You are on page 1of 35

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

“H” USIA 30 TAHUN


DENGAN CYSTOMA OVARII DEXTRA-SINISTRA
DI RUANG MAWAR HIJAU RSUD SIDOARJO
TANGGAL 22 JANUARI 2009

Disusun untuk memenuhi tugas


Praktek klinik Kebidanan II Semester IV

Disusun Oleh:

DEVI SAPUTRI HADFIAN

NIM : 02.06.008

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

PRODI DIII KEBIDANAN


MOJOKERTO
2009

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Yuhan Yang Maha Esa berkat rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai “Asuhan Kebidanan Pada Ny
“H” Usia 30 tahun dengan Cystoma Ovarii Dextra – Sinistra” tepat pada waktunya.
Makalah asuhan kebidanan ini kami susun untuk memenuhi tugas praktek klinik
kebidanan II dan dengan terselesaikan laporan ini, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada
1. Bpk. Yulianto S.kep.Ners.MM.kes selaku direktur STIKES DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2. Ibu Hj. Hanik Amd.Keb selaku kepala ruangan Mawar Hijau dan pembimbing
klinik
3. Ibu Dwi Setyorini, SST selaku kaprodi DIII kebidanan STIKES DIAN HUSADA
MOJOKERTO
4. Ibu Dian Fitra A, SST selaku pembimbing akademik DIII kebidanan STIKES
DIAN HUSADA MOJOKERTO
5. Rekan – rekan yang telah membantu secara teknis serta memberikan dukungan
moril dalam penyusunan tugas ini
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Hal ini karena terbatasnya informasi dan kemampuan kami dalam
penyusunan makalah. Maka dari kami mengharap saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah asuhan
kebidanan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Akbid
khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Sidoarjo, 22 Januari 2009

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

2
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 Manfaat
1.4 Teknik Pengumpulan Data
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUN PUSTAKA
2.1 Definisi Cystoma ovarii
2.2 Macam – macam Jenis Cystoma Ovarii
2.3 Pembagian Cystoma Ovarii Berdasarkan Lokalisasi
2.4 Gambaran Klinik Cystoma Ovarii
2.5 Diagnosis Cystoma Ovarii
2.6 Penangan
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Identifikasi Diagnosa / Masalah
3.3 Identifikasi Masalah Potensial
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi

BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP

3
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

4
1. 1 LATAR BELAKANG
Klasifikasi tumor ovarii, sampai sekarang belum ada yang benar-benar
memuaskan, baik pembagian secara klinis maupun secara patologis anatomis.
Tumor kistik merupakan jenis yang paling sering terjadi terutama yang
bersifat non-neoplastik, seperti kista retensi yang berasal dari korpus luteum. Tetapi
disamping itu ditemukan pula jenis yang betuk merupakan neoplasma. Oleh karena
itu tumor kistik dari ovarium yang jinak dibagi dalam golongan:
1. non-neoplastik (fungsionil)
2. neoplastik

1. 2 TUJUAN
1. 2. 1 TUJUAN UMUM
Setelah membuat laporan asuhan kebidanan, diharapkan mahasiswa dapat
mengerti, memahami serta mampu membuat asuhan kebidanan pada Ny “H” usia
30 tahun dengan cystoma ovarii dextra – sinistra.
1. 2. 2 TUJUAN KHUSUS
Adpun tujuan yang dapat kita ambil dari penyusunan laporan ini adalah
mahasiswa mampu :
a. Mealakukan pengkajian data subyektif dan obyektif Ny “ H” usia 30 tahun
dengan cystoma ovarii dextra – sinistra
b. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah
c. Mengidentifikasi masalah potensial
d. Mengidentifikasi kebutuhan yang harus segera dipenuhi
e. Membuat rencana tindakan
f. Melaksanan tindakan
g. Melaksanakan evaluasi dan hasil tindakan

1.3 MANFAAT
a. Mahasiswa

5
Mahasiswa dapat memahami tentang konsep dasar cystoma ovarii dextra –
sinistra
b. Bagi institusi
Institusi dapat mengetahui sejauh mana mahasiswa akademi kebidanan Dian
Husada membuat asuhan kebidanan pada ibu dengan cystoma ovarii
c. Bagi lahan praktek
Rumah sakit dapat meningkatkan asuhan pelayanan yang komprehensif pada ibu
dengan cystoma ovarii
1.4 METODE PENULISAN
Didalam penulisan makalah ini yang digunakan adalah deskriptif dengan studi
kasus melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut varney meliputi langkah –
langkah pengumpulan data, identifikasi diagnosa dan masalah, identifikasi masalah
potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi
1.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah:
a. Wawancara
Yaitu dengan bertanya langsung kepada klien tentang hal – hal yang berhubungan
dengan latar belakang kondisi kesehatan klien
b. Observasi langsung
Yaitu melalui pengamatan langsung maupun pemeriksaan fisik dengan inspeksi,
palpasi, auskultasi, dan perkusi
c. Studi dokumen
Dengan melihat rekam medis
d. Studi literatur
Yaitu melalui referensi dan literature
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat, metode
penulisan, teknik pengumpulan data serta sistematika penulisan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

