You are on page 1of 68

1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah 'Ala Kulli Hal

Buku ini adalah seri Analisa Hadits tentang berbagai masalah keislaman
baik Aqidah, Ibadah maupun Mu'amalah dan Akhlaq.

Metode penulisannya diawali dengan beberapa naskah tulisan yang


membahas tema keislaman dengan menggunakan dalil dari hadits-hadits
Nabi SAW, kemudian hadits-hadits tersebut dianalisa aspek sanad dan
matannya serta penjelasan Fiqhul Hadits atau Istinbat Ahkam dari hadits
tersebut. Tujuannya tiada lain agar kita dapat ber'amal atas dasar ilmu yang
lurus dan benar agar tiada amal yang sia-sia karena kesalahan dalil yang
dijadikan landasan.

Mudah-mudahan setetes ilmu ini menjadi pencerah bagi kita semua.

Wallah Muwafiq ila aqwamit thariq…

Bandung, Feb 2011

http://subhan-nurdin.blogspot.com

2
MAULID NABI & HADITS MAUDLU’
http://subhan-nurdin.blogspot.com
MAULID NABI MUHAMMAD SAW
Pandangan Syekh Abdul Aziz Ibnu Al-Bazz

Kebiasaan lama dan sudah menjadi tradisi ummat Islam di Indonesia, demikian
perayaan maulid Nabi SAW yang sering kita dengar dan saksikan. Acaranya selalu
ramai dengan da’wah Islamiah dari mulai tabligh akbar sampai pembacaan sya’ir pujian
untuk Nabi SAW yang biasanya diambil dari kitab sya’ir termasyhur Al-Barjanzi atau
Deba.

Semua orang tahu, banyak manfaat yang bisa kita petik dari ihtifal ini khususnya bagi
ummat Islam sebagai cara dan upacara memperkenalkan akhlaq dan keluhuran
Nabinya, juga sebagai moment yang tepat untuk da’wah dan syi’ar Islam. Namun, tidak
adil rasanya bila kita hanya menengok dari sisi positifnya saja tanpa melihat sisi lain
yang mungkin lebih penting dan prinsipil. Sebagai contoh, kasus judi resmi SDSB
-Sumbangan Dana Sosial Berhadiah. Apabila kita hanya memperhatikan akibat baiknya
saja, tentu akan berkomentar sama membolehkannya.

Tinjauan yang akan penulis soroti ialah aspek fiqhiah syari’ah yang merupakan asas
pertama sebelum kita mempraktekkan sebuah ibadah, sebab tanpa landasan itu
mungkin saja kita hanya akan memperoleh balasan sebatas kenikmatan lahiriah
semata, atau mungkin balasan yang tidak kita harapkan selamanya. Namun
sebelumnya, penulis mengharap akan ketulusan dan keterbukan hati para pembaca
dalam menganalisa masalah yang penulis paparkan.

Latar belakang Ihtifal Maulid Nabi SAW.

Maulid Nabi pertama muncul di Irak sekitar abad IV H yang pada waktu itu mayoritas
penduduk berfaham Syi’ah, bahkan tidak hanya maulid Nabi saja yang mereka rayakan,
ada lima maulid lainnya. 1. Maulid Nabi, 2. maulid Ali bin Abi Thalib, 3. Maulid Hasan bin
Ali, 4. Maulid Husein bin Ali, 5. Maulid Fatimah Al-Zahra, 6. Maulid khalifah yang
berkuasa saat itu.

Pada masa Al-Afdhal Ibnu Amir Al-Juyusyi ihtifal mauludan ini pernah dibasmi tetapi
mun-cul kembali pada masa Al-Hakim Ibn Amrillah (524 H), kemudian berkembang
pesat pada masa khalifah Shalahudin Al-Ayyubi oleh gubernur Irbal yang bernama Abu
Said Kaukaburi, Ibnu Abi Hasan Ali Ibnu Baktikin al-Turkumani bergelar Al-Mu’azham
Muzhafaruddin.1

1
lihat Majalah Risalah no. 4 tahun XXIX hal. 21

3
Pandangan Syekh Abdul Aziz Ibn Abdillah Ibn Baz (Ketua Organisasi Riset Ilmiah
dan Majlis Fatwa dan Da’wah Makah Al-Mukarra-mah)

"Sudah sering orang bertanya kepada saya berkenaan hukum ihtifal (perayaan) maulid
Nabi SAW, shalat pada tengah malamnya, menyenandungkan salam kepadanya serta
amalan yang dilaksanakan pada acara mauludan. Dengan tegas saya jawab TIDAK
BOLEH, karena hal itu termasuk bid’ah yang sengaja dibuat dalam agama. Rasulullah
SAW sendiri tidak pernah melakukannya juga para Khulafaurrasyidin dan para shahabat
lainnya serta tabi’in yang terkenal kebaikannya, padahal mereka semua adalah orang
yang paling tahu seluk beluk Sunnah dan sangat mencintai Rasulullah SAW serta
pengikut yang paling taat setelah kewafatannya. Nabi SAW telah ber-sabda:
"Barangsiapa yang membuat aturan baru dalam urusan kami padahal bukan ketetapan
kami, pasti akan dicampakkan (ditolak).”

Dalam Hadits lain Rasulullah SAW ber-sabda: "Laksanakan-lah Sunnahku dan sunnah
Khulafaurrasyidin Al-mahdiyyin sepeninggalku, berpegang teguhlah kepada-nya,
jauhilah per-kara yang diada-adakan, sesungguhnya perkara yang diada-adakan adalah
bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.” 2

Dua hadits ini melarang keras bid’ah dan melakukannya. Allah SWT berfirman dalam Al-
Quran: "Apa yang dibawa Rasul laksanakanlah dan apa yang dilarangnya, jauhilah.”3

”...Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya takut ditimpa cobaan atau
ditimpa adzab yang pedih.” 4

"Sesungguhnya adalah bagi kamu pada rasul suri teladan yang baik, bagi orang yang
percaya kepada Allah dan hari kemudian dan banyak menyebut Allah.” 5

"Dan orang-orang yang terdahulu dari Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang
mengikuti mereka adalah kebaikan. Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha
kepada-Nya, Ia sediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai,
mereka kekal di dalamnya, itulah kebahagiaan yang besar.” 6

”Pada hari ini aku sempurnakan agamamu dan Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu dan
Aku ridha Islam itu sebagai agama kamu.” 7

Banyak lagi ayat yang senada dengan ayat di atas. Maka, jika ada orang yang
mengada-adakan aturan seperti maulidan ini, berarti dia menganggap Allah Ta’ala
belum sempurna menurunkan syari’at kepada ummat-Nya, atau beranggapan bahwa
Rasululah SAW tidak menyampaikan seluruh syari’at kepada ummat, kemudian mereka
sepakat membuat syari’at yang sebenarnya Allah tidak mengijinkannya dan mereka
berkeyakinan bahwa itu bisa mendekatkan diri kepada Allah. Tidak diragukan lagi, ini
2
HR. Al-Imam Al-Hafizh Abi Bakr Ahmad Bin Al-Husain Bin Ali Al-Baihaqy, Sunanul Kubra X:114.
3
QS. Al-Hasyr:7
4
QS. 24: 63
5
QS. 33:21
6
QS. 9:100
7
QS. 5:3

4
termasuk penyimpangan yang sesat dan menentang ketentuan Allah serta Sunnah
Rasul-Nya. Demi Allah sungguh syari’at itu telah sempurna dan telah cukup nikmat
(Islam) bagi hamba-hamba-Nya.

Rasulullah SAW telah menyampaikan seluruh titah-Nya, tidak sedikitpun dia


sembunyikan jalan meraih surga dan menjauhi api neraka, sebagaimana dijelaskan
dalam Hadits shahih dari Abdillah bin Amr RA Rasulullah SAW telah bersabda:
"Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi kecuali membawa kebenaran yang membawa
ummatnya kepada kebaikan sebagaimana yang Allah wahyukan serta menghindarkan
mereka dari kejahatan sebagaimana yang telah Allah wahyukan.”8

Tidak mungkin Rasulullah SAW menyembunyikan apa-apa yang harus disampaikan


sedang dia adalah Nabi yang terakhir dan penyempurna amanat serta penyampai
nasehat. Kalaulah perayaan maulid itu termasuk syari’at Allah yang harus disampaikan
pasti beliau akan menjelaskannya atau memberi contoh semasa hidupnya atau para
shahabat melakukannya. Tapi hal itu belum pernah terjadi dan bukan merupakan
syari’at Islam, hanyalah sebagai perkara yang diada-adakan dan telah jelas dilarang.

Ada beberapa Hadits yang semakna dengan dua Hadits sebelumnya, yaitu sabda
Rasulullah SAW dalam khutbah Jum’ah: "Amma ba'du, sesungguhnya sebaik-baik
ucapan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad.
Sejahat-jahatnya perkara adalah mengada-ada dan setiap bid’ah adalah sesat." 9

Banyak sekali ayat dan Hadits yang mengu-atkan masalah ini, dan jumhur ulama
sepakat melarang maulud dengan dalil yang meyakin-kan. Tapi ada sebagian golongan
mutaakhirin yang menolak dalil di atas dan membolehkan maulidan selama tidak
melakukan sesuatu yang dilarang seperti mengkultuskan Nabi, bercampurnya laki-laki
dan perempuan dalam peraya-an, berhura-hura dengan kelalaian atau perbuatan yang
sejenis yang melanggar syara’ sehingga mereka menganggap sebagai bid'ah hasanah
(perbuatan bid'ah yang di pandang baik).

Dalam kaidah syara’ di jelaskan, apabila terjadi perbedaan faham maka kembalikanlah
kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

"Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul serta
para pemimpin kamu, maka jika kamu berselisih dalam satu perkara, hendaklah kamu
kembalikan kepada Allah dan Rasul kalau kamu beriman kepada Allah dan Hari Akhir,
itulah yang paling baik dan tawil yang be-nar.”10

"Apa yang kamu perselisihkan padanya, maka kembalikanlah hukumnya kepada


Allah.”11

8
HR. Muslim dalam Shahihnya
9
HR. Muslim dalam Shahihnya
10
QS. 4:50
11
QS. 42:10

5
Setelah kami merujuk kembali masalah perayaan maulid ini kepada Kitabullah, kami
temukan perintah mengikuti apa yang dibawa rasul serta perintah menjauhi larangannya
dan firman Allah tentang telah sempurnanya sya-ri'at Islam, tidak sedikitpun Rasulullah
SAW menjelaskan perayaan ini. Maka jelaslah sudah, maulid ini bukanlah ajaran Islam
tapi termasuk bid'ah yang diada-adakan juga ada unsur tasyabbuh (meniru) upacara
peribadatan ahli kitab baik Yahudi maupun Nasrani. Semakin nampaklah penjelasan ini
bagi mereka yang mau membuka mata dan mencari kebenaran.

Bagi orang yang mau mengkaji tidak perlu merasa ragu karena melihat orang banyak
merayakannya, sesungguhnya kebenaran itu tidak ditentukan dengan banyaknya yang
mela-kukan, tapi dilihat dari dalil syara yang melandasinya, sebagaimana firman Allah:

"Dan mereka berkata: tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi dan nasrani demi-
kianlah angan-angan mereka, katakanlah: tunjukanlah alasan kalian jika alasan kalian
benar.” 12

"Dan jika kamu ikuti kebanyakan orang yang ada di bumi, tentu mereka akan
menyesatkanmu dari jalan Allah.” 13

Memang maulid sudah menjadi tradisi, yang kadang-kadang banyak kemungkaran di


dalamnya seperti bercampurnya laki-laki dan perempuan, senandung lagu yang
melalaikan atau minuman yang memabukan bahkan ada acara yang lebih sesat dari itu,
yaitu syirik yang paling besar dengan mengkultuskan Nabi SAW atau para wali, mereka
berdo'a kepadanya serta memohon pertolongan dan beri'tikad bahwa mereka
mengetahui alam gaib, jelas hal itu termasuk kekufuran. Rasulullah SAW bersabda:
"Jauhilah perbuatan berlebih-lebihan dalam agama, sungguh hancurnya kaum sebelum
kamu disebabkan hal itu.” 14

Sabda Rasulullah SAW: "Janganlah kamu menyanjungku seperti kaum Nasrani


manyanjung Isa Ibnu Maryam, aku hanyalah seorang hamba maka ucapkanlah
Abdullah atau Rasulullah.” 15

Yang lebih mengagetkan lagi ialah banyak orang yang masih menyempatkan diri untuk
hadir dalam perayaan bid’ah ini, tidak melihat sedikitpun bahwa hal itu termasuk
kemunkaran yang besar. Ini disebabkan lemahnya iman dan sempitnya pandangan
serta hatinya telah terbelenggu dengan perbuatan dosa dan maksiat, semoga Allah
memberikan afiat-Nya kepada kita dan seluruh kaum muslimin.

Ada lagi yang beritikad bahwa Rasulullah SAW hadir pada setiap acara mauludan itu.
Alangkah sesatnya kebodohan yang mereka perbuat, padahal tidak mungkin Rasulullah
SAW keluar dari kuburnya sebelum datang Hari Kiamat apalagi menghadirinya. Ruh
suci Rasulullah SAW berada di sisi Allah SWT. Firman Allah Ta’ala: "Kemudian,

12
QS. 2:111
13
QS. 5:116
14
HR. Al-Bukhari
15
HR. Al-Bukhari dari Umar RA

6
sesungguhnya kamu setelah itu menjadi bangkai, kemudian sesungguhnya pada Hari
Kiamat kamu akan dibangkitkan.” 16

Rasulullah SAW bersabda: "Aku adalah o-rang pertama yang dibangkitkan dari kubur
pada Hari Kiamat dan yang pertama memberi syafa’at dan diberi syafa’at.”

Dengan penjelasan ayat dan Hadits di atas menunjukkan bahwa Nabi SAW dan
makhluk lainnya akan dibangkitkan dari kubur pada Hari Kiamat dan masalah ini sudah
menjadi kesepakatan para ulama maka setiap muslim muslim dituntut supaya menjauhi
perbuatan yang berbau bid’ah dan khurafat.

Membacakan shalawat bagi Rasulullah SAW itu termasuk taqarrub yang paling utama
dan merupakan amal shalih. Berdasar kepada firman Allah;

"Sesungguhnya Allah dan malaikat membaca shalawat atas Nabinya. Hai orang-orang
yang beriman bershalawatlah atasnya dan beri salam dengan sesungguhnya." 17

Sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa bershalawat atasku satu kali maka Allah akan
bershalawat atasnya sepuluh kali.” Shalawat ini dilakukan setiap saat atau pada waktu
tertentu seperti pada tasyahud akhir, ba’da adzan, ketika menyebut nama Rasulullah
SAW, pada hari Jum’at dan malamnya sebagaimana banyak hadits yang
menjelaskannya.

Kepada Allah kita memohon taufik dalam memahami dan mengamalkan Islam,
memegang teguh Sunnah dan membuang jauh bid’ah. Semoga Allah limpahkan
shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya dan para
shahabatnya.18

Khatimah

Dengan penjelasan seadanya ini, semoga para pembaca bisa menarik kesimpulan yang
tepat dan mengambil sikap istiqamah dalam langkah. Kecintaan kita kepada Rasulullah
SAW akan tercermin dalam kiprah dan tingkah kita setiap saat. Siapa yang sejalan
dengan firman Ilahi dan berpegang pada sabda Nabi SAW merekalah sebenarnya para
pencinta Rasulullah SAW. Semoga kita bukan termasuk orang yang dikisahkan dalam
ayat:

"Katakanlah: "Maukah kami kabarkan ke-padamu tentang orang-orang yang amat me-
rugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang yang telah sesat perbuatannya ketika hidup
di dunia, sedang mereka mengira telah mengerjakan perbuatan yang baik.” 19

Wallahu A’lam Bis Shawwab

Sumber: Islam Aplikatif : Seri Syari’ah

16
QS. 23: 15-16
17
QS. 33:56
18
dari “Al-Tahdzir mi Al-Bida'“, Abdul Aziz bin Baz Madinah 1400H, hlm. 3-6
19
QS. 18: 103-104

7
‫***‬

‫الكتاب ‪ :‬اإلنصاف فيما قيل في المولد من الغلو واإلحجاف‬


‫المؤلف ‪ :‬أبو بكر جابر الجزائري‬
‫الطبعة ‪ :‬األولى‬
‫الناشر ‪ :‬الرئاسة العامة إلدارات البحوث العلمية واإلفتاء والدعوة واإلرشاد‬
‫تاريخ النشر ‪1405 :‬هـ‬
‫عدد الصفحات ‪87 :‬‬
‫عدد األجزاء ‪1 :‬‬
‫مصدر الكتاب ‪ :‬موقع اإلسالم‬
‫‪http://www.al-islam.com‬‬
‫[ ضمن مجموعة كتب من موقع اإلسالم ‪ ،‬ترقيمها غير مطابق للمطبوع ‪ ،‬وغالبها‬
‫مذيلة بالحواشي ]‬

‫‪Buku di atas adalah sanggahan atas pandangan Bin Baz atau‬‬


‫‪ulama yg membid'ahkan maulud. Perayaan Maulud Nabi bukan‬‬
‫‪bid'ah karena termasuk masalah adat/dunyawiyah bahkan‬‬
‫‪banyak sisi positifnya (maslahah mursalah) seperti menunjukan‬‬
‫‪kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW, mengingat‬‬
‫‪pengorbanan Nabi, mengumpulkan faqir miskin untuk makan‬‬
‫‪bersama dll.‬‬

‫‪Kitab di atas dibantah kembali dengan kitab di bawah ini :‬‬

‫المولد النبوي بين المشروعية والبدعية‬


‫فهد عبد هللا‬
‫المولد النبوي بين المشروعية والبدعية ‪)1 / 1( -‬‬
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
‫المولد النبوي بين المشروعية والبدعية‬

‫‪8‬‬
‫الحمد هلل رب العالمين والصالة والسالم على سيدنا محمد‬
‫وعلى آله وصحبه وسلم وبعد‪.‬‬
‫فمع كل إقبال شهر ربيع الثاني يثار الجدل والنقاش حول‬
‫مشروعية االحتفال بمولد النبي( من عدم مشروعيته وتكثر‬
‫الرسائل والكتب من الطرفين المجيزين والمانعين وتتنوع بين‬
‫الصغيرة والكبيرة والمطولة والمختصرة‪ ،‬ومع هذا فقد أحببت‬
‫أن أدلي بدلوي في هذا الموضوع وأن أوضح بعض القضايا‬
‫التي أرى من الضروري فهمها واستيعابها وتجليتها وبيانا‬
‫للحق وكشفا لغيره مما قد يلبس لبوس الحقيقة وهو عنها‬
‫بمعزل‪.‬‬
‫وقد قسمت البحث إلى ‪:‬‬
‫المقدمة‪ :‬فقبل أن أدخل في صلب الموضوع مهدت له بجملة‬
‫تمهيدات هي في الحقيقة مقدمات ضرورية ومفيدة يظهر من‬
‫خاللها حكم المولد وترسم الطريق لكيفية التعامل مع هذه‬
‫المسألة وغيرها مما يقاربها أو يشابهها ‪.‬‬
‫الفرع األول‪ :‬أدلة المانعين‪.‬‬
‫الفرع الثاني‪ :‬أدلة المجيزين‪.‬‬
‫الفرع الثالث‪ :‬القول الراجح‪.‬‬
‫* الخاتمة‪.‬‬

‫‪9‬‬
‫المقدمةـ‬
‫وهنا أذكر بعض القضايا التي تصور بعض جوانب هذه‬
‫المسألة وتساعد على فهمها وإعطائها الحكم الصائب‪.‬‬
‫‪ -1‬تاريخ المولد النبوي‪:‬‬
‫يرجع البعض االحتفال بالمولد النبوي إلى الدول الباطنية‬
‫والتي يسميها أتباعها بالفاطمية والتي حكمت مصر ردحا من‬
‫الزمن وكانت هذه الدولة تعتنق الدين اإلسماعيلي وينتسب‬
‫قادتها إلى شخص يسمى عبيد هللا بن ميمون القداح يذكر عنه‬
‫بعض المؤرخين بأنه مجوسي دس نفسه في المسلمين مريدا‬
‫زعزعة دينهم وخلخلته من الداخل بإحداث بعض البدع‬
‫والخرافات والعقائد المناقضة لإلسالم‪.‬‬
‫ويذكرون أن الدولة الباطنية أحدثت المولد النبوي ضمن موالد‬
‫واحتفاالت وأعياد أخرى كثرت مع الزمن ونكتفي بذكر الموالد‬
‫التي نقل احتفالهم بها وهي‪ :‬مولد النبي(‪ ،‬ومولد علي بن أبي‬
‫طالب رضي هللا عنه‪ ،‬ومولد الحسن والحسين ‪ ،‬ومولد فاطمة‬
‫الزهراء عليها السالم‪ ،‬ومولد الخليفة الحاضر ‪1‬‬
‫في حين يرجع آخرون وهم المؤيدون للمولد بأن أول من‬
‫عمله لم يكن باطنيا أو إسماعيليا بل كان ملكا عادال ويعرف‬
‫بالمظفر أبي سعيد ملك إربل وحكي عنه أنه في بعض الموالد‬
‫كان يمد في السماط خمسة آالف راس مشوى‪ ،‬وعشرة آالف‬
‫دجاجة ومائة ألف زبدية‪ ،‬وثالثين ألف صحن حلوى وأنه كان‬
‫يحضر عنده في هذه الموالد أعيان العلماء(!) والصوفية‬

‫‪10‬‬
‫فيخلع عليهم ويطلق لهم ويعمل للصوفية سماعا من الظهر‬
‫إلى الفجر ويرقص بنفسه معهم(!!!)‪ ،2‬ولكن مما أيد به‬
‫أصحاب القول األول قولهم أن تاريخ فعل هذا الملك متأخر عن‬
‫فعل الباطنية مما يعني أنهم أول من أحدثه‪ ،‬وأن هذا الملك‬
‫فلدهم جهال‪.‬‬
‫وعلى كل فالجميع متفقون على أنه جاء متأخرا بحيث مرت‬
‫القرون الثالثة األولى وهي القرون المفضلة دون ذكر‬
‫لالحتفال بالمولد أو إقامته‪ ،‬وهذا هو المطلوب أي اإلقرار بأن‬
‫المولد حدث متأخرا‪ ،‬ألننا سنبني على هذا شيئا آخر‪ ،‬وال‬
‫يهمنا في هذا المقام كون أول من احتفل بالمولد سنيا أو‬
‫شيعيا‪ ،‬إنسيا أو جنيا أو غيره‪.‬‬
‫وهذا ما صرح به العلماء حيث ذكروا أن االحتفال بالمولد لم‬
‫يكن في السلف قال الحافظ السخاوي في فتاويه ‪":‬عملـ المولد‬
‫الشريف لم ينقل عن أحد من السلف الصالح في القرون‬
‫الثالثة الفاضلة وإنما حدث بعد"‪.‬أهـ‪3‬‬
‫وإن مما يجدر ذكره والتنبيه عليه أن فترة ظهور المولد كانت‬
‫فترة التقليد وانقضاء المجتهدين‪ ،‬ومن المعلوم أن استحباب‬
‫فعل ما أو إيجابه اجتهاد بال شك؛ ألن التقليد هو التزام قول‬
‫الغير دون زيادة أو نقصان بخالف االجتهاد الذي يعني بذل‬
‫الوسع في استنباط حكم شرعي وهذا بعينه هو ما قالوه بشأن‬
‫استحباب المولد فكيف يتواءم هذا مع ما نظروا له من تحريم‬
‫االجتهاد وإغالق بابه وشن الغارة على بعض األكابر ممن هو‬
‫أهل لالجتهاد بتضليله لكونه نزع ربقة التقليد‪ ،‬إنه حقا ألمر‬
‫غريب‪ ،‬أقول هذا وإن كانت قناعتي بأن إقفال باب االجتهاد لم‬
‫يكن واقعيا إلى حد كبير فدعوى إغالق باب االجتهاد وانقراض‬

