You are on page 1of 24

c    

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah mengenai Sistem Respirasi-2 ini saya
buat bertujuan untuk mempelajari berbagai penyakit yang berhubungan sehingga mahasiswa
dapat lebih mengenal dan memahami berbagai penyakit tersebut, sehingga mahasiswa dapat
belajar dengan baik dan lancar.

Karena dapat kita ketahui, selama ini ingatan yang didapat mahasiswa dari dosen pada
saat mengajar mengenai Sistem Respirasi-2 hanya beberapa persen saja, sehingga memaksa
mahasiswa untuk belajar sendiri dengan berbagai sumber yang bisa didapat dari internet
maupun buku referensi lain.

Oleh karena itu, saya buat makalah ini untuk memperjelas dan mengulang kembali
materi yang telah diajarkan agar mahasiswa dapat lebih memahami mengenai Sistem
Respirasi-2. Diharapkan makalah ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Demikianlah
makalah ini saya buat, mohon maaf jika ada kata-kata yang salah.

Jakarta, 10 Maret 2009

Penyusun






Pnemonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang

termasuk dalam salah satu infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah. Terjadinya

pnemonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus yang

biasa disebut sebagai bronchopneumonia. Pneumonia merupakan penyebab biasa yang

menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada anak yang ditandai dengan infeksi, inflamasi

dan konsolidasi pada paru. Terdapat beberapa penyebab yang berbeza yang dapat

menyebabkan terjadinya pneumonia seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing.

Di samping itu, pneumonia dapat diklasifikasikan berdasarkan pembagian anatomi

dan etiologis. Jika berdasarkan anatomis, pneumonia dibagikan menjadi pneumonia lobularis

(bronkopneumonia), pneumonia lobaris dan juga pneumonia interstitialis (bronkolitis).

Berdasarkan etiologi pula dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan benda asing.

Selain itu, anak dengan daya tahan terganggu akan menderita pneumonia berulang

kali atau tidak mampu mengatasi penyakit ini dengan sempurna dan akhirnya akan

menyebabkan terjadinya komplikasi seperti efusi pleura, empiema, pneumothoraks,

meningitis dan otitis media akut yang memburukkan lagi penyakit.1,7


' '  

'c 

ÈÊ  

1.Ê Adanya riwayat infeksi saluran pernafasan sebelumnya/batuk, pilek,

takhipnea, demam

2.Ê Anoreksia, sukar menelan, muntah.

D.Ê Riwayat penyakit yang berhubungan dengan imunitas, seperti ; morbili,

pertusis, malnutrisi, imunosupresi. Dengan penurunan imunitas, risiko untuk

terinfeksi saluran napas sehingga menyebabkan terjadinya pneumonia adalah

amat tinggi

r.Ê Anggota keluarga lain yang mengalami sakit saluran pernafasan. Hal ini

adalah karena penyakit saluran napas menular melalui inhalasi droplet yang

infeksius daripada penderita.

‰.Ê Batuk produktif, pernafasan cuping hidung, pernafasan cepat dan dangkal,

gelisah, sianosis.7

ÈÊ  

 Ê suhu meningkat

 Ê frekuensi pernapasan meningkat:

ÎÊ bayi < 2 bulan : > 60x/menit

ÎÊ bayi 2 bulan - 1 tahun : > ‰0x/menit

ÎÊ > 1 tahun : > r0x/menit

 Ê Arekuensi jantung meningkat : 

ÎÊ 2-12 bulan : > 160/menit

ÎÊ 1-2 tahun : > 120/menit

ÎÊ D-8 tahun : > 110/menit




 Ê 'nspeksi :

ÎÊ retraksi pada sela iga dan subkostal

ÎÊ anak kelihatan gelisah

ÎÊ pernapasan cepat dan dangkal serta

ÎÊ sianosis sekitar hidung mulut pada bronkopneumonia

ÎÊ Pada anak yang mengalami pneumonia lobaris pula akan ditemukan

anak menggigil disertai kejang dan nyeri di dada.

