You are on page 1of 4

Definisi spectrum garis yaitu spectrum yang tersusun oleh garis-garis putus yang berhubungan

dengan panjang gelombang tunggal dari suatu pancaran atau serapan radiasi. Setiap garis
berhubungan dengan perubahan orbit electron. Spectrum garis ini dihasilkan oleh atom-atom ion
sederhana dalam gas, misalnya atom helium dan raksa.
Pada tahun 1914 Franck dan Hertz mengadakan percobaan dengan menembak berbagai unsur
dengan electron yang energinya telah diketahui pada alat pemercepat. Ternyata hanya electron
yang mempunyai tingkat energi teretnty yang dapat keluar menembus kisi hingga sampai keping.
Jika potensial pemercepat electron itu diperbesar, arus akan naik. Setelah mencapai tingkat
energi tertentu, ternyata arus pada keping tiba-tiba menurun. Hal ini disebabkan electron yang
menumbuk atom keping memberikan energinya untuk eksitasi ke tingkat energi yang lebih
tinggi, sedangkan electron sendiri energinya berkurang. Adanya tingkat-tingkat energi inilah
yang mengakibatkan spectrum yang dipancarkan berupa spectrum garis.
Cahaya (Spektrum optic, atau spektrum terlihat atau spektrum tampak) adalah bagian dari
spectrum elektromagnet yang tampak oleh mata manusia. Radiasi elektromagnetik dalam rentang
panjang gelombang ini disebut sebagai cahaya tampak atau cahaya saja. Tidak ada batasan yang
tepat dari spektrum optik; mata normal manusia akan dapat menerima panjang gelombang dari
400 sampai 700 nm, meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380
sampai 780 nm. Mata yang telah beradaptasi dengan cahaya biasanya memiliki sensitivitas
maksimum di sekitar 555 nm, di wilayah kuning dari spektrum optik.
Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh jangkauan spektral jendela optik, wilayah
spektrum elektromagnetik yang melewati atmosfer Bumi sebagian besar tanpa dikurangi
(meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah, salah satu alasan mengapai
langit berwarna biru). Radiasi elektromagnetik di luar jangkauan panjang gelombang optik, atau
jendela transmisi lainnya, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer.
Meskipun spektrum optik adalah spektrum yang kontinu sehingga tidak ada batas yang jelas
antara satu warna dengan warna lainnya, tabel berikut memberikan batas kira-kira untuk warna-
warna spektrum :

Ungu, 380–450 nm

Biru, 450–495 nm

Hijau, 495–570 nm

Kuning, 570–590 nm

Jingga, 590–620 nm

Merah, 620–750 nm

Note:

1 nm = 0,000000001 m. Panjang gelombang cahaya berbanding terbalik dengan frekuensi.


Artinya, semakin besar panjang gelombang maka semakin rendah frekuensi cahaya, maka warna
merah memiliki energi lebih rendah daripada warna ungu.
Sifat Dualisme Gelombang Materi ( Hipotesis de Broglie)

Pada tahun 1924, Louis de Broglie, seorang ahli fisika dari prancis mengemukakan hipotesis
tentang gelombang materi. Gagasan ini adalh timbale balik daripada gagasab partikel cahaya
yang dikemukakan Max Planck. Louis de Broglie meneliti keberadaan gelombang melalui
eksperimen difraksi berkas elektron. Dari hasil penelitiannya inilah diusulkan “materi
mempunyai sifat gelombang di samping partikel”, yang dikenal dengan prinsip dualitas.

Sifat partikel dan gelombang suatu materi tidak tampak sekaligus, sifat yang tampak jelas
tergantung pada perbandingan panjang gelombang de Broglie dengan dimensinya serta dimensi
sesuatu yang berinteraksi dengannya. Pertikel yang bergerak memiliki sifat gelombang. Fakta
yang mendukung teori ini adalah petir dan kilat. Kilat akan lebih dulu terjadi daripada petir. Kilat
menunjukan sifat gelombang berbentuk cahaya, sedangkan petir menunjukan sifat pertikel
berbentuk suara.

