You are on page 1of 3

Sejarah singkat

Objek wisata Cibulan merupakan salah satu objek wisata tertua di Kuningan. Obyek wisata ini diresmikan
pada 27 Agustus 1939 oleh Bupati Kuningan saat itu, yaitu R.A.A. Mohamand Achmad.
Menurut cerita yang berkembang di kalangan Masyarakat Desa Maniskidul dan masyarakat Kuningan pada
umumnya, ikan dewa yang ada di kolam Cibulan ini konon dahulunya adalah prajurit-prajurit yang
membangkang atau tidak setia pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi. Singkat cerita, prajurit-prajurit
pembangkang tersebut kemudian dikutuk oleh Prabu Siliwangi sehingga menjadi ikan. Konon ikan-ikan dewa
ini dari dulu hingga sekarang jumlahnya tidak berkurang maupun bertambah. Apabila kolam dikuras, ikan-
ikan ini akan hilang entah kemana, namun saat kolam diisi air, mereka akan kembali lagi dengan jumlah
seperti semula. Terlepas dari benar atau tidaknya legenda itu sampai saat ini tidak ada yang berani mengambil
ikan ini karena ada kepercayaan bahwa barang siapa yang berani mengganggu ikan-ikan tersebut akan
mendapatkan kemalangan.

Kondisi kolam

Di dalam objek wisata ini terdapat dua kolam besar yang berbentuk persegi panjang. Kolam pertama
berukuran 35x15 meter persegi dengan kedalaman sekitar 2 meter. Sedangkan, kolam kedua berukuran
45x15 meter persegi yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berkedalaman 60 sentimeter dan
bagian kedua berkedalaman 120 sentimeter. Kedua kolam ini selalu dikuras sekali dalam dua minggu, atau
bisa lebih. Hal itu bergantung kebersihan air. Setiap kolamnya dihuni oleh puluhan ikan yang berwarna
abu-abu kehitaman dan disebut sebagai kancra bodas atau ikan dewa (cyprinus carpico). Ukurannya
berbagai macam mulai dari yang panjangnya 20-an sentimeter hingga 1 meter. Ikan Dewa adalah sejenis
ikan yang dikeramatkan oleh penduduk di sekitar wilayah Desa Manis Kidul karena dipercaya mempunyai
keistimewaan tertentu.
Meski semua kolam itu dihuni puluhan ikan kancra bodas atau ikan dewa, kolam-kolam di Cibulan dibuka
sebagai kolam pemandian umum. Tempat rekreasi ini dilengkapi pula dengan fasilitas khas tempat
pemandian, seperti tempat ganti pakaian, 6 buah kamar kecil dan 2 buah kamar mandi untuk tempat bilas
seusai berenang.

LOKASI CIBULAN

OBYEK wisata Cibulan terletak di Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan,
Jabar, sekitar 28 kilometer sebelah selatan Kota Cirebon atau 7 kilometer di utara Kota Kabupaten
Kuningan. Lokasi kolam-kolam Cibulan terletak 300 meter masuk ke barat dari Jalan Raya
Cirebon-Kuningan.

LINGKUNGAN SEKITAR

Keadaan lingkungan di sekitar Kolam-kolam sangat bersih karena airnya yang sangat bersih yang
bersumber dari pegungunan dan dikelilingi pohon-pohon besar tersebut setiap dua minggu sekali dikuras.
Pengurasan paling membutuhkan wakktu sekitar tiga jam. Kolam tersebut tidak pernah kering sepanjang
tahun. Air di Cibulan selalu bersih, bening, sejuk, dan melimpah, meskipun pada musim kemarau panjang.
Itulah sebabnya, selain sebagai tempat rekreasi, Cibulan juga dijadikan sebagai sumber air untuk
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kuningan dan dimanfaatkan Pertamina untuk memasok kebutuhan
air bersih di dua kompleks miliknya, yaitu Padang Golf Ciperna di Kota Cirebon, dan Kantor Daerah
Operasi Hulu Jawa Bagian Barat (DOH JBB) di Klayan, Kabupaten Cirebon A brief history
Cibulan tourist attraction is one of the oldest tourist attraction in Kuningan. Sightseeing was
inaugurated on August 27, 1939 by Regent Brass at the time, the RAA Mohamand Achmad.
According to the story that developed in the Village Community Brass Maniskidul and society in
general, fish in the pond god Cibulan was reputedly former soldiers who are disobedient or
unfaithful during the reign of King Siliwangi. Long story short, dissident soldiers were then
condemned by the King Siliwangi so into fish. It is said that the fish gods are from past until now
the amount is not reduced or increased. If the pool drained, the fish will be lost some where, but
when a pool filled with water, they will come back again with its original amount. Regardless of
whether or not the legend that until now no one dares to take these fish due to a belief that any
who dare to disturb the fish will get a misfortune.

Pool Condition

In this tourist attraction, there are two large pools rectangular. The first pool measuring 35x15
square feet with a depth of about 2 meters. Meanwhile, a second pool measuring 45x15 square
meters is divided into two parts. The first part berkedalaman 60 centimeters and 120
centimeters berkedalaman the second part. Both pools are always drained once every two
weeks, or could be more. It depends cleanliness of water. Each pond is inhabited by dozens of
fish that are gray-black and is called the god kancra Bodas or fish (Cyprinus carpico). The size
range of starting from a length of 20 centimeters to 1 meter. Fish god is a kind of sacred fish by
residents around the Village area of South Sweet because it is believed to have certain
privileges.
Although all ponds were inhabited by dozens of fish or fish kancra Bodas god, swimming-pool in
Cibulan opened as a public bathing pool. This recreational area is also equipped with a typical
bathhouse facilities, such as the change of clothing, 6 pieces of small rooms and 2 bathrooms for
a rinse after a swim.
LOCATION Cibulan
OBJECT Cibulan tour located in the Village Sweet Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kuningan regency,
West Java, about 28 kilometers south of Cirebon or 7 miles north of the City District Brass.
Location Cibulan pools located 300 meters to the west entrance of Jalan Raya Cirebon-Kuningan.

Surroundings
State of the environment around the swimming-pool is very clean because the water is very
clean sourced from pegungunan and surrounded by large trees is drained every two weeks.
Draining most in need wakktu about three hours. The pool is never dry all year round. Water in
Cibulan always clean, clear, cool, and abundant, although the long dry season. That is why, other
than as a place of recreation, Cibulan also serve as a source of water for the Regional Water
Company (PDAM) Brass and used Pertamina to supply clean water in his two complexes, namely
Padang Golf Ciperna in Cirebon city, and the Office of Java Upstream Operation Area Western
(DOH JBB) in klayan, Cirebon Regency

You might also like