‫‪11‬‬
‫عصر المجتهدين وإن منعت علماء أكابر من االجتهاد في‬
‫مسائل مهمة وكانت سيفا مصلتا على كثيرين إال أنها في‬
‫الواقع لم تمارس عمليا بشكل كبير فقد كان الكثير من الفقهاء‬
‫يجتهدون بل ومن وصموا بأنهم مقلدين‪ ،‬ولسنا في مقام بسط‬
‫هذا إنما أحببت أن أشير إلى هذه النكتة إذ إن بعضهم مع‬
‫تحريمه االجتهاد على جلة من العلماء الكبار إذا به يجتهد هو‬
‫نفسه‪ ،‬ولألسف أنه حين يجتهد يكون اجتهاده غالبا مجانبا‬
‫للصواب فيما يتعلق بما يشابه قضايا المولد والذكر ونحوها‬
‫مما له عالقة بالتصوف والذي دخلت فيه الكثير من الدخائل‪.‬‬
‫‪ -2‬السنة والبدعة‪:‬‬
‫كثر الكالم عن البدعة وتعددت تعاريف العلماء لها فمنها‬
‫المتشابه ومنها المتغاير ومنها المتداخل‪ ،‬وقد حاول كل‬
‫صاحب تعريف أن يدلل لتعريفه وينقض تعريف اآلخرين‪،‬‬
‫والسبب األكبر في هذا االختالف هو أن كل صاحب تعريف‬
‫يصوغ تعريفه بما يتالئم وأقواله الفقهية وتوجهاته‬
‫االستنباطية والمذهبية فهو يصوغ التعريف بعين وينظر‬
‫بالعين األخرى إلى الفروع‪ ،‬محاوال أال يعود تعريفه بإبطال‬
‫بعض أقواله وفتاويه أو فتاوى مدرسته الفقهية التي ينتمي‬
‫غليها‪.‬‬
‫ومع هذا تجد أحيانا هذه التعاريف مطاطة عامة ال تستطيع أن‬
‫تمسكها‪ ،‬فإذا ما جئتها من طرف فرت عليك من طرف آخر‪،‬‬
‫وكمثال على هذا يعرف بعضهم البدعة بأنها "إحداث ما لم‬
‫يكن في عهد الرسول("‪ 4‬فترى أن هذا التعريف واسع يشمل‬
‫كل ما لم يكن في عهد النبي( سواء كان في إطار التعبدات أو‬
‫العادات‪ ،‬وهكذا تجد الكثير من التعاريف‪ ،‬يرد عليها هذا‬

‫‪12‬‬
‫اإلشكال ولهذا تفادا أصحاب التعريف السابق ما قدر يرد على‬
‫تعريفهم من إشكاالت بأن قسموا البدعة إلى‪ :‬بدعة حسنة‬
‫وأخرى سيئة‪ ،‬وقسمها آخرون كالعز بن عبد السالم وتبعه‬
‫كثيرون إلى األحكام الخمسة‪ :‬واجبة ومندوبة ومحرمةـ‬
‫ومكروهةـ ومباحة‪ ،‬ولكن يرد هذا التقسيم حديث‪" :‬كل بدعة‬
‫ضاللة وكل ضاللة في النار"‪ 5‬ومن المعلوم أصوليا أن (كل)‬
‫من ألفاظ العموم وأضيفت إلى نكرة فتعم كل بدعة‪ ،‬ولهذا‬
‫فتقسيم البدعة على هذا الشكل يتناقض تماما والنص النبوي‪.‬‬
‫والصواب أن البدعة لها إطالقان األول لغوي والثاني شرعي ‪،‬‬
‫فأما اإلطالق اللغوي فتعني البدعة إحداث ما ليس له مثال‬
‫سابق وفي هذا اإلطار يدخل تعريف العز ونحو قول عمر‬
‫رضي هللا عنه بشأن التراويح‪ :‬نعمت البدعة هذه‪ ،‬مراده‬
‫البدعة بالمعنى اللغوي للبدعة ال المعنى االصطالحي‪.‬‬
‫فالبدعة بالمعنى اللغوي تشمل ما كان دنيويا كاختراع‬
‫الكهرباء والسيارات والطائرات‪ ،‬إذ كلها أحدثت على غير مثال‬
‫سابق‪.‬‬
‫كما يدخل ضمنها المصالح المرسلة كجمع القرآن وتدوين‬
‫العلوم وبناء المدارس واألربطة ونحوها‪.‬‬
‫أما المعنى االصطالحي للبدعة فالذي نرتضيه إلى حد كبير هو‬
‫تعريف اإلمام الشاطبي في كتابه القيم االعتصام والذي عرف‬
‫البدعة بأنها "طريقة في الدين مخترعة‪ ،‬تضاهي الطريقة‬
‫الشرعية‪ ،‬يقصد بالسلوك عليها ما يقصد بالطريقة الشرعية"‬
‫‪ 6‬فيخرج بهذا التعريف ما كان دنيويا وما كان مصلحة‬
‫مرسلة‪.‬‬

‫‪13‬‬
‫بقيت نقطة أود توضيحها لها تعلق بموضوع البدعة ويحتج‬
‫بها البعض في تجويز واستحباب بدعة ما وهو قولهم‪ :‬إن له‬
‫أصال في السنة كما فعل بعضهم في مسألة المولد بأن قال إنه‬
‫خرجه على أصل ثابت في الصحيحين من أن النبي( قدم‬
‫المدينة فوجد اليهود يصومون يوم عاشوراء فسألهم فقالوا‪:‬‬
‫هو يوم أغرق هللا فيه فرعون ونجى موسى فنحن نصومه‬
‫شكرا هلل تعالى"‪.7‬‬
‫ويكفي في الرد على هذا أن نذكر قصة عبدهللا بن مسعود (لما‬
‫جاء إلى أولئك القوم المتحلقين في المسجد‪ ،‬ومعهم حصى‪،‬‬
‫يعدون بها التكبير والتهليل والتسبيح‪ ،‬فقال لهم (‪":‬فعدوا‬
‫سيئاتكم‪ ،‬فأنا ضامنٌ أن ال يضيع من حسناتكم شي ٌء‪ ،‬ويحكم يا‬
‫أمة محم ٍد!ـ ما أسرع هلكتكم! هؤالء صحابة نبيكم‬
‫( متوافرونَ ‪ ،‬وهذه ثيابه لم تبل‪ ،‬وآنيته لم تكسر‪ ،‬والذي‬
‫نفسي بيده‪ ،‬إنكم لعلى مل ٍة أهدى مِن مل ٍة محم ٍد أو مفتتحو باب‬
‫ضاللةٍ‪.‬‬
‫قالوا‪ :‬وهللا يا أبا عبد الرحمن؛ ما أردنا إال الخير‪.‬‬
‫للخير لن يصيبه" ‪8‬‬
‫ِ‬ ‫قال‪ :‬وكم من مري ٍد‬
‫فرغم أن الشارع قد حث على الذكر ورغب فيه ووردت فيه‬
‫الكثير من األدلة الصحيحة والصريحة بما لم يرد شيء منه‬
‫في المولد ومع هذا فقد وصفهم ابن مسعود بأنهم لم يصيبوا‬
‫الخير‪ ،‬وهذا دليل واضح في المسألة‪.‬‬
‫ارتكبت الكثير من البدع و َن َف َذت العديد من الخرافات‪ ،‬تحت‬
‫عنوان له أصل في السنة مع أن ما زعموه أصال ال يتفق مع‬
‫ما يفعلوه‪ ،‬كم أنه لو لم يكن إال تعارض حديث(كل بدعة‬
‫ضاللة) والذي يدل على التحريم واألصل الذي يذكرونه لكان‬

‫‪14‬‬
‫األخذ بالتحريم هو الصواب وهو ما ذكرهـ العلماء في التعارض‬
‫من علم األصول‪ ،‬هذا إذا تنزلنا وقلنا بوجود تعارض وإال‬
‫فاألمر ليس كذلك بتاتا‪.‬‬
‫إن البدعة تعني االستدراك على الشارع بتشريع ما لم يشرعه‬
‫ت َل ُك ْم دِي َن ُك ْم َوأَ ْت َم ْم ُ‬
‫ت َع َل ْي ُك ْم ن ِْع َمتِي‬ ‫وهللا يقول ‪(:‬ا ْل َي ْو َم أَ ْك َم ْل ُ‬
‫يت َل ُك ُم اإلسالم دِيناً( ]المائدة‪ [3:‬فدين هللا كامل ال يحتاج‬ ‫َو َرضِ ُ‬
‫إلى زيادة‪ ،‬ويكفينا أثر ابن مسعود (حيث قال‪":‬اتبعوا وال‬
‫تبتدعوا؛ فقد كفيتم‪ ،‬وكل بدعة ضاللة"‪.9‬‬
‫‪ -3‬تصوير زائف‪:‬‬
‫يحاول البعض تصوير الخالف بين من يحرمون االحتفال‬
‫بالمولد والمجيزين له بأنه خالف بين من يحب النبي( ومن ال‬
‫يحبه بل تأخذ بعضهم فورة الغضب فيقول ‪ :‬إن بين القوم ‪-‬أي‬
‫المحرمين لهذه البدعة‪ -‬والنبي( شيء وأن غرضهم إنما هو‬
‫نزع محبة النبي( من القلوب!!! ولست أدري هل كان بين خير‬
‫القرون ورسول هللا(شيء‪ ،‬وهل أراد سلف األمة بعدم احتفاله‬
‫نزع محبة النبي( من القلوب‪.‬‬
‫أقول يؤخذ على هذا التصوير وتبعاته الكالمية مآخذ‪:‬‬
‫أ ‪ -‬ليس من أدب الخالف أن نرمي اآلخر بمثل هذا الكالم الذي‬
‫ال يمت على الموضوع بصلة‪.‬‬
‫ب ‪ -‬يقول سبحانه (يعلم خائنة األعين وما تخفي الصدور( ‪10‬‬
‫فاهلل وحده هو من يعلم ما تخفيه الصدور وما تنطوي عليه‬
‫القلوب‪ ،‬فقوله بأن غرضهم‪ ...‬علم بالغيب ورد لهذه اآلية‪،‬‬
‫هذا وقد ثبت في مسلم أن زيد بن ثابت قتل رجال في حرب بعد‬
‫نطقه الشهادتين فعنفه رسول هللا فقال زيد إنما قالها خوفا من‬
‫السالح‪ ،‬فقال رسول هللا(‪ :‬أفال شققت عن صدره"‪ 11‬ونقول‬

‫‪15‬‬
‫لهذا القائل أفال شققت عن صدور المخالفين حتى علمت‬
‫أغراضهم‪.‬‬
‫ت ‪ -‬أن الخالف ليس حول مسألة عقدية بل هي مسألة فرعية‬
‫هذا في حالة كون بالمولد مجردا عن بدع أخرى لها أحكامها‬
‫األخرى‪ ،‬فتهويلها بالشكل السابق فيه مجانبة للحقيقة بل يزعم‬
‫بعضهم بأن المحرمين يقولون بأن من يحتفل بالمولد‬
‫مشرك!!! هكذا ولست أدري ما الذي يدفع إلى هذا القول الذي‬
‫ليس له من الحقيقة أدنى نصيب‪.‬‬
‫ث ‪ -‬في قولهم بأن بين المحرمين والنبي( شيء‪...‬الخ وال‬
‫أدري ما هذا الشيء إال أنني استغرب هذه المقولة ممن يدعي‬
‫التصوف ويدعو إلى حسن الظن بالمسلمين ومعاملتهم باللين‬
‫وعدم رفع الخالفيات والفرعيات إلى القطعيات ونحو هذا‬
‫الكالم الذي اكتشفت أخيرا بعده عن واقعه وانعدام أثره في‬
‫تطبيقه العملي وما نحن فيه خير مثال على ذلك‪.‬‬
‫ج ‪ -‬إن المقولة السابقة تعني تكفير المحرمين‪ ،‬ألن من يكون‬
‫بينه وبين النبي( شيء ويريد أن ينزع محبة النبي( من‬
‫القلوب فالكفر غير بعيد عليه‪ ،‬في حين أنه يتهم المحرمين‬
‫بأنهم هم من يكفر الناس !!!‬
‫ح ‪ -‬عندما يفلس القائل من كل الحجج المقنعة بحيث ال يجد ما‬
‫يؤيد مقولته يضطر إلى قول مثل هذا الكالم الدعائي الذي ال‬
‫تتوفر فيه المعايير الموضوعية وال ينطلق وفق المناهج‬
‫العلمية في التدليل وتنعدم عنده كل أشكال االستدالل‪.‬‬
‫خ ‪ -‬يريد المجيزون أن يتفهم اآلخرون موقفهم وهم لم‬
‫يتفهموا موقف غيرهم‪ ،‬فالمحرمونـ قالوا بتحريم االحتفال‬
‫بالمولد بناء على أدلة صحت عندهم والتي سنذكرها الحقا‬

‫‪16‬‬
‫فاتهامهم بتهم غير الئقة ال يمت إلى التدين وال إلى أدب‬
‫الخالف بصلة‪.‬‬
‫الفرع األول‬
‫أدلة المحرمين إلقامة المولد النبوي‬
‫استدل المحرمون بجملة أدلة أذكرها فيما يلي‪:‬‬
‫‪ -1‬أن هذا الفعل لم يفعله النبي صلى هللا عليه وسلم وال أمر‬
‫به وال فعله صحابته وال أحد من التابعين وال تابعيهم وال فعله‬
‫أحد من أهل اإلسالم خالل القرون المفضلة األولى وإنما ظهر‪-‬‬
‫كما تقدم‪ -‬على أيدي أناس هم أقرب إلى الكفر منهم إلى‬
‫اإليمان وهم الباطنيون‪.‬‬
‫إذا تقرر هذا فالذي يفعل هذا األمر داخل ضمن الوعيد الذي‬
‫توعد هللا عز وجل صاحبه وفاعله بقوله ( ومن يشاقق‬
‫الرسول من بعد ما تبين له الهدي ويتبع غير سبيل المؤمنين‬
‫نوله ما تولى ونصله جهنم وساءت مصيرا) والذي يفعل ما‬
‫يسمى بالمولد الشك انه متبع لغير سبيل المؤمنين من‬
‫الصحابة والتابعين وتابعيهم ‪.‬‬
‫‪ -2‬أن الذي يمارس هذا الفعل واقع فيما حذر منه النبي صلى‬
‫هللا عليه وسلم حين قال " إياكم ومحدثات األمور فإن كل‬
‫محدثة بدعة وكل بدعة ضاللة" وجاء في رواية أخرى ( وكل‬
‫ضاللة في النار )‪.‬‬
‫فقوله (كل بدعة ضاللة ) عموم ال مخصص له يدخل فيه كل‬
‫أمر مخترع محدث ال أصل له في دين هللا والعلماء مجمعونـ‬
‫على انه أمر محدث فصار األمر إلى ما قلنا أنه بدعة ضاللة‬
‫تودي بصاحبها إلى النار أعاذنا هللا وإياك منها‪.‬‬

‫‪17‬‬
‫‪ -3‬أن فاعل هذه البدعة غير مأجور على فعله بل مردودـ على‬
‫صاحبه لقول النبي صلى هللا عليه وسلم ( من عمل عمال ليس‬
‫عليه أمرنا فهو رد) وال يكفي حسن النية بل البد من متابعة‬
‫النبي صلى هللا عليه وسلم‪.‬‬
‫‪ -4‬قال هللا تعالى‪( :‬اليوم أكملت لكم دينكم أتممت عليكم نعمتي‬
‫ورضيت لكم اإلسالم دينا(‪12‬‬
‫والقول بأن المولد عبادة يتعبد هلل تعالى بها فيه تكذيب بهذه‬
‫اآلية ‪.‬‬
‫كما أن فيه استدراك على هللا وعلى رسوله بأنهم لم يدلونا‬
‫على هذه العبادة العظيمة التي تقرب إلى هللا والرسول ‪.‬‬
‫‪ -5‬أن فاعل المولد معاند للشرع ومشاق له ألن الشارع قد‬
‫عين لمطالب العبد طرقا خاصة على وجوه وكيفيات خاصة‬
‫وقصر الخلق عليها باألوامر والنواهي وأخبر أن الخير فيها‬
‫والشر في مجاوزتها وتركها ألن هللا اعلم بما يصلح عباده‪،‬‬
‫وما أرسل الرسل وال أنزل الكتب إال ليعبدوه وفق ما يريد‬
‫سبحانه والذي يبتدع هذه البدعة راد لهذا كله زاعم أن هناك‬
‫طرقا أخرى للعبادة وان ما حصره الشارع أو قصره على‬
‫أمور معينة ليس بالزم له فكأنه يقول بلسان حاله إن الشارع‬
‫يعلم وهو أيضا يعلم بل ربما يفهم أن يعلم أمرا لم يعلمه‬
‫الشارع‪.‬‬
‫‪ -6‬أن في إقامة هذه البدعة تحريف ألصل من أصول الشريعة‬
‫وهي محبة النبي صلى هللا عليه وسلم واتباعه ظاهرا وباطنا‬
‫واختزالها في هذا المفهوم البدعي الضيق الذي ال يتفق مع‬
‫مقاصد الشرع المطهر إلى دروشة ورقص وطرب وهز‬
‫للرؤوس ألن الذي يمارسون هذه البدعة يقولون إن هذا من‬

‫‪18‬‬
‫الدالئل الظاهرة على محبته ومن لم يفعلها فهو مبغض للنبي‬
‫صلى هللا عليه وسلم‬
‫وهذا الشك تحريف لمعنى محبة هللا ومحبة رسول الن محبة‬
‫هللا والرسول تكون باتباع سنته ظاهرا وباطنا كما قال جل‬
‫وعال (قل إن كنتم تحبون هللا فاتبعوني يحببكم هللا(‪13‬‬
‫فالذي يجعل المحبة باقامة هذه الموالد محرف لشريعة هللا‬
‫التي تقول ان المحبة الصحيحة تكون باتباعه صلى هللا عليه‬
‫وسلم ‪ ،‬بل محو لحقيقة المحبة التي تقرب من هللا وجعلها في‬
‫مثل هذه الطقوس التي تشابه ما عند النصارى في أعيادهم‬
‫وبهذا يعلم أنه ( ما أحييت بدعة إال وأميتت سنة )‪.‬‬
‫‪ -7‬أن هذا المولد فيه مشابهة واضحة لدين النصارى الذين‬
‫يحتفلون بعيد ميالد المسيح وقد نهينا عن التشبه بهم كما قال‬
‫صلى هللا عليه وسلم "ومن تشبه بقوم فهو منهم"‪1415‬‬
‫‪ -8‬أن الفرح بهذا اليوم والنفقه فيه وإظهار الفرح والسرور‬
‫فيه قدح في محبة العبد لنبيه الكريم إذ هذا اليوم باتفاق هو‬
‫اليوم الذي توفي فيه النبي صلى هللا عليه وسلم فكيف يفرح‬
‫فيه‪.‬‬
‫وأما يوم مولده فمختلف فيه ‪،‬فكيف تكون عبادة عظيمة تقرب‬
‫إلى هللا واليوم الذي يحتفل فيه غير مجزومـ به ‪.‬‬
‫ويقول ابن الحاج ‪ ":16‬ثم العجب العحيب كيف يعملون المولد‬
‫للمغاني والفرح والسرور ألجل مولده عليه الصالة والسالم‬
‫كما تقدم في هذا الشهر الكريم وهو عليه الصالة والسالم فيه‬
‫انتقل إلى كرامة ربه عز وجل وفجعت األمة فيه وأصيبت‬
‫بمصاب عظيم اليعدل ذلك غيرها من المصائب أبداً فعلى هذا‬

‫‪19‬‬
‫كان يتعين البكاء والحزن الكثير وانفراد كل إنسان بنفسه لما‬
‫أصيب به ‪ ."......‬أهـ‬
‫‪ -9‬اشتمال هذه الموالد على كثير من كبائر وعظائم األمور‬
‫والتي يرتع فيها أصحاب الشهوات ويجدون فيها بغيتهم مثل‪:‬‬
‫الطرب والغناء واختالط الرجال بالنساء‪ ،‬ويصل األمر في‬
‫بعض البلدان التي يكثر فيها الجهل أن يشرب فيها الخمر‬
‫وكذلك إظهار ألوان من الشعوذة والسحر ومن يحضر هذه‬
‫األماكن بغير نية القربة فهو آثم مأزور غير مأجور فكيف إذا‬
‫انضم إليه فعل هذه المنكرات على أنها قربة إلى هللا عز وجل‬
‫فأي تحريف لشعائر الدين أعظم من هذا التحريف‪.17‬‬
‫الفرع الثاني‬
‫أدلة المجيزين ومناقشتها‬
‫استدل الميزون بجملة أدلة نذكرها فيما يلي مع مناقشة وجه‬
‫االستدالل‪:‬‬
‫‪ )1‬قال تعالى‪( :‬قل بفضل هللا وبرحمته فبذلك‬
‫فليفرحوا( [يونس ‪.]58‬‬
‫ُّّ‬
‫والنبي صلى هللا‬ ‫وجل طلب منا أن نفرح بالرحمة‪،‬‬ ‫فاهلل َع َّز َّ‬
‫عليه وسلم رحمة‪ ،‬وقد قال تعالى‪( :‬وماأرسلناك إال رحمة‬
‫للعالمين( [األنبياء ‪.]107‬‬
‫الجواب‪:‬‬
‫بعد الرجوع إلى كتب التفسير المشهورة كتفسير ابن جرير‬
‫ومختصره البن كثير وتفاسير القرطبي والبغوي والبيضاوي‬
‫والنسفي وابن الجوزي لم أعثر على شيء من هذا القبيل‬
‫ويكفي في توضيح معنى اآلية أن أذكر كالم شيخ المفسرين إذ‬
‫لو نقلت عن الجميع لطال المقام‪.‬‬

‫‪20‬‬
‫قال ابن جرير‪" :‬يقول تعالى ذكره لنبيه محمد (‪ :‬قل يا محمد‬
‫لهؤالء المكذبين بك ‪ ،‬وبما أنزل إليك من عند ربك ‪ :‬بفضل هللا‬
‫أيها الناس الذي تفضل به عليكم وهو اإلسالم ‪ ،‬فبينه لكم‬
‫ودعاكم إليه ‪ ،‬وبرحمته التي رحمكم بها فأنزلها إليكم ‪ ،‬فعلمكم‬
‫ما لم تكونوا تعلمون من كتابه ‪ ،‬فبصركم بها معالم دينكم ؛‬
‫وذلك القرآن ‪.‬‬
‫(فبذلك فليفرحوا هو خير مما يجمعون(يقول ‪ :‬فإن اإلسالم‬
‫الذي دعاهم إليه والقرآن الذي أنزله عليهم ‪ ،‬خير مما‬
‫يجمعون من حطام الدنيا وأموالها وكنوزها‪ ،‬وبنحو الذي قلنا‬
‫في ذلك قال أهل التأويل"‪. 18‬‬
‫يظهر من هذا أن اآلية تتحدث عن شيء آخر وال يدخل فيها‬
‫نصا أو داللة ما ذكروهـ أن النبي( هو المراد بالرحمة هنا‪ ،‬كما‬
‫أن في هذا إغفال تام لسياق اآلية‪.‬‬
‫ثم حتى وإن سلمنا بأن المراد بالرحمة هو النبي( فما دخل‬
‫المولد بالفرح به‪ ،‬إن المولد يعني االحتفال في يوم معين من‬
‫السنة أو بصورة مستمرة بأسلوب مخصوص‪ ،‬واآلية تأمر‬
‫بالفرحة دون توقيت‪ ،‬كما أنها فرحة كذلك بما أنزل على‬
‫النبي( من تشريع والذي هو كذلك رحمة للناس وال عالقة‬
‫للمولد بهذا كله‪.‬‬
‫‪ )2‬قال هللا تعالى‪( :‬وكالً نقص عليك من أنباء الرسل مانثبت‬
‫به فؤادك( [هود‪ ]120‬والمولد النبوي الشريف يشتمل على‬
‫أنباء النبي صلى هللا عليه وسلم وفي ذكرهـ تثبيت ألفئدة‬
‫المؤمنين‪.‬‬
‫الجواب‪:‬‬
‫أوال ال عالقة لهذه اآلية بالمولد كما هو ظاهر‪.‬‬

‫‪21‬‬
‫ثانيا‪ :‬تثبيت الفؤاد يكون بما ثبت في القرآن والسنة حاشا‬
‫الخزعبالت من القصص التي تهز اإليمان بدال من تثبيته‪.‬‬
‫ثالثا‪ :‬من المعلوم أن السيرة النبوية وذكر قصص األنبياء كما‬
‫هو وارد في القرآن وصحيح السنة مما هو مطلوب طوال‬
‫العام وبدون طقوس ومظاهر خاصة‪.‬‬
‫‪ )3‬قوله تعالى حكاية عن عيسى بن مريم عليهما السالم‪:‬‬
‫(ربنا أنزل علينا مائدة من السماء تكون لنا عيداً ألولنا وآخرنا‬
‫وآية منك وارزقنا وأنت خير الرازقين( [المائدة ‪.]114‬‬
‫وقوله تعالى على لسان سيدنا عيسى عليه السالم‪( :‬والسالم‬
‫علي يوم ولدت ويوم أموت ويوم أبعث حيا( [مريم‪.]33:‬‬ ‫َّ‬
‫هذه اآلية والتي قبلها وغيرهما من اآليات ‪ ،‬حافلة باإلشارات‬
‫إلى ميالد المسيح عليه السالم‪ ،‬ومدحهـ ومزاياه التي َمنَّ هللا‬
‫بها عليه‪ ،‬وهي بمجموعها شاهدة وداعية إلى االحتفال بهذا‬
‫الحدث العظيم‪.‬‬
‫وما كان ميالد محمد صلى هللا عليه وسلم بأقل شأنا ً من ميالد‬
‫عيسى عليه السالم‪ ،‬بل ميالد الرسول صلى هللا عليه وسلم‬
‫أعظم منه‪ ،‬ألنه صلى هللا عليه وسلم أكبر نعمة‪ ،‬فيكون ميالده‬
‫أيضا ً أكبر وأعظم‪.‬‬
‫الجواب‪:‬‬
‫يجاب عن هذا االستدالل من وجوه‪:‬‬
‫أ ‪ -‬إننا أمة اإلسالم ليس لنا سوى عيدين ال غير‪.‬‬
‫ب ‪ -‬اآلية األولى ال تذكر االحتفال وال تدل عليه ال دالاللة وال‬
‫اقتضاءا‪ ،‬وإنما تتحدث عن المائدة التي أنزلها هللا من السماء‬
‫لبني إسرائيل من أتباع عيسى‪.‬‬

