PETUNJUK PELAKSANAAN
LABURAN ASPAL (BURAS)
NO; OS/PT/B/iS65
Tera ist al
} EMEN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENOERAL BINA MARGAKATA PENGANTAR
Disadari bersama, bahwa jalan sebagai bagian dari pra-
sarana perhubungan mempunyai kedudukan dan Mmemeyang
Peranan yang sangat penting dalam kehidupan Nasional se-
perti tercantum dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun
1980 tentang Jalan, Dalam hubungan ini Departemen Peker.
jaan Umum c.q .Direktorat Jenderal Bina Marga yang diserahi
Tugas untuk membina jalan harus dapat mengadakan jalan
yang bisa memenuhi peranan seperti yang diharapkan,
Dalam pada itu juga disadari bahwa pembinaan jalan di
Indonesia selalu dihadapkan pada matalah keterbatasan sum-
ber daya sehingga Profesionalitas yang nggi dari unsur-
unsur Pembina Jalan merupakan suatu keharusan, Alas dasar
Pengertian ini maka kepada setiap unsur Pernbina Jalan di
tuntut untuk memiliki kecepatan tanggap dan ketepatan
Jakeana maupun unsur Pengambilan keputusan, suatu pe
tunjuk pelaksanaan pekerjaan jalan yang seragam kiranya
Sangat diperlukan, Pedoman-pedoman serta Peraturan-pera-
furan yang Seragam sudah barang tentu akan diharapkan
lebih dapat menjamin mutu Produk yang sesuai dengan nilaj
nilai teknis serta ekonomis yang dituntut secara Nasional,
Untuk itu Team Penilai Teknik Buku Standar, Manual
dan Petunjuk Direktorat Jenderal Bina Marga yang dibentuk
berdagarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Bina
Marya Nomor 14/KPTS/BM/1961 tanggal 20 Maret 1981
telah menerima baik bulky -PETUNJUK PELAKSANAAN
LABURAN ASPAL (DURAS)
No, 05/PT/B/1983
Penggunaan Buku ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputus-
an Direktur Jenderal Bina Marga No. 74/KPTS/B/1983
tanggal 29 Agustus 1983,
Dengan ditetapkannys penggunaan buku ini maka ke-
tentuan-ketentuan terdahuly yang bertentangan dengan
sendirinya dicabut. Bila dianggap perlu penyimpangan-
penyimpangan dapat diadalan, hal ini hanya dapat dilaku-
kan atas persetujuan darl Pembina Jalan yang barsangkutan,
Kepada semun pihak yang telah mamberikan bantuan
dalam penyumunan Buku Petunjuk Pelakeanaan inf kam)
ucapkan terima kaslh,
Jakarta, 29 Agustus 1983,
}*
SORYATIN SASTROMUOYO
RJENDERAL BINA MARGADAFTAR 181
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1
Til.
IV.
. UMUM
1.1, Fungi ....
1.2, Sifat-sifat rks re |
43. Pengqunaain oe
BAHAN
D2. Pas. esse scenes noses te eedeneet
PERENCAN,
3.1, Data perencanaan ...........-+-++- Tl-1
3.2, Jumlah aspal dan agregat .......-.+- T-1
PELAKSANAAN
4.1. Poralatan ...- 22+ yrcereesecerenes
4.2. Pengangkutan *
4.3. Persiapan ... ait
44, Penghamparan ...-..-. 0000002 eee
LAMPIRAN
DAFTAR ISTILAH1.3,
4. tercegah lepasnya butir-butir halus,
. Sifat-sifat
a. Tidak mempunyai nilaj Struktur
b. Kodap air
¢. Tidak bicin
d. Mengikat butir-butir halus
&. Kenyal,
Penggunaan
BURAS dapat diterapkan pada jalan yang belum atau
sudah beraspal dengan ketentuan sebagai berikut ;
a. Stabil
b, Mulai retak-retak atau mengalami degradasi per-
mukaan
® Untuk lalu lintas ringan sumpal berat.