 Ê Palpasi : fremitus meningkat

 Ê Perkusi : kedengaran pekak karena udara yang terdapat di paru digantikan

dengan infiltrat

 Ê Auskultasi : ronki basah pada kedua lapang paru di mana suara kedengaran

kontinu disebabkan udara yang melalui saluran pernapasan yang sempit. Dapat

terjadi pada inspirasi dan ekspirasi.r,6

ÈÊ    

 Ê Darah :

ÎÊ Keukositosis : biasanya 1‰.000-r0.000/mmD dengan pergeseran ke kiri

yang menunjukkan adanya infeksi bakteri

ÎÊ Keupenia : menunjukkan depresi imunitas.

ÎÊ KED meningkat : yang menunjukkan terdapatnya kerusakan jaringan

dan infeksi akut.

ÎÊ Pemeriksaan µarterial blood gas¶ untuk menganalisis jumlah karbon

dioksida dan juga oksigen di dalam darah. Pemeriksaan ini dilakukan

jika pada anak kelihatan gangguan oksigen.




 Ê 4rin :

ÎÊ 4rin berwarna lebih tua mungkin terdapat albuminuria ringan karena

suhu sedikit meningkat

 Ê Pemeriksaan mikrobiologi

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya bakteri atau virus yang

menyebabkan pneumonia. Antara bahan yang dapat digunakan untuk

melakukan kultur adalah:

ÎÊ Sputum

ÎÊ Sekret nasofaring

ÎÊ Aspirasi trakea

ÎÊ Pungsi pleura

Dilakukan pewarnaan dan kultur untuk mengenalpasti kuman penyebab akan

tetapi hasil kultur adalah lama untuk diperoleh.r,7

ÈÊ  

Pemeriksaan radiologi toraks sangat penting karena ia dapat membantu untuk

membuat diagnosis yang benar. Pada pneumonia gambaran yang ditunjukkan sesuai

dengan lokasi kelainan dan juga organism penyebab. Antara gambaran yang

ditunjukkan adalah:

ÎÊ Terdapat gambaran opak pada paru karena udara dalam alveoli digantikan oleh

eksudat radang

ÎÊ Pada brokopneumonia : bercak-bercak infiltrate (opak) pada satu atau

beberapa lobus
ÎÊ Pneumonia lobularis : adanya konsolidasi (opak) pada satu atau beberapa

lobus.

ÎÊ Pada lobar pneumonia : gambaran opak dapat mengenai seluruh lobus

ÎÊ Pada foto juga tidak ditemukan pengurangan dari volume paru yang sakit.1,2,7

'  ' c 

Pneumonia berat

'  '  '

!Ê     

Pada pneumonia sangat berat, manifestasi kliniknya adalah seperti:

´Ê terdapat sianosis

´Ê tidak dapat minum

´Ê batuk

´Ê kesukaran bernapas

´Ê frekuensi napas meningkat

´Ê Retraksi interkostal dan suprasternal

ë!Ê  

Pada pneumonia manifestasi kliniknya adalah seperti :

´Ê tiada retraksi interkostal dan suprasternal

´Ê batuk dan atau kesukaran bernafas

´Ê napas cepat

ÎÊ Bayi < 2 bulan : > 60 kali per menit


ÎÊ anak usia 2 bulan - <1 tahun : > ‰0 kali per menit

ÎÊ anak usia 1 - < ‰ tahun : .> r0 kali per menit.6

D!Ê "# 

Bronchitis merupakan peradangan akut pada membran mukosa bronkus yang

dapat disebabkan oleh infeksi mikroorganisme. Bronchitis akut pada anak biasanya

bersamaan juga dengan trakeitis yang merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan

akut bawah yang sering dijumpai dan penyebab tersering adalah virus. Manifestasi

klinik adalah seperti :

´Ê Demam

´Ê Bronchitis biasanya didahului oleh gejala infeksi saluran pernapasan atas

seperti:

ÎÊ Dimulai dengan batuk kering

ÎÊ Nyeri dada

ÎÊ Sesak napas

´Ê Dalam beberapa hari batuk menjadi produktif dengan sputum yang dapat

bersifat mucus dan purulen.