6
Pada tinjauan pustaka ini yang dibahas adalah definisi cystoma ovarii,
macam – macam jenis cystoma ovarii, pembagian cystoma ovarii berdasarkan lokalisasi,
gambaran klinik cystoma ovarii, diagnosis cystoma ovarii, penanganan
BAB 3 TINJAUAN KASUS
Meliputi 7 langkah manajemen varney yaitu pengkajian data subyektif dan
obyektif, identifikasi masalah atau diagnosa, identifikasi masalah potensial, identifikasi
kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi
BAB 4 PEMBAHASAN
Membahas tentang kesenjangan teori dan praktek dilapangan, yaitu pada tinjauan
kasus ibu usia 30 tahun dengan cystoma ovarii dextra – sinistra
BAB 5 PENUTUP
Meliputi kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB 2

7
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
• Kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung yang tumbuh abnormal
dibagian tubuh tertentu ( www.Google.com )
• Kista ovarium adalah kista yang terdapat pada ovarium jika terjadi dalam
kehamilan dapat menyebabkan nyeri perut oleh karena putaran tungkai, pecah dan
perdarahan ( Prawirohardjo, sarwono.2006:269 )
• Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang
tumbuh pada sekitar ovarium ( www.Google.com )
• Kistoma ovarii simplek adalah kista yang permukaannya rata dan halus, biasanya
bertangkai, seringkali bilateral dan dapat menjadi besar ( Mansjoer,Arif jilid
1.2001:388 )
• Kistoma ovarii simplek adalah kista ini mempunyai permukaan rata dan halus,
biasanya bertangkai, seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista
tipis dan cairan didalam kista jernih, serus dan berwarna kuning ( Ilmu kandungan
.2005:355 )
2.2 Macam – macam jenis kista ovarii
a. kista ovarii simplek
b. kistadenoma ovarii musinosum
c. kistadenoma ovarii serosum
d. kista dermoid
e. kista endometroid ( kapita selekta jilad 1.2001:388 )
2.3 Pembagian kista ovarium berdasarkan lokalisasi
1. Kista bebas ( pedunculata )
- Gerakan bebas
- Batas jelas
2. Kista intraligamentair
- Letaknya diantara dua ligamentum latum
- Gerakan terbatas
- Tampak pembuluh – pembuluh darah yang bersilangan satu sama lain

8
3. Kista Pseudo intraligamentair
- Letaknya diluar ligamentum
- Gerakan terbatas kareba perlekatan ( infeksi )
- Pembuluh darah biasa
( Ginekologi,1981:190 – 191 )
2.4 Gambaran klinik kista ovarii
Pertumbuhan tumor ovarium dapat memberikan gejala karena besarnya terdapat
perubahan hormoid atau penyulit yang terjadi, tumor jinak ovarium yang diameter kecil
sering ditemukan secara kebetulan dan tidak memberikan gejala klinik yang berarti,
gejala akibat kista ovarii sbb :
1. Gejala akibat pertumbuhan
• Menimbulkan rasa berat di abdomen bagian bawah
• Mengganggu miksi atau defekasi
• Tekanan tumor dapat menimbulkan obstipasi atau edema pada tungkai
bawah
2. Gejala akibat perubahan hormonal
Ovarium merupakan sumber hormonal utama wanita, sehingga bila menjadi
tumormenimbulkan gangguan terhadap menstruasi, tumor sel glikonas dapat
menimbulkan hipermenorea, sedang tumor arhenoblastora menimbulkan
amenorea
3. Gejala klinik akibat komplikasi yang terjadi pada kista
a. Perdarahan intra tumor
Perdarahan menimbulkan gejala klinik nyeri abdomen mendadak dan
memerlukan tindakan yang cepat
b. Perputaran tungkai
• Tumor bertangkai sering terjadi perputaran tungkai, secara perlahan
sehingga tidak banyak menimbulkan nyeri abdomen
• Perputaran tingkai mendadak menimbulkan nyeri abdomen mendadak dan
segera memerlukan tindakan medis