Pada umumnya BURAS digunakan untuk pekarjaan
pemeliharaan pada jalan beraspal,I. BAHAN
Bahan yang digunakan untuk BURAS terdiri dari aspal dan
pasir.
2.1, Aspal
Aspal yang digunakan dapat berupa :
a, Avpal keras Pen 60, Pen 80 yang memenuhi per-
syaratan sebagaimana tertera dibawah ini :
TABEL 2.1. : Persyaratan aspal keras
[Fen 60 |
nme |
pacxae| 6
et
BA 2
Pit] fel [sls fi
4, Kehilangan beret
(163°C, 5 Jan)
6, Dakeilivas
(25°C, $ cm/mmant] PA-O806-76
ticks Hah | pa.oson.76
tee Tii-2
b. Aspal cair RC-250, RC-800 yang memenuhi per-
syaratan sebagaimana tertora dibawah ini :
TABEL 2.2, : Perayaratan aspal cair
1, Kekentalan kine-
matik (60°C)
2. Tith nyala
(tag open cup)
tilasi 360°C) PAO31O-76
» sampai 225°C
+ sampal 260°C
= sampai 315°C
Sisa destilacitl-3
c. Aspal emulsi anionik (RS—1, RS—2) atau katlonik
(CRS-1, CRS-2) yang memenuhl persyaratan ne-
bagalmana tertera dibawah ini :
TABEL 2.3. : Persyaratan aspal ernulsi anionik.
Persyaratan:
5. Pemecahan emulsl |
(35 ml dard 0,02
Dalktitttan reat
(25°C, Scm/ment)
AASHTO
T-44
7. Penotras residu O01. 76
(25°C, Sdetik) afTABEL 2.4. : Persyaratan aspal emulsi kationtk
¢
i
Jenks pemeriksaan
1. Kekentalan furol
ra
Ean
itt
reel
z
|
x
7. Penetras| residu
(25°C, § datiky PAO3O1-76
Ls] 5] a
—
oi a
y
=2.2, Pasir
Pasir yang digunakan dapat berupa hasil agregat yang
dipecah atau pasir alam yang bersih yang mempunyai
persyaratan sebagai berikut :
a. Berat jenis agregat antara 2,55 — 2,75
b, Bebas debu
¢. Kandungan lempung sedikit
d. Gradasi sebagal tertera dibawah ini :
TABEL 2.5,
No. 4 (5 mm)
No. 8 (4,95 mm)
No. 200 (0,074 mm)Tl. PERENCANAAN
Untuk mendapatkan BURAS yang baik, perlu ditentukan
jumiah aspal dan agregat yang digunakan.
3.1, Data perencanaan
Jumlah aspal dan egregat dipengaruhi antara lain oleh
kondisl permukaan,
3,2. Jumilah aspal dan agregat
Jumlah aspal dan agregat dapat ditentukan sebagal-
mana tertera dibawah ini,
TABEL 3.1. : Jumlah pemakaian bahan
‘i
0,6—1,5 /m2] 5-Bkg/m2
0,5-0,8 m2IV-1
IV. PELAKSANAAN
Pelaksanaan BURAS meliputi :
41,
4.2.
4.3.
Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan BURAS
antara bain :
a, Dump truck
b. Alat pemadat
c, Kereta dorong pangki, emrat dan alat bantu lainnya.
d. Katel aspal.
Pemanasan dan penyemprotan aspal dapat mengguna
kan asphalt sprayer (jika tersedia),
Pengangkutan
Pengangkutan aspal dan agregat dapat dilakukan dengan
menggunakan dump truck.
Pengaturan penyimpanan aspal dan agregat harus se-
demikian rupa agar terjaga kebersihan dan kemudahan
pelaksanaan pekerjaan.
