You are on page 1of 5

SELAMATKAN BUMI YANG KITA HUNI DENGAN

MEMBERDAYAKAN “ GREEN AND CLEAN ENERGY”


Isu besar yang baru-baru ini menguak kepermukaan adalah semakin menipisnya cadangan

energi Minyak Dunia, Indonesia tak pelak lagi terkena dampak ini. Dimana-mana terjadi

krisis energi. Di Indonesia bagian timur atau lebih umum diluarjawa, pemadaman listrik

menjadi acara rutin yang dilakukan oleh oleh pemasok energi demi mengatur agar listrik

dapat dibagi secara merata kepada pelanggan. Seabagai ekses lanjutannya, Perusahaan listrik

Negara (PLN) didemo, masyarakat protes, Pemerintah dikecam dan sebagainya.

Itulah gambaran negeri kita dari sisi energi yang terpotret akhir-akhir ini, pertanyaan besar

timbul dibenak semua orang. Mengapa semua ini bisa terjadi ? Apakah jumlah manusia

sekarang ini sudah sedemikian besar sehingga untuk memperoleh energi (listrik dalam hal

ini) harus menunggu dalam antrian yang panjang ?

Sebenarnya apa yang terjadi ? marilah kita lihat sejenak apa yang menjadi akar penyebab dari

semua itu. Selama ini untuk menghasilkan energi untuk berbagai keperluan, negara-negara

termasuk Indonesia memanfaatkan sumber energi yang berupa minyak bumi. Dengan

semakin tingginya laju perkembangan industri maka pemakaian energipun bertambah secara

signifikan. Dari data yang diambil pada tahun 2008 diketahui ternyata konsumsi energi

terbesar adalah sektor industri yaitu 47,2 %, kemudian disusul sektor transportasi sebesar

32,5 % dan terakhir baru konsumsi oleh rumah tangga dan komersial sebesar 20,3 %

(Ariati-2, 2009).

Dengan demikian perkembangan dalam sektor Industri sebagai pemakai energi terbesar

tentunya sangat mempengaruhi Stok Energi Nasional, yang mana kurang diimbangi dengan

penambahan penyediaan energi untuk melayani penambahan akan kebutuhan terhadap energi

tersebut. Jika itu kita anggap sebagai masalah dasar untuk sementara barangkali tidak terlalu

Halaman | 1
keliru. Namun coba kita tinjau lebih jauh, anggaplah misalnya pemerintah mampu

mengimbangi kebutuhan akan permintaan energi dengan jalan menambah kapasitas produksi

dari sumber-sumber yang selama ini beroperasi. Namun akan timbul suatu pertanyaan lagi

sampai kapankah itu akan bertahan ? bisakah itu menjadi solusi akhir dari permasalahan yang

dihadapi oleh Negara kita ? untuk menjawab pertanyaan tersebut kita memerlukan tambahan

data. Apakah yang selama ini menjalankan pembangkit energi tersebut ? jawabanya

.......minyak bumi ! Kalau demikian jawabanya tentunya kita otomatis akan menengok ke

bawah. Berapakah sisa cadangan minyak di perut bumi kita ?

Berdasarkan data yang kami peroleh dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

(2009) ternyata sisa cadangan minyak bumi Indonesia sebesar 8,2 Milyar Barel. Jumlah yang

cukup besar ? .Namun jumlah tersebut akan menjadi sangat sedikit bila dibandingkan dengan

jumlah produksi Ladang Minyak Indonesia yaitu sebesar 357 juta barel pertahun, sungguh

sangat besar ekspoitasi bahan bakar kita. Bila kita bagi jumlah cadangan dengan produksi

per tahun maka akan didapat bahwa jumlah tersebut akan habis dalam kurun waktu kurang

lebih 23 tahun ke depan.

Apa yang harus kita lakukan menghadapi kenyataan ini, bijaksanakah jika kita akan terus

menguras sumber energi tersebut ? terus bagaimana nasib generasi penerus bangsa ini ke

depan? akankah kita biarkan mereka dalam gelap gulita ? atau mereka kembali dengan alat

transportasi kuno ?

Tampaknya sangat tidak bijaksana, tapi bagaimana kita menyikapi persoalan ini sehingga

kekawatiran tersebut tidak terjadi ?

Jika kita (dalam hal ini pemerintah dan seluruh rakyat) mau sedikit menghemat pemanfaatan

energi fosil kemudian mengupayakan memanfaatkan energi lain seperti salah satu contoh

yang sangat potensial dan bersahabat dengan lingkungan yang dikenal dengan sumber Energi

Halaman | 2
Terbarukan (Renewable Energy). Jenis energi ini tidak akan pernah habis , karena proses

pengambilan energinya tidak dengan membakar zat tersebut seperti yang terjadi pada Bahan

Bakar Minyak (BBM) namun dengan cara menyerap energi yang terkadung dalam substansi

yang membawanya. Yang tergolong dalam jenis ini antara lain : Energi Air, Panas bumi

(Geothermal), Energi Matahari (Solar energy), dan Energi Angin (Wind Energy). Suatu

rasa syukur yang besar kepada Allah Sang Khalik, ternyata negeri kita yang tercinta ini

sangat kaya akan potensi Energi Terbarukan. Mari kita lihat cadangan Energi Terbarukan di

Indonesia dalam tabel berikut.