´Ê Batuk biasanya hilang dalam masa 1-2 minggu

´Ê Ronki basah dan suara napas kasar

´Ê Pada pemeriksaan fisik : mengi (Ê Ê)

r!Ê 

Bronkiolitis merupakan suatu sindrom obstruksi yang disebabkan inflamasi pada

bronkiolus yang sering diderita oleh bayi dan anak kecil yang berumur kurang dari 2

tahun. Gejala bronkiolitis dapat seperti :


´Ê Didahului oleh infeksi saluran napas atas ringan dengan batuk pilek selama

beberapa hari

´Ê Tanpa kenaikan suhu atau hanya subfebril

´Ê Sesak napas : makin lama makin hebat

´Ê Pernafasan dangkal dan cepat

´Ê Pernapasan cuping hidung

´Ê Retraksi interkostal dan suprasternal

´Ê Anak rewel

´Ê Sianosis

´Ê Pemeriksaan fisik :

ÎÊ Perkusi hipersonor

ÎÊ Eksprasi memanjang

ÎÊ Mengi D,r

‰!Ê  

Asma merupakan penyakit dengan karakteristik meningkatnya reaksi trakea dan

bronkus yang dapat dicetuskan dengan pelbagai penyebab seperti allergen, iritan,

cuaca,infeksi saluran napas atas, aktivitas fisik, dan juga psikik.karena itu asma

disebut sebagai penyakit yang multifaktoral. Selain itu, asma disertai dengan

penyempitan luas saliuran napas bagian bawah yang dapat berubah-ubah derajatnya

secara spontan dengan pengobatan. Asma merupakan penyakit familial yang dapat

diturunkan secara poligernik. Asma dapat timbul episodik dan musimam dan serangan

asma dapat berupa:

´Ê Pernapasan yang cepat dan sukar

´Ê Batuk-batuk paroksimal yang disebabkan konstriksi atau spasme otot bronkus

´Ê Ekspirasi memanjang
´Ê Retraksi daerah supraklavikula, suprasternal, epigastrium dan sela iga

´Ê Takikardi atau bradikardi

´Ê Tekanan nadi lemah

´Ê Hipotensi

´Ê Akral dingin

´Ê Pemeriksaan fisik :

ÎÊ Hipersonor seluruh toraks

ÎÊ Bunyi napas kasar/mengeras tetapi pada stadium lanjut suara napas

melemah atau hampir tidak ada

ÎÊ Ronki kering

ÎÊ Ronki basah

ÎÊ suara lender bila banyak sekresi bronkus

ÎÊ mengi

´Ê berat badan dapat menurun karena asma menghambat perkembangan anak.D

!Ê "$ %&$ '

Tuberculosis paru adalah penyakit radang parenkim paru karena infeksi kuman

R  Ê 
 Tuberculosis paru termasuk suatu pneumonia, yaitu

pneumonia yang disebabkan oleh RÊ 


 Tuberkulosis pada anak disebut

sebagai proses primer dan pada anak sukar ditegakkan karena sedikitnya jumlah

kuman dan kesulitan pengambilan specimen. Anak kecil sering tidak menunjukkan

gejala walaupun terdapat pembesaran kelenjar hilus pada foto toraks. Gejala umun TB

pada anak adalah :

´Ê Demam tidak tinggi dan berulang-ulang dalam waktu yang lama tanpa sebab

yang jelas dan dapat disertai dengan keringat dingin


´Ê Anoreksia tanpa sebab yang jelas

´Ê Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naik dalam masa 1 bulan

dengan penanganan gizi yang adekuat

´Ê Batuk lama > D minggu dan sebab lain telah disingkirkan

´Ê diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan baku diare

´Ê tidak ada menifestasi respiratorik yang menonjol

Selain itu, terdapat manifestasi spesifik tergantung pada organ yang terkena seperti pada

kelenjar limfe,susunan saraf pusap (SSP), kulit, ginjal dan tulang.‰

' '

ÈÊ    (

'nfeksi virus primer dapat menyebar melalui saluran pernapasan hingga ke paru. Pada

anak terutama sekali pada satu tahun kehidupan harus dikhuatiri karena pada usia ini

setiap penyakit pernapasan sangat memepengaruhi konstitasi tubuh dan

mengakibatkan kegagalan sirkulasi. Penyebab tersering adalah:

ÎÊ 
Ê Ê

ÎÊ 
Ê Ê

ÎÊ  Ê

ÎÊ  Ê  
Ê Ê Ê

ÈÊ    $

Penyebab tersering pneumonia bakteri pada anak adalah Ê  .

