Professional Documents
Culture Documents
Adhi
Djuanda (ed).1987. balai Penerbit FKUI. Jakarta.
Pengobatan topikal
Kegunaan dan khasiat pengobatan topikal didapat dari pengaruh fisik dan kimiawi obat-
obatan yang diaplikasi di atas kulit yang sakit. Pengaruh fisik antara lain ialah
mengeringkan, membasahi (hidrasi), melembutkan, lubrikasi, mendinginkan, memanaskan,
dan melindungi (proteksi) dari pengaruh buruk dari luar. Semua hal itu bermaksud untuk
mengadakan homeostasis, yaitu mengembalikan kulit yang sakit dan jaringan di sekitarnya
ke keadaan fisiologik yang stabil secepat-cepatnya. Di amping itu untuk menghilangkan
gejala-gejala yang mengganggu, misalnya rasa gatal dan panas.
Bahan aktif yang dipakai dalam kompres biasanya bersifat adstringen dan
antimikrobial. Adstringen mengurangi eksudat akibat presipitasi protein. Dikenal ada 2
macam kompres, yaitu:
1. Kompres terbuka atau kompres permeabel yang terdiri atas beberapa lapis kain kasa
tipis yang bersifat absorben dan non-iritasi. Maksud kompres terbuka ialah
penguapan dan absorpsi superfisial. Indikasi: dermatitis medidans dengan edema,
eritema, dan eksudasi.
2. Kompres tertutup atau kompres impermeabel ialah cara kompres yang ditutup
dengan bahan impermeabel seperti plastik. Cara ini mencegah evaporasi, menahan
panas, dan menyebabkan maserasi. Indikasi: proses inflamasi yang dalam seperti
selulitis dan abses.
Antibiotik
Antibiotik topikal dipakai luas pada pengobatan lokal dermatosis yang terinfeksi.
Antibiotika dengan potensi sensitasi yang tinggi seperti penisilin, streptomisisn dan
sulfonamid, juga dianjurkan lagi sebagai obat topikal. Juga tidak dianjurkan penggunaan
obat-obat topikal yang biasanya digunakan secara sistemik.
Cedric mims, hazel m dockrell, richard v goering, ivan roitt, derek wakelin,
mark zuckerman. Medical Microbiology. Third edition. 2004. Mosby. Spain.
Mechanisms of resistance
Aminoglycosides
Aminoglycosides act by binding ti specific protein in the 30S ribosomal subunit, where they
interfere with with the binding of formylmethionyl-transfer RNA (fmet-tRNA) to the
ribosome thereby preventing the formation of the initiation complexes from which protein
syntesis proceeds. In addition, aminoglycosides cause misreading of mRNA codons and tend
to break apart functional polysomes (protein syntesis by multiple ribosomes tendemly
attached to a single mRNA molecule) into non-functional monosomes.