Professional Documents
Culture Documents
HIPERTENSI
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7 & 8
HARIE FERDINAL
SRI HERLIN ERNAWATI
THERESIA STEPHANIA I.B
MUHAMMAD HARTONO
GAYUH KURNIASARI
ENDANG YULIANINGSIH
DEVI NATALIA MATHIUS
EFIKA WENY MEIDA S.
LALU WELLY VIDDI HAMID
SATRIA YUDHA KUSUMA
SETIARI CAHYANING PUTRI
OCTO ZULKARNAIN
DEVI HARIANI LESTARI
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas asuhan keperawatan
dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
HIPERTENSI, tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas pembelajaran
SCL (Student Center Learning) dari pendidikan.
Dalam penulisan asuhan keperawatan ini penulis telah mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak baik dalam hal materi maupun moril sehingga pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima
kasih kepada:
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mampu memberikan asuhan keperawatan pada penderita hipertensi secara
komprehensif.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.2 Etiologi
Menurut Mansjoer (2001), berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi dua
golongan, yaitu:
Perokok, Stress,Genetic,hyperkolesterol
Resti cedera Peningkatan denyut jantung Peningkatan kebutuhan Reabsorbsi Na & air
O2 jantung
Tekanan osmotic
Pecahnya pembuluh TIK
Penurunan curah jantung Sesak nafas
darah otak, meningkat Kelebihan volume
Hipotalamus
hambatan aliran cairan
muntah mengeluarkan
nyeri kepala, hormone antidiuretik
Resti Gg. Perfusi proyektil Resti Gg. Pola nafas
bradikardi
jaringan cerebral Anoreksia nervosa Reabsorbsi air
Resiko Oliguri, anuri,
Gg. rasa nyaman kekurangan Oedema
(nyeri) Nutrisi kurang
volume cairan
dari keb.tubuh
2.6 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada hipertensi (Arif Mansjoer, 2000):
a. Pemeriksaan Laboratorium
- Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume
cairan(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti :
hipokoagulabilitas, anemia.
- BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.
- Glucosa: Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapatdiakibatkan
oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
- Urinalis : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada
DM.
b. CT Sca : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
c. EKG: Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian
gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
d. IUP: Mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu
ginjal,perbaikan ginjal.
e. Foto dada: Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,pembesaran
jantung.
2.7 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Non Farmakologis
1). Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat
menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin
dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
2). Aktivitas
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan
denganbatasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan,
jogging, bersepeda atau berenang.
b. Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
1). Mempunyai efektivitas yang tinggi.
2). Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
3). Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
4). Tidak menimbulkan intoleransi.
5). Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
6). Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi
sepertigolongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,
golongan penghambat konversi rennin angitensin.
3.1 Kesimpulan
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan distolik sedikitnya 90 mmHg. penyebab
hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu: hipertensi esensial atau
hipertensi primer dan hipertensi renal atau hipertensi sekunder. Manifestasi
klinis hipertensi antara lain Sakit kepala/nyeri didaerah kepala bagian belakang,
kelelahan, mual muntah sesak nafas, gelisah, pandangan kabur, mata berkunang-
kunang, mudah marah, telinga berdengung, sulit tidur, epistaksis, muka pucat.
3.2 Saran
1. Dalam menerapkan Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hipertensi
diperlukan pengkajian, konsep dan teori oleh seorang perawat.
2. Informasi atau pendidkan kesehatan berguna untuk klien dengan hipertensi.
3. Dukungan psikologik sangat berguna untuk klien hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Suzanne C, 2002, Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddart Edisi 8 Vol 2, Alih Bahasa: Agung Waluyo, EGC, Jakarta