c. Terjadi infeksi pada tumor

9
Karena suatu hal terjadi infeksi kista ovarium sehingga menimbulkan
gejala infeksi yaitu badan panas, nyeri pada abdomen, mengganggu aktifitas
sehari - hari
d. Robekan dinding kista
Pada torsi tungkai kista ada kemungkinan terjadi robekan sehingga isi
kista tumpah kedalam ruang abdomen
e. Degenerasi ganas kista ovarium
Keganasan kista ovariumdapat sering dijumpai :
• Kista pada usia sebelum menarche
• Kista pada usia diatas 45 tahun
4. Sindrom Meig’s
Sindrom yang ditemukan Meig’s menyebutkan terdapat fibroma ovarii,
asites, dan hidro toraks dengan tindakan operasi fibroma ovarii, maka sindrom
akan menghilang dengan sendirinya.( Ginekologi,1981:195 )
2.5 Diagnosis kista ovarii
Pembesaran pada abdomen bagian bawah merupakan salah satu keluhan yang
mendorong wanita untuk melakukan pemeriksaan kista ovarii dapat dibedakan saat
melakukan pemeriksaan dalam. Menghadapi tumor jinak ovarium perlu dilakukan
pemeriksaan tentang konsistensi besar permukaannya dan sebagainya.
Disamping itu perlu dilakukan diagnosis banding :
1. Kehamilan
• Terlambat bulan
• Gejala hamil muda
• Terasa gerakan janin atau ballottement
• Hasil pemeriksaan laboratorium mendukung kehamilan
2. Subserosa mioma uteri bertangkai
Sulit dibedakan dengan tumor padat ovarium
Dengan alat canggih USG, diagnosis banding antrara kista ovarium, kehamilan,
atau subserosa mioma uteri dapat dibedakan dengan jelas bila bidan dalam tugasnya
dapat menegakkan kemungkinan tumor dibagian bawah abdomen segera melakukan
konsultasi atau merujuk ke puskemas atau langsung kedokter ahli kandungan ahli

10
kandungan. Tumor ovarium memerlukan tindakan yang spesialis. Bidan bertugas
untuk memberikan komunikasi, informasi, edukasi dan motivasi tentang pengobatan
tumor dengan pengobatan modern dan tindakan operasi
2.6 Penanganan
• Pada kista ovarium dengan keluhan nyeri perut dilakukan laparotomi
• Pada kista ovarium asimtomatik besarnya >10 cm, dilakukan laparotomi pada
trimester kedua kehamilan
• Kista yang kecil ( <5 cm ) umumnya tidak memerlukan tindakan operatif
• Kista 5 – 10 cm, memerlukan observasi jika menetap atau membesar lakukan
laparotomi
• Jika pada laparotomi ada kecurigaan keganasan, pasien perlu dirujuk kerumah
sakit yang lebih lengkap untuk evaluasi dan penanganan selanjutnya
( prawirohardjo, sarwono,2006:270 )
2.7 Tinjaun manajemen
No register : Untuk mengetahui nomor urut, status pasien dan memudahkan pencarian
kartu atau status pasien saat kunjungan ulang
Pengkajian : Untuk mengetahui siapa yang melakukan pengkajian, kapan waktunya,
dilakukan dimana dan mulai masuk kesarana kesehatan kapan
2.7.1 Langkah I ( Pengkajian )
Data Subyektif
1. Biodata
Nama ibu / suami : Untuk mengetahui identitas dan digunakan sebagai
sapaan untuk komunikasi
Umur ibu / suami : Untuk mengetahui apakah umur ibu menjadi factor
predisposisi pada kasus cystoma ovarii, tidak mengetahui selisih umur ibu dan
suami
Agama : Untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama
yang dianutnya dan mengenali hal – hal yang berkaitan dengan masalah asuhan
yang diberikan
Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal klien, menilai
lingkungan bising / tidak, dekat ibu, dekat atau tidak dengan sarana kesehatan

11
Suku / Bangsa : Untuk mengetahui asal suku daerah ibu atau suami,
mengetahui adapt budayanya, memudahkan dalam berkomunikasi dengan bahasa
daerah dalam menyampaikan KIE
Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu / suami
sebagai dasar dalam memberikan KIE
Pekerjaan : Untuk mengetahui aktifitas ibu ditempat kerja berkaitan
dengan kemungkinan keneikan tekanan darah
Penghasilan : Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan social
ekonomi keluarga
2. Alasan datang
Untuk mengetahui alasan pertama kali ibu datang kesaran kesehatan
3. Keluhan utama
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu saat pengkajian berkaitan dengan
kasus cystoma ovarii
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit akut seperti nyeri perut
hebat, mual, muntah atau penyakit kronis seperti gagal ginjal, TBC, atau penyakit
keturunan seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, asma, dan jantung
5. Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit akut seperti nyeri perut
hebat, mual, muntah atau penyakit kronis seperti gagal ginjal, TBC, atau penyakit
keturunan seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, asma, dan jantung
6. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui apakah saudara pihak keluarga ibu atau suami ada yang pernah
atau sedang menderita penyakit akut seperti nyeri perut hebat, mual, muntah atau
penyakit kronis seperti gagal ginjal, TBC, atau penyakit keturunan seperti tekanan
darah tinggi, kencing manis, asma, dan jantung

