You are on page 1of 3

Evaluasi Program 100 Hari, Depdiknas Beri

Beasiswa
06 Jan 2010

• Kesehatan
• Sinar Harapan

Jakarta - Kementerian Pendidikan Nasional menyediakan beasiswa kepada masyarakat kurang


mampu sebesar Rp 1,5 triliun untuk tahun 2010. Dana tersebut ditargetkan akan menjangkau 3
juta mahasiswa, serta siswa SD, SMR SMA dan SMK

"Beasiswa ini untuk menghilangkan diskriminasi dan memutus rantai kemiskinan," jelas Menteri
Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh dalam evaluasi program 100 hari Kementerian
Pendidikan Nasional, di Jakarta, Selasa (5/1). Pemberian beasiswa tersebut merupakan salah satu
program 100 hari kementerian yang diklaim sudah terlaksana 100%.

Berdasarkan data Kemen-


terian, sasaran siswa yang akan mendapat beasiswa tahun 2010 adalah 1.796.800 siswa SD (Rp
677,261 miliar), 751.193 siswa SMP (Rp 413.156 miliar), 248.124 siswa SMA (Rp 193,537
miliar) dan 305.535 siswa SMK (Rp 251,484 miliar). Sedangkan mahasiswa sebanyak 211.967
orang (Rp 635.901 miliar).

Kementerian juga menyediakan Program Beasiswa Bidik Misi yang menganggarkan Rp 200
miliar untuk 20.000 mahasiswa kurang mampu.

Dirjen Pendidikan Tinggi Fasli Jalal mengatakan, penyebaran beasiswa diberikan kepada
masing-masing perguruan tinggi.

Di sela penyerahan Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2010 kepada Kementerian dan Lembaga serta Gubernur se-
Indonesia di Istana Negara, kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) mampu meningkatkan kualitas pendidikan wajib
belajar sembilan tahun dengan anggaran yang telah disediakan pemerintah sebesar Rp 55,2
trilun. Pemerintah mengalokasikan Rp 340,1 triliun, atau 47 persen anggaran belanja pemerintah
pusat untuk belanja Kementerian dan lembaga.

"Departemen Pendidikan Nasional mengalokasikan anggaran sebesa? Rp 55,2 triliun yang


diprioritaskan untuk pen-
ingkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang lebih merata. Itu juga
ditujukan untuk peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan menengah dan tinggi,"
kata Presiden.
Presiden juga menyebutkan pentingnya peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan
nonformal, serta peningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pendidik.

Mendiknas mengatakan, prioritas utamanya adalah peningkatan kualitas pendidikan dasar.


Sementara itu, prioritas berikutnya adalah

meningkatkan kualitas lulusan di jenjang pendidikan lanjutan. Oleh karena itu, Depdiknas akan

meningkatkan relevansi pendidikan menengah maupun tinggi dengan dunia kerja. Menurutnya,
dalam waktu dekat Depdiknas akan melanjutkan metodologi pembelajaran, termasuk
kewirausahaan, agar bisa menjawab tantangan dunia kerja.

Program 100 Hari

Sementara itu, capaian program 100 hari Kementerian Pendidikan Nasional diklaim sudah 70%.
Bahkan, Nuh mengatakan tiga dari delapan program sudah tercapai 100%.

Salah satu program yang tercapai 100% adalah pengadaan internet secara massal di sekolah.
Sasarannya adalah

17.500 sekolah berinternet, sedangkan realisasinya sudah mencapai 18.358 sekolah. Penyediaan
internet di sekolah terbanyak di Jawa Barat sebanyak 3.571 sekolah, Jawa Tengah sebanyak
2.160 sekolah dan Jawa Timur sebanyak 4.805 sekolah.

Pengadaan terkait dengan ketersediaan infrastruktur. Oleh karena itu, di Papua Barat pengadaan
internet sekolah masih nol. Maluku Utara hanya enam sekolah. "Untuk Papua Barat dan Maluku
Utara terhambat ketidaktersediaan infrastruktur, sehingga untuk wilayah ini kami masukkan
dalam program khusus," ujar Mendiknas seraya mengatakan program khusus itu

adalah untuk mensinergikannya dengan program dari departemen lain, seperti PLN dan pihak
operator telekomunikasi.

Program 100 hari lainnya yang masih berjalan adalah penguatan kemampuan kepala dan
pengawas sekolah; penyusunan kebijakan khusus bagi guru yang bertugas di daerah terpencil dan
terdepan; pengembangan budaya dan karakter bangsa; pengembangan metodologi belajar
mengajar dan roadmap sinergitas lembaga pendidikan dengan pengguna lulusan untuk mengatasi
masalah ketenagakerjaan.

(naomi siagian/ novan dwi putranto)

Entitas terkaitBeasiswa | Daftar | Dana | Depdiknas | Gubernur | Indonesia | Istana |


Kementerian | Lembaga | Mendiknas | Nuh | Pemberian | Pemerintah | Pengadaan |
Penyediaan | PLN | Presiden | Program | Sasarannya | SD | SMA | SMK | SMP | Evaluasi
Program | Jawa Barat | Jawa Tengah | Jawa Timur | Kementerian Pendidikan | M Nuh |
Maluku Utara | Papua Barat | SMR SMA | Departemen Pendidikan Nasional | Depdiknas
Beri Beasiswa | Isian Pelaksanaan Anggaran | Kementerian Pendidikan Nasional | Menteri
Pendidikan Nasional | Untuk Papua Barat | Presiden Susilo Bambang Yudhoyono |
Program Beasiswa Bidik Misi | Dirjen Pendidikan Tinggi Fasli Jalal | Ringkasan Artikel Ini
Dana tersebut ditargetkan akan menjangkau 3 juta mahasiswa, serta siswa SD, SMR SMA
dan SMK "Beasiswa ini untuk menghilangkan diskriminasi dan memutus rantai
kemiskinan," jelas Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh dalam evaluasi
program 100 hari Kementerian Pendidikan Nasional, di Jakarta, Selasa (5/1). Di sela
penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2010 kepada Kementerian dan
Lembaga serta Gubernur se-Indonesia di Istana Negara, kemarin, Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono meminta Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) mampu
meningkatkan kualitas pendidikan wajib belajar sembilan tahun dengan anggaran yang
telah disediakan pemerintah sebesar Rp 55,2 trilun. "Untuk Papua Barat dan Maluku
Utara terhambat ketidaktersediaan infrastruktur, sehingga untuk wilayah ini kami
masukkan dalam program khusus," ujar Mendiknas seraya mengatakan program khusus
itu adalah untuk mensinergikannya dengan program dari departemen lain, seperti PLN
dan pihak operator telekomunikasi.

Jumlah kata di Artikel : 580


Jumlah kata di Summary : 132
Ratio : 0,228

*Ringkasan berita ini dibuat otomatis dengan bantuan mesin. Saran atau masukan dibutuhkan
untuk keperluan pengembangan perangkat ini dan dapat dialamatkan ke tech at mediatrac net.

You might also like