Persiapan.
a. Pemanasan aspal harus dilaksanakan tiga jam sebelum
pelaksanaan dimulal.
b. Selama pelaksanaan, temperatur aspal harus dijaga,
sebagai berikut :
— Aspalkoras ; 135°C— 176°C
= Aspal cair + RC-250 38°-79°9C
RC-B00 = 79°-121°CW-2
—Aspalemulsi : RS-1,CRS—1 24°-55°C
RS-2,CRS-2 43°-719C
Apabila men aspal cair (jenis RC) harus
dijaga kon Jangsung dengan api, agar tidak
mudah terbakar,
4.4. Penghamparan,
a. Bila terdapat lubang-lubang pada permukaan harus
ditambal.
b. Permukaan jalan harus cukwp kering dan bebas dari
bahan yang tidak dikehendaki, misalnya debu dan
bahan lainnya.
c, Penyiraman aspal dilakukan pada temperatur yang di
syaratkan sedemikian rupa sampai morata dan sesuai
dengan jumlah yang direncanakan.
d. Penebaran segera dilakukan setelah penebaran aspal
dengan menggunakan pengki sedemikian rupa se-
hingga merata dan sesual dengan jumlah yang di
rencanakan.
@. Pernadatan harus dilakukan pada waktu aspal dalam
keadaan panas agar agregat tertanam kedalam aspal.
Untuk mencegah agar agregat tidak lepaslopas, pada
awal pembukaan, kecepatan lalu lintas supaya dibatasi,DAFTAR ISTILAH
BURAS adalah singkatan dari Laburan aspal yaitu
suatu lapisan penutup yang terdiri dari lapisan aspal
taburan pasir,
Emrat adalah suatu alat penylram aspal yang dibuat
dari kaleng atau ember dengan lubang dibagian bawah-
nya dan menggunakan tangkal kayu.
Pengki adalah suatu alat untuk peneber agregat secara
manual pada hamparan yang belum rata.
Kereta dorong odalah suatu alat bantu untuk me-
mindahken agregat yang volumenya tidak terlalu banyak
dan jarak tidak terlalu janh.
Aspal cair adalah aspal yang pada suhu normal dan
tekanan atmosfir berbantuk cair,
Aspal semen atau aspal keras adalah suatu aspal minyak
yang didapat dari residu hasil destilasi minyak burl
pada keadaan hampa udara.
R.C, {Rapis Curing Asphalt) adalah aspal calr yang
campuran (pelarut) antara aspal semen dengan
= jenis gasoline yang mempunyai daya menquap=
=
PEMBERITAHUAN
Dalam hal imbul keragu-raguan dalarn penafsiran atau
pengertian terhadap petunjuk pelaksanaan ini, dapat di
hubungi Direktorat Jenderal Bina Marga melalui alamat :
DIREKTORAT PENYELIDIKAN MASALAH
TANAH DAN JALAN
Jin. RAYA TIMUR 264, Telp. 78251-78252-76253
BANDUNG
Setlap tambahan atau perobahan (koreksl atau per-
baikan-perbaikan) terhadap petunjuk pelaksanaan ini akan
dikeluarkan dalam bentuk "Interim'* yang harus diperlaku-
kan sebagai bagian yang wk terpisahkan dari petunjuk
pelaksanaan sampai dengan dikeluarkannya petunjuk pe-
laksanaan edisi baru.
Usaha penyempurnaan petunjuk pelaksanaan ini akan
selalu diadakan, karena setiap saran ataupun sumbangan
sumbangan pemikiran untuk penambahan atau perobahan
materi petunjuk pelaksanaan ini akan selalu diharapkan
dan diterima dengan baik.
Saran dan sumbangan-sumbangan pemikiran torsebut
dapat dikirimkan kepada alamat tersobut diatas.
Fractional Differential Equations: An Introduction to Fractional Derivatives, Fractional Differential Equations, to Methods of Their Solution and Some of Their Applications