Professional Documents
Culture Documents
Beasiswa
06 Jan 2010
• Kesehatan
• Sinar Harapan
"Beasiswa ini untuk menghilangkan diskriminasi dan memutus rantai kemiskinan," jelas Menteri
Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh dalam evaluasi program 100 hari Kementerian
Pendidikan Nasional, di Jakarta, Selasa (5/1). Pemberian beasiswa tersebut merupakan salah satu
program 100 hari kementerian yang diklaim sudah terlaksana 100%.
Kementerian juga menyediakan Program Beasiswa Bidik Misi yang menganggarkan Rp 200
miliar untuk 20.000 mahasiswa kurang mampu.
Dirjen Pendidikan Tinggi Fasli Jalal mengatakan, penyebaran beasiswa diberikan kepada
masing-masing perguruan tinggi.
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2010 kepada Kementerian dan Lembaga serta Gubernur se-
Indonesia di Istana Negara, kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) mampu meningkatkan kualitas pendidikan wajib
belajar sembilan tahun dengan anggaran yang telah disediakan pemerintah sebesar Rp 55,2
trilun. Pemerintah mengalokasikan Rp 340,1 triliun, atau 47 persen anggaran belanja pemerintah
pusat untuk belanja Kementerian dan lembaga.
meningkatkan kualitas lulusan di jenjang pendidikan lanjutan. Oleh karena itu, Depdiknas akan
meningkatkan relevansi pendidikan menengah maupun tinggi dengan dunia kerja. Menurutnya,
dalam waktu dekat Depdiknas akan melanjutkan metodologi pembelajaran, termasuk
kewirausahaan, agar bisa menjawab tantangan dunia kerja.
Sementara itu, capaian program 100 hari Kementerian Pendidikan Nasional diklaim sudah 70%.
Bahkan, Nuh mengatakan tiga dari delapan program sudah tercapai 100%.
Salah satu program yang tercapai 100% adalah pengadaan internet secara massal di sekolah.
Sasarannya adalah
17.500 sekolah berinternet, sedangkan realisasinya sudah mencapai 18.358 sekolah. Penyediaan
internet di sekolah terbanyak di Jawa Barat sebanyak 3.571 sekolah, Jawa Tengah sebanyak
2.160 sekolah dan Jawa Timur sebanyak 4.805 sekolah.
Pengadaan terkait dengan ketersediaan infrastruktur. Oleh karena itu, di Papua Barat pengadaan
internet sekolah masih nol. Maluku Utara hanya enam sekolah. "Untuk Papua Barat dan Maluku
Utara terhambat ketidaktersediaan infrastruktur, sehingga untuk wilayah ini kami masukkan
dalam program khusus," ujar Mendiknas seraya mengatakan program khusus itu
adalah untuk mensinergikannya dengan program dari departemen lain, seperti PLN dan pihak
operator telekomunikasi.
Program 100 hari lainnya yang masih berjalan adalah penguatan kemampuan kepala dan
pengawas sekolah; penyusunan kebijakan khusus bagi guru yang bertugas di daerah terpencil dan
terdepan; pengembangan budaya dan karakter bangsa; pengembangan metodologi belajar
mengajar dan roadmap sinergitas lembaga pendidikan dengan pengguna lulusan untuk mengatasi
masalah ketenagakerjaan.
*Ringkasan berita ini dibuat otomatis dengan bantuan mesin. Saran atau masukan dibutuhkan
untuk keperluan pengembangan perangkat ini dan dapat dialamatkan ke tech at mediatrac net.