‫‪22‬‬
‫ت ‪ -‬فيه مشابهة للنصارى ومن المعلوم أن من مقاصد الشرع‬
‫مخالفتهم في شعائرهم‪.‬‬
‫‪ )4‬قال تعالى‪( :‬لتؤمنوا باهلل ورسوله‪ ،‬وتعزروه وتوقروه‬
‫وتسبحوه بكرة وأصيال( [الفتح‪.]9‬‬
‫الجواب‪:‬‬
‫ليس من توقيره أن نبتدع في دينه غير ما شرعه وجاء به‪،‬‬
‫بل التوقير الحق هو اتباع ما أمر به واجتناب ما نهى عنه وقد‬
‫نهانا عن االبتداع‪ ،‬فوجب اتباعه إيمانا وتوقيرا‪.‬‬
‫‪ )5‬قال هللا تعالى‪( :‬لقد منَّ هللا على المؤمنين إذ بعث فيهم‬
‫رسوالً من أنفسهم يتلو عليهم آياته ويزكيهم ويعلمهم الكتاب‬
‫والحكمة وإن كانوا من قبل لفي ضالل مبين( [آل عمران‪:‬‬
‫‪.]164‬‬
‫‪ )6‬قوله سبحانه وتعالى‪( :‬إن هللا ومالئكته يصلون على النبي‬
‫يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما(‪ .‬واالحتفال‬
‫بالمولد تطبيع النفس على كثرة الصالة عليه صلى هللا عليه‬
‫وسلم رجاء أن ينطبع حبه وحب آله في القلوب ‪.‬‬
‫‪ )7‬قوله سبحانه وتعالى‪( :‬سبحان الذي أسرى بعبده ليالً من‬
‫المسجد الحرام إلى المسجد األقصى الذي باركنا حوله لنريه‬
‫من آياتنا إنه هو السميع البصير(‪.‬‬
‫الجواب‪:‬‬
‫كل اآليات السابقة ال تدل على مشروعية المولد‪ ،‬كما أن‬
‫المراجع لكتب التفسير يجد لهذه اآليات سياقات ودالالت أخرى‬
‫ال تتفق وما أرادوا التدليل عليه‪ ،‬وإنني ألستغرب كيف حشرت‬
‫هذه اآليات في غير موضعها للتدليل على ما ال تدل عليه‪،‬‬
‫وتذكرني هذه االستدالالت بمناظرة جرت البن حزم مع بعضهم‬

‫‪23‬‬
‫فاستدل مناظره بآية ال تدل على المراد فما كان من ابن حزم‬
‫إال أن قال‪ :‬إذا كان هذا دليلك فدليلي (قل أعوذ برب الناس(‬
‫‪ )8‬عن أبي قتادة أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم سئل عن‬
‫ولدت فيه‪ ،‬وفيه أنزل علي"‬ ‫ُ‬ ‫صوم يوم االثنين فقال‪" :‬ذاك يوم‬
‫‪19‬‬
‫وهذا في معنى االحتفال به إال أن الصورة مختلفة ولكن‬
‫المعنى موجودـ سواء كان ذلك بصيام أو إطعام طعام أو اجتماع‬
‫على ذكر أو صالة على النبي ( أو سماع شمائله الشريفة‬
‫الجواب‪:‬‬
‫أ ‪ -‬أن المولد ليس فيه صيام بل إن القائلين به يكرهون‬
‫صيامه ويجعلونه عيدا وينزلون عليه أحكام العيد ويقولون‪" :‬‬
‫يكره صوم يوم المولد النبوي الشريف إللحاقه باألعياد"‪20‬‬
‫وقال آخر‪ " :‬ويكره أيضا صوم يوم المولد النبوي ألنه شبيه‬
‫باألعياد"‪21‬‬
‫ب ‪ -‬أن النبي( صام يوم اإلثنين‪ ،‬والمولد قد يكون السبت أو‬
‫األحد أو غيرهما فهل يستحب صومه‪ ،‬هم ال يقولون بهذا وال‬
‫غيرهم‪ ،‬وإذا ما قاله بعضهم فهو مخالف لما استدلوا به ألن‬
‫الدليل في اإلثنين المتكرر كل أسبوع ال في غيره‪.‬‬
‫ت ‪ -‬كما أن صومه( لإلثنين لم يكن لشهر ربيع الثاني أو غيره‬
‫اختصاص فكيف قصره المجيزون على هذا الشهر‪.‬‬
‫‪ )9‬عن ابن عباس رضي هللا عنهما قال‪ :‬قدم النبي صلى هللا‬
‫عليه وسلم المدينة وجد اليهود يصومون يوم عاشوراء‬
‫فسئلوا عن ذلك فقالوا‪ :‬هو اليوم الذي أظهر هللا فيه موسى‬
‫وبني إسرائيل على فرعون‪ ،‬فنحن نصومه تعظيما ً له‪ ،‬فقال‬

‫‪24‬‬
‫رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ‪" :‬نحن أولى بموسى منكم"‬
‫وأمر بصومه‪.22‬‬
‫الجواب‪:‬‬
‫أن الرسول ( قد صام يوم عاشوراء وحث على صيامه فكان‬
‫صيامه سنة وهذا لم يحدث بشأن يوم والدته الذي هو الثاني‬
‫عشر من ربيع األول كما يذهب بعضهم إلى هذا‪ ،‬فهو لم يشرع‬
‫فيه شيئا ً فوجب أال نشرع فيه شيئا ال صيام وال قيام فضال عن‬
‫االحتفال‪.23‬‬
‫‪ )10‬عن أنس رضي هللا عنه أن النبي صلى هللا عليه وسلم‬
‫َع َّق عن نفسه بعد النبوة‪ ،‬مع أنه قد ورد أن جده عبدالمطلب‬
‫َع َّق عنه في سابع والدته‪ ،‬والعقيقة ال تعاد مرة ثانية‪ ،‬فيحمل‬
‫ذلك على أن الذي فعله النبي صلى هللا عليه وسلم إظهار‬
‫للشكر على إيجاد هللا إياه رحمة للعالمين‪ ،‬وتشريع ألمته كما‬
‫كان يصلي على نفسه‪ ،‬لذلك فيستحب لنا أيضا ً إظهار الشكر‬
‫بمولده باالجتماع وإطعام الطعام ونحو ذلك من وجوه القربات‬
‫وإظهار المسرات‪.‬‬
‫الجواب‪:‬‬
‫تكلم اإلمام النووي عن هذا الحديث في المجموع فقال‪" :‬أما‬
‫الحديث الذي ذكره ـ أي الشيرازي ـ في عق النبي ( عن نفسه‬
‫فرواه البيهقي بإسناده عن عبدهللا بن محرر بالحاء المهملة‬
‫والراء المكررة عن قتادة عن أنس "أن النبي صلى هللا عليه‬
‫وسلم عق عنه نفسه بعد النبوة" وهذا حديث باطل ‪ ،‬قال‬
‫البيهقي هو حديث منكر"‪ 24‬كما ضعفه الحافظ ابن حجر في‬
‫الفتح‪ 25‬والتلخيص‪.26‬‬

‫‪25‬‬
‫" هل ثبت أن العقيقة كانت مشروعة ألهل الجاهلية وهم‬
‫يعملون بها حتى نقول إن عبدالمطلب قد عق عن ابن ولده ؟‬
‫ثم هل أعمال أهل الجاهلية يعتد بها في اإلسالم؟ حتى نقول إذا‬
‫عق النبي ( عن نفسه شكراً ال قياما ً بسنة العقيقة‪ ،‬إذا قد عق‬
‫عنه ؟‬
‫سبحان هللا ما أعجب هذا االستدالل وما أغربه ‪ ،‬وهل إذا ثبت‬
‫أن النبي ( ذبح شاة‬
‫شكراً هلل تعالى على نعمة إيجاده وإمداده يلزم من ذلك اتخاذ‬
‫يوم والدته (عيداً للناس ؟‬
‫و لم لم يد ُع إلى ذلك رسول هللا ( ويبين للناس ماذا يجب‬
‫عليهم فيه من أقوال وأعمال ؟ كما بين ذلك في عيدي الفطر‬
‫واألضحى ‪.‬‬
‫أنسي ذلك أم كتمه ‪ ،‬وهو المأمور بالبالغ ؟‬
‫سبحانك اللهم إن رسولك ( ما نسي وال كتم ولكن اإلنسان كان‬
‫أكثر شيء جدالً"‪.27‬‬
‫‪ )10‬وعن أبي سعيد الخدري رضي هللا عنه قال‪ :‬خرج‬
‫معاوية على حلقة في المسجد فقال‪ :‬ما أجلسكم؟ قالوا‪ :‬جلسنا‬
‫نذكر هللا‪ ،‬قال‪ :‬آهلل ما أجلسكم إال ذاك؟ قالوا‪ :‬وهللا ما أجلسنا‬
‫إال ذاك‪ ،‬قال‪ :‬أما إني لم أستحلفكم تهمة لهم‪ ،‬وما كان أحد‬
‫بمنزلتي من رسول هللا صلى هللا عليه وسلم أقل عنه حديثا ً‬
‫مني‪ ،‬وإن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم خرج على حلقة من‬
‫أصحابه فقال‪ :‬ما أجلسكم؟ قالوا‪ :‬جلسنا نذكر هللا ونحمدهـ على‬
‫ما هدانا لإلسالم ومنَّ به علينا‪ .‬قال‪ :‬آهلل ما أجلسكم إال ذاك؟‬
‫قالوا‪ :‬وهللا ما أجلسنا إال ذاك‪ .‬قال‪ :‬أما إني لم أستحلفكم تهمة‬

‫‪26‬‬
‫عز وجل يباهي بكم‬ ‫لكم‪ ،‬ولكنه أتاني جبريل فأخبرني أن هللا َّ‬
‫المالئكة"‪.28‬‬
‫‪ )11‬عن عمر بن الخطاب رضي هللا عنه أن رجالً من اليهود‬
‫قال له‪ :‬يا أمير المؤمنين‪ ،‬آية في كتابكم‪ ،‬لو علينا معشر‬
‫اليهود نزلت التخذنا ذلك اليوم عيداً‪ .‬فقال‪ :‬أي آية؟ قال‪:‬‬
‫(اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم‬
‫اإلسالم ديناً( [المائدة‪.]3‬‬
‫فقال عمر‪ :‬إني ألعلم اليوم الذي نزلت فيه‪ ،‬والمكان الذين‬
‫نزلت فيه‪ ،‬ورسول هللا صلى هللا عليه وسلم قائم بعرفة يوم‬
‫الجمعة‪.29‬‬
‫الجواب‪:‬‬
‫في هذا اتباع لليهودي الذي ذكر طبعهم من كونهم يحتفلون‬
‫بالوقائع والحوادث والذي يريد منا المستدل بهذا الدليل أن‬
‫نتبعهم فيه‪ ،‬ولم يلق باال إلى أن عمر رضي هللا عنه رغم‬
‫معرفته بزمان ومكان نزول اآلية إال أنه لم يكترث لقول‬
‫اليهودي ولم يدفعه هذا ألن يحتفل بذلك اليوم وال غيره‪ ،‬فيا‬
‫ترى أمرنا باتباع بهدي الخلفاء الراشدين أم بمقوالت اليهود‪،‬‬
‫أم أن اليهودي كان أفقه من عمر وصحب رسول هللا(!!!ـ‬
‫‪ )12‬إن االحتفال بالمولد يشتمل على كثير من أعمال البر‬
‫كالصالة على النبي صلى هللا عليه وسلم والذكر والصدقة‪،‬‬
‫ومدح وتعظيم الرسول صلى هللا عليه وسلم ‪ ،‬وذكر شمائله‬
‫الشريفة وأخباره المنيفة‪ ،‬وكل ُّ هذا مطلوب شرعا ً ومندوب‬
‫إليه‪.‬‬
‫وما كان يبعث ويساعد على المطلوب شرعا ً فهو مطلوب‪ ،‬لذا‬
‫قال تعالى مخبراً أنه هو ومالئكته يصلون على النبي‪ :‬إن هللا‬

‫‪27‬‬
‫ومالئكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه‬
‫وسلموا تسليما [األحزاب ‪.]56‬‬
‫الجواب‪:‬‬
‫قد يحتوي المولد على ما هو مرغب فيه كالصالة على النبي‬
‫صلى هللا عليه وسلم وسماع بعض الفوائد العلمية وقراءة‬
‫سيرته صلى هللا عليه وسلم‪ ،‬وهذهـ كلها مرغب فيها بال شك‪،‬‬
‫ولهذا ليس اإلشكال هنا بل في نقطة أخرى وهي تخصيص‬
‫أسلوب ووقت وهيئة مخصوصة بحيث يصبح الذكر والصالة‬
‫على النبي مع غيرها بمثابة عمل واحد له صفته المخصوصة‬
‫التي يتقرب بها على جهة التعبد‪ ،‬وهذا هو ما أخرج المولد‬
‫من المشروعية إلى البدعية‪.‬‬
‫الفرع الثالث‬
‫سبب الخالف والترجيح‬
‫أوال‪ :‬سبب الخالف‪:‬‬
‫من خالل ذكر أدلة الفريقين يظهر أن الخالف في مسألة المولد‬
‫تنبع من سببين‪:‬‬
‫األول‪ :‬هل االحتفال بالمولد يسلك به مسلك العبادات أو‬
‫العادات‪.‬‬
‫فالعبادات األصل فيها التوقف واالتباع‪ ،‬بخالف العادات ‪.‬‬
‫فالمحرمون رأوا أن المولد من باب التعبدات والتي ال يجوز‬
‫الزيادة فيها وأننا متعبدون بما شرعه النبي صلى هللا عليه‬
‫وسلم‪ ،‬في حين نظر المجوزون إلى أنه من باب العادات التي‬
‫ال تحتاج إلى توقيف‪ ،‬فمثلها مثل الدروس التي تقام في‬
‫المسجد هل نقول إذا كانت ثابتة في ومن معين بأنه بدعة وأنه‬
‫يجب أن تكون كما كان يفعل رسول هللا‪ ،‬فالتعليم وجد مقتضاه‬

‫‪28‬‬
‫في عهد النبي صلى اله عليه وسلم بل هو معلم العالمين ومع‬
‫هذا فلم يكن يقيم دروسا ثابتة فهل يكون من البدعة أن نفعل‬
‫نحن كذلك بالطبع ال‪ ،‬وكذلك حال المولد‪.‬‬
‫قد يجاب عن هذا بأن النبي( كان يعلم أصحابه وأن التدريس‬
‫اآلن ما هو إال ترتيب وتنظيم ولكن سيقال بأن هذا الكالم مثله‬
‫مثل قولنا ‪ :‬له أصل‪ ،‬وهذا مما عبتموه علينا فكيف تقولون به‬
‫اآلن‪ ،‬كما أننا نفعل ذلك إذ المولد ليس إال ترتيب وتنظيم‪.‬‬
‫الثاني‪:‬‬
‫إن الموالد اآلن ال تقتصر على ما هو مندوب ومرغب فيه بل‬
‫اشتملت على جملة من البدع‪ ،‬منها ما هو أصلي ومنها ما هو‬
‫إضافي‪ ،‬زد على ذلك ما قد يصاحبه من المعاصي ‪.‬‬
‫وقبل أن يعترض أحدهم فيقول بعدم وجود معاصي وآثام مما‬
‫ذكره الكثير من العلماء أسارع بالقول إن طقوس االحتفال‬
‫بالمولد ال تمضي عل شكل ونسق واحد في كافة المناطق‬
‫والطرق التي تعمله بل يختلف ويتفاوت بحسب ألسباب‬
‫كالجهل والبعد كما في بالد العجم وبعيدا عن نقل كالم الفقهاء‬
‫كالشيخ ابن تيمية وابن الحاج وغيرهما ممن ذكروا وقوع‬
‫الكثير من المعاصي وهم مصدقون إال أن المشاهدات الواقعية‬
‫الحية ووسائل االتصال الحديثة ال تدع مجاال لمكذب‪ ،‬إذ يصبح‬
‫المولد عند بعضهم وخاصة بالد العجم مرتعا للفسق وانتهاك‬
‫الحرمات واإلغراق في البدع اإللحادية في أحيان كثيرة‪ ،‬كما‬
‫يصبح مباءة للفسقة والسحرة والذين يضحكون على بعض‬
‫العامة وهم كثر باسم الوالية وبركة المولد فينتهكون حرماتهم‬
‫وشرفهم‪ ،‬ويسود االختالط بل ترى رقص النساء كاشفات عن‬
‫أجزاء من أجسامهن أمام ومع الرجال إما تحت مسمى الوجد‬

‫‪29‬‬
‫أو التعبد وإظهار الذل واالنكسار وطلبا للشفاعة‪ ،‬وكم من‬
‫مآسي ترتكب باسم المولد الذي ليس من الدين ال في ورد وال‬
‫صدر‪.‬‬
‫هذه األعمال وغيرها يستصحبها الفقيه عندما ينزل عليها‬
‫الحكم الشرعي وهذا ما حدث للمحرمين فعندما وجدوا ما‬
‫يحدث في هذه الموالد من البدع والفجور‪ ،‬حكموا بحرمتها‪.‬‬
‫في حين يرى بعض من ال يجيز ما سبق ويستنكره أن نفصل‬
‫بين حكم المولد وما يحدث فيه من بدع فنجيز المولد ونحرم‬
‫البدع‪ ،‬وكون المولد قد احتوى على ضالالت ال يعني هذا البتة‬
‫تحريمه ‪.‬‬
‫والصحيح أن المحرمين لم يكن دليهم الوحيد هو سد الذريعة‬
‫أو بسبب ما يحدث في المولد من مخالفات فقط بل ألدلة‬
‫وأسباب أخرى كذلك كما سبق بيانه‪ ،‬ومع هذا فمن نافلة القول‬
‫هنا أن نذكر أن نظرة المحرمين تتفق ونظرة اإلمام مالك في‬
‫سد الذريعة بخالف نظرة المجيزين في بالفصل بين جواز‬
‫المولد وحرمة ما قد يقع فيه وأننا نجيز المولد وننهى عن‬
‫المخالفات والتي هي نظرة اإلمام الشافعي‪ ،‬ولكن كما قلت هذه‬
‫نظرة أو قاعدة المذهبين في مسألة سد الذريعة‪ ،‬لكن الجميع‬
‫لم يقولوا بجواز المولد بل كانوا متفقين على نبذ البدع‪.‬‬
‫كما أن المولد قد ارتبط بالبدع لدرجة يصعب الفصل بينه وبين‬
‫المخالفات الواقعة فيه إذ إن البعض ال يعتبر المولد مولدا‬
‫مقبوال!! إال بما يحدث فيه من ضالالت‪.‬‬
‫الترجيح‪:‬‬
‫أوالً‪ :‬أود أن أسجل هنا جملة مالحظات على استدالالت‬
‫المجيزين وهي كما يلي‪:‬‬

‫‪30‬‬
‫‪ .1‬أنه مع كثرة األدلة التي ساقها المجيزون للتدليل على‬
‫جواز بل واستحباب االحتفال بالمولد النبوي إال أن كل استدالل‬
‫ال يخلو من انتقاد وجيه‪.‬‬
‫‪ .2‬أن كل ما استدلوا به من األدلة القرآنية والحديثية ال تفيد‬
‫ندب االحتفال بالمولد النبوي فكلها خارج محل النزاع‪.‬‬
‫‪ .3‬أن بعض األحاديث النبوية التي استدلوا بها ضعيفة جدا‬
‫مما ال يصح أن يحتج به‪.‬‬
‫‪ .4‬فيه محاولة مستميتة إلثبات االحتفال بأي وجه ولو كان‬
‫عن طريق لي معاني النصوص أو االستدالل بما ال يصح‬
‫االستدالل به أو رفع درجة بعض األحاديث الواهية إلى درجة‬
‫الضعيفة ممن ليس لهم خبرة في الحديث وعلومه‪ ،‬رغم أنها‬
‫كذلك ال تفيد المراد وهذا مما يحزن فبدال من النظر في األدلة‬
‫ثم إطالق الحكم على المولد حدث العكس إذ نظر إلى المولد‬
‫أوال باعتباره مشروعا بل ومندوبا بل غالى بعضهم ممن ليس‬
‫له حصيلة علمية كبيرة فجعله واجبا ثم راحوا يبحثون عن‬
‫أدلة لهذا الحكم‪.‬‬
‫ثانيا‪ :‬تحديد والدة النبي(‪:‬‬
‫يقام االحتفال بالمولد النبوي في الثاني عشر من ربيع الثاني‬
‫باعتبار أنه يوم والدته( ونحن إذا ما بحثنا عن حقيقة هذا‬
‫التاريخ نجد أنه ال يوجد نص نبوي يدل على هذا التاريخ‪ ،‬فلم‬
‫يتكلم النبي( البتة عن تاريخ ميالده بل الذي ورد أنه ولد في‬
‫يوم إثنين أما ما وراء ذلك من التحديديات فال تصح‪.‬‬
‫ثم إذا ما فتشنا كتب السيرة النبوية محاولين معرفة تاريخ‬
‫مولده سنجد أن كتاب السيرة يختلفون حوله إلى أقول هي كما‬
‫يلي‪:‬‬

‫‪31‬‬
‫‪ -‬يوم اإلثنين لليلتين خلتا من ربيع األول‪.‬‬
‫‪ -‬ثامن ربيع األول‪.‬‬
‫‪ -‬عاشر ربيع األول‪.‬‬
‫‪ -‬ثاني عشر ربيع األول‪.‬‬
‫‪ -‬قال الزبير بن بكار ‪ :‬ولد في رمضان‪.‬‬
‫و ذلك عام الفيل بعده بخمسين يوما و قيل بثمانية و خمسين‬
‫يوما و قيل بعده بعشر سنين و قيل ‪ :‬بعد الفيل بثالثين عاما‬
‫وقيل ‪ :‬بأربعين عاما‪ 30‬ولهذا السبب لم يذكر ابن اسحق‬
‫تاريخ والدته حاشا ما رواه عن قيس بن مخرمةـ قال ‪ :‬ولدت‬
‫أنا و رسول هللا صلى هللا عليه و سلم عام الفيل كنا لدين‪.31‬‬
‫يظهر لنا مما سبق ‪:‬‬
‫‪ -1‬لم يثبت نص في تحديد تاريخ مولده‪.‬ـ‬
‫‪ -2‬أن النبي( بعدم تنصيصه على تاريخ وفاته أراد عمدا أن ال‬
‫يعرف كي ال يحدث معه كما حدث للمسيح ويدل لهذا األمر‬
‫بمخالفة النصارى في شعائرهم‪.‬‬
‫‪ -3‬أنه ليس من الشرع إذ لو كان كذلك لذكر التاريخ فما من‬
‫أمر فيه خير إال ودلنا عليه(‪.‬‬
‫‪ -4‬أن الصحابة رضوان هللا عليهم لم يسألوا النبي( مما يدل‬
‫أنه لم يكن يعني لهم شيئاكبيرا‪.‬‬
‫‪ -5‬أن هذا الخالف بين علماء السيرة يدل على عدم وجود‬
‫دليل صحيح صريح في هذه المسألة بحيث يتفقون على يوم‬
‫محدد‪.‬‬
‫ثالثا‪ :‬يمكن أن نقسم الموالد إلى قسمين‪:‬‬
‫‪ -1‬مولد صاحبته البدع والخرافات‪.‬‬

