Professional Documents
Culture Documents
Keterangan :
b. Alat :
- Neraca analitik
- Cawan Porselen
- Erlenmeyer
- Buret dan Statip
- Corong gelas
- Kertas penyaring
- Tanur
- Pipert volume
- Pipet ukur
- Hand Refraktometer
- Ball pipet
V. Langkah Kerja :
1. Penetapan kadar abu
1) Menibang sampel 10 g pada cawan porselen.
2) Memasukan sampel pada tanur pengabuan pada suhu 550oC.Pengabuan berakhir sampai sampel
berwarna putih.
3) Menimbang sampel sampai bobot konstan.
4) Meghitung kadar abu pada sampel.
% Kadar abu = (cawan kosong + abu) - cawan kosong x 100%
g sampel
%N=
% NaCl =
VII. PEMBAHASAN
Pada sampel kecap yang disediakan analisa yang dilakukan yaitu penetapan kadar abu, penetapan
kadar protein, kadar NaCl, penetapan kadar 0Brix. Sampel yang dilakukan pengujian yaitu ada 2 jenis
kecap yaitu kecap manis dan kecap asin.
1. Penetapan Kadar abu
Pada analisa kadar abu ada hubungannya dengan mineral yang terdapat pada kecap. Mineral yang
terdapat pada sampel merupakan dua macam garam yaitu garam organik dan garam anorganik.
Prinsip dari proses pengabuan ini yaitu untuk mengetahui sisa pembakaran garam mineral tersebut.
Pada penetapan kadar abu hasil yang didapatkan sampel 1 (19,%), sampel 2 (5,84 %), sampel 3
(17,26 %), dan sampel 4 (17,99 %). Dari semua sampel didapatkan bahwa kadar abu terlalu tinggi.
Dengan kadar abu yang didapatkann tinggi mencirikan bahwa sisa dari proses pembakaran garam
organik dan anorganik tidak sempurna. Sisa pembakaran tinggi disebabkan leoh beberapa akibat
diantaranya yaitu pada saat pemabakaran garam- garam tersebut tidak terbakar secara sempurna,
penyebab yang lain yaitu adanya mineral lain yang terbentuk sabagai senyawa kompleks yang
bersifat organis sehingga tidak terbakar secara sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Winarno F.G, 1997, Kimia Pangan dan Gizi, PT. Gramedia : Jakarta.
Sudarmadji, 1996, Analisa Bahan Makanan dan Pertanian, Liberty Yogyakarta : Yogyakarta.
Budi Hieronymus, 1993, Kecap dan Tauco Kedelai, Penerbit Kanisus: Yogyakarta.
BSN, 1999, SNI 1 -3543-1999, Badan Standarisasi Nasional : Jakarta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2003, Jakarta Selatan
http://pengendalianmutu.blogspot.com/2010/11/laporan-analisa-analisis-pengujian-mutu.html