You are on page 1of 2

Buletin FSI Ibnu Sina

Jum;at, 31 Desember 2010

Ayo Bunuh Setan


Itu!!
Assalamu alaikum wr.wb.
Apa kabar harimu Saudaraku?
Sudahkah berucap salam terhadap sesamamu hari ini?
Sudahkah bertegur sapa pada yang lain hari ini?
Sudahkah mendoakan saudaramu di luar sana hari ini?
Tersenyum lah sahabat, jika jawabanmu adalah sudah.
Tapi, cukup renungkan jika jawabanmu adalah belum.
“Mengapa belum?”
Bersedih lah jika jawabanmu adalah “apa perlunya?” atau “untuk apa?” atau “nggak penting!”. Kesulitan yang kamu dapatkan untuk
bertegur sapa dengan yang lain atau untuk saling mendoakan saudaramu, barangkali adalah sebuah ganjalan berupa penyakit hati bernama
sombong. Hati-hati terhadap si Sombong teman. Dia setan yang bisa mengajakmu ke tempat terhina dengan jalan yang kamu lihat terbaik.
Hati-hati terhadapnya! Ayo bunuh setan itu!

Satu sifat yang paling dibenci oleh Allah SWT adalah sombong. Sombong adalah menganggap
dirinya besar dan memandang orang lain hina/rendah.

Allah melarang kita untuk sombong:


”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-
kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [Al Israa’:37]

Allah benci dengan orang-orang yang sombong:


”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu
berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
lagi membanggakan diri.” [Luqman:18]

Nabi berkata bahwa orang yang sombong meski hanya sedikit saja niscaya tidak akan
masuk surga:
Dari Ibn Mas’ud, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Tidak akan masuk sorga, seseorang yang di
dalam hatinya ada sebijih atom dari sifat sombong”. Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Saw:
“Sesungguhnya seseorang menyukai kalau pakainnya itu indah atau sandalnya juga baik”. Rasulullah
Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt adalah Maha Indah dan menyukai keindahan. Sifat sombong
adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain” [HR Muslim]

Nabi juga berkata bahwa orang yang sombong niscaya akan disiksa oleh
Allah di akhirat nanti:
Dari al-Aghar dari Abu Hurarirah dan Abu Sa’id, Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt berfirman;
Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang
melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya”. [HR Muslim]

(Dikatakan kepada mereka): “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di
dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong .” [Al Mu’min:76]
Buletin FSI Ibnu Sina
Jum;at, 31 Desember 2010

manusia diciptakan dari air mani yang


Allah mengingatkan bahwa

tidak berharga, pantaskah manusia bersikap sombong?


”Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air mani, maka tiba-
tiba ia menjadi penantang yang nyata!” [Yaa Siin:77]

Ketahuilah bahwa tidak akan bersombong kecuali orang yang menganggap dirinya besar dan tidak akan
menganggap dirinya besar kecuali orang yang meyakini memiliki sifat kesempurnaan. Di antara pintu-pintu
sumber kesombongan adalah sebagai berikut:

ILMU HARTA
PENGETAHUAN. KEKAYAAN. Hal ini
Demikian cepatnya biasanya terjadi
kesombongan dikalangan para raja,
menjangkiti para pemimpin, para
ulama (kaum konglomerat,
intelektual) sehingga pengusaha, tuan tanah,
seorang berilmu dan para pejabat
pengetahuan mudah negara serta keluarga
merasa tinggi dengan mereka. Mereka
ilmu pengetahuannya. membanggakan
Ia merasa paling mulia kedudukan dan
diantara manusia. Ia hartanya sehingga
memandang dirinya merendahkan dan KECANTIKAN/
lebih tinggi dan lebih melecehkan orang lain. KETAMPANA
mulia disisi Allah Orang-orang semacam N. Kecantikan
ketimbang yang ini bila tidak bertaubat atau ketampanan
lainnya. Hal demikian akan berakhir seperti seseorang bisa
bisa terjadi karena ilmu Qorun yang ditelan meyebabkan
yang didapat lebih bumi karena dirinya sombong
berorientasi pada kesombongan terhadap dengan
duniawi semata, tanpa hartanya. caramerendahka
dilandasi keikhlasan
dan pensucian jiwa
n dan menyebut-
dalam menuntutnya. nyebut
Sebab ilmu yang keburukan rupa
didapat dengan ikhlas orang lain.
karena Allah dan hati
yang jujur akan
NASAB
melahirkan sikap
KETURUNAN. Orang
tawadhu’ dan rasa
yang punya nasab
takut kepada Allah.
AMAL dan IBADAH. keturunan yang tinggi
Orang-orang yang menganggap hina
zuhud dan para ahli orang yang tidak
ibadah tidak terlepas memiliki nasab
pula dari nistanya tersebut, sekalipun ia
kesombongan,keponga lebih tinggi ilmu dan
han dan tindakan amalnya. Kadang
melecehkan orang lain. sebagian mereka
Dengan amal dan menyombongkan diri
ibadahnya ia merasa lalu menganggap orang
yakin akan selamat, lain sebagai pengikut
sementara orang lain dan budaknya,
akan binasa. Sabda sehingga ia enggan
Rasulullah SAW bergaul dan duduk
“Cukuplah seseorang bersama mereka.
dinilai telah berbuat Rasulullah bersabda
kejahatan bila ia “Hendaklah orang
merendahkan meninggalkan
saudaranya sesama kebanggan terhadap
muslim” (HR. Muslim) nenek moyang mereka
yang telah menjadi

You might also like