Gelombang Materi

Hipotesis tentang gelombang materi berasal dari gagasan foton Einstein. Kemudian diterapkan
Louis de Broglie pada 1922, sebelum Compton membuktikannya, untuk menurunkan Hukum
Wien (1896). Ini menyatakan bahwa "bagian tenaga elektromagnet yang paling banyak
dipancarkan benda (hitam) panas adalah yang frekuensinya sekitar 100 milyar kali suhu mutlak
(273 + suhu Celsius) benda itu". Pekerjaan ini ternyata memberi dampak yang berkesan bagi de
Broglie.

Pada musim panas 1923, de Broglie menyatakan, "secara tiba-tiba muncul gagasan untuk
memperluas perilaku rangkap (dual) cahaya mencangkup pula alam partikel". Ia kemudian
memberanikan diri dengan mengemukakan bahwa "partikel, seperti elektron juga berperilaku
sebagai gelombang". Gagasannya ini ia tuangkan dalam tiga makalah ringkas yang diterbitkan
pada 1924; salah satunya dalam jurnal vak fisika Perancis, Comptes Rendus.

Penyajiannya secara terinci dan lebih luas kemudian menjadi bahan tesis doktoralnya yang ia
pertahankan pada November 1924 di Sorbonne, Paris. Tesis ini berangkat dari dua persamaan
yang telah dirumuskan Einstein untuk foton, E=hf dan p=h/. Dalam kedua persamaan ini,
perilaku yang "berkaitan" dengan partikel (energi E dan momentum p) muncul di ruas kiri,
sedangkan ruas kanan dengan gelombang (frekuensi f dan panjang gelombang , baca: lambda).
Besaran h adalah tetapan alam yang ditemukan Planck, tetapan Planck.
Secara tegas, de Broglie mengatakan bahwa hubungan di atas juga berlaku untuk partikel. Ini
merupakan maklumat teori yang melahirkan gelombang partikel atau de Broglie. Untuk partikel,
seperti elektron, momentum p adalah hasilkali massa (sebanding dengan berat) dan lajunya.
Karena itu, panjang gelombang de Broglie berbanding terbalik dengan massa dan laju partikel.
Sebagai contoh, elektron dengan laju 100 cm per detik, panjang gelombangnya sekitar 0,7 mm.

Menurut de Broglie, partikel yang bergerak sangat cepat, mempunyai cirri-ciri gelombang. Sifat-
sifat gelombang dari partikel dinyatakan dalam persamaan:

λ = h/mv

dimana: λ = panjang gelombang

m = massa partikel

v = kecepatan

h = tetapan Planck

persamaan diatas dikenal dengan nama persamaan de Broglie dimana persamaan ini dapat
dipergunakan untuk menghitung besarnya panjang gelombang dari suatu partikel yang bergerak
dengan kecepatan v.

Hipotesis yang dikemukakan oleh Louis Victor duc de Broglie (perancis, 1924) yaitu suatu
partikel (proton dan electron) juga dapat bersifat sebagai gelombang. Salah satu besaran yang
merupakan ciri gelombang adalah panjang gelombangnya. Panjang gelombang (λ) partikel
mempunyai hubungan yang sama berpengaruh terhadap momentum (p) dalam radiasi
elektromagnetik. Besarnya panjang gelombang dirumuskan :
 
λ=h/p
λ : panjang gelombang (m)
h : konstanta Planck (6,63 x 10-34 J.s)
p : momentum partikel (kg.m/s)
 

Kelemahan Model Atom Dalton

Kelebihan
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom

Kelemahan
Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik.
Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron
yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.
Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomson

Kelebihan
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.

Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom
tersebut.

Kelemahan Model Atom Rutherford

Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti

Kelemahan
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori
fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama - kelamaan
energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke
dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan
ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi?
Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena
putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah telah
dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.

Kelebihan model atom Bohr

atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.

Kelemahan model atom Bohr

a. tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.

b. Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik, pengaruh medan
magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang berelektron lebih banyak.

You might also like