7. Riwayat haid

12
Untuk mengetahui siklus haid teratur / tidak, banyaknya darah yang keluar,
lamanya haid, disertai nyeri / tidak, keputihan berbau, gatal / tidak, untuk
mengetahui fungsi alat reproduksi
8. Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinan ibu, menikah berapa kali, lamanya menikah,
usia pertama kali menikah
9. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Untuk mengetahui apakah ibu sebelumnya pernah hamil / bersalin dan adakah
resiko atau penyulit dalam kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu. Bila ada
dapat diantisipasi dengan segera oleh petugas kesehatan sehingga komplikasi
tidak terjadi
10. Pola kebiasaan sehari – hari
Untuk mengetahui perbedaan pola kebiasaan ibu sebelum masuk sarana kesehatan
dan saat berada disarana kesehatan
11. Data psikologis
Untuk mengetahui keadaan kejiwaan ibu yang mempengaruhi terhadap proses
opersi cysta ovarii
12. Data sosial budaya
Untuk mengetahui hubungan ibu dengan suami, keluarga ataupun dengan orang
lain. Untuk mengetahui budaya yang dianut oleh ibu, adakah kemungkinan
budaya yang dianut oleh ibu adakah kemungkinan budaya yang dianut
berpengaruh buruk terhadap ibu dan keadaan setelah operasi
13. Data spiritual
Untuk mengetahui kepercayaan ibu terhadap agama yang dianutnya menganai hal
– hal yang berkaitan dengan masalah asuhan yang diberikan
Data obyektif
1. Pemeriksaan umum : Untuk mengetahui kesadaran ibu secara
keseluruhan
Kesadaran : Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu
composmentis, samnolen, sopor, koma
Suhu : Untuk mengetahui temperature susu ibu

13
Nadi : Untuk mengetahui frekuensi detak jantung ibu /
menit
Pernafasan : Untuk mengetahui frekuensi pernafasan ibu /
menit, iramanya regular / tidak
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Untuk mengetahui apakah rambutnya rontok / tidak, bersih /
kotor, penyebaran rambut merata / tidak
Wajah : untuk mengetahui ekspresi wajah ibu, anemi / tidak, oedma /
tidak, bagaiman kelembaban kulit diwajah
Mata : Untuk mengetahui apakah konjungtifa ibu pukcat /
tidak( menandakan anemi atau tidak ), sclera putih / kuning ( menandakan
ikterus )
Hidung : untuk mengetahui apakah ada pernafasan cuping hidung / tidak
Mulut : Untuk mengetahui tingkat kelembaban sehubungan dengan
tingkat dehidrasi, adanya stomatitis
Telinga : Untuk mengetahui adakah serumen / tidak
Leher : Untuk mengetahui adanya hipermigmentasi berkaitan dengan
peningkatan kadar estrogen dan mungkin progesterone, pembesaran vena
jungularis
Abdomen : untuk mengetahui apakah ada benjolan abnormal / tidak, adakah
luka bekas operasi
Genetalia : Untuk mengetahui derajad kebersihan, keluaran berupa darah dan
lendir, adakah peradangan, adakah varises, adakah oedema
Anus : Untuk mengetahui derajad kebersihannya dan adakah pembesaran
vena didaerah anus
Ekstremitas : Untuk mengetahui kualitas pergerakan spontan atau ( tangan )
dan bawah ( kaki ), adakah varises, adakah oedema
b. Palpasi
Abdomen : Untuk mengetahui adakah benjolan abnormal

14
c. Auskultasi
Dada : Untuk mengetahui adakah bunyi ronchi dan wheezing
d. Perkusi
Untuk mengetahui reflek patella positif atau negatif
3. Pemeriksaan penunjang
Untuk membantu menegakkan diagnosa
2.7.2 Identifikasi Masalah Diagnosa
Dx : Ny”..” usia……tahun dengan cystoma ovarii dextra – sinistra
Ds : Ibu mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini
Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah kanan dan kiri
Ibu mengatakan ingin mendapatkan biaya yang murah untuk operasi
Do : K/U: baik/cukup/lemah
Kesadaran : composmentis/samnolen/apatis/koma
TTV : Nadi : 82 x/menit
TD : 100/80 mmHg
Abdomen : ada pembesaran / benjolan abnormal pada perut bagian bawah
yang besar pada kedua tempat
Masalah : Cemas sehubungan dengan keadaan dan biayanya
Ds : Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya
Do : K/U: baik/cukup/lemah
Kesadaran : composmentis/samnolen/apatis/koma
TTV : Nadi : 82 x/menit
TD : 100/80 mmHg
Abdomen : ada pembesaran / benjolan abnormal pada perut bagian bawah
yang besar pada kedua tempat
2.7.3 Identifikasi Masalah Potensial
Primer infertil
2.7.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
Kolaborasi dengan tim medis

