Professional Documents
Culture Documents
- Jalur Sula : Kep. Sula , Banggai , Misool ,australia utara Mineral Audan
mn.
• Metallogenic Province ; Kesatuan kandungan Mineral yg dicirikan dgn
adanya komposisi mineral, bentuk dan intensitas mineralisasi ( Petroscheck,
1965 ) , Menurut Bateman ( 1950 ) : Satuan wilayah yg dicirikan dgn adanya
mineralisasi yg relatif banyak dgn satu tipe yg dominan.
2. Petunjuk Fisiografis : Menurut Westerveld( 1949 ) End. Bhn Galian di
Indonesia dpt dikelompokkan berdasarkan teori orogen, tektonik, magnetik purba,
jenis batuan :Indonesia dibagi mjd 5 Orogen ;
- Orogen Malaya : P. di daerah timur Sumatra , dan Kalbar yg berumur Yura bhn
galian : timah putih, bauksit , emas , tembaga dan Mo.- Orogen Sumatra : P.
sumatra, kalimantan selatan bag. Timur yg berumur kapur bhn galian Fe, Zn, Cu
Au, Ag, Intan dan Ni. – Orogen Sunda : Pantai barat sumatra , jawa, Nusa
tenggara , sulawesi dan sulawesi utaraberumur miosen tengah batuannya Au, Ag
dan mn.- Orogen maluku : Bag. Barat sumatra, timor maluku, dan Sulawesi bag.
Timur berumur pliosen Bahn galian Ni, Fe, cr dan Cu. – Orogen Halmahera –
irian ; Halmahera dan Irian Batuannya : Au, Ni, Cu.
3. Petunjuk Geomorfologi : Petunjuk berdasarkan kenampakan morfologi
dabnbn pola pengaliran :- air terjun menunjukkan adanya batuan yg resisten
atau sesar, - Bukit memanjang menunjukkan adanya vein / urat, - Dataran
Alluvial dan teras sungai menunjukkan endapan bijih placer,- Tanggul pantai
beraasosiasi dgn pasir besi,- Bukit berbentuk kerucut menunjukkan
batukapur.
4. Petunjuk litologi : Mengkaitkan hubungan antara jenis batuan dgn endapan
mineral :- Emas umumnya pd batuan ultrabasa, - Batubara pd batuan sedimen
klastik. a. Batuan asam assosiasinya , mineral – mineral sulfida yg
mengandung min. logam – logam ( Au, CU,Pb,Pb,Zn ) , mineral – mineral
oksida : Timah ( Sn 0 , Min. hidrok sida : Alumunium ( Al ) , Min.
radioaktif.b. Batuan intermediate umumnya mengandsung emas ( Au ) ,
perak ( ag ) c. bat. Basa dan ultra basa memberikan lingkungan pengendapan
bvaik utk intan, Nikel, kobal,platina. D. Bat. Metamorf berasosiasi dgn
Marmer , asbesdan batu permata.e. Bat. Sedimen berasosiasi deng karbonat
gamping.
5. Petunjuk Stratigrafi : Petunjuk yg mengkaitkan formasi batuan yg mengan
dung mineral.
6. Petunjuk struktur : Petunjuk yg mengkaitkan kontrol struktur geologi dgn
terdapatnya mineral.
7. Petunjuk iklim dan Topografi
Pembatasan daerah Eksplorasi Meliputi :
1. Prospeksi :Kreiter membagi 3 tahap : reconnaissancedgn menggunakan
peta geologi skala 1: 1000000atau 1: 500000, tahap preliminary dengan skala
1 : 200000 atau 1 : 100000, tahap detailled skala 1 : 50000.
2. Eksplorasi Pendahuluan : peta yg digunakan skala 1 : 10000atau 1 ; 5000,
batas luasan yg ditentukan peta skala 1 : 10000adalah berkisar antara 10 –
100 km, sedangkan luasan utk peta skala 1 : 5000adalah berkisar antara 5- 25
km
3. Eksplorasi detil : Pd Eksplorasi detil yg digunakan adalah skala 1 : 2000
atau peta skala 1 : 1000 , batas luasan yg ditentukan utk peta skala 1 : 2000
adalah berkisar 1-3 km sedangkan batas luasan utk peta skala 1: 1000adalah 1
km
4. Eksplorasi Lanjut : Peta yg digunakan adalah skala 1 : 200 atau peta skala 1
:100 , batasan luasan ini tdk ditentukan.
Pengambilan Conto: Suatu proses pengambilan sejumlah kecil dari populasi
( gas, cairan,padatan,tumbuhan) yg mewakili sifat fisik dan sifat kimia scr
keseluruhan polasi tsb.
Tujuan : Utk menentukan ada atau tdknya endapan bahan galian ( Prospeksi )
atau menentukan bentuk, kadar dan kedudukannya dipermukaan bumi( eksplorasi
).
Komponen Utama menurut Spero Carras ada 4 yaitu :- Komponen Statistik:
Berhub. Dgn angka dari suatu pengambilan conto dan individu massanya .-
Komponen Geologi : Berhub. Dgn orientasi dan jlh pengambilan conto.-
Komponen fisik , melibatkan 2 conto : proses fisik pd pengambilan conto, sifat
fisik dari populasi yg diambil contonya.- Komponen kimia : Berhub. Dgn proses
kimia pd pengujian akhir suatu conto.