Aactor risiko untuk terinfeksi bakteri ini meningkat pada anak lai-laki dan lahir tidak

cukup bulan. Selain itu, Ê   dapat digunakan sebagai vaksin

untuk mencegah pneumonia pada anak.

ÈÊ     


Pneumonia stafilokokus disebabkan oleh 
Ê  yang tergolong

pneumonia berat karena cepat menjadi progresif dan resisten terhadap pengobatan.

ÈÊ     (

Bakteri gram negative yang biasa menyebabkan pneumonia adalah :

ÎÊ Ä 
Ê
Ê

ÎÊ V
Ê
Ê

ÎÊ  ÊÊ

Pneumonia ini sulit dibedakan dengan denga pneumonia yang disebabkan oleh bakteri

lain dan hanya dapat dibedakan dengan biakan. Pneumonia yang disebabkan oleh

Ä 
Ê 
 pada bayi dan anak kecil merupakan penakit yang berat dan

sering menimbulkan komplikasi.

ÈÊ    $ 

'nfeksi mikoplasma cenderung timbul agak tersembunyi dan memiliki perjalanan

klinik yang subakut. Pada anak cenderung menjadi asma dengan wheezing yang

selalu ada. 4mumnya terdapat perubahan pada foto torax yang luas dan penyakit akan

berlangsung selama beberapa minggu.

ÈÊ    ) 

Pneumonia yang disebabkan oleh jamur biasanya terjadi pada anak dengan

imunokopromise. Jamur yang sering adalah :

ÎÊ ‘ Ê

ÎÊ ‘

Ê

ÎÊ âÊ

ÎÊ Ä
 Ê

ÎÊ YÊÊ

ÈÊ    $*


Pneumonia yang disebabkan oleh protozoa juga selalu terjadi pada anak dengan

imunokompromise. Protozoa yang sering adalah :

ÎÊ â  ÊÊ

ÎÊ   Ê Ê

ÎÊ  
 Ê

ÈÊ     $ 

Pneumonia aspirasi dapat disebabkan masuknya benda asing ke dalam sistem

pernapasan dan biasanya pada lobus medius. Contohnya :

ÎÊ Makanan

ÎÊ Bensin

ÎÊ Minyak tanah

ÎÊ Cairan amnion

ÎÊ Air susu

ÎÊ Debu

ÈÊ   

Terdapatnya infiltrate besar dan kecil pada paru yang dapat berpindah-pindah.

'nfiltrate ini merupaka reaksi alergi terhadap protein asing dengan migrasi larva

cacing ‘Ê
  atau lain-lainya dari usus ke peredaran darah dan paru.1,2

'' '

Salah satu penyebab utama pneumonia adalah Pneumokokus. Pneumokokus dengan

serotipe 1 sampai 8 menyebabkan pneumonia pada orang dewasa lebih dari 80%, sedangkan

pada anak ditemukan tipe 1r,1,6,dan 9.


Angka kejadian tertinggi ditemukan pada usia kurang dari r tahun dan mengurang

dengan meningkatnya umur. Pneumonia lobaris hampir selalu disebabkan oleh

pneumococcus, ditemukan pada orang dewasa dan anak besar, sedangkan bronchopneumonia

lebih sering dijumpai pada anak kecil dan bayi.

Pneumonia sangat rentan terhadap bayi berumur di bawah dua bulan, berjenis kelamin

laki-laki, kurang gizi, berat badan lahir rendah, tidak mendapatkan AS' yang memadai, polusi

udara, kepadatan tempat tinggal, imunisasi yang tidak memadai, dan defisiensi vitamin A.

Aaktor-faktor yang meningkatkan risiko kematian akibat pneumonia adalah bayi di

bawah umur dua bulan, tingkat sosioekonomi rendah, kurang gizi, berat badan lahir rendah,

tingkat pendidikan ibu rendah, tingkat pelayanan kesehatan masih kurang, padatnya tempat

tinggal, imunisasi yang tidak memadai, dan adanya penyakit kronis pada bayi.7

 '  'c ''c

Pneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran napas atas selama beberapa hari.

