atas
permasalahan yg dialami.
4. Dampak terhadap RS adalah menurunnya complain pasien dalam proses rawat
inap
5. Peraliahan SDM unit admisi dari tenaga non kesehatan ke tenaga keperawatan
6. Efektifitas pelayanan dalam proses rawat inap
7. RS melirik tenaga keperawatan dalam menangani proses rawat inap (admisi)
8. RS Indonesia merasakan manfaat yg lebih baik dari unit admisi setelah ditanganin
oleh tenaga tenaga dari keperawatan
9. Aspek legal dengan adanya SK Direktur tentang penempatan SDM keperawatan
di unit admisi dan unit admisi dibawah pelayanan/keperawatan

H. Trend terhadap Profesi Perawat


1. Meluasnya peran perawat dalam tatanan keperawatan dan unit unit tertentu dari
organisasi.
2. Efektifitas pelayanan, complain memurun
3. Kepercayaan Pimpinan terhadap kinerja keperawatan
4. Dukungan pimpinan terhadap pengembangn tanggungjawab keperawatan di RS
5. Meluasnya peran perawat menjadi salah satu alternatif bagi pimpinan RS untuk
memenuhi kebutuhan/tuntutan masyarakat
6. Perlunya ketersediaan tehnologi komputer yang lebih baik lagi, sehingga
pelayanan pasien terutama pasien yang akan dirawat dapat lebih optimal
BAB III
KESIMPULAN

Sesuai dengan analisis yg dilakukan di unit Admisi RS Budhi Asih tentangan perawat
dan tehnologi di unit adimisi, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
- Perhatianpimpinan terhadap keperawatan dalam mengelolah unit admisi
- Tuntutan pasien dan kebutuhan informasi perawatan dan penyakit dapat dipenuhi
- Manajer/Pemimpin RS meyakini bahwa keperawatan sebagai jawaban atas
tuntutan pasien dalam proses rawat inap
- Terdapat kebimbangan profesi keperawatan terhadap tugas di admisi degan
perannya sebagai perawat
- Perlunya ketersediaan tehnologi komputer yang lebih baik lagi, sehingga
pelayanan pasien terutama pasien yang akan dirawat dapat lebih optimal.
- Akses informasi yang digunakan hendaknya lebih luas lagi hingga kerumah sakit
luar, bahkan keluar negeri.
TREN DAN ISSUE : TEHNOLOGI, PERAN DAN FUNGSI ADMISI
DIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH JAKARTA

Untuk mendapatkan informasi yang behubungan dengan berbagai proses


palayanan diruang perawatan, pasien dapat mengetahuinya melalui suatu bagian
yang disebut preadmission clinik. Pada bagian ini pasien dapat melihat bagaimana
suatu tindakan dilakukan melalui dokumentasi yang tersedia sehingga pasien
mendapatkan gambaran prosedur yang akan dilakukan terhadap dirinya.
Di Indonesia, belum ada pendidikan khusus untuk tenaga trampil admisi, sehingga
mau tidak mau rumah sakit melirik tenaga perawat bahkan memberikan kewenangan
bagi perawat untuk mengatur mobile perawat di unit admisi. Paling tidak, unit adimisi
masih berada ditangan pelayanan.
Rumah Sakit Budhi Asih merupakan salah satu rumah sakit yang mencoba
meningkatkan pelayanannya. Dibagian depan rumah sakit terdapat bagian admisi
yang bertugas mencari tempat bagi proses rawat inap. Rumah sakit menggunakan
tehnologi computer yang berfungsi sebagai input pasien rawat inap, tempat tidur
kosong dan informasi tentang pasien yang dirawat. Mengingat peran yang
dilaksanakan bagian ini sangat vital, maka ditempatkan tenaga yang menguasai seluk
beluk rumah sakit, yaitu tenaga perawat.

You might also like