‫‪32‬‬
‫‪ -2‬مولد لم تصاحبه أية بدعة كأن يكون مقتصرا على سماع‬
‫درس أو محاضرة مثال‪.‬‬
‫فالنوع األول ال شك في تحريمه لما يصاحبه من الضالالت‬
‫والبدع‪.‬‬
‫وأما النوع الثاني إذا جعلناه من باب العبادات فهو بال شك ال‬
‫يجوز ألن إحداث عمل تعبدي زائد ال يجوز‪.‬‬
‫وإذا جعلناه من باب العادات والتي نجد فيه فرصة لتعليم سيرة‬
‫النبي( ونحوها فيمكن أن يقال بالجواز نظرا لهذا المعنى‪ ،‬لكن‬
‫يبقى على هذا إشكاالت هي‪:‬‬
‫‪ -1‬أن تاريخ مولده ليس متفقا عليه‪.‬‬
‫‪ -2‬أنه قد يفتح بابا لما ال يجوز شرعا كأن تدخله بعض البدع‪.‬‬
‫‪ -3‬قد يعتقد الناس مندوبيته واستحبابه الشرعي في حين أن‬
‫األمر ليس كذلك‪ ،‬وإذا كان اإلمام مالك قد ترك بعض السنن‬
‫كالقبض في الصالة خشية أن يظن العامة وجوبها فهذا أولى‪.‬‬
‫‪ -4‬سيفتح هذا بابا ألن يقال إن هناك أياما مهمة في حياة‬
‫النبي( كالبعثة والتي فيها اتصلت األرض بالسماء وبشر‬
‫النبي( بالنبوة وأمر باإلنذار فهي كذلك تستحق االحتفال‪،‬‬
‫والهجرة واالنتصارات في حياته وأيام نجاته من المؤامرات‬
‫وغيرها مما لن ينتهي‪.‬‬
‫‪ -5‬أن فيه مشابهة للنصارى‪ ،‬وقد علم من نصوص الشرع‬
‫طلب مخالفتهم‪،‬إال ما نص الشارع على مشروعيته فنحن نتبع‬
‫الشرع سواء وافق النصارى أو غيرهم أم ال‪ ،‬أما ما لم يرد به‬
‫الشرع وفيه المشابهة فالمطلوب فيه المخالفة‪.‬‬
‫وبناء على ما سبق فالذي يظهر رجحانه هو التحريم سواء‬
‫كان بدون بدع ومخالفات أو معها‪ ،‬وكلما زادت البدع كلما‬

‫‪33‬‬
‫قوي التحريم‪ ،‬فتحريم المولد الخالي من البدع من باب تحريم‬
‫الوسائل وتحريم المولد الحافل بها من باب تحريم المقاصد‬
‫وبينهما فرق كبير إال أنهما ال يخرجان عن دائرة التحريم‬
‫وبناء عليه يحرم‪:‬‬
‫‪ -1‬إقامة المولد والتعاون على ذلك‪.‬‬
‫‪ -2‬اإلنفاق عليه وفيه‪ ،‬ألنه ليس من أوجه البر التي يؤجر‬
‫عليها المسلم‬
‫‪ -3‬كل ما من شأنه إحياؤه واستمراره ودوامه كالوقف عليه‬
‫وغيره‪.‬‬
‫وهللا أعلم‬
‫الخاتمة‬
‫مر المولد بمراحل فبينما بدأ احتفاال تنفق فيه الكثير من‬
‫األموال دخلت بعد ذلك جملة من الطقوس فزاد السبكي ‪-‬مثال‪-‬‬
‫القيام وقت المولد عند ذكر النبي(‪ ،‬واعتقد البعض أنه‬
‫( يحضر المجلس ولهذا سميت الحضرة بهذا االسم أي‬
‫لحضور النبي( وقد أخذ الفقهاء المقلدة بفعل السبكي وقالوا‬
‫يكفي في جواز هذا الفعل والعمل به فعل هذا اإلمام‪ ،‬وتناسوا‬
‫أن المرجع الوحيد للتشريع هو النبع الصافي القرآن والسنة‪.‬‬
‫كما أنه رغم تصريح بعضهم بأن النبي( ال يحضر وأن القيام‬
‫إنما هو احترام وإجالل له( إال أن الكثيرين يعتقدون حضوره (‬
‫ومشاركته ومباركته‪.‬‬
‫وزادات البدع مع إقامة الموالد عند القبور‪ ،‬كما أن المساجد‬
‫بيوت هللا لم تخل من مفاسد هذه االحتفاالت‪ ،‬ثبت في مسلم‪32‬‬
‫أن صحابيا قام في المسجد ينشد ضالة‪ ،‬يريد أن يعلم الناس أن‬
‫من وجدها فليردها إليه وربما كان ال يمتلك غيرها‪ ،‬فقال‬

‫‪34‬‬
‫رسول هللا(‪ " :‬من سمع رجال ينشد ضالة في المسجد فليقل ال‬
‫ردها هللا عليك فإن المساجد لم تبن لهذا" فإذا كان هذا الرد‬
‫من هذا حالة فكيف بمن يجعل المسجد مزبلة للقمامات وبقايا‬
‫األطعمةـ والوساخات‪ ،‬نقول له إن المساجد لم تبن لهذا‪.‬‬
‫كيف بمن يجعل من المسجد مسرحا يصفق ويرقص فيه كما‬
‫يفعل المهرجون في السيرك ثم يسمي هذا شكرا هلل على دين‬
‫اإلسالم الذي هو بريء من البدع النكراء هذه والتي تقام في‬
‫أطهر وأقدس بقاع األرض‪ ،‬فحري أن يقال لهؤالء إن المساجد‬
‫لم تبن هذا‪.‬‬
‫أين احترام النبي( والفرح بمولده كما يقولون وهم يخالفونه‬
‫جهارا نهارا ‪ ،‬بألوان شتى من المخالفات‪.‬‬
‫إن األعياد الشرعية والتي ورد الترغيب في الفرح فيها ال‬
‫يجوز فيها ما يعمل في الموالد من ضالالت وخرافات وتبذير‬
‫وعبادات بدعية وبعد هذا ُيرجى األجر والثواب‪.‬‬
‫لقد ولدت لنا عصور االنحطاط تدينا مزيفا بعيدا كل البعد عن‬
‫دين اإلسالم‪ ،‬وبدال من أن نطيع هللا ونمتثل أوامره ونجتنب‬
‫نواهيه في سائر حياتنا المنزلية والمالية والسياسية وغيرها‬
‫أصبح الدين كله بضعة رقصات وليلة نحيب وأناشيد ال تمت‬
‫إلى الذكر بصلة‪.‬‬
‫وأصبح يوم المولد هو اليوم التي تكفر فيه الخطايا والسيئات‪،‬‬
‫ثم لم يكتف بيوم في السنة حتى جعلوه احتفاال دائما ليصبح‬
‫يوميا تقسم فيه األيام على القبور‪ ،‬وفق جدول معين‪.‬‬
‫كما أن من أراد احتفاال دينيا أقام مولدا‪.‬‬
‫وإذا أراد الرجل أو المرأة شيئا دنيويا نذر أو نذرت مولدا‪.‬‬

‫‪35‬‬
‫ومن أردا طرد الجن من منزله فأفضل نصيحة له أن يقيم‬
‫مولدا‪.‬‬
‫ومن أراد أن يزيل الصرع (المس) عن نفسه ويخرج منها‬
‫الشياطين التي ركبته فال َي َدع األطباء جميعا وليجتنب القرآن‬
‫وإن وصفه هللا بأنه شفاء إذ إن شفاءه حتما سيكون في‬
‫المولد‪ ،‬وفيه ترى الجنون بعينه‪.‬‬
‫أهذا دين هللا الذي جاء به محمد( ليخرج الناس من ظلمات‬
‫الجهل إلى نور العلم والهداية ‪.‬‬
‫أهذا دين اإلسالم الذي أمرنا بتوحيده سبحانه وعبادته بما‬
‫شرع هو وحدهـ سبحانه‪.‬‬
‫أهذا هو دين اإلسالم الذي فتح الشرق والغرب ودخلت فيه‬
‫الماليين من الشعوب الغارقة في ظلمات الوثنية والجهل بعد‬
‫أن رأت نوره الساطع‪.‬‬
‫أهذا دين هللا الذي أمرنا باألخذ بسنن الكون والتعامل معها‬
‫وفقا لما أراد وشرع‪.‬‬
‫حتما إنه ليس كذلك‪.‬‬
‫فهد عبد هللا‬
‫ملحق‪1‬‬
‫األحاديث الضعيفة والموضوعة في المولد‬
‫"إن محم ًدا أول المخلوقات" وما ذاك إال لنشر حديث جابر‬
‫المكذوب "أول ما خلق هللا نو ُر نبيك يا جابر خلقه من نوره‬
‫قبل األشياء"‪ ،‬فهذا الحديث ال أصل له مكذوب على رسول هللا‬
‫صلى هللا عليه وسلم‪ ،‬وهو مخالف للكتاب والسنة‪.‬‬

‫‪36‬‬
‫أما حديث‪" :‬كنت أول النبيين في الخلق وءاخرهم في البعث"‬
‫فهو ضعيف( كما نقل ذلك المحدثون وفيه بقية ابن الوليد وهو‬
‫مدلس‪ ،‬وسعيد بن بشير وهو ضعيف‪.‬‬
‫أما حديث‪" :‬كنت نب ًّيا وءادم بين الماء والطين"‪ ،‬و‪" :‬كنت‬
‫نب ًّيا وال ءادم وال ماء وال طين" فال أصل لهم)‪ .‬وال حاجة‬
‫لتأويلهم فإنه ال حاجة لتأويل اآلية أو الحديث الصحيح لخبر‬
‫موضوع ال أصل له‪.‬‬
‫* ومن الكذب الذي انتشر في بعض كتب المولد قولهم‪ :‬لوالك‬
‫لوالك ما خلقت األفالك فقد حكم عليه المحدثون بالوضع‪.‬‬
‫* وكذلك ما روي أن جبريل عليه السالم كان يتلقى الوحي من‬
‫وراء حجاب‪ ،‬و ُكشف له الحجاب مرة فوجد النبي صلى هللا‬
‫عليه وسلم يوحي إليه فقال جبريل‪" :‬منك وإليك"‪ ،‬فهذا من‬
‫روحا‬
‫ً‬ ‫الكذب الشنيع المخالف لقوله تعالى ?وكذلك أوحينا إليك‬
‫من أمرنا ما كنت تدري ما الكتاب وال اإليمان? [سورة‬
‫الشورى]‪.‬‬
‫* وكذلك من الكذب ما روي في بعض كتب المولد عن أبي‬
‫النبي صلى هللا عليه وسلم فقال‪ :‬يا جبريل كم‬
‫ُّ‬ ‫هريرة قال‪ :‬سأل‬
‫َ‬
‫عمرت من السنين؟‪ ،‬فقال‪ :‬يا رسول هللا ال أعلم‪ ،‬غير أن في‬
‫الحجاب الرابع نج ًما يطلع في كل سبعين ألف سنة مرة‪،‬رأيته‬
‫اثنين وسبعين ألف مرة‪ ،‬فقال النبي صلى هللا عليه وسلم‪:‬‬
‫وعزة ربي أنا ذلك الكوكب‪.‬‬
‫ملحق‪2‬‬
‫المورد في حكم المولد‬
‫للشيخ اإلمام أبي حفص تاج الدين الفاكهاني رحمه هللا ت‬
‫‪ 734‬هـ‬

‫‪37‬‬
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
‫الحمد هلل الذي هدانا التباع سيد المرسلين‪ ،‬وأيدنا بالهداية إلى‬
‫دعائم الدين‪ ،‬ويسر لنا اقتفاء آثار السلف الصالحين‪ ،‬حتى‬
‫امتألت قلوبنا بأنوار علم الشرع وقواطع الحق المبين‪ ،‬وطهر‬
‫سرائرنا من حدث الحوادث واالبتداع في الدين‪.‬‬
‫أحمده على ما منَّ به من أنوار اليقين‪ ،‬وأشكره على ما أسداه‬
‫من التمسك بالحبل المتين‪ ،‬وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال‬
‫شريك له‪ ،‬وأن محمداً عبده ورسوله‪ ،‬سيد األولين واآلخرين‪،‬‬
‫صلى هللا عليه وعلى آله وأصحابه وأزواجه الطاهرات أمهات‬
‫المؤمنين‪ ،‬صالة دائمة إلى يوم الدين‪.‬‬
‫أما بعد‪ :‬فقد تكرر سؤال جماعة من ال ُمباركين عن االجتماع‬
‫الذي يعمله بعض الناس في شهر ربيع األول‪ ،‬ويسمونه‪:‬‬
‫المولد‪:‬‬
‫هل له أصل في الشرع ؟ أو هو بدعة وحدث في الدين ؟‬
‫وقصدوا الجواب عن ذلك ٌمب َّيناً‪ ،‬واإليضاح عنه معيناً‪.‬‬
‫فقلت وباهلل التوفيق‪ :‬ال أعلم لهذا المولد أصالً في كتاب وال‬
‫سنة‪ ،‬وال ينقل عمله عن أحد من علماء األمة‪ ،‬الذين هم‬
‫القدوة في الدين‪ ،‬المتمسكون بآثار المتقدمين‪ ،‬بل هو ِبدعة‬
‫نفس اغتنى بها األكالون‪ ،‬بدليل أ َّنا‬ ‫ٍ‬ ‫أحدثها البطالون‪ ،‬وشهوة‬
‫إذا أدرنا عليه األحكام الخمسة قلنا‪:‬‬
‫إما أن يكون واجباً‪ ،‬أو مندوباً‪ ،‬أو مباحاً‪ ،‬أو مكروهاً‪ ،‬أو‬
‫محرماً‪.‬‬
‫وهو ليس بواجب إجماعاً‪ ،‬وال مندوباً؛ ألن حقيقة المندوب‪ :‬ما‬
‫طلبه الشرع من غير ذم على تركه‪ ،‬وهذا لم يأذن فيه الشرع‪،‬‬
‫وال فعله الصحابة‪ ،‬وال التابعون وال العلماء المتدينون‬

‫‪38‬‬
‫‪ -‬فيما علمت‪ -‬وهذا جوابي عنه بين يدي هللا إن عنه سئلت‪.‬‬
‫وال جائز أن يكون مباحاً؛ ألن االبتداع في الدين ليس مباحا ً‬
‫بإجماع المسلمين‪.‬‬
‫فلم يبق إال أن يكون مكروهاً‪ ،‬أو حراماً‪ ،‬وحينئ ٍذ يكون الكالم‬
‫فيه في فصلين‪ ،‬والتفرقة بين حالين‪:‬‬
‫أحدهما‪ :‬أن يعمله رجل من عين ماله ألهله وأصحابه وعياله‪،‬‬
‫ال يجاوزون في ذلك االجتماع على أكل الطعام‪ ،‬وال يقترفون‬
‫شيئا ً من اآلثام‪ :‬فهذا الذي وصفناه بأنه بدعة مكروهةـ‬
‫وشناعة‪ ،‬إذ لم يفعله أحد من متقدمي أهل الطاعة‪ ،‬الذين هم‬
‫وز ْين األمكنة‪.‬‬‫ج األزمنة َ‬‫س ُر ُ‬
‫فقهاء اإلسالم وعلماء األنام‪ُ ،‬‬
‫والثاني‪ :‬أن تدخله الجناية‪ ،‬وتقوى به العناية‪ ،‬حتى ُيعطي‬
‫أحدهم الشيء ونفسه تتبعه‪ ،‬وقلبه يؤلمه ويوجعه؛ لما يجد‬
‫من ألم الحيف‪ ،‬وقد قال العلماء رحمهم هللا تعالى‪ :‬أخذ المال‬
‫بالحياء كأخذه بالسيف‪ ،‬ال سيما إن انضاف إلى ذلك شيء من‬
‫الغناء مع البطون المألى بآالت الباطل‪ ،‬من الدفوف والشبابات‬
‫واجتماع الرجال مع الشباب المرد‪ ،‬والنساء الغاتنات‪ ،‬إما‬
‫مختلطات بهم أو مشرفات‪ ،‬والرقص بالتثني واالنعطاف‪،‬‬
‫واالستغراق في اللهو ونسيان يوم المخاف‪.‬‬
‫وكذا النساء إذا اجتمعن على انفرادهن رافعات أصواتهن‬
‫بالتهنيك والتطريب في اإلنشاد‪ ،‬والخروج في التالوة والذكر‬
‫عن المشروع واألمر المعتاد‪ ،‬غافالت عن قوله تعالى‪(:‬إِنَّ‬
‫صادِ( ]سورة الفجر‪.[14:‬‬ ‫َر َّب َك َل ِبا ْلم ِْر َ‬
‫وهذا الذي ال يختلف في تحريمه اثنان‪ ،‬وال يستحسنه ذوو‬
‫المروءة الفتيان‪ ،‬وإنما َي ِحل ُّ ذلك‬

‫‪39‬‬
‫بنفوس موتى القلوب‪ ،‬وغير المستقلين من اآلثام والذنوب‪،‬‬
‫وأزيدك أنهم يرونه من العبادات‪،‬‬
‫ال من األمور المنكرات المحرمات‪ ،‬فإن هلل وإنا إليه راجعون‪،‬‬
‫بدأ اإلسالم غريبا ً وسيعود غريبا ً كما بدأ‪.‬‬
‫َ‬
‫أجازناه‪:‬‬ ‫وهلل در شيخنا القشيري حيث يقول فيما‬
‫قد عرف المنكر واستنكر الـ ـمعروف في أيامنا الصعبة‬
‫وصار أهل العلم في وهد ٍـة وصار أهل الجهل في رتبة‬
‫حادوا عن الحق فما للذي سادوا به فيما مضى نسبة‬
‫فقلت لألبرار أهل التقى والدين لما اشتدت الكربة‬
‫ال تنكروا أحوالكم قد أتت نوبتكم في زمن الغربة‬
‫ولقد أحسن أبو عمرو بن العالء حيث يقول‪ :‬ال يزال الناس‬
‫بخير ما تعجب من العجب‪ ،‬هذا مع أن الشهر الذي ولد فيه‬
‫النبي ( ‪ -‬وهو ربيع األول‪ -‬هو بعينه الشهر الذي توفي فيه‪،‬‬
‫فليس الفرح بأولى من الحزن فيه‪.‬‬
‫وهذا ما علينا أن نقول‪ ،‬ومن هللا تعالى نرجو حسن القبول ‪.‬‬
‫‪ 1‬الخطط للمقريزي ‪1/490‬‬
‫‪ 2‬البداية والنهاية ‪13/137‬‬
‫‪ 3‬نقال عن سبل الهدى والرشاد للصالحي (‪ )1/439‬ط‪.‬‬
‫وزارة االوقاف المصرية ‪.‬‬
‫‪ 4‬تهذيب األسماء واللغات ‪1/22‬‬
‫‪ 5‬مسلم ‪2/592‬‬
‫‪ 6‬االعتصام ‪1/51‬‬
‫‪ 7‬البخاري ‪ ،3/1434‬ومسلم‪2/795‬‬
‫‪ 8‬سنن الدارمي ‪69-1/68‬‬
‫‪ 9‬سنن الدارمي ‪1/80‬‬

‫‪40‬‬
‫‪ 10‬غافر ‪19‬‬
‫‪ 11‬مسلم ‪1/96‬‬
‫‪ 12‬المائدة ‪3‬‬
‫‪ 13‬آل عمران ‪31‬‬
‫‪ 14‬أبو داود ‪2/442‬‬
‫‪ 15‬انظر اقتضاء الصراط المستقيم البن تيمية ‪.2/581‬‬
‫‪ 16‬المدخل ‪2/15‬‬
‫(‪ )17‬انظر هذه األدلة وغيرها في المولد النبوي للحنيني‪،‬‬
‫وانظر القول الفصل للشيخ إسماعيل األنصاري‪.‬‬
‫‪ 18‬جامع البيان ‪.6/568‬‬
‫‪ 19‬مسلم ‪2/818‬‬
‫‪ 20‬فقه العبادات على مذهب اإلمام مالك ‪1/324‬‬
‫‪ 21‬الفقه على المذاهب األربعة‪1/899‬‬
‫‪ 22‬البخاري ‪ 3/1434‬ومسلم ‪2/795‬‬
‫‪ 23‬انظر اإلنصاف فيما قيل في المولد للجزائري‪63‬‬
‫‪ 24‬المجموع ‪8/412‬‬
‫‪9/519 25‬‬
‫‪4/174 26‬‬
‫‪ 27‬اإلنصاف ‪61‬‬
‫‪ 28‬مسلم برقم (‪)2701‬‬
‫‪ 29‬البخاري ‪ 1/25‬ومسلم ‪4/2312‬‬
‫‪ 30‬انظر الفصول في السيرة ‪،91‬‬
‫‪ 31‬سيرة ابن إسحاق ‪25‬‬
‫‪1/397 32‬‬

‫‪41‬‬
‫‪Hadits2 dlo'if/maudlu' ttg Cinta Nabi & Shalawat‬‬

‫‪01- "Barangsiapa yg menghidupkan sunnahku maka ia telah‬‬


‫‪mencintaiku dan barangsiapa yg mencintaiku pasti akan‬‬
‫"‪bersamaku di surga‬‬

‫س َّنتي ‪َ ،‬فقدْ أح َّبني ‪َ ،‬و َمنْ أح َّبني َكانَ َمعي فِي َ‬


‫الجن ِة )) ‪)4( .‬‬ ‫‪َ (( -193‬منْ أح َيا ُ‬
‫النافلة في األحاديث الضعيفة والباطلة ‪)81 / 1( -‬‬

‫(‪ -193 )4‬منكر ‪.‬‬

‫أخرجه العقيلي ( ‪ ، )1 /166‬من طريق نعيم حماد ‪ ،‬حدثنا بقية ‪ ،‬عن عياض بن سعيد المازني‪، c‬‬
‫قال ‪ :‬حدثني سعيد بن خالد بن أنس بن مالك ‪ ،‬عن أنس مرفوعا ً ‪.‬‬

‫قلت ‪ :‬وهذا سند واه ‪.‬‬

‫نعيم بن حماد فيه مقال ‪= ... ... .‬‬

‫=وبقية بن الوليد يدلس التسوية ‪ ،‬ولم يصرح بالتحديث ‪ .‬وعياض بن سعيد مجهول بالنقل كما قال‬
‫العقيلي والذهبي ‪ .‬وخالد بن أنس ‪ ،‬قال الذهبي ‪ (( :‬ال يعرف ‪ ،‬وحديثه ‪ -‬يعني هذا ‪ -‬منكر جداً )) ‪.‬‬

‫وأخرجه العقيلي ( ‪ )2 /59‬في ترجمة خالد بن أنس وقال ‪ (( :‬وفي هذا الباب أسانيد لينة من غير‬
‫هذا الوجه )) ‪.‬‬

‫وللحديث وجه آخر عن أنس ‪.‬‬

‫أخرجه الترمذي ( ‪ ، )2678‬مختصراً‪ ، c‬والطبراني في (( الصغير )) ( ‪ )33 -32 /2‬مطوالً من‬


‫طريق محمد بن عبد هللا األنصاري ‪ ،‬عن أبيه عبد هللا بن المثنى ‪ ،‬عن علي بن زيد بن جدعان ‪،‬‬
‫عن سعيد بن المسيب ‪ ،‬عن أنس ‪ ...‬فساق‪ c‬حديثا طويالً‪ c‬يوصيه فيه النبي‪ -‬صلى هللا عليه وسلم ‪-‬‬
‫بوصايا منها ‪ (( :‬يا بني إن قدرت أن تصبح وتمسي ‪ ،‬وليس في قلبك غش ألحد فافعل ‪ ،‬يا بني‬
‫وذلك من سنتي ‪ ،‬ومن أحيا سنتي فقد أحبني ‪ ،‬ومن أحبني كان معي في الجنة ‪ ....‬الخ )) ‪.‬‬

‫قال الترمذي‪ (( : c‬حسن غريب )) !!‬

‫وحقه أن يقال فيه ‪ (( :‬غريب )) والمتن فيه نكارة في مواقع منه وعلي بن زيد ضعيف ؛ لسوء‬
‫حفظه ‪.‬‬

‫قال الترمذي‪ (( : c‬وذاكرت‪ c‬بالحديث محمد بن إسماعيل ‪ -‬يعني البخاري ‪ -‬فلم يعرفه )) ‪.‬‬

‫‪02. "Barangsiapa yg menziarahiku setelah kematianku maka seolah-‬‬


‫"‪olah ia menziarahiku semasa aku hidup.‬‬

‫‪42‬‬
‫• (من زارني بعد موتي فكأنما زارني في حياتي)‬

‫فقد أخرجه الدارقطني عن رجل من آل‬


‫حاطب عن حاطب النبي صلى هللا عليه وسلم بهذا اللفظ وفي إسناده الرجل المجهول‪ ،‬ورواه أبو‬
‫يعلى في مسنده وابن عدي في كامله وفي‪ c‬إسناده حفص بن داود وهو ضعيف الحديث ‪.‬‬