ÎÊ Gejala prodromal:

´Ê Demam : suhu dapat meningkat dengan mendadak sampai D9-r0oC dan

mungkin disertai kejang karena demam yang tinggi.

´Ê Rewel

´Ê Kesu

´Ê Nafsu makan menurun.

ÎÊ Gejala infeksi saluran napas bawah :

´Ê Dipsnoe (sesak napas)

´Ê Takipnoe (pernapasan cepat dan dangkal)

´Ê Pernapasan cuping hidung


´Ê Sianosis sekitar mulut dan hidung

´Ê Muntah dan diare

´Ê Batuk kering pada awalnya kemudian menjadi produktif

Terdapat beberapa klasifikasi pneumonia berdasarkan manifestasi klinik yaitu:

c  $    

´Ê terdapat sianosis

´Ê tidak dapat minum

´Ê batuk

´Ê kesukaran bernapas

´Ê frekuensi napas meningkat

´Ê retraksi

c    ÊÊ

ÎÊ Anak 2 bulan - <‰ tahun

´Ê batuk atau kesukaran bernafas

´Ê nafas sesak

´Ê frekuensi napas meningkat

´Ê retraksi

´Ê minum berkurang

´Ê tiada sianosis
ÎÊ Anak berumur kurang dari 2 bulan

´Ê nafas cepat yaitu frekuensi pernafasan sebanyak 60 kali per menit atau lebih,

´Ê retraksi

c   ÊÊ

´Ê tiada retraksi

´Ê batuk dan atau kesukaran bernafas

´Ê napas cepat

ÎÊ Bayi < 2 bulan : > 60 kali per menit

ÎÊ anak usia 2 bulan - <1 tahun : > ‰0 kali per menit

ÎÊ anak usia 1 - < ‰ tahun : .> r0 kali per menit

c    Ê

´Ê mencakup kelompok penderita Balita

´Ê batuk

´Ê frekuensi nafas tidak meningkat

´Ê tiada retraksi
´Ê klasifikasi Bukan Pneumonia mencakup penyakit 'SPA selain Pneumonia. Contohnya

batuk pilek biasa ( Ê


Ê Ê
, dan 6,7,9

 ' ' '

Pneumococcus masuk ke dalam paru bayi melalui jalan pernafasan secara percikan (droplet).

Proses radang pneumonia dapat dibagi atas r stadium yaitu :

1.Ê  :

´Ê Kapiler melebar dan kongesti

´Ê Di dalam alveolus terdapat eksudat jernih

´Ê Bakteri dalam jumlah banyak, beberapa neutrofil dan makrofag.

2.Ê  #$   #+

´Ê lobus dan lobulus yang terkena menjadi padat dan tidak mengandung udara,

warna menjadi merah dan pada perabaan seperti hepar.

´Ê Di dalam alveolus didapatkam fibrin, leukosit neutrofil eksudat dan banyak

sekali eritrosit dan kuman.

´Ê Stadium ini berlangsung sangat pendek.

D.Ê  #$   +

´Ê Kobus masih tetap padat dan warna merah menjadi pucat kelabu.

´Ê Permukaan pleura suram karena diliputi oleh fibrin.

´Ê Alveolus terisi fibrin dan leukosit, tempat terjadi fagositosis Pneumococcus.

´Ê Kapiler tidak lagi kongesif.


r.Ê  Ê+

´Ê Eksudat berkurang.

´Ê Dalam alveolus makrofag bertambah dan leukosit menglami nekrosis dan

degenarasi lemak.

´Ê Aibrin diresorbsi dan menghilang.

´Ê Secara patologi anatomis bronkopneumonia berbeda dari pneumonia lobaris

dalam hal lokalisasi sebagai bercak-bercak dengan distribusi yang tidak

teratur.

´Ê Dengan pengobatan antibiotika urutan stadium khas ini tidak terlihat.7

  c  

ÈÊ  $

Sebaiknya pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi, tetapi

berhubung hal ini tidak selalu dikerjakan dan makan waktu maka dalam praktek

diberikan pengobatan polifragmasi.

