You are on page 1of 2

Mutu SDM Jadi Faktor Penentu Peningkatan Daya Saing

Bangsa
Kamis, 12 Nopember 2009
JAKARTA (Suara Karya): Kalangan pemerintah, dunia usaha, dan
masyarakat diharapkan berkomitmen meningkatkan produktivitas dan
kualitas kerja. Dengan ini, maka secara otomatis akan dapat meningkatkan
kesejahteraan, pendapatan nasional, dan daya saing bangsa.
"Penanaman budaya produktif, perbaikan sistem manajemen dan
birokrasi, inovasi teknologi dan rancang bangun, serta peningkatan
sumber daya manusia harus jadi prioritas," kata Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi (Mennakertrans) Muhaimin Iskandar saat membuka
konferensi Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas Tahun 2009 di
Jakarta, kemarin.
Mennakertrans mengatakan, di era globalisasi ini timbul fenomena
baru peningkatan intensitas persaingan antar-negara. Bagi negara
yang ingin unggul dalam persaingan global, maka harus memiliki
kemampuan menciptakan nilai tambah dengan mengusung efisiensi,
efektivitas, kualitas, dan inovasi. Karena itu, pemerintah
menyelenggarakan Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas. Ini
merupakan suatu gerakan dari seluruh komponen bangsa untuk
meningkatkan produktivitas secara terencana, berkesinambungan,
menyeluruh, terkoordinasi, dan terpadu.
Dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja, perlu dilakukan
penanaman budaya produktif yang berpandangan bahwa hari ini harus
lebih baik dibanding hari kemarin, serta hari esok harus lebih baik dari
hari ini. "Prinsip ini harus diterapkan di berbagai kegiatan sehari-hari,"
ujarnya.
Selanjutnya, perbaikan sistem manajemen dan birokrasi (good
governance) di pemerintahan, perusahaan, dan di lingkungan
masyarakat.
Perbaikan dan penataan meliputi deregulasi, debirokrasi, transparansi,
dan optimalisasi sumber daya manusia. Selain itu juga mengusung
inovasi teknologi dan rancang bangun (engineering) dengan perbaikan
dan dukungan riset serta memperhatikan pelestarian lingkungan dan
pembangunan yang berkelanjutan.
"Untuk peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia), dapat
dilakukan dengan sejumlah cara, di antaranya mengembangkan
standar kompetensi, pelaksanaan pendidikan, dan pelatihan
terstandardisasi, rekognisi, sertifikasi profesi, serta perbaikan gizi dan
kesehat-an SDM," ucap Muhaimin.
Seperti diketahui, bulan mutu dan produktivitas tahun 2009
mengusung tema "Budaya Produktif dan Produktivitas Ramah
Lingkungan untuk Penguatan Daya Saing dan Kesejahteraan
Masyarakat". Konferensi Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas
ini dihadiri oleh unsur dari lembaga produktivitas nasional, perusahaan
swasta, akademisi/perguruan tinggi, asosiasi pengusaha, dan lembaga
masyarakat.
Sementara itu, praktisi pengembangan SDM Jansen H Sinamo
mengatakan, terdapat tiga strategi yang harus di jalankan secara
bersamaan untuk meningkatkan produktivitas. Pertama, kondisi sosial-
politik harus ditata secara positif sebagai lingkungan makro untuk
mendorong pertumbuhan organisasi/lembaga ekonomi masyarakat.
"Di era reformasi ini, kesempatan mendorong pertumbuhan lembaga-
lembaga ekonomi masyarakat lebih terbuka, bahkan untuk bersaing
dengan negara-negara lain," tuturnya.
Selanjutnya kedua, menurut Jansen, etos kerja baru harus
disosialisasikan dan dikaitkan secara tegas dengan upaya peningkatan
ilmu dan pengetahuan masyarakat di segala bidang. Dalam hal ini,
masyarakat termotivasi untuk terus belajar dan sekolah guna
menggapai ilmu pengetahuan setinggi-tingginya. Etos kerja dan
belajar difungsikan menjadi basis agar masyarakat bisa terus
berkembang.
"Ketiga, pengembangan etos kerja harus dilaksanakan dalam konteks
pendidikan dan pelatihan manajemen. Dalam arti luasnya untuk
memperoleh keterampilan tinggi bagi masyarakat. Dengan demikian,
seluruh organisasi/lembaga ekonomi mulai dari skala kecil hingga
besar bisa terus berkembang. Jadi, intinya bagaimana sejak awal
proses pengembangan mutu dan produktivitas SDM atau
pekerja/pengusaha itu dilakukan secara baik," kata Jansen.
Budaya produktif, lanjutnya, merupakan totalitas kesadaran, pikiran,
perasaan, sikap, dan keyakinan yang menjadi dasar proses produktif.
Upaya peningkatan produktivitas dan kualitas SDM sendiri terkait
program, dukungan, dan keteladanan, serta entitas/komunitas yang
mengacu pada suatu sistem manajemen. (Andrian)
 

You might also like