‫‪03. "Barangsiapa menziarahiku di Madinah dengan ikhlas maka aku‬‬


‫"‪akan menjadi penolong dan saksi di hari kiamat‬‬

‫• (من زارني بالمدينة محتسبا ً كنت له شفيعا ً شهيداً يوم القيامة)‬

‫رواه ابن أبي الدنيا من‬


‫حديث أنس بن مالك رضي‪ c‬هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه وسلم بهذا اللفظ وفي إسناده سليمان بن‬
‫زيد الكعبي وهو ضعيف الحديث ‪ ،‬ورواه أبو داود الطيالسي من حديث عمر بن الخطاب رضي هللا‬
‫عنه وفي إسناده مجهول ‪.‬‬

‫"‪04. "Sesungguhnya Nabi SAW diciptakan dari Nur Allah‬‬

‫• ما يروى من (أن النبي صلى هللا عليه وسلم خلق من نور هللا) فهو حديث موضوع‬

‫‪05. "Kalau tidak ada kamu (Muhammad) 2x Aku (Allah) tidak akan‬‬
‫"‪menciptakan bintamg gemintang.‬‬

‫لفظا ومعنى؛ فإن هللا تعالى‬ ‫• (لوالك لوالك ما خلقت األفالك) نقول‪ :‬بل هو باطل ً‬
‫ون) ولم يثبت حديث‬ ‫ت ْال ِجنَّ َواإْل ِ ْن َ‬
‫س إِاَّل لِ َيعْ ُب ُد ِ‬ ‫(و َما َخلَ ْق ُ‬
‫إنما خلق الخلق ليعبدوه‪ ،‬كما قال سبحانه‪َ :‬‬
‫عن النبي صلى هللا عليه وسلم يدل على أن الخلق خلقوا من أجله ال األفالك وال غيرها من‬
‫المخلوقات‪.‬‬

‫‪06. "Barangsiapa bershalawat atasku di sisi kuburanku aku pasti‬‬


‫‪mendengarnya dan barangsiapa bershalawat kepadaku di kejauhan‬‬
‫"‪pasti itu akan sampai.‬‬
‫• حديث‪( :‬من صلى علي عند قبري سمعته‪ ،‬ومن صلى علي ً‬
‫بعيدا بلغته) فهو حديث‬
‫ضعيف عند أهل العلم‪.‬‬

‫‪43‬‬
‫‪07. "Sesungguhnya langit dan bumi tidak diciptakan kecuali karena‬‬
‫"‪Muhammad SAW.‬‬

‫• (أن السماء واألرض ما خلقت إال ألجل محمد صلى هللا عليه وسلم) موضوع‬
‫النافلة في األحاديث الضعيفة والباطلة ‪)53 / 1( -‬‬

‫‪08. "Tidak sah sholat bagi yg tidak berwudlu dan tidak sah wudlu bagi‬‬
‫‪yg tidak membaca basmalah, dan tidak sah sholat bagi yg tidak‬‬
‫‪bershalawat kepada Nabi, dan tidak sah shalawat bagi yg tidak‬‬
‫"‪mencintai Anshar.‬‬

‫صال َة لِمنْ َل ْم‬ ‫صال َة لِ َمنْ الَ وُ ضُو َء لَ ُه ‪ ،‬والَ وُ ضُو َ‪c‬ء لِ َمنْ لَ ْم َيذ ُك ِر اس َم ِ‬
‫هللا َعلي ِه ‪َ ،‬والَ َ‬ ‫‪ (( -126‬الَ َ‬
‫نصار )) ‪)1( .‬‬ ‫َ‬ ‫صال َة لِ َمنْ الَ ُيحِبُّ األَ‬
‫يُص ِّل َعلَى ال َنبيِّ ‪َ ،‬والَ َ‬
‫__________‬

‫(‪ -126 )1‬منكر ‪.‬‬

‫أخرجه ابن ماجة ( ‪ ، )400‬والحاكم ( ‪ ، )269 /1‬والبيهقي ( ‪ )379 /2‬من طريق‪ c‬عبد المهيمن‬
‫بن عباس بن سهل بن سعد الساعدي ‪ ،‬عن أبيه ‪ ،‬عن جده مرفوعا ً ‪ ..‬فذكره ‪.‬‬

‫ومن هذا الوجه ‪ :‬أخرجه الدارقطني ( ‪ )355 /1‬مقتصراً على قوله ‪ (( :‬وال صالة لمن لم يصل‬
‫على النبي ‪ -‬صلى هللا عليه وسلم ‪ . )) -‬وعزاه السخاوي في (( القول البديع )) ( ص ‪)176 -‬‬
‫للطبراني في (( معجمه )) ‪ ،‬والمعمري‪ ، c‬وابن بشكوال ‪.‬‬

‫قلت ‪ :‬وهذا خبر منكر ‪ ،‬وسنده ضعيف‪ c‬جداً ‪ ،‬وعلته ‪ :‬عبد المهيمن هذا ‪ ،‬فإنه متروك ‪.‬‬

‫قال الحاكم ‪ (( :‬لم يخرج هذا الحديث على شرطهما‪ ، c‬ألنهما لم يخرجا عبد المهيمن )) ‪.‬‬

‫وقال الذهبي ‪ (( :‬عبد المهيمن واه )) ‪.‬‬

‫وقال الدارقطني‪ ، c‬عقب تخريجه ‪ (( :‬عبد المهيمن ليس بالقوي )) ‪ .‬ولم ينفرد به ‪.‬‬

‫بل تابعه أخوه أُبي بن عباس ‪ ،‬عن أبيه ‪ ،‬عن جده مرفوعا ً ‪ (( :‬ال صالة لمن ال وضوء له ‪ ،‬وال‬
‫وضوء لمن لم يذكر اسم هللا عليه )) ولم يذكر الفقرتين األخريتين ‪.‬‬

‫أخرجه الطبراني في (( الكبير )) ( ج ‪ /6‬رقم ‪ ، )5698‬وفي (( الدعاء )) ( ‪ ، )2 /46‬ومن‬


‫طريقه الحافظ في (( نتائج الفكار )) ( ‪ ، )234 /1‬وأبو موسى المديني ‪ -‬كما في (( القول البديع ))‬
‫( ‪= . )176‬‬

‫‪44‬‬
‫=قال السخاوي‪ (( : c‬وصححه المجد الشيرازي ‪ ،‬وفي ذلك نظر ‪ ،‬ألنه إنما يعرف من رواية عبد‬
‫المهيمن ‪ ،‬والعلم عند هللا تعالى )) ‪.‬‬

‫قلت ‪ :‬فيرى السخاوي‪ - c‬رحمه هللا تعالى ‪ -‬أن رواية (( أ ُ َبي )) ال تشهد لرواية (( عبد المهيمن )) ‪،‬‬
‫وهذا رأي سديد ‪ ،‬فان أ ُ َبي بن العباس إنما وافق أخاه فب الفقرتين األوليين فقط ‪ ،‬ولم يرو الفقرتين‬
‫الثالثة والرابعة ‪ ،‬وفيهما‪ c‬النكارة أما الفقرتان األوليان ‪ ،‬فلهما شواهد صحيحة كما ذكره بعون هللا ‪.‬‬

‫وقال الحافظ في (( النتائج )) ‪ (( :‬عبد المهيمن ضعيف ‪ ،‬وأخوه أُبي الذي سقته من روايته أقوى‪c‬‬
‫منه )) ‪.‬‬

‫وقال الشوكاني في (( نيل األوطار )) ‪ (( : )160 /1‬أُبي ‪ ،‬مُختلف فيه )) ‪.‬‬

‫قلت ‪ :‬والراجح أنه ضعيف من قبل حفظه ‪ ،‬وتقوية الحافظ له ‪ ،‬وإنما هي بسبب مقارنته بأخيه ‪ ،‬فإن‬
‫أخاه متروك ‪.‬‬

‫وقد رويت الفقرتان األخيرتان بلفظ آخر من حديث سعيد بن زيد‪ -‬رضي هللا عنه ‪ -‬مرفوعا ً ‪ (( :‬ال‬
‫صالة لمن ال وضوء له ‪ ،‬وال وضوء‪ c‬لمن لم يذكر اسم هللا عليه ‪ ،‬وال يؤمن باهلل من ال يؤمن بي ‪،‬‬
‫وال يؤمن بي من ال يحب األنصار )) ‪.‬‬

‫أخرجه أحمد والطبراني في (( الدعاء )) ‪.‬‬

‫وقد وقع في سنده اختالف كثير ‪ ،‬وضحته في جزء لي ‪ ،‬اسمه ‪ (( :‬كشف المخبوء بثبوت حديث‬
‫التسمية عند الوضوء )) ‪.‬‬

‫أما الفقرة األولى ‪ (( :‬ال صالة لمن ال وضوء له )) ‪ ،‬فيشهد‪ c‬لها ما ‪:‬‬

‫أخرجه مسلم ( ‪ 103 - 102 /3‬بشرح النووي‪ ، ) c‬وأبو عوانة في (( صحيحه )) ( ‪، )234 /1‬‬
‫والترمذي‪ 24 -19 /1 ( c‬تحفة ) ‪ ،‬وابن ماجة (‪ ، )272‬وابن الجارود في (( المنتقى )) ( ‪، )65‬‬
‫وأحمد (‪ ، ) 73 ، 73 ، 51 ، 39 ، 20 -19 /2‬والطيالسي‪ ، )1874 ( c‬وابن خزيمة ( ‪، )8 /1‬‬
‫والطحاوي‪ c‬في (( المشكل )) (‪ ، )487 - 486 /4‬والسهمي‪ c‬في (( تاريخ جرجان )) ( ‪، )296‬‬
‫والبيهقي ( ‪ ، )42 /1‬وأبو نعيم في (( الحلية )) ( ‪ )176 /7‬من طريق‪ c‬سماك بن حرب ‪ ،‬عن‬
‫مصعب بن سعد قال ‪ :‬دخل عبد هللا بن عمر على ابن عامر يعوده وهو مريض ‪ ،‬قال ‪ :‬أال تدعو لي‬
‫يا ابن عمر ؟! ‪ .‬قال ‪ :‬إني سمعت رسول هللا صلى هللا عليه وعلى آله وسلم يقول ‪ (( :‬ال تقبل صالة‬
‫بغير طهور ‪ ،‬وال صدقة من غلول ‪ ،‬وكنت على البصرة )) واللفظ لمسلم وقد‪ c‬رواه عن سماك بن‬
‫حرب جماعة منهم شعبة ‪ ،‬وكان ال يحمل عن مشايخه إال صحيح حديثهم كما قال في (( الفتح )) (‬
‫‪. )260 /1‬‬

‫وفي الباب عن أسامة بن عمير ‪ ،‬وأبي هريرة ‪ ،‬وأنس ‪ ،‬وأبي سعيد الخدري ‪ ،‬وأبي بكرة ‪ ،‬وثوبان‬
‫وغيرهم‪ ،‬خرجت أحاديثهم في (( بذل اإلحسان )) ( رقم ‪ )139‬والحمد هلل على التوفيق ‪.‬‬

‫‪45‬‬
‫ويشهد لهذه الفقرة أيضا ً ما أخرجه البخاري‪ -234 /1 ( c‬فتح ) ‪ ،‬ومسلم ( ‪ ، )104 /3‬وأبو عوانة‬

‫(‪ ، )235 /1‬وأبو داود (‪ ، )60‬والترمذي‪ ، )76( c‬وأحمد ( ‪ ، ) 318 ، 308 /2‬وابن خزيمة (‬
‫‪ ، )9= =،1/8‬وابن الجارود (‪ ، )66‬والسهمي‪ c‬في (( تاريخ جرجان )) ( ‪ ) 298 -297‬والبيهقي‬
‫‪ ،‬والبغوي في (( شرح السنة )) ( ‪ )328 /1‬من طريق‪ c‬عبد الرزاق ‪ ،‬وهو في (( مصنفه )) ( ‪/1‬‬
‫‪ ) 530 /139‬عن معمر‪ ،‬عن همام بن منبه ‪ ،‬عن أبي هريرة مرفوعا ً ‪ (( :‬ال يقبل هللا صالة من‬
‫أحدث حتى يتوضأ )) ‪.‬‬

‫أما الفقرة الثانية ‪ (( :‬ال وضوء‪ c‬لمن لم يذكر اسم هللا عليه )) ‪.‬‬

‫‪09.‬‬

‫‪ (( -30‬إذا طنت إذن أحدكم فليذكرني ‪ ،‬وليصل على ‪ ،‬وليقل ‪ :‬ذكر هللا من ذكرني بخير )) ‪)2( .‬‬
‫النافلة في األحاديث الضعيفة والباطلة ‪)16 / 1( -‬‬

‫(‪ -30 )2‬ضعيف جداً ‪.‬‬

‫أخرجه الطبراني في (( الصغير )) ( ‪ ، )2/120‬والبزار‪ ( c‬ج ‪ /4‬رقم ‪ ، )3125‬والعقيلي ( ‪/4‬‬


‫‪ ، )261‬وابن عدي ( ‪ ، ) 2443 / 6‬وابن الجوزي في (( الموضوعات )) ( ‪ ، ) 76 / 3‬من‬
‫طريق معمر بن محمد بن عبيد هللا بن أبي رافع ‪ ،‬عن أبيه محمد ‪ ،‬عن أبيه عبيد هللا ‪ ،‬عن أبي رافع‬
‫مرفوعا ً به قال الطبراني‪ (( : c‬ال يروي عن أبي رافع إال بهذا اإلسناد ‪ ،‬تفرد به معمر بن محمد )) ‪.‬‬

‫قلت ‪ :‬وهذا سند واه ‪ .‬ومعمر بن محمد ‪ ،‬قال فيه البخاري ‪ (( :‬منكر الحديث )) ‪ .‬وهذا جرح شديد‬
‫عنده ‪ .‬وقال العقيلي ‪ (( :‬ال يتابع على حديثه ‪ ،‬وال يعرف إال به )) ‪ .‬وأبوه محمد بن عبيد ‪ .‬قال ابن‬
‫معين في (( تاريخه )) ( ‪ (( : )529 /2‬ليس بشيء )) ‪ .‬ونقل العقيلي عنه ‪ (( :‬هو وال ابنه‬
‫معمر )) ‪.‬‬

‫وقال البخاري في (( التاريخ )) ( ‪ (( : )171 /1 /1‬منكر الحديث )) ‪ .‬وكذا قال أبو حاتم وزاد‪: c‬‬
‫(( جداً‪ ،‬ذاهب )) ‪ ،‬ولكن معمر لم يتفرد به ‪ ،‬بل تابعه حبان بن علي ‪ ،‬حدثنا محمد بن عبيد هللا بن‬
‫أبي رافع ‪ .‬أخرجه ابن السني في (( اليوم والليلة )) ‪ ، ) 166 ( ،‬والخرائطي‪ c‬في (( المكارم )) ((‬
‫‪ ، )) 437‬وابن حبان في (( المجروحين )) ( ‪ )2/250‬وحبان هذا ضعيف‪ c‬عندهم ‪ .‬وتابعه أخوه‬
‫مندل بن علي ‪ ،‬أخرجه الخرائطي‪ c‬أيضا ً ‪ ،‬ومندل أحسن حاالً من أخيه ‪ .‬وقد اختلف على محمد بن‬
‫عبيد هللا بن أبي رافع فيه ‪ :‬فرواه مرة عن أبيه ‪ ،‬كما مرَّ في الوجه السابق ‪ .‬ومرة يرويه عن أخيه‬
‫عبد هللا بن عبيد هللا ‪ .‬أخرجه الطبراني‪ c‬في ((الكبير)) ( ج ‪ /1‬رقم ‪ ، )958‬وابن عدي ( ‪/6‬‬
‫‪ . )2126‬وعبد هللا روى ل ُه مسلم والنسائي‪ c‬حديثا ً واحداً ‪ ،‬ووثقه ابن حبان ‪ .‬ولكن تبقى اآلفة ‪،‬‬
‫وهي محمد بن عبيد هللا بن أبي رافع ‪ .‬ولذا قال العقيلي ( ق ‪ (( . )2 /197‬ليس له أصل )) ‪ .‬يعني‬
‫الحديث ‪.‬‬

‫‪46‬‬
‫ومما يتعجب منه حقا ً قول الحافظ الهيثمي في (( المجمع )) ( ‪ (( : )138 /10‬رواه الطبراني في‬
‫الثالثة ‪ 000‬وإسناد‪ c‬الطبراني في الكبير حسن !! فهذه غفلة من الهيثمي رحمه هللا ‪ -‬وكم له من‬
‫مثلها ‪ -‬عن حال محمد بن عبيد هللا ‪ -‬فإنه متروك‪ c‬وأضعف منه قول السيوطي في (( الآللئ ))‬
‫متعقبا ً ابن الجوزي ‪ (( :‬محمد بن عبيد هللا بن أبي رافع من رجال ابن ماجة ‪ ،‬ولم يتهم بكذب )) أ ‪.‬‬
‫ه‍ ‪ .‬وقد أقر الحافظ ابن حجر بأنه= =متهم كما قال ابن عراق في (( تنزيه الشريعة )) ( ‪)293 /2‬‬
‫‪ .‬ثم سعى ابن عراق إلى تقوية الحديث بما ال طائل تحته ‪ ،‬فقال ‪ (( :‬احتج به النووي في (( األذكار‬
‫)) الستحباب ذلك عند طنين األذن ‪ ،‬فهو عنده ضعيف‪ c‬ال موضوع ‪ .‬وذكره ابن الجوزي في‬
‫وقد قا َل في أوله ‪ :‬أرجو أن يكون جميع ما في ِه صحيحا ً ‪ ،‬ويؤيده أن ابن‬
‫(( الحصن الحصين )) ْ‪c‬‬
‫خزيمة أخرجه في (( صحيحة )) وهو عجب ‪ ،‬فإن الحديث ليس على شرط الصحيح ‪ ،‬وهللا تعالى‬
‫أعلم )) أ ‪ .‬ه‍ ‪ .‬قلت ‪ :‬احتجاجه بصنيع النووي‪ c‬رحمه هللا احتجاج ضعيف‪ . c‬والنووي نفسه رخو في‬
‫الحكم على الحديث في (( كتاب األذكار )) خالفا ً لطريقته في (( المجموع )) ‪ .‬وأوقعه في غالب‬
‫أحكامه اعتباره العمل بالضعيف‪ c‬في فضائل األعمال ‪ ،‬خالفا ً ألهل التحقيق من العلماء كما ذكرته‬
‫في كتابه ‪ (( :‬الظل الوريف في حكم العمل بالحديث الضعيف‪ )) c‬وابن الجوزي على جاللته لم يكن‬
‫فهو لم يقطع بصحة كل ما هو في كتابه ‪ .‬وأما ابن خزيمة فال نعلم هل‬ ‫ك َ‬ ‫من أهل الفن ‪ ،‬ومع ذل َ‬
‫أع َّل الحديث أم ال ؟! وحتى وأن لم يعله فليس كل ما في (( صحيح ابن خزيمة )) ويكون صحيحا ً ‪،‬‬
‫وال حسنا ً كما يعلمه من أدمن النظر في القسم المطبوع من (( صحيحه )) ‪ .‬وهللا الموفق ‪.‬‬

‫‪10.‬‬

‫السيل إلى‬
‫ِ‬ ‫الفقر أسر ُع إلى َمنْ ُيحبني ‪ ،‬من‬
‫َ‬ ‫للفقر تِجفافا ً ‪ ،‬فإنَّ‬
‫ِ‬ ‫نت ُت ِح ُّبني ‪ ،‬فأ ِع َّد‬
‫‪ (( -13‬إنْ ُك َ‬
‫ُمنتها ُه )) ‪)2(0‬‬
‫النافلة في األحاديث الضعيفة والباطلة ‪)10 / 1( -‬‬

‫(‪ -13 )2‬ضعيف ‪.‬‬

‫أخرجه الترمذي ( ‪ 17 -16 /7‬تحفة ) ‪ ،‬من طريق‪ c‬روح بن أسلم ‪ ،‬أخبرنا شداد أبو طلحة الراسبي‬
‫‪ ،‬عن أبي الوازع ‪ ،‬عن عبد هللا بن المغفل قال ‪ (( :‬قال رجل للنبي ‪ -‬صلى هللا عليه وسلم ‪ :-‬يا‬
‫رسول ! ‪ ،‬وهللا إني ألحبك ! فقال له ‪:‬‬

‫(( انظر ما تقول )) قال ‪ :‬وهللا إني ألحبك ‪ ،‬ثالث مرات ‪ .‬فقال ‪ :‬إن كنت تحبني ‪ ،‬فأعد ‪....‬‬
‫الحديث ‪ .‬قال الترمذي‪ (( c‬حديث حسن غريب )) ‪.‬‬

‫ت ‪ :‬ال ‪ ،‬وروح بن أسلم كذبه عفان ‪ ،‬ولكن قا َل ابن معين ‪ (( :‬ليس بذاك ‪ ،‬لم يكن من أهل‬‫ْقل ُ‬
‫الكذب )) ‪ .‬وضعفه البخاري ‪ ،‬وأبو حاتم ‪ ،‬والدراقطني‪ . c‬ولكن تابعه حجاج بن نصير ‪ ،‬عن شداد‬
‫ب ِه ‪ .‬أخرجه البغوي‪ c‬في (( شرح السنة )) ( ‪ . ) 14/368‬لكن حجاج بن نصير ضعيف‪ c‬كما قا َل‬
‫ابن معين وغيره ‪ .‬ث َّم أبو الوازع ‪= =،‬واسمه جابر بن عمرو ‪ ،‬قا َل ابن معين ‪ (( :‬ليس بشيء ))‬
‫ووثقه مرة ‪ .‬وقال النسائي ‪ (( :‬منكر الحديث )) ‪ .‬وقال ابن عدي ‪ (( :‬أرجو أنه ال بأس ب ِه )) ‪.‬‬

‫‪47‬‬
‫النخبة البيهة في األحاديث المكذوبة لألمير المالكي ‪)82 / 1( -‬‬

‫‪11.‬‬

‫‪ -196‬عرضت علي أعمال أمتي فوجدت فيها المقبول والمردود‪ c‬وإال الصالة علي‬

‫غير صحيح‬

‫‪---‬‬

‫النخبة البهية ج‪ 1:‬ص‪82:‬‬

‫النخبة البيهة في األحاديث المكذوبة لألمير المالكي ‪)75 / 1( -‬‬

‫‪12.‬‬

‫‪-170‬الصالة على النبي أفضل من عتق الرقاب‬

‫كذب مختلق وإنما هو قول الصديق‬

‫‪13.‬‬

‫‪ -171‬الصالة على النبي ال ترد‬

‫باطل إنما هو قول الداراني‬

‫‪14.‬‬

‫‪ -172‬صلى هللا على نبي قبلك عند تقبيل الحجر األسود‪c‬‬

‫باطل‬

‫‪---‬‬

‫النخبة البهية ج‪ 1:‬ص‪75:‬‬

‫النخبة البيهة في األحاديث المكذوبة لألمير المالكي ‪)64 / 1( -‬‬

‫‪15.‬‬

‫‪ -132‬رحم هللا من زارني‪ c‬وزمام ناقته بيده‬

‫ال أصل له‬

‫‪48‬‬
‫احاديث ال تصح ‪)1 / 1( -‬‬

‫‪16.‬‬

‫‪" -16‬إذا كان يوم القيامة نادى منادٍ‪ :‬يا محمد ! قم فادخل الجنة بغير حساب‪ ،‬فيقوم كل من كان‬
‫اسمه محمد‪ ،‬ويتوهم‪ c‬أن النداء له‪ ،‬فلكرامة محمد ال يمنعون"‬

‫قال ابن عراق‪( :‬أخرجه أبو المحاسن عبد الرزاق بن محمد الطبسي‪ c‬في األربعين بسند معضل سقط‬
‫منه عدة رجال‪ ،‬قلت‪ :‬قال بعض أشياخي ‪ :‬هذا حديث موضوع‪ c‬بال شك ) (‪ ... )14( )14‬تنزيه‬
‫الشريعة (‪.)1/226‬‬

‫ومثله ‪ :‬حديث ‪:‬‬

‫‪17.‬‬

‫‪ " -17‬أتاني جبريل فقال‪ :‬يا محمد إن هللا عز وجل يقرأ عليك السالم‪ ،‬ويقول‪ :‬وعزتي وجاللي ال‬
‫أعذب أحداً ُيسمى باسمك يا محمد بالنار "‬
‫أخرجه أبو نعيم‪ ،‬وذكره ابن عراق في الموضوعات(‪)1‬‬
‫احاديث ال تصح ‪)6 / 1( -‬‬