ÎÊ Penisilin diberikan ‰0.000 4/kgbb/hari dan ditambah dengan

kloramfenikol ‰0-7‰ mg/kgbb/ hari

ÎÊ Atau diberikan antibiotik yang mempunyai spektrum luas seperti

ampisilin.

Pengobatan diteruskan sampai anak bebas panas selama r-‰ hari. Anak yang

sangat sesak nafasnya memerlukan pemberian cairan intravena dan oksigen. Selain

cairan intravena untuk mencegah dari dehidrasi dapat diatasi dengan minum air putih
dengan banyak . Di samping itu pengaturan pola makan juga amat penting untuk

dilakukan. Jenis cairan intravena yang digunakan adalah :

=Ê Campuran Glukosa ‰% dan NaCl 0,9% dalam perbandingan D:1

=Ê ditambah larutan KCl 10 mEq/‰00ml botol infuse.

4ntuk pneumonia oleh virus sampai saat ini belum ada panduan khusus, meski

beberapa obat antivirus telah digunakan. Kebanyakan pasien juga bisa diobati

dirumah.

Pneumonia yang tidak berat, tidak perlu dirawat di rumah sakit.

ÈÊ " # 

´Ê aksin 'PD ('  Ê  


Ê

aksin 'PD merupakan vaksin pneumokokus yang dapat mencegah terjadinya

pneumonia pada anak. Selain itu vaksin ini juga dapat mencegah terjadinya

meningitis pada anak. aksin yang digunakan adalah vaksin PC iaitu :

ÎÊ merupakan satu-satunya vaksin yang membantu mencegah penyakit

pneumokokus invasif ('PD) pada bayi dan anak di bawah usia 2r

bulan.

ÎÊ membantu melindungi anak yang berumur hingga 9 tahun

ÎÊ merupakan vaksin konjugasi pneumokokus (PC) pertama yang

masuk dalam memori imunologi pada bayi dan anak-anak terhadap

Streptococcus (S.) pneumonia.

ÎÊ aksin ini juga digunakan untuk imunisasi aktif.


ÎÊ Diberikan sebanyak r kali : bayi berumur 2 bulan, r bulan, 6 bulan dan

pada usia 12 bulan

ÎÊ Dapat diberikan bersama dengan vaksin lain seperti MMR atau

Hepatitis B

´Ê Menjaga keseimbangan nutrisi anak

´Ê 'stirahat yang cukup dan olahraga supaya memiliki daya tahan tubuh yang

baik. Selain itu, daya tubuh yang baik dapat mencegah infeksi sekunder.r,7,8,9

c 'c '

$ 

Efusi pleura merupakan akumulasi cairan di dalam rongga pleura yang dapat terjadi jika

terdapat peningkatan tekanan hidrostatik kapiler darah dan juga penurunan tekanan osmotic

cairan darah. Cairan pleura dapat digolongkan menjadi transudat dan eksudat akan tetapi

pada kasus pneumonia cairan pleura adalah eksudat dan dinamakan sebagai efusi pleura

eksudatif. Eksudat ini terjadi akibat peradangan dan infiltrasi pada pleura atau jaringan yang

berdekatan dengan pleura seperti paru. Akan tetapi jarang efusi pleura disebabkan oleh

bakteri penyebab pneumonia dan jumlah cairan efusinya adalah sedikit dan sifatnya sesaat.

Efusi seperti ini disebut efusi parapneumonik karena bakterinya sendiri tidak perlu masuk ke

dalam rongga pleura untuk menyebabkan terjadinya efusi pleura.

$ 

Empiema merupakan suatu efusi pleura yang bersifat purulen yang boleh menjadi akut dan

kronik. Empiema serimg terjadi disebabkan oleh perluasan infeksi pada parenkim paru.

Karena empiema merupakan komplikasi dari pneumonia maka gejalanya berkaitan dengan

gejala neumonia. Jika empiema cukup banyak maka pada perkusi akan kedengaran redup dan
pada auskultasi akan kedengaran suara napas yang melemah di daerah yang mengalami

empiema. Gambaran pada empiemaadalah sama dengan efusi pleura pada umumnya.