15
2.7.5 Intervensi
Dx : Ny”..” usia……tahun dengan cystoma ovarii dextra – sinistra
1. Lakukan pendekatan teraupetik pada ibu
R/ menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu
2. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya sekarang
R/ ibu mengerti dan mengetahui tentang keadaannya saat ini
3. Periksa tanda – tanda vital
R/ sebagai parameter untuk mengetahui kondisi ibu
4. Kolaborasi dengan tim medis
R/ mendapatkan penanganan yang lebih intensif
5. Jelaskan pada klien dan keluarga bahwa keputusan dokter klien harus di operasi
R/ untuk mencegah terjadinya komplikasi
6. Jelaskan pada klien tentang prosedur dan proses operasi
R/ menambah pengetahuan klien dan mengurangi kecemasan
Masalah : cemas sehubungan keadaannya
1. Anjurkan pada ibu untuk berdoa
R/ dengan mendekatkan diri pada Tuhan pikiran menjadi tenang
2. KIE tentang kistanya
R/ dengan informasi yang baik tentang kista rasa cemas ibu berkurang
3. berikan dukungan emosional dan dorongan pada klien untuk berbagi
R/ memberi dukungan emosional dan dorongan pada klien untuk berbagi
memungkinkan klien untuk mengklarifikasi rasa khawatirnya dan memberi
kesempatan pada petugas untuk memulai umpan balik positif
2.7.6 Implementasi
Penanganan disesuaikan dengan intervensi
2.7.7 Evaluasi
Berhubungan dengan criteria hasil yang diharapkan

16
BAB 3
TINJAUAN KASUS

No MR : 101054
PENGKAJIAN
Oleh : Devi Saputri Hadfian
Hari : Selasa
Tanggal : 22 januari 2009
Jam : 10.00 WIB

A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama Ibu : Ny “H” Nama Suami : Tn “S”
Umur : 30 tahun Umur : 30 tahun
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Penghasilan : - Penghasilan :
Alamat : Rajek wesi Alamat : Rajek wesi

2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan benjolan diperut bagian kanan
dan kiri bawah
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan sakit pada perut bagian bawah kanan dan kiri makin
lama makin besar
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
penyakit typus, penyakit kuning, penyakit menurun seperti penyakit

17
darah tinggi, penyakit kencing manis dan penyakit kronis seperti
penyakit jantung
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti
penyakit typus, penyakit kuning, penyakit menurun seperti penyakit
darah tinggi, penyakit kencing manis dan penyakit kronis seperti
penyakit jantung , ibu juga tidak pernah menderita infeksi pada alat
kelaminnya.
Ibu merasakan benjolan pada perutnya sudah 5 tahun yang lalu. Ibu
hanya memeriksakan di puskesmas. Karena benjolan bertambah besar
klien periksa ke Poli Kandungan RSUD Sidoarjo tanggal 22 januari
2009 untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dari pihak ibu maupun suaminya tidak pernah ada
yang menderita penyakit menular seperti penyakit typus, penyakit
kuning, penyakit menurun seperti penyakit darah tinggi, penyakit
kencing manis dan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan tidak
ada yang menderita penyakit seperti yang ibu alami saat ini
7. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Fluor albus : tidak ada
Dismenorrhoe : ya
8. Riwayat Perkawinan
Menikah ke : 1x
Umur waktu nikah : 28 tahun
Lama nikah : 2 tahun
9. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Yang Lalu
Ibu mengatakan belum pernah hamil
10. Pola Kebiasaan Sehari – hari

18
Kebiasaan Pola Kegiatan
Nutrisi Ibu makan 3 kali sehari dengan menu :
nasi, lauk, pauk, sayur, minum 5 – 6 gelas /
hari
Istirahat Pada malam hari klien mengatakaan tidak
memiliki gangguan tidur, tidur 8 jam
perhari dan tidak pernah tidur siang
Aktivitas Ibu menjalankan altifitas sebagai ibu rumah
tangga seperta menyapu, mencuci, masak
dll
Personal Hygiene Ibu mandi 2x sehari, gosok gigi 2x, ganti
baju dan celana dalam tiap kali mandi,
keramas 2x seminggu
Eliminasi BAB dan BAK ibu lancar BAB 1 kali
sehari dan BAK 4 – 6 kali/sehari

11. Data Psikologis


Ibu mengatakan cemas dengan penyakitnya
12. Data Sosial Budaya
Ibu mengtakan tinggal dengan orang tua, hubungan dengan anggota
keluarga baik
13. Data Spiritual
Ibu mengatakan beragama islam, dan melakukan sholat 5 waktu dan
tidak percaya hal – hal yang takhayul
B. Data objektif
- Pemeriksaan umum
Keaadan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 100 / 80 mmHg