‫‪ -76‬حديث‪ " :‬تلقين الميت بعد دفنه "‬

‫‪18.‬‬

‫ولفظه ‪" :‬إذا مات أحدكم فسويتم عليه التراب فليقم أحدكم على رأس قبره ثم يقول‪ :‬يا فالن بن فالنة‪.‬‬
‫فإنه يسمع وال يجيب‪ .‬ثم ليقل‪ :‬يا فالن بن فالنة الثانية فإنه يستوي قاعداً ثم ليقل‪ :‬يا فالن بن فالنة‪.‬‬
‫يقول‪ :‬أرشدنا رحمك هللا ولكنكم ال تسمعون‪ .‬فيقول‪ :‬أذكر ما خرجت عليه من الدنيا شهادة أن ال إله‬
‫إال هللا وأن محمداً رسول‪ c‬هللا‪ ،‬وأنك رضيت باهلل رباً‪ ،‬وباإلسالم ديناً‪ ،‬وبمحمد نبياً‪ ،‬وبالقرآن إماماً‪،‬‬
‫فإن منكراً ونكيراً يتأخر كل واحد منهما ويقول‪ :‬انطلق بنا‪ ،‬ما يقعدنا عند هذا‪ ،‬وقد لقن حجته ويكون‬
‫هللا ورسوله حجيجه دونهما‪ .‬فقال رجل‪ :‬يا رسول هللا‪ :‬فإن لم يعرف‪ c‬أمه؟ قال‪ :‬ينسبه إلى أمه حواء"‬

‫رواه الطبراني‪ ، c‬وقال الصنعاني‪ c‬في سبل السالم (‪" :)2/161‬يتحصل من كالم أئمة التحقيق أنه‬
‫حديث ضعيف‪ ،‬والعمل به بدعة"(‪)6‬‬

‫أحاديث زيارة قبره صلى هللا عليه وسلم ‪:‬‬

‫‪19.‬‬

‫‪ -77‬كحديث ‪" :‬من حج ولم يزرني فقد جفاني "‬

‫‪20.‬‬

‫‪49‬‬
‫‪ -78‬وحديث ‪ " :‬من زار قبري‪ c‬وجبت له شفاعتي "‬

‫‪21.‬‬

‫‪ -79‬وحديث ‪ " :‬من زارني وزار‪ c‬إبراهيم‪ c‬في عام واحد دخل الجنة"‬

‫‪22.‬‬

‫‪ -80‬وحديث‪" :‬من حج حجة اإلسالم وزار‪ c‬قبري‪ c‬وغزى غزوة وصلى‪ c‬في بيت المقدس‪ ،‬لم يسأله‬
‫هللا عما افترض عليه "‬

‫‪23.‬‬

‫‪ -81‬وحديث‪" :‬من زارني وزار‪ c‬أبي إبراهيم في سنة واحد ضمنت له على هللا الجنة " وغيرها من‬
‫األحاديث والقصص المشابهة كقصة ‪ :‬أن بالالً ‪-‬رضي‪ c‬هللا عنه‪ -‬لما كان بالشام رأى النبي صلى هللا‬
‫عليه وسلم في المنام‪ ،‬فقال له صلى هللا عليه وسلم‪ :‬ما هذه الجفوة يا بالل؟ فذهب بالل إلى المدينة‬
‫وتمرغ عند قبر النبي صلى هللا عليه وسلم‪… c‬الخ ! (‪)7‬‬

‫قال شيخ اإلسالم ابن تيمية ‪" :‬ليس في اإلحاديث التي رويت بلفظ زيارة قبره ‪-‬صلى هللا عليه وسلم‪-‬‬
‫حديث صحيح عند أهل المعرفة‪ ،‬ولم يخرج أرباب الصحيح شيئا ً من ذلك‪ ،‬وال أرباب السنن‬
‫المعتمدة‪ ،‬كسنن أبي داود والنسائي‪ c‬والترمذي‪ c‬ونحوهم‪ ،‬وال أهل المساند التي من هذا الجنس؛ كمسند‪c‬‬
‫أحمد وغيره‪ ،‬وال في موطأ‪ c‬مالك‪ ،‬وال مسند الشافعي‪ c‬ونحو‪ c‬ذلك شيء من ذلك‪ ،‬وال احتج إمام من‬
‫أئمة المسلمين ‪-‬كأبي حنيفة ومالك والشافعي‪ c‬وأحمد وغيرهم‪ -‬بحديث فيه ذكر زيارة قبره" وقال‬
‫‪-‬أيضاً‪" : -‬ليس في هذا الباب ما يجوز االستدالل به‪ ،‬بل كلها ضعيفة‪ ،‬بل موضوعة"(‪ )8‬وقال ابن‬
‫عبد الهادي في رده على السبكي‪" :‬جميع األحاديث التي ذكرها المعترض في هذا الباب وزعم أنها‬
‫بضعة عشر حديثا ً ليس فيها حديث صحيح‪ ،‬بل كلها ضعيفة واهية"(‪)9‬‬

‫(‪ ... )7‬هذه القصة باطلة موضوعة بين العلماء كذبها على بالل ‪-‬رضي هللا عنه‪ ،-‬قال ابن عبد‬
‫الهادي‪" :‬هذا األثر المذكور‪ c‬عن بالل ليس بصحيح" (الصارم‪ c‬المنكي‪ ،‬ص‪ .)314‬وقال ابن حجر‪:‬‬
‫"هي قصة بينة الوضع" (اللسان‪ . )108 - 1/107 ،‬وضعفها الذهبي في السير (‪. )358-1/357‬‬
‫وانظر‪ :‬قصص ال تثبت" لألخ يوسف العتيق (‪. )39-1/35‬‬
‫(‪ ... )8‬الرد على األخنائي (ص ‪ . )88 - 87‬وانظر‪ c:‬الفتاوى (‪ 27/216‬وما بعدها) ‪.‬‬
‫(‪ ... )9‬الصارم المنكي (ص ‪. )15‬‬

‫‪KONTROVERSI TANGGAL KELAHIRAN NABI MUHAMMAD saw‬‬

‫‪50‬‬
Melacak Tanggal Kelahiran
Rasulullah SAW
Posted on 28 September 2010 by abizakii

T’lah terbit purnama di atas kita


rembulan yang lain pun sembunyi karenanya
Tak pernah kujumpa walau sekali
laksana indahmu, wahai kebahagiaan

(Maulid Al-Barzanji)

Semesta bersenandung gembira, menyambut kedatangan kelahiran nabi tercinta, pada


Senin, bulan Rabi’ul Awwal. Tanggal 12 menjelang fajar, 1436 tahun lalu, cahaya Ilahi
menerangi setiap jengkal semesta raya, laksana bintang gemintang yang berkerlip indah
di kepekatan malam.

Laksana purnama menenggelamkan gelap dalam ranum cahaya. Laksana mentari yang
mengusir malam ke peraduannya. menyambut kelahiran bayi agung, yang akan
membawa peradaban baru yang kilau-kemilau.

Muhammad adalah manusia pertama yang diciptakan secara maknawi, tapi menjadi nabi
terakhir yang diutus ke alam duniawi. Ucapannya adalah wahyu, langkahnya menjadi
tarekat, perilakunya cermin keteladanan. Muhammad, sang Kekasih Allah, belaian
tangannya menenteramkan gundah anak-anak yatim, kemurahan hatinya menyalakan
obor kehidupan janda-janda miskin, dan mengajarkan kemuliaan dalam kebersahajaan.

Keagungan jiwa sang Nabi SAW diakui kawan maupun lawan. Keberaniannya
menggetarkan singa padang pasir, kelembutannya laksana belaian kasih seorang ibu.
Beliau begitu dicintai penghuni langit dan bumi, hingga potongan rambut dan air
ludahnya yang harum pun tak pernah sampai menyentuh bumi, karena diperebutkan
sahabat-sahabatnya. Begitulah Abu Sufyan menceritakan perihal Muhammad menjelang
Fath Makkah, pembebasan kota Makkah.

Tubuhnya termasyhur memancarkan keharuman alami. Jika tangannya menyentuh kepala


seorang anak, orang akan segera tahu bahwa ia baru saja disentuh Rasulullah. Semesta
raya memanjatkan doa, mengucap salam dan memohonkan kasih Allah baginya. Bahkan
Sang Pencipta sendiri ikut mengucapkan salam kepadanya. “Sesungguhnya Allah dan
para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi (Muhammad). Wahai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu sekalian untuk Nabi, dan berikan salam penghormatan
untuknya.” (QS Al-Ahzab 56).

51
Kehadiran Muhammad di bumi adalah anugerah yang membuat butiran-butiran pasir dan
debu gurun menjadi laksana mutiara. Jejak langkahnya menyejukkan padang tandus,
menjadi laksana taman surga yang membangkitkan rindu untuk selalu mengunjungi.
Pengetahuan yang diajarkannya terus-menerus mengalirkan hikmah dan kearifan, laksana
zamzam, yang tak pernah kering sepanjang zaman.

Pemimpin manakah yang dalam keadaan sakit menjelang wafat berkata, “Wahai
manusia! Barang siapa punggungnya pernah kucambuk, ini punggungku, balaslah!
Barang siapa kehormatannya pernah kucela, inilah kehormatanku, balaslah! Dan barang
siapa hartanya pernah kuambil, inilah hartaku, ambillah! Jangan takut akan permusuhan
(akibat penuntutan balas ini), karena hal itu bukan watakku.”

Hari itu, 63 tahun setelah kelahirannya, semua sahabat tertunduk haru mendengar
pemimpin besar yang mereka cintai membuka diri untuk menerima tuntutan balas dari
pengikutnya. Sebuah sikap yang menunjukkan pencapaian spiritual dan emosional
tertinggi seorang manusia.

Kini, setelah setelah 14 abad beliau lahir, beliau tetap dikenang sebagai nabi yang agung,
pemimpin yang adil, panglima yang gagah berani, penguasa yang penuh kasih, pedagang
yang jujur, suami yang santun, dan ayah yang bijak. Beliau memang manusia, tapi bukan
seperti manusia yang lain. Beliau laksana mutiara di antara bebatuan semesta.

Rabi’ul Awwal, yang artinya musim bunga yang pertama, dikenal sebagai bulan Nabi.
Karena pada bulan inilah beliau lahir, tepatnya hari Senin. Sebagaimana sabda Rasulullah
SAW saat ditanya oleh seorang sahabat mengenai kebiasaan beliau berpuasa di hari Seni,
“Hari itu adalah hari kelahiranku, hari aku diangkat sebagai rasul atau pertama kali aku
menerima wahyu.” (HR Muslim).

Tanggal Kelahiran
Namun kemudian muncul pertanyaan, tanggal berapakah beliau lahir.
Jumhur ulama dari kalangan Ahlussunnah wal Jama’ah mengatakan, Rasulullah SAW
lahir pada tanggal 12, tapi banyak pula yang berpendapat bahwa Rasulullah SAW lahir
pada tanggal 9, bahkan tanggal 17, seperti pendapat kalangan Syi’ah Imamiyyah.

Baru-baru ini beredar sebuah buku berjudul Ya Allah… Benarkah Sejarah Ini?, yang
ditulis oleh Drs. Aep Syaifullah, berdasarkan pendapat para ulama hadits, diterbitkan oleh
Penerbit Shuhuf. Salah satu babnya membahas ihwal lahir dan wafatnya Rasulullah
SAW. Di situ dikatakan, pendapat bahwa Rasulullah SAW lahir pada tanggal 12 Rabi’ul
Awwal perlu dikaji ulang, karena bertolak belakang dengan fakta sejarah, hadits, dan
ilmu pengetahuan.

Pendapat yang menyatakan bahwa Nabi SAW lahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal itu,
walau sangat terkenal, disandarkan pada riwayat yang lemah, yaitu Ibnu Ishaq. Menurut
ulama-ulama ahli hadits, Ibnu Ishaq dianggap seorang yang lemah dalam riwayat-
riwayatnya.

52
Sementara pendapat yang shahih dan kuat mengenai tanggal kelahiran Nabi SAW ialah,
beliau lahir pada Senin, 9 Rabi’ul Awwal, tahun Gajah. Di antara ulama yang
berpendapat seperti ini adalah Ibnu Katsir, Ibnu Qayyim, dan Ibnu Taimiyah.

Pendapat ini jgua didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli falak atau
astronomi Mesir yang terkenal, yaitu Mahmud Pasya, yang mencoba menentukan tanggal
gerhana matahari dan gerhana bulan yang terjadi pada zaman Nabi SAW sampai
zamannya.

Berdasarkan kajiannya, hari Senin tidak mungkin bertepatan dengan tanggal 12 Rabi’ul
Awwal. Ia mengemukakan beberapa alasan untuk mendukung hasil kajiannya. Sebagian
alasan yang dikemukakan oleh Mahmud Pasya adalah, pertama, dalam Shahih Bukhari
disebutkan, ketika putra Rasulullah SAW, Ibrahim, wafat, telah terjadi gerhana matahari
pada tahun ke-10 setelah hijrah. Dan Nabi Muhammad SAW ketika itu berusia 63 tahun.

Kedua, berdasarkan kaidah perkiraan falak, diketahui bahwa gerhana matahari yang
terjadi pada tahun ke-10 setelah hijrah itu bertepatan dengan tanggal 7 Januari 632
Masehi, pukul 8.30 pagi.
Ketiga, berdasarkan pada perkiraan ini, seandainya diundurkan 63 tahun ke belakang,
mengikut tahun qamariyah, kelahiran Nabi SAW jatuh pada tahun 571 Masehi.
Berdasarkan perkiraan yang telah dibuatnya, tanggal 1 Rabi’ul Awwal bertepatan dengan
tanggal 12 April 571 Masehi.

Keempat, meskipun terjadi perselisihan pendapat mengenai tanggal kelahiran Nabi SAW,
semua pihak sepakat mengatakan bahwa hari kelahiran Nabi SAW adalah hari Senin,
bulan Rabi’ul Awwal. Dan ternyata, hari Senin itu jatuh pada tanggal 9 Rabi’ul Awwal,
bertepatan dengan tangal 20 April 571 Masehi. Bukan 12 Rabi’ul Awwal.

Bulan dan Tahun


Selain perbedaan mengenai tanggal kelahiran Rasulullah SAW, ada pula perbedaan
mengenai bulan dan tahunnya. Bahkan juga peristiwa-peristiwa penting lainnya.
Mengenai bulan kelahiran, ada yang mengatakan Muharam, Shafar, Rajab. Tapi ada pula
yang mengatakan bulan Ramadhan.

Sementara tahunnya, ada yang mengatakan tahun Gajah, 15 tahun sebelum tahun Gajah,
30 tahun setelah tahun Gajah, atau 70 tahun setelah tahun Gajah. Namun kebanyakan
pendapat menyatakan, Rasulullah SAW lahir pada hari Senin 12 Rabi’ul Awwal tahun
Gajah.

Tahun Gajah adalah saat Raja Abrahah, penguasa negeri Habasyah (Etiopia sekarang),
dan pasukan bergajahnya, berniat menghancurkan Ka’bah, tetapi gagal. Itu terjadi 53
tahun sebelum hijrah (secara matematis-astronomis dapat dinyatakan sebagai tahun 53
H). Sehingga saat kelahiran Nabi tersebut bertepatan dengan hari Senin 5 Mei 570 M.

53
Lalu, kapankah tepatnya pengangkatan beliau menjadi rasul? Tahun kejadiannya
umumnya disepakati pada saat Nabi berumur 41 tahun, atau tahun Gajah ke-41 (tahun 13
H). Hanya tentang tanggal dan bulannya tidak ada kesepakatan.

Menurut Jabir dan Ibnu Abbas seperti tersebut di atas, itu terjadi pada hari Senin 12
Rabi’ul Awwal. Bertepatan dengan Senin 24 Februari 609 M.

Isyarat lainnya ada pada QS 2: 185 bahwa Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan.
Bila harinya mengacu pada hadits yang diriwayatkan Imam Muslim serta pendapat Jabir
dan Ibnu Abbas, 17 Ramadhan 13 H tersebut bertepatan dengan hari Senin 25 Agustus
609 M.

Hasbi Ash Shiddieqy dalam pengantar Tafsir Al Bayaan menyatakan ayat nubuwah
(pengangkatan sebagai nabi) pertama kali turun pada bulan Rabi’ul Awwal dengan lima
ayat pertama surah Al-Alaq. Kemudian ayat risalah (pengangkatan sebagai rasul) turun
pada 17 Ramadhan dengan beberapa ayat awal surah Al-Muddatstsir.

Peristiwa-peristiwa Lain
Peristiwa Isra Mi’raj, saat mulai diwajibkannya shalat lima waktu, pun tidak ada
kesepakatan kapan terjadinya. Sebagian besar mengikuti pendapat Ibnu Katsir dari
riwayat yang tidak shahih isnadnya, yakni bahwa Isra Mi’raj terjadi pada 27 Rajab 1 H
(satu tahun sebelum Hijrah). Itu berarti terjadi pada hari Rabu 15 Oktober 620.

Tetapi bila mengikuti pendapat Jabir dan Ibnu Abbas bahwa Isra Mi’raj terjadi pada hari
Senin 12 Rabi’ul Awwal, berarti terjadi pada 12 Rabi’ul Awwal 3 H (tiga tahun sebelum
Hijrah), yang bertepatan dengan Senin 6 November 618.

Peristiwa Hijrah Rasulullah SAW terjadi pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 13 Bi’tsah (13
tahun setelah pengangkatan sebagai rasul). Berangkat pada 2 Rabi’ul Awwal dan tiba
pada 12 Rabi’ul Awwal. Saat tiba di Madinah 12 Rabi’ul Awwal bertepatan dengan hari
Senin, 5 Oktober 621. Ini sesuai dengan pendapat Jabir dan Ibnu Abbas bahwa harinya
Senin.

Beberapa penulis riwayat Rasulullah SAW merancukan saat hijrah tersebut dengan tahun
baru Hijriyyah pertama. Haekal dan Al-Hamid Al-Husaini menyebutkan, peristiwa Hijrah
terjadi pada bulan Juli. Haekal menyatakan, Rasulullah tiba di Madinah hari Jum’at.
Sesungguhnya bulan Juli adalah tahun baru 1 Muharram 1 H yang jatuh pada hari Jum’at,
16 Juli 622.

Puasa Ramadhan mulai diwajibkan pada hari Senin 2 Sya’ban 2 H atau 30 Januari 624 M.
Itu berarti, puasa Ramadhan pertama terjadi pada bulan Februari-Maret, dengan suhu
yang relatif sejuk dan panjang hari termasuk normal (panjang siang hari sekitar 12 jam).

Tanggal Wafat
Hari-hari terakhir kehidupan Rasulullah ditandai dengan turunnya QS 5: 3, yang
menyatakan bahwa Allah telah menyempurnakan agama Islam dan meridhainya. Ayat itu

54
turun saat wukuf di Arafah 9 Dzulhijjah 10 H, yang bertepatan dengan Jumat 6 Maret
632. Mungkin ini berkaitan dengan sebutan haji akbar bila wukufnya jatuh pada hari
Jum’at.

Tiga bulan setelah turunnya ayat tersebut Rasulullah SAW wafat pada 12 Rabi’ul Awwal
11 H. Analisis astronomis menyatakan, 12 Rabi’ul Awwal mestinya jatuh pada hari Sabtu
6 Juni 632. Namun banyak yang berpendapat bahwa Rasulullah wafat pada hari Senin, itu
berarti tanggal 8 Juni 632. Perbedaan dua hari tidak dapat dijelaskan akibat terjadinya
istikmal (penggenapan menjadi 30 hari) bulan Shafar.

Membicarakan kapan tepatnya hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, juga peristiwa-
peritiwa penting dalam sejarah kehidupan beliau, bukanlah hal mudah. Karena ketika itu
orang-orang Arab belum mempunyai tradisi mencatat.

Perhatian mengenai pentingnya mencatat baru muncul pada pemerintahan Khalifah


Sayyidina Umar bin Khaththab, tepatnya pada tahun 638 Masehi. Ketika itu Umar ingin
menjadikan penanggalan Hijriyyah sebagai sistem penanggalan resmi pemerintahan
Islam. Tapi muncul masalah, ketika para sahabat ingin menjadikan hari kelahiran Nabi
Muhammad SAW sebagai patokan awal sistem penanggalan Hijriyyah. Tidak ada satu
pun di antara mereka yang ingat kapan persis Baginda Nabi dilahirkan. Yang mereka
ingat, ketika beliau lahir, ada beberapa peristiwa yang mengiringinya, di antaranya
penyerangan pasukan Gajah dari negeri Habasyiah terhadap Ka’bah, yang kemudian
diabadikan sejarah Islam sebagai tahun Gajah.

Namun begitu, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang
astronomi, serta patokan-patokan yang terdapat dalam hadits Rasulullah SAW, di
antaranya hadits tentang puasa hari Senin, yang senantaisa beliau lakukan secara rutin,
para ulama berhasil menentukan kapan Rasulullah SAW lahir, wafat, dan sebagainya.

Bukan Sembarang Ulama


Khusus mengenai kelahiran Rasulullah SAW, Habib Mundzir bin Fuad Almusawa,
pemimpin Majelis Rasulullah, dalam website www.majelisrasulullah.org, mengatakan,
perbedaan pendapat tentang kelahiran Nabi SAW sudah berlalu belasan abad yang silam,
dan itu sudah dibahas oleh ribuan muahdditsin. Menurut jumhur ulama dan muhadditsin
adalah 12 Rabi’ul Awwal. Walaupun ada pendapat sebagian kecil yang mengatakan 10
Muharram, dan ada pendapat lain lagi yang mengatakan di bulan lain. Namun semua
pendapat itu dhaif. Yang mu’tamad, atau yang dijadikan sandaran oleh sebagian besar
ulama, adalah 12 Rabi’ul Awwal.
Para ulama tersebut bukan sembarang ulama. Mereka mempunyai kedalaman ilmu dan
keluasan wawasan yang sudah teruji. Bahkan banyak di antara mereka yang bergelar “Al-
Hafidh”, penghafal jutaan hadits. SM

275

55
February 15, 2011

Tanggal Berapa Nabi Muhammad SAW Lahir?


Masuk Kategori: HOT NEWS, Ensiklopedia Islam, Kisah Nabi dan Rasul

Bismillah,

Hari ini saya mendapatkan informasi yg cukup mengejutkan (setidaknya bagi saya,
karena informasi ini baru saya ketahui sekarang) bahwa sebenarnya Rasululloh SAW
lahir BUKAN DI TGL 12 RABIUL AWAL seperti yg selama ini mayoritas kaum
muslim percayai. Namun sebenarnya beliau lahir di tanggal 9 RABIUL AWAL!

Saya copy paste saja informasinya, berikut saya cantumkan sumbernya.

Informasi pertama:

Muqoddimah

Apa yang akan kita katakan ketika kita ditanya tentang tanggal kelahiran Nabi
Muhammad? Mungkin kebanyakan di antara kita akan menjawab, ‘Tanggal 12 Robi’ Al-
Awwal tahun Gajah.” Saya kira ini sudah menjadi suatu hal yang telah disepakati.
Seolah merupakan doktrin yang tak terbantahkan. Andai ada orang yang
mengingkarinya atau menyelisihinya, mugkin orang itu akan ditentang habis-habisan.

Memang benar kenyataanya. Dari kita masih usia TK sampai kita lulus SMA,
kebanyakan ustadz atau guru ngaji di daerah kita biasanya mengajarkan bahwa Nabi
Muhammad lahir pada tanggal 12 Robi’ Al-Awwal tahun Gajah. Orang yang menyelisihi
‘ijma’ ini dianggap orang aneh atau bahkan sesat.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, para ulama ahli tarikh (sejarah) dan ahli
falak terus-menerus mengadakan riset untuk memastikan apakah benar Nabi Muhammad
dilahirkan pada tanggal itu.

Berikut akan disajikan data-data hasil riset para ulama ahli tarikh dan ahli falak
berkenaan dengan tanggal kelahiran Nabi Muhammad, yang diambil dari literatur-
literatur yang kredibel dengan tingkat validitas dan keakurasian yang tinggi, yang telah
diakui oleh dunia Islam.

