You are on page 1of 5

EFISIENSI POMPA

Berbicara tentang efisiensi sebuah mesin apapun, kita mengacu pada seberapa baik mesin itu
dapat mengubah satu bentuk energi ke bentuk energi lain. Jika satu unit energi disuplay pada
sebuah mesin dan output-nya satu-setengah unit dalam satuan yang sama, maka efisiensinya
adalah 50%. Penggunaan konstanta dapat memberikan persamaan meskipun dinyatakan dalam
jumlah berbeda.

Contoh yang paling umum adalah "mesin pemanas" yang menggunakan energi dalam bentuk
panas untuk menghasilkan energi mekanik seperti mesin pembakaran internal. Meskipun mesin
merupakan bagian yang berhubungan dalam kehidupan kita sehari-hari, namun efektivitas dalam
mengkonversi energi jauh lebih kecil dari yang kita harapkan. Efisiensi mesin mobil sekitar 20%.
Dengan kata lain, 80% dari energi panas dalam satu galon bensin tidak melakukan kerja yang
bermanfaat. Meskipun telah berjalan selama bertahun-tahun, penambahan efisiensi telah banyak
dilakukan dengan manambah efisiensi mekanik mesin itu sendiri. Mesin Diesel melakukan
pekerjaan yang lebih baik, tapi masih keluar sekitar max. 40%. Peningkatan ini disebabkan,
karena rasio kompresi lebih tinggi dengan fakta bahwa bahan bakar di bawah tekanan tinggi di
injeksi langsung ke dalam silinder pada bagian atas stroke kompresi. Di sisi lain mesin Bensin,
terbatas pada rasio kompresi yang lebih rendah karena bahan bakar memasuki silinder sebelum
langkah kompresi.

Dalam industri pompa, banyak pekerjaan kita yang melibatkan dua hal sederhana, yakni efisiensi
mesin “pompa sentrifugal” dan “motor induksi AC”. Pompa sentrifugal mengubah energi
mekanik menjadi energi hidrolik (aliran, kecepatan dan tekanan) dan motor AC mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Banyak sentrifugal besar menghasilkan efisiensi 75 - 90%
dan yang kecil biasanya ke kisaran 50 - 70%. Motor AC besar di sisi lain, dapat mendekati
efisiensi 97% dan motor lain diatas 5 hp, dapat didesain mencapai 90% hambatan.
Efisiensi pompa sentrifugal adalah perbandingan WKW power fluida (output) dengan BKW
power shaft (input) dan di ilustrasikan dengan persamaan :

Menentukan efisiensi

Efisiensi merupakan parameter yang sangat penting dalam merencanakan pompa. Dengan
kondisi sistem yang ada pompa harus dirancang sedemikian hingga menghasilkan efisiensi yang
optimal. Efisiensi pompa merupakan perbandingan daya yang diberikan pompa kepada fluida
dengan daya yang diberikan motor listrik kepada pompa. Efisiensi total pompa dipengaruhi oleh
efisiensi hidrolis, efisiensi mekanis dan efisiensi volumetris

A. Efisiensi Hidrolis

Efisiensi hidrolis merupakan perbandingan antara head pompa sebenarnya dengan head pompa
teoritis dengan jumlah sudu tak berhingga. Besarnya efisiensi hidrolis dapat dihitung dengan

rumus (Karassik dkk, 1976) : dengan Q : kapasitas pompa (gpm)

B. Efisiensi Volumetris

Kerugian volumetris disebabkan adanya kebocoran aliran setelah melalui impeler, yaitu adanya
aliran balik menuju sisi isap. Efisiensi volumetris dapat ditentukan berdasarkan grafik pada
gambar dibawah ini.
Gambar 1 Grafik penentuan efisiensi volumetris pompa sentrifugal

Sumber : Karassik, 1976

C. Efisiensi Mekanis

Besarnya efisiensi mekanis sangat dipengaruhi oleh kerugian mekanis yang terjadi yang
disebabkan oleh gesekan pada bantalan, gesekan pada cakra dan gesekan pada paking. Berikut
akan dihitung kerugian karena gesekan-gesekan tersebut.

1. Gesekan pada bantalan (hpBF) Kerugian gesekan pada bantalan dapat dihitung dengan rumus :

dengan : hpBF : kerugian daya akibat gesekan pada bantalan (HP) M’ : momen
yang terjadi akibat gesekan pada bantalan (kgmm) N : putaran poros pompa (rpm) Besarnya
momen yang terjadi akibat gesekan pada bantalan ditentukan berdasarkan rumus (SKF General
Catalogue, 1991) : M’ = 0,5 . μ . P. db dengan : μ : koefisien gesekan bantalan, untuk bantalan
bola besarnya 0,0015 P : beban bantalan (kg) db : diameter dalam bantalan (mm)

2. Gesekan pada cakra (hpDF) Kerugian daya akibat gesekan pada cakra dihitung berdasarkan
persamaan yang diberikan oleh Pfleiderer (Austin H. Church, 1972) :

u2 : kecepatan keliling sisi keluar impeler (ft/s) d2 : diameter luar


impeler (in)

3. Gesekan pada paking (hpSBF) Besarnya kerugian daya akibat gesekan pada paking
diperkirakan 0,2 – 0,5 % dari daya kuda rem (AJ. Stepanoff, 1957). Jika dalam perencanaan ini
diambil kerugian daya akibat gesekan pada bantalan dan paking sebesar 0,4 % dari daya kuda
rem, sehingga : hpSBF = 0,004 BHP Dengan demikian besarnya kerugian mekanis total adalah :
hpM = hpBF + hpDF + hpSBF Efisiensi mekanis dapat ditentukan dengan persamaan :

C. Efisiensi Total Pompa

Efisiensi total pompa dapat ditentukan dengan persamaan (Austin H. Church, 1972) : ηt = ηh +
ηv + ηm

Hydraulic pump power

Hydraulic pump power adalah power hidrolik ideal yang dihasilkan oleh pompa. Daya hidrolik
ideal untuk menggerakan pompa tergantung pada flow rate, density fluida dan head diferensial.

Hydraulic pump power terdiri dari 2 jenis:


1. Hydraulic Horsepower (Water Horsepower) untuk standar Imperial
2. Hydraulic Kilowatt (Water Kilowatt) untuk standar Metric

1. Hydraulic Horsepower (Water Horsepower)

Dimana
WHP : Water Horsepower (HP)
Q : Flow Rate (gpm)
H : Head (ft)
Density : in (kg/m3)
3956 : Conversion constanta
*Untuk mengkonversi : HP x 0.746 = Kilowatts (kW)

2. Hydraulic Kilowatt (Water Kilowatt)

Dimana
WKW : Water Kilowatt (kW)
Q : Flow Rate (L/S)
H : Head (m)
Density : in (kg/m3)
Gravity : 9.81 (m/s2)
1000 : Conversion constanta

Atau

Dimana
WKW : Water Kilowatt (kW)
Q : Flow Rate (m3/h)
H : Head (m)
Density : in (kg/m3)
Gravity : 9.81 (m/s2)
3.6 &1000 : Conversion constanta

*Untuk mengkonversi : kW x 1.341 = Horsepower (HP)

You might also like