# 

Pneumotoraks merupakan keadaan di mana terdapat udara dalam rongga pleura. 4dara yang

terbendung ini akan menyebabkan tekanan di dalam rongga pleura meningkat yang dapat

mengakibatkan paru menjadi kempis yang disebut sebagai koplaps atau atelektasis. 'ni akan

menyebabkan penderita mengalami sesak napas karena tidak berlaku ventilasi pada paru yang

kolaps. 4dara ini dapat memasuki rongga pleura melaui lesi pada pleura baik pada pleura

viseralis atau pleura parietalis. Gejala yang disebabkan oleh pneumotoraks tergantung pada

jumlah uidara yang memasuki rongga pleura. Semakin banyak udara yang masuk maka

semakin luas paru yang kolaps.

   

Otitis media akut (OMA) terjadi bila tidak diobati, maka sputum yang berlebihan akan masuk

ke dalam tuba eustachius, sehingga menghalangi masuknya udara ke telinga tengah dan

mengakibatkan hampa udara, kemudian gendang telinga akan tertarik ke dalam dan timbul

efusi.D



Meningitis merupakan radang pada selaput otak iaitu meninges yang disebabkan infeksi

virus, bacteria atau jamur. Meningitis bisa mengakibatkan kematian dan penderita meningitis

yang bertahan hidup akan menderita kerusakan otak sehingga lumpuh, tuli, epilepsi, retardasi

mental. Penyebab tersering meningitis adalah Ê   yang juga

menginfeksi paru yang menyebabkan terjadinya pneumonia.8


 ' 

Dengan pemberian antibiotika yang tepat dan adekuat, mortalitas dapat di turunkan

sampai kurang dari 1%. Anak dalam keadaan malnutrisi energi protein dan yang datang

terlambat menunjukkan mortalitas yang lebih tinggi.7






Pnemonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang

termasuk dalam salah satu infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah. Terjadinya

pnemonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus yang

biasa disebut sebagai bronchopneumonia. Pneumonia merupakan penyebab biasa yang

menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada anak yang ditandai dengan infeksi, inflamasi

dan konsolidasi pada paru.

Dengan pemberian antibiotika yang tepat dan adekuat, mortalitas dapat di turunkan

sampai kurang dari 1%. Anak dalam keadaan malnutrisi energi protein dan yang datang

terlambat menunjukkan mortalitas yang lebih tinggi
  
 c 

1.Ê P.N Ke souf. Practicle Paediatrics. Roberton D.M. prof., South M prof, editors. Kower

respiratory tract infections and abnormalities in childhood. Edisi ke-6. Elsevier

Kimited;2007:r99-‰22.

2.Ê Huul D, Johnston D.'. Dasar-dasar pediatri. Yusna D, Hartanto H, editor. Jalan napas

dan paru-paru. Edisi ke -D. EGC;2008:122.

D.Ê Djojodibroko R.D. Respirologi. Penyakit parenkim paru, penyakit pleura. Edisi

pertama. ECG;2009:1D1,1rD,1‰1, 17D,182 -D,209.

r.Ê Sudoyo Aru.W, Setiyohadi B, Alwi ', Setiati S, Simadribrata K.M. Buku Ajar 'lmu

Penyakit Dalam. Pulmonologi. Edisi ke-r. 4' Jakarta;2007:96r

‰.Ê Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak. Rhajoe N.N, Darfioes B, MS Makmuri,

Kartasasmita C. B. Edisi ke-2. 'katan dokter anak 'ndonesia;2007:2D-7.

6.Ê 'nfeksi Saluran Pernapasan Akut dan Pneumonia. Pneumonia rentan terhadap bayi.

Edisi Juli 2009. Diundah dari www.surabaya-ehealth.org, 27 Juli 2010.

7.Ê Pneumonia Pada Anak. Edisi November 2008. Diundah dari www.

medicinestuffs.com, 2‰ Juli 2010.

8.Ê Cegah Meningitis dengan aksin 'PD. Edisi April 2010. Diundah dari

www.waspada.co.id , 26 Juli 2010.

9.Ê Waspada Pneumonia Pada Anak. Edisi Maret 2007. Diundah dari

cyberwoman.cbn.net.id , 26 Juli 2010.


R   


 R   


ï  
     ï




 ï
ï 

You might also like