Hasil Riset Para Ahli Tarikh

Asy-Syaikh Shofiyy Ar-Rohman Al-Mubarokfuri menjelaskan, “Tanggal kelahiran


Rosululloh sendiri menjadi perselisihan di kalangan para ahli sejarah. Sebagian ada

56
yang mengatakan bahwa beliau lahir pada tanggal 12 Robi’Al-Awwal. Sebagian lagi
mengatakan tanggal 10 Robi’ Al-Awwal. Dan yang lain lagi mengatakan tanggal 9 Robi’
Al-Awwal atau bertepatan tanggal 20 atau 22 April 571 M.” [Ar-Rohiq Al-Makhtum
hal.54]

Al-Faqih Muhammad Ibnu Sholih Al-’Utsaimin berkomentar, “Malam kelahiran


Rosululloh tidak diketahui secara qoth’i (pasti), bahkan sebagian ulama kontemporer
menguatkan pendapat yang mengatakan kelahiran tersebut terjadi pada malam 9 Robi’
Al-Awwal dan bukan malam ke-12..” [Majmu’ Fatawa wa Rosail Asy-Syaikh
Muhammad ibnu Sholih Al-’Utsaimin II:298-300]

Al-Mufassir Ibnu Katsir mengungkapkan, “Rosululloh dilahirkan pada hari Senin


(HR.Ahmad I:277, Al-Bukhori no.3906, Muslim no.197,1162), setelah dua malam berlalu
dari bulan Robi’ Al-Awwal. Ada yang berpendapat pada malam ke-8nya. Ada yang
berpendapat pada malam ke-10nya. Ada lagi yang berpendapat pada malam ke-12nya.
Az-Zubair ibnu Bakr menceritakan, ‘Beliau dilahirkan di bulan Romadhon.’ Namun
pendapat ini aneh. Diceritakn oleh As-Suhaili dalam Ar-Roudhoh, ‘(Kelahiran –pen) itu
terjadi pada tahun Gajah, yakni 50 hari sesudahnya. Ada juga yang berpendapat 10
tahun sesudahnya. Pendapat lain, 30 tahun setelah peritiwa tentara Gajah. Ada juga
yang berpendapat 40 tahun sesudahnya. Yang benar beliau dilahirkan pada tahun Gajah
tersebut.’ Diceritakan oleh Ibrohim ibnu Al-Mundzir Al-Khuzami, guru dari Al-Imam Al-
Muhaddits Al-Bukhori, dan Kholifah ibnu Khoyyath serta ulama lainnya secara
mufakat.” [Al-Fushul fi Siroh Ar-Rosul, Al-Mufassir Ibnu Katsir, hal.27, cet. Pustaka At-
Tibyan, Indonesia]

Tanggal kelahiran Nabi Muhammad diperselisihkan ulama secara tajam. Ada yang
mengatakan bahwa beliau lahir tanggal 2 Robi’ Al-Awwal, 8 Robi’ Al-Awwal (HR.Malik
dan lainnya, dengan sanad shohih), 10 Robi’ Al-Awwal, 12 Robi’ Al-Awwal, 17 Robi’ Al-
Awwal. Lihat Al-Bidayah wa An-Nihayah Al-Mufassir Ibnu Katsir II:260 dan Latho’if
Al-Ma’arif Ibnu Rojab hal.184-185. semua pendapat ini tidak berdasarkan hadits yang
shohih. Adapun hadits Ibnu Abbas dan Jabir yang menerangkan bahwa tanggal
kelahiran Nabi Muhammad adalah tanggal 12 Robi’ Al-Awwal tidaklah shohih. Al-
Mufassir Ibnu Katsir berkata tentang hadits tersebut, “Sanadnya terputus.” [Al-Bidayah
wa An-Nihayah III:109]

Hasil Riset Para Ahli Falak

Banyak ahli falak yang berpendapat bahwa hari kelahiran beliau adalah pada tanggal 9
Robi’Al-Awwal., seperti Al-Ustadz Mahmud Basya Al-Falaki, Al-Ustadz Muhammad
Sulaiman Al-Manshur Fauri, dan Al-Ustadz ‘Abdulloh ibnu Ibrohim ibnu Muhammad
As-Sulaim, dimana beliau mengatakan, “Dalam kitab-kitab sejarah dan siroh dikatakan
bahwa Nabi lahir pada hari Senin tanggal 10, atau 8, atau 12, dan ini yang dipilih oleh
mayoritas ulama. Telah tetap tanpa keraguan bahwa kelahiran beliau adalah pada
tanggal 20 April 571 M (tahun Gajah), sebagaimana telah tetap juga bahwa beliau wafat
pada 13 Robi’ Al-Awwal. 11 H. yang bertepatan dengan 8 Juni 632 M. selagi tanggal-
tanggal ini telah diketahui maka dengan mudah dapat diketahui hari kelahiran dan hari

57
wafatnya beliau dengan jitu, demikian juga usia Nabi. Dengan mengubah tahun-tahun
ini pada hitungan hari akan ketemu 22.330 hari dan bila diubah ke tahun qomariyyah
akan ketemulah bahwa usia beliau 63 tahun lebih 3 hari. Dengan demikian hari
kelahiran beliau adalah hari Senin 9 Robi’ Al-Awwal. tahun 53 sebelum Hijroh,
bertepatan dengan 20 April 571 M.” [Taqwim Al-Azman hal.143, cet.pertama 1404 H]

Al-Faqih Muhammad ibnu Sholih Al-’Utsaimin bertutur, “Sebagian Ahli Falak


belakangan telah meneliti tentang tanggal kelahiran Nabi. Ternyata jatuh pada tangggal
9 Robi’ Al-Awwal, bukan 12 Robi’ Al-Awwal.” [Al-Qoul Al-Mufid ‘ala Kitab At-Tauhid
I:491. Sebagaimana dinukil dari Ma Sya’a wa Lam Yatsbut fi As-Siroh An-Nabawiyyah
hal.7-8, kar. Muhammad ibnu ‘Abdulloh Al-Ausyan]

Kesimpulan

Dari sini jelaslah, pendapat tentang kelahiran Nabi Muhammad yang benar adalah
pendapat yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad lahir pada hari Senin 9 Robi’ Al-
Awwal. tahun 53 sebelum Hijroh, bertepatan dengan 20 April 571 M. Lalu jika demikian,
maka peingatan kelahiran (maulid) Nabi Muhammad yang biasa diperingati pada
malam ke-12 Robi’ Al-Awwal tidak ada dasarnya bila dilihat dari sisi sejarah. Dan
sekaligus tidak ada dasarnya dari sisi syar’i. Lihat penjelasan tentang bid’ahnya
peringatan Maulid Nabi Muhammad misalkan pada Majmu’ Fatawa wa Rosail
Muhammad ibnu Sholih Al-’Utsaimin II:298-300, Iqtidho’ Shiroth Al-Mustaqim Al-
Hafizh Ibnu Taimiyyah II:123-124, dan buku-buku para ulama salaf lainnya yang
banyak sekali jumlahnya. Demikian yang bisa kami sajikan, saran dan kritik konstruktif
sangat kami harapkan dari pembaca.

Informasi kedua:

Masyarakat Islam dinegara kita umumnya menerima tanggal 12 rabiul awal sebagai
hari kelahiran Nabi Muhammad saw dan merayakan maulad nabi ditanggal ini. Padahal
fakta ini perlu di kaji ulang, karena bertolak belakang dengan fakta sejarah, hadits dan
sains.

Pendapat yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw dilahirkan pada tanggal 12
rabiul awwal itu, walaupun sangat terkenal, namun “fakta” ini disandarkan pada
riwayat yang lemah – datang dari Ibnu Ishaq – sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu
Hasyim di dalam kitab Sirahnya.

Menurut ulama Rijalul Hadits, Ibnu Ishaq dinggap seorang yang lemah dalam riwayat-
riwayatnya. Imam Nasa’I menyatakan bahwa dia tidak kuat. Darqhutni menyatakan
tidak boleh menjadi hujjah. Imam Abu Daud berkata “dia adalah seorang yang memiliki
paham Qodariyah dan Muktazilah”. Imam Sulaiman At-taimy, Hisyam bin Urwah,
Yahya bin Said Al-Qathan dan Imam Malik mengatakan, dia seorang pendusta besar,
bahkan Imam Malik pernah berkata, “Dia seorang Dajjal”.

58
Adapun pendapat yang shohih dan kuat mengenai tanggal kelahiran Nabi saw ialah
pada hari senin, tanggal 9 rabiul awwal tahun gajah. Diantara ulama yang berpendapat
seperti ini adalah: Humaidi, Uqail, Yunus Bin Zaid, Ibnu Abdullah, Ibnu Hazam,
Muhammad Bin Musa Al-huwarizmi, Abdul Khattab, Ibnu Dihyah, Ibnu Taimiyah, Ibnu
Qayyim, Ibnu Kathir, Ibnu Hajar dan badruddin ‘Aini. (Al-Bidayah Wa Nihayah, jilid 2
halaman 260-261)

Pendapat ini diperkuat oleh seorang Ahli Falaq terkenal yaitu Muhammad Pasya yang
mencoba menetukan tanggal gerhana matahari dan gerhana bulan yang terjadi pada
zaman Nabi saw sampai pada zamannya. Berdasarkan kajiannya, hari senin tidak
munggkin bartepatan dengan tanggal 12 rabiul awwal. Untuk mendukung hasil
kajiannya sebagai alasan adalah:

Pertama, dalam hadits shohih Bukhari disebutkan ketika putra rasul Ibrahim wafat,
telah terjadi gerhana matahari pada tahun ke 10 Hijriah dan Nabi Muhammad saw
ketika itu berusia 63 tahun.

Kedua, berdasarkan kaidah perkiraan falak, diketahui bahwa gerhana matahari yang
terjadi pada tahun 10 hijriah itu bertepatan dengan tanggal 7 januari 632 m, pukul
08.30 pagi. Berdasarkan perkiraan ini, seandainya kita undurkan 63 tahun ke belakang
mengikuti tahun Qomariyah, maka kelahiran Nabi saw jatuh pada tahun 571 m.
berdasarkan perkiraan yang telah dibuat beliau, tanggal 1 Rabiul awwal bertepatan
dengan tanggal 12 april 571 M.

Ketiga, meskipun terjadi perselisihan pendapat mengenai tanggal kelahiran Nabi saw,
namun semua pihak sepakat mengatakan bahwa kelahiran Nabi adalah hari senin bulan
rabiul Awwal tersebut. Tetapi , Mahmud Pasya menemukan data dari hasil kajiannya,
kalau hari senin jatuh pada tanggal 9 rabiul awwal bertepatan dengan 20 april 571,
bukan 12 rabiul awwal.

Jadi benarkah kita merayakan Maulid NAbi Muhammad saw bertepatan dengan hari
lahirnya Beliau atau kita merayakannya pada hari biasa yang tidak ada sangkut pautnya
dengan hari kelahiran Nabi Muhammad saw???

Demikian informasi yg saya dapatkan. Jika memang benar metode perhitungan yg


dilakukan serta bisa dipertanggungjawabkan secara luas, ke seluruh muslim dunia,
nampaknya perlu ada ‘perbaikan’ sejarah dan pola pikir mengenai tanggal kelahiran
Rasululloh SAW.

Menurut hemat saya, tanggal kelahiran beliau itu TIDAK PENTING, karena jika kita
MEMANG MENCINTAI Rasululloh SAW, maka kita akan lebih mementingkan untuk
mengikuti contoh, bukan tanggal lahirnya.

Bagaimana menurut anda?

59
‫ثانيا‪ :‬تحديد والدة النبي‪:‬‬

‫يقام االحتفال بالمولد النبوي في الثاني عشر من ربيع الثاني باعتبار أنه يوم والدته( ونحن إذا ما‬
‫بحثنا عن حقيقة هذا التاريخ نجد أنه ال يوجد نص نبوي يدل على هذا التاريخ‪ ،‬فلم يتكلم‬
‫النبي( البتة عن تاريخ ميالده بل الذي ورد أنه ولد في يوم إثنين أما ما وراء ذلك من التحديديات‬
‫فال تصح‪.‬‬
‫ثم إذا ما فتشنا كتب السيرة النبوية محاولين معرفة تاريخ مولده سنجد أن كتاب السيرة يختلفون‬
‫حوله إلى أقول هي كما يلي‪:‬‬
‫‪ -‬يوم اإلثنين لليلتين خلتا من ربيع األول‪.‬‬
‫‪ -‬ثامن ربيع األول‪.‬‬
‫‪ -‬عاشر ربيع األول‪.‬‬
‫‪ -‬ثاني عشر ربيع األول‪.‬‬
‫‪ -‬قال الزبير بن بكار ‪ :‬ولد في رمضان‪.‬‬
‫و ذلك عام الفيل بعده بخمسين يوما و قيل بثمانية و خمسين يوما و قيل بعده بعشر سنين و‬
‫قيل ‪ :‬بعد الفيل بثالثين عاما وقيل ‪ :‬بأربعين عاما‪ 30‬ولهذا السبب لم يذكر ابن اسحق تاريخ‬
‫والدته حاشا ما رواه عن قيس بن مخرمة قال ‪ :‬ولدت أنا و رسول هللا صلى هللا عليه و سلم عام‬
‫الفيل كنا لدين‪.31‬‬
‫يظهر لنا مما سبق ‪:‬‬
‫‪ -1‬لم يثبت نص في تحديد تاريخ مولده‪.‬‬
‫‪ -2‬أن النبي( بعدم تنصيصه على تاريخ وفاته أراد عمدا أن ال يعرف كي ال يحدث معه كما حدث‬
‫للمسيح ويدل لهذا األمر بمخالفة النصارى في شعائرهم‪.‬‬
‫‪ - 3‬أنه ليس من الشرع إذ لو كان كذلك لذكر التاريخ فما من أمر فيه خير إال ودلنا عليه(‪.‬‬
‫‪ -4‬أن الصحابة رضوان هللا عليهم لم يسألوا النبي( مما يدل أنه لم يكن يعني لهم شيئاكبيرا‪.‬‬
‫‪ - 5‬أن هذا الخالف بين علماء السيرة يدل على عدم وجود دليل صحيح صريح في هذه المسألة‬
‫بحيث يتفقون على يوم محدد‪.‬‬
‫‪ 30‬انظر الفصول في السيرة ‪،91‬‬
‫‪ 31‬سيرة ابن إسحاق ‪25‬‬
‫المولد النبوي بين المشروعية والبدعية ‪)1 / 1( -‬‬

‫‪ -1‬تاريخ المولد النبوي‪:‬‬

‫يرجع البعض االحتفال بالمولد النبوي إلى الدول الباطنية والتي يسميها أتباعها بالفاطمية والتي‬
‫حكمت مصر ردحا من الزمن وكانت هذه الدولة تعتنق الدين اإلسماعيلي وينتسب قادتها‪ c‬إلى شخص‬
‫يسمى عبيد هللا بن ميمون القداح يذكر عنه بعض المؤرخين بأنه مجوسي دس نفسه في المسلمين‬
‫مريدا زعزعة دينهم وخلخلته من الداخل بإحداث بعض البدع والخرافات والعقائد المناقضة‬
‫لإلسالم‪.‬‬

‫أَ ْخ َبا ُر القُ َ‬


‫ضا ِة ‪)124 / 1( -‬‬

‫هللا بْن قيس بْن مخرمة بْن َعبْد المطلب بْن َعبْد مناف‬
‫َعبْد ِ‬

‫‪60‬‬
‫‪ ...‬استقضاه الحجاج سنة أربع وسبعين على المدينة‪ ،‬ثم عزل الحجاج سنة خمس وسبعين‪ .‬واستعمل‪c‬‬
‫هللا بْن قيس بْن مخرمة على القضاء‪ ،‬وقد‬
‫على العراق في جمادى األولى‪ ،‬واستخلف قاضيه َعبْد ِ‬
‫روى عنه الحديث وعن أبيه‪.‬‬

‫‪1/125‬‬
‫قال‪:‬حدَّ َث َنا يونس ْبن بكير‪َ ،‬عن ُم َح َّمد ْبن إسحاق‪َ ،‬عنْ َع ْب ِد‬
‫َ‬ ‫َح َّد َث َنا أَ ْح َمد ْبن َع ْبد الجبار ْبن ُم َح َّمد؛‬
‫س ْول ُ هللاِ‬
‫المطلب ْبن َع ْبد هللاِ ْبن قيس ْبن مخرمة‪َ ،‬عن جده قيس ْبن مخرمة؛ قال‪ :‬ولدت أنا و َر ُ‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َ‬
‫سلَّ َم عام الفيل‪.‬‬ ‫َ‬

‫المستدرك على الصحيحين للحاكم مع تعليقات الذهبي في التلخيص ‪)16 / 4( -‬‬

‫‪ - 4183‬حدثنا أبو العباس محمد بن يعقوب ثنا أحمد بن عبد الجبار ثنا يونس بن بكير عن ابن‬
‫إسحاق قال ‪ :‬حدثني المطلب بن عبد هللا قيس بن مخرمة عن أبيه عن جده ابن مخرمة قال ‪ :‬ولدت‬
‫أنا و رسول‪ c‬هللا صلى هللا عليه و سلم عام الفيل كاللدتين‬

‫قال ابن إسحاق ‪ :‬كان رسول هللا صلى هللا عليه و سلم عام عكاظ ابن عشرين سنة‬

‫هذا حديث صحيح على شرط‪ c‬مسلم و لم يخرجاه‬

‫المستدرك على الصحيحين للحاكم مع تعليقات الذهبي في التلخيص ‪)169 / 5( -‬‬

‫‪ - 5919‬حدثنا أبو العباس محمد بن يعقوب ثنا أحمد بن عبد الجبار ثنا يونس بن بكير عن إسحاق‬
‫حدثني المطلب بن عبد هللا بن قيس بن مخرمة بن المطلب بن عبد مناف عن أبيه عن جده قال ‪:‬‬
‫ولدت أنا و رسول هللا صلى هللا عليه و سلم عام الفيل فنحن لدان‬

‫ذكر مناقب عبد هللا بن هشام بن زهرة القرشي رضي هللا عنه‬

‫سيرة ابن اسحاق ‪)25 / 1( -‬‬

‫حدثنا أحمد بن عبد الجبار نا يونس بن بكير عن ابن اسحاق قال ‪ :‬حدثني المطلب بن عبد هللا بن‬
‫قيس عن أبيه عن جده قيس بن مخرمة قال ‪ :‬ولدت أنا و رسول هللا صلى هللا عليه و سلم عام الفيل‬
‫كنا لدين‬

‫حدثنا أحمد نا يونس عن ابن اسحاق قال ‪ :‬و كان رسول‪ c‬هللا صلى هللا عليه و سلم عام عكاظ ابن‬
‫عشرين سنة‬

‫سيرة ابن كثير ‪)198 / 1( -‬‬

‫‪61‬‬
‫و لد صلوات هللا عليه و سالمه يوم االثنين‬

‫لما رواه مسلم في صحيحه من [ حديث غيالن بن جرير عن عبد هللا بن معبد الزاماني‪ c‬عن أبي‬
‫قتادة أن أعرابيا قال ‪ :‬يا رسول هللا ما تقول في صوم يوم االثنين ؟ فقال ‪ :‬ذلك يوم ولدت فيه و‬
‫أنزل علي فيه ]‬

‫و قال اإلمام أحمد ‪ :‬حدثنا موسى بن داود حدثنا ابن لهيعة عن خالد بن أبي عمران عن حنش‬
‫الصنعاني عن ابن عباس قال ‪ :‬ولد رسول هللا صلى هللا عليه و سلم يوم االثنين و استنبئ يوم‬
‫االثنين و خرج مهاجرا من مكة إلى المدينة يوم االثنين و قدم المدينة يوم االثنين و توفي يوم االثنين‬
‫و رفع الحجر يوم االثنين‬

‫تفرد به أحمد و رواه عمرو بن بكير عن ابن لهيعة و زاد ‪ :‬نزلت سورة المائدة يوم االثنين { اليوم‬
‫أكملت لكم دينكم }‬

‫و هكذا رواه بعضهم عن موسى‪ c‬بن داود و زاد أيضا ‪ :‬و كانت وقعة بدر يوم االثنين و ممن قال‬
‫هذا يزيد بن حبيب و هذا منكر جدا‬

‫قال ابن عساكر ‪ :‬و المحفوظ أن بدرا و نزول { اليوم أكملت لكم دينكم } يوم الجمعة و صدق ابن‬
‫عساكر‬

‫و ورى عبد هللا بن عمر عن كريب عن ابن عباس ‪ :‬ولد رسول هللا صلى هللا عليه و سلم يوم‬
‫االثنين و توفي‪ c‬يوم االثنين و هكذا روى من غير هذا الوجه عن ابن عباس أنه ولد يوم االثنين‬

‫و هذا ال خالف فيه أنه ولد صلى هللا عليه و سلم يوم االثنين‬

‫و أبعد بل أخطأ من قال ‪ :‬ولد يوم الجمعة لسبع عشرة خلت من ربيع األول نقله الحافظ ابن دحية‬
‫فيما قرأه في كتاب إعالم الروى بأعالم الهدى لبعض الشيعة ثم شرع ابن دحية في تضعيفه و هو‬
‫جدير بالتضعيف إذ هو خالف النص‬
‫ثم الجمهور على أن ذلك كان في شهر ربيع األول فقيل ‪ :‬لليلتين خلتا منه قاله ابن عبد البر في‬
‫االستيعاب و رواه الواقدي عن أبي معشر نجيح بن عبد الرحمن المدني‬
‫و قال لثمان خلون منه حكاه الحميدي عن ابن حزم و رواه مالك و عقيل و يونس ابن يزيد و‬
‫غيرهم عن الزهري عن محمد بن جبير بن مطعم‬
‫و نقل ابن عبد البر عن أصحاب التاريخ أنهم صححوه و قطع به الحافظ الكبير محمد ابن موسى‬
‫الخوارزمي و رجحه الحافظ أبو الخطاب بن دحية في كتابه ‪ :‬التنوير في مولد البشر النذير‬
‫و قيل لعشر خلون منه نقله ابن دحية في كتابه و رواه ابن عساكر عن أبي جعفر الباقر و رواه‬
‫مجالد عن الشعبي كما مر‬
‫و قيل لثنتي عشرة خلت منه نص عليه ابن إسحاق و رواه ابن أبي شيبة في مصنفه عن عفان‬
‫عن سعيد بن ميناء عن جابر و ابن عباس أنهما قاال و لد رسول هللا صلى هللا عليه و سلم عام‬
‫الفيل يوم االثنين الثاني عشر من شهر ربيع األول و فيه بعث و فيه عرج به إلى السماء و فيه‬
‫هاجر و فيه مات و هذا هو المشهور عند الجمهور و هللا أعلم‬

‫‪62‬‬
‫و قيل لسبعة عشر خلت منه ‪ :‬كما نقله ابن دحية عن بعض الشيعة‬
‫و قيل لثمان بقين منه ‪ :‬نقله ابن دحية من خط الوزير أبي رافع ابن الحافظ أبي محمد ابن حزم‬
‫عن أبيه و الصحيح عن ابن حزم األول أنه لثمان مضين منه كما نقله عنه الحميدي و هو أثبت‬
‫و القول الثاني ‪ :‬أنه ولد في رمضان نقله ابن عبد البر عن الزبير بن بكار و هو قول غريب جدا‬
‫و كان مستنده أنه عليه الصالة و السالم أوحي إليه في رمضان بال خالف و ذلك على رأس‬
‫أربعين سنة من عمره فيكون مولده في رمضان و هذا فيه نظر و هللا أعلم‬
‫و قد روى خيثمة بن سلمان الحافظ عن خلف بن محمد كردوس الواسطي عن المعلى بن عبد‬
‫الرحمن عن عبد الحميد بن جعفر عن الزهري عن عبيد هللا بن عبد هللا عن ابن عباس قال ‪ :‬ولد‬
‫رسول هللا صلى هللا عليه و سلم يوم االثنين في ربيع األول و أنزلت عليه النبوة يوم االثنين في‬
‫أول شهر ربيع األول و أنزلت عليه البقرة يوم االثنين في ربيع األول‬
‫و هذا غريب جدا رواه ابن عساكر‬
‫قال الزبير بن بكار ‪ :‬حملت به أمه في أيام التشريق في شعب أبي طالب عند الحجرة الوسطى و‬
‫ولد بمكة بالدار المعروفة بدار محمد بن يوسف أخي الحجاج بن يوسف لثنتي عشرة ليلة خلت‬
‫من شهر رمضان‬
‫و رواه الحافظ ابن عساكر من طريق محمد بن عثمان بن عقبة بن مكرم عن المسيب ابن شريك‬
‫عن شعيب بن شعيب عن أبيه عن جده قال ‪ :‬حمل برسول هللا صلى هللا عليه و سلم في يوم‬
‫عاشوراء في المحرم و ولد يوم االثنين لثنتي عشرة ليلة خلت من شهر رمضان سنة ثالث و‬
‫عشرين من غزوة أصحاب الفيل‬
‫و ذكر غيره أن الخيزران و هي أم هارون الرشيد لما حجت أمرت ببناء هذه الدار مسجدا فهو‬
‫يعرف بها اليوم‬
‫و ذكر السهيلي أن مولده عليه الصالة و السالم كان في العشرين من نيسان و هذا أعدل الزمان و‬
‫الفصول و ذلك لسنة اثنتين و ثمانين و ثمانمائة لذي القرنين فيما ذكر أصحاب الزيج‬
‫و زعموا أن الطالع كان لعشرين درجة من الجدي و كان المشتري و زحل مقترنين في ثالث‬
‫درج من المقرب و هي درجة وسط السماء و كان موافقا من البروج الحمل و كان ذلك عن طلوع‬
‫القمر أول الليل نقله كله ابن دحية و هللا أعلم‬
‫قال ابن إسحاق ‪ :‬و كان مولده عليه الصالة و السالم عام الفيل‬
‫و هذا هو المشهور عن الجمهور قال إبراهيم بن المنذر الحزامي ‪ :‬و هو الذي ال يشك فيه أحد‬
‫من علمائنا أنه عليه الصالة و السالم ولد عام الفيل و بعث على رأس أربعين سنة من الفيل‬
‫و قد رواه البيهقي من حديث أبي إسحاق السبيعي عن سعيد بن جبير عن ابن عباس قال ‪ :‬ولد‬
‫رسول هللا صلى هللا عليه و سلم عام الفيل‬
‫و قال محمد بن إسحاق ‪ :‬حدثني المطلب بن عبد هللا بن قيس بن مخرمة عن أبيه عن جده قيس‬
‫بن مخرمة قال ولدت أنا و رسول هللا صلى هللا عليه و سلم عام الفيل كنا لدين‬
‫قال ‪ :‬و سأل عثمان رضي هللا عنه قباث بن أشيم أخا بني يعمر بن ليث ‪ :‬أنت أكبر أم رسول هللا‬
‫صلى هللا عليه و سلم ؟ فقال ‪ :‬رسول هللا أكبر مني و أنا أقدم منه في الميالد و رأيت خزق الفيل‬
‫أخضر محيال و رواه الترمذي و الحاكم من حديث محمد ابن إسحاق به‬
‫قال ابن إسحاق ‪ :‬و كان رسول هللا صلى هللا عليه و سلم عام عكاظ ابن عشرين سنة‬
‫و قال ابن إسحاق ‪ :‬كان الفجار بعد الفيل بعشرين سنة و كان بناء الكعبة بعد الفجار بخمس‬
‫عشرة سنة و المبعث بعد بنائها بخمس سنين‬
‫و قال محمد بن جبير بن مطعم ‪ :‬كانت عكاظ بعد الفيل بخمس عشرة سنة و بناء الكعبة بعد‬
‫عكاظ بعشر سنين و المبعث بعد بنائها بخمس عشرة سنة‬