Nadi : 82 x / menit
Suhu : 36,5 o C

19
RR : 20 x / menit

- Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala :Penyebaran rambut rata, bersih, rambut tidak
rontok
Wajah :Tidak edema, simetris, tampak pucat
Mata :Simetris, konjungtiva normal, sclera putih, tidak
edema pada palpebra.
Hidung :Bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung.
Mulut :Tidak ada stomatitis, bibir tidak sianosis, tidak
ada karies pada gigi, tidak ada gigi palsu
Telinga :Simetris, bersih tidak ada serumen.
Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
bendungan vena jugularis.
Dada :Payudara simetris, putting menonjol
Abdomen :Tidak ada bekas operasi, tampak membesar pada
perut sebelah kanan daripada sebelah kiri
Genetalia :Bersih, tida oedema, tidak ada kondiloma
acuminata maupun kondilomatalata
Anus :Bersih , tidak terdapat hemoroid.
Ektremitas atas :Simetris, tidak tampak oedema, pergerakan bebas
Ektremitas bawah :Simetris, tidak tampak oedema, tidak tampak
varises, pergerakan bebas.
b. Palpasi
Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
bendungan vena jugularis.
Dada :tidak teraba benjolan abnormal, dan tidak ada nyeri
tekan
Abdomen :Teraba masa kistik pada perut sebelah kanan lebih
besar ( 8 x 12 cm ) dan sebelah kiri ( 8 x 10 cm )

20
pembesarab hepar tidak teraba, kandung kencing
tidak penuh
c. Auskultasi
Tidak dilakukan
d. Perkusi
Tidak dilakukan
e. Pemeriksaan Dalam ( VT )
Tanggal : 22 januari 2009
Jam : 9.30 WIB
Dilakukan oleh Dokter “N”
V/V Flek( - ), Fluk ( - ) portio primipara tertutup dan licin corpus
uteri antefleksi, adnexsa parametrium kanan lebih besar dari pada kiri, kistik
f. Pemeriksaan USG
Tanggal : 22 Juli 2008
Tampak massa kistik di adnexsa kanan dengan dinding tipis dan
ukuran 187,7x123,7x120,6 mm dan di adnexsa kiri dengan ukuran 84,2x100,8
mm.
Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Dx : Ny “H” usia 30 tahun dengan cystoma ovarii dextra – sinistra
Ds : ibu mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini
Ibu mengatakan ada benjolan diperut bagian bawah kanan dan kiri makin
lama makin besar
Do : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 100 / 80 mmHg
Nadi : 82 x / menit
Suhu : 36,5 o C
RR : 20 x / menit
Abdomen : ada pembesaran / benjolan abnormal pada perut
bagian bawah kanan dan kiri makin lama makin besar
Masalah : cemas sehubungan dengan keadaannya dan biayanya

21
Ds : ibu mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini
Do : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Wajah ibu tampak murung / dan gelisah dan sering bertanya pada
petugas kesehatan tentang keadaannya
TTV : TD : 100 / 80 mmHg
Nadi : 82 x / menit
Suhu : 36,5 o C
RR : 20 x / menit

Identifikasi Masalah Potensial


Terjadi primer infertil
Identifikasi Kebutuhan Segera
Kolaborasi dengan dokteruntuk pemberian terapi dan tindakan operasi
Inrevensi
Tanggal : 22 Januari 2009 Jam : 10.10 WIB
Dx : Ny “H” usia 30 tahun dengan cystoma ovarii dextra – sinistra
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan cystoma ovarii dextra
sinstra dapat diangkat
Kriteria hasil : Keadaan umum : baik
Tanda – tanda vital normal
TD : 90/60 – 130/90 mmHg
Nadi : 80 - 100 x / menit
Suhu : 36,5 – 37,5 o C
RR : 16 - 24 x / menit
Ibu merasakan cemas berkurang sampai hilang
Kista bisa diangkat dengan operasi

Intervensi :
1. Lakukan pensekatan teraupetik pada ibu
R / Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien

22
2. Jelaskan pada ibu tentang kondisi ibu sekarang
R / Ibu mengerti dan mengetahui tentang keadaannya saat ini
3. Periksa tanda – tanda vital
R / Sebagai parameter untuk mengetahui kondisi ibu
4. Kolaborasi dengan tim medis
R / Mendapatkan penanganan yang lebih intensif
5. Jelaskan pada klien dan keluarga bahwa keputusan dokter klien harus
dioperasi
R / Untuk mencegah terjadinya komplikasi
6. Jelaskan pada klien tentang prosedur dan proses operasi
R / Menambah pengetahuan klien dan mengurangi kecemasan
Masalah : Cemas sehubungan keadaannya dan biayanya
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan kecemasan ibu berkurang
sampai hilang
Kriteria hasil : Keadaan umum : baik
Tanda – tanda vital normal
TD : 90/60 – 130/90 mmHg
Nadi : 80 - 100 x / menit
Suhu : 36,5 – 37,5 o C
RR : 16 - 24 x / menit
Ibu merasakan cemas berkurang sampai hilang
Ibu lebih tenang
Intervensi :
1. Anjurkan pada ibu untuk berdoa
R / dengan mendekatkan diri pada Tuhan pikiran menjadi tenang
2. KIE tentang kistanya
R / Dengan informasi yang baik tentang kista , rasa cemas ibu
berkurang
3. Berikan dukungan emosional dan dorongan pada klien untuk berbagi
R / Memberikan dukungan emosional dan dorongan pada klien untuk
berbagi memungkinkan klien untuk mengklarifikasi rasa khawatirnya