Jenis energi Kapasitas terpasang (MW) Potensi yang ada (MW)


Energi Air 4.284 76.133
Panas Bumi 800 27.000
Energi Matahari 8 4-6 kW/m2/hari
Energi angin 0,5 448 pada 3-6 m/s

Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber Energi Terbarukan terlengkap di

dunia. Dengan jumlah seperti terlihat di atas, maka kita tak perlu khawatir dengan krisis

energi fosil seperti yang terjadi sekarang ini, yang penting ada usaha secara sungguh-sunguh

untuk memaksimalkan pemanfaatan energi tersebut. Karena dari kita lihat bahwa dari

keseluruhan potensi yang ada hanya 4 - 20 % yang sudah dimanfaatkan, suatu jumlah yang

sangat kecil.

Kelebihan yang utama dari Energi Terbarukan seperti yang sudah kami ulas di muka adalah

bahwa energi tersebut tak akan pernah habis, selama kita bisa menjaga ketersediaan substansi

yang membawa energi tersebut. Sebagai contoh yang paling populer selama ini , kita kenal

tenaga air. Selama keberadaan air tersebut kita jaga , maka ketersediaan energipun tak akan

pernah terhenti. Sebagai dampaknya maka masyarakat secara otomatis akan berusaha

menjaga keberlangsungan penyediaan air tersebut, sebagai konsekuensi agar energi yang

Halaman | 3
mereka butuhkan dapat terpenuhi secara terus-menerus. Tentunya ini membawa dampak yang

sangat positif bagi kelestarian sumber daya alam yang kita miliki.

Green and Clean energy, demikian jargon akhir-akhir ini yang mendunia, yaitu suatu upaya

untuk sebanyak mungkin memanfaatkan suatu tipe energi yang tidak memiliki dampak

merusak lingkungan. Suatu upaya untuk tetap maju dan berkembang tanpa harus

mengorbankan alam yang kita tinggali. Suatu upaya yang amat positip dan ini sudah menjadi

upaya serius dari setiap negara didunia, termasuk Indonesia adalah termasuk negara yang

sangat getol untuk mengupayakan usaha tersebut yang selaras dengan modal sumber daya

alam yang dimiliki.

Pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 5 tahun 2006 telah menetapkan Kebijakan Energi

Nasional (KEN). Dalam kebijakan tersebut ditargetkan untuk mengupayakan pemanfaatan

Energi Terbarukan menjadi 17 % dari keseluruhan pemakaian energi pada tahun 2025.

Untuk kita ketahui bahwa selama ini jumlah prosentase sumbangan Energi Terbarukan dalam

keseluruhan pemakaian energi nasional baru mencapai jumlah 4,4 % ditahun 2010. Dengan

semakin menipisnya cadangan minyak bumi ditambah oleh efek Global Warming sebagai

akibat dari pemakain energi fosil, maka baru-baru ini diakhir tahun 2010 target 17 % ditahun

2025 dinaikan menjadi 25 % dengan menggeser pemanfaatan bahan bakar minyak sampai

jumlah 20 % , 5 % dibawah Energi Terbarukan. Perubahan Visi ini dideklarasikan Oleh

Menteri ESDM pada tanggal 10 oktober 2010 yang dipopulerkan dengan istilah “Visi Energi

25/25”

Suatu hal yang sangat positif dari pengembangan Energi Terbarukan bahwa dalam

menghasilkan energi, alternatif ini tidak menghasilkan gas C02 , CO atau gas-gas lain yang

berbahaya dan merupakan penyumbang terbesar perusak lapisan ozon yang merupakan biang

keladi terjadinya Pemanasan Global.

Halaman | 4
Dari semua yang penulis paparkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemanfaatan Energi

Terbarukan adalah suatu keharusan, suka tidak suka , mau tidak mau energi fosil yang kita

miliki akan habis. Sementara yang ada sekarang sudah berada dalam ambang batas yang

sangat kritis, suatu tinjauan secara Internasional menyebutkan bahwa cadangan minyak bumi

dunia hanya cukup sampai 40 tahun kedepan. Penghematan yang kita lakukan hanya akan

memperpanjang rentang waktu tersebut dalam jumlah yang tidak seberapa, namun tetap akan

habis. Jadi dari segala sisi yang coba kita tinjau memang Clean and Green Energy ini adalah

pilihan yang sangat tepat, mari kita mulai dari sekarang secara bersama-sama mendukung

pengembangan energi hijau ini demi kelestarian alam dan demi keselamatan generasi penerus

di masa mendatang.

Irwan Arditiajaya
Mahasiswa Pascasarjana MST Konsentrasi Mikrohidro
Fakultas Teknik
Universitas Gajah Mada Yogyakarta

Halaman | 5

You might also like