‫‪63‬‬
‫و روى الحافظ البيهقي من حديث عبد العزيز بن أبي ثابت المديني ‪ :‬حدثنا الزبير ابن موسى عن‬
‫أبي‬
‫الحويرث قال ‪ :‬سمعت عبد الملك بن مروان يقول لقباث بن أشيم الكناني ثم الليثي ‪ :‬يا قباث أنت‬
‫أكبر أم رسول هللا صلى هللا عليه و سلم قال ‪ :‬رسول هللا صلى هللا عليه و سلم أكبر مني و أنا‬
‫أسن ولد رسول هللا صلى هللا عليه و سلم عام الفيل و وقفت بي أمي على روث الفيل محيال أعقله‬
‫و تنبأ رسول هللا صلى هللا عليه و سلم على رأس أربعين سنة‬
‫و قال يعقوب بن سفيان ‪ :‬حدثنا يحي بن عبد هللا بن بكير حدثنا نعيم يعني ابن ميسرة عن‬
‫بعضهم عن سويد بن غفلة أنه قال ‪ :‬أنا لدة رسول هللا صلى هللا عليه و سلم ولدت عام الفيل‬
‫قال البيهقي ‪ :‬و قد روى عن سويد بن غفلة أنه قال ‪ :‬أنا أصغر من رسول هللا صلى هللا عليه و‬
‫سلم بسنتين‬
‫قال يعقوب ‪ :‬و حدثنا إبراهيم بن المنذر حدثنا عبد العزيز بن أبي ثابت حدثني عبد هللا بن عثمان‬
‫بن أبي سليمان النوفلي عن أبيه عن محمد بن جبير بن مطعم قال ‪ :‬ولد رسول هللا صلى هللا عليه‬
‫و سلم عام الفيل و كانت بعده عكاظ بخمس عشرة سنة و بني البيت على رأس خمس وعشرين‬
‫سنة من الفيل و تنبأ رسول هللا صلى هللا عليه و سلم على رأس أربعين سنة من الفيل‬
‫و المقصود أن رسول هللا صلى هللا عليه و سلم ولد عام الفيل على قول الجمهور‬
‫فقيل بعده بشهر و قيل بأربعين يوما و قيل بخمسين يوما و هو أشهر‬
‫و عن أبي جعفر الباقر ‪ :‬كان قدوم الفيل للنصف من المحرم و مولد رسول هللا صلى هللا عليه و‬
‫سلم بعده بخمس و خمسين ليلة‬
‫و قال آخرون ‪ :‬بل كان عام الفيل قبل مولد رسول هللا صلى هللا عليه و سلم بعشر سنين قاله ابن‬
‫أبزى‬
‫و قيل بثالث و عشرين سنة رواه شعيب بن شعيب عن أبيه عن جده كما تقدم‬
‫و قيل ‪ :‬بعد الفيل بثالثين سنة قاله موسى بن عقبة عن الزهري رحمه هللا و اختاره موسى بن‬
‫عقبة أيضا رحمه هللا‬
‫و قال أبو زكريا العجالني ‪ :‬بعد الفيل بأربعين عاما رواه ابن عساكر و هذا غريب جدا و أغرب‬
‫منه ما قاله خليفة بن خياط ‪ :‬حدثني شعيب بن حبان عن عبد الواحد ابن أبي عمرو عن الكلبي‬
‫عن أبي صالح عن ابن عباس قال ‪ :‬ولد رسول هللا صلى هللا عليه و سلم قبل الفيل بخمس عشرة‬
‫سنة و هذا حديث غريب و منكر و ضعيف أيضا‬
‫قال خليفة بن خياط ‪ :‬و المجمع عليه أنه عليه السالم ولد عام الفيل‬
‫قد تقدم أن عبد المطلب لما ذبح تلك اإلبل المائة عن ولده عبد هللا حين كان نذر ذبحه فسلمه هللا‬
‫تعالى لما كان قدر في األزل من ظهور النبي األمي صلى هللا عليه و سلم خاتم الرسل و سيد ولد‬
‫آدم من صلبه ذهب كما تقدم فزوجه أشرف عقيلة في قريش آمنة بنت وهب بن عبد مناف بن‬
‫زهرة الزهرية فحين دخل بها و أفضى إليها حملت برسول هللا صلى هللا عليه و سلم‬
‫و قد كانت أم قتال رقيقة بنت نوفل أخت ورقة بن نوفل توسمت ما كان بين عيني عبد هللا قبل أن‬
‫يجامع آمنة من النور فودت أن يكون ذلك متصال بها لما كانت تسمع من أخيها من البشارات‬
‫بوجود محمد صلى هللا عليه و سلم و أنه قد أزف زمانه فعرضت نفسها عليه قال بعضهم ‪:‬‬
‫ليتزوجها و هو أظهر و هللا أعلم فامتنع عليها فلما انتقل ذلك النور الباهر إلى آمنة بمواقعته إياها‬
‫كأنه ندم على ما كانت عرضت عليه فتعرض لها لتعاوده فقالت ‪ :‬ال حاجة لي فيك و تأسفت على‬
‫ما فاتها من ذلك و أنشدت في ذلك ما قدمناه من الشعر الفصيح البليغ و هذه الصيانة لعبد هللا‬
‫ليست له و إنما هي لرسول هللا صلى هللا عليه و سلم فإنه كما قال تعالى { هللا أعلم حيث يجعل‬

‫‪64‬‬
‫رسالته } و قد تقدم الحديث المروي من طريق جيد أنه قال عليه الصالة و السالم ‪ [ :‬ولدت من‬
‫نكاح ال من سفاح ]‬
‫و المقصود أن أمه حين حملت به توفي أبوه عبد هللا و هو حمل في بطن أمه على المشهور‬
‫قال محمد بن سعد ‪ :‬حدثنا محمد بن عمر هو الواقدي حدثنا موسى بن عبيدة اليزيدي و حدثنا‬
‫سعيد بن أبي زيد عن أيوب بن عبد الرحمن بن أبي صعصعة قال ‪ :‬خرج عبد هللا بن عبد المطلب‬
‫إلى الشام إلى غزة في عير من عيران قريش يحملونه تجارات ففرغوا من تجاراتهم ثم انصرفوا‬
‫فمروا بالمدينة و عبد هللا بن عبد المطلب يومئذ مريض فقال أتخلف عند أخوالي بني عدي بن‬
‫النجار‬
‫فأقام عندهم مريضا شهرا و مضى أصحابه فقدموا مكة فسألهم عبد المطلب عن ابنه عبد هللا‬
‫فقالوا ‪ :‬خلفناه عند أخواله بني عدي بن النجار و هو مريض‬
‫فبعث إليه عبد المطلب أكبر ولده الحارث فوجده قد توفي و دفن في دار النابغة فرجع إلى أبيه‬
‫فأخبره‬
‫فوجد عليه عبد المطلب و إخوته و أخواته وجدا شديدا‬
‫و رسول هللا صلى هللا عليه و سلم يومئذ حمل و لعبد هللا بن عبد المطلب يوم توفي خمس‬
‫وعشرون سنة‬
‫قال الواقدي ‪ :‬هذا هو أثبت األقاويل في وفاة عبد هللا و سنه عندنا‬
‫قال الواقدي ‪ :‬و حدثني معمر عن الزهري أن عبد المطلب بعث عبد هللا إلى المدينة يمتار لها‬
‫تمرا فمات‬
‫قال محمد بن سعد ‪ :‬و قد أنبأنا هشام بن محمد بن السائب الكلبي عن أبيه و عن عوانه بن الحكم‬
‫قاال ‪ :‬توفي عبد هللا بن عبد المطلب بعد ما أتى على رسول هللا صلى هللا عليه و سلم ثمانية‬
‫وعشرون شهرا و قيل سبعة أشهر‬
‫و قال محمد بن سعد ‪ :‬و األول أثبت أنه توفي و رسول هللا صلى هللا عليه و سلم حمل‬
‫و قال الزبير بن بكار ‪ :‬حدثني محمد بن حسن عن عبد السالم عن ابن خربوذ‬
‫قال ‪ :‬توفي عبد هللا بالمدينة و رسول هللا صلى هللا عليه و سلم ابن شهرين و ماتت أمه و هو‬
‫ابن أربع سنين و مات جده و هو ابن ثمان سنين فأوصى به إلى عمه أبي طالب‬
‫و الذي رجحه الواقدي و كاتبه الحافظ محمد بن سعد أنه عله الصالة و السالم توفي أبوه و هو‬
‫جنين في بطن أمه‬
‫و هذا أبلغ اليتم و أعلى مراتبه‬
‫و قد تقدم في الحديث [ و رؤيا أمي الذي رأت حين حملت بي كأنه خرج منها نور أضاءت له‬
‫قصور الشام ]‬
‫و قال محمد بن إسحاق ‪ :‬فكانت آمكنة بنت وهب أم رسول هللا صلى هللا عليه و سلم تحدث أنها‬
‫أتيت حين حملت برسول هللا صلى هللا عليه و سلم فقيل لها ‪ :‬إنك قد حملت بسيد هذه األمة فإذا‬
‫وقع إلى األرض فقولي ‪:‬‬
‫أعيذه بالواحد من شر كل حاسد من كل بر عاهد و كل عبد رائد يذود عني ذائد فإنه عند الحميد‬
‫الماجد حتى أراه قد أتى المشاهد‬
‫و آية ذلك أنه يخرج معه نور يمأل قصور بصرى من أرض الشام فإذا وقع فسميه محمدا فإن‬
‫اسمه في التوراة أحمد يحمده أهل السماء و أهل األرض و اسمه في اإلنجيل أحمد يحمده أهل‬
‫السماء و أهل األرض و اسمه في القرآن محمد‬
‫و هذا وذاك يقتضي أنها رأت حين حملت به عليه السالم كأنه خرج منها نور أضاءت له قصور‬
‫الشام ثم لما وضعته رأت عيانا تأويل ذلك كما رأته قبل ذلك هاهنا و هللا أعلم‬

‫‪65‬‬
‫عيون األثر ‪)79 / 1( -‬‬

‫و ولد سيدنا و نبينا محمد رسول هللا صلى هللا عليه يوم االثنين الثنتي عشرة ليلة مضت من شهر‬
‫ربيع األول عام الفيل قيل ‪ :‬بعد الفيل بخمسين يوما و قال الزبير ‪ :‬حملت به أمه صلى هللا عليه و‬
‫سلم في أيام التشريق في شعب أبي طالب عند الجمرة الوسطى‪ c‬و ولد صلى هللا عليه و سلم في الدار‬
‫التي تدعى لمحمد بن يوسف أخي الحجاج ‪ :‬يوم االثنين الثنتي عشرة ليلة خلت من شهر رمضان‬

‫و قيل ‪ :‬بل يوم االثنين في ربيع األول ليلتين خلتا منه قال أبو عمر ‪ :‬و قد قيل ‪ :‬لثمان خلون منه و‬
‫قيل ‪ :‬إنه أول اثنين من ربيع األول و قيل ‪ :‬الثنتي عشرة ليلة خلت منه عام الفيل و قيل ‪ :‬إنه ولد‬
‫في شعب بني هاشم و روي عن ابن عباس قال ‪ :‬ولد رسول هللا صلى هللا عليه و سلم يوم الفيل‬
‫أخبرناه أبو المعالي أحمد بن إسحاق فيما قرأت عنه قلت ‪ :‬قال أخبركم الشيخان أبو الفرج الفتح بن‬
‫عبد هللا بن علي بن عبد السالم و أبو العباس أحمد بن أبي الحسين بن أبي الفتح بن صرما [ ح ]‬
‫قال ‪ :‬و قرأت على اإلمام أبي إسحاق إبراهيم بن علي بن أحمد الحنبلي الزاهد بسفح قاسيون قال ‪:‬‬
‫قلت له أخبركم‪ c‬أبو البركات داود بن أحمد بن محمد البغدادي قالوا‪ : c‬أخبرنا أبو الفضل محمد بن‬
‫عمر بن يوسف األرموي سماعا عليه قال أخبرنا أبو الحسن أحمد بن محمد بن النقور قال أخبرنا‬
‫أبو الحسين علي بن عمر السكري قال ‪ :‬أخبرنا أحمد بن الحسن بن عبد الجبار حدثنا يحيى بن‬
‫معين حدثنا حجاج بن محمد حدثنا يونس بن أبي إسحاق عن أبي إسحاق عن سعيد بن جبير عن ابن‬
‫عباس قال ‪ :‬و ولد رسول هللا صلى هللا عليه و سلم يوم الفيل و عن قيس بن مخرمة قال ‪ :‬ولدت أنا‬
‫و رسول هللا صلى هللا عليه و سلم يوم الفيل فنحن لدان و قيل ‪ :‬بعد الفيل بشهر و قيل ‪ :‬بأربعين‬
‫يوما و قيل بخمسين يوما و ذكر أبو بكر محمد بن موسى الخوارزمي قال ‪ :‬كان قدوم‪ c‬الفيل مكة‬
‫لثالث عشرة ليلة بقيت من المحرم و قد قال ذلك غير الخوارزمي‪ c‬و زاد ‪ :‬يوم األحد قال ‪ :‬و كان‬
‫أول محرم تلك السنة يوم الجمعة قال الخوارزمي‪ : c‬و ولد رسول‪ c‬هللا صلى هللا عليه و سلم بعد ذلك‬
‫بخمسين يوما يوم االثنين لثمان خلت من ربيع األول و ذلك يوم عشرين من نيسان قال ‪ :‬و بعث نبيا‬
‫يوم االثنين لثمان خلت من ربيع األول سنة إحدى و أربعين من عام الفيل فكان من مولده إلى أن‬
‫بعثه هللا أربعون سنة و يوم و من مبعثه إلى أول المحرم من السنة التي هاجر فيها اثنتا عشرة سنة‬
‫و تسعة أشهر و عشرون يوما و ذلك ثالث و خمسون سنة تامة من عام الفيل‬

‫و ذكر ابن السكن ‪ :‬من حديث عثمان بن أبي العاص عن أمه فاطمة بنت عبد هللا أنها شهدت والدة‬
‫النبي صلى هللا عليه و سلم ليال فما شيء أنظر إليه من البيت إال نور و إني ألنظر إلى النجوم تدنو‬
‫حتى إني ألقول لتقعن علي و يقال ‪ :‬و ضعت عليه جفنة فانفلقت عنه فلقتين فكان ذلك من مبادئ‬
‫أمارات النبوة في نفسه و ذكر ابن أبي خيثمة عن أبي صالح السمان قال ‪ :‬قال كعب ‪ :‬إنا لنجد في‬
‫كتاب هللا ‪ :‬محمد عليه الصالة و السالم مولده بمكة و عن عبد الملك بن عمير قال ‪ :‬قال كعب ‪ :‬إني‬
‫أجد في التوراة ‪ :‬عبدي أحمد المختار مولده بمكة و حكى أبو الربيع بن سالم أن بقي بن مخلد ذكر‬

‫‪66‬‬
‫في تفسيره ‪ :‬أن إبليس لعنه هللا رن أربع رنات ‪ :‬رنة حين لعن و رنة حين أهبط و رنة حين ولد‬
‫رسول هللا صلى هللا عليه و سلم و رنة حين نزلت فاتحة الكتاب‬

‫أخبرنا الشيخ أبو الحسن علي بن محمد الدمشقي بقراءتي عليه قلت له ‪ :‬أخبركم‪ c‬الشيخان أبو عبد‬
‫هللا محمد بن نصر بن عبد الرحمن بن محمد بن محفوظ القرشي و األمير سيف الدولة أبو عبد هللا‬
‫محمد بن غسان بن غافل بن نجاد األنصاري‪ c‬قراءة عليهما و أنت حاضر في الرابعة قاال ‪ :‬أخبرنا‬
‫الفيه أبو القاسم علي بن حسن الحافظ قراءة عليه و نحن نسمع قال ‪ :‬أخبرنا المشائخ أبو الحسن علي‬
‫بن المسلم بن محمد بن الفتح بن علي الفقيه و أبو الفرج غيث بن علي بن عبد السالم بن محمد بن‬
‫جعفر بن األرمنازني‪ c‬الصوري‪ c‬الخطيب و أبو محمد عبد الكريم بن حمزة بن الخضر بن العباس‬
‫الوكيل بدمشق‪ c‬قالوا ‪ :‬أخبرنا أبو الحسن أحمد بن عبد الواحد بن محمد بن أحمد بن عثمان ابن أبي‬
‫الحديد السلمي أخبرنا جدي أبو بكر محمد بن أحمد أخبرنا أبو بكر ابن جعفر بن محمد بن سهل‬
‫الخرائطي حدثنا علي بن حرب حدثنا أبو أيوب يعلى ابن عمران من آل جرير بن عبد هللا البجلي‬
‫قال ‪ :‬حدثني مخزوم‪ c‬بن هانئ المخزومي‪ c‬عن أبيه ـ و أتت له خمسون و مائة سنة ـ قال ‪ :‬لما كان‬
‫ليلة ولد رسول هللا صلى هللا عليه و سلم ارتجس إيوان كسرى و سقطت منه أربع عشرة شرفة و‬
‫خمدت نار فارس و لم تخمد قبل ذلك بألف عام و غاضت بحيرة ساوة و رأى الموبذان إبال صعابا‬
‫تقود خيال عرابا قد قطعت دجلة و انتشرت في بالدها فلما أصبح كسرى أفزعه ذلك فصبر‪ c‬عليه‬
‫تشجعا ثم رأى أن ال يدخر ذلك عن مرازبته فجمعهم‪ c‬و لبس تاجه و جلس على سريره ثم بعث إليهم‬
‫فلما اجتمعوا عنده قال ‪ :‬أتدرون فيما بعثت إليكم ؟ قالوا ‪ :‬ال إال أن يخبرنا‪ c‬الملك فبينما هم كذلك إذ‬
‫ورد عليهم كتاب بخمود‪ c‬النيران فازداد غما إلى غمه ثم أخبرهم ما رأى و ما هاله فقال الموبذان ‪ :‬و‬
‫أنا ـ أصلح هللا الملك ـ قد رأيت في هذه الليلة رؤيا ثم قص عليه رؤياه في اإلبل فقال ‪ :‬أي شيء‬
‫يكون هذا يا موبذان ؟ قال ‪ :‬حدث يكون في ناحية العرب ـ و كان أعلمهم في أنفسهم ـ فكتب عند‬
‫ذلك ‪ :‬من كسرى ملك الملوك إلى النعمان بن المنذر أما بعد ‪ :‬فوجه إلي برجل عالم بما أريد أن‬
‫أسأله عنه فوجه إليه بعبد المسيح بن عمرو بن حيان بن بقيلة الغساني فلما ورد عليه قال له ‪ :‬ألك‬
‫علم بما أريد أسألك عنه ؟ قال ‪ :‬ليخبرني الملك أو ليسألني عما أحب فإن كان عندي منه علم و إال‬
‫أخبرته بمن يعلمه فأخبره بالذي وجه إليه فيه‬

‫قال ‪ :‬علم ذلك عند خال لي يسكن مشارف الشام يقال له سطيح قال ‪ :‬فأته فاسأله عما سألتك عنه ثم‬
‫ائتني بتفسيره فخرج عبد المسيح حتى انتهى إلى سطيح و قد أشفى على الضريح فسلم عليه و كلمه‬
‫فلم يرد عليه سطيح جوابا ثم أنشأ يقول ‪:‬‬

‫أصم أم يسمع غطريف اليمن ؟‬

‫في أبيات ذكرها قال ‪ :‬فلما سمع سطيح شعره رفع رأسه يقول ‪ :‬عبد المسيح على جمل مشيح إلى‬
‫سطيح و قد أوفى‪ c‬على الضريح بعثك ملك بني ساسان الرتجاس اإليوان و خمود النيران و رؤيا‪c‬‬
‫الموبذان رأى إبال صعابا تقود خيال عرابا قد قطعت دجلة و انتشرت في بالدها يا عبد المسيح ! إذا‬
‫كثرت التالوة و ظهر صاحب الهراوة و فاض وادي السماوة و غاضت بحيرة ساوة و خمدت نار‬

‫‪67‬‬
‫فارس فليس الشام لسطيح شاما يملك منهم ملوك و ملكات على عدد الشرفات و كل ما هو آت آت‬
‫ثم قضى‪ c‬سطيح مكانه فنهض عبد المسيح إلى راحلته و هو يقول ‪:‬‬

‫( شمر فإنك ماضي الهم شمير ‪ ...‬ال يفزعنك تفريق و تغيير )‬

‫( إن يمسك ملك بني ساسان أفراطهم‪ ... c‬فإن ذا الدهر أطوار‪ c‬دهارير‪) c‬‬

‫( فربما‪ c‬ربما أضحوا‪ c‬بمنزلة ‪ ...‬تهاب صولهم األسد المهاصير )‬

‫( منهم أخو الصرح بهرام و إخوته ‪ ...‬و الهرمزان و سابور‪ c‬و سابور‪) c‬‬

‫( و الناس أوالد عالت فمن علموا ‪ ...‬أن قد أقل فمحقور و مهجور )‬

‫( و هم بنو األم إما إن رأوا نشبا ‪ ...‬فذاك بالغيب محفوظ و منصور )‬

‫( و الخير و الشر مقرونان في قرن ‪ ...‬فالخير متبع و الشر محذور )‬

‫فلما قدم عبد المسيح على كسرى‪ c‬أخبره بما قال له سطيح فقال كسرى إلى أن يملك منا أربعة عشر‬
‫ملكا كانت أمور‪ c‬و أمور فملك منهم عشرة في أربع سنين و ملك الباقون إلى خالفة عثمان رضي‬
‫هللا عنه‬

‫قال ابن إسحاق ‪ :‬فلما وضعته أمه أرسلت إلى جده عبد المطلب ‪ :‬أنه قد ولد لك غالم فانظر إليه‬
‫فأتاه و نظر إليه و حدثته بما رأت حين حملت به و ما قيل لها فيه و ما أمرت أن تسميه فيزعمون‬
‫أن عبد المطلب أخذه فدخل به الكعبة فقام يدعوا هللا و يتشكر له ما أعطاه ثم خرج به إلى أمه فدفعه‬
‫إليها و ولد صلى هللا عليه و سلم معذورا‪ c‬مسرورا أي مختونا مقطوع السرة و وقع إلى األرض‬
‫مقبوضة أصابع يده مشيرا بالسبابة كالمسبح بها حكاه السهيلي‬

‫أخبرنا أبو حفص عمر بن عبد المنعم الدمشقي بقرأتي عليه بعربيل ـ قرية بغوطة دمشق ـ أخبركم‬
‫أبو القاسم بن الحرستاني قراءة عليه و أنت حاضر في الرابعة فأقر به أخبرنا جمال اإلسالم أبو‬
‫الحسن علي بن مسلم السلمي أبو النصر الحسين بن محمد ابن طالب حدثنا ابن جميع حدثنا عمر بن‬
‫موسى بالمصيصة حدثنا جعفر ابن عبد الواحد قال ‪ :‬قال لنا صفوان بن هبيرة و محمد بن البرساني‬
‫عن ابن جريج عن عطاء عن ابن عباس قال ‪ :‬و لد النبي صلى هللا عليه و سلم مسرورا مختونا‪c‬‬

‫‪68‬‬

You might also like