23
dan memberi kesempatan pada petugas untuk memulai umpan balik
positif
Implementasi
Tanggal : 22 Januari 2009 Jam : 10.10 WIB
Dx : Ny “H” usia 30 tahun dengan cystoma ovarii dextra – sinistra
1. Melakukan pendekatan teraupetikpada ibu dan petugas dengan
memperkenalkan diri sebagai petugas kesehatan yang akan memberikan
pelayanan kebidanan serta memberitahu ibu setiap prosedur tindakan
2. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi ibu sekarang dengan
memberitahukan hasil pemeriksaan
3. memeriksa tanda – tanda vital yang meliputi
TD : 90/60 – 130/90 mmHg
Nadi : 80 - 100 x / menit
Suhu : 36,5 – 37,5 o C
RR : 16 - 24 x / menit

4. Kolaborasi dengan tim medis untuk mendapatkan penanganan yang lebih


5. Menjelaskan pada klien bahwa ia harus dioperasi untuk mencegah
komplikasi pada penyakitnya
6. Menjelaskan pada klien sebelum dilakukan operasi harus diperiksa air
kencing lengkap, darah lengkap, pemeriksaan roentgen untuk mengetahui
fungsi jantung dan paru, proses operasinya yaitu sebelumnya klien akan
dibius sehingga nanti saat perut dibuka dan diambil kistanya klien tidak
merasa sakit dan terasa seperti orang tidur
Masalah : Cemas sehubungan keadaannya dan biayanya
1. Menganjurkan pada ibu untuk berdoa agar tenang dengan memohon /
meminta pada Tuhan untuk diberi keselamatan pada ibu
2. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan dan kondisinya
3. memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
dan kekhawatirannya, mendengarkan denga penuh perhatian
menunjukkan empati serta sikap perhatian

24
Evaluasi
Tanggal : 22 Januari 2009 Jam : 10.10 WIB
Dx : Ny “H” usia 30 tahun dengan cystoma ovarii dextra – sinistra
S : Ibu mengatakan masih sakit didaerah perut bagian bawah
O : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 100 / 80 mmHg
Nadi : 82 x / menit
Suhu : 36,5 o C
RR : 20 x / menit
Palpasi :
Abdomen : ada pembesaran / benjolan abnormal pada perut
bagian bawah kanan dan kiri makin lama makin besar
Inspeksi : Pada muka ibu kelihatan cemas
A : Ny “H” usia 30 tahun dengan cystoma ovarii dextra – sinistra
P : - Anjurkan pada ibu untuk melakukan operasi
- Kolaborasi dengan dokter dan petugas Lab. Serta bagian anastesi untuk
persiapan operasi
Masalah : Cemas sehubungan keadaannya dan biayanya
S : Ibu mengatakan sudah mengerti apa yang dijelaskan oleh petugas
O : Ibu bisa tersenyum dan mulai mengerti tentang keadaannya
A : Masalah cemas berkurang
P : - Anjurkan pada ibu untuk tetap berdoa

BAB 4
PEMBAHASAN

Di dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan klien Ny “H” dengan Cystoma ovarii


dextra – sinistra di poli Kandungan RSUD Sidoarjo terjadi kesenjangan sebagai

25
berikut pada identifikasi masalah dan teori seharusnya, pada cystoma ovarii sering
ditemukan pada wanita yang mendekati atau sesudah menopause dan ada riwayat
keturunan, gejala kliniknya ada gangguan miksi, obstipasi, edema pada kaki, ada
gangguan pada pola menstrusi. Tetapi pada kasus ini tidak didapatkan gejala seperti
diatas yaitu pada klien masih mengalami menstruasi, tidak punya riwayat keturunan,
tidal ada gangguan pada miksi, buang air besar, ntidak edema pada kaki dan tidak ada
gangguan pada pola menstruasi.
Didalam teori masalah yang terjadi adalah cemas dan itu sesuia dengan apa yang
dirasakan oleh klien. Dalam hal ini disebabkan oleh karena khawatir pada benjolan di
perut. Namun hal ini segera dapat diatasi dengan cara memberikan kesempatan pada
klien untuk mengungkapkan perasaannya, menjelaskan pentingnya pengobatan /
perawatan, menghadirkan orang yang dekat dengan klien yang menunggu, mengajak
bicara sehingga masalah dapat teratasi.

BAB 5
PENUTUP

26
1 Kesimpulan
Cystoma ovarii adalah salah satu neoplasma yang bersifat jinak dan berbentuk kistik,
padat, kecil, besar, memberikan pengaruh hormonal, bisa jinak dan ganas. Banyak tumor
ovarium yang tidak menunjukkan gejala dan tanda – tanda terutama tumor ovarium yang
kecil. Sebagian besar gejala dan tanda – tanda adalah akibat dari pertumbuhan tumor,
system rndokrin atau komplikasi – komplikasi tersebut.
Tidak jarang tumor ovarium mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang
tindakan opertif pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganasadalah pengangkatan
tumor dengan mengatakan reseksi pada ovarium yang mengandung tumor. Tumor yang
besar dan ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan ovarium yang disertai dengan
pengangkatan tuba.
Dan juga dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ny “H” dengan cystoma
ovarii dextra – sinistra di poli Kandungan RSUD Sidoarjo terjadi kesenjangan pada
identifikasi masalah diteori dan kenyataannya. Pada teori seharusnya pada cystoma ovarii
sering ditemukan pada wanita yan g mendekati atau sesudah menopause dan ada riwayat
keturunan, gejala kliniknya ada gangguan miksi, obstipasi, edema pada kaki, ada
gangguan pada pola menstrusi. Tetapi pada kasus didapatkan pada wanita yang masih
mengalami menstruasi, tidak punya riwayat keturunan, tidak ada gangguan pada miksi,
buang air besar, tidal edema pada kaki dan tidak ada gangguan pada pola menstrusi.
Masalah yang terjadi adalah cemas. Dalam hal ini disebabkan oleh karena benjolan pada
perut. Namun hal ini segera dapat diatasi, dengan cara memberikan kesempatan pada
klien untuk mengungkapkan perasaannya, menjelaskan pentingnya operasi,
menghadirkan orang yang dekat dengan klien yang menunggu, sehingga masalah teratasi.

3.2 Saran
Saran yang perlu diperhatikan bagi petugas kesehatan dan ibu / keluarga, antara lain :
• Diharapka dalam memberikan asuhan / pelayanan kesehatan dapat memenuhi
kebutuhan pasien
• Diharapkan petugas mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang cukup
untuk dapat melakukan tindakan secara intensif dan kooperatif

27
• Memberikan kesempatan dan perhatian pada ibu bila bertanya dan
memberikan penjelasan / informasi yang jelas
• Meningkatkan peranan kesehatan, promotif dan preventif sebaik mungkin

DAFTAR PUSTAKA

28
Prawirohardjo, Sarwono.2006.Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.YBP.SP:Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono.2006.Ilmu kandungan. YBP.SP:Jakarta
Manjoer, Arif.2001.Kapita Selekta Jilid 1.Media aesculapius:Jakarta
WWW.Google.Com

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan pada Ny. “M” G1P00000 UK 33 – 34 minggu hidup, tunggal,


intra uterin dengan letak sungsang di BPS Ny. Lisa Suherminingsih,Amd.Keb di Ngoro
kab. Mojokerto.
Telah disetujui dan disahkan pada :

29
Hari :
Tanggal :

Mahasiswa

Arsis Bintang Pratiwi


NIM. 02.06.069

Mengetahui ,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Veryuda Eka P, SST Ny. Lisa Suherminingsih, Amd.Keb

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan pada Bayi Ny “L” Usia 1 hari dengan Bayi Baru Lahir
Normaldi BPS Ny. Lisa Suherminingsih,Amd.Keb di Ngoro kab. Mojokerto.
Telah disetujui dan disahkan pada :
Hari :

30
Tanggal :

Mahasiswa

Arsis Bintang Pratiwi


NIM. 02.06.069

Mengetahui ,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Veryuda Eka P, SST Ny. Lisa Suherminingsih, Amd.Keb

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan pada Ny. “K” G2P10001 UK 36 – 38 minggu hidup, tunggal,


intra uterin inpartu kala 1 Fase Laten di BPS Ny. Lisa Suherminingsih,Amd.Keb di
Ngoro kab. Mojokerto.
Telah disetujui dan disahkan pada :

31
Hari :
Tanggal :

Mahasiswa

Arsis Bintang Pratiwi


NIM. 02.06.069

Mengetahui ,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Veryuda Eka P, SST Ny. Lisa Suherminingsih, Amd.Keb

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan pada Ny. “A” G1P00000 UK 36 minggu hidup, tunggal, intra
uterin, kesan jalan lahir normal, keadaan umum baik di BPS Ny. Lisa
Suherminingsih,Amd.Keb di Ngoro kab. Mojokerto.
Telah disetujui dan disahkan pada :

32
Hari :
Tanggal :

Mahasiswa

Arsis Bintang Pratiwi


NIM. 02.06.069

Mengetahui ,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Veryuda Eka P, SST Ny. Lisa Suherminingsih, Amd.Keb

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan pada Ny. “A” P10001 2 jam Post partum dengan Nifas Fisiologis
di BPS Ny. Lisa Suherminingsih,Amd.Keb di Ngoro kab. Mojokerto.
Telah disetujui dan disahkan pada :

33
Hari :
Tanggal :

Mahasiswa

Arsis Bintang Pratiwi


NIM. 02.06.069

Mengetahui ,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Veryuda Eka P, SST Ny. Lisa Suherminingsih, Amd